Diantara tanda kiamat: sedikitnya ilmu dan merebaknya kebodohan di tengah umat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ
“Diantara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu dan merebaknya kebodohan, perzinaan secara terang-terangan, jumlah perempuan yang lebih banyak dan sedikitnya laki-laki, sampai-sampai (perbandingannya) lima puluh perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki” (HR. Bukhari no. 79, Muslim no. 4824).
@silsilahsahihah
Keutamaan sedekah dan sifat dermawan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اليد العليا خير من اليد السفلى واليد العليا هي المنفقة واليد السفلى هي السائلة
“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)
@silsilahsahihah
Anjuran mencuci tangan setelah makan, terutama jika makanannya berlemak
Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam bersabda:
من نام وفي يدهِ غمرٌ ولم يغسلْهُ فأصابه شيءٌ ، فلا يلومنَّ إلَّا نفسَه
“Barangsiapa tidur dan di tangannya terdapat lemak daging yang belum ia bersihkan kemudian lemak tersebut mengenai sesuatu, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri” (HR. Abu Daud no.3345, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
@silsilahsahihah
Tidak boleh dengki kecuali kepada kedermawanan orang yang menggunakan hartanya di jalan Allah dan kepada ilmunya orang yang berilmu
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh dengki kecuali terhadap dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain” (HR. Bukhari no. 71, Muslim no. 1350)
@silsilahsahihah
Wajibnya mengikuti gerakan imam dalam, yaitu baru bergerak setelah imam selesai bergerak, bukan mendahuluinya atau membersamainya
Dari Al Barra’ bin Adzib radhiallahu’ahu beliau berkata:
كَانُوا يُصَلُّونَ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ لَمْ أَرَ أَحَدًا يَحْنِي ظَهْرَهُ حَتَّى يَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَبْهَتَهُ عَلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَخِرُّ مَنْ وَرَاءَهُ سُجَّدًا
“Ketika para sahabat shalat di belakang Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, maka aku tidak melihat seorang pun yang melengkungkan punggungnya (semuanya tegap berdiri), hingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam meletakkan keningnya pada tanah, kemudian barulah orang yang ada di belakang beliau menyungkur sujud” (HR. Muslim no. 728)
@silsilahsahihah
Keutamaan belajar dan menyampaikan hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
نضَّرَ اللَّهُ امرأً سمِعَ مَقالتي فبلَّغَها فربَّ حاملِ فقهٍ غيرِ فقيهٍ وربَّ حاملِ فقهٍ إلى من هوَ أفقَهُ مِنهُ
“Allah akan mencerahkan wajah seseorang (di dunia dan di akhirat) yang mendengarkan sabda-sabdaku, lalu menyampaikannya (kepada orang lain). Karena betapa banyak orang yang membawa ilmu itu sebenarnya tidak memahaminya. Dan betapa banyak orang disampaikan ilmu itu lebih memahami dari pada yang membawakan ilmu kepadanya” (HR. Ibnu Majah no. 2498, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).
@silsilahsahihah
Diantara amalan yang paling utama: bersedekah makanan dan menebarkan salam
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu’anhu, ia berkata:
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
“ada seorang sahabat yang bertanya kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: ‘(amalan) Islam apakah yang paling baik?’. Nabi menjawab: ‘Engkau memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali ataupun tidak dikenali’” (HR. Bukhari no. 11, Muslim no. 56)
@silsilahsahihah
Diantara amalan yang paling utama: berusaha tidak memberikan gangguan pada sesama Muslim
Dari Abu Musa radhiallahu’anhu, ia berkata:
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama?’. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Siapa yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya"” (HR. Bukhari 10, Muslim 57).
@silsilahsahihah
Adab ketika bersin dan menguap
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila salah seorang dari kalian bersin lantas dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit kepadanya (mengucapkan “yarhamukallah”). Adapun menguap, maka dia dari setan, bila seorang menguap hendaklah dia menahan semampunya. Bila seorang menguap sampai keluar ucapan ‘haaah’, setan akan menertawainya” (HR. Al-Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)
@silsilahsahihah
Mati dalam keadaan mengilmui laa ilaaha illallah, dijamin surga
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“barangsiapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, akan masuk surga” (HR. Muslim, no. 26)
@silsilahsahihah
Larangan menyerupai lawan jenis
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma, beliau berkata:
لعَن رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم المُتَشَبِّهينَ من الرجالِ بالنساءِ، والمُتَشَبِّهاتِ من النساءِ بالرجالِ
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melaknat para lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Al Bukhari no. 5885)
@silsilahsahihah
Akhlak mulia: mudah dalam menjual, membeli dan menagih hutang
Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى
"Semoga Allah merahmati seorang yang memudahkan urusan ketika menjual, memudahkan urusan ketika membeli, dan memudahkan urusan ketika menagih hutang" (HR. Bukhari).
@silsilahsahihah
Kain pakaian lelaki melebihi mata kaki (disebut juga: isbal) ini dilarang oleh Rasulullah walaupun tanpa bermaksud sombong
أَبْصَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَجُرُّ إِزَارَهُ ، فَأَسْرَعَ إِلَيْهِ أَوْ : هَرْوَلَ ، فَقَالَ : ” ارْفَعْ إِزَارَكَ ، وَاتَّقِ اللَّهَ ” ، قَالَ : إِنِّي أَحْنَفُ ، تَصْطَكُّ رُكْبَتَايَ ، فَقَالَ : ” ارْفَعْ إِزَارَكَ ، فَإِنَّ كُلَّ خَلْقِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ حَسَنٌ ” ، فَمَا رُئِيَ ذَلِكَ الرَّجُلُ بَعْدُ إِلَّا إِزَارُهُ يُصِيبُ أَنْصَافَ سَاقَيْهِ ، أَوْ : إِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melihat seorang laki-laki yang pakaiannya terseret sampai ke tanah, kemudian Rasulullah bersegera (atau berlari) mengejarnya. Kemudian beliau bersabda: “angkat pakaianmu, dan bertaqwalah kepada Allah“. Lelaki itu berkata: “kaki saya bengkok, lutut saya tidak stabil ketika berjalan”.
Nabi bersabda: “angkat pakaianmu, sesungguhnya semua ciptaan Allah Azza Wa Jalla itu baik”. Sejak itu tidaklah lelaki tersebut terlihat kecuali pasti kainnya di atas pertengahan betis, atau di pertengahan betis.
(HR. Ahmad 4/390, dishahihkan Al Albani dalam Ash Shahihah 3/427).
@silsilahshahihah
Tidak boleh menggambar makhluk bernyawa
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إنَّ أشدَّ النَّاسِ عذابًا عندَ اللَّهِ يومَ القيامةِ المصوِّرونَ
“orang yang paling keras adzabnya di hari kiamat, di sisi Allah, adalah tukang gambar” (HR. Bukhari dan Muslim).
Yang dimaksud dalam hadits ini adalah gambar makhluk bernyawa sebagaimana dijelaskan dalam riwayat lain:
Dan hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma, beliau berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من صوَّرَ صورةً في الدُّنيا كلِّفَ يومَ القيامةِ أن ينفخَ فيها الرُّوحَ ، وليسَ بنافخٍ
“barangsiapa yang di dunia pernah menggambar gambar (bernyawa), ia akan dituntut untuk meniupkan ruh pada gambar tersebut di hari kiamat, dan ia tidak akan bisa melakukannya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Karena yang bisa ditiupkan ruh adalah makhluk bernyawa
@silsilahshahihah
Bacaan basmalah ketika shalat dibaca dengan lirih
Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, beliau berkata:
صلَّيْتُ مع رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، وأبي بكرٍ ، وعمرَ ، وعثمانَ ، فلم أَسْمَعْ أحدًا منهم يقرأُ بسمِ اللهِ الرحمنِ الرحيمِ
“aku shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman dan aku tidak mendengar mereka membaca bismillahir rahmanir rahim” (HR. Muslim 399)
@silsilahshahihah
Haramnya mengintip ke dalam rumah orang lain
Dari Sahl bin Sa’id As Sa’idi, ia berkata:
أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ فِي جُحْرٍ فِي بَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِدْرًى يَحُكُّ بِهِ رَأْسَهُ فَلَمَّا رَآهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَعْلَمُ أَنَّكَ تَنْتَظِرُنِي لَطَعَنْتُ بِهِ فِي عَيْنِكَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِذْنُ مِنْ أَجْلِ الْبَصَرِ
“Seorang laki-laki mengintip ke rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melalui lubang pintu. Ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang menyisir rambut dengan sebuah sisir besi. Tatkala beliau mengetahui ada orang mengintip. Beliau berkata: “Andai aku tahu engkau sedang mengintip, pasti aku tusuk matamu“. Lalu beliau bersabda: 'Sesunggunya disyari'atkannya izin (salam) untuk menjaga pandangan (terhadap hal yang tidak layak dilihat)’” (HR. Al Bukhari no. 5772, Muslim no. 4013).
@silsilahsahihah
Shalat fardhu wajib dilakukan dengan berdiri selama masih mampu, jika tidak mampu, boleh shalat sambil duduk, jika tidak mampu, boleh sambil berbaring
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
صلِّ قائمًا فإن لم تستطِع فقاعِدًا فإن لم تستطِعْ فعلى جَنبٍ
“Shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu maka duduk, jika tidak mampu maka sambil berbaring” (HR. Bukhari 1117).
@silsilahsahihah
Pemakan harta riba, pemberi harta riba, penulis transaksinya, dan saksi-saksinya, semuanya sama kadar dosanya
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, ia berkata:
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat pemakan riba, orang yang menyuruh makan riba, juru tulisnya dan saksi-saksinya. Beliau berkata, "Mereka semua sama”” (HR. Muslim no. 2995)
@silsilahsahihah
Kesabaran yang hakiki adalah ketika saat pertama menerima musibah
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى
“Sesungguhnya kesabaran itu letaknya pada hentakan (musibah) yang pertama” (HR. Bukhari no. 1203, Muslim no. 1534)
@silsilahsahihah
Waspadalah terhadap hadits-hadits palsu dan orang-orang yang menyebarkannya
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
سيَكونُ في آخرِ أمَّتي أناسٌ يحدِّثونَكم ما لَم تسمعوا أنتُم ولا آباؤُكم . فإيَّاكُم وإيَّاهُم
“Akan ada di akhir zaman dari umatku, orang-orang yang membawakan hadits yang tidak pernah kalian dengar sebelumnya, juga belum pernah didengar oleh ayah-ayah dan kakek moyang kalian. Maka waspadailah… waspadailah” (HR. Muslim dalam Muqaddimah-nya).
@silsilahsahihah
Hukum asal memenuhi undangan adalah wajib
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُجِبْ عُرْسًا كَانَ أَوْ نَحْوَهُ
“Jika salah seorang dari kalian mengundang saudaranya, maka wajib bagi yang diundang untuk memenuhi undangan tersebut, baik itu undangan walimatul urs (pernikahan) atau undangan yang lain” (HR. Muslim no. 2578).
@silsilahsahihah
Tiga hal yang membuat seseorang merasakan manisnya iman
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ
"Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Dan siapa yang bila mencintai seseorang, dia tidak mencintai orang itu kecuali karena Allah 'azza wajalla. Dan siapa yang benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka" (HR. Bukhari no.60, Muslim no.20).
@silsilahsahihah
Perbanyaklah perbuatan baik setelah bertaubat dari perbuatan dosa untuk menghapus dosa tersebut
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
اتَّقِ اللهَ حيثُما كنتَ ، وأَتبِعِ السَّيِّئَةَ الحسنةَ تمحُها ، و خالِقِ الناسَ بخُلُقٍ حَسنٍ
“bertaqwalah engkau kepada Allah dimanapun berada, dan perbuatan buruk itu hendaknya diikuti dengan perbuatan baik yang bisa menghapus dosanya, dan pergaulilah orang-orang dengan akhlaq yang baik” (HR. At Tirmidzi 1906, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jami, 97).
@silsilahsahihah
Menyingkirkan duri dan gangguan lain dari jalan adalah bagian dari iman
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ – أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ – شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ
“iman itu ada tujuh puluh sekian cabang, yang paling utama adalah perkataan laailaha illallah, dan yang terendah adalah menyingkirkan duri dari jalan” (HR. Muslim).
@silsilahsahihah
Akhlak mulia: mengutamakan dan memuliakan orang yang lebih tua
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أَمَرَنِي جِبْرِيلُ أَنْ أُقَدِّمَ الأَكَابِرَ
“Jibril memerintahkan aku untuk mengutamakan orang-orang tua” (HR. Abu Bakr Asy Syafi’i dalam Al Fawa’id, 9/97/1; Ahmad, 6191; Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra, 173. dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 4/74)
@silsilahsahihah
Fitnah harta, merusak agama seseorang
Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
ما ذئبانِ جائعانِ أُرسلا في غنمٍ، بأفسدَ لها من حرصِ المرءِ على المالِ والشرفِ، لدِينه
"Dua ekor serigala yang dilepas kepada seekor kambing, tidak itu lebih merusak daripada ambisi manusia terhadap harta dan kedudukan, yang merusak agamanya" (HR. At Tirmidzi no. 2376, ia berkata: "hasan shahih")
@silsilahsahihah
Manusia terbaik setelah Rasulullah adalah para sahabat beliau
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
خير الناس قرني ، ثم الذين يلونهم ، ثم الذين يلونه
“Sebaik-baik manusia adalah yang ada pada zamanku, kemudian setelah mereka, kemudian setelah mereka” (HR Bukhari no.3651, Muslim no.2533)
@silsilahsahihah
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir Ramadhan
Dari A’isyah radhiallahu’anha, beliau berkata:
كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ يجتهدُ في العشرِ الأواخرِ ، ما لا يجتهدُ في غيرِه
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir dengan kesungguhan yang tidak beliau lakukan pada waktu-waktu lainnya“ (HR Muslim no. 1175)
@silsilahshahihah
Nabi biasa beri’tikaf selama 10 hari penuh di penghujung bulan Ramadhan
Dari Ummul Mu’minin, Aisyah radhiallahu’anha, beliau berkata:
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله ، ثم اعتكف أزواجه من بعده
“Nabi Shallallahu’alahi Wasallam biasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat. Sepeninggal beliau, istri-istri beliau pun beri’tikaf” (HR. Bukhari no.2026, Muslim no.1172)
@silsilahshahihah
Al Qur’an akan menjadi syafa’at bagi shahibul Qur’an, yaitu orang yang membaca, menghafal dan mengamalkannya
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه
“bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an” (HR. Muslim 804)
@silsilahshahihah