Jangan lupa Kajian besok!
_____
Hadirilah kajian umum bersama
Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA
Ahad, 18 Dzulqa’dah 1437H / 21 Agustus 2016
Tema : BERSAMA KELUARGA MASUK SURGA
Tempat : Masjid Agung Sleman Yogyakarta
Waktu : 08.30 – 11.30 WIB
CP : 087734039359
Gratis, Terbuka untuk Umum
Putra dan Putri
Live streaming via www.radiomuslim.com
Penyelenggara
1. Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
2. Pesantren Darush Shalihin
3. Islamic Center Baitul Muhsinin Medari
4. Kampoeng Santri
5. BAM
══════ ❁✿❁ ══════
*Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari*
💌Join Telegram:
/channel/muslimorid
/channel/muslimahorid
📲Tim Donasi Dakwah YPIA
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA).
PIN BB: 7E51C4A4
📥FansPage:
https://www.facebook.com/muslim.or.id
https://www.facebook.com/muslimah.or.id
https://www.facebook.com/kabardakwahislam
🌍Web:
https://muslim.or.id/
https://muslimah.or.id/
Tata Cara Tayammum
Diriwayatkan dari ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu’anhu bahwa dia berkata; ‘Saya pernah mengalami junub dan ketika itu saya tidak mendapatkan air (untuk mandi, pen). Oleh karena itu saya pun bergulung-gulung di tanah (untuk bersuci, pen) dan kemudian saya menjalankan shalat. Maka hal itu pun saya ceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi bersabda, “Sebenarnya sudah cukup bagimu bersuci dengan cara seperti ini.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memukulkan kedua telapak tangannya di atas tanah dan meniup keduanya. Kemudian dengan kedua telapak tangan itu beliau membasuh wajah dan telapak tangannya' (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadits ini dan juga hadits lainnya maka tata cara tayamum yang benar adalah:
1. Cukup dengan menepukkan kedua telapak tangan (1x) ke tanah atau permukaan bumi yang lainnya,
2. Kemudian meniupnya,
3. Lalu membasuh dengan kedua telapak tangannya itu wajah dan telapak tangannya (dari ujung jari sampai pergelangan, bagian luar dan dalam telapak tangan) (lihat Shahih Fiqih Sunnah, I/202-203)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa tata cara tayamum karena junub sama halnya dengan tayamum karena hadats kecil yaitu dengan cara menepuk tanah dengan kedua telapak tangannya sekali dan kemudian membasuh telapak tangan kirinya dengan bagian dalam telapak tangan kanannya dan juga bagian luar kedua telapak tangannya serta wajahnya. Demikianlah penjelasan beliau tatkala menerangkan hadits ‘Ammar bin Yasir di atas. Syaikh Ibnu Bassam hafizhahullah menerangkan bahwa tayamum itu cukup dengan satu kali tepukan saja. Inilah pendapat yang dipilih oleh mayoritas ulama, di antara mereka adalah Imam Ahmad, Al-Auza’i, Ishaq serta para ulama ahli hadits berdasarkan hadits-hadits shahih (lihat Tanbiihul Afhaam wa Taisirul ‘Allaam, jilid 1 hal. 116 dan 117).
___
Ust. Abu Mushlih Ari Wahyudi
@muslimorid
Ma’had Al Ilmi Yogyakarta Mempersembahkan
KAJIAN ISLAM ILMIAH RUTIN
Mari Mengisi Hari dengan Ilmu
Kajian reguler edisi Dzulqa’dah 1437 s.d. Sya’ban 1438 H
Mulai hari Senin, 8 Agustus 2016
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya seluruh sifat yang menyebabkan hamba dipuji oleh Allah di dalam Al Qur’an maka itu semua merupakan buah dan hasil dari ilmu.” (Al ‘Ilmu, fadhluhu wa syarafuhu, 128)
KAJIAN AQIDAH
Kitab rujukan : Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah
Pemateri : Ustadz Sa’id
Waktu : Senin, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Masjid Al Ashri Pogungrejo
KAJIAN TAUHID
Kitab rujukan : Kitabut Tauhid
Pemateri : Ustadz Ikrimah
Waktu : Sabtu, 16.00-17.30 WIB
Tempat : Masjid Al Ashri Pogungrejo
KAJIAN FIQIH
Kitab rujukan : Manhajus Salikin
Pemateri : Ustadz Faharudin, S.Pd.I
Waktu : Rabu, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Masjid Pogung Dalangan (MPD)
KAJIAN USHUL FIQIH (PUTRA)
Kitab rujukan : Al Ushul min ‘Ilmil Ushul
Pemateri : Ustadz Aris Munandar, M.P.I
Waktu : Jum’at, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Masjid Pogung Raya (MPR)
KAJIAN USHUL FIQIH (PUTRI)
Kitab rujukan : Al Ushul min ‘Ilmil Ushul
Pemateri : Ustadz Abu Sa’ad, M.A
Waktu : Jum’at, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Wisma Akhawat Qanitah-Pogung Dalangan
Gratis! Terbuka untuk Umum – Putra dan Putri
Wajib untuk Santri Ma’had Al ‘Ilmi
CP IKHWAN (PUTRA) : 0858 8180 8369 , E-mail : mahadilmi.ikhwan@gmail.com
CP AKHOWAT (PUTRI) : 0852 9299 5015, E-mail : mahadilmi_akhwat@yahoo.com
FB : Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta
Website : www.mahadilmi.id
---
Broadcast by :
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
📢 Dibuka Pendaftaran Program Bahasa Arab 📢
Ma’had Umar bin Khattab Yogyakarta ada yang Baru Lho…
Anda adalah seorang mahasiswa? Dosen? Pegawai? Ibu rumah tangga? Pelajar?
Anda hanya memliki waktu satu bulan untuk belajar?
Apapun kesibukan Anda, Anda tetap bisa ikut belajar Bahasa Arab bersama kami. Kami persilakan Anda untuk memilih sendiri level yang Anda inginkan dengan durasi belajar selama satu bulan untuk setiap level. Kami persembahkan kepada anda..
PROGRAM REGULER 1 BULAN 2016
Periode Bulan September
📚 3 Kelas
✏ Kelas Dasar
*Nahwu 1*
*Nahwu 2*
*Nahwu 3*
_Syarat_: Bisa membaca Al Qur’an dengan baik
✏ Kelas Menengah.
*Sharaf 1*
*Sharaf 2*
*Sharaf 3*
_Syarat_: Menguasai Nahwu Dasar*)
✏ Kelas Baca Kitab.
*Baca Kitab 1*
*Baca Kitab 2*
*Baca Kitab 3*
_Syarat_: Menguasai Nahwu dan Sharaf Dasar*)
Mengikuti Placement Test atau Sertifikat *Jayyid Jiddan* dari level sebelumnya Program Ma’had Umar bin Khattab
⚠ *Insya Allah Dibuka Tiap Bulan* ⚠
🖇 Fasilitas:
✔ Buku Panduan Akademik
✔ Sertifikat
✔ Sertifikat Khusus bagi yang menyelesaikan satu kelas (tiga level)
✔ Stiker
🗓 Kegiatan Belajar
Tanggal: mulai pekan pertama setiap bulan
Hari: *Senin s.d Kamis*
⏰ Pilihan Waktu
Pagi 05.30-06.45 WIB
Sore 16.00-17.15 WIB
Malam 20.00-21.15 WIB *(Khusus Putra)*
🏠 Tempat Belajar 🏠
🕌 Masjid-Masjid di sekitar Pogung,
🏡 Wisma Muslim/Muslimah
🏢 Kantor YPIA
💳 Biaya Pendidikan
Kelas *Dasar dan Menengah*: Rp 100.000 per Level
Kelas *Baca Kitab*: Rp 125.000 per Level
📖 Kitab Panduan
Kelas *Dasar* : _Al Muyassar fii ‘Ilmin Nahwi_ (Rp 23.000)
Kelas *Menengah* : _Al Kafi Fii ‘Ilmis Sharfi jilid I dan II_ (Rp 43.000)
Kelas *Baca Kitab* : _Syarah Qawaid Al Arba’, Syarah Ushul Tsalatsah_ (Rp 35.000)
*Kitab dapat diperoleh di tempat kami
📋 Pendaftaran:
Pendaftaran dibuka pada *tanggal 15-29 setiap bulannya*
Langkah-langkah Pendaftaran:
➡ Mengisi formulir di www.mahadumar.id/pendaftaran
➡ Menunggu konfirmasi pendaftaran dari no SMS Center Ma’had Umar bin Khattab
📝 Placement test:
Placement tes dilaksanakan pada *tanggal 22 s.d. 30 setiap bulan*
Tempat :
✔ _Putra_: Sekretariat Ma’had Umar (Jl. Selokan Mataram no 371A Pogung Rejo Rt 13 Rw 51 Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta)
✔ _Putri_: Wisma Qonitah (Pogung Dalangan Rt 10 Rw 50, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta)
Waktu : Pukul 08.00-16.00 WIB
_Ketentuan_: Apabila peserta *tidak lolos* placement test, kami sarankan untuk *downgrade* ke level di bawahnya.
*NB: Mohon konfirmasi ke Kontak Person sebelum tes*
💳 Pembayaran:
Melakukan pembayaran dari *tanggal 1 s.d 5 setiap bulannya* sesuai dengan level yang diikuti.
_Caranya_:
✔ Transfer ke rekening *BNI Syariah no rek. 0361213688 a.n. Taufikkurrohman Faizal Hanafi* (kode bank 009)
✔ Setelah transfer harap konfirmasi ke no. *0858 7579 8886* dengan format:
Level#tgl transfer#nominal
*contoh:*
*(Nahwu1#Hafidz#2Sep16#123.000)*
☎ Informasi:
Untuk info lebih lanjut silahkan menghubungi :
*0857 8659 9931* (Putra)
*0857 4355 8784* (Putri)
FP : Ma’had ‘Umar bin Khattab Yogyakarta
Web : www.mahadumar.id
Twitter, Instagram, dan Telegram : @mubk_jogja
BBM : 595F4CAC
[ QUIZ BERHADIAH ]
---
Kami berbahagia hari ini, sebab mensyukuri sebegitu banyak kenikmatan yang Allah senantiasa anugerahkan kepada kita semua.
Mulai dari nikmat Islam, nikmat kesehatan hingga nikmat berupa kabar terpenuhinya donasi markas dakwah sebesar 1,3 Milyar.
Insya Allah hari ini (18 Agustus 2016), kami ingin berbagi kebahagiaan kepada saudara sekalian.
Quiz berhadiah Mercandhise khas divisi YPIA semisal muslim.or.id, muslimah.or.id, radiomuslim, dll
Merchandise berupa : (Mug, Totebag, Gantungan kunci, Pulpen, Pin, Bundel Buletin At Tauhid, Buku Pustaka Muslim dan Sticker).
---
Quiz-nya gampang saja. Silahkan jawab tuntas poin-poin berikut ini.
1. Sebutkan makna "bahagia" menurut versi mu... dengan format penulisan : 'bahagia itu ketika....'
Misal : Bahagia itu ketika kita pulang, lalu disambut hangat oleh istri tercinta...
2. Apa testimoni anda tentang YPIA Yogyakarta...? Berikut saran dan kritik yang membangun..
3. Save nomor Tim Donasi Dakwah YPIA di HP anda kemudian sebutkan nama dan domisili tinggal anda...
---
Nomor Tim Donasi Dakwah YPIA adalah : 085747223366
Semua Jawaban dari 3 poin diatas hanyalah dikirim via whatsapp nomor tersebut..
Quiz ditutup hari ini juga pukul 22.00 wib. Pengumunan pemenangnya besok Insya Allah.
Jawaban paling menarik akan kami berikan hadiah merchandise, Insya Allah..
---
Ayo segera rebut hadiahnya.
Jangan lupa bahagia...
---
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
"Hakikat merdeka yang sejati adalah melepaskan penghambaan kepada semua hal selain Allah, dan mengabdi sepenuhnya hanya untuk Allah.
Itu baru benar-benar merdeka."
- Quote by : Ustadz Iib Nizamul Adli (Mantan mudir wisma ukhuwah YPIA)
===
Sudahkah kita menjadi hamba yang "merdeka"...?
Mari jangan pernah bosan untuk belajar dan mendakwahkan tentang tauhid...
===
out of topic
bicara tentang merdeka, Alhamdulillah, markas / kantor dakwah YPIA alhamdulillah telah lunas pada hari ini. Terima kasih kepada kaum muslimin yg telah memberikan bantuan dalam bentuk apapun. Semoga menjadi amal jariyah untuk di akhirat kelak dam semoga Allah membalas dgn kebaikan yg banyak dan berlimpah.
Jazakumullohu khairan. Barokallohu fiikum.
alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shalihat
===
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
PAKET BUKU ANAK: KISAH NABI DAN RASUL
Ayo Abi dan Ummi ini ada bingkisan buat kesayangan agar makin cinta Islam. Ada paket buku kisah Nabi dan Rasul jilid 1-7
Monggo diorder...
Kontak CS:
0853-2656-6664 (telp/sms/WA/LINE)
5B48C425 (Pin BBM)
Official channel
Instagram : muslimstoreid
Fanspage: fb.com/muslimstoreid
Twitter: muslimstoreid
Wafatnya ulama adalah musibah bagi umat
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إن اللهَ لا يقبضُ العلمَ انتزاعًا ينتزِعُهُ من العبادِ، ولكن يقبضُ العلمَ بقبضِ العلماءِ، حتى إذا لم يُبْقِ عالمًا، اتخذَ الناسُ رُؤوسًا جُهَّالًا، فسُئِلوا، فأفْتَوا بغيرِ علمٍ، فضلوا وأضلوا
“sesungguhnya Allah tidak mengambil (melenyapkan) ilmu (dari umat manusia) secara seketika. Namun ilmu dilenyapkan dengan diwafatkannya para ulama. Hingga ketika tidak tersisa satu orang ‘alim pun, diserahkanlah urusan kepada orang-orang jahil. Mereka diajukan pertanyaan-pertanyaan, lalu mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan” (HR. Bukhari no. 100, Muslim no. 2673).
@silsilahsahihah
Aplikasi Android Gratis Muslim.Or.Id
Bismillah
Alhamdulillah, aplikasi android dari Muslim.Or.Id telah resmi dirilis di Playstore dengan nama muslim.or.id Official App (atau search dengan nama muslimorid).
Aplikasi ini berisi konten Islami yang sama seperti versi websitenya. Ada 36 kategori artikel, di antaranya: Aqidah, Akhlak, Fiqih & Muamalah, Manhaj, Sejarah Islam, Al Qur’an, Hadits, Keluarga, Muslimah, Biografi Ulama, Doa & Dzikir, Info Kajian, dan lain-lain.
Semoga dengan adanya aplikasi gratis ini, dapat memudahkan pembaca sekalian untuk mendapatkan artikel Islami yang bisa diakses di manapun pembaca berada.
LINK DOWNLOAD
>> https://goo.gl/pffoKW <<
Selengkapnya tentang Muslim.Or.Id
https://muslim.or.id/tentang-kami
"Memurnikan Aqidah, Menebarkan Sunnah"
Malu Tuh Bisa Putus Alias Hilang.
Sebagian orang bahkan thullabul ilmu, saking girangnya menikah sampai lupa daratan alias kalap hingga matapun gelap.
Istrinya yang dipoles habis difoto lalu dipajang di halaman Facebook, atau Twitter atau lainnya. Mereka merasa bangga mendapat like atau ucapan selamat, padahal tanpa ia sadari sejatinya itu ucapan selamat atas telah tersesat, karena tanpa sadar dengan pemajangan foto istrinya tesebut ia telah menjejakkan kakinya di tangga DAYYUTS, alias suami yang rasa malunya luntur bin hancur lebur.
ثلاثة لا ينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة: العاق لوالديه، والمترجلة، والديوث. رواه أحمد والنسائي.
3 golongan orang yang kelak pada hari qiyamat Allah Azza wa Jalla tiada sudi melihat kepada mereka : anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang meniru lelaki dan lelaki DAYYUTS alias tiada memiliki rasa cemburu atas istrinya. (HR. Ahmad dan An Nasai)
Oleh: Dr. Muhammad Arifin Badri
Ma’had Al Ilmi Yogyakarta Mempersembahkan
KAJIAN ISLAM ILMIAH RUTIN
Mari Mengisi Hari dengan Ilmu
Kajian reguler edisi Dzulqa’dah 1437 s.d. Sya’ban 1438 H
Mulai hari Senin, 8 Agustus 2016
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya seluruh sifat yang menyebabkan hamba dipuji oleh Allah di dalam Al Qur’an maka itu semua merupakan buah dan hasil dari ilmu.” (Al ‘Ilmu, fadhluhu wa syarafuhu, 128)
KAJIAN AQIDAH
Kitab rujukan : Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah
Pemateri : Ustadz Sa’id
Waktu : Senin, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Masjid Al Ashri Pogungrejo
KAJIAN TAUHID
Kitab rujukan : Kitabut Tauhid
Pemateri : Ustadz Ikrimah
Waktu : Sabtu, 16.00-17.30 WIB
Tempat : Masjid Al Ashri Pogungrejo
KAJIAN FIQIH
Kitab rujukan : Manhajus Salikin
Pemateri : Ustadz Faharudin, S.Pd.I
Waktu : Rabu, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Masjid Pogung Dalangan (MPD)
KAJIAN USHUL FIQIH (PUTRA)
Kitab rujukan : Al Ushul min ‘Ilmil Ushul
Pemateri : Ustadz Aris Munandar, M.P.I
Waktu : Jum’at, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Masjid Pogung Raya (MPR)
KAJIAN USHUL FIQIH (PUTRI)
Kitab rujukan : Al Ushul min ‘Ilmil Ushul
Pemateri : Ustadz Abu Sa’ad, M.A
Waktu : Jum’at, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Wisma Akhawat Qanitah-Pogung Dalangan
Gratis! Terbuka untuk Umum – Putra dan Putri
Wajib untuk Santri Ma’had Al ‘Ilmi
CP IKHWAN (PUTRA) : 0858 8180 8369 , E-mail : mahadilmi.ikhwan@gmail.com
CP AKHOWAT (PUTRI) : 0852 9299 5015, E-mail : mahadilmi_akhwat@yahoo.com
FB : Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta
Website : www.mahadilmi.id
---
Broadcast by :
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
Itsar, mendahulukan orang lain dari pada diri sendiri
Pengertian Al-Itsar
Itsar (لْإِيثَارُا ), secara bahasa bermakna melebihkan orang lain atas dirinya sendiri. Sifat ini termasuk akhlak mulia yang sudah mulai hilang di masa kita sekarang ini, Padahal akhlak mulia ini adalah puncak tertinggi dari ukhuwah islamiyah dan merupakan hal yang sangat dicintai oleh Allah Ta’ala dan juga dicintai oleh setiap makhluk. Memang jika dilihat dari timbangan logika, hal ini merupakan hal yang sangat berat, mengorbankan dirinya sendiri demi kepentingan orang lain tanpa mendapatkan imbalan apapun. Akan tetapi di dalam agama islam, hal ini bukanlah suatu hal yang mustahil. Tinta emas sejarah telah menuliskannya, bagaimana sikap itsar kaum muslimin terhadap saudaranya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai sambutan orang-orang anshar terhadap orang-orang muhajirin,
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada memiliki keinginan di dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9)
Imam Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah menjelaskan siapakah orang-orang yang dimaksud di dalam ayat ini, “Mereka adalah golongan As-Sabiqunal Awwalun, dari golongan muhajirin dan anshar, yaitu orang-orang yang berinfak sebelum penaklukan kota Makkah dan mereka juga orang-orang yang berperang, termasuk orang-orang berbai’at di bawah pohon (Bai’at Ar-Ridhwan), yang jumlah mereka lebih dari 1.400 orang. (Lihat Syarah Al-’Aqidah Ath-Thahawiyah, Ibnu Abil ‘Izzi, Tahqiq Abdul Muhsin at-Turki dan Syu’aib al-Arna’uth I/692)
Inilah akhlak para sahabat Nabi yang mulia, mereka kaum Anshar benar-benar menyambut kaum Muhajirin yang datang kepada mereka, mereka menerima saudara-saudara mereka yang seiman dan seaqidah dengan tangan terbuka. Mereka para kaum Anshar saling berlomba-lomba memberikan segala apa yang mereka bisa berikan kepada sesama. Padahal saat itu mereka sendiri membutuhkan.
Keutamaan Al-Itsar
Sungguh, seseorang yang mempunyai al-itsar, akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak, diantara keutamaan-keutaman al-itsar adalah:
Pertama, akan dicintai oleh Allah Ta’ala
Ini adalah suatu keutamaan yang sangat agung dan besar, sebagaimana yang diriwayatkan di dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Orang yang paling dicintai oleh Allah ‘Azza wa jalla adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kesenangan yang diberikan kepada sesama muslim, menghilangkan kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh, aku berjalan bersama salah seorang saudaraku untuk menunaikan keperluannya lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) sebulan lamanya. Barangsiapa berjalan bersama salah seorang saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya sampai selesai, maka Alloh akan meneguhkan tapak kakinya pada hari ketika semua tapak kaki tergelincir. Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan)
Selengkapnya: https://muslim.or.id/10250-itsar-mendahulukan-saudaranya-dari-diri-sendiri-1.html
@muslimorid
Ma’had Al Ilmi Yogyakarta Mempersembahkan
KAJIAN ISLAM ILMIAH RUTIN
Mari Mengisi Hari dengan Ilmu
Kajian reguler edisi Dzulqa’dah 1437 s.d. Sya’ban 1438 H
Mulai hari Senin, 8 Agustus 2016
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Sesungguhnya seluruh sifat yang menyebabkan hamba dipuji oleh Allah di dalam Al Qur’an maka itu semua merupakan buah dan hasil dari ilmu.” (Al ‘Ilmu, fadhluhu wa syarafuhu, 128)
KAJIAN AQIDAH
Kitab rujukan : Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah
Pemateri : Ustadz Sa’id
Waktu : Senin, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Masjid Al Ashri Pogungrejo
KAJIAN TAUHID
Kitab rujukan : Kitabut Tauhid
Pemateri : Ustadz Ikrimah
Waktu : Sabtu, 16.00-17.30 WIB
Tempat : Masjid Al Ashri Pogungrejo
KAJIAN FIQIH
Kitab rujukan : Manhajus Salikin
Pemateri : Ustadz Faharudin, S.Pd.I
Waktu : Rabu, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Masjid Pogung Dalangan (MPD)
KAJIAN USHUL FIQIH (PUTRA)
Kitab rujukan : Al Ushul min ‘Ilmil Ushul
Pemateri : Ustadz Aris Munandar, M.P.I
Waktu : Jum’at, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Masjid Pogung Raya (MPR)
KAJIAN USHUL FIQIH (PUTRI)
Kitab rujukan : Al Ushul min ‘Ilmil Ushul
Pemateri : Ustadz Abu Sa’ad, M.A
Waktu : Jum’at, 16.00 s.d. 17.30 WIB
Tempat : Wisma Akhawat Qanitah-Pogung Dalangan
Gratis! Terbuka untuk Umum – Putra dan Putri
Wajib untuk Santri Ma’had Al ‘Ilmi
CP IKHWAN (PUTRA) : 0858 8180 8369 , E-mail : mahadilmi.ikhwan@gmail.com
CP AKHOWAT (PUTRI) : 0852 9299 5015, E-mail : mahadilmi_akhwat@yahoo.com
FB : Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta
Website : www.mahadilmi.id
Mengenal Bidah Lebih Dekat
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Ma’idah: 3).
“...dikit-dikit bid’ah.... dikit-dikit bid’ah...”
“...apa-apa bid’ah... apa-apa bid’ah...”
Terkadang kita mendengar kalimat tersebut ataupun yang semisalnya dilontarkan kepada kita ataupun kepada dai dan aktivis dakwah yang menyeru kepada sunnah. Tidak jarang yang melontarkan adalah tokoh agama atau tokoh masyarakat yang disegani di lingkungan kita. Kata “bid’ah” diidentikkan kepada orang yang seram, menakutkan dan dianggap memecah belah umat. Namun bagaimana hakikat sebenarnya?
Para pelaku bid’ah dan pembelanya melontarkan berbagai pembelaan untuk membela bid’ah. Diantaranya adalah dengan mengatakan Umar bin Khaththab pun dikatakan melakukan bid’ah, yaitu dengan melakukan shalat tarawih berjamaah. Dikatakan pula bahwa Para sahabat pernah melakukan bid’ah dengan mengumpulkan Al Qur’an, Yang penting kan niatnya !, ini kan sudah tradisi di tempat kami, baca Qur’an kok dilarang?!.
Kalau semua yang baru itu disebut bid’ah, berarti mobil, pesawat, telepon, HP itu bid’ah juga dong? Pake unta saja sana....
Kalimat-kalimat tersebut hanyalah sebagian dari berbagai pembelaan terhadap bid’ah yang dilakukan sebagian kaum muslimin.
Namun, sebenarnya apakah hakikat bid’ah itu, apakah ada dalil yang melarangnya, apa saja pembelaan pelaku bid’ah dan bagaimana meluruskannya, apakah dampak buruk bid’ah bagi agama Islam? Temukan jawabannya dalam buku ini, sebuah buku ringkas yang membahas seputar bid’ah dengan pembahasan yang mudah dan sederhana sehingga memudahkan kita untuk memahaminya. Semoga bermanfaat...
EDISI REVISI
Judul : Mengenal Bid’ah Lebih Dekat
Kode Buku : MBLD
Penulis : Muhammad Abduh Tuasikal.
Ukuran : 11,5 x 17 cm.
Halaman : 110 halaman.
Harga : Rp. 18.000,00
Pemesanan dapat menghubungi kami melalui email pustaka_muslim@yahoo.com atau melalui nomor 085290888668 (CALL / SMS / WA) PIN BBM: 5D10F8FE | kunjungi situs kami di http://pustaka.muslim.or.id/
Berikut ini panduan umrah yang disajikan secara ringkas oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
https://muslim.or.id/9534-panduan-umrah.html
Kenikmatan di Surga Tiada Taranya
Allah Ta’ala berfirman:
{فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}
“Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat tinggi di Surga) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS as- Sajdah: 17).
Imam Ibnu Katsir berkata: “Arti ayat di atas: tidak ada seorangpun yang mengetahui agungnya ganjaran (kebaikan) yang Allah sembunyikan (dan sediakan) bagi mereka (orang-orang yang beriman) di Surga, berupa kenikmatan yang abadi dan berbagai macam kelezatan yang belum pernah disaksikan semisalnya oleh seorangpun”.
Gambaran tentang tingginya kenikmatan ini dinyatakan dalam hadits qudsi yang shahih, Allah Ta’ala berfirman: “Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh kenikmatan (tinggi di Surga) yang belum pernah dilihat oleh mata, di dengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia”.
Artinya: semua kenikmatan dan keindahan di dunia yang pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga atau dibayangkan dalam hati manusia, maka kenikmatan di Surga jauh melebihi semua itu.
Oleh karena itu, semua kenikmatan dan kesenangan di Surga yang Allah Ta’ala sebutkan dalam ayat-ayat al-Qur-an, seperti istana-istana dari emas dan perak, istri-istri, buah-buahan, sungai-sungai, taman-taman indah, dan berbagai macam kenikmatan lainnya, semua itu meskipun nama-namanya sama dengan yang ada di dunia, akan tetapi hakikat kenikmatannya jauh berbeda, karena kenikmatan di Surga jauh lebih tinggi dan sempurna.
Shahabat yang mulia, ‘Abdullah bin ‘Abbas Ta’ala berkata: “Tidak ada sesuatupun di dunia yang serupa dengan apa yang ada di Surga kecuali namanya (saja)”.
___
Ust. Abdullah Taslim, Lc. MA.
@muslimorid
PAKET BUKU ANAK: KISAH NABI DAN RASUL
Ayo Abi dan Ummi ini ada bingkisan buat kesayangan agar makin cinta Islam. Ada paket buku kisah Nabi dan Rasul jilid 1-7
Monggo diorder...
Kontak CS:
0853-2656-6664 (telp/sms/WA/LINE)
5B48C425 (Pin BBM)
Official channel
Instagram : muslimstoreid
Fanspage: fb.com/muslimstoreid
Twitter: muslimstoreid
Ibnu Taimiyah pernah memberikan pelajaran yang sangat indah tentang sabar di kala sakit.
Beliau rahimahullah berkata,
Sabar yang indah (yang baik) adalah seseorang bersabar tanpa mengeluh (merintih) rasa sakit pada makhluk. Oleh karena itu, pernah dibacakan kepada Imam Ahmad bin Hambal kala ia sakit bahwa Thowus sangat tidak suka merintih tatkala sakit. Setelah itu Imam Ahmad tidak pernah mengeluh lagi (pada makhluk dengan merintih sakit) sampai waktu ia meninggal dunia.
Adapun mengeluh kepada Allah, Sang Khaliq maka itu tidak menafikan sabar yang jamil (yang indah). Bahkan Ya’qub pernah berkata,
فَصَبْرٌ جَمِيلٌ
“Bersabarlah dengan sabar yang baik” (QS. Yusuf: 18)
Ya’qub berkata,
إنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إلَى اللَّهِ
“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS. Yusuf: 86)
Sumber: Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, 10/183-184.
Info BUKU: http://pustaka.muslim.or.id/20…/…/untukmu-yang-sedang-sakit/
Jangan lupa besok!
_____
Hadirilah kajian umum bersama
Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA
1. Sabtu, 17 Dzulqa’dah 1437H / 20 Agustus 2016
Tema : JANGAN DEKATI ZINA
Tempat : Masjid Mujahidin UNY
Waktu : 08.30 – 11.30 WIB
CP : 081328894610
2. Sabtu, 17 Dzulqa’dah 1437H / 20 Agustus 2016
Tema : TETAPLAH BERSAMAKU
Tempat : Pesantren Darush Sholihin, Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul
Waktu : 15.00 – 17.30 WIB
CP : 085200171222
3. Ahad, 18 Dzulqa’dah 1437H / 21 Agustus 2016
Tema : BERSAMA KELUARGA MASUK SURGA
Tempat : Masjid Agung Sleman Yogyakarta
Waktu : 08.30 – 11.30 WIB
CP : 087734039359
Gratis, Terbuka untuk Umum
Putra dan Putri
Live streaming via www.radiomuslim.com
Penyelenggara :
1. Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
2. Pesantren Darush Shalihin
3. Islamic Center Baitul Muhsinin Medari
4. Kampoeng Santri
5. BAM
Ketika Patung Samiri Dimusnahkan
Menghancurkan sesuatu yang dapat menghantarkan kepada kesyirikan atau peribadatan kepada selain Allah merupakan sunnah para Nabi sejak dahulu. Contohnya adalah apa yang dilakukan oleh Nabi Musa terhadap patung sapi Samiri. Perhatikanlah firman Allah di dalam Al-Qur’an ketika menceritakan kisah tersebut kepada Nabi kita shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
وَانْظُرْ إِلَى إِلَهِكَ الَّذِي ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا لَنُحَرِّقَنَّهُ ثُمَّ لَنَنْسِفَنَّهُ فِي الْيَمِّ نَسْفًا
“(Nabi Musa berkata:) ‘dan lihatlah tuhanmu itu (patung sapi Samiri) yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan)’” (Qs. Thaaha: 97)
Nabi Musa ‘alaihi -s salaam membakarnya dan membuang abunya ke sungai.
Bagi orang-orang pemerhati “benda-benda bersejarah”, “barang-barang antik”, “situs-situs taarikhiyyah“, atau “benda-benda keramat” tentu akan sangat menyayangkan sekali jika patung sapi ajaib Saamiri itu diperlakukan sebegitunya. Sayang seribu kali sayang, keinginan mereka agar hal yang seperti itu tetap dipertahankan bertolak belakang dengan sunnah para Rasul yang mulia, ‘alaihimush shalaatu was salaam.
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam pun melakukan sunnah saudaranya para nabi sebelum beliau. Tidak ada satu pun tempat-tempat yang di sana terdapat peribadatan kepada selain Allah atau pemujaan terhadap orang-orang yang shalih yang sudah wafat seperti Laat, Manaat, dan yang lainnya, melainkan diperintahkan untuk dihancurkan dan diratakan dengan tanah.
Padahal situs-situs tersebut merupakan tempat orang-orang shalih dikuburkan atau tempat di mana ketika hidupnya orang shalih tersebut melakukan ibadah atau amal shalih. Namun tatkala sepeninggalnya tempat-tempat tersebut justru menjadi penyebab ternodanya tauhid, maka tempat tersebut harus “dikalahkan” demi terjaganya kemurnian tauhid.
Dengan demikian, jelaslah siapa yang mengikuti sunnah para Rasul dengan yang tidak. Walillaahil hamd.
—
Penulis: Ust. Abu Yazid Nurdin
Sumber: https://muslim.or.id/21872-ketika-patung-sapi-samiri-dimusnahkan.html
@muslimorid
MENJADI HAMBA YANG MERDEKA
Dikisahkan bahwa seseorang pernah meminta nasehat kepada imam Syafi’i. Imam Syafi’i menjawab,
إن الله خلقك حرًّا؛ فكن كما خلقك!
“Allah telah menciptakanmu sebagai orang Merdeka, maka jadilah sebagaimana Dia telah menciptakanmu”
(Manaqib As Syafi’i karya Imam Al Baihaqi: 2/197)
Catt:
Kemerdekaan yang dimaksud oleh imam Syafi’i diatas tentunya bukan kemerdekaan dalam makna yang difahami kebanyakan orang, yaitu kebebasan tanpa batas serta jauh dari aturan-aturan syariat. Kemerdekaan yang di maksud adalah kemerdekaan dari penjajahan hawa nafsu dan penyembahan serta ketundukan kepada selain Allah.
Hamba yang merdeka adalah hamba yang hanya menghadapkan wajahnya kepada Allah semata. Kemerdekaan inilah yang akan membawa jiwa dan raganya menuju makna kemerdekaan yang digariskan Allah dalam firman-Nya:
“إياك نعبد و إياك نستعين”
“Hanya kepada-Mu Kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan” (410)
Iya.. Hanya akan mengabdi kepada Allah bukan kepada selain-Nya.
Selamanya...
Hingga datang sesuatu yang diyakini.
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian).” [QS Al Hijr: 99]
MERDEKA SAMPAI MATI
_____
Ustadz Aan Chandra Thalib Lc.
Mati di jalan surga...
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Alloh mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS Al-Ankabut: 2-3).
Pernahkah terpikirkan oleh kita dari sekian banyak hamba-Nya mengapa kita yang diberi hidayah dan taufik untuk mengenal islam?
Memang apa kelebihan kita dibanding hamba Allah yang lainnya? Kontribusi apa yang telah kita perbuat untuk-Nya sehingga Allah memilih kita menjadi hamba yang dikasihi-Nya?
Allah telah memilih kita, di antara begitu banyak manusia yang terlahir ke muka bumi..
Untuk memeluk agama yang hak dan diridai Allah, yaitu agama Islam.. Menyelamatkan kita dari kekufuran, dari kekal di dalam Jahannam..
Allah telah memilih kita, di antara sekian banyak umat Islam yang pernah ada.. Untuk menjadi umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.. Umat yang penuh dengan keutamaan yang tak umat sebelumnya dapatkan..
.....
Artikel selengkapnya: Sumber
http://muslimah.or.id/manhaj/mati-di-atas-jalan-menuju-surga-allah-bag-1.html
**Broadcasted by:
Bidang Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta.
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA)
Pacaran atau Ta'aruf?
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum. Ta’aruf cuman buat orang yang mau nikah doang kan? Gimana kalo sepasang remaja dia dekat. Tapi kalo ditanya tentang hubungan mereka, mereka cuma jawab lagi ta’arufan..Kalo gitu gimana? Wassalamu’alaikum.
(Qulub)
Jawab:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya, terima kasih atas pertanyaannya. Perlu dimengerti bahwa ta’aruf adalah proses saling mengenal antara dua orang lawan jenis yang ingin menikah. Jika diantara mereka berdua ada kecocokan maka bisa berlanjut ke jenjang pernikahan, namun, jika tidak, maka proses berhenti dan tidak berlanjut.
Islam tidak melarang ta’aruf ini, dalam sebuah hadits disebutkan, “Dari Anas bin Malik bahwa al-Mughirah bin Syu’bah ingin menikah dengan wanita, maka Rasulullah Ṣallāllāhu‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Pergi lalu lihatlah dia, sesungguhnya hal itu menimbulkan kasih sayang dan kedekatan antara kalian berdua.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah no.1938 dan dinilai shahih oleh Syekh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah)
Dan saat seorang lelaki ingin melihat wanita yang ia lamar, maka ia harus memperhatikan rambu-rambu nazhar yang telah dijelaskan oleh Syekh Utsaimin rahimahullah dalam Syarhul Mumti’ XII/22 sebagai berikut:
1. Tidak berkhalwat (berdua-duan) dengan seorang wanita tatkala memandangnya. Untuk menjauhi khalwat ketika nazhar, maka ia bisa melihat wanita yang ingin ia pinang ditemani wali si wanita atau jika tidak mampu maka ia bisa bersembunyi dan melihat wanita tersebut di tempat di mana ia sering melalui tempat tersebut.
2. Hendaknya memandang dengan tanpa syahwat, karena nazhar (memandang) wanita ajnabiyah karena syahwat diharamkan. Selain itu, tujuan dari melihat calon istri adalah untuk mengetahui kondisinya bukan untuk menikmatinya.
3. Hendaknya ia memiliki prasangka kuat bahwa sang wanita akan menerima lamarannya.
4. Hendaknya ia memandang kepada apa yang biasanya nampak dari tubuh sang wanita, seperti muka, telapak tangan, leher, dan kaki.
5. Hendaknya ia benar-benar bertekad untuk melamar sang wanita. Yaitu hendaknya pandangannya terhadap sang wanita itu merupakan hasil dari keseriusannya untuk maju menemui wali wanita tersebut untuk melamar putri mereka. Adapun jika ia hanya ingin berputar-putar melihat-lihat para wanita satu per satu, maka hal ini tidak diperbolehkan.
5. Hendaknya sang wanita yang dinazhar tidak berhias, memakai wangi-wangian, memakai celak, atau yang sarana-sarana kecantikan yang lainnya.
Oleh karena itu, apa yang dikatakan tersebut tidaklah benar. Kami berhusnuzhan bahwa yang mengatakan tersebut memang belum paham makna ta’aruf secara syariat. Sebab, jika sudah memahami namun malah mengatakan demikian, kami khawatir yang mengatakan tersebut terjatuh dalam dosa besar: memperolok agama (istihzaa’).
Selengkapnya: https://muslimah.or.id/7984-pacaran-atau-taaruf.html
Kajian Umum Bersama Ustadz Syafiq Riza Basalamah (Yogyakarta, 20-21 Agustus 2016)
Hadirilah kajian umum bersama Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA di Yogyakarta, 20-21 Agustus 2016
Sumber: https://muslim.or.id/28458-kajian-umum-bersama-ustadz-syafi
Berbagi dengan Pulsa
____________
Mulai dari Rp. 10.000, Anda bisa berpartisipasi dalam dakwah.
Kami mengajak kaum muslimin sekalian untuk berpartisipasi dalam dakwah dengan cara mendukung operasional dakwah, diantaranya adalah dengan berbagi pulsa operasional dakwah.
Pulsa bisa dikirim ke no HP Donasi Dakwah YPIA berikut ini:
Nomor pertama, nomor Im3 ini:
0857.4722.3366 (IM3-Indosat),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 935.000 rupiah
dan
Nomor kedua :
0822.2597.9555 (Simpati-Telkomsel),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 1.400.000 rupiah...
-----
Pulsa yang masuk pada kedua nomor tsb akan didistribusikan ke nomor-nomor operasional dakwah di berbagai bidang YPIA, melalui transfer pulsa sesama operator.
Adapun selama ini, kegunaan pulsa operasional dakwah YPIA antara lain:
1. Pulsa untuk SMS Tausyiah
2. Pulsa untuk divisi yang tinggi intensitas komunikasinya (sms santri dll) ; Peduli Muslim, Mahad Ilmi, Mahad Umar Bin Khattab, Kampus Tahfizh, dll
3. Pulsa sebagai ganti dan mukafaah untuk pengurus YPIA (operasional).
-----
Mohon segera konfirmasi, apabila telah mengirim pulsa ataupun donasi. Karena akan kami laporkan tiap bulan, dalam rangka menjaga amanah donatur sekalian.
Semoga Allah menerima segenap amal kebaikan... Aamiin...
Mohon turut membantu untuk menyebarluaskan...
-----
*Broadcasted by:
Tim Donasi Dakwah
-YPIA Yogyakarta-
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA).
Website kami:
www.muslim.or.id.
www.muslimah.or.id. www.radiomuslim.com.
www.pedulimuslim.com.
www.sdityaabunayya.com.
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan:
"Tawakkal kepada Allah adalah sebab terbesar tercapainya hajat-hajat. Karena Allah akan mencukupkan orang yang bertawakkal kepada Allah"
(Jami' Al 'Ulum wal Hikam)
Bismillah
Ikuti KAJIAN KITAB RUTIN terbaru di Yogyakarta yg bertemakan:
"Pendidikan Anak dalam Islam"
Kitab Rujukan
"Fiqh Tarbiyatil Abna" karya Syaikh Musthafa Al-Adawi hafizhahullah
Rutin setiap jumat pagi
Pukul 05.45-07.00 WIB di Mushalla Al-Ikhlas, Sendowo (Selatan RSUP Sardjito)
Bersama Ustadz Aris Munandar, M.PI hafizhahullah
Kajian ini GRATIS
UMUM Putra dan Putri
Selepas kajian Insya Allah akan disediakan snack dan minuman
Insya Allah akan disiarkan secara langsung melalui www.radiomuslim.com
Informasi
085252052345 (WA Only)
Penyelenggara
Takmir Mushalla Al-Ikhlas
NB: Kajian perdana in sya Allah akan dimulai pada hari jumat, 19 Agustus 2016
[ Reportase Kegiatan ]
---
Kegiatan Praktik Shalat Jum'at kemarin di SDIT Yaa Bunayya.
Bertindak selaku Imam dan Khatib, Fauzan Abdullah (Siswa Kelas IV).
---
Semoga Allah memberkah mereka semua, siswa siswi SDIT Yaa Bunayya.
Hari ini kegiatan mereka ialah renang bersama. Semangat yaa adek-adek.. :)
---
Mari berdonasi dalam pembangunan SDIT Yaa Bunayya...
Bank Syariah Mandiri
atas nama: YPIA Yogyakarta.
Nomor rekening: 7031571329.
Konfirmasi donasi :
Setiap donatur mohon memberikan konfirmasi ke nomor HP: 0857-4722-3366 (SMS/Whatsapp)
Format konfirmasi :
Nama # Alamat # Email # BesarDonasi # TanggalTransfer # Rekening # SDIT #
---
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
Dzikir Pagi dan Petang
Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-.
Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Itulah barangkali kenapa kita kurang semangat dalam beraktivitas, salah satunya adalah karena lalai dari dzikrullah. Padahal dengan dzikir, sumber-sumber kekuatan akan terserap atas kemudahan dari Allah. Sebab inilah yang membuat kami termotivasi untuk menyusun buku ini.
Dzikir harian muslim ini berisi tiga macam dzikir, yaitu dzikir pagi petang, dzikir setelah shalat, dan dzikir sebelum tidur. Dzikir-dzikir tersebut kami nukil dari kitab dzikir yang amat tersohor di zaman ini, kitab Hish-nul Muslim, buah tangan Syaikh Sa’ad bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah, disertai dengan penjelasan tambahan dari kitab Syarh Hish-nul Muslim.
Moga yang disajikan di buku ini bermanfaat. Semoga Allah memberi taufik agar rutin diamalkan.
Penerjemah : Muhammad Abduh Tuasikal
Kode Buku : DPPB
Ukuran : 14,5 x 19,5 cm
Jumlah halaman : 76 halaman
Penerbit : Pustaka Muslim Yogyakarta
Harga : Rp 15.000,00
Pemesanan dapat menghubungi kami melalui email pustaka_muslim@yahoo.com atau melalui nomor 085290888668 (CALL / SMS / WA) PIN BBM: 5D10F8FE | kunjungi situs kami di http://pustaka.muslim.or.id/