Faedah dari Hadis Pengutusan Mu’adz ke Negeri Yaman
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus Mu’adz radhiyallahu ‘anhu ke negeri Yaman, beliau berkata, ‘Ajaklah mereka kepada syahadah (persaksian) bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah, kecuali Allah; dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka telah menaatinya, maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan atas mereka salat lima waktu sehari semalam. Dan jika mereka telah menaatinya, beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah (zakat) dari harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-orang fakir mereka.” (HR. Bukhari no. 1395 dan Muslim no. 19)
Silakan baca faedahnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/90083-faedah-dari-hadis-pengutusan-muadz-ke-negeri-yaman.html
Iman seorang hamba tidak akan sempurna sampai cahaya malu terpancar dari relung hatinya, lantas menyinari tiap sudut sanubari. Karena sifat malu juga bagian dari keimanan seseorang.
Читать полностью…Malu adalah satu di antara akhlak yang diperintahkan oleh setiap nabi. Ia tidak pernah terhapus dari syariat sejak dahulu. Tak pernah sekalipun absen ataupun vakum barang sejenak dari teladan para nabi tiap generasi.
Читать полностью…Jika kita perhatikan, sifat dusta kebanyakan muncul karena kecintaan seseorang terhadap dunia. Untuk mendapatkan dunia, banyak orang yang berdusta dan melupakan akhiratnya.
Читать полностью…Fatwa Ulama: Demonstrasi, Sarana Dakwah pada Penguasa?
Fatwa Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz rahimahullah
Soal:
Apakah berdemonstrasi bagi laki-laki dan perempuan untuk melawan penguasa dan pemerintah termasuk wasilah untuk berdakwah? Lalu jika ada yang mati saat berdemo apakah teranggap sebagai orang yang mati syahid di jalan Allah?
Jawab:
Aku tidaklah sependapat jika dikatakan bahwa demonstrasi itu bisa mengobati, bahkan sebenarnya cara demo semacam itu hanyalah mendatangkan musibah dan kerusakan, juga akhirnya saling menzholimi satu dan lain, ditambah hal itu adalah sikap melampaui batas tanpa jalan yang benar.
Sebab yang benar yang mesti ditempuh (untuk menasehati penguasa) adalah melalui tulisan (yang ditujukan pada penguasa, tidak terang-terangan, -pen) dan dakwah pada kebaikan. Hal ini ditempuh dengan cara yang baik. Inilah cara yang biasa ditempuh para ulama, begitu pula yang telah dijalani para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para pengikutnya. Yang dilakukan oleh salafush sholeh adalah dengan menasehati penguasa lewat tulisan, dan bercakap langsung dengan mereka lewat telepon atau lewat tulisan. Menasehati tidak ditempuh dengan menyebarkan ‘aib mereka di mimbar-mimbar, sampai mengatakan bahwa mereka seperti ini dan itu, sehingga jadinya seperti ini.
Wallahul musta’an.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/10853-fatwa-ulama-demonstrasi-sarana-dakwah-pada-penguasa.html
@muslimorid
Pengaruh Tertinggal Salat Jamaah dalam Produktifitas Hidup Kita
Pengaruh yang dikhawatirkan bagi seorang yang terlambat, dan bahkan meninggalkan salat dalam kehidupannya adalah mulai hilang rasa aman dan tentram dalam kehidupannya. Satu contoh, tatkala ia dengan sengaja meninggalkan salat subuh, maka bisa dipastikan aktivitas dia pada hari itu akan terganggu dan akan merusak produktifitas pekerjaan.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/89728-pengaruh-tertinggal-salat-jamaah-dalam-produktifitas-hidup-kita.html
Menuntut Ilmu adalah Kewajibanku
Sebenarnya tidak ada alasan untuk enggan belajar agama. Jika memang kita sulit hadir di majelis ilmu karena kesibukan, berbagai media saat ini telah memudahkan kita untuk belajar.
Luangkanlah waktu untuk memanfaatkan media-media tersebut. Banyak di antara saudara kita yang telah menyusun buku, buletin, website atau yang dikirim via email, dan itu semua bisa jadi sarana yang membantu untuk belajar. Namun jika punya kesempatan, berusahalah meluangkan waktu untuk belajar langsung dari seorang guru karena ilmu yang diserap akan lebih baik dan mudah dipahami.
Tidak ada kata terlambat untuk belajar karena banyak ulama yang baru belajar ketika usia di atas 40-an. Dan jangan menunda-nunda waktu entar sore atau esok pagi, kita tidak tahu apakah Allah masih memberikan kita kesempatan untuk berada di dunia ini.
Semoga Allah senantiasa memberi hidayah dan taufik untuk kita semua. Aamiin.
---
Ikut pre order kaos custom muslim.or.id anak dengan tema menuntut ilmu sekarang juga
Klik >> https://order.muslim.or.id/kaos-anak-menuntut-ilmu
Barakallahu fiikum
Dalam catatan sejarah, Allah subhanahu wa ta’ala apabila ingin menghancurkan suatu negeri, maka Allah menjadikan para pemimpin dan tokoh-tokoh mereka sebagai orang yang rusak, sehingga dicontoh atau ditiru oleh orang-orang di bawah mereka.
Читать полностью…Orang-orang yang mengikuti para sahabat Nabi di dalam kebaikan sangatlah banyak. Dan mereka akan terus ada sampai hari kiamat nanti. Oleh karena itu, jika kita mendapatkan orang-orang yang mengikuti jalannya para sahabat Nabi dengan baik, maka sudah sepantasnya kita mengikuti teladan mereka.
Читать полностью…Cara Mencegah Efek Negatif dari Media Sosial dalam Pandangan Islam
Ada beberapa langkah dalam menghindari dampak negatif dari penggunaan media sosial yang bisa kita lakukan dan upayakan dalam menggunakan dan mengakses media sosial agar tidak menyalahi aturan-aturan syar’i. Berikut di antaranya:
https://muslim.or.id/89784-cara-mencegah-efek-negatif-dari-media-sosial-dalam-pandangan-islam.html
Obat bagi Hati yang Sakit (Bag. 1)
Hasan Muhammad As-Syarqawi membagi penyakit hati dalam sembilan bagian, yaitu: pamer (riya’), marah, lalai, was-was, frustrasi, rakus, terperdaya, sombong, dengki, dan iri hati. (Lihat Nahwa ‘Ilman An-Nafsi, hal. 68)
Ada beberapa obat bagi hati yang sakit, berikut di antaranya:
https://muslim.or.id/89929-obat-bagi-hati-yang-sakit-bag-1.html
Allah sangat membenci orang yang hanya pandai berbicara dan pandai manasihati orang lain untuk mengerjakan sesuatu atau meninggalkan sesuatu, tetapi ternyata dia sendiri tidak melakukannya atau tetap tidak bisa meninggalkannya.
Читать полностью…Malik bin Dinar rahimahullah pernah mengatakan,
“Sesungguhnya seorang alim jika dia tidak mengamalkan ilmunya maka nasihat-nasihatnya tidak akan merasuk ke dalam hati-hati, sebagaimana tetesan air tergelincir dari batu yang keras.”
[Ahmad dalam Az-Zuhd no. 1872, Al-Baihaqi dalam Syu’abul-Iman no. 1700 dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul-auliya’ (6/288)]
Hati yang sakit adalah hati yang hidup namun mengandung penyakit. Hati ini akan mengikuti unsur kuat yang mempengaruhinya, terkadang hati ini cenderung kepada “kehidupan” dan terkadang cenderung kepada “penyakit”.
Pada hati ini ada kecintaan kepada Allah, keimanan, keikhlasan dan tawakal kepada-Nya. Akan tetapi pada hati ini juga terdapat kecintaan kepada syahwat, ketamakan, hawa nafsu, dengki, kesombongan dan sikap bangga diri.
Pemilik hati yang mati jika dibacakan kepadanya ayat-ayat Al Quran maka dirinya tidak tergetar, ia senantiasa ingin menjauh dari Al Quran, ia lebih senang mendengar suara-suara yang membuatnya lalai, ia lebih senang mendengar nyanyian, mendengar musik, mendengar suara-suara yang menggejolakkan hawa nafsunya.
Pemilik hati yang mati senantiasa gelisah, ia tidak tahu harus kepada siapa ia menyandarkan dirinya, ia tidak tahu kepada siapa ia berharap, ia tidak tahu kepada siapa ia meminta, kehidupannya terombang-ambing, ke mana saja angin bertiup ia akan mengikutinya, ke mana saja syahwat mengajaknya ia akan mengikutinya, wahai betapa menderitanya pemilik hati ini!
Sibuk Dengan Berita Politik
Akhi … kenapa hari-harimu cuma ingin mengurus capres A dan capres B, padahal berita politik tidaklah jelas.
Akhi … bukankah engkau tahu bahwa dalam politik itu ingin saling menjatuhkan satu dan lain.
Akhi … bukankah engkau tahu bahwa dalam politik tidak ada kawan sejati dan tidak ada musuh abadi.
Akhi … jangan terlalu memforsir usahamu untuk terus menelusurui berita politik.
Engkau tahu demikian, namun kerjaanmu setiap harinya hanya menelusuri terus berita capres A dan capres B, itu pun engkau tidak bisa menemukan manakah yang benar dari berita-berita yang ada.
Kenapa engkau terlalu sibuk dengan berita yang hanya berlandas “katanya”?
Padahal Allah membenci seperti itu sebagaimana kata hadits,
وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ
“Allah tidak menyukai qiila wa qool (berkata hanya berlandaskan ‘katanya’)” (HR. Muslim no. 1715, dari Abu Hurairah).
Qiila wa qool kata Ibnu Katsir, maksudnya adalah, “Banyak bicara tentang perkataan orang lain namun (1) tanpa kroscek, (2) tanpa memastikan, (3) tanpa mencari kejelesan.” (Tafsir Surat An Nisaa’ ayat 82).
Prasangka pun berbahaya, yaa akhi …
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ
“Hati-hatilah dengan prasangka karena itu adalah pembicaraan yang paling dusta.” (Muttafaqun ‘alaih)
Diam lebih baik daripada banyak ngomong …
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ” (QS. Al Israa’: 36).
Andai waktumu habis untuk menelaah buku dan kitab.
Andai waktumu habis untuk mendatangi majelis ilmu.
Andai waktumu habis dengan menelusuri website islam bermanfaat.
Andai waktumu hanya dengan ilmu, ilmu dan ilmu.
Ayo kembali ngaji lagi.
Moga Allah memberi taufik pada kita semua dalam memanfaatkan waktu-waktu kita.
Sumber: https://muslim.or.id/21383-sibuk-dengan-berita-politik.html
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
Sunatullah: Balasan Sesuai Perbuatan
Ketika Allah menciptakan alam semesta ini, maka Allah juga membuat ketetapan-ketetapan yang berlaku di alam semesta tersebut agar segala sesuatu di dalamnya berjalan dengan baik. Ketetapan-ketetapan Allah tersebut tidak akan berubah sampai kapan pun. Hal ini yang disebut sebagai sunatullah.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/89990-sunatullah-balasan-sesuai-perbuatan.html
Mendeteksi Kesucian Hati
Di antara perkara yang wajib diperhatikan oleh setiap muslim di sepanjang waktu adalah kebersihan hatinya dari segala kotoran yang merusak kesehatan dan melemahkan kekuatannya. Sesungguhnya hati menjadi poros kesehatan dan kebaikan seorang hamba.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90175-mendeteksi-kesucian-hati.html
Obat bagi Hati yang Sakit (Bag. 2)
Pada artikel sebelumnya (Obat bagi Hati yang Sakit bag.1), telah dijelaskan bahwa hati bisa merasakan sakit dan ada beberapa obat untuk mengatasinya. Berikut adalah obat hati yang selanjutnya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/89931-obat-bagi-hati-yang-sakit-bag-2.html
Orang-orang yang belum bisa mengerjakan salat lima waktu sudah sepantasnya bertaubat kepada Allah dengan segera. Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala Maha Mengampuni hamba-hambanya yang bertaubat kepada-Nya.
Читать полностью…Diriwayatkan dari Muhammad bin Ahmad Al-Farra’, dia pernah mengatakan bahwa Hamdun Al-Qashshar pernah ditanya, “Mengapa perkataan salaf (orang yang terdahulu) lebih bermanfaat dari perkataan kita?” Beliau pun menjawab, “Sesungguhnya mereka berbicara untuk kemuliaan Islam, keselamatan jiwa-jiwa dan mengharap keridaan Ar-Rahman. Sedangkan kita berbicara untuk kemuliaan diri kita, mencari dunia dan mengharapkan diterima oleh makhluk.”
[Al-Baihaqi dalam Syu’abul-Iman no. 1701 dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul-Auliya’ (X/231)]
Tragedi Gaza dalam Sorotan
Sebagai seorang muslim, maka kita wajib merasa tersakiti dan terluka karena musibah dan kezaliman yang dialami oleh saudara-saudara kita di Gaza. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan bahwa kaum muslimin ibarat satu tubuh, yang mana apabila ada salah satu bagian yang sakit, maka bagian tubuh yang lain ikut merasakannya dengan bentuk tidak bisa tidur dan demam.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90322-tragedi-gaza-dalam-sorotan.html
Ringkasan Fikih Sujud Sahwi
Berikut ini adalah poin-poin penting terkait sujud sahwi yang bisa kami ringkas untuk memudahkan kita semua di dalam memahami fikih sujud sahwi. Sehingga, tatkala menemukan kasus serupa dalam salat kita, kita dapat mempraktikkan sujud sahwi tersebut sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90173-ringkasan-fikih-sujud-sahwi.html
📝 Dukung Perjuangan Generasi Muda
Alhamdulillah perjuangan untuk mengembalikan kejayaan umat Islam masih terus digaungkan. Para mahasiswa pecinta dakwah kembali menyusun kekuatan dan strategi untuk menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat...
📜 insyaAllah pada hari Ahad 17 Desember 2023 Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari bersama Forum Kajian Islam Mahasiswa menggelar agenda spesial Konferensi Dakwah Mahasiswa. Sebuah upaya menemukan akar problematika dakwah mahasiswa zaman now... Generasi Z yang konon rawan krisis kesehatan mental...
☕ Secangkir kopi mungkin tidak cukup untuk menyadarkan anak bangsa ini dari kelalaian dalam menempa karakter generasi penerus perjuangan Islam di masa depan...
🛍️ Mari kita dukung mega proyek kebaikan ini dengan berdonasi melalui website resmi Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari di tautan berikut ini :
https://ypia.or.id/campaign/operasional-dakwah-mahasiswa/
Berapa pun donasi yang anda salurkan akan sangat berarti untuk memompa semangat juang mereka...
Barakallahu fiikum...
Tertanda
Ketua Umum YPIA
Ari Wahyudi, S.Si
-semoga Allah beri taufik untuk kami dan anda-
Umat di saat ini membutuhkan teladan yang baik, yang dibuktikan dengan tingkah, perilaku, adab dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Jika hanya dengan perkataan saja, maka hal tersebut tidaklah cukup.
Читать полностью…Ucapan Selamat Natal Menurut Ulama Syafi'iyah
Asy-Syarbini (wafat 977 H) –rahimahullah-, salah seorang ulama besar Madzhab Syafi’i mengatakan:
“Dan diberi hukuman ta’zir*, seorang yang mengikuti orang-orang kafir dalam merayakan hari raya mereka. Begitu pula orang yang memberikan ucapan selamat kepada seorang kafir dzimmi di hari rayanya” (Mughnil Muhtaj, Asy-Syarbini, 5/526).
Hal senada juga disebutkan dalam banyak kitab syafi’iyyah lainnya, diantaranya: Al-Iqna’ fi halli Alfazhi Abi Syuja’ (2/526), Asnal Matholib (4/162), Tuhfatul Muhtaj (9/181), Hasyiata Qolyubi wa Amiroh (4/206), Annajmul Wahhaj (9/244).
Bahkan lebih tegas lagi Ibnu Hajar Al-Haitami (wafat 982 H) –rahimahullah– mengatakan: “Kemudian aku lihat ada sebagian para imam kami yang muta’akhirin telah menyebutkan keterangan yang sesuai dengan apa yang telah kusebutkan, dia mengatakan:
‘Diantara bid’ah yang paling buruk adalah tindakan kaum muslimin mengikuti kaum Nasrani di hari raya – hari raya mereka, dengan menyerupai mereka dalam makanan mereka, memberi hadiah kepada mereka, dan menerima hadiah dari mereka di hari raya itu. Dan orang yang paling banyak memberi perhatian pada hal ini adalah orang-orang Mesir, padahal Nabi –shallallahu alaihi wasallam– telah bersabda: Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari mereka‘.
Bahkan Ibnul Hajj mengatakan: ‘Tidak halal bagi seorang muslim menjual kepada seorang nasrani apapun yang termasuk kebutuhan hari rayanya, baik daging, atau lauk, ataupun baju. Dan mereka tidak boleh dipinjami apapun (untuk kebutuhan itu), walaupun hanya hewan tunggangan, karena itu adalah tindakan membantu mereka dalam kekufurannya, dan wajib bagi para penguasa untuk melarang kaum muslimin dari tindakan tersebut'” (Fatawa Fiqhiyyah Kubra, Ibnu Hajar Al-Haitami, 4/239).
Mungkin sebagian dari mereka beranggapan bahwa dengan mengucapkan selamat untuk hari raya mereka akan menjadikan mereka tertarik untuk masuk Islam. Tapi tidakkah mereka mengingat Firman Allah ta’ala (yang artinya):
“Kaum Yahudi dan Kaum Nasrani TIDAK AKAN rela kepadamu, hingga kamu mengikuti agama mereka“. (QS. Al Baqoroh: 120).
Begitu pula firmanNya (yang artinya):
“Orang-orang kafir akan TERUS memerangi kalian hingga mereka menjadikan kalian keluar dari agama kalian” (QS. Al Baqoroh: 217).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/23883-ucapan-selamat-natal-menurut-madzhab-syafii.html
Ust. Dr. Musyaffa Ad Darini
Sebab Meraih Kemenangan dan Pertolongan Allah
Untuk memperoleh kemenangan dan mendapatkan pertolongan Allah Ta’ala, ada beberapa sebab yang dapat diusahakan dan dikerahkan oleh seorang muslim. Kesemuanya itu telah Allah jelaskan di dalam Al-Qur’an, kitab kita yang penuh kemuliaan.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90118-sebab-meraih-kemenangan-dan-pertolongan-allah.html
Biografi Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu
Siapa di antara kita yang tidak kenal dengan beliau radhiyallahu ‘anhu? Mari kita ulas biografi ringkas beliau sebagai berikut.
https://muslim.or.id/90134-biografi-utsman-bin-affan-radhiyallahu-anhu.html
Hukum Buzzer dalam Islam
Kata buzzer sendiri mengalami peyorasi sehingga identik dengan satu entitas tertentu yang mengkampanyekan keburukan atau menggali keburukan orang lain. Lantas, bagaimana pandangan Islam tentang orang-orang yang berkecimpung di buzzer? Apakah pernah terjadi hal yang serupa dengan apa yang dilakukan oleh buzzer ini?
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90132-hukum-buzzer-dalam-islam.html
Masuk Surga Sekeluarga
Di antara cita-cita besar keluarga muslim adalah masuk surga bersama-sama. Syekh Prof. Dr. Ashim Al-Qaryuti menjelaskan, untuk mendapatkan kemuliaan ini, orang tua dan anak sama-sama bisa berperan untuk mewujudkannya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90053-masuk-surga-sekeluarga.html