Tarawih Cepat vs Tarawih Santai
Tuma’ninah dalam salat termasuk salah satu rukun salat, baik salat wajib maupun sunnah. Semakin besar kadar tuma’ninah dalam salat, maka pahala pun akan semakin besar.
Dalilnya adalah hadis yang menceritakan seorang yang salah salatnya atau dikenal dengan hadis al-musii’ fi sholaatihi.
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau bercerita,
أنَّ رَجُلًا دَخَلَ المَسْجِدَ فَصَلَّى، ورَسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ في نَاحِيةِ المَسْجِدِ، فَجَاءَ فسَلَّمَ عليه، فقالَ له
“Bahwasanya seseorang masuk ke masjid kemudian melaksanakan salat. Ketika itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berada di dalam masjid tersebut. Usai salat, lelaki itu datang mendekat ke Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memberi salam kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Nabi berkata kepadanya,
ارْجِعْ فَصَلِّ فإنَّكَ لَمْ تُصَلِّ
“Ulangi salatmu, karena sebenarnya kamu belum salat.”
فَرَجَعَ فَصَلَّى ثُمَّ سَلَّمَ، فَقَالَ: وعَلَيْكَ، ارْجِعْ فَصَلِّ فإنَّكَ لَمْ تُصَلِّ، قالَ في الثَّالِثةِ: فأعْلِمْنِي،
“Lelaki itu pun salat kembali. Usai salat, dia datang ke Nabi dan memberi salam. Lalu Nabi menjawab, ‘Wa’alaik … (Semoga demikian pula untuk Anda). Ulangi salatmu, karena sebenarnya kamu belum salat.’ Beliau berkata dengan perkataan yang sama untuk ketiga kalinya. Lelaki itu kemudian berkata kepada Nabi, ‘Mohon ajari saya salat yang benar.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengajarinya.”
إذا قُمْتَ إلى الصَّلَاةِ، فأسْبِغِ الوُضُوءَ، ثُمَّ اسْتَقْبِلِ القِبْلَةَ، فَكَبِّرْ واقْرَأْ بما تَيَسَّرَ معَكَ مِنَ القُرْآنِ، ثُمَّ ارْكَعْ حتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ حتَّى تَعْتَدِلَ قائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ حتَّى تَطْمَئِنَّ ساجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ حتَّى تَسْتَوِيَ وتَطْمَئِنَّ جالِسًا، ثُمَّ اسْجُدْ حتَّى تَطْمَئِنَّ ساجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ حتَّى تَسْتَوِيَ قَائِمًا، ثُمَّ افْعَلْ ذلكَ في صَلَاتِكَ كُلِّهَا
“Jika Anda hendak salat, sempurnakanlah wudhu, lalu menghadaplah ke kiblat, lalu bertakbirlah, lalu bacalah ayat Al-Quran yang mudah bagi Anda. Kemudian ruku’lah sampai ruku’nya terasa tuma’ninah. Lalu bangkitlah dan ber-i’tidal-lah (bangkit dari ruku’) seraya berdiri. Kemudian sujudlah sampai sujudnya terasa tuma’ninah. Lalu bangkitlah dan duduk antara dua sujud sambil tuma’ninah. Kemudian sujud kembali sambil disertai tuma’ninah ketika sujud. Lakukan seperti itu dalam setiap salatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegur lelaki itu supaya mengulang salat. Hal ini karena tidak adanya tuma’ninah pada salatnya yang menyebabkan salat tidak sah. Sehingga teguran Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Ulangi salatmu, karena sebenarnya kamu belum salat” ini juga bisa disampaikan kepada siapa saja yang terlalu cepat salatnya atau tidak tuma’ninah dalam salatnya.
Perbandingan mana yang lebih utama, antara tarawih cepat 23 raka’at, dengan 11 raka’at santai, sama dengan membandingkan antara kuantitas dengan kualitas. Tentu kualitas lebih unggul daripada sekedar banyak-banyakan kuantitas. Maka salat tarawih dengan sedikit raka’at namun khusyu’ dan tuma’ninah, lebih besar pahalanya dan lebih utama daripada tarawih banyak raka’at tetapi tergesa-gesa tidak khusyu‘.
Selengkapnya: https://muslim.or.id/62247-tarawih-cepat-vs-tarawih-santai.html
Ust. Ahmad Anshori, Lc.
BANTU MUSLIM.OR.ID HADIRKAN 12 MAJELIS ILMU DI BULAN RAMADAN
Update 27 Maret 2023 Alhamdulillah terkuRmpul Rp 22.45.000 dari kebutuhan Rp 30 juta
Kampung hijrah adalah sebutan bagi kampung Pogung yang terletak di tengah padatnya kota Jogja.
Di sinilah Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) Yogyakarta berkiprah menggaungkan dakwah sunnah salah satunya melalui website dakwah muslim.or.id
JADILAH BAGIAN DARI KAUM MUSLIMIN YANG IKUT ANDIL DALAM MENGHADIRKAN TAMAN SURGA DUNIA DI KAMPUNG HIJRAH!
Jangan remehkan keutamaan orang-orang yang mendermakan dirinya dalam keberlangsungan dakwah Islam.
Sejarah Islam telah mencatat bagaimana loyalitas para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam menegakkan kalimat tauhid.
Darah pun mereka pertaruhkan..
Keluarga pun siap mereka tinggalkan..
Perhiasan dunia pun tidak lagi dipegang erat..
KITA JUGA BISA IKUT BERJUANG DENGAN MENUNTUT ILMU ATAU BERUSAHA MENGHADIRKAN MAJELIS ILMU
Simak sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam berikut ini,
"Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim no. 2699)
JIKA KITA MENJADI WASILAH DARI TERSELENGGARANYA 1 MAJELIS ILMU SAJA YANG DIHADIRI 100 ORANG
Tentu saja Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha para muhsinin di balik terselenggaranya suatu majelis ilmu.
100 orang yang dirahmati Allah, 100 orang yang dinaungi oleh malaikat, 100 orang yang merasakan ketenangan di majelis ilmu, 100 orang yang namanya disebut-sebut oleh Allah ta'ala di antara penduduk langit.
Dan 100 orang yang akan mengajarkan kembali ke lebih banyak kaum muslimin
Mereka semua mendapatkan keutamaan yang luar biasa tersebut melalui wasilah Anda yang mendarmakan sebagian harta demi terselenggaranya taman-taman surga di kampung hijrah!
KEBUTUHAN 30 JUTA UNTUK HADIRKAN 12 MAJELIS ILMU:
• Kajian Pra Ramadhan,
• Dauroh Intensif Pagi
• Kajian Intensif Sore
• Program Intensif B. Arab
• Program Intensif Kampus Tahfidz
• Mutiara Hikmah Ramadhan
• Tahsin Spesial Ramadhan
• Kajian Spesial Muslimah
• Pelayanan Kultum
• Pelatihan Pengurusan Jenazah
• Pelatihan Penulisan KTI
• Dauroh Takmir
PAKET DUKUNGAN BISA DISALURKAN MELALUI
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
#ramadhan #semarakramadhan
—●●—●●❁ 📖 ❁●●—●●—
[ Dauroh Pengurusan Jenazah ]
Disertai dengan praktik pengurusan Jenazah
Gratis! Terbuka untuk Umum | Putra & Putri
Offline & Online
Wajib untuk Santri Ma’had Yaa Abati Angkatan 03
💺 Pemateri:
Ustadz Yulian Purnama, S.Kom. hafizhahullah
📗 Buku Panduan:
Fikih Pengurusan Jenazah, karya Ustadz Yulian Purnama, S.Kom. hafizhahullahu | Download pdf: https://bit.ly/FikihPengurusanJenazah_pdf
🗓 Hari, tanggal:
Ahad, 11 Ramadhan 1444 H/ 02 April 2023 M
📌 Link Pendaftaran:
https://bit.ly/DaurohFikihJenazah_YPIA-MPR
🕰️ Pukul:
08.30 WIB-Zuhur
🕌 Tempat:
Masjid Pogung Raya
(Google Maps https://bit.ly/MasjidMPR)
🔴 Live Streaming:
InsyaAllah disiarkan secara langsung melalui Youtube YPIA Academy
| Link: bit.ly/yt_ypiaacademy
=======
📡 Diselenggarakan Oleh:
| Ma'had Yaa Abati
| Masjid Pogung Raya
| YPIA Academy
| Semarak Ramadhan 1444H YPIA
| Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
📲 Narahubung:
wa.me/6281392658080 (YPIA Academy)
BERBAGI BUKA PUASA BERSAMA MUSLIM.OR.ID
Update terkumpul 3.977 porsi dari target 17.000 porsi dan Anda masih punya kesempatan besar untuk ambil bagian
Target 17.000 porsi akan dibagikan kepada kaum muslimin di bulan Ramadan tahun ini
Salah satu target distribusi adalah masjid-masjid di kampung hijrah. Kampung hijrah adalah sebutan bagi kampung Pogung, Sleman yang di dalamnya terdapat masjid-masjid besar yang selama bertahun-tahun ikut andil membumikan dakwah sunnah di Yogyakarta
DARI MASJID, PONDOK PESANTREN, SAMPAI PANTI ASUHAN
17.000 porsi yang terkumpul akan didistribusikan ke target-target yang potensial menumbuhkan amal kebaikan yang berlipat-lipat di sisi Allah ta'ala.
Bagaimana tidak, 1 porsi yang anda berikan tidak hanya bernilai pahala memberi makanan untuk kaum muslimin yang berpuasa Ramadan saja, namun juga memberi asupan gizi untuk hamba-hamba yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.
1 PORSI RP15.000
Anda boleh berbagi lebih dari satu porsi atau mengatasnamakan sedekah yang mulia ini untuk orang-orang yang anda cintai.
PAKET BERBUKA PUASA RAMADAN BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Kirim bukti trf kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Disiarkan oleh:
Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA official
IG | FB | TG: @ypiaorid
Pelajaran Dari Perang Badar
Saudaraku sesama muslim…
Marilah sejenak kita melakukan kilas balik terhadap berbagai peristiwa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Kita berharap mudah-mudahan dengan mempelajari dan mengamati peristiwa ini, kita bisa mendapatkan banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi kehidupan kita sehari-hari. Dua tahun setelah Nabi kita tercinta Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah ke madinah, bertepatan dengan bulan Ramadhan yang mulia ini, terjadilah satu peristiwa besar namun sering dilupakan kaum muslimin. Peristiwa tersebut adalah perang Badar.
Disebut sebagai peristiwa besar, karena perang Badar merupakan awal perhelatan senjata dalam kapasitas besar yang dilakukan antara pembela Islam dan musuh Islam. Saking hebatnya peristiwa ini, Allah namakan hari terjadinya peristiwa tersebut dengan Yaum Al Furqan (hari pembeda) karena pada waktu itu, Allah, Dzat yang menurunkan syariat Islam, hendak membedakan antara yang haq dengan yang batil. Di saat itulah Allah mengangkat derajat kebenaran dengan jumlah kekuatan yang terbatas dan merendahkan kebatilan meskipun jumlah kekuatannya 3 kali lipat. Allah menurunkan pertolongan yang besar bagi kaum muslimin dan memenangkan mereka di atas musuh-musuh Islam.
Sungguh sangat disayangkan, banyak di antara kaum muslimin di masa kita melalaikan kejadian bersejarah ini. Padahal, dengan membaca peristiwa ini, kita dapat mengingat sejarah para shahabat yang mati-matian memperjuangkan Islam, yang dengan itu, kita bisa merasakan indahnya agama ini.
Latar Belakang Pertempuran
Suatu ketika terdengarlah kabar di kalangan kaum muslimin Madinah bahwa Abu Sufyan beserta kafilah dagangnya, hendak berangkat pulang dari Syam menuju Mekkah. Jalan mudah dan terdekat untuk perjalanan Syam menuju Mekkah harus melewati Madinah. Kesempatan berharga ini dimanfaatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat untuk merampas barang dagangan mereka. Harta mereka menjadi halal bagi kaum muslimin. Mengapa demikian? Bukankah harta dan darah orang kafir yang tidak bersalah itu haram hukumnya?
Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan harta Orang kafir Quraisy tersebut halal bagi para shahabat:
1. Orang-orang kafir Quraisy statusnya adalah kafir harbi, yaitu orang kafir yang secara terang-terangan memerangi kaum muslimin, mengusir kaum muslimin dari tanah kelahiran mereka di Mekah, dan melarang kaum muslimin untuk memanfaatkan harta mereka sendiri.
2. Tidak ada perjanjian damai antara kaum muslimin dan orang kafir Quraisy yang memerangi kaum muslimin.
Dengan alasan inilah, mereka berhak untuk menarik kembali harta yang telah mereka tinggal dan merampas harta orang musyrik.
Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat bersama tiga ratus sekian belas sahabat. Para ahli sejarah berbeda pendapat dalam menentukan jumlah pasukan kaum muslimin di perang badar. Ada yang mengatakan 313, 317, dan beberapa pendapat lainnya. Oleh karena itu, tidak selayaknya kita berlebih-lebihan dalam menyikapi angka ini, sehingga dijadikan sebagai angka idola atau angka keramat, semacam yang dilakukan oleh LDII yang menjadikan angka 313 sebagai angka keramat organisasi mereka dengan anggapan bahwa itu adalah jumlah pasukan Badar.
Di antara tiga ratus belasan pasukan itu, ada dua penunggang kuda dan 70 onta yang mereka tunggangi bergantian. 70 orang di kalangan Muhajirin dan sisanya dari Anshar.
Sementara di pihak lain, orang kafir Quraisy ketika mendengar kabar bahwa kafilah dagang Abu Sufyan meminta bantuan, dengan sekonyong-konyong mereka menyiapkan kekuatan mereka sebanyak 1000 personil, 600 baju besi, 100 kuda, dan 700 onta serta dengan persenjataan lengkap. Berangkat dengan penuh kesombongan dan pamer kekuatan di bawah pimpinan Abu Jahal.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/1311-pelajaran-dari-perang-badar.html
Ust. Ammi Nur Baits
bantuan dan dukungan yang diberikan.
📒 Alhamdulillah juga telah dimulai daurah pagi dengan membahas penjelasan Kitab Ushul Tsalatsah bersama Ust. Dr. Aris Munandar di Masjid Al-Ashri pogungrejo dan kajian intensif sore di Masjid Pogung Baru juga bersama Ust. Aris Munandar dengan membahas kitab Arba’in Nawawiyah. Jumlah peserta yang hadir pada tahun ini lebih banyak dibandingkan daurah tahun lalu yang masih dalam situasi pandemi. Semoga Allah membalas kebaikan segenap muhsinin atas semua bantuan dan dukungan yang diberikan.
Demikian sedikit cuplikan laporan kegiatan Semarak Ramadhan insya Allah update kegiatan dakwah YPIA bisa disimak melalui website muslim.or.id atau website official ypia.or.id.
💰 Sampai hari Jum’at 24 Maret 2023 rekap donasi yang masuk untuk kegiatan Ramadhan adalah sbb :
1. Bingkisan Ramadhan donasi masuk Rp.2.950.000 dari kebutuhan anggaran Rp.28.040.000
2. Buletin/Buku Ramadhan donasi masuk Rp.2.310.000 dari kebutuhan anggaran Rp.2.050.000
3. Tebar Ifthar donasi masuk Rp.73.101.447 dari kebutuhan anggaran Rp.257.500.000
4. Kajian Spesial Ramadhan donasi masuk Rp.18.455.902 dari kebutuhan anggaran Rp.31.185.000
5. Buka Puasa Panti Asuhan donasi masuk Rp.2.705.000
6. Wakaf Mushaf donasi masuk Rp.31.581.254 dari kebutuhan anggaran Rp.29.950.000
7. Umum kegiatan Ramadhan donasi masuk Rp.7.528.692
🕰️ Dalam kesempatan ini kami juga mengajak kepada kaum muslmin yang diberi kelapangan harta untuk mendukung operasional kegiatan YPIA yang bersifat rutin bulanan untuk berbagai keperluan vital dalam penyelenggaraan program dakwah dan pendidikan baik untuk mahasiswa maupun masyarakat umum; semisal kegiatan Ma’had al-’Ilmi, Ma’had Umar Bin Khattab, Kampus Tahfidz, Ma’had Yaa Abati, Wisma Muslim dan Muslimah, Radio Muslim Jogja, website dakwah, penerbitan buletin setiap pekan, pengelolaan medsos dakwah YPIA, FKKA, FKIM, dan lain sebagainya. Informasi kebutuhan anggaran operasional bulanan bisa dilihat pada tautan berikut ini : https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Semoga Allah berikan taufik kepada segenap pengurus dan karyawan YPIA untuk bisa mengambil peran dalam dakwah Islam dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Dan semoga Allah menjadikan para donatur dan muhsinin sebagai orang-orang yang diberkahi dimana pun berada. Salawat dan salam semoga tercurah kepada nabiMuhammad, para sahabatnya dan segenap pengikut setia mereka. Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.
📝 Markas YPIA Pogungrejo 4 Ramadhan 1444 H
Mewakili pengurus YPIA dan panitia Semarak Ramadhan
Ketua Umum YPIA
-semoga Allah beri taufik untuknya dan kaum muslimin-
Derajat Hadits Doa Berbuka Puasa “Allahumma laka shumtu…”
Doa berbuka puasa yang tersebar di masyarakat
اللهم لك صمت و بك أمنت و على رزقك أفطرت برحمتك يا ارحم الراحمين
Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dengan rizqi-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mua, wahai Dzat yang Maha Penyayang”.
Jika kita cek pada kitab-kitab hadits, maka tidak kita temukan lafal demikian. Namun memang ada beberapa hadits doa berbuka puasa yang mirip dengan lafal di atas. Akan kita bahas beberapa hadits tersebut:
Lanjut baca: https://muslim.or.id/30051-derajat-hadits-doa-berbuka-puasa-allahumma-laka-shumtu.html
Ust. Yulian Purnama
===
Dana operasional muslim.or.id bulan ini kritis!
Ayo dukung kami melalui link berikut:
https://bit.ly/donasi-muslimorid
Jazaakumullah khayran
[ PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ]
Diselenggarakan secara Offline dan Online
Gratis, Terbuka untuk Umum – Putra dan Putri.
Wajib untuk Santri Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta
💺 Pemateri:
Ustadz Muhammad Rezki Hr, S.T., M.Eng., Ph.D. حفظه الله
(Alumni Ma'had Al 'Ilmi Yogyakarta, S3 Newcastle University England)
🗓 Jadwal Pelatihan:
- Hari, tanggal: Insya Allah hari Ahad, 4 Ramadhan 1444H / 26 Maret 2023
- Pukul: 09.00 - 11.30 WIB
🕌 Tempat:
Masjid Pogung Raya (MPR), Sinduadi, Mlati, Sleman
http://bit.ly/mapsMPR
🔴 Live Streaming:
InsyaAllah disiarkan secara langsung melalui Youtube YPIA Academy | Link: bit.ly/yt_ypiaacademy
❓ Untuk informasi silakan hubungi: wa.me/6281392658080
======
🔖 Ingin Berdonasi?
Transfer ke rekening:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode transfer 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Astari
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor: wa.me/6282225979555
=====
📡 Diselenggarakan Oleh:
| Ma'had Al 'Ilmi Yogyakarta
| Semarak Ramadhan YPIA 1444 H
| Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Bekerjasama dengan:
| Takmir Masjid Pogung Raya (MPR)
Puasa, Tetapi Tetap Bermaksiat
Puasa yang bermanfaat (dan semoga diterima oleh Allah Ta’ala) adalah puasa yang dapat membina jiwa, memberikan motivasi untuk menjalankan kebaikan, dan membuahkan ketakwaan. Hal ini sebagaimana yang disebutkan Allah Ta’ala dalam ayatnya,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Wajib hukumnya bagi setiap orang yang berpuasa untuk menahan diri dari setiap perkataan dan perbuatan yang dapat merusak puasanya. Sehingga ia tidak sekedar mendapatkan lapar dan haus saja dari puasanya tersebut, namun ia juga mendapatkan pahala yang berlimpah serta ampunan dari Allah Ta’ala.
Dalam sebuah hadis disebutkan,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَإِذا كان أَحَدُكُم صائمًا فلا يَرفُثْ ولا يَجهلْ ، فإنِ امْرُؤٌ شاتَمَه أو قاتَلَهُ فَليَقُلْ إنِّي صائمٌ
“Puasa itu sejatinya adalah tameng. Jika salah seorang dari kalian berpuasa, hendaklah dia tidak berkata kotor dan tidak berperilaku buruk. Jika seseorang memeranginya atau menghinanya, hendaklah dia berkata; ‘Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa.'” (HR. Bukhari no. 1894 dan Muslim no. 1151)
Makna ‘tameng’ pada hadis tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh para ulama adalah “pelindung dan benteng yang akan melindungi seseorang dari kemaksiatan dan perbuatan dosa kepada Allah Ta’ala di dunia serta tameng dari azab api neraka di akhirat kelak.”
Lalu, bagaimanakah hukum puasa seseorang yang tetap melakukan kemaksiatan tatkala berpuasa?
Hukum puasa orang-orang yang tetap bermaksiat
Puasa termasuk salah satu amal ibadah yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala. Karena di dalam menjalani hakikat puasa tersebut, seorang hamba akan menahan dirinya dari makan dan minum, sesuatu yang aslinya boleh-boleh saja untuk dilakukan. Ia juga akan menjauhkan dirinya dari hal-hal yang berbau syahwat dan kemaksiatan. Kesemuanya itu ia lakukan sebagai perwujudan takwa kepada Allah Ta’ala di dalam hatinya.
Besarnya keutamaan ibadah puasa ini sampai-sampai Allah Ta’ala berfirman di dalam hadis qudsinya,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا، إلى سَبْع مِائَة ضِعْفٍ، قالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: إلَّا الصَّوْمَ؛ فإنَّه لي، وَأَنَا أَجْزِي به، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِن أَجْلِي
“Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu (amal) kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah ‘Azza Wajalla berfirman, ‘Kecuali puasa, karena puasa itu adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Sebab, dia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.” (HR. Bukhari no. 7492 dan Muslim no. 1151)
Di dalam hadis qudsi ini, Allah Ta’ala mengaitkan antara pahala puasa yang tak terhingga dan akan dibalas langsung oleh Allah Ta’ala dengan kriteria puasa yang dapat mewujudkannya. Dalam berpuasa, tidak cukup seorang hamba hanya menahan rasa lapar dan haus saja, ia juga dituntut untuk menahan diri dari nafsu syahwat dan keinginannya untuk bermaksiat kepada Allah Ta’ala.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan bahaya maksiat yang dilakukan seseorang saat berpuasa,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkan keburukan atas asas kedustaan, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga.” (HR. Bukhori no.1903, Abu Dawud no. 2362, Tirmidzi no. 707 dan Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra no. 3246)
Selengkapnya: https://muslim.or.id/83850-puasa-tapi-tetap-maksiat.html
===
Dana operasional muslim.or.id bulan ini kritis!
Ayo dukung kami melalui link berikut:
https://bit.ly/donasi-muslimorid
Jazaakumullah khayran
MARHABAN YA RAMADHAN
Segenap pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari mengucapkan selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1444 H.
Semoga kita termasuk yang mendapatkan keberkahan bulan Ramadhan, rahmat-Nya, ampunan-Nya, pahala berlimpah, dan pembebasan dari api neraka.
"Raihlah ibadah Ramadhan yang berkualitas, bukan sekadar rutinitas dan formalitas"
- Ustadz Abu Salman hafizhahullah
(Pembina YPIA)
======
🔖 Ingin Berdonasi?
Transfer ke rekening:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode transfer 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Astari
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor: wa.me/6282225979555
Kunjungi akun IG dakwah kami:
@mahad.ilmi
@mubk_jogja
@kampus.tahfizh
@mahadyaaabati
@wismamuslimyogya
@wismamuslimahyogya
@radiomuslimjogja
@muslimorid
@muslimahorid
@fkimyogyakarta
@kemuslimahan_ypia
@buletintauhid
@buletinzuhairoh
#ramadhan #marhabanyaramadhan #ramadhanmubarak
Fikih Ringkas Shalat Tarawih
Tarawih adalah bentuk jamak dari tarwihah, secara bahasa artinya istirahat sekali. Dinamakan demikian karena biasanya dahulu para sahabat ketika shalat tarawih mereka memanjangkan berdiri, rukuk dan sujudnya. Maka ketika sudah mengerjakan empat rakaat, mereka istirahat, kemudian mengerjakan empat rakaat lagi, kemudian istirahat, kemudian mengerjakan tiga rakaat (lihat Lisanul Arab, 2/462, Mishbahul Munir, 1/244, Syarhul Mumthi, 4/10).
Secara istilah tarawih artinya qiyam Ramadhan, atau shalat di malam hari Ramadhan (lihat Al Mughni, 1/455, Syarah Shahih Muslim lin Nawawi, 6/39).
Keutamaan Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan sebab mendapatkan ampunan dosa-dosa yang telah lalu
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau berkata:
كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُرغِّبُ في قيامِ رمضانَ من غير أنْ يأمرَهم فيه بعزيمةٍ، فيقولُ: مَن قامَ رمضانَ إيمانًا واحتسابًا غُفِرَ له ما تَقدَّمَ مِن ذَنبِه
Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memotivasi orang-orang untuk mengerjakan qiyam Ramadhan, walaupun beliau tidak memerintahkannya dengan tegas. Beliau bersabda: “Orang yang shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari no. 2009, Muslim no. 759).
Orang yang tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai, dicatat baginya shalat semalam suntuk
Dari Abu Dzar radhiallahu’anhu, ia berkata:
قلت: يا رسولَ اللهِ، لو نَفَّلْتَنا قيامَ هذه اللَّيلةِ؟ فقال: إنَّ الرَّجُلَ إذا صلَّى مع الإمامِ حتى ينصرفَ، حُسِبَ له قيامُ ليلةٍ
Aku pernah berkata: wahai Rasulullah, andaikan engkau menambah shalat sunnah bersama kami malam ini! Maka Nabi bersabda: “sesungguhnya seseorang yang shalat bersama imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk” (HR. Tirmidzi no. 806, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
Orang yang rutin mengerjakan shalat tarawih, jika wafat maka dicatat sebagai shiddiqin dan syuhada
Dari Amr bin Murrah Al Juhani radhiallahu’anhu, ia berkata:
جاءَ رجلٌ من قُضاعةَ إلى النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فقال: إنِّي شهدتُ أنْ لا إلهَ إلَّا اللهُ، وأنَّكَ رسولُ اللهِ، وصليتُ الصلواتِ الخمسَ، وصُمتُ رَمضانَ وقُمتُه، وآتيتُ الزكاةَ، فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: مَن ماتَ على هذا كانَ من الصِّدِّيقينَ والشُّهداءِ
Datang seseorang dari gurun kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, ia berkata: aku bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwasanya engkau adalah utusan Allah. Aku shalat 5 waktu, aku puasa Ramadhan dan mengerjakan qiyam Ramadhan, dan aku membayar zakat. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “orang yang mati di atas ini semua, maka ia termasuk shiddiqin dan syuhada” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 2212, Ath Thabrani dalam Musnad Asy Syamiyyin no.2939, dishahihkan Al Albani dalam Qiyamu Ramadhan, 18).
Hukum Shalat Tarawih
Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah. Diantara dalilnya:
Pertama: Dalil As Sunnah
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau berkata:
كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُرغِّبُ في قيامِ رمضانَ من غير أنْ يأمرَهم فيه بعزيمةٍ، فيقولُ: مَن قامَ رمضانَ إيمانًا واحتسابًا غُفِرَ له ما تَقدَّمَ مِن ذَنبِه
Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memotivasi orang-orang untuk mengerjakan qiyam Ramadhan, walaupun beliau tidak memerintahkannya dengan tegas. Beliau bersabda: “Orang yang shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari no. 2009, Muslim no. 759).
Selengkapnya: https://muslim.or.id/39630-fikih-ringkas-shalat-tarawih.html
Ust. Yulian Purnama
MERAIH KEMULIAAN DENGAN ILMU & AMAL DI BULAN RAMADHAN
[ Kajian Pembukaan Program Ramadhan 1444 H YPIA Academy]
Terbuka untuk Umum – Putra dan Putri.
Wajib untuk Santri YPIA Academy
(Ma'had Al Ilmi, Ma'had Yaa Abati, Kampus Tahfizh & Ma'had Umar bin Khattab)
💺 Pemateri:
Ustadz Ahmad Jamaludin Ardani, Lc. حفظه الله (Pengajar Pondok Pesantren YAUMI)
🗓 Waktu:
Rabu, 22 Maret 2023 Pukul 09.00 - 11.30 WIB
📌 Tempat:
Masjid Pogung Baru | http://bit.ly/lokasimpb
🛰️ Media:
| Zoom (khusus santri)
| Youtube YPIA Academy | Link: bit.ly/yt_ypiaacademy
📡 Diselenggarakan Oleh:
| Ma'had Al Ilmi
| Ma'had Yaa Abati
| Kampus Tahfizh
| Ma'had Umar bin Khattab
| Semarak Ramadhan YPIA 1444 H
| Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Bekerja Sama dengan:
Takmir Masjid Pogung Baru
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dalam Tinjauan
Kenyataan yang terjadi dalam kredit KPR adalah pihak bank meminjamkan uang kepada nasabah dan ingin dikembalikan lebih. Jadi realitanya, bukanlah transaksi jual beli rumah karena pihak bank sama sekali belum memiliki rumah tersebut. Yang terjadi dalam transaksi KPR adalah meminjamkan uang dan di dalamnya ada tambahan dan ini nyata-nyata riba. Itu sudah jelas. Kita sepakat bahwa hukum riba adalah haram.
Penyetor Riba Terkena Laknat
Bukan hanya pemakan riba (rentenir) saja yang terkena celaan. Penyetor riba yaitu nasabah yang meminjam pun tak lepas dari celaan. Ada hadits dalam Shahih Muslim, dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim no. 1598).
Mengapa sampai penyetor riba pun terkena laknat? Karena mereka telah menolong dalam kebatilan. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits di atas bisa disimpulkan mengenai haramnya saling menolong dalam kebatilan.” (Syarh Shahih Muslim, 11: 23).
Sehingga jika demikian sudah sepantasnya penyetor riba bertaubat dan bertekad kuat untuk segera melunasi utangnya.
Sudah Seharusnya Menghindari Riba
Jika telah jelas bahwa riba itu haram dan kita dilarang turut serta dalam transaksi riba termasuk pula menjadi peminjam, maka sudah sepantasnya kita sebagai seorang muslim mencari jalan yang halal untuk memenuhi kebutuhan primer kita termasuk dalam hal papan. Memiliki rumah dengan kredit KPR bukanlah darurat. Karena kita masih ada banyak cara halal yang bisa ditempuh dengan tinggal di rumah beratap melalui rumah kontrakan, sembari belajar untuk “nyicil” sehingga bisa tinggal di rumah sendiri. Atau pintar-pintarlah menghemat pengeluaran sehingga dapat membangun rumah perlahan-lahan dari mulai membeli tanah sampai mendirikan bangunan yang layak huni. Ingatlah sabda Rasul,
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا لِلَّهِ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesunggunya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan mengganti bagimu dengan yang lebih baik bagimu.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Siapa saja yang menempuh jalan yang halal, pasti Allah akan selalu beri yang terbaik. Yang mau bersabar dengan menempuh cara yang halal, tentu Allah akan mudahkan. Yakin dan terus yakinlah!
Lanjut baca: https://muslim.or.id/19285-kredit-kepemilikan-rumah-kpr-dalam-tinjauan.html
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
BEGINI ANTUSIAS TAKMIR MASJID JOGJA IKUTI KEGIATAN YPIA JELANG RAMADAN
PLAY VIDEO https://youtu.be/zBSYr8FezMY
Dari masjid kita bangkit
Begitulah ikrar perjuangan yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim di berbagai daerah
Perjuangan kita saat ini bukanlah bagaimana cara membangun masjid yang megah
Namun bagaimana membangun masjid yang senantiasa dimakmurkan dengan berbagai program ibadah dan dakwah
Juga bagaimana membangun masjid yang bisa memberi kontribusi sosial di tengah masyarakat
Oleh karena itulah Yayasan Pendidikan Islam Al atsari pada 12 Maret 2023 mengadakan daurah khusus untuk takmir takmir masjid di Yogyakarta sebagai bagian dari rangkaian program Semarak Ramadan YPIA
Daurah yang dibersamai oleh ustadz Said Abu Ukasyah dan ustaz Ahmad MZ ini dilaksanakan di Masjid Pogung Raya Sleman Yogyakarta
Setitik perjuangan ini semoga bisa memberi wawasan ilmu untuk para pengurus Masjid agar bisa lebih semangat dalam membuat program-program kemakmuran masjid
Kami juga mengucapkan jazakumullah Khairan untuk para kaum muslimin yang telah mendermakan hartanya untuk mendukung terselenggaranya program ini
DUKUNGAN ANDA BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
MANUSIA LEBIH SERAKAH DARI SERIGALA LAPAR
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa manusia lebih serakah daripada dua serigala lapar yang akan menerkam kambing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَا ذئبان جَائِعَانِ أُرسِلاَ في غَنَمٍ بأفسَدَ لها مِنْ حِرصِ المرء على المال والشَّرَف لدينهِ
“Dua serigala lapar yang menghampiri seekor kambing tidak lebih berbahaya baginya daripada ambisi seseorang kepada harta dan kedudukan bagi agamanya" (HR. At-Tirmidzi).
Syekh Ali Firkous menukil penjelasan dari Ibnu Rajab rahimahullah, beliau menjelaskan mengapa dibuat permisalan dengan dua serigala lapar. Dua serigala itu akan mengepung kambing sehingga tidak ada lagi kambing yang tersisa, melainkan hanya sedikit saja. Beliau rahimahullah berkata,
فالذئبان الجائعان إذا أُرسلا في قطيعٍ من الغنم وأحاطا به من جانبيه وقد غاب الراعي الحارسُ لذلك القطيع؛ فإنهما سيهلكانه ويفترسانه، ولن ينجوَ من الغنم إلَّا القليل
“Dua serigala yang lapar tatkala menerkam segerombolan kambing, mereka berdua akan mengepung kambing dari dua arah dan saat itu penjaga/pengembala kambing sedang tidak ada. Kedua serigala itu akan menerkam dan menghabiskan, tidak ada kambing yang selamat, melainkan sedikit saja.” (Sumber: https://ferkous.com/home/?q=rihab-1-20)
Manusia bisa jadi lebih serakah daripada dua serigala tadi. Serigala lapar yang menyerbu kandang kambing, cukup makan beberapa kambing saja agar kenyang, lalu serigala itu pun pergi. Sedangkan manusia yang serakah, semua ayam habis dan bisa jadi beserta kandang-kandangnya.
Manusia bisa jadi lebih serakah dan tamak daripada serigala. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَلَا يَزْدَادُ النَّاسُ عَلَى الدُّنْيَا إِلَّا حِرْصًا، وَلَا يَزْدَادُوْنَ مِنَ اللهِ إِلَّا بُعْدًا
“Hari Kiamat semakin dekat. Tidak bertambah (kemauan) manusia kepada dunia, melainkan semakin rakus. Dan tidak bertambah (kedekatan) mereka kepada Allah, melainkan semakin jauh.” (HR. Al-Hakim, lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah)
Ketamakan manusia kepada harta memang fakta dan banyak terjadi, serta memunculkan kerusakan di muka bumi. Karena memang fitnah (ujian) terbesar umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah harta, Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ
“Sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah (ujiannya). Dan fitnah umatku adalah harta.” (HR. Bukhari)
LANJUT BACA:
https://muslim.or.id/75594-manusia-lebih-serakah-dari-serigala-lapar.html
Ust. Raehanul Bahraen
Biografi Abdullah bin Abbas
Di antara sahabat yang menjadi rujukan dalam tafsir bahkan imam di dalamnya dan memiliki hubungan dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama adalah Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Adz-Dzahabi rahimahullahu dalam Siyar A’laam an Nubala (3: 332) menyebutkan,
حبر الأمة ، وفقيه العصر ، وإمام التفسير
“Beliau adalah sumber rujukan umat muslim, sahabat yang paling paham agama di zamannya, dan seorang imam dalam tafsir.”
Berikut adalah biografi ringkas beliau:
Selengkapnya: https://muslim.or.id/83930-abdullah-bin-abbas.html
@muslimorid
Mengolok-olok Orang Yang Komitmen Dengan Ajaran Islam
Allah ta’ala berfirman,
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.” (QS. At-Taubah 9: 65-66)
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Muhammad bin Ka’ab, Zaid bin Aslam dan Qotadah, hadits dengan rangkuman sebagai berikut. Disebutkan bahwa pada suatu perjalanan perang (yaitu perang Tabuk), ada orang di dalam rombongan tersebut yang berkata, “Kami tidak pernah melihat seperti para ahli baca Al-Qur’an ini (yang dimaksudkan adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya), kecuali sebagai orang yang paling buncit perutnya, yang paling dusta ucapannya dan yang paling pengecut tatkala bertemu dengan musuh.”
(Mendengar hal ini), ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata kepada orang tersebut, “Engkau dusta, kamu ini munafik. Aku akan melaporkan ucapanmu ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Maka ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu pun pergi menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun sebelum ‘Auf sampai, wahyu telah turun kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam (tentang peristiwa itu). Kemudian orang yang bersenda gurau dengan menjadikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bahan candaan itu mendatangi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang saat itu sudah berada di atas untanya. Orang tadi berkata, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami tadi hanyalah bersenda gurau, kami lakukan itu hanyalah untuk menghilangkan kepenatan dalam perjalanan sebagaimana hal ini dilakukan oleh orang-orang yang berada dalam perjalanan!”
Ibnu Umar (salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berada di dalam rombongan) bercerita, “Sepertinya aku melihat ia berpegangan pada tali pelana unta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan kakinya tersandung-sandung batu sembari mengatakan, “Kami tadi hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya (dengan membacakan firman Allah):
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.” (QS. At-Taubah 9 : 65-66).
Beliau mengucapkan itu tanpa menoleh orang tersebut dan beliau juga tidak bersabda lebih dari itu.” (HR. Ibnu Jarir Ath Thobariy dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Umar dan Syaikh Muqbil dalam Ash-Shohihul Musnad min Asbabin Nuzul mengatakan bahwa sanad Ibnu Abi Hatim hasan).
Selengkapnya: https://muslim.or.id/84-mengikuti-ajaran-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-bukanlah-teroris-4.html
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
Tahap-Tahap Diwajibkannya Puasa Ramadhan
Menahan diri dari syahwat makanan, minuman dan juga syahwat biologis merupakan perkara yang berat alias tidak mudah. Oleh karena itu, Allah Ta’ala baru memerintahkan kewajiban berpuasa Ramadhan pada tahun ke dua setelah hijrah ke Madinah [1].
Allah Ta’ala mewajibkan puasa melalui beberapa tahap, yaitu tahap mewajibkan puasa ‘Asyura. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk berpuasa ‘Asyura (tanggal 10 Muharram).
Tahap Diwajibkannya Puasa Ramadhan
Tahap selanjutnya Allah Ta’ala mewajibkan puasa Ramadhan dengan memilih antara melaksanakan puasa atau membayar fidyah. [2]
Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,
كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ المَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ
“Dulu, orang-orang Quraisy berpuasa di hari ‘Asyura di masa jahiliyyah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berpuasa di hari tersebut (di masa jahiliyyah). Ketika beliau tiba di Madinah, beliau mengerjakan puasa ‘Asyura dan memerintahkan kepada para sahabat untuk berpuasa.
Ketika puasa Ramadhan diwajibkan, Rasulullah meninggalkan puasa ‘Asyura. Barangsiapa yang ingin berpuasa, maka dia mengerjakannya. Dan barangsiapa yang tidak ingin berpuasa, maka mereka meninggalkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim) [3]
Ketika hati dan keimanan para sahabat radhiyallahu ‘anhum telah menancap kuat, maka Allah Ta’ala mewajibkan puasa Ramadhan secara bertahap. Pada tahap ke dua ini, mereka boleh memilih antara berpuasa atau membayar fidyah, meskipun lebih ditekankan dan dianjurkan untuk berpuasa. Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak ingin berpuasa dan memilih membayar fidyah (meskipun mereka sebetulnya mampu berpuasa), maka dipersilakan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) untuk membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 184)
Lanjut baca :
https://muslim.or.id/30450-tahap-tahap-diwajibkannya-puasa-ramadhan.html
Ust. Muhammad Saifuddin Hakim
AWAS! 30 DETIK BISA TERSAMBAR SYUBHAT
PLAY VIDEO https://youtu.be/ZQBASdoNTg4
Mas Fadil adalah salah satu mahasiswa yang ngekos sekaligus nyantri di Wisma muslim Fathul Bali yang dikelola oleh YPIA Yogyakarta
Dahsyatnya gelombang fitnah syubhat dan syahwat di sosial media saat ini memberi kontribusi yang besar bagi kerusakan generasi muda bangsa ini
Di sisi lain atas izin dari Allah ta'ala saat ini di berbagai daerah di Indonesia mulai tersebar dakwah sunnah yang mulia ini
Dan tidak dipungkiri salah satu wasilah besar dalam proses tersebarnya dakwah tersebut melalui pemuda-pemuda muslim yang punya semangat dan dedikasi tinggi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing
AYO TERUS DUKUNG DAKWAH YPIA MELALUI PROGRAM WISMA MUSLIM DAN MUSLIMAH INI
Dukungan bisa disalurkan melalui website ypia.or.id
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Habis Gelap Terbitlah Terang
Siapapun yang hidup di dunia pasti akan menghadapi hal-hal yang tidak enak. Berupa musibah, sakit, sedih, problematika, kekurangan harta dan yang semisalnya. Itu sudah merupakan sunnatullah yang pasti terjadi. Allah Ta’ala menjelaskan,
“وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ“
Artinya: “Kami (Allah) pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa juga buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”. [QS. Al-Baqarah (2): 155]
Kiat Menghadapi Ujian Kehidupan
Dalam menghadapi berbagai ujian tersebut, agar hati terasa lapang, ada beberapa hal yang perlu kita realisasikan. Antara lain:
Beratnya Ujian Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan Kita
Seberat apapun ujian yang Allah timpakan pada kita, pasti hal itu tidak akan melewati batas kemampuan kita. Alias kita akan mampu untuk menghadapinya, dengan izin Allah. Sebab Allah Ta’ala tidak akan membebani hamba-Nya melampaui batas kemampuannya.
“لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا“
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. [QS. Al-Baqarah (2): 286]
Berkurangnya Dosa dengan Kesabaran dalam Menghadapi Ujian
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menjelaskan,
“مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ”
“Tidaklah ada kelelahan, rasa sakit, kesedihan, kekhawatiran, gangguan dan kegundah-gulanaan yang diderita seorang muslim, bahkan sampai duri yang menancap di tubuhnya; melainkan Allah akan menjadikannya sebagai penggugur sebagian dosa-dosanya.” [HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma.]
Habis Gelap Terbitlah Terang
Andaikan kita mau jujur membandingkan antara kenikmatan yang Allah karuniakan dengan musibah yang Allah timpakan pada kita, niscaya akan kita temukan bahwa musibah tersebut jauh lebih sedikit. Contoh kecilnya adalah masalah kesehatan. Antara sehatnya tubuh kita dengan sakitnya, pasti rata-rata kehidupan kita didominasi oleh kesehatan dibandingkan sakit.
Kemudian, musibah itu ada selesainya. Bahkan semakin berat ujian, biasanya itu pertanda bahwa sebentar lagi akan berakhir. Allah Ta’ala menjelaskan,
“فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا”
Artinya: “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”. [QS. Al-Insyirah (94): 5]
Yakinlah, bahwa cahaya itu akan muncul setelah kegelapan! Habis gelap terbitlah terang…
Sumber: https://muslim.or.id/52684-habis-gelap-terbitlah-terang.html
Ust. Abdullah Zaen, Lc., MA.
Cuplikan Liputan Semarak Ramadhan YPIA
Bismillah.
Segala puji bagi Allah dalam beberapa waktu terakhir kegiatan dari program Semarak Ramadhan YPIA 1444 H telah terlaksana satu persatu, diantaranya adalah :
📝 Daurah Sambut Takmir yang diadakan di Masjid Pogung Raya pada hari Ahad, 12 Maret 2023 dengan menghadirkan 2 pembicara; Ust Said Abu Ukkasyah yang membahas panduan pemakmuran masjid dan Ust. Ahmad Mz yang membahas seputar pengelolaan kegiatan harian di masjid.
🎙️ Telah dijelaskan mengenai hakikat pemakmuran masjid dan batasan serta aturan yang berkaitan dengannya. Termasuk di dalamnya dibahas seputar fungsi utama masjid sebagai tempat untuk dzikir kepada Allah, sholat dan membaca al-Qur’an. Termasuk dalam makna dzikir adalah dengan majelis ilmu. Oleh sebab itu para takmir masjid juga harus punya program khusus untuk menambah ilmu pengurus maupun jamaahnya. Apalagi yang berkaitan dengan ibadah yang wajib seperti puasa, sholat, zakat, dsb. Semoga Allah membalas kebaikan segenap muhsinin atas semua bantuan dan dukungan yang diberikan.
🛍️Selain itu juga telah diadakan Kajian Pra Ramadhan di Masjid Pogung Baru pada hari Sabtu 11 Maret 2023 dengan menghadirkan pembicara Ust. Subkhan Khadafi, Lc. Yang membahas fikih ibadah puasa dengan panduan kitab Manhajus Salikin. Jama’ah yang hadir juga cukup banyak dan antusias apalagi dengan adanya konsumsi makan siang setelah sholat zhuhur. Program ini dilaksanakan oleh tim Ma’had al-’Ilmi bekerjasama dengan Takmir Masjid Pogung Baru. Semoga Allah membalas kebaikan segenap muhsinin atas semua bantuan dan dukungan yang diberikan.
🧩 Dalam rangka menyambut dan menyemarakkan Ramadhan bidang kemuslimahan YPIA juga mengadakan kajian khusus Daurah Ramadhan Muslimah dengan menghadirkan beberapa pembicara, diantaranya adalah : Ustadzah Imroatul Azizah dengan tema Berkaca dari Para salaf dalam Menyambut Ramadhan. Kajian ini diadakan di Masjid Pogung Baru pada hari Ahad 12 Maret 2023 bersamaan waktunya dengan Daurah Takmir Sambut Ramadhan di Masjid Pogung Raya. Selain itu dari divisi Wisma Muslimah juga mengadakan Kajian Spesial Ramadhan di Masjid Pogung Dalangan bersama Ust. Zulfahmi pada hari Sabtu 18 Maret 2023. Kajian ini diselenggarakan atas kerjasama dengan Takmir Masjid Pogung Dalangan dan divisi Wisma Muslimah YPIA. Semoga Allah membalas kebaikan segenap muhsinin atas semua bantuan dan dukungan yang diberikan.
♻️ Selain itu juga telah diterbitkan buku khusus bertema Ringkasan Fikih Puasa yang merupakan artikel website muslim.or.id karya Ust. Yulian Purnama dan dicetak sebanyak 200 eksemplar dan dibagikan pada acara daurah takmir di Masjid Pogung Raya dan sebagian dibagikan di acara kajian bersama Ust. Ristiyan Ragil di Islamic Center Masjid Al-Muttaqin Magelang. Tim buletin juga telah mulai menerbitkan buletin online bertema Ramadhan.
📽️ Alhamdulillah pada hari Jum’at pagi 24 Maret 2023 juga telah diadakan acara bedah buletin at-Tauhid di Radio Muslim Jogja dengan menghadirkan pembicara Ust. Abu Salman dengan tema Bekal Ilmu Menyambut Ramadhan. Semoga Allah membalas kebaikan segenap muhsinin atas semua bantuan dan dukungan yang diberikan.
📜 Alhamdulillah panitia Semarak Ramadhan juga telah melakukan pembagian msuhaf wakaf dari kaum muslimin sejumlah 320 eksemplar untuk berbagai masjid di Yogyakarta dan sekitarnya pada tahap pertama dan akan dilanjutkan pada tahap kedua sejumlah 80 eksemplar dan ada kemungkinan berlanjut pada tahap ketiga karena donasi yang masuk untuk kegiatan ini cukup banyak. Semoga Allah membalas kebaikan segenap muhsinin atas semua bantuan dan dukungan yang diberikan.
☕ Alhamdulillah panitia Semarak Ramadhan juga telah memulai program tebar ifthor ke berbagai masjid di Yogyakarta. Diantara masjid yang menjadi sasaran penyaluran adalah masjid-masjid di sekitar Pogung dan daerah binaan dakwah para asatidz di Yogyakarta dan sekitarnya. Ada juga ifthor untuk beberapa panti asuhan. Jumlah paket ifthor yang dialokasikan berbeda-beda sesuai jumlah jamaah yang ada di masjid yang bersangkutan. Semoga Allah membalas kebaikan segenap muhsinin atas semua
Hukum Sengaja Safar Agar Tidak Puasa
Fatwa Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin
Pertanyaan:
Fadhilatusy syaikh, bagaimanakah hukum orang yang sengaja safar (melakukan perjalanan jauh) di bulan Ramadan agar bisa tidak berpuasa? Bagaimanakah hukumnya?
Jawaban:
Pada asalnya, hukum puasa Ramadan itu wajib atas setiap muslim, bahkan merupakan salah satu rukun Islam sebagaimana yang telah dikenal. Tidak boleh bagi seseorang untuk melakukan hilah (tipu daya atau akal-akalan) atas perkara yang wajib dalam syariat untuk menggugurkan kewajiban tersebut atas dirinya. Siapa saja yang sengaja safar agar bisa tidak puasa (bukan karena memang ada keperluan yang urgen untuk safar, pent.), maka hukum safar tersebut adalah haram. Begitu pula, tidak berpuasa di hari itu hukumnya juga haram. Dia wajib untuk bertobat kepada Allah Ta’ala, dia wajib membatalkan safarnya dan berpuasa. Jika dia tidak mau membatalkan safarnya, maka dia tetap wajib berpuasa, meskipun dalam kondisi safar.
Ringkasnya, tidak boleh bagi seseorang untuk untuk melakukan hilah (akal-akalan) agar boleh tidak berpuasa dengan sengaja melakukan safar. Perbuatan akal-akalan untuk perkara yang wajib tidaklah bisa menggugurkan kewajiban tersebut. Sebagaimana perbuatan akal-akalan untuk perkara yang haram tidaklah bisa mengubahnya menjadi mubah.
Sumber: https://muslim.or.id/83926-sengaja-safar-agar-tidak-berpuasa.html
Penerjemah: Ust. Muhammad Saifuddin Hakim
MASYA ALLAH SEPERTI INI PROSES DISTRIBUSI 320 MUSHAF TAHAP 1
PLAY VIDEO https://youtu.be/rs4ochgRk5U
Meneduhkan hati dengan berbagi
Terus berbenah diri tanpa henti
Selalu berpasrah diri pada Allah yang Maha Suci.
Memohon kelapangan hati yang tiada bertepi
Semoga kita semua bisa mendapati
Akhir hidup yang diberkahi
Ramadan tahun ini
Perduyun-duyun kaum muslimin di negeri ini membantu program berbagi mushaf Alquran yang diprakarsai oleh Yayasan Pendidikan Islam Al atsari
Pada tahap 1 ini akan didistribusikan 320 mushaf yang akan dimanfaatkan di 21 masjid, pondok pesantren, komunitas pengajian dan TPA di Jogjakarta dan di luar daerah
Proses distribusi ini insya Allah akan dilanjutkan pada tahap 2 yang akan segera dilakukan
Kami ucapkan jazakumullahu Khairan untuk kaum muslimin yang telah berlapang hati membantu program yang mulia ini
AYO TERUS BANTU PROGRAM-PROGRAM DAKWAH YPIA DI BULAN RAMADAN
Dukungan bisa disalurkan melalui website ypia.or.id
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
#ramadhan #semarakramadhan
✨[ BADAR RAMADHAN 1444 H ]✨
📖 Program Bahasa Arab Dasar Ramadhan 1444 H Ma'had Al-'Ilmi Pekanbaru 📖
👤 | Insya Allah Bersama :
• Ustadz dr. Agung Panji W, M.Sc., Sp. PK حفظه الله
• Alumni Ma'had Al-'Ilmi Pekanbaru
📒 | Kitab Panduan :
”Modul Bahasa Arab Dasar"
🗓 | Waktu : 1 - 20 Ramadhan
📌 Jadwal akan didiskusikan bersama Pengajar ketika Pembukaan dihari Ahad, 26 Maret 2023
📍 | Lokasi : Masjid Abdurrahman bin 'Auf, Jl. Manyar Sakti, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru
💰 | Biaya : Rp 100.000 (Sudah termasuk Buku)
📑 | Link Pendaftaran : bit.ly/Badar1444H
#NgajiSembariKuliah
#NgajiSelamaRamadhan
#PesantrenMahasiswa
📲 | Informasi & Pendaftaran :
Ikhwan 0852-9949-2109
Akhwat 0823-6199-2710
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
___________
[ Sosial Media ]
• Facebook : Ma'had Al-'Ilmi Pekanbaru
• Instagram : @mahadal_ilmipku
• Telegram : t.me/MahadAl_IlmiPku
BANTU YPIA HADIRKAN 12 MAJELIS ILMU DI BULAN RAMADAN
Update 21 Maret 2023 Alhamdulillah terkuRmpul Rp 16.855.000 dari kebutuhan Rp 30 juta
Kampung hijrah adalah sebutan bagi kampung Pogung yang terletak di tengah padatnya kota Jogja.
Di sinilah Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) Yogyakarta berkiprah menggaungkan dakwah sunnah
JADILAH BAGIAN DARI KAUM MUSLIMIN YANG IKUT ANDIL DALAM MENGHADIRKAN TAMAN SURGA DUNIA DI KAMPUNG HIJRAH!
Jangan remehkan keutamaan orang-orang yang mendermakan dirinya dalam keberlangsungan dakwah Islam.
Sejarah Islam telah mencatat bagaimana loyalitas para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam menegakkan kalimat tauhid.
Darah pun mereka pertaruhkan..
Keluarga pun siap mereka tinggalkan..
Perhiasan dunia pun tidak lagi dipegang erat..
KITA JUGA BISA IKUT BERJUANG DENGAN MENUNTUT ILMU ATAU BERUSAHA MENGHADIRKAN MAJELIS ILMU
Simak sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam berikut ini,
"Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim no. 2699)
JIKA KITA MENJADI WASILAH DARI TERSELENGGARANYA 1 MAJELIS ILMU SAJA YANG DIHADIRI 100 ORANG
Tentu saja Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha para muhsinin di balik terselenggaranya suatu majelis ilmu.
100 orang yang dirahmati Allah, 100 orang yang dinaungi oleh malaikat, 100 orang yang merasakan ketenangan di majelis ilmu, 100 orang yang namanya disebut-sebut oleh Allah ta'ala di antara penduduk langit.
Dan 100 orang yang akan mengajarkan kembali ke lebih banyak kaum muslimin
Mereka semua mendapatkan keutamaan yang luar biasa tersebut melalui wasilah Anda yang mendarmakan sebagian harta demi terselenggaranya taman-taman surga di kampung hijrah!
KEBUTUHAN 30 JUTA UNTUK HADIRKAN 12 MAJELIS ILMU:
• Kajian Pra Ramadhan,
• Dauroh Intensif Pagi
• Kajian Intensif Sore
• Program Intensif B. Arab
• Program Intensif Kampus Tahfidz
• Mutiara Hikmah Ramadhan
• Tahsin Spesial Ramadhan
• Kajian Spesial Muslimah
• Pelayanan Kultum
• Pelatihan Pengurusan Jenazah
• Pelatihan Penulisan KTI
• Dauroh Takmir
PAKET DUKUNGAN BISA DISALURKAN MELALUI
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
#ramadhan #semarakramadhan
KAMPUNG HIJRAH BERSIAP SAMBUT RAMADAN DENGAN ILMU
PLAY VIDEO https://youtu.be/bmMsAX3jl44
Tak terasa saat ini kita telah menapaki hari-hari bahagia menjelang kehadiran bulan suci Ramadan
Harapan demi harapan telah kita semogakan agar Allah ta'ala pertemukan kita kembali dengan bulan yang penuh keberkahan ini
Bulan Ramadan layaknya sebuah tamu agung yang sebentar lagi akan kita sambut
maka sudah selazimnya kita memiliki persiapan yang matang
Tentu kita semua ingin semaksimal mungkin mendulang keberkahan di bulan Ramadan
Oleh karena itulah Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari pada tanggal 11 Maret 2023 menyelenggarakan daurah pra Ramadan yang dibersamai oleh ustadz Subhan Khadafi hafidzahullah
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari program Semarak Ramadan YPIA yang dilaksanakan di masjid Pogung baru Sleman Yogyakarta
Kami ucapkan jazakumullahu Khairan kepada kaum muslimin yang telah mendermakan hartanya untuk mendukung terselenggaranya program dakwah ini
DUKUNGAN ANDA BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
BERBAGI MAKANAN BUKA PUASA UNTUK SAUDARA KITA DI PANTI ASUHAN BERSAMA MUSLIM.OR.ID
Update 15 Maret 2023 terkumpul 3290 porsi menu makanan berbuka yang salah satunya akan didistribusikan ke panti asuhan di Yogyakarta
HARAPAN BERTEMU DENGAN ORANG TUA DI SURGA
Ramadan akan tiba, sebagian dari kita yang jauh dari orang tua pasti merasakan kerinduan untuk bisa merajut hari-hari penuh berkah ini bersama orang yang dicintai
Jarak masih bisa ditempuh, waktu masih bisa dinanti, namun jika jiwa sudah terpisah maka tidak ada pilihan lain yang paling indah selain dipertemukan kembali di surga
Begitulah harapan setiap anak yang telah kehilangan orang tuanya
KITA YANG LEBIH MEMBUTUHKAN MEREKA
Makanan yang kita berikan tidak akan bisa menggantikan tangis kerinduan di ujung malam
Makanan yang kita berikan untuk berbuka pun hanya akan mengenyangkan perut dan rasa dahaga di sisa-sisa senja
Mereka membutuhkan makanan namun kita lebih butuh mereka untuk menjadi wasilah kebaikan melalui amal yang mulia di bulan Ramadan ini
1 PORSI DAN PAHALA YANG BERLIPAT-LIPAT
1 porsi yang anda berikan tidak hanya berbuah pahala kebaikan memberi makanan berbuka untuk yang berpuasa saja
1 porsi tersebut juga bisa membantu teman-teman pengurus panti asuhan dalam menyediakan makanan yang bergizi untuk anak-anak
1 porsi tersebut pun juga menjadi bukti benarnya keimanan kita karena sering Allah ta'ala sebutkan di dalam Alquran tentang orang-orang yang mengaku beriman namun enggan menyantuni anak yatim dan memberi makanan untuk orang miskin
1 PORSI RP15.000
Anda boleh berbagi lebih dari satu porsi atau mengatasnamakan sedekah yang mulia ini untuk orang-orang yang anda cintai
PAKET BERBUKA PUASA RAMADAN BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Bentuk Syukur yang Sering Dilupakan Manusia
Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya di antara bentuk syukur yang paling besar terhadap nikmat dan rezeki yang kita dapatkan di kehidupan dunia ini adalah bersyukur dan berterima kasih kepada orang-orang yang menjadi perantara terwujudnya kenikmatan dan karunia tersebut.
Hal ini tentu saja bukanlah perkara yang mudah, seringkali manusia melupakan dan menganggap remeh bersyukur dan berterima kasih kepada manusia. Sampai-sampai Allah Ta’ala berfirman,
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’: 13)
Hal ini tentu saja bukan tanpa sebab, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا يَشْكُرُ اللهَ مَن لا يَشْكُرُ الناسَ
”Tidak akan terwujud rasa syukur kepada Allah Ta’ala dari seseorang yang tidak bersyukur kepada manusia.” (HR. Abu Dawud no. 4811)
Para ulama mengatakan,
“Makna hadis tersebut adalah sesungguhnya siapa yang tabiat dan kebiasaannya masa bodoh, tidak peduli dan mengingkari kebaikan orang lain, serta tidak berterima kasih kepada mereka, maka ia pun dengan mudahnya juga tidak bersyukur dan berterima kasih serta mengingkari kebaikan-kebaikan dan nikmat Allah Ta’ala.”
Selengkapnya: https://muslim.or.id/83650-bentuk-syukur-yang-sering-dilupakan-manusia.html
Ust. Muhammad Idris, Lc.
BERBAGI BINGKISAN RAMADAN BERSAMA MUSLIM.OR.ID
Update 11 Maret 2023 telah terkumpul 22 paket bingkisan Ramadan
MARI BERBAGI BINGKISAN RAMADAN UNTUK PARA USTADZ DAN PARA PENGGERAK DAKWAH
Salah satu kemuliaan ajaran Islam adalah sunnah memberikan hadiah kepada orang lain. Hal ini akan menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang serta menghilangkan perasaan yang dapat merusak persaudaraan seperti hasad, dengki, iri dan lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“(HR. Bukhari)
BISAKAH KITA MERASAKANNYA?
Menjadi sebuah tanda keimanan yang benar apabila kita bisa merasa bahagia dengan hadirnya kebahagiaan yang dirasakan oleh orang lain terlebih orang tersebut adalah seorang muslim yang hanif
Oleh karena itu YPIA Yogyakarta lembaga yang menaungi muslim.or.id membuka kesempatan bagi kaum muslimin untuk berlomba-lomba berbagi bingkisan Ramadan untuk ustadz di berbagai pondok pesantren dan segenap penggerak dakwah di Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
1 PAKET BINGKISAN RP100.000
Paket bingkisan berisi berbagai makanan dan pernak-pernik Muslim yang bermanfaat dan menumbuhkan kebahagiaan insya Allah
1 BINGKISAN BISA MEMBAHAGIAKAN 1 KELUARGA
Tentu ustadz-ustadz dan para penggerak dakwah ini mereka memiliki keluarga
Jika di momen bulan suci yang spesial mendapatkan hadiah yang istimewa tentu yang berbahagia tidak hanyalah satu orang tetapi satu keluarga yang berada di dalamnya
Itu baru satu bingkisan, bagaimana jika berbagi lebih dari itu tentu akan semakin banyak kaum muslimin yang berbahagia dari anak-anak sampai orang tua
DUKUNGAN ANDA BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
*Puasa Dan Lebaran Bersama Pemerintah*
Hendaknya kaum Muslimin memulai dan mengakhiri puasa Ramadhan bersama pemerintah. Sehingga tercapai persatuan dan kebersamaan dalam melaksanakan ibadah yang agung ini.
Dalam sebuah hadits,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالْأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ
“Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Hari puasa adalah hari ketika orang-orang berpuasa, Idul Fitri adalah hari ketika orang-orang berbuka, dan Idul Adha adalah hari ketika orang-orang menyembelih‘” (HR. Tirmidzi 632, Ad Daruquthni 385).
Dalam lafadz yang lain:
صَوْمُكُمْ يَوْمَ تَصُومُونَ , وَفِطْرُكُمْ يَوْمَ تُفْطِرُونَ
“Kalian berpuasa ketika kalian semuanya berpuasa, dan kalian berbuka ketika kalian semua berbuka” (HR Ad Daruquthni 385, Ishaq bin Rahawaih dalam Musnad-nya 238).
Derajat Hadits
At Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan gharib”. An Nawawi berkata: “Sanad hadits ini hasan” (Al Majmu’, 6/283). Syaikh Al Albani berkata: “Sanad hadits ini jayyid” (Silsilah Ahadits Shahihah, 1/440).
Faidah Hadits
Pertama: Puasa dan lebaran bersama pemerintah dan mayoritas orang setempat
At Tirmidzi setelah membawakan hadits ini ia berkata: “Hadits ini hasan gharib, sebagian ulama menafsirkan hadits ini, mereka berkata bahwa maknanya adalah puasa dan berlebaran itu bersama Al Jama’ah dan mayoritas manusia”.
Ash Shan’ani berkata: “Hadits ini dalil bahwa penetapan lebaran itu mengikuti mayoritas manusia. Orang yang melihat ru’yah sendirian wajib mengikuti orang lain dan mengikuti penetapan mereka dalam shalat Ied, lebaran dan idul adha” (Subulus Salam 2/72, dinukil dari Silsilah Ash Shahihah 1/443)
Al Munawi mengatakan: “Makna hadits ini, puasa dan berlebaran itu bersama Al Jama’ah dan mayoritas manusia” (At Taisiir Syarh Al Jami’ Ash Shaghir, 2/106)
Syaikh Al Albani menjelaskan, bahwa makna ini juga dikuatkan oleh hadits ‘Aisyah, ketika Masruq (seorang tabi’in) menyarankan beliau untuk tidak berpuasa ‘Arafah tanggal 9 Dzulhijjah karena khawatir hari tersebut adalah tanggal 10 Dzulhijjah yang terlarang untuk berpuasa. Lalu ‘Aisyah menjelaskan kepada Masruq bahwa yang benar adalah mengikuti Al Jama’ah. ‘Aisyah radhiallahu’anha berdalil dengan hadits:
النحر يوم ينحر الناس، والفطر يوم يفطر الناس
“An Nahr (Idul Adha) adalah hari ketika orang-orang menyembelih dan Idul Fitri adalah hari ketika orang-orang berlebaran” (Lihat Silsilah Ahadits Shahihah 1/444)
Perlu diketahui, bahwa istilah Al Jama’ah maknanya adalah umat Islam yang berkumpul bersama ulama dan penguasa muslim yang sah, mereka yang senantiasa meneladani ajaran Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan pemahaman para sahabat Nabi. Mengenai istilah ini silakan baca artikel Makna Al Jama’ah dan As Sawadul A’zham. Maka mengikuti Al Jama’ah dalam hal penentuan Ramadhan dan hari raya adalah mengikuti keputusan pemerintah muslim yang sah yang berkumpul bersama para ulamanya yang diputuskan melalui metode-metode yang sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Lanjut baca : https://muslim.or.id/9675-puasa-dan-berhari-raya-bersama-pemerintah.html
Ust. Yulian Purnama