APAKAH AMAL ORANG KAFIR JUGA DITIMBANG?
Dalam masalah ini, para ulama juga berbeda pendapat. Sebagian di antara mereka mengatakan bahwa amal orang kafir juga akan ditimbang pada hari kiamat. Hal ini berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an yang telah kami sebutkan di seri sebelumnya, di antaranya dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 8-9 dan surat Al-Anbiya’ ayat 47.
Mereka mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut bersifat umum, artinya berlaku untuk semua jenis manusia, baik muslim atau kafir.
Pendapat yang lain mengatakan bahwa amal orang kafir tidaklah ditimbang, berdalil dengan firman Allah Ta’ala:
أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا
“Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan penimbangan bagi (amalan) mereka pada hari kiamat” (QS. Al-Kahfi [18]: 105).
Pendapat yang lebih kuat adalah pendapat pertama, yaitu amal orang kafir juga akan ditimbang pada hari kiamat. Hal ini berdasarkan dalil-dalil yang bersifat umum, orang kafir termasuk dalam dalil umum tersebut serta tidak ada dalil yang mengkhususkannya (bahwa orang kafir tidak ditimbang).
Adapun surat Al-Kahfi ayat 105 tidaklah menunjukkan bahwa amal orang kafir tidak ditimbang. Ayat tersebut hanyalah menunjukkan bahwa timbangan orang kafir tidak akan menjadi berat disebabkan oleh amal kebaikan mereka. Orang kafir tidak memiliki amal kebaikan sedikit pun, sehingga amal yang ditimbang untuk orang kafir bukanlah amal kebaikan dan keburukan. Ketika amal keburukan mereka diletakkan di satu daun timbangan, maka daun timbangan kejelekan itu pun menjadi berat. Wallahu Ta’ala a’lam.
Sekarang apa hikmah dari keimanan terhadap Al-Mizan? Sahabat muslim, silakan simak disini. Klik https://muslim.or.id/35457-keimanan-terhadap-al-mizan-05.html
Penulis: Muhammad Saifudin Hakim
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
ISLAM, RAHMATAN LIL 'ALAMIN
Benar bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin. Namun banyak orang menyimpangkan pernyataan ini kepada pemahaman-pemahaman yang salah kaprah. Sehingga menimbulkan banyak kesalahan dalam praktek beragama bahkan dalam hal yang sangat fundamental, yaitu dalam masalah aqidah.
Pernyataan bahwa Islam adalah agamanya yang rahmatan lil 'alamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah Ta'ala,
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wa sallam diutus dengan membawa ajaran Islam, maka Islam adalah rahmatan lil'alamin, Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia.
Secara bahasa,
الرَّحْمة: الرِّقَّةُ والتَّعَطُّفُ
rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba (Lihat Lisaanul Arab, Ibnul Mandzur). Atau dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang. Jadi, diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wa sallam adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh manusia.
Apa menurut para ahli tafsir prihal ayat di atas? Sahabat muslim silakan simak disini. Klik https://muslim.or.id/1800-islam-rahmatan-lil-alamin.html
Penulis: Yulian Purnama
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
TINGGINYA SEMANGAT PARA SALAF DALAM MENJALANKAN SUNNAH
Orang yang membaca kisah-kisah kehidupan para salafus shalih dan para ulama besar yang mapan ilmu dan amalnya, mereka akan menemukan ternyata para salaf memiliki uluwwul himmah (semangat yang tinggi) dan tekad yang tulus serta gigih dalam berpegang teguh pada ajaran agama, yang itu semua membantu mereka (dengan izin Allah) dalam menapaki jalan mereka yang mulia.
Berikut ini saya paparkan sebagian contoh dari generasi masa yang telah lampau dari sejarah umat ini yang menunjukkan betapa gigihnya tamassuk (konsistensi) mereka terhadap As Sunnah dan indahnya kekokohan mereka di atas kebaikan dalam hal-hal yang diserukan dan dianjurkan oleh agama. Dan terlebih lagi dalam perkara-perkara fardhu dan wajib. Sedangkan di antara orang sekarang, telah sampai kepada mereka penjelasan mengenai apa-apa yang wajib dan apa-apa yang diperintahkan dalam agama. Namun mereka tidak memiliki semangat untuk menjalankannya dengan konsisten dan tidak ada ambisi untuk berpegang teguh padanya.
Dan tujuan kita dalam membaca kisah-kisah para salaf yang mulia tersebut, adalah agar kita lebih bersungguh-sungguh untuk meneladani mereka dengan baik. Barangsiapa di antara kita yang paling mendekati praktek para salaf, maka ia paling mendekati kesempurnaan. Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:
أكمل هذه الأمة في ذلك أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ومن كان بهم أشبه
“Umat yang paling sempurna dalam hal itu (menjalankan agama) adalah para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dan orang-orang yang paling mendekati praktek mereka”.
Maka renungkanlah beberapa contoh dari para salaf berikut ini. Simak disini. Klik https://muslim.or.id/29104-tingginya-semangat-para-salaf-dalam-menjalankan-sunnah.html
Oleh: Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al Abbad
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Apakah yang Ditimbang oleh Al-Mizan? Dalam masalah ini, para ulama berbeda pandangan menjadi beberapa pendapat.
Pendapat pertama, mereka berpendapat bahwa yang ditimbang adalah lembaran catatan amal manusia. Pendapat kedua, yang ditimbang adalah amal itu sendiri.
Sahabat muslim, yuk simak pembahasan yang sangat penting ini disini. Klik https://muslim.or.id/35459-keimanan-terhadap-al-mizan-03.html
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
NASEHAT SYAIKH IBNU AL UTSAIMIN TENTANG PALESTINA
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin -rahimahullah-
Ketika datang Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka jadilah orang yang paling berhak terhadap Palestina adalah kaum Muslimin, bukan bangsa Arab, semata-mata karena penduduknya adalah orang Arab. Bahkan penduduknya adalah kaum Muslimin, bukan yang lain. Penduduknya adalah para hamba Allah ‘Azza wa Jalla dan orang-orang shalih.
Aku berkeyakinan bahwa bangsa Arab tidak berhasil mengembalikan tanah Palestina atas nama Arabisme. Mereka tidak mungkin bisa mengembalikannya kecuali dengan nama Islam, sebagaimana yang telah dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
إن الأرض لله يورثها من يشاء من عباده والعاقبة للمتقين
“Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; diwariskan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-A’raf: 128).
Sekuat apapun bangsa Arab berupaya, sebanyak apapun diplomasi-diplomasi dan kebijakan-kebijakan yang mereka keluarkan, mereka tidak akan berhasil, hingga mereka menyerukan untuk mengusir kaum Yahudi atas nama Islam, setelah mereka menerapkan Islam pada diri-diri mereka sendiri.
Jika mereka mau mengusir Yahudi dengan membawa nama Islam, maka sungguh akan terwujudlah apa yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود، فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر، والشجر، فيقول الحجر، أو الشجر: يا مسلم، يا عبد الله، هذا يهودي خلفي، فتعال فاقتله
“Tidak datang kiamat, sampai kaum Muslimin memerangi Yahudi. Kaum Muslimin memerangi mereka sampai-sampai mereka bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu batu dan pohon tersebut berkata: ‘Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku’. Kemudian Muslim mendatanginya dan membunuhnya” (Muttafaqun ‘alaih).
Batu dan pohon membantu kaum Muslimin memerangi Yahudi dengan mengatakan: “wahai hamba Allah”, ia juga berkata: “wahai orang Muslim”. Perhatikan, nama Islam yang digunakan. Nabi juga bersabda dalam hadits ini: “…sampai kaum Muslimin memerangi Yahudi“. Beliau tidak mengatakan: “…sampai kaum Arab memerangi Yahudi”.
Oleh karena itu aku katakan, kita tidak akan menghukum Yahudi dengan membawa nama Arabisme. Kita tidak akan menghukum mereka kecuali dengan membawa nama Islam. Silakan baca ayat dalam Al-Qur’an berikut:
ولقد كتبنا في الزبور من بعد الذكر أن الأرض يرثها عبادي الصالحون
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang saleh” (QS. Al-Anbiya: 105).
Dalam ayat ini disebutkan bahwa bumi dijadikan warisan bagi orang-orang shalih, maka ia didapatkan dengan mewujudkan sifat keshalihan, akan hilang dan terluput ketika hilang sifat keshalihan tersebut. Jika kita menjadi hamba-hamba yang shalih, maka Allah akan memberikannya sebagai warisan kepada kita dengan mudah sekali, tanpa banyak kesempitan, kelelahan dan kesusahan. Diplomasi yang panjang lebar tidak ada ujungnya akan menemukan solusi dengan adanya pertolongan Allah ‘Azza wa Jalla, sebagaimana yang telah dituliskan dan dimudahkan oleh Allah untuk kita.
Kami meyakini bahwasanya Palestina tidak akan bisa kita miliki dan kita kuasai dalam ikatan Islam kecuali dengan mereka menerapkan Islam. Demikian juga tidak akan bisa menguasai bangsa-bangsa Persia, bangsa-bangsa Romawi, bangsa Koptik kecuali dengan Islamnya mereka.
Oleh karena itu, hendaknya para pemuda Islam sadar dengan penuh kesadaran bahwasanya tidak mungkin mendapatkan pertolongan Allah yang mutlak untuk meraih semua itu kecuali dengan menerapkan Islam yang hakiki, bukan sekedar Islam KTP yang sekedar identitas belaka.
SUMBER: https://muslim.or.id/35415-nasehat-syaikh-ibnu-al-utsaimin-tentang-palestina.html
Penerjemah: Yulian Purnama
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
@muslimorid
[ Adalah Bahagia ]
Adalah Bahagia...
ketika bisa mengucapkan :
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmus shalihaat..
---
Adalah bahagia...
Nampak dari lisan yang senantiasa basah, berdzikir berulang-ulang, bertahmid dan memuji Allah, Zat yang berhak menerima segala pujian...
Adalah bahagia...
Nampak dari senyum-senyum tak tertahan, bagai sepasang insan selepas akad pernikahan...
Adalah bahagia...
Nampak dari wajah semu bersemi kemerahan, padahal tidak alergi seafood semacam lobster, kepiting, cumi ataupun udang...
---
Adalah bahagia...
Ketika kami bisa melampirkan laporan donasi di Bulan Desember 2017 lalu :
bit.ly/LaporanDonasiDesember
Donasi yang masuk : Rp 69.497.645,-
Kebutuhan bulan lalu : Rp 88.645.900,-
---
Adalah bahagia...
Sekiranya banyak kembali donatur yang bersinergi dalam ladang-ladang kebaikan...
Sebab, dari selisih pemasukan dan pengeluaran, terlihat jelas peluang untuk menanam benih-benih kebaikan yang melimpah...
Saatnya kita mensyukuri harta yang ada, dengan banyak bersedekah...
---
Terima kasih telah membersamai kami dalam kebaikan...
...Jangan lupa bahagia...
Bersama....
Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta
(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)
📱 085747223366 | @ypiaorid
🌐 www.ypia.or.id
Adu domba dan adu manusia?
Budaya sabung ayam, masih saja ditemukan di negri ini.
Bahkan budaya adu domba yang dahulu mulai ditinggalkan, kini di sebagian daerah dijadikan sebagai salah satu obyek wisata.
Kasian ya, hewan saling serang sehingga sebagiannya luka-luka, atau bahkan mati namun kita malah bersorak sorai menontonnya. Mungkin kata berikut tepat untuk menyebut pelakunya, yaitu KEJAAAM.
Lalu halnya dengan adu manusia?
Anda ingin tahu, sebutan apakah yang pantas diberikan kepada pengadu manusia?
Mungkin hadits berikut dapat membantu anda menemukan julukan yang tepat bagi pengadu manusia.
قال حُذَيْفَةُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ» متفق عليه
Sahabat Huzaifah mengisahkah: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: " tidak masuk surga para pengadu manusia." (muttafaqun alaih)
Tahukah, anda siapa pengadu manusia?
Mungkin anda berkata para promotor tinju, bukan hanya mereka, ternyata ada pengadu manusia lainnya.
Kenali siapa mereka melalui hadits berikut :
»: «أَتَدْرُونَ مَا النَّمِيمَةُ؟» قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «نَقْلُ حَدِيثِ النَّاسِ بَعْضِهِمْ إِلَى بَعْضٍ لِيُفْسِدَ بَيْنَهُمْ»
Suatu hari Nabi bertanya kepada para sahabat : tahukah kalian apa itu an namimah (pengadu manusia) ? Para sahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Beliau bersabda: yaitu menukilkan ucapan sebagian orang kepada sebagian lainnya dengan tujuan merusak hubungan antara mereka. (at thabrani dll)
Sobat, sengaja saya utarakan dengan mengadu manusia, karena saya tidak tega menyebut manusia dengan ucapan mengadu "domba".
Oleh: Ust. Dr Muhammad Arifin Badri
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
ZIARAH KUBUR BAGI WANITA
Tentang boleh atau tidaknya para wanita berziarah kubur, para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Di antara mereka ada yang mengharamkan, ada yang memakruhkan, dan ada yang membolehkan. Adapun pendapat yang lebih kuat adalah adalah pendapat yang menyatakan bolehnya wanita berziarah kubur, namun tidak terlalu sering, hanya sesekali saja (tidak berlebih-lebihan). Pendapat tersebut didasarkan atas beberapa dalil dan argumentasi berikut ini.
Dalil ke-1
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا
“Aku dahulu pernah melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang) ziarahlah kalian” (HR. Muslim no. 2305 dalam Kitabul Janaiz Bab “Nabi Meminta Izin ke Rabb-nya untuk Menziarahi Kubur Ibunya”).
Keumuman lafadz ”maka (sekarang) ziarahlah kalian”, mencakup para wanita juga. Karena ketika Nabi melarang ziarah kubur pada masa awal Islam, maka hal itu mencakup laki-laki dan wanita. Oleh karena itu, ketika beliau mensabdakan ”maka (sekarang) ziarahlah kalian”, dapat dipastikan bahwa yang dimaksud beliau adalah kedua jenis ini (laki-laki dan wanita) juga. Kalau hanya ditujukan kepada kaum laki-laki saja, niscaya susunan kalimat akan terasa janggal. Hal ini tidak mungkin terjadi bagi seseorang yang telah dianugerahi jawami’ul kalim (kalimat yang ringkas, bagus, dan maknanya padat mencakup).
Dalil ke-2
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa ziarah kubur kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan lafadz,
السَّلاَمُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَلاَحِقُونَ
“Assalamu’alaikum (semoga kesejahteraan atas kalian) wahai penghuni kubur, dari kaum mu’minin dan kaum muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang yang datang lebih dahulu maupun yang datang belakangan di antara kalian Sesungguhnya kami, insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan kalian” (HR. Muslim no. 974)
Hadits ini menunjukkan bahwa dispensasi (setelah sebelumnya dilarang) untuk berziarah kubur juga mencakup bagi kaum wanita, karena Nabi mengajarkan doa tersebut kepada ‘Aisyah.
Dalil ke-3
Persetujuan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap perbuatan seorang wanita yang beliau lihat di sisi kubur. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
مَرَّ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِامْرَأَةٍ تَبْكِى عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ « اتَّقِى اللَّهَ وَاصْبِرِى » . قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّى ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِى ، وَلَمْ تَعْرِفْهُ . فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – . فَأَتَتْ بَابَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ . فَقَالَ « إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى »
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kubur. Rasulullah berkata, ’Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah!’ Wanita tersebut berkata, ’Menyingkirlah dariku, karena kamu tidak tertimpa musibah sepertiku’. Wanita tersebut tidak mengetahui bahwa itu adalah Nabi. Lalu dia diberitahu bahwa yang menegurnya adalah Nabi, maka dia kemudian mendatangi rumah beliau. Dia tidak mendapati penjaga di rumah beliau. Dia berkata, ‘Aku tidak mengetahui bahwa itu engkau’. Maka Nabi berkata, ‘Kesabaran itu hanyalah di awal musibah’”. (HR. Bukhari no. 1283 dan Muslim no. 2179. Lafadz hadits ini adalah milik Bukhari).
Jika ziarah kubur bagi wanita tetap dilarang, maka tentu Rasulullah akan melarangnya secara langsung dan menjelaskan hal itu kepadanya, dan tidak cukup hanya dengan memerintahkannya untuk bertakwa secara global.
SELENGKAPNYA: https://muslim.or.id/26982-bolehkah-wanita-berziarah-kubur.html
Penulis: Muhammad Saifuddin Hakim
@muslimorid
MEMAKNAI TAHUN BARU BAGI SEORANG MUSLIM
Segala puji bagi Allah yang menjadikan malam dan siang silih berganti sebagai ‘ibrah (pelajaran) bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada suri tauladan kita, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, hamba-Nya yang paling bersyukur, dan utusan-Nya yang mengajarkan bagaimana bersyukur dengan sebaik-baiknya kepada umatnya, amma ba’du.
“Di dalam berjalannya waktu, silih bergantinya hari dan berlalunya bulan dan tahun, terdapat pelajaran yang berharga bagi orang yang mau merenungkannya.
Tidak ada satu tahun pun berlalu dan tidak pula satu bulan pun menyingkir melainkan dia menutup lembaran-lembaran peristiwanya saat itu, pergi dan tidak kembali, jika baik amal insan pada masa tersebut, maka baik pula balasannya, namun jika buruk, penyesalanlah yang mengikutinya
Setiap masuk tahun baru (Hijriyyah), manusia menitipkan lembaran-lembaran tahun yang telah dilewatinya, sedangkan dihadapannya ada tahun baru yang menjelang
Bukanlah inti masalah ada pada kapan tahun baru usai dan menjelang, akan tetapi yang menjadi inti masalah adalah dengan apa kita dahulu mengisi tahun yang telah berlalu itu dan bagaimana kita akan hiasi tahun yang akan datang.
Dalam menyongsong tahun baru (Hijriyyah), seorang mukmin adalah sosok insan yang suka tafakkur (berpikir) dan tadzakkur (merenung)”
Apa yang perlu dipikirkan dan direnungkan? Sahabat muslim, yuk simak disini. Klik https://muslim.or.id/24096-memaknai-tahun-baru-bagi-seorang-muslim.html
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukkasyah
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
INILAH LARANGAN MERAYAKAN HARI NAIRUZ, HARI TAHUN BARU NON-MUSLIM
Terdapat hadits mengenai larangan merayakan hari raya non-muslim yaitu Nairuz dan Mihrajan yang merupakan hari raya orang kafir saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang di Madinah. Saat itu mereka mempunyai kebiasaan merayakan hari Nairuz dan mihrajan. Nairuz adalah hari di awal tahun baru masehi (syamsiyyah) versi Majusi, sedangkan Mihrajan hari raya 6 bulan setelahnya. Mendapati fenomena ini saat di Madinah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan bahwa umat Islam sudah mempunyai dua hari raya yaitu ‘iedul Fithri dan ‘Iedul Adha, tidak perlu ikut-ikutan merayakan hari raya tersebut.
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata,
لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى
“Dahulu orang-orang Jahiliyyah memiliki dua hari di setiap tahun yang malan mereka biasa bersenang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke kota Madinah, beliau bersabda,
“Dahulu kalian memiliki dua hari di mana kalian bersenang-senang ketika itu. Sekarang Allah telah menggantikan untuk kalian dengan dua hari besar yang lebih baik yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.” [HR. Abu Daud no. 1134; An-Nasa’i no. 1556. Shahih]
Sahabat muslim, yuk simak pembahasannya disini. Klik https://muslim.or.id/35450-larangan-merayakan-hari-nairuz-hari-tahun-baru-non-muslim.html
Penyusun: Raehanul Bahraen
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
[ Jika diamalkan, ia akan melunakkan hati ]
---
Betapa nikmatnya,
Setiap ilmu yang telah kita pelajari, kemudian berbondong-bondong akan kita amalkan..
Setiap pertemuan dalam halaqah ilmu, menjadikan kita semakin bersemangat dalam beramal..
---
Betapa berbahagianya,
Setiap ilmu yang kita amalkan, kelak akan menjadi pembela kita di hari akhir..
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
القرآن حجة لك أو عليك
"Sesungguhnya Al Qur'an (ilmu) bisa jadi akan menjadi hujjah (pembela) bagimu atau bisa menjadi bumerang bagimu (tatkala tidak diamalkan)" (HR Muslim)
---
Betapa berbahagianya,
Hati kita yang sekeras batu, apabila ditetesi cucuran ilmu, kemudian kita alirkan dengan beramal, maka akan dapat melunakkan hati..
Pula sebaliknya,
Jika ilmu tersebut mengendap tanpa diamalkan, maka akan melahirkan kesombongan.. Wal iyadzubillah..
إذا تعلم العبد العلم ليعمل به كسره علمه، وإذا تعلم العلم لغير العمل به زاده فخرا.
"Jika seseorang mencari ilmu untuk diamalkan, Ilmunya akan melunakkan hatinya. Jika ia mencari ilmu bukan untuk diamalkan, Ilmunya akan menambah kesombongannya."
- Hilyatul Auliya
@kemuslimahan_ypia
#ypiayogyakarta #ilmu #amal #hati #sombong
=====
🔊 Broadcasted by :
Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta
(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)
📱 085747223366 | @ypiaorid
🌐 www.ypia.or.id
Jagalah lisan dan perbuatan karena semua itu ada pertanggungjawabannya. Silakan di-share.
Читать полностью…KAJIAN TEMATIK PEKAN KEEMPAT
Pesantren Liburan YPIA
✨✨✨✨✨✨
Banyak orang mengaku sudah hijrah
Mengaku sering mengaji
Mengaku sudah berubah
Tapi...
Apakah kita benar benar sudah berhijrah?
ﻭَﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮُ ﻣَﻦْ ﻫَﺠَﺮَ ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪ
”Dan Al-Muhaajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ikuti Kajian Tematik 5
pada:
📅 Rabu, 10 Januari 2018 / 23 Rabi’uts Tsani 1439
📝 Hijrahku Mau Dibawa Kemana?
🎤 Ustadz Sulaiman Rasyid Hafizahullahu Ta’ala
(Da'i Yogyakarta)
🕌 Insyaa Allah akan dilaksanakan di
Masjid Al Ashri Pogung Rejo
http://bit.ly/MAlashri
⏰Pukul: 08.30-11.00
-.-.-.-.-.-💫💫💫-.-.-.-.-.-
Pernah ga sih kita merasa sedih banget?
Pernah ga sih kita merasa udah mencapai titik terendah hidup kita?
وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al Anfal: 46)
Hadirilah..
Kajian Tematik 6
✒️ Don't Cry, Allah Be With Us
📅akan dilaksanakan pada Kamis, 11 januari 2018/24 Rabi’uts Tsani 1439
🎤 Ustadz Abu Umair Hafizahullahu Ta’ala (Pengajar Ma'had Al Ilmi)
🕌 Tempat Masjid Pogung Dalangan (MPD)
http://bit.ly/MasjidMPD
⏰Pukul: 08.30-11.00
Mohon diperhatikan.
Jazakumullah khoiran
====================
✒️Diselenggarakan oleh:
Panitia Pesantren Liburan YPIA
Forum Kajian Islam Mahasiswa (FKIM)
🤝Bekerjasama dengan:
Takmir Masjid Pogung Dalangan
Takmir Masjid Al-Ashri
Forum Kajian Kemuslimahan Al-Atsari (FKKA)
Radio Muslim Yogyakarta
📩CP: 0823 2267 8036 (Herbi Yuliantoro)
Yuk, Bersedekah bersama YPIA ]
.
—-
.
Berikut adalah 12 pos "ladang kebaikan" kegiatan YPIA beserta kebutuhan dananya.
.
PERIODE : DESEMBER 2017
.
.
Silakan Dipilih :
.
1. OPERASIONAL (Rp 12.100.900)
Dana diperuntukkan untuk kelangsungan kegiatan-kegiatan YPIA yang sebegitu padatnya.
.
2. BULETIN AT-TAUHID dan ZUHAIRAH (Rp 9.730.000)
🖍Buletin At Tauhid adalah media dakwah cetak yang terbit setiap pekan di hari Jum’at. Buletin dicetak 35 rim / 17.500 lembar tiap pekannya.
.
🖍Buletin Zuhairah
Buletin khusus muslimah ini dicetak 2 kali dalam 1 bulan sebanyak 2.500 eksemplar.
.
3. WEBSITE MUSLIM.OR.ID – MUSLIMAH.OR.ID (Rp 8.500.000)
Diantara website dakwah yang dikelola YPIA adalah muslim.or.id dan muslimah.or.id , yang atas izin Allah telah berkiprah menyebarkan ilmu syar’i di tengah umat.
.
4. WISMA MUSLIM (Rp 5.020.000)
YPIA memiliki setidaknya 8 wisma muslim. Wisma ini dihuni oleh mahasiswa dan mahasiswi yang semangat dalam beragama.
.
5. FKIM (Rp 1.500.000)
Forum Kajian Islam Mahasiswa (FKIM) adalah komunitas mahasiswa yang aktif mengadakan kegiatan untuk mahasiswa.
.
6. FKKA (Rp 3.200.000)
Forum Kajian Kemuslimahan Al Atsari (FKKA) adalah komunitas mahasiswi yang aktif mengadakan kegiatan keislaman untuk muslimah.
.
7. KAMPUS TAHFIZH (Rp 9.770.000)
Divisi yang khusus untuk pembelajaran tahsin dan tahfizh. Alumninya sudah banyak yang msnjadi imam-imam masjid di Yogyakarta.
.
8. MA’HAD AL ILMI (Rp 15.125.000)
Lembaga pendidikan ilmu syar’i khususnya bagi para mahasiswa dari berbagai daerah yang tengah menempuh kuliah di Yogyakarta.
.
9. MA’HAD UMAR BIN KHATTAB (1.000.000)
Lembaga pendidikan Bahasa Arab sebagai ilmu alat untuk mempelajari ilmu agama dengan benar.
.
10. KAJIAN UMUM – TABLIGH AKBAR (Rp 7.000.000)
Secara berkala mengadakan kajian umum dan tabligh akbar yang mengundang ustadz nasional ataupun masyaikh dari timur tengah.
.
11. RADIO MUSLIM (Ratusan Juta)
Saluran radio kajian Islami yang mengudara dari bumi Yogyakarta. www.radiomuslim.com.
.
12. SDIT YAA BUNAYYA (Ratusan Juta)
Saat ini SDIT YAA Bunayya sedang membangun fasilitas demi menunjang kualitas peserta didiknya.
.
—-
.
Ingin Berdonasi? 📥
Hubungi :
Tim Donasi Dakwah YPIA
📱085747223366
MENJADI TELADAN YANG MENGINSPIRASI
Hal terberat bagi seorang guru atau ustadz bukanlah agar ilmu sampai dan dipahami oleh muridnya, tetapi bagaimana menjadi teladan yang baik sehingga memotivasi dan menginspirasi dalam semangat ilmu, amal, dan akhlak yang mulia. Demikian juga para orang tua pada anak-anaknya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi teladan yang baik bahkan memotivasi para sahabat yang menjadi murid-murid langsung beliau.
Allah Ta’ala berfirman,
ﻟَّﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃُﺳْﻮَﺓٌ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻟِّﻤَﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺍْﻷَﺧِﺮَ ﻭَﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab: 21).
Para ulama dahulu sangat paham bahwa murid mereka tidak hanya mengambil ilmu darinya, tetapi juga mencontoh penerapan ilmu mereka berupa adab dan akhlak yang baik.
Perhatikan kisah Imam Ahmad bin Hambal yang mempunyai banyak murid, akan tetapi mayoritas muridnya tidak mencatat ilmu, namun ingin sekedar bertemu dan melihat Imam Ahmad yang merupakan sumber motivasi mereka dalam berilmu dan beramal. Hal ini karena Imam Ahmad telah memberikan contoh yang baik berupa ilmu, amal, dan akhlak yang mulia.
Sahabat muslim yuk simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/35553-menjadi-teladan-yang-menginspirasi.html
Penulis: dr. Raehanul Bahraen
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Bikin Cemburu Para Istri Ulama
Kebiasaan Imam Zuhri kalau masuk rumah, maka beliau meletakkan kitab-kitabnya bertumpukan di sekitarnya.
Beliau menikmati kesibukannya tersebut sehingga lalai dari segala urusan dunia lainnya.
Suatu saat isterinya pernah berkata padanya: Demi Allah, sungguh kitab-kitab ini lebih berat bagiku daripada tiga isteri sainganku!!!
(Wafayatul Ayan 4/177-178 oleh Ibnu Khallikan).
Oleh: Ustadz Abu Ubaidah As Sidawi
Tujuan menuntut ilmu itu untuk diamalkan bukan untuk beradu kepintaran. Silakan di-share.
Читать полностью…Asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-'Utsaimiin rahimahullah berkata:
.
بعض طلاب العلم الآن أجفى من الأعراب لا عنده بشاشة ولا تسليم ولا تواضع بل بعض الناس كلما ازداد علماً يزداد كبراً والعياذ بالله والعالم حقاً هو الذي إذا ازداد علماً ازداد تواضعاً
.
"Sebagian penuntut ilmu zaman sekarang lebih kasar/keras dibandingkan orang Badui. Tak punya keramahan wajah, ucapan salam, dan juga ketawadluan. Bahkan sebagian orang ketika bertambah ilmunya, bertambah pula kesombongannya. Wal-'iyaadzubillah. Seorang 'alim yang hakiki adalah orang yang ketika bertambah ilmunya, bertambah pula ketawadluannya" [Liqaa Baabil-Maftuuh, hal 232].
.
https://twitter.com/AL_SALAF/status/948077525892288513
.
Semoga Allah mengkaruniakan kita sifat tawadlu' yang hakiki, bukan tawadlu' imitasi. Sungguh bagus perkataan seorang penyair:
.
العلم حرب للفتى المتعالي
كالسيل حرب للمكان العالي
.
"Ilmu menjadi musuh bagi pemuda yang menyombongkan diri
seperti air bah yang menjadi musuh bagi tempat yang tinggi".
Oleh: Dony Arif Wibowo
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
PRIA YANG MENINGGALKAN SHALAT JAMA’AH SUNGGUH MERUGI
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’ain.
Sungguh prihatin melihat kondisi umat Islam saat ini. Jika kita sedikit memalingkan pandangan ke masjid-masjid, kita akan menyaksikan bahwa rumah Allah yang ada sangat sedikit sekali dihuni oleh jama’ah ketika mu’adzin meneriakkan hayya ‘ala shalah.
Berlatar belakang inilah, dalam risalah yang ringkas ini kami berusaha mendorong setiap orang yang membaca tulisan ini untuk melakukan shalat yang memiliki banyak keutamaan yaitu shalat berjama’ah. Semoga Allah selalu memberi hidayah dan taufik kepada kita sekalian.
Sahabat muslim, yuk simak disini. Klik https://muslim.or.id/3456-pria-yang-meninggalkan-shalat-jamaah-sungguh-merugi.html
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
DOA NABI ﷺ ADALAH DOA TERBAIK
Sungguh indah apa yang dinyatakan oleh Imam Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakr Al Qurthubi rahimahullah, beliau mengatakan,
فَعَلَى الْإِنْسَانِ أَنْ يَسْتَعْمِلَ مَا فِي كِتَابِ اللهِ وَصَحِيْحِ السُّنَّةِ مِنَ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَاهُ وَلاَ يَقُوْلُ أَخْتَارُهُ كَذَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى قَدِ اخْتَارَ لِنَبِيِّهِ وَأَوْلِيَائِهِ وَعَلَّمَهُمْ كَيْفَ يَدْعُوْنَ
”Seyogyanya seorang menggunakan do’a-do’a yang tercantum dalam Al Qur-an dan berbagai hadits yang shahih (valid berasal dari nabi-peny) serta meninggalkan berbagai do’a yang tidak bersumber dari keduanya. Janganlah ia mengatakan, “Saya telah memilih do’a[2] sendiri (untuk diriku)”, karena Allah ta’ala telah memilihkan dan mengajarkan berbagai do’a kepada nabi dan para wali-Nya (dalam Al Qur-an dan sunnah nabi-Nya) ”.[3]
Perkataan beliau di atas merupakan wejangan sekaligus kritikan. Merupakan wejangan, karena beliau menasihati kita sebagai kaum muslimin untuk menggunakan berbagai do’a yang bertebaran di dalam Al Quran dan hadits nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih, karena berbagai do’a yang tercantum di dalam dua sumber tersebut merupakan wahyu yang nihil dari kesalahan.
Perkataan beliau juga merupakan kritik bagi kita yang terkadang lebih mengedepankan do’a-do’a buatan yang tidak bersumber dari keduanya. Terkadang, dalam meminta kebaikan kepada-Nya, atau memohon agar dihindarkan dari keburukan, kita lebih memprioritaskan penggunaan do’a yang diperoleh dari guru-guru spiritual, mengesampingkan do’a-do’a yang besumber dari Al Quran dan hadits nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al Qadhi ‘Iyadh rahimahullah mengatakan, “Allah menginginkan untuk diminta dan Dia telah memberitahukan (berbagai macam) do’a di dalam kitab-Nya kepada makhluk-Nya. Begitu pula dengan nabi, beliau telah mengajar umatnya berbagai bentuk do’a. Do’a-do’a tersebut mengandung tiga hal, yaitu ilmu tauhid, ilmu bahasa, dan nasihat kepada umat ini. Oleh karena itu, seorang tidak boleh berpaling dari do’a yang diajarkan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Sangat disayangkan saat ini), syaithan telah memperdaya manusia dari kedudukan yang agung ini, dia mendatangkan orang-orang jahat yang merekayasa berbagai do’a buatan untuk mereka, sehingga mereka pun sibuk untuk mengerjakan berbagai do’a tersebut dan tidak mengikuti tuntunan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[4]
Ingatlah sahabat muslim, do’a Nabi adalah do’a terbaik. Yuk simak disini. Klik https://muslim.or.id/3909-doa-nabi-doa-terbaik.html
Penulis: Muhammad Nur Ichwan Muslim
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Inilah mental seorang yang yakin akan rezeki dari Allah. Bagaimana dengan kita? | Silakan di-share.
Читать полностью…NASEHAT PARA ULAMA PRIHAL KEIKHLASAN HATI
Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Dahulu dikatakan: Bahwa seorang hamba akan senantiasa berada dalam kebaikan, selama jika dia berkata maka dia berkata karena Allah, dan apabila dia beramal maka dia pun beramal karena Allah.” (lihat Ta’thir al-Anfas min Hadits al-Ikhlas, hal. 592)
Seorang lelaki berkata kepada Muhammad bin Nadhr rahimahullah, “Dimanakah aku bisa beribadah kepada Allah?” Maka beliau menjawab, “Perbaikilah hatimu, dan beribadahlah kepada-Nya di mana pun kamu berada.” (lihat Ta’thir al-Anfas, hal. 594)
Abu Turab rahimahullah mengatakan, “Apabila seorang hamba bersikap tulus/jujur dalam amalannya niscaya dia akan bisa merasakan kelezatan amal itu sebelum melakukannya. Dan apabila seorang hamba ikhlas dalam beramal, niscaya dia akan merasakan kelezatan amal itu di saat sedang melakukannya.” (lihat Ta’thir al-Anfas, hal. 594)
Sufyan bin Uyainah rahimahullah berkata: Abu Hazim rahimahullah berkata, “Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu lebih daripada kesungguhanmu dalam menyembunyikan kejelekan-kejelekanmu.” (lihat Ta’thirul Anfas, hal. 231).
Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan, ada dua buah pertanyaan yang semestinya diajukan kepada diri kita sebelum mengerjakan suatu amalan. Yaitu: Untuk siapa? dan Bagaimana? Pertanyaan pertama adalah pertanyaan tentang keikhlasan. Pertanyaan kedua adalah pertanyaan tentang kesetiaan terhadap tuntunan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab amal tidak akan diterima jika tidak memenuhi kedua-duanya (lihat Ighatsat al-Lahfan, hal. 113).
Simak pembahasan lainnya disini. Klik https://muslim.or.id/11231-ikhlas-karunia-terbesar.html
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Bismillah walhamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du:
Al-Hadi yang berarti : “Yang Memberi Petunjuk” adalah salah satu nama Allah yang maha indah. Nama “Al-Hadi” disebutkan dalam Al-Qur`an di dua ayat, yaitu:
Pertama: dalam surat Al-Hajj:54, Allah Ta’ala berfirman,
وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ ۗ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-Qur`an itu haq, dari Tuhan-mu, lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepada-Nya dan sesungguhnya Allah adalah benar-benar Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
Kedua : dalam surat Al-Furqan:31, Allah Ta’ala berfirman,
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
“Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai Pemberi petunjuk dan Penolong.”
Sekarang mari kita mengenal lebih dekat makna nama Allah “Al-Hadi”. Simak disini. Klik https://muslim.or.id/35399-al-hadi-yang-memberi-petunjuk-bag-1.html
Penulis: Sa’id Abu Ukkasyah
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
TAKUTNYA SALAFUSSHALIH KETIKA MENGETAHUI MAKANAN PENDUDUK NERAKA
Syu’bah meriwayatkan dari Sa’id bin Ibrahim, beliau mengatakan, “Sahabat Abdurrahman bin Auf datang memenuhi undangan makan malam di hari beliau berpuasa. Lalu beliau membaca sebuah ayat,
إِنَّ لَدَيْنَا أَنكَالًا وَجَحِيمًا ١٢ وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا أَلِيمًا ١٣
“Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala. Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan serta azab yang pedih” (QS. Al-Muzammil: 12-13).
Sai’id bin Ibrahim melanjutkan cerita,
فلم يزل يبكي حتى رفع طعامه وما تعشى وانه لصائم
“Abdurrahman bin Auf terus-menerus menangis sampai hidangan makan diberesi dan beliau tidak sempat makan malam, padahal seharian beliau berpuasa.”
Imam Ahmad bin Hambal pernah mengatakan,
الخوف يمنعني من أكل الطعام والشراب فلا أشتهيه
“Rasa takut menghalangiku untuk makan dan minum, aku tidak nafsu untuk makan.”
(Lihat: At-Takhwif min An-Naar, hal. 155).
Sahabat muslim, yuk simak pembahasan selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/35385-mengerikan-ternyata-ini-menu-makan-penduduk-neraka-part-2.html
Penulis : Ahmad Anshori
NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.