Keistimewaan Bulan Ramadhan
Sesungguhnya Allah Ta’ala mengkhususkan bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya dengan keutamaan yang agung dan keistimewaan yang banyak. Allah Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Di dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menyebutkan dua keistimewaan bulan Ramadhan yang agung, yaitu:
Keistimewaan pertama, diturunkannya Al-Qur’an di dalam bulan Ramadhan sebagai petunjuk bagi manusia dari kegelapan menuju cahaya. Dengan kitab ini, Allah memperlihatkan kepada mereka kebenaran (al-haq) dari kebatilan. Kitab yang di dalamnya terkandung kemaslahatan (kebaikan) dan kebahagiaan (kemenangan) bagi umat manusia, serta keselamatan di dunia dan di akhirat.
Keistimewaan ke dua, diwajibkannya berpuasa di bulan tersebut kepada umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika Allah Ta’ala memerintahkan hal tersebut dalam firman-Nya (yang artinya),” Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam [1], di antara kewajiban yang Allah Ta’ala wajibkan, dan telah diketahui dengan pasti bahwa puasa Ramadhan adalah bagian dari agama, serta berdasarkan kesepakatan (ijma’) kaum muslimin. Barangsiapa yang mengingkarinya (kewajiban puasa Ramadhan), maka dia telah kafir.
Barangsiapa yang berada di negeri tempat tinggalnya (mukim atau tidak bepergian) dan sehat, maka wajib menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya),” Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
Dan barangsiapa yang bepergian (musafir) atau sakit, maka wajib baginya mengganti puasa di bulan yang lain, sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
Dari sini jelaslah bahwa tidak ada keringanan untuk tidak berpuasa di bulan tersebut, baik dengan menunaikannya di bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan kecuali bagi orang yang sudah tua renta atau orang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya. Kedua kelompok tersebut tidaklah mampu berpuasa, baik di bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan. Bagi keduanya terdapat hukum (aturan) lain yang akan datang penjelasannya, in syaa Allah.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/25761-keistimewaan-bulan-ramadhan.html
Ust. Mohammad Saifuddin Hakim
MARI BERBAGI BINGKISAN RAMADAN UNTUK PARA USTADZ DAN PARA PENGGERAK DAKWAH
Salah satu kemuliaan ajaran Islam adalah sunnah memberikan hadiah kepada orang lain. Hal ini akan menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang serta menghilangkan perasaan yang dapat merusak persaudaraan seperti hasad, dengki, iri dan lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“(HR. Bukhari)
BISAKAH KITA MERASAKANNYA?
Menjadi sebuah tanda keimanan yang benar apabila kita bisa merasa bahagia dengan hadirnya kebahagiaan yang dirasakan oleh orang lain terlebih orang tersebut adalah seorang muslim yang hanif
Oleh karena itu YPIA Yogyakarta membuka kesempatan bagi kaum muslimin untuk berlomba-lomba berbagi bingkisan Ramadan untuk ustadz di berbagai pondok pesantren dan segenap penggerak dakwah di Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
1 bingkisan Rp 125.000
Paket bingkisan berisi berbagai makanan dan pernak-pernik Muslim yang bermanfaat dan menumbuhkan kebahagiaan insya Allah
1 BINGKISAN BISA MEMBAHAGIAKAN 1 KELUARGA
Tentu ustadz-ustadz dan para penggerak dakwah ini mereka memiliki keluarga
Jika di momen bulan suci yang spesial mendapatkan hadiah yang istimewa tentu yang berbahagia tidak hanyalah satu orang tetapi satu keluarga yang berada di dalamnya
Itu baru satu bingkisan, bagaimana jika berbagi lebih dari itu tentu akan semakin banyak kaum muslimin yang berbahagia dari anak-anak sampai orang tua
DONASI BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Kajian Ma'had Yaa Abatii
Kitab "Manhajus Salikin" karya As Sa'di
Tema:
Fikih Shalat Jum'at dan Shalat 'Id
Bersama:
Ust. Yulian Purnama -hafizhahullah-
Link Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=Zxqk-Dbildc
Rutin setiap hari Ahad pukul 10.00 - 11.30 WIB
Di Masjid Al Ashri Pogung Rejo
Diselenggarakan oleh YPIA Academy Yogyakarta
@muslimorid
RP 500 PUN BISA BERBAGI BULETIN AT TAUHID SPESIAL RAMADAN
Sungguh Allah ta'ala Maha detail perhitungannya, termasuk pada amal-amal shalih yang kita usahakan
Yang kami maksud amal kecil itu sesungguhnya benar-benar amal yang mungkin bagi sebagian orang dianggap remeh namun sebenarnya dampaknya sangat besar
Bukankah kita pernah menyimak dari hadis yang mulia bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menghimbau kepada kita untuk menjaga diri dari api neraka meski hanya dengan sedekah sebutir kurma
Tidak hanya itu, Alquran yang kita baca pun dihitung kebaikannya berdasarkan huruf per huruf yang kita lisankan
Bahkan menyingkirkan duri dari jalanan pun sudah termasuk bagian dari iman sedangkan kita tahu bahwa iman sekecil biji sawi pun akan mampu mengeluarkan kita dari siksa neraka
Lalu bagaimana lagi orang-orang yang mendermakan dirinya sebagai wasilah-wasilah kebaikan untuk orang lain agar lebih dekat mengenal Islam yang sesuai dengan Alquran dan Sunnah
MARI DEDIKASIKAN DIRI DALAM DAKWAH BERSAMA BULETIN AT TAUHID
1 lembar = Rp 500
1 lembar buletin terdiri dari empat halaman materi ilmu syar'i penuh hikmah di bulan Ramadan
Buletin yang biasanya dibagikan secara pekanan di hari Jumat akan diedarkan secara berkala selama bulan Ramadan dengan variasi 10 judul berbeda di bulan Ramadan 1440 H
Ternyata uang receh yang biasanya kita anggap remeh bisa berdampak besar dalam dakwah bersama buletin At tauhid
BANYAK PENGGERAK DAKWAH YANG SIAP MENDISTRIBUSIKAN WASILAH ANDA
Belasan tahun menggerakkan dakwah melalui buletin ini tentu YPIA memiliki sejumlah penggerak penggerak dakwah yang siap mendistribusikan buletin yang dicetak atas rasa cinta Anda terhadap dakwah sunnah
Anda bisa mencetak lebih dari satu lembar bahkan mengatasnamakan sedekah dalam dakwah ini untuk orang-orang yang anda cintai
DONASI BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Optimalkan Ibadah Di Bulan Sya'ban
Bulan Sya’ban adalah bulan yang terletak setelah bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadhan. Bulan ini memiliki banyak keutamaan. Ada juga ibadah-ibadah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisinya dengan memperbanyak berpuasa di bulan ini sebagai persiapan menghadapi bulan Ramadhan. Bulan ini dinamakan bulan Sya’ban karena di saat penamaan bulan ini banyak orang Arab yang berpencar-pencar mencari air atau berpencar-pencar di gua-gua setelah lepas bulan Rajab. Ibnu Hajar Al-‘Asqalani mengatakan:
وَسُمِّيَ شَعْبَانُ لِتَشَعُّبِهِمْ فِيْ طَلَبِ الْمِيَاهِ أَوْ فِيْ الْغَارَاتِ بَعْدَ أَنْ يَخْرُجَ شَهْرُ رَجَبِ الْحَرَامِ وَهَذَا أَوْلَى مِنَ الَّذِيْ قَبْلَهُ وَقِيْلَ فِيْهِ غُيْرُ ذلِكَ.
“Dinamakan Sya’ban karena mereka berpencar-pencar mencari air atau di dalam gua-gua setelah bulan Rajab Al-Haram. Sebab penamaan ini lebih baik dari yang disebutkan sebelumnya. Dan disebutkan sebab lainnya dari yang telah disebutkan.” (Fathul-Bari (IV/213), Bab Shaumi Sya’ban)
Adapun hadits yang berbunyi:
إنَّمَا سُمّي شَعْبانَ لأنهُ يَتَشَعَّبُ فِيْهِ خَيْرٌ كثِيرٌ لِلصَّائِمِ فيه حتى يَدْخُلَ الجَنَّةَ.
“Sesungguhnya bulan Sya’ban dinamakan Sya’ban karena di dalamnya bercabang kebaikan yang sangat banyak untuk orang yang berpuasa pada bulan itu sampai dia masuk ke dalam surga.” (HR Ar-Rafi’i dalam Tarikh-nya dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu. Syaikh Al-Albani mengatakan, “Maudhu’, ” dalam Dha’if Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 2061)
Hadits tersebut tidak benar berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Banyak orang menyepelekan bulan ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hal tersebut di dalam hadits berikut:
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ، قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ.
Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “Ya Rasulullah! Saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan di banding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban ?” Beliau menjawab, “Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Dia adalah bulan amalan-amalan di angkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa”. (HR An-Nasai no. 2357. Syaikh Al-Albani menghasankannya dalam Shahih Sunan An-Nasai)
Amalan-amalan apa yang disyariatkan pada bulan ini?
Ada beberapa amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah dan para as-salafush-shalih pada bulan ini. Amalan-amalan tersebut adalah sebagai berikut:
Lanjut baca: https://muslim.or.id/21581-optimalkan-ibadah-di-bulan-syaban.html
Ust. Sa'id Yai Ardiansyah, Lc., MA.
BERBAGI MAKANAN BUKA PUASA RAMADAN BERSAMA YPIA
Meski usia umat nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam tidak sepanjang umat-umat sebelumnya namun Allah ta'ala memberikan keutamaan yang besar pada berbagai amalan istimewa
MARI BERHITUNG MENURUT LOGIKA SEDERHANA MANUSIA
Kita simak dulu hadis yang mulia ini
nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda
"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no 807)
Jika selama 30 hari kita puasa sekaligus menyediakan makanan berbuka untuk 1 orang saja setiap hari
Maka selama satu bulan di tahun ini kita seakan mendapatkan keutamaan puasa Ramadan 60 hari
Itu baru hitungan minimalnya manusia, sedangkan Allah Maha luas rahmat-Nya
Di bulan yang penuh berkah ini Allah ta'ala melipatgandakan setiap amal saleh terlebih apabila bertepatan dengan malam Lailatul Qadar tentu semakin melimpah pula pahalanya
ITU BARU MEMBERI SATU PORSI MAKANAN BERBUKA
Bagaimana jika setiap satu hari di bulan Ramadan kita memberikan lebih dari itu
Bisa jadi besarnya keutamaan pahala yang kita dapatkan melampaui batas usia kita di dunia
Itulah keutamaan umat nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, usianya tidak sepanjang umat sebelumnya namun amalannya bisa melampaui batas usianya
1 PORSI HANYA RP15.000
Anda boleh donasi lebih dari satu porsi atau mengatasnamakan donasi untuk orang-orang yang anda cintai termasuk orang tua yang sudah meninggal
DONASI BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
BERBAGI WAKAF ALQURAN DI BULAN RAMADAN
Kegiatan tilawah Alquran melazimi hari-hari indah di bulan suci Ramadan
Mudah rasanya menemui kaum muslimin yang berinteraksi dengan Alquran
Ada yang membaca sembari menunggu antrian, mengisi waktu ketika di rumah sakit, perkantoran, sekolah, dan lain sebagainya
Di tahun sebelumnya Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari telah membagikan 1000 Alquran di bulan Ramadan ke berbagai wilayah Indonesia yang membutuhkan
Sebagai salah satu rangkaian dari program Semarak Ramadan 1440 H kami hendak membuka kembali program berbagi wakaf Alquran ini dengan target 500 mushaf Alquran
Siapapun Anda bisa menjadi salah satu pembawa wasilah kebaikan untuk para pecinta Alquran
1 MUSHAF ALQURAN @ RP50.000
.
Dalam Alquran ada sekitar 1.027.000 huruf di mana satu hurufnya Allah berikan keutamaan 10 kebaikan
Lalu bagaimana jika anda berbagi 10 mushaf Alquran atau lebih? Masya Allah
DONASI WAKAF ALQURAN BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
—●●—●●❁ 📖 ❁●●—●●—
[ KAJIAN RUTIN MA'HAD YAA ABATI PEKAN KE-14 ]
Terbuka Untuk Umum! Ikhwan & Akhawat
Wajib Bagi Santri Ma'had Yaa Abati Angkatan ke-3
1️⃣ Kajian Manhaj
Penceramah: Ustadz Marwan. B.A. hafizhahullahu
Kitab Panduan: Al Firqotun Najiyah (Jalan Hidup Golongan yang Selamat)
Tema: "Manfaat Tauhid"
Hari: Sabtu, 27 Rajab 1444 H/ 18 Februari 2023 M
Pukul: 16.00 WIB- selesai
Tempat: Masjid Al Ikhlas, Karang Bendo
2️⃣ Kajian Pendidikan Anak
Penceramah: Ustadz Abu Umair. B.A., M.Pd. hafizhahullahu
Kitab Panduan: Fiqhu Tarbiyatil Abna’ (Bagaimana Nabi ﷺ Mendidik Anak)
Tema: "Mengucap Salam Ketika Bertemu"
Hari: Ahad, 28 Rajab 1444 H/ 19 Februari 2023 M
Pukul: 08.00 WIB- selesai
Tempat: Masjid Al Hasanah, Terban
3️⃣ Kajian Fikih Ibadah
Penceramah: Ustadz Yulian Purnama, S.Kom. hafizhahullahu
Kitab Panduan: Manhajus Salikin (Himpunan Masalah Fikih dan Dalil-dalilnya untuk Pemula)
Tema: ”Shalat Jum'at dan Sholat 'Id"
Hari: Ahad, 28 Rajab 1444 H/ 19 Februari 2023 M
Pukul: 10.00 WIB- selesai
Tempat: Masjid Al Ashri, Pogung Rejo
🔴 Live Streaming melalui kanal Youtube YPIA Academy: http://bit.ly/yt_ypiaacademy
🔰 Penyelenggara:
- Ma'had Yaa Abati Yogyakarta
- Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) Yogyakarta
🔗 Bekerja sama dengan:
- Radio Muslim Yogyakarta
- Takmir Masjid Al Ikhlas Karang Bendo
- Takmir Masjid Al Hasanah Terban
- Takmir Masjid Al Ashri Pogung Rejo
======
📡 Broadcasted by:
| Ma'had Yaa Abati
| YPIA Academy
| Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
📲 Narahubung WhatsApp (WA):
wa.me/6282323647778 (Ma’had Yaa Abati)
| Yuk Join Grup YPIA Academy!
🔴 Ikhwan:
http://bit.ly/ypiaacd_ikhwan2
| Instagram: @mahadyaaabati
| Telegram: t.me/ypia_academy
Mengapa Ada Yang Mati Kelaparan Padahal Rezeki Sudah Dijamin?
Sobat, kalimat di atas sempat nggak terlintas dalam hati Anda? Sebagai seorang muslim yang baik, tentu tidaklah berani menjawab pertanyaan di atas jika tidak berdasarkan ilmu, karena ia akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (Al-Israa : 36).
ang agung berikut ini. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
Nah, untuk bisa memahami jawaban dari pertanyaan di atas, simaklah ayat-ayat Al-Quran y
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Sesungguhnya Allah Dialah Yang Banyak Memberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh” (Surah Adz-Dzaariyaat:58).
وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Berilah kami rezeki, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama” (Al-Maaidah:114).
usnaa, hal. 103).
وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki” (Al-Hajj: 58).
وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki” (Al-Jumu’ah: 11).
(Fiqhul Asmaail H
Setiap makhluk yang berjalan di muka bumi diberi rezeki, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (Huud: 6).
Allah memberitahukan di dalam ayat ini bahwa Allah memberi rezeki kepada seluruh makhluk yang berjalan di muka bumi ini. Sangat jelas sekali beberapa firman Allah di atas. Tidak ada satu pun di antara hamba-hamba-Nya yang beriman yang meragukan firman Allah Ta’ala di atas.
Hanya saja, Allah Ta’ala melapangkan rezeki bagi sebagian hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya bagi sebagian yang lainnya, untuk suatu hikmah yang Allah ketahuinya.
Hal itu merupakan kebijaksanaan dari-Nya dan sesuai dengan ilmu-Nya tentang apa yang bermanfaat dan yang layak bagi hamba-hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ
“Dan Allah melebihkan sebahagian kalian dari sebagian yang lain dalam hal rezeki” (An-Nahl: 71).
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (Al-‘Ankabuut: 62).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/25097-mengapa-ada-yang-mati-kelaparan-padahal-rezeki-sudah-dijamin.html
Ust. Sa'id Abu Ukasyah
Ringkasan Fikih Puasa Ramadhan
Makna puasa
Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam (الصيام) atau Ash Shaum (الصوم). Secara bahasa Ash Shiyam artinya adalah al imsaak (الإمساك) yaitu menahan diri. Sedangkan secara istilah, ash shiyaam artinya: beribadah kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari makan, minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Hukum puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan firman Allah Ta’ala:
يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصّيَام كما كُتب على الذين من قبلكم لعلّكم تتّقون
“wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183).
Dan juga karena puasa ramadhan adalah salah dari rukun Islam yang lima. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
بُني الإِسلام على خمس: شهادة أن لا إِله إِلا الله وأنّ محمّداً رسول الله، وإقام الصلاة، وإِيتاء الزكاة، والحجّ، وصوم رمضان
“Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan” (HR. Bukhari – Muslim).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/28133-ringkasan-fikih-puasa-ramadhan.html
Silakan di-share...
NYETIR MOBIL DI JOGJA? JANGAN LUPA SAMBIL NYIMAK RADIO MUSLIM JOGJA
PLAY VIDEO https://youtu.be/D7jBMeOao38
Alhamdulillah sampai saat ini Radio Muslim Jogja masih bisa mengudara di gelombang 1467 AM
Beberapa program siaran favorit di radio muslim diantaranya adalah program Halo Dokter dan program belajar membaca Alquran
Jangan sampai waktu perjalanan Anda di Jogja terbuang begitu saja tanpa mendapatkan siraman hati penuh hikmah dari kajian-kajian dan murottal Alquran yang disajikan Radio Muslim ke tengah ruang dengan anda
Radio Muslim Jogja merupakan salah satu unit dakwah Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari yang bergerak melalui bidang media penyiaran secara profesional
MARI BANTU KAMI MENYIARKAN DAKWAH SUNNAH DI INDONESIA
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Akhirnya berguguran di jalan hijrah dan dakwah..
Bisa jadi ada dari saudara kita yang dahulunya istiqamah di jalan hijrah dan dakwah, bersemangat akan agama, amal saleh, dan memberi manfaat bagi sesama. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu ia hilang dari peredaran hijrah dan dakwah. Seolah-olah gugur sebelum waktunya dan mengingatkan kita pada ayat yang menjelaskan kerasnya hari seiring berjalannya waktu akibat fitnah yang begitu dahsyat.
Allah berfirman, “Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hadiid: 16).
Saudara kita yang berguguran di jalan hijrah dan dakwah kini sudah tidak tahu rimbanya, sudah hilang dari majelis ilmu, sudah tidak lama kita berjumpa lagi. Sekali berjumpa, tiba-tiba ia terlihat sudah banyak meninggalkan sunnah dan banyak melakukan kemungkaran.
Hal ini bisa saja terjadi akibat tidak menempuh sebab-sebab istiqamah. Sedangkan fitnah dan manisnya dunia benar-benar menipu dan menyeret secara perlahan-lahan orang-orang yang dahulunya istiqamah. Fitnah yang datang secara perlahan-lahan dan terus-menerus inilah yang lebih berbahaya, menyebabkan orang yang terkena fitnah tidak sadar bahwa mereka digiring dalam kelalaian akan akhirat, serta tamak akan dunia.
Agar tidak gugur di jalan hijrah dan dakwah, ada dua hal yang kami sangat tekankan, dua poin tersebut adalah: Pertama, jangan pernah tinggalkan majelis ilmu sama sekali. Kedua, mencari teman dan lingkungan yang baik.
Untuk itu, kami terus membuka kesempatan berdakwah dengan berdonasi di media dakwah muslim.or.id, amal Anda akan berguna untuk pengembangan media dakwah yang sarat akan ilmu dan nasihat seperti di atas.
Transfer melalui rekening (konfirmasi manual):
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555
atau
Klik 👉🏼 bit.ly/supportmuslimorid
Mau jadi donatur tetap muslim.or.id?
Daftar di sini 👉🏼 bit.ly/dtmuslimorid
Semoga nasihat ini bisa jadi bahan introspeksi kita bersama. Barakallahu fiikum.
UPDATE PAKET DONASI UNTUK BANTU OPERASIONAL DAKWAH YPIA
Periode Februari 2023
1 Paket = Rp 20.000
Terkumpul 68 paket
Total kebutuhan 6250 paket
Dibutuhkan untuk:
– Honor 24 orang karyawan profesional, freelance 20 orang, dan volunteer 62 orang
– Operasional kantor yayasan
– program sosial kemasyarakatan dan program insidental lainnya.
Saat ini sektor dakwah YPIA tidak hanya mencakup daerah lokal Yogyakarta saja, namun juga sudah merambah ke berbagai daerah
CARA MENYALURKAN DUKUNGAN ANDA
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
🛺 Relawan Dakwah Al-Atsari
Bismillah…
Tidaklah diragukan bahwa dakwah merupakan amalan yang sangat mulia. Terdapat pahala besar bagi mereka yang ikut berperan menyebarkannya.
📜 Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari sebagai sebuah wadah bersama untuk membangun dakwah membuka kesempatan bagi rekan-rekan pencari ilmu dan pemburu kebaikan untuk bergabung sebagai tim relawan dakwah.
☕ Ada banyak kegiatan yang insyaAllah bisa dibantu sesuai dengan keluangan waktu, pikiran dan tenaga. Diantara kegiatan yang ada yaitu penyebaran buletin dakwah, kepanitiaan daurah dan kajian, penyebaran pamflet atau info kajian, sharing info donasi, desain poster, perekaman, tim perlengkapan, tim keamanan kajian, dsb.
🧩 Bagi rekan-rekan yang berdomisili di Yogyakarta dan berminat untuk bergabung dalam grup relawan dakwah Al-Atsari bisa menghubungi kami (Ketua Umum YPIA) di nomor wa : 0853 3634 3030 dengan menyebutkan nama, alamat, aktifitas/pekerjaan, dan keahlian yang dimiliki. InsyaAllah setelah kami pelajari dan seleksi pendaftar akan kami gabungkan dalam grup WA khusus. Catatan: grup ini khusus ikhwan/putra.
📝 Pendaftaran relawan ini terutama kami tujukan kepada rekan-rekan ikhwan santri Ma'had al-'Ilmi, alumni Ma'had al-'Ilmi, santri Ma'had Umar Bin Khattab, alumni Ma'had Umar Bin Khattab, santri dan alumni Kampus Tahfidz, santri dan alumni Wisma Muslim YPIA, anggota FKIM atau alumni pengurus FKIM dan terbuka juga bagi pegiat dakwah Sunnah di sekitar Kampus di Yogyakarta dan sekitarnya.
Semoga Allah berikan taufik kepada kita untuk bekerjasama dengan penuh ketulusan dalam kebaikan dan ketakwaan, mengemban dakwah Sunnah serta menebar kebaikan ke segenap penjuru negeri. Wa shallallahu ala Nabiyyina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil alamin.
Yogyakarta, 18 Rajab 1444 H
Sekilas Tentang Keutamaan Surat Al Fatihah
Dari Abu Sa’id bin Al-Mu’alla radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku, ‘Maukah aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung di dalam Al-Qur’an, sebelum kamu keluar masjid?’ Lalu, beliau menggandeng tanganku. Ketika kami hendak keluar, aku berkata, ‘Wahai Rasulullah! Tadi anda berkata, ‘Aku akan mengajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al-Qur’an?’ Beliau pun bersabda, ‘Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (surat al-Fatihah), itulah tujuh ayat yang diulang-ulang (As-Sab’u Al-Matsani) dan bacaan yang agung (Al-Qur’an Al-‘Azhim) yang diberikan kepadaku.’” (HR. Bukhari)
Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah Allah menurunkan di dalam Taurat, Injil, maupun Al-Qur’an, sesuatu yang menyamai Ummul Kitab, yaitu As-Sab’u Al-Matsani.” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَـٰكَ سَبْعًۭا مِّنَ ٱلْمَثَانِى وَٱلْقُرْءَانَ ٱلْعَظِيمَ
“Sungguh Kami telah mengaruniakan kepadamu (Muhammad) As-Sab’u Al-Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang) dan Al-Qur’an Al-‘Azhim (bacaan yang agung).” (QS. Al-Hijr: 87)
Para ulama semacam Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, Ibrahim An-Nakha’i, Ibnu Abi Mulaikah, Hasan Al-Bashri, Mujahid, Qotadah, Ibnu Jarir Ath-Thabari, Ibnu Hajar, dan lain-lain menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan As-Sab’u Al-Matsani adalah surat Al-Fatihah (lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim [4/382] cet. Al-Maktabah At-Taufiqiyah, Fath Al-Bari [8/184] cet. Dar al-Hadits, Syarh As-Sunnah [3/50] cet. Al-Maktab Al-Islami, dan lain-lain)
Membaca Al-Fatihah termasuk rukun salat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan salat dan tidak membaca Ummul Qur’an (surat Al-Fatihah) di dalamnya, maka salat itu pincang.” Beliau mengatakannya tiga kali. Pincang maksudnya adalah tidak sempurna. (HR. Muslim dalam Kitab Ash-Sholah [395])
Imam Al-Baghawi rahimahullah berkata, “Mayoritas ulama dari kalangan Sahabat maupun sesudah mereka berpendapat bahwasanya tidak sah salat tanpa membaca Fatihatul Kitab (surat Al-Fatihah) apabila orang itu bisa membacanya. Di antara mereka adalah ‘Umar, ‘Ali, Jabir, ‘Imran bin Hushain, dan para Sahabat yang lain. Inilah yang dianut oleh Ibnul Mubarak, Asy-Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq.” (lihat Syarh As-Sunnah [3/46] cet. Al-Maktab Al-Islami)
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak sah salat orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (surat Al-Fatihah).” (HR. Bukhari dalam Kitab Al-Adzan [756] dan Muslim dalam Kitab Ash-Shalah [394]). Dalam riwayat Muslim juga diriwayatkan dengan lafal, “Tidak sah salat orang yang tidak membaca Ummul Qur’an.”
Lanjut baca: https://muslim.or.id/82601-sekilas-tentang-keutamaan-dan-faedah-surat-al-fatihah.html
Ust. Ari Wahyudi
Ketika Para Da’i Tauhid dan Sunnah Dituduh Antek Kafir
Aneh bin ajaib ketika para da’i tauhid dan sunnah dituduh antek Yahudi atau antek orang kafir. Atau dituduh tidak pernah membantah orang kafir, diam terhadap mereka dan loyal kepada mereka. Allahul musta’an!
Ini Namanya GAGAL PAHAM.
Bukankah fokus dakwah mereka dimana-mana adalah masalah TAUHID dan AKIDAH?! Bukan politik, fiqhul waqi’, dakwah gaul, diet sehat, apalagi poligami!
Ketika mereka mengajarkan tauhid dan membantah kesyirikan, maka objek yang paling jelas sudah masuk dalam bahasan ini adalah orang kuffar. Karena mereka yang paling jauh dari tauhid dan jelas-jelas berbuat syirik.
Dan justru kejahatan orang kuffar yang paling besar itu bukan menghina Nabi atau merebut tanah kaum Muslimin. Kejahatan terbesar mereka adalah SYIRIK KEPADA ALLAH. Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Ketika Luqman menasehati anaknya ia berkata: wahai anakku, janganlah engkau berbuat syirik, karena syirik adalah kezaliman yang paling besar” (QS. Luqman: 13).
Ketika para da’i sunnah mengajarkan sunnah Nabi dan membantah bid’ah, maka objek yang paling jelas sudah masuk dalam bahasan ini adalah orang kuffar. Karena mereka yang paling jauh dari sunnah Nabi dan jelas-jelas banyak kebid’ahan dalam agama mereka.
Walhamdulillah semua orang paham, yang paling gencar mendakwahkan untuk tidak tasyabbuh (menyerupai) bil kuffar adalah para da’i sunnah. Mereka tidak mengenal namanya milad, maulid, hari-hari raya yang tidak ada tuntunannya, tahun baru Masehi, ibadah dengan cara nyanyi-nyanyi, dan bahkan demonstrasi. Karena ini semua menyerupai orang kuffar dan menyerupai Yahudi. Menyerupai mereka saja dilarang, apalagi malah jadi jadi anteknya?!?
Lanjut baca: https://muslim.or.id/53132-ketika-para-dai-tauhid-dan-sunnah-dituduh-antek-kafir.html
Ust. Yulian Purnama
Hukum Jual-Beli Kucing dan Anjing
Fatwa Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Soal:
Bolehkah berjual-beli anjing dan kucing? Karena ada sebagian orang memperjual-belikan kedua hewan tersebut. Mohon faidahnya, semoga Allah membalas anda dengan kebaikan.
Jawab:
Tidak boleh menjual anjing dan tidak boleh memakan harta hasil penjualannya. Karena hadits,
نهى عن ثمن الكلب وحلوان الكاهن ومهر البغي
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarang memakan hasil penjualan anjing, bayaran dukun dan upah pelacur” (HR. Al Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa hasil penjualan anjing itu haram. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarangnya dan menggandengkannya dengan upah dukun dan upah al baghyu yaitu pelacur. Maka semua ini adalah penghasilan yang haram.
Demikian juga kucing, tidak boleh diperjual-belikan*). Namun kucing boleh dipelihara di dalam rumah, tapi tidak boleh diperjual-belikan.
Adapun anjing, tidak boleh dipelihara di dalam rumah, karena Malaikat itu tidak masuk ke dalam rumah yang terdapat anjing dan gambar bernyawa (HR. Muslim). Dan tidak boleh juga memperjual-belikannya.
Sumber: Majmu’ Fatawa Syaikh Shalih Al Fauzan 2/502, Asy Syamilah
*) Diantara dalilnya, hadits Abu Zubair Al Makki:
سألتُ جابرًا عن ثمنِ الكلبِ والسِّنَّوْرِ ؟ قال : زجرَ النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ عن ذلك
“aku bertanya kepada Jabir tentang hasil penjualan anjing dan kucing, beliau berkata bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarang hal tersebut” (HR. Muslim no. 1569)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/24003-fatwa-ulama-hukum-jual-beli-anjing-dan-kucing.html
Silakan share...
[PENERIMAAN SANTRI BARU PESANTREN IT MUSLIMAH]
Tahun Ajaran 2023/2024, 10 februari - 24 maret 2023
KUOTA TERBATAS!!!
Yuk Segera Daftar!
Kini Hadir Pesantren IT MUSLIMAH, tempat pendidikan IT non formal berbasis pondok yang berada di Yogyakarta, membekali santrinya dengan Skill IT dan ilmu Agama sesuai pemahaman Salafush Shalih
🔰SYARAT:
• Muslimah
• Usia 17 s/d 23 tahun Belum menikah
• Lancar Membaca Al Quran
• Lulusan SMA/SMK/Pondok
• Tidak sedang kuliah/kerja
• Memiliki semangat menuntut ilmu Agama
• Mendapat izin orang tua
• Berkomitmen untuk belajar, berkarya, dan berbagi kepada Pesantren IT selama 3 tahun
• Memiliki laptop (Bila tidak punya, tidak perlu dipaksakan)
• Siap Di Tempatkan Di mana Saja Selama Proses Belajar
🔰FASILITAS
• 100% gratis biaya
• Intensive Training
• Koneksi WIFI 24 jam
• Sertifikat
• Rihlah
• Life Skill (Digital Marketing, Publick Speaking, Leadership, dll)
🔰INFO PENDAFTARAN
Admin : 0815-5800-5800
Akhwat : 0815-2802-800
👉INFO SELENGKAPNYA
www.pesantrenit.com
www.pendaftaran.pesantrenit.com
20 TAHUN LEBIH KONSISTEN MERINTIS DAKWAH DI KALANGAN MAHASISWA
PLAY VIDEO https://youtu.be/-fwiAXtuGR4
Ustadz Amrullah Akadhinta, ST. Adalah satu diantara banyaknya sarjana lulusan UGM yang mendedikasikan dirinya di dalam dakwah sunnah
Mahasiswa sering disebut juga sebagai agen perubahan melalui bidang ilmunya masing-masing
Mahasiswa pertanian dan perikanan bisa memberdayakan dan meningkatkan daya guna petani dan nelayan di desa-desa agar lebih sejahtera
Mahasiswa ekonomi, Sosio humaniora, politik dan hukum kelak akan memegang peranan penting di dalam tatanan negara
Mahasiswa ilmu pangan mampu mendayagunakan potensi-potensi pangan di daerah agar lebih berkembang dan modern
Belum lagi mahasiswa kedokteran, ilmu alam, teknik, dan lainnya mereka semua punya peran penting sebagai agen perubahan di masyarakat
BAGAIMANA JIKA PARA AGEN PERUBAHAN TERSEBUT JUGA BERDIRI DI ATAS JALAN PARA SALAFUS SHALIH?
Sudah tidak terhitung berapa mahasiswa kedokteran yang ikut mendermakan dirinya dalam mengemban dakwah sembari menjalankan tugasnya sebagai tenaga medis
Tidak sedikit pula teman-teman ahli IT yang menjadi kasihkan kemampuannya juga untuk dakwah yang mulia ini
Menjadi muslim yang profesional di dunia dan meletakkan hatinya untuk kehidupan akhirat itulah harapan yang dicita-citakan
MARI BANTU YPIA HADIRKAN KAJIAN-KAJIAN SUNNAH DI KAMPUS-KAMPUS
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
5 Penyakit Hati Yang Harus Kita Hindari
Layaknya anggota tubuh manusia lainnya yang bisa sakit dan bisa terserang penyakit, hati kita pun tak lepas dari penyakit-penyakit yang dapat merusak dan mengotorinya. Beberapa dari penyakit ini sangatlah berpengaruh ke dalam kehidupan seseorang secara langsung. Oleh karenanya, seorang muslim wajib mengetahui dan mewaspadai penyakit-penyakit ini. Berusaha keras menjaga hatinya agar tidak terjangkit penyakit-penyakit ini.
Pertama: Lalai dari mengingat Allah Ta’ala, meresapi Al-Qur’an, serta merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah di muka bumi ini
Betapa banyak di antara kita yang masih belum bisa merutinkan zikir dan mengingat Allah Ta’ala. Betapa banyak di antara kita yang membaca Al-Qur’an hanya sebatas di kerongkongan saja, tanpa meresapi kandungan ayat dan maknanya. Sungguh, lalainya hati ini dari berzikir dan meresapi makna Al-Qur’an serta tersibukkannya ia dengan perkara dunia merupakan penyakit berbahaya yang harus segera dicegah dan diobati. Allah Ta’ala mengingatkan,
إِنَّ فِی ذَ ٰلِكَ لَذِكۡرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُۥ قَلۡبٌ أَوۡ أَلۡقَى ٱلسَّمۡعَ وَهُوَ شَهِیدࣱ
“Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Al-Quran bisa menjadi pelajaran bagi orang yang memiliki hati dan pendengaran. Hanya saja, hati dan pendengaran yang dimaksud di sini bukanlah hati dan pendengaran setiap orang pada umumnya, melainkan hati dan pendengaran yang khusus dan spesial. Hati yang mau meresapi makna dan kandungan ayat-ayat Allah Ta’ala ketika membacanya, hati yang hadir dan fokus saat sedang membaca Al-Qur’an. Karena betapa banyak orang yang memiliki hati dan pendengaran, namun hati tersebut tidak bermanfaat bagi pemiliknya.
Kedua: Menjauhi kebenaran setelah mempelajari dan mengetahuinya
Sungguh, hidayah mengetahui kebenaran merupakan rezeki yang amat besar. Sayangnya sebagian dari kaum muslimin yang sudah Allah berikan rezeki ini malah menyia-nyiakannya. Sudah tahu akan haramnya musik, gibah, pacaran, dan kemaksiatan lainnya, akan tetapi ia justru terjerumus ke dalam hal-hal tersebut. Seakan-akan lupa bahwa Allah Ta’ala akan menghisabnya berdasarkan apa yang telah ia ketahui dari kebenaran tersebut.
Allah Ta’ala menyebutkan,
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Taha: 124)
Di ayat yang lain, Allah Ta’ala menyebutkan,
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ
“Maka, ketika mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka.” (QS. As-Saff: 5)
Jika hati ini berpaling dari kebenaran sedangkan ia telah mengetahuinya, maka Allah hukum hati-hati tersebut dengan berpalingnya ia dari hidayah dan petunjuk Allah Ta’ala (semoga Allah Ta’ala menghindarkan kita dari hal ini). Sampai-sampai dikatakan bahwa siapa saja yang sudah mengenal hidayah kemudian ia berpaling darinya, maka ia akan dihukum dengan rusaknya hati, akal, dan pikirannya.
Ketiga: Banyak bermaksiat dan berbuat dosa
Siapa yang biasa bermaksiat dan berbuat dosa serta bermudah-mudahan di dalamnya, maka ia akan sampai pada keadaan sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ، فَقَالَ بِهِ هَكَذَا
“Sedangkan orang fajir (selalu berbuat dosa) melihat dosa-dosanya seperti lalat yang menempel di batang hidungnya, kemudian ia mengusirnya seperti ini lalu terbang.” (HR. Bukhari no. 6308)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/82985-5-penyakit-hati-yang-harus-kita-hindari.html
Ust. Muhammad Idris, Lc.
10 Bahaya Bid'ah Dalam Agama
Bid’ah dalam agama adalah perkara yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Bid’ah di sini adalah tata cara beragama yang tidak ada tuntunannya dari syari’at. Imam Asy-Syathibi (wafat 790 H) menjelaskan definisi bid’ah sebagai berikut:
طريقة في الدين مخترعة تضاهي الشرعية، يقصَد بالسلوك عليها المبالغة في التعبد لله سبحانه
“Bid’ah adalah sebuah tata cara beragama yang diada-adakan, menyerupai syariat, dilakukan dengan maksud berlebih-lebihan dalam ibadah kepada Allah Subhanah.” (Al-I’tisham, 1/37)
Bid’ah dalam agama selain terlarang juga memberikan bahaya bagi pelakunya. Di antaranya berikut ini:
Pertama: Amalan bid’ah-nya tertolak
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Kedua: Bid’ah merupakan kesesatan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setiap memulai khotbah biasanya beliau mengucapkan,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Muslim no. 867)
Dalam riwayat An-Nasa’i,
مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ ، إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.” (HR. An-Nasa’i no. 1578, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An-Nasa’i)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka, wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunahku dan sunah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. At-Tirmidzi no. 2676. ia berkata, “Hadis ini hasan sahih”)
Selengkapnya: https://muslim.or.id/82851-10-bahaya-bidah-dalam-agama.html
Ust. Yulian Purnama
KATA USTADZ FIRANDA ANDIRJA TENTANG KEGIATAN DAKWAH DI YPIA
PLAY VIDEO https://youtu.be/hEoysgUX4Gw
Dalam salah satu perjalanan hidupnya Ustadz Dr. Firanda Andirja hafidzahullah pernah menceritakan bahwa dulu beliau sempat menjadi mahasiswa di fakultas teknik UGM
Teman-teman jika memperhatikan peta wilayah sekitar fakultas teknik UGM maka terlihat di sisi utaranya ada sebuah kampung kecil yang kini berdiri masjid-masjid besar yang Semarak dengan kajian-kajian sunnah
Tidak sedikit mahasiswa yang memulai jalan hijrahnya dari kampung ini
Dan di sini pulalah Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari merintis dakwah dari kalangan mahasiswa hingga akhirnya bisa menebarkan faedah-faedah ilmu syar'i melalui berbagai media
Selain Ustadz Dr. Firanda Andirja masih ada banyak ustad-ustad yang punya kiprah besar di Indonesia yang merintis perjuangannya di kampung hijrah ini
Di kampung Pogung ini YPIA memulai program pondok pesantren mahasiswa dengan pendekatan kos-kosan, membuka berbagai program-program Ma'had dari bahasa Arab, tahsin dan Tahfidz, sampai Ma'had yang kurikulumnya benar-benar seperti pondok pesantren yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan para mahasiswa
MARI BANTU KAMI MENGGAUNGKAN DAKWAH SUNNAH DI INDONESIA
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Hukum Jual Beli Ketika Shalat Jum’at
Pembaca yang budiman, kita ketahui bersama bahwa shalat Jum’at adalah ibadah yang agung, yang diwajibkan bagi sebagian kaum Muslimin. Oleh karena itu dalam artikel ini akan kita bahas bagaimana hukum berjual-beli ketika shalat Jum’at sedang dilangsungkan.
Orang-orang yang diwajibkan shalat Jum’at
Shalat Jum’at hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap Muslim yang berakal, kecuali :
1. wanita
2. budak
3. anak kecil
4. orang yang sakit. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
الجمعةُ حقٌّ واجبٌ على كلِّ مسلمٍ فبجماعةٍ إلاَّ أربعةً عبدٌ مملوكٌ أوِ امرأةٌ أو صبيٌّ أو مريضٌ
“Shalat Jum’at adalah wajib bagi setiap Muslim dengan berjama’ah kecuali empat orang: hamba sahaya, wanita, anak kecil, orang sakit” (HR. Abu Daud no. 1067, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
5. Musafir
Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu mengatakan:
ليس على مسافِرٍ جمعَةٌ
“Tidak ada kewajiban shalat Jum’at bagi musafir” (HR. Ad Daruquthni 2/111, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’, no. 5404).
6. Semua orang yang memiliki kesulitan menghadiri shalat jama’ah di masjid
baik karena hujan, badai, kondisi mencekam, atau semacamnya. Berdasarkan keumuman hadits:
Dari Ibnu Umar radhiallahu’anhuma:
كَانَ يَأْمُرُ مُؤَذِّنًا يُؤَذِّنُ ، ثُمَّ يَقُولُ عَلَى إِثْرِهِ : ” أَلَا صَلُّوا فِي الرِّحَالِ ” فِي اللَّيْلَةِ الْبَارِدَةِ أَوْ الْمَطِيرَةِ فِي السَّفَرِ
“Dahulu Nabi memerintahkan muadzin adzan lalu di akhirnya ditambahkan lafadz /shalluu fii rihaalikum/ (shalatlah di rumah-rumah kalian) ketika malam sangat dingin atau hujan saat safar” (HR. Bukhari no. 616, Muslim no. 699).
Hukum jual-beli ketika shalat Jum’at
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاَةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. Al-Jumu’ah: 9).
Ayat ini dengan jelas melarang jual-beli ketika shalat Jum’at bagi orang yang diwajibkan shalat Jum’at. As Sa’di dalam Tafsir-nya mengatakan:
أي: اتركوا البيع، إذا نودي للصلاة، وامضوا إليها
“maksudnya tinggalkan jual-beli ketika adzan dikumandangkan, dan hendaknya pergi menuju shalat” (Taisir Karimirrahman, 825).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/35842-hukum-jual-beli-ketika-shalat-jumat.html
===
Dukung dakwah kami:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia
DONASI UNTUK JALANKAN 15 PROYEK DAKWAH DI BULAN RAMADAN 1440 H BERSAMA YPIA
Kita sambung kebaikan, salurkan kehangatan, dan raih berkah Ramadhan. Sedikit namun bermakna
💡 15 PROYEK DAKWAH KITA
• Kajian Pra-Ramadhan
• Daurah Intensif Pagi
• Kajian Intensif Sore
• Program Intensif Bahasa Arab
• Program Intensif Kampus Tahfizh
• Mutiara Hikmah Ramadhan
• Tahsin Spesial Ramadhan bersama Radio Muslim
• Kajian Spesial Muslimah
• Pelayanan Pemateri Kultum
• Pelatihan Pengurusan Jenazah
• Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
• Tebar Ifthar
• Buletin Spesial Ramadhan
• Bingkisan Ramadhan
• Berbagi Mushaf Al-Qur'an
✨Total donasi yang dibutuhkan :
RP 398.303.000
CARA MENYALURKAN DONASI ANDA
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-proyek-dakwah-semarak-ramadhan-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
L
••••••
8 Faedah Dari Ketegasan Sikap Nabi Ibrahim 'alaihissalam
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَ ٰهِیمُ لِأَبِیهِ وَقَوۡمِهِۦۤ إِنَّنِی بَرَاۤءࣱ مِّمَّا تَعۡبُدُونَ إِلَّا ٱلَّذِی فَطَرَنِی
“Dan ingatlah, tatkala Ibrahim berkata kepada ayah dan kaumnya, ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali Yang Menciptakanku….’” (QS. Az-Zukhruf: 26-27)
Ayat yang agung ini mengandung pelajaran antara lain:
Pertama: Ayat ini menunjukkan bahwa umat Nabi Ibrahim ‘alaihis salam menyembah Allah, hanya saja mereka juga menyembah selain-Nya/ mempersekutukan-Nya. (lihat Al-Jadid fi Syarh Kitab At-Tauhid, hlm. 73) Sesembahan selain Allah itu berupa: patung-patung, matahari, bulan, dan bintang-bintang. (lihat Al-Qaul Al-Mufid ‘ala KitabAt-Tauhid [1/94])
Kedua: Seorang yang hendak merealisasikan tauhid di dalam dirinya, maka dia harus berlepas diri dari peribadahan kepada selain Allah. (lihat Al-Qaul As-Sadid fi Maqashid At-Tauhid, hlm. 32)
Karena tauhid tidak akan terwujud dengan cara beribadah kepada Allah dan juga kepada selain-Nya, oleh sebab itu wajib beribadah kepada Allah saja. (lihat Al-Qaul Al-Mufid [1/95])
Ketiga: Wajib berlepas diri dari syirik (lihat Al-Jadid, hlm. 73). Oleh sebab itu, setiap rasul mengajak kaumnya dengan satu seruan,
أَنِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُوا۟ ٱلطَّـٰغُوتَۖ
“Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut/sesembahan selain Allah.” (QS. An-Nahl: 36)
Keempat: Berterus terang dalam menyampaikan kebenaran merupakan salah satu karakter para rasul utusan Allah. (lihat Al-Jadid, hlm. 73)
Kelima: Manusia dapat dibagi menjadi tiga golongan: sebagiannya menyembah kepada Allah saja, sebagian lagi menyembah kepada selain-Nya saja, dan sebagian lagi menyembah kepada Allah dan juga kepada selain Allah. Maka, yang disebut dengan muwahhid (orang yang bertauhid) itu adalah golongan yang pertama saja, yaitu yang beribadah kepada Allah saja dan tidak kepada selain-Nya. (lihat Al-Qaul Al-Mufid [1/95])
Keenam: Pokok ajaran agama seluruh para nabi adalah satu/ sama, yaitu tauhid (lihat Al-Jadid, hlm. 73). Hakikat dari tauhid itu adalah pengetahuan dan pengakuan mengenai keesaan Rabb (yaitu Allah) dengan segala sifat kesempurnaan-Nya dan memurnikan (segala macam) ibadah hanya untuk-Nya. Sedangkan hal ini (tauhid) dibangun di atas dua pondasi: yaitu menolak segala sesembahan selain Allah (artinya tidak ada di antara mereka yang berhak diibadahi) dan menetapkan bahwasanya ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah. (lihat Al-Qaul As-Sadid, hlm. 31)
Oleh sebab itu, ayat ini merupakan bantahan bagi kaum Liberal dan Pluralis yang mengklaim bahwa inti ajaran Yahudi, Nasrani, dan Islam adalah sama, yaitu monotheisme/tauhid, sampai-sampai mereka mempropagandakan istilah ‘tiga agama satu tuhan’ atau Abrahamic Religion demi menipu orang-orang awam yang tidak tahu apa-apa.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/82826-delapan-faedah-dari-ketegasan-sikap-nabi-ibrahim.html
Ustadz Ari Wahyudi
===
Bantu dakwah Muslim.or.id agar tetap menebarkan ilmu syar'i
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/
Hadiah Coklat Di Hari Valentine
Kenapa yang dihadiahi biasanya adalah coklat di hari valentine? Bolehkah memberi hadiah tersebut pada rekan, teman atau kekasih di hari tersebut? Bagaimana jika kita diberi coklat, apakah boleh kita terima?
Ini Alasannya Kenapa Perayaan Valentine Identik dengan Coklat
Ternyata, coklat mengandung phenylethylamine yang berfungsi membantu penyerapan dalam otak dan menghasilkan dopamine yang akan menyebabkan perasaan gembira, meningkatkan rasa tertarik dan dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta. Tidak heranlah coklat menjadi pilihan hadiah tanda cinta. Disebabkan oleh teksturnya yang lembut dan mudah larut secara perlahan memberikan kesan sensual bagi orang yang menikmatinya. Selain itu,coklat dapat memberikan kesan nyaman, rileks dan dapat meningkatkan gairah seksual.
Berarti ada tujuan tidak baik di balik coklat, apalagi jika dilihat pasangan yang diberi masih belum halal karena belum ada akad nikah? Lihat saja, meningkatkan gairah seksual. Apa maksudnya? Apa ingin menghalalkan zina dengan hadiah coklat tersebut? Wallahul musta’an.
Masalah Merayakan Valentine
Intinya, merayakan valentina atau hari kasih sayang, ada beberapa sisi kerusakan:
1- Merayakan perayaan non muslim
Jelas banget, hari valentine bukanlah perayaan muslim. Perayaan atau hari besar kaum muslimin hanyalah dua, tidak ada yang lainnya. Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Kita pun dilarang tasyabbuh dengan non muslim, yaitu dilarang meniru non muslim dalam perayaan mereka. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Kenapa sampai kita dilarang meniru-niru orang kafir secara lahiriyah? Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
أَنَّ الْمُشَابَهَةَ فِي الْأُمُورِ الظَّاهِرَةِ تُورِثُ تَنَاسُبًا وَتَشَابُهًا فِي الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَلِهَذَا نُهِينَا عَنْ مُشَابَهَةِ الْكُفَّارِ
“Keserupaan dalam perkara lahiriyah bisa berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh dengan orang kafir” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 154).
Imam Adz Dzahabi juga berkata,
فإذا كان للنصارى عيد ، ولليهود عيد ، كانوا مختصين به ، فلا يشركهم فيه مسلم ، كما لا يشاركهم في شرعتهم ولا قبلتهم
“Orang Nashrani punya perayaan, demikian pula orang Yahudi, di mana mereka mengistimewakan hari tersebut. Maka janganlah seorang muslim meniru mereka dalam perayaan tersebut. Sebagaimana kita dilarang meniru syari’at dan tidak mengikuti kiblat mereka.” (Tasyabbuh Al Khosis bi Ahlil Khomis, tersebut dalam Majalah Al Hikmah 4: 193)
Lanjut baca:
https://muslim.or.id/20072-hadiah-coklat-di-hari-valentine.html
Silakan di-share...
Akikah, Ibadah Sekali Seumur Hidup
Akikah merupakan ibadah yang disyariatkan untuk dilaksanakan sekali dalam hidup. Akikah bermakna menyembelih atau memotong, yaitu domba/kambing yang disembelih saat bayi dipotong (dicukur) rambut kepalanya. (Ash-Shihah, 4: 1527 dan Mughnil Muhtaj ila Ma’rifati Ma’ani Alfazhi Al-Minhaj, 4: 390)
Akikah juga merupakan hak anak yang di sunahkan untuk ditunaikan oleh orang tuanya. Hal ini sebagai wujud syukur atas lahirnya sang buah hati dan melaksanakan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam.
عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِيّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَعَ اْلغُلاَمِ عَقِيْقَةٌ فَاَهْرِيْقُوْا عَنْهُ دَمًا وَ اَمِيْطُوْا عَنْهُ اْلاَذَى
Dari Salman bin Amir Adh-Dhabby radhiyallahu ’anhu, ia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda, ‘Bersama kelahiran seorang anak itu ada akikahnya. Karena itu alirkanlah darah (sembelihlah hewan) untuknya dan hilangkanlah gangguan darinya.’” (HR. Bukhari no. 5472)
Akikah, wajib atau sunah?
Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى
“Setiap bayi tergadaikan dengan akikahnya, disembelihkan (kambing) pada hari ketujuh, dicukur rambutnya serta diberi nama.” (HR. Abu Dawud no. 2838 dan Tirmidzi no. 1605)
Ada beberapa pendapat terkait hukum akikah. Mayoritas (jumhur) ulama berpendapat sunah (mazhab Maliki, Syafi’i, dan Hanbali), sebagian berpendapat wajib (Hasan Al-Bashri, Abu Zinad, mazhab Dzhohiriyyah) dan ada yang mengatakan mubah (mahzab Hanafi). (Al-Mughni, 13: 393; Al-Istidzkar, 15: 371; dan Bada’iu Shona’i, 5: 169)
Pendapat yang paling kuat adalah pendapat jumhur (mayoritas ulama).
Bolehkah sebelum atau setelah hari ketujuh?
Afdhol-nya (lebih utama) akikah dilaksanakan pada hari ketujuh kelahiran. Namun, menurut mayoritas ulama pelaksaan pada hari ketujuh hanya bersifat anjuran. Dan seandainya menyembelih sebelum atau sesudah hari ketujuh, maka diperbolehkan. (Ibnu Qoyyim dalam Tuhfatul Maudud, hal. 35).
Cara menghitung hari ketujuh adalah sebagai berikut:
Pertama: Perhitungan hari berdasarkan penanggalan hijriyah.
Kedua: Dihitung mulai dari masuknya waktu magrib. Jika lahir Senin jam 8 malam, maka dihitung hari pertama Selasa. (Lihat Al-Majmu Syarh Muhadzab, 8: 431)
Ketiga: Mayoritas ulama menyatakan hari kelahiran dihitung hari pertama untuk menentukan hari ketujuh kelahiran. Jika lahir hari Senin pagi, siang, atau sore menjelang magrib, maka hari pertama dihitung Senin. (Lihat Al-Mausu’ah Fiqhiyah, 30: 279)
Keempat: Anjuran hari ketujuh merupakan anjuran untuk penyembelihan, bukan untuk pendistribusian daging akikah (dianjurkan yang sudah dimasak).
Tetap sah dengan 1 kambing untuk anak laki-laki
Utamanya anak laki-laki diakikahi dengan dua kambing, sedangkan anak perempuan satu ekor kambing sebagaimana hadis berikut. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عن الغلام شاتان ، وعن الأنثى واحدة ، لا يضركم ذكراناً أم إناثاً
“Bersama anak lelaki dua ekor kambing dan anak wanita seekor kambing, dan tidak memudharati kalian kambing jantan maupun betina.” (HR. Tirmidzi no. 1416, disahihkan oleh Imam Al-Albani di dalam Irwa’ul Ghalil, 4: 391)
Namun, bila tidak memiliki kemampuan untuk menyembelih dua ekor kambing, maka boleh dengan satu ekor kambing (semoga Allah memberikan kemampuan kita untuk menyempurnakan ibadah).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقَّ عَنْ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ كَبْشًا كَبْشًا
“Dari Ibnu Abbas, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakikahi (cucunya) Hasan dan Husain dengan satu kambing dan satu kambing.” (HR. Abu Dawud no. 2841 dan Thabrani 11: 316 dengan sanadnya sahih)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/82707-akikah-ibadah-sekali-seumur-hidup.html
===
Bantu para pejuang dakwah sunnah di Yayasan Al Atsari Yogyakarta:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Urgensi Merapatkan dan Meluruskan Saf dalam Salat Berjemaah
Perkara salat tidak hanya sebatas menggugurkan kewajiban dan melaksanakannya lima kali sehari saja, akan tetapi mencakup juga konsistensi di dalam melaksanakannya, melaksanakannya tepat pada waktunya tanpa dimajukan ataupun dimundurkan, mengerjakan rukun-rukun, kewajiban-kewajiban, dan sunah-sunahnya, tuma’ninah, dan tenang dalam setiap gerakannya, serta perhatian juga akan kebersihan tempat pelaksanaannya, dan yang lain sebagainya.
Dan di antara kesempurnaan salat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk kita lakukan adalah meluruskan dan merapatkan saf. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فإنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِن إقَامَةِ الصَّلَاةِ
“Luruskanlah saf-saf kalian, karena lurusnya saf termasuk kesempurnaan salat..” (HR. Bukhari no. 723 dan Muslim no. 433)
Di hadis yang lain, Nabi menjelaskan hikmah dari perintah meluruskan dan merapatkan barisan saf ini. Sahabat Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengisahkan,
كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا في الصَّلَاةِ، ويقولُ: اسْتَوُوا، ولَا تَخْتَلِفُوا، فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ
“Rasululloh shallallahu alaihi wasallam (menjelang salat berjama’ah) mengusap pundak kami, dan bersabda, “Luruskan barisan kalian dan janganlah berbengkok-bengkok, (karena hal itu) bisa menjadikan hati kalian berselisih.” (HR. Muslim no. 432)
Sahabat Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu juga mengisahkan,
كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يُسَوِّي صُفُوفَنا حتَّى كَأنَّما يُسَوِّي بها القِداحَ حتَّى رَأَى أنَّا قدْ عَقَلْنا عنْه، ثُمَّ خَرَجَ يَوْمًا فَقامَ، حتَّى كادَ يُكَبِّرُ فَرَأَى رَجُلًا بادِيًا صَدْرُهُ مِنَ الصَّفِّ، فقالَ: عِبادَ اللهِ لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ، أوْلَيُخالِفَنَّ اللَّهُ بيْنَ وُجُوهِكُمْ
“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meluruskan barisan kami sebagaimana lurusnya anak panah, hingga ia melihat bahwa kami telah mengerti. Kemudian keluarlah beliau pada suatu hari, lalu berdiri (untuk melaksanakan salat jemaah), ketika beliau hendak bertakbir, beliau melihat seseorang yang dadanya menonjol dari barisan, maka beliau bersabda, “Hai hamba-hamba Allah! Luruskan dan ratakan oleh kalian barisan-barisan kalian, atau Allah akan membuat hati kamu sekalian saling berselisih.” (HR. Bukhari no. 717 secara ringkas dan Muslim no. 436)
Jemaah yang semoga senantiasa di dalam ketakwaan kepada Allah Ta’ala,
Perkara meluruskan dan merapatkan saf ketika salat ini mencakup banyak hal. Setidaknya ada tiga perkara penting yang harus kita ketahui bersama.
Yang pertama dan yang paling utama adalah bagaimana caranya kita bisa selaras dan lurus sejajar dengan jemaah lainnya pada posisi berdiri di dalam saf. Lalu, apa yang menjadi acuan serta patokan lurus dan sejajarnya saf dalam salat?
Acuan lurusnya saf ada pada dua anggota badan. Yang pertama, bagian bahu mewakili tubuh atas kita. Yang kedua tumit mewakili tubuh bagian bawah kita.
Kenapa bagian tumit dan bukan ujung jari jemari kita? Karena tumit terletak di bawah betis kita, sedangkan betis adalah penopang tubuh kita. Kenapa bukan ujung jari kaki kita? Karena ujung jari kaki setiap orang pastilah berbeda berbeda posisi dan panjangnya. Di antara kita ada yang memiliki telapak kaki panjang dan ada yang pendek.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/82655-teks-khotbah-jumat-urgensi-merapatkan-dan-meluruskan-shaf.html
Ust. Muhammad Idris, Lc.
===
MARI BANTU YPIA SEMARAKKAN DAKWAH SUNNAH DI INDONESIA
Donasi bisa anda salurkan melalui website Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Bahasan ini sengaja kami susun bagi kaum muslimin yang akan menunaikan haji, barangkali tahun ini atau tahun-tahun akan datang. Materi ini amatlah ringkas, yang kami sarikan dari beberapa buku haji. Semoga kami pun bisa mengambil manfaat dari apa yang kami susun. Bahasan ini dibagi menjadi delapan pembahasan:
1. Hukum dan syarat haji
2. Tiga cara manasik haji
3. Rukun haji
4. Wajib haji
5. Larangan ketika ihram
6. Miqot
7. Amalan-amalan haji
8. Kesalahan-kesalahan ketika haji
Silakan baca lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/fikih-haji
https://muslim.or.id/fikih-haji
https://muslim.or.id/fikih-haji
---
Dukung terus muslim.or.id untuk menyebarkan dakwah tauhid di berbagai media online dengan berdonasi melalui:
Transfer rekening (konfirmasi manual):
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555
atau
Klik >> bit.ly/supportmuslimorid
Mau jadi donatur tetap muslim.or.id?
Daftar di sini >> bit.ly/dtmuslimorid
Barakallahu fiikum.