MERAIH KEMULIAAN DENGAN ILMU & AMAL DI BULAN RAMADHAN
[ Kajian Pembukaan Program Ramadhan 1444 H YPIA Academy]
Terbuka untuk Umum – Putra dan Putri.
Wajib untuk Santri YPIA Academy
(Ma'had Al Ilmi, Ma'had Yaa Abati, Kampus Tahfizh & Ma'had Umar bin Khattab)
💺 Pemateri:
Ustadz Ahmad Jamaludin Ardani, Lc. حفظه الله (Pengajar Pondok Pesantren YAUMI)
🗓 Waktu:
Rabu, 22 Maret 2023 Pukul 09.00 - 11.30 WIB
📌 Tempat:
Masjid Pogung Baru | http://bit.ly/lokasimpb
🛰️ Media:
| Zoom (khusus santri)
| Youtube YPIA Academy | Link: bit.ly/yt_ypiaacademy
📡 Diselenggarakan Oleh:
| Ma'had Al Ilmi
| Ma'had Yaa Abati
| Kampus Tahfizh
| Ma'had Umar bin Khattab
| Semarak Ramadhan YPIA 1444 H
| Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Bekerja Sama dengan:
Takmir Masjid Pogung Baru
Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dalam Tinjauan
Kenyataan yang terjadi dalam kredit KPR adalah pihak bank meminjamkan uang kepada nasabah dan ingin dikembalikan lebih. Jadi realitanya, bukanlah transaksi jual beli rumah karena pihak bank sama sekali belum memiliki rumah tersebut. Yang terjadi dalam transaksi KPR adalah meminjamkan uang dan di dalamnya ada tambahan dan ini nyata-nyata riba. Itu sudah jelas. Kita sepakat bahwa hukum riba adalah haram.
Penyetor Riba Terkena Laknat
Bukan hanya pemakan riba (rentenir) saja yang terkena celaan. Penyetor riba yaitu nasabah yang meminjam pun tak lepas dari celaan. Ada hadits dalam Shahih Muslim, dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim no. 1598).
Mengapa sampai penyetor riba pun terkena laknat? Karena mereka telah menolong dalam kebatilan. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits di atas bisa disimpulkan mengenai haramnya saling menolong dalam kebatilan.” (Syarh Shahih Muslim, 11: 23).
Sehingga jika demikian sudah sepantasnya penyetor riba bertaubat dan bertekad kuat untuk segera melunasi utangnya.
Sudah Seharusnya Menghindari Riba
Jika telah jelas bahwa riba itu haram dan kita dilarang turut serta dalam transaksi riba termasuk pula menjadi peminjam, maka sudah sepantasnya kita sebagai seorang muslim mencari jalan yang halal untuk memenuhi kebutuhan primer kita termasuk dalam hal papan. Memiliki rumah dengan kredit KPR bukanlah darurat. Karena kita masih ada banyak cara halal yang bisa ditempuh dengan tinggal di rumah beratap melalui rumah kontrakan, sembari belajar untuk “nyicil” sehingga bisa tinggal di rumah sendiri. Atau pintar-pintarlah menghemat pengeluaran sehingga dapat membangun rumah perlahan-lahan dari mulai membeli tanah sampai mendirikan bangunan yang layak huni. Ingatlah sabda Rasul,
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا لِلَّهِ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesunggunya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan mengganti bagimu dengan yang lebih baik bagimu.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Siapa saja yang menempuh jalan yang halal, pasti Allah akan selalu beri yang terbaik. Yang mau bersabar dengan menempuh cara yang halal, tentu Allah akan mudahkan. Yakin dan terus yakinlah!
Lanjut baca: https://muslim.or.id/19285-kredit-kepemilikan-rumah-kpr-dalam-tinjauan.html
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
BEGINI ANTUSIAS TAKMIR MASJID JOGJA IKUTI KEGIATAN YPIA JELANG RAMADAN
PLAY VIDEO https://youtu.be/zBSYr8FezMY
Dari masjid kita bangkit
Begitulah ikrar perjuangan yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim di berbagai daerah
Perjuangan kita saat ini bukanlah bagaimana cara membangun masjid yang megah
Namun bagaimana membangun masjid yang senantiasa dimakmurkan dengan berbagai program ibadah dan dakwah
Juga bagaimana membangun masjid yang bisa memberi kontribusi sosial di tengah masyarakat
Oleh karena itulah Yayasan Pendidikan Islam Al atsari pada 12 Maret 2023 mengadakan daurah khusus untuk takmir takmir masjid di Yogyakarta sebagai bagian dari rangkaian program Semarak Ramadan YPIA
Daurah yang dibersamai oleh ustadz Said Abu Ukasyah dan ustaz Ahmad MZ ini dilaksanakan di Masjid Pogung Raya Sleman Yogyakarta
Setitik perjuangan ini semoga bisa memberi wawasan ilmu untuk para pengurus Masjid agar bisa lebih semangat dalam membuat program-program kemakmuran masjid
Kami juga mengucapkan jazakumullah Khairan untuk para kaum muslimin yang telah mendermakan hartanya untuk mendukung terselenggaranya program ini
DUKUNGAN ANDA BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
MANUSIA LEBIH SERAKAH DARI SERIGALA LAPAR
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa manusia lebih serakah daripada dua serigala lapar yang akan menerkam kambing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَا ذئبان جَائِعَانِ أُرسِلاَ في غَنَمٍ بأفسَدَ لها مِنْ حِرصِ المرء على المال والشَّرَف لدينهِ
“Dua serigala lapar yang menghampiri seekor kambing tidak lebih berbahaya baginya daripada ambisi seseorang kepada harta dan kedudukan bagi agamanya" (HR. At-Tirmidzi).
Syekh Ali Firkous menukil penjelasan dari Ibnu Rajab rahimahullah, beliau menjelaskan mengapa dibuat permisalan dengan dua serigala lapar. Dua serigala itu akan mengepung kambing sehingga tidak ada lagi kambing yang tersisa, melainkan hanya sedikit saja. Beliau rahimahullah berkata,
فالذئبان الجائعان إذا أُرسلا في قطيعٍ من الغنم وأحاطا به من جانبيه وقد غاب الراعي الحارسُ لذلك القطيع؛ فإنهما سيهلكانه ويفترسانه، ولن ينجوَ من الغنم إلَّا القليل
“Dua serigala yang lapar tatkala menerkam segerombolan kambing, mereka berdua akan mengepung kambing dari dua arah dan saat itu penjaga/pengembala kambing sedang tidak ada. Kedua serigala itu akan menerkam dan menghabiskan, tidak ada kambing yang selamat, melainkan sedikit saja.” (Sumber: https://ferkous.com/home/?q=rihab-1-20)
Manusia bisa jadi lebih serakah daripada dua serigala tadi. Serigala lapar yang menyerbu kandang kambing, cukup makan beberapa kambing saja agar kenyang, lalu serigala itu pun pergi. Sedangkan manusia yang serakah, semua ayam habis dan bisa jadi beserta kandang-kandangnya.
Manusia bisa jadi lebih serakah dan tamak daripada serigala. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَلَا يَزْدَادُ النَّاسُ عَلَى الدُّنْيَا إِلَّا حِرْصًا، وَلَا يَزْدَادُوْنَ مِنَ اللهِ إِلَّا بُعْدًا
“Hari Kiamat semakin dekat. Tidak bertambah (kemauan) manusia kepada dunia, melainkan semakin rakus. Dan tidak bertambah (kedekatan) mereka kepada Allah, melainkan semakin jauh.” (HR. Al-Hakim, lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah)
Ketamakan manusia kepada harta memang fakta dan banyak terjadi, serta memunculkan kerusakan di muka bumi. Karena memang fitnah (ujian) terbesar umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah harta, Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ
“Sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah (ujiannya). Dan fitnah umatku adalah harta.” (HR. Bukhari)
LANJUT BACA:
https://muslim.or.id/75594-manusia-lebih-serakah-dari-serigala-lapar.html
Ust. Raehanul Bahraen
Tidak Ada Sunnah Berbuka Dengan Yang Manis
Sempat menjadi hal masyhur dan terkenal bahwa berbuka puasa itu sunahnya dengan yang manis. Konon katanya menjadi terkenal karena iklan minuman manis tertentu atau iklan sirup tertentu yang begitu terkenal melalui media TV dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa tidak ada sunnah berbuka dengan manis-manis seperti sirup, cendol, es teh manis dan sejenisnya. Yang disunnahkan adalah berbuka puasa sesuai dengan urutannya yaitu dengan ruthab (kurma basah), apabila tidak ada dengan tamr (kurma kering), apabila tidak ada maka dengan meneguk air putih. Perhatikan hadits berikut:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮ ﻝُ ﺍﻟﻠِّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪً ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻃَﺒَﺎﺕٍ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺭُﻃَﺒَﺎ ﺕٌ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺗَﻤَﺮَﺍﺕٍ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢ ﺗَﻜُﻦْ ﺣَﺴَﺎ ﺣَﺴَﻮﺍﺕٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, sanadnya shahih)
Memang kurma (baik ruthab maupun tamr) adalah jenis makanan yang manis, akan tetapi urutan setelahnya adalah air putih yang tidak terasa manis. Ini dalil bahwa tidak ada Sunnah berbuka dengan yang manis-manis. Memang ada pendapat ulama yang menyatakan demikian, tetapi pendapat ini lemah dan tidak sesuai dengan hadits, karena patokan utama kita adalah Al-Quran dan hadits.
An-Nawawi dan Ar-Rafi’i berpendapat:
لا شئ أفضل بعد التمر غير الماء، فقول الروياني: الحلو أفضل من الماء ضعيف
“Tidak ada yang lebih utama setelah kurma selain air putih. Adapun pendapat Ar-Rauyani bahwa yang manis lebih utama dari air, maka ini adalah pendapat yang lemah.” [Fathul Mu’in, Bab Shaum, Hal. 92]
Lanjut baca: https://muslim.or.id/46638-tidak-ada-sunnah-berbuka-dengan-yang-manis.html
Ust. Raehanul Bahraen
=====
Dana operasional web muslim.or.id kritis...!
Ayo dukung kami menebarkan ilmu syar'i di jagat internet.
Melalui link berikut:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam
Jazakumullah khayran
BERBAGI MAKANAN BUKA PUASA UNTUK SAUDARA KITA DI PANTI ASUHAN BERSAMA MUSLIM.OR.ID
Update 15 Maret 2023 terkumpul 3290 porsi menu makanan berbuka yang salah satunya akan didistribusikan ke panti asuhan di Yogyakarta
HARAPAN BERTEMU DENGAN ORANG TUA DI SURGA
Ramadan akan tiba, sebagian dari kita yang jauh dari orang tua pasti merasakan kerinduan untuk bisa merajut hari-hari penuh berkah ini bersama orang yang dicintai
Jarak masih bisa ditempuh, waktu masih bisa dinanti, namun jika jiwa sudah terpisah maka tidak ada pilihan lain yang paling indah selain dipertemukan kembali di surga
Begitulah harapan setiap anak yang telah kehilangan orang tuanya
KITA YANG LEBIH MEMBUTUHKAN MEREKA
Makanan yang kita berikan tidak akan bisa menggantikan tangis kerinduan di ujung malam
Makanan yang kita berikan untuk berbuka pun hanya akan mengenyangkan perut dan rasa dahaga di sisa-sisa senja
Mereka membutuhkan makanan namun kita lebih butuh mereka untuk menjadi wasilah kebaikan melalui amal yang mulia di bulan Ramadan ini
1 PORSI DAN PAHALA YANG BERLIPAT-LIPAT
1 porsi yang anda berikan tidak hanya berbuah pahala kebaikan memberi makanan berbuka untuk yang berpuasa saja
1 porsi tersebut juga bisa membantu teman-teman pengurus panti asuhan dalam menyediakan makanan yang bergizi untuk anak-anak
1 porsi tersebut pun juga menjadi bukti benarnya keimanan kita karena sering Allah ta'ala sebutkan di dalam Alquran tentang orang-orang yang mengaku beriman namun enggan menyantuni anak yatim dan memberi makanan untuk orang miskin
1 PORSI RP15.000
Anda boleh berbagi lebih dari satu porsi atau mengatasnamakan sedekah yang mulia ini untuk orang-orang yang anda cintai
PAKET BERBUKA PUASA RAMADAN BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
JAUH MERANTAU TIDAK HANYA UNTUK KULIAH DI JOGJA
PLAY VIDEO https://youtu.be/s_gB3DyNUa0
Yogyakarta menjadi saksi bisu datang dan perginya mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk meniti tangga pendidikan di perguruan tinggi
Mereka yang datang dari jauh bahkan dari luar pulau tentu menjadikan kesempatan merantau di Yogyakarta ini sebagai ujian menempa diri untuk lebih mandiri
Dan diantara mereka ada yang merasa kurang jika jauh merantau ke pulau seberang hanya untuk mencari perbendaharaan ilmu dunia saja
Merekalah mahasiswa-mahasiswi yang selalu gigih membekali diri dengan ilmu syar'i
Di kampung hijrah inilah para mahasiswa tersebut melalui program-program dakwah YPIA bisa menghafal dan memperbaiki bacaan Alquran, belajar bahasa Arab dari dasar, dan bisa mengikuti berbagai program pondok pesantren yang ramah dengan dinamika dunia perkuliahan
DUKUNG YPIA UNTUK TERUS MENGEMBANGKAN PROGRAM DAKWAH INI TEMAN-TEMAN
Dukungan kalian bisa disalurkan melalui website ypia.or.id
ATAU TRANSFER MANUAL MELALUI REKENING KAMI
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Broadcast by:
Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA official
Instagram: ypiaorid
BANTU MUSLIM.OR.ID HADIRKAN 12 MAJELIS ILMU DI BULAN RAMADAN
Kampung hijrah adalah sebutan bagi kampung Pogung yang terletak di tengah padatnya kota Jogja.
Di sinilah Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) Yogyakarta berkiprah menggaungkan dakwah sunnah yang salah satunya melalui website muslim.or.id
JADILAH BAGIAN DARI KAUM MUSLIMIN YANG IKUT ANDIL DALAM MENGHADIRKAN TAMAN SURGA DUNIA DI KAMPUNG HIJRAH!
Jangan remehkan keutamaan orang-orang yang mendermakan dirinya dalam keberlangsungan dakwah Islam.
Sejarah Islam telah mencatat bagaimana loyalitas para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam menegakkan kalimat tauhid.
Darah pun mereka pertaruhkan..
Keluarga pun siap mereka tinggalkan..
Perhiasan dunia pun tidak lagi dipegang erat..
KITA JUGA BISA IKUT BERJUANG DENGAN MENUNTUT ILMU ATAU BERUSAHA MENGHADIRKAN MAJELIS ILMU
Simak sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam berikut ini,
"Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim no. 2699)
JIKA KITA MENJADI WASILAH DARI TERSELENGGARANYA 1 MAJELIS ILMU SAJA YANG DIHADIRI 100 ORANG
Tentu saja Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha para muhsinin di balik terselenggaranya suatu majelis ilmu.
100 orang yang dirahmati Allah, 100 orang yang dinaungi oleh malaikat, 100 orang yang merasakan ketenangan di majelis ilmu, 100 orang yang namanya disebut-sebut oleh Allah ta'ala di antara penduduk langit.
Dan 100 orang yang akan mengajarkan kembali ke lebih banyak kaum muslimin
Mereka semua mendapatkan keutamaan yang luar biasa tersebut melalui wasilah Anda yang mendarmakan sebagian harta demi terselenggaranya taman-taman surga di kampung hijrah!
KEBUTUHAN 30 JUTA UNTUK HADIRKAN 12 MAJELIS ILMU:
• Kajian Pra Ramadhan,
• Dauroh Intensif Pagi
• Kajian Intensif Sore
• Program Intensif B. Arab
• Program Intensif Kampus Tahfidz
• Mutiara Hikmah Ramadhan
• Tahsin Spesial Ramadhan
• Kajian Spesial Muslimah
• Pelayanan Kultum
• Pelatihan Pengurusan Jenazah
• Pelatihan Penulisan KTI
• Dauroh Takmir
PAKET DUKUNGAN BISA DISALURKAN MELALUI
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
#ramadhan #semarakramadhan
"Memangnya Anda Lebih Pintar Dari Pak Kyai Fulan?"
Inilah komentar yang biasanya kita dengar, saat kita meninggalkan adat atau pendapat yang menyelisihi Sunnah Nabi shollallohu alaihi wasallam. Mari kita simak jawaban Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh tentang komentar ini:
"Jika dikatakan kepada orang yang mengajak kepada hidayah dan petunjuk: “kamu yang lebih alim (pandai) ataukah Imam Fulan?”, maka ini adalah bantahan yang salah, karena Imam Fulan dalam masalah ini telah diselisihi oleh imam-imam lain yang sederajat dengannya.
Memang aku tidak lebih alim dari imam ini dan imam itu, akan tetapi kedudukan mereka di sisi imam-imam yang lain, seperti kedudukan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Ibnu Mas’ud, dll di sisi imam-imam yang lain.
Jadi sebagaimana para sahabat satu dengan yang lainnya sebanding dalam masalah-masalah yang diperselisihkan, -dan apabila mereka berselisih dalam sebuah masalah, maka apa yang mereka perselisihkan dikembalikan kepada Allah dan Rosul meski sebagian dari mereka lebih alim dalam masalah-masalah yang lain-, begitu pula masalah-masalah yg diperselisihkan oleh para imam.
Orang-orang telah meninggalkan pendapat Umar dan Ibnu Mas’ud dalam masalah tayamum-nya orang junub, dan mereka mengambil pendapat orang yang dibawah keduanya seperti Abu Musa Al-Asy’ari dan yang lainnya karena dia berdalil dengan Kitab dan Sunnah.
Orang-orang juga telah meninggalkan pendapatnya Umar dalam masalah diyat-nya jari-jemari, dan mereka mengambil pendapatnya Mu’awiyah, karena ada dalil As Sunnah bersamanya, bahwa Nabi shollallohu alaihi wasallam mengatakan: “Jari ini dan dari itu sama saja“.
Jika pintu (komentar seperti) ini dibuka, tentu perintah Allah dan dan RosulNya akan ditinggalkan. Dan setiap imam di tengah para pengikutnya akan menjadi seperti Nabi shollallohu alaihi wasallam di tengah-tengah umatnya. Dan ini merupakan tindakan mengubah agama, mirip dengan keadaan kaum Nasrani yang dicela Allah dalam firmanNya:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka telah menjadikan orang-orang alimnya (Yahudi) dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, demikian juga terhadap Almasih Putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah yang satu, yang tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Dia, maha suci Dia dari apa yang mereka persekutukan“. (QS. Attaubah: 31)
Wallohu subanahu wata’ala a’lam, dan segala puji hanya bagi Dia semata.
[Majmu’ul Fatawa: 20/215-216].
Selengkapnya: https://muslim.or.id/23273-memangnya-anda-lebih-pintar-dari-pak-kyai.html
Ust. DR. Musyaffa ad-Dariny, Lc., MA.
KALAU KULIAH DI JOGJA JANGAN ASAL CARI KOS-KOSAN KARENA DAMPAKNYA BESAR
PLAY VIDEO https://youtu.be/GVX9Ypy4srU
Untuk orang tua harus lebih selektif lagi dalam memperhatikan putra-putrinya yang sedang merantau untuk berkuliah terutama di Jogja
Di kota pelajar ini beragam jenis pergaulan bisa ditemui, ada yang baik ada pula yang buruk tinggal bagaimana seorang pemuda bisa menempatkan dirinya sesuai dengan fitrahnya sebagai seorang muslim
Hal terbesar yang dapat mempengaruhi para mahasiswa yang merantau adalah kos-kosan tempat mereka tinggal
Karena memilih kos-kosan tidak hanya sekedar memilih lokasi dan fasilitas saja tetapi juga melihat seperti apa lingkungan di kos-kosan tersebut, siapa saja yang tinggal di sana dan bagaimana aktivitas mereka
WISMA MUSLIM DAN MUSLIMAH BUKAN SEKEDAR KOS-KOSAN
YPIA mengerti bagaimana kekhawatiran orang tua dan mahasiswa-mahasiswi Muslim yang menginginkan lingkungan islami
I Wisma muslim dan muslimah inilah dipertemukan teman-teman yang sholeh dengan berbagai kegiatan pembekalan ilmu agama yang baik agar kelak mereka bisa menjadi lulusan sarjana yang memiliki keimanan dan cinta terhadap Islam
MARI BANTU KAMI TERUS MEMBERIKAN LINGKUNGAN ISLAMI DI KOTA PELAJAR
Dukungan anda bisa disalurkan melalui rekening berikut..m
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Broadcast by:
Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA official
Instagram: ypiaorid
📝 Melangkah Maju
Dukung Dakwah bersama YPIA
Memurnikan Aqidah
Menebarkan Sunnah…
📜 Setiap bulannya dengan taufik dari Allah rekan-rekan pengurus YPIA, karyawan dan relawan berupaya berkhidmat untuk dakwah dan pendidikan Islam.
🛺 Para asatidz yang mengajar melalui program Ma'had al-'Ilmi, Ma'had Umar Bin Khattab, Ma'had Yaa Abati, dan Kampus Tahfidz. Para mudarris yang mengajar halaqah di Wisma. Para penulis yang mengajak kepada iman melalui artikel website dan buletin. Teman-teman tim humas, HRD, donasi, dsb berupaya memberikan apa yang bisa mereka persembahkan untuk dakwah.
🎙️Mari dukung kegiatan dakwah YPIA dengan menjadi pelopor kebaikan menopang kinjerja dan operasional Yayasan ini, murni karena Allah. Silahkan salurkan dukungan atau donasi anda melalui website www.ypia.or.id
Semoga Allah beri taufik untuk kita semuanya dalam kebaikan…
Tertanda
Ketua Umum YPIA
Untuk donasi tebar mushaf al-Qur'an alhamdulillah sudah tercukupi. Silahkan menyalurkan donasi untuk kegiatan Ramadhan yang lainnya. Barakallahu fiikum
Читать полностью…Anjuran Membuatkan Makanan untuk Keluarga yang Ditinggal Mati
Dari sahabat Abdullah bin Ja’far radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اصْنَعُوا لِآلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا فَإِنَّهُ قَدْ أَتَاهُمْ أَمْرٌ شَغَلَهُمْ
“Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far! Sesungguhnya telah datang kepada mereka perkara yang menyibukkan mereka.” (HR. Abu Dawud no. 3132, Tirmidzi no. 998, Ibnu Majah no. 1610, Ahmad 3: 280, dinilai hasan oleh Al-Albani)
Penjelasan teks hadis
Sahabat Ja’far yang dimaksud dalam hadis ini adalah Ja’far bin Abu Thalib, saudara laki-laki dari sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhuma. Istri beliau adalah Asma’ binti Umais. Beliau (Ja’far) terbunuh mati syahid beliau berusia empat puluh satu tahun.
Kalimat (perintah), “Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far!” ditujukan kepada keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan ditujukan pula untuk kerabat Ja’far, tetangga beliau, dan semacamnya, agar mereka membuatkan makanan untuk keluarga Ja’far. Yang dimaksud dengan “keluarga Ja’far” di sini adalah istri beliau (Asma’ binti Umais) dan juga anak-anaknya.
“Telah datang kepada mereka perkara yang menyibukkan mereka”, maksudnya adalah mereka tertimpa musibah yang kemudian membuat mereka tidak sempat atau tidak terpikir untuk membuat makanan yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari.
Kandungan hadis
Hadis ini merupakan dalil dianjurkannya menghidangkan atau membuatkan makanan untuk keluarga yang ditinggal mati pada hari terjadinya musibah tersebut. Hal ini karena kasih sayang kita kepada mereka dan juga karena memperhatikan kondisi mereka yang baru saja tertimpa musibah. Ini termasuk dalam kebaikan-kebaikan yang diajarkan oleh agama Islam untuk memperkuat hubungan persaudaraan di antara kaum muslimin, dan disyariatkannya gotong royong ketika ada saudara yang sedang tertimpa musibah.
Di dalam hadis ini, tidak disebutkan lama waktu membuatkan makanan. Sebagian ulama mengatakan bahwa lamanya adalah sehari semalam. Hal ini karena dalam sebagian besar kondisi, kesedihan yang bisa membuat seseorang tidak terpikir untuk membuat makanan dan minuman itu tidak akan berlangsung sampai lebih dari sehari. Sebagian ulama mengatakan tiga hari, sebagaimana yang tercantum dalam kitab-kitab fikih mazhab Hambali dan selainnya, juga karena melihat bahwa tiga hari itu adalah masa duka cita.
Tidak boleh berlebih-lebihan di dalam membuatkan makanan, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Hal ini karena berlebih-lebihan itu termasuk perbuatan yang dilarang oleh syariat. Hendaknya kita membuatkan makanan sesuai dengan kebutuhan mereka. Diperbolehkan untuk orang-orang yang mengunjungi keluarga yang ditinggal mati tersebut untuk ikut makan, karena makanan itu memang dibuatkan untuk keluarga si mayit, bukan mereka buat (siapkan) sendiri.
Hukum membuatkan makanan untuk keluarga si mayit
Zahir dari perkataan ulama menunjukkan bahwa hukum membuatkan makanan untuk keluarga si mayit adalah sunah secara mutlak. Sebagian ulama mengatakan bahwa hukumnya bukan sunah secara mutlak, akan tetapi sunah bagi mereka yang memang betul-betul tidak sempat untuk membuat makanan sehari-hari. Hal ini sebagaimana perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
فَإِنَّهُ قَدْ أَتَاهُمْ أَمْرٌ شَغَلَهُمْ
“Sesungguhnya telah datang kepada mereka perkara yang menyibukkan mereka.”
Sehingga jika kondisi keluarga si mayit itu memiliki makanan yang cukup, apalagi berlimpah, maka zahir hadis ini menunjukkan bahwa hal itu (membuatkan makanan untuk keluarga si mayit) menjadi tidak dianjurkan.
Syekh Abdullah Al-Fauzan hafizhahullah berkata, “Pendapat ini adalah pendapat yang kuat, menurut pandanganku, terlebih lagi jika melihat fenomena berlebih-lebihan dalam membuat makanan.” (Minhatul ‘Allam, 4: 378)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/83466-membuat-makanan-untuk-keluarga-yang-ditinggal-mati.html
Ust. Muhammad Saifuddin Hakim
Meneladani Semangat Para Ulama Dalam Belajar Agama
Sudah berapa juz Al Qur’an yang anda hafal?
Sudah berapa hadits yang anda hafal?
Berapa bab fiqih yang sudah anda kuasai?
Berapa kitab para ulama yang sudah khatam anda pelajari?
Sudah sejauh apa kita memahami agama kita ini..?
Semoga Allah menolong kita agar kita tidak termasuk orang-orang yang berpangku tangan, bermalas-malasan dan lalai dari mempelajari ilmu agama. Semoga juga kita bukan orang-orang yang belajar agama ala kadarnya dan seadanya, padahal ilmu agama ini begitu penting lebih penting dari makan dan minum. Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, “Manusia lebih membutuhkan ilmu agama daripada roti dan air minum. Karena manusia butuh kepada ilmu agama setiap waktu, sedangkan mereka membutuhkan roti dan air hanya sekali atau dua kali dalam sehari” (Thabaqat Al Hanabilah, 1/390)
Kita perlu bercermin kepada para ulama salaf, yang telah memberi contoh terbaik dan teladan yang agung tentang bagaimana bersemangat dalam menuntut ilmu agama, meraihnya serta rindu kepadanya. Marilah wahai saudaraku tercinta, kita simak bagaimana mereka menuntut ilmu dan renungkanlah dimana kita dibanding mereka?
Semangat Mendatangi Majelis Ilmu
Syaikh Abdullah bin Hamud Az Zubaidi belajar kepada Syaikh Abu Ali Al Qaali. Abu Ali memiliki kandang ternak di samping rumahnya. Beliau mengikat tunggangannya di sana. Suatu ketika, murid beliau, Abdullah bin Hamud Az Zubaidi, tidur di kandang ternaknya agar bisa mendahului murid-murid yang lain menjumpai sang guru sebelum mereka datang. Agar bisa mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin sebelum orang berdatangan. Allah mentakdirkan Abu Ali keluar dari rumahnya sebelum terbit fajar. Az Zubaidi mengetahui hal tersebut dan langsung berdiri mengikutinya di kegelapan malam. Merasa dirinya dibuntuti oleh seseorang dan khawatir kalau itu seorang pencuri yang ingin mencelakai dirinya, Abu Ali berteriak, “celaka, siapa anda?”. Az Zubaidi berkata, “aku muridmu, Az Zubaidi”. Abu Ali berkata, “sejak kapan anda membuntuti saya? Demi Allah tidak ada di muka bumi ini orang yang lebih tahu tentang ilmu Nahwu selain anda, maka pergilah tinggalkan saya” (Inaabatur Ruwat ‘ala Anbain Nuhaat, Al Qifthi, 2/119).
Ibnu Jandal Al Qurthubi berkata, saya pernah belajar pada Ibnu Mujahid. Suatu hari saya mendatanginya sebelum fajar agar saya bisa duduk lebih dekat dengannya. Ketika saya sampai di gerbang pintu yang menghubungkan ke majelisnya, saya dapati pintu itu tertutup dan saya kesulitan membukanya. Saya berkata dalam hati, “Subhaanallah, saya sudah datang sepagi ini tapi tetap saja tidak bisa duduk di dekatnya?”. Kemudian saya melihat sebuah terowongan di samping rumahnya. Saya membuka dan masuk ke dalamnya. (Itu adalah sebuah terowongan di dalam tanah, saya masuk agar bisa sampai ke ujung terowongan hingga keluar darinya menuju ke majelis ilmu). Ketika sampai di pertengahan terowongan yang semakin menyempit, saya tidak bisa keluar ataupun kembali. Maka saya mencoba melebarkan terowongan selebar-lebarnya agar bisa keluar. Pakaian saya terkoyak, dinding terowongan membekas di tubuh saya, dan sebagian daging badan saya terkelupas. Allah menolong saya untuk bisa keluar darinya, mendapatkan majelis Syaikh dan menghadirinya. Sementara saya dalam keadaan yang sangat memalukan seperti itu (Inaabatur Ruwat ‘ala Anbain Nuhaat, Al Qifthi, 2/363 dengan saduran).
Selengkapnya: https://muslim.or.id/18868-meneladani-semangat-para-ulama-dalam-menuntut-ilmu.html
Ust. Yulian Purnama
BANTU MUSLIM.OR.ID HADIRKAN 12 MAJELIS ILMU DI BULAN RAMADAN
Kampung hijrah adalah sebutan bagi kampung Pogung yang terletak di tengah padatnya kota Jogja
Di sinilah Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari yang menaungi muslim.or.id berkiprah menggaungkan dakwah sunnah
JADILAH BAGIAN DARI KAUM MUSLIMIN YANG IKUT ANDIL DALAM MENGHADIRKAN TAMAN SURGA DUNIA DI KAMPUNG HIJRAH
Jangan remehkan keutamaan bagi orang-orang yang mendermakan dirinya dalam keberlangsungan dakwah Islam
Sejarah Islam telah mencatat bagaimana loyalitas para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam menegakkan kalimat tauhi
Darah mereka pertaruhkan
Keluarga siap mereka tinggalkan
Perhiasan dunia tidak lagi dipegang erat
Perjuangan para sahabat adalah tentang hidup dan mati di medan pertempuran karena dahsyatnya perlawanan dari kaum musyrikin
KITA BISA BERJUANG DENGAN ILMU ATAU BERUSAHA MENGHADIRKAN MAJELIS ILMU
Simak dulu sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam
Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim no. 2699).
JIKA KITA MENJADI WASILAH DARI TERSELENGGARANYA 1 MAJELIS ILMU SAJA YANG DIHADIRI 100 ORANG
Tentu Allah tidak akan menyia-nyiakan orang-orang di balik terselenggaranya majelis ilmu
100 orang yang dirahmati Allah, 100 orang yang dinaungi oleh malaikat, 100 orang yang merasakan ketenangan di majelis ilmu, 100 orang yang namanya disebut-sebut oleh Allah ta'ala di antara penduduk langit
Dan 100 orang yang akan mengajarkan kembali ke lebih banyak kaum muslimin
Mereka semua mendapatkan keutamaan yang luar biasa tersebut melalui wasilah dari Anda yang mendarmakan sebagian harta untuk terselenggaranya taman-taman surga di kampung hijrah
KEBUTUHAN 30 JUTA UNTUK HADIRKAN 12 KAJIAN BERIKUT INI
• Kajian Pra Ramadhan,
• Dauroh Intensif Pagi
• Kajian Intensif Sore
• Program Intensif B. Arab
• Program Intensif Kampus Tahfidz
• Mutiara Hikmah Ramadhan
• Tahsin Spesial Ramadhan
• Kajian Spesial Muslimah
• Pelayanan Kultum
• Pelatihan Pengurusan Jenazah
• Pelatihan Penulisan KTI
• Dauroh Takmir
*Kebutuhan Donasi :*
30,2 juta rupiah
PAKET DUKUNGAN BISA DISALURKAN MELALUI
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
#ramadhan #semarakramadhan
BERBAGI MAKANAN BUKA PUASA UNTUK SAUDARA KITA DI PANTI ASUHAN BERSAMA MUSLIM.OR.ID
Update 15 Maret 2023 terkumpul 3290 porsi menu makanan berbuka yang salah satunya akan didistribusikan ke panti asuhan di Yogyakarta
HARAPAN BERTEMU DENGAN ORANG TUA DI SURGA
Ramadan akan tiba, sebagian dari kita yang jauh dari orang tua pasti merasakan kerinduan untuk bisa merajut hari-hari penuh berkah ini bersama orang yang dicintai
Jarak masih bisa ditempuh, waktu masih bisa dinanti, namun jika jiwa sudah terpisah maka tidak ada pilihan lain yang paling indah selain dipertemukan kembali di surga
Begitulah harapan setiap anak yang telah kehilangan orang tuanya
KITA YANG LEBIH MEMBUTUHKAN MEREKA
Makanan yang kita berikan tidak akan bisa menggantikan tangis kerinduan di ujung malam
Makanan yang kita berikan untuk berbuka pun hanya akan mengenyangkan perut dan rasa dahaga di sisa-sisa senja
Mereka membutuhkan makanan namun kita lebih butuh mereka untuk menjadi wasilah kebaikan melalui amal yang mulia di bulan Ramadan ini
1 PORSI DAN PAHALA YANG BERLIPAT-LIPAT
1 porsi yang anda berikan tidak hanya berbuah pahala kebaikan memberi makanan berbuka untuk yang berpuasa saja
1 porsi tersebut juga bisa membantu teman-teman pengurus panti asuhan dalam menyediakan makanan yang bergizi untuk anak-anak
1 porsi tersebut pun juga menjadi bukti benarnya keimanan kita karena sering Allah ta'ala sebutkan di dalam Alquran tentang orang-orang yang mengaku beriman namun enggan menyantuni anak yatim dan memberi makanan untuk orang miskin
1 PORSI RP15.000
Anda boleh berbagi lebih dari satu porsi atau mengatasnamakan sedekah yang mulia ini untuk orang-orang yang anda cintai
PAKET BERBUKA PUASA RAMADAN BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Bentuk Syukur yang Sering Dilupakan Manusia
Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya di antara bentuk syukur yang paling besar terhadap nikmat dan rezeki yang kita dapatkan di kehidupan dunia ini adalah bersyukur dan berterima kasih kepada orang-orang yang menjadi perantara terwujudnya kenikmatan dan karunia tersebut.
Hal ini tentu saja bukanlah perkara yang mudah, seringkali manusia melupakan dan menganggap remeh bersyukur dan berterima kasih kepada manusia. Sampai-sampai Allah Ta’ala berfirman,
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’: 13)
Hal ini tentu saja bukan tanpa sebab, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا يَشْكُرُ اللهَ مَن لا يَشْكُرُ الناسَ
”Tidak akan terwujud rasa syukur kepada Allah Ta’ala dari seseorang yang tidak bersyukur kepada manusia.” (HR. Abu Dawud no. 4811)
Para ulama mengatakan,
“Makna hadis tersebut adalah sesungguhnya siapa yang tabiat dan kebiasaannya masa bodoh, tidak peduli dan mengingkari kebaikan orang lain, serta tidak berterima kasih kepada mereka, maka ia pun dengan mudahnya juga tidak bersyukur dan berterima kasih serta mengingkari kebaikan-kebaikan dan nikmat Allah Ta’ala.”
Selengkapnya: https://muslim.or.id/83650-bentuk-syukur-yang-sering-dilupakan-manusia.html
Ust. Muhammad Idris, Lc.
BERBAGI BINGKISAN RAMADAN BERSAMA MUSLIM.OR.ID
Update 11 Maret 2023 telah terkumpul 22 paket bingkisan Ramadan
MARI BERBAGI BINGKISAN RAMADAN UNTUK PARA USTADZ DAN PARA PENGGERAK DAKWAH
Salah satu kemuliaan ajaran Islam adalah sunnah memberikan hadiah kepada orang lain. Hal ini akan menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang serta menghilangkan perasaan yang dapat merusak persaudaraan seperti hasad, dengki, iri dan lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“(HR. Bukhari)
BISAKAH KITA MERASAKANNYA?
Menjadi sebuah tanda keimanan yang benar apabila kita bisa merasa bahagia dengan hadirnya kebahagiaan yang dirasakan oleh orang lain terlebih orang tersebut adalah seorang muslim yang hanif
Oleh karena itu YPIA Yogyakarta lembaga yang menaungi muslim.or.id membuka kesempatan bagi kaum muslimin untuk berlomba-lomba berbagi bingkisan Ramadan untuk ustadz di berbagai pondok pesantren dan segenap penggerak dakwah di Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
1 PAKET BINGKISAN RP100.000
Paket bingkisan berisi berbagai makanan dan pernak-pernik Muslim yang bermanfaat dan menumbuhkan kebahagiaan insya Allah
1 BINGKISAN BISA MEMBAHAGIAKAN 1 KELUARGA
Tentu ustadz-ustadz dan para penggerak dakwah ini mereka memiliki keluarga
Jika di momen bulan suci yang spesial mendapatkan hadiah yang istimewa tentu yang berbahagia tidak hanyalah satu orang tetapi satu keluarga yang berada di dalamnya
Itu baru satu bingkisan, bagaimana jika berbagi lebih dari itu tentu akan semakin banyak kaum muslimin yang berbahagia dari anak-anak sampai orang tua
DUKUNGAN ANDA BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
*Puasa Dan Lebaran Bersama Pemerintah*
Hendaknya kaum Muslimin memulai dan mengakhiri puasa Ramadhan bersama pemerintah. Sehingga tercapai persatuan dan kebersamaan dalam melaksanakan ibadah yang agung ini.
Dalam sebuah hadits,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالْأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ
“Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Hari puasa adalah hari ketika orang-orang berpuasa, Idul Fitri adalah hari ketika orang-orang berbuka, dan Idul Adha adalah hari ketika orang-orang menyembelih‘” (HR. Tirmidzi 632, Ad Daruquthni 385).
Dalam lafadz yang lain:
صَوْمُكُمْ يَوْمَ تَصُومُونَ , وَفِطْرُكُمْ يَوْمَ تُفْطِرُونَ
“Kalian berpuasa ketika kalian semuanya berpuasa, dan kalian berbuka ketika kalian semua berbuka” (HR Ad Daruquthni 385, Ishaq bin Rahawaih dalam Musnad-nya 238).
Derajat Hadits
At Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan gharib”. An Nawawi berkata: “Sanad hadits ini hasan” (Al Majmu’, 6/283). Syaikh Al Albani berkata: “Sanad hadits ini jayyid” (Silsilah Ahadits Shahihah, 1/440).
Faidah Hadits
Pertama: Puasa dan lebaran bersama pemerintah dan mayoritas orang setempat
At Tirmidzi setelah membawakan hadits ini ia berkata: “Hadits ini hasan gharib, sebagian ulama menafsirkan hadits ini, mereka berkata bahwa maknanya adalah puasa dan berlebaran itu bersama Al Jama’ah dan mayoritas manusia”.
Ash Shan’ani berkata: “Hadits ini dalil bahwa penetapan lebaran itu mengikuti mayoritas manusia. Orang yang melihat ru’yah sendirian wajib mengikuti orang lain dan mengikuti penetapan mereka dalam shalat Ied, lebaran dan idul adha” (Subulus Salam 2/72, dinukil dari Silsilah Ash Shahihah 1/443)
Al Munawi mengatakan: “Makna hadits ini, puasa dan berlebaran itu bersama Al Jama’ah dan mayoritas manusia” (At Taisiir Syarh Al Jami’ Ash Shaghir, 2/106)
Syaikh Al Albani menjelaskan, bahwa makna ini juga dikuatkan oleh hadits ‘Aisyah, ketika Masruq (seorang tabi’in) menyarankan beliau untuk tidak berpuasa ‘Arafah tanggal 9 Dzulhijjah karena khawatir hari tersebut adalah tanggal 10 Dzulhijjah yang terlarang untuk berpuasa. Lalu ‘Aisyah menjelaskan kepada Masruq bahwa yang benar adalah mengikuti Al Jama’ah. ‘Aisyah radhiallahu’anha berdalil dengan hadits:
النحر يوم ينحر الناس، والفطر يوم يفطر الناس
“An Nahr (Idul Adha) adalah hari ketika orang-orang menyembelih dan Idul Fitri adalah hari ketika orang-orang berlebaran” (Lihat Silsilah Ahadits Shahihah 1/444)
Perlu diketahui, bahwa istilah Al Jama’ah maknanya adalah umat Islam yang berkumpul bersama ulama dan penguasa muslim yang sah, mereka yang senantiasa meneladani ajaran Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan pemahaman para sahabat Nabi. Mengenai istilah ini silakan baca artikel Makna Al Jama’ah dan As Sawadul A’zham. Maka mengikuti Al Jama’ah dalam hal penentuan Ramadhan dan hari raya adalah mengikuti keputusan pemerintah muslim yang sah yang berkumpul bersama para ulamanya yang diputuskan melalui metode-metode yang sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Lanjut baca : https://muslim.or.id/9675-puasa-dan-berhari-raya-bersama-pemerintah.html
Ust. Yulian Purnama
Fikih Shalat Bagi Orang Yang Punya Udzur
Kajian kitab Umdah at-Thalib (Fikih Hambali)
Bersama Ust. Yulian Purnama
Simak:
https://www.youtube.com/live/2zHcmt8g5tw
Diselenggarakan oleh Channel Atsar TV - Yayasan Pendidikan Islam Al Atsary
6 Cara Efektif Mengobati Hati Yang Sakit
Hati seorang hamba tidak akan bisa bersih dan lurus di atas keimanan yang kuat, kecuali apabila selamat dari fitnah syubhat dan syahwat. Perlu kita ketahui bersama bahwa hati yang bersih dan selamat dari fitnah syahwat dan syubhat merupakan sebab datangnya kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah Ta’ala berfirman,
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“(Yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara’: 88-89)
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengingatkan kita bahwa di hari kiamat nanti, harta benda dan anak-anak kita tidak akan berguna dan tidak akan mendatangkan kebahagiaan, kecuali apabila kita bertemu Allah Ta’ala dengan hati yang bersih.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga menyebutkan bahwa mereka yang memiliki hati yang bersih merupakan salah satu manusia yang paling utama. Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin ‘Amru radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: “كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ، صَدُوقِ اللِّسَانِ”. قَالُوا: صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ، فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ؟ قَالَ: “هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ، لَا إِثْمَ فِيهِ، وَلَا بَغْيَ، وَلَا غِلَّ، وَلَا حَسَدَ”
Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Manusia bagaimanakah yang paling mulia?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Semua orang yang hatinya makhmum (disapu/dibersihkan) dan jujur dalam berucap.” Mereka (para sahabat) berkata, “Jujur dalam berucap telah kami ketahui, tetapi apakah maksud dari hati yang makhmum?” Beliau bersabda, “Yaitu, hati yang bertakwa dan bersih, tidak ada dosa, kezaliman, kedengkian, dan hasad di dalamnya.” (HR. Ibnu Majah no. 3416)
Berikut ini adalah beberapa cara efektif yang akan membantu kita di dalam menyembuhkan dan membersihkan hati kita yang dipenuhi oleh penyakit, baik penyakit syubhat maupun penyakit syahwat.
Pertama, rajin membaca Al-Qur’an, menghayati maknanya, mempelajari kandungannya, serta mengamalkan apa-apa yang ada di dalamnya
Seluruh manusia diperintahkan untuk beribadah hanya kepada Allah Ta’ala saja. Dengan menjalankan seluruh perintah Allah Ta’ala dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Kesemuanya itu tak akan terwujud, kecuali jika orang tersebut benar-benar telah menghayati dan mempelajari kandungan Al-Qur’an. Allah Ta’ala sendiri yang memerintahkan kita untuk menghayati Al-Qur’an. Allah berfirman,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka, tidakkah mereka menghayati Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
Tidak diragukan lagi, menelaah dan menghayati makna ayat-ayat Al-Qur’an merupakan obat paling ampuh untuk menyembuhkan hati yang sakit lagi kotor. Allah Ta’ala mengabarkan terkait hal ini dalam firman-Nya,
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk, serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)
Selengkapnya: https://muslim.or.id/83632-6-cara-efektif-mengobati-hati-yang-sakit.html
Ust. Muhammad Idris, Lc.
INI HAL YANG DICARI MAHASISWA PERANTAU DARI LUAR JOGJA
PLAY VIDEO https://youtu.be/lcatztcbeOQ
Jika hanya ingin meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi maka di kota beliau memiliki banyak pilihan
Namun hati mas Fadil lebih condong untuk merantau ke Yogyakarta demi menempa diri sebagai mahasiswa yang haus dengan bekal ilmu syar'i
Banyaknya para mahasiswa dan mahasiswi yang merindukan lingkungan islami sebagai penunjang perbekalan diri sembari meneruskan studi di perguruan tinggi membuat kami terus mengembangkan program YPIA academy
Di sinilah para mahasiswa bisa memperbaiki dan menghafal bacaan Alquran, mempelajari bahasa Arab dari dasar, bahkan sampai mengikuti program pondok pesantren yang disesuaikan dengan dinamika dunia perkuliahan
DUKUNG YPIA UNTUK TERUS MENGEMBANGKAN PROGRAM DAKWAH INI TEMAN-TEMAN
Dukungan kalian bisa disalurkan melalui website ypia.or.id
ATAU TRANSFER MANUAL MELALUI REKENING KAMI
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Broadcast by:
Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA official
Instagram: ypiaorid
Hukum Umrah Atau Haji Anak Kecil
Ada perbedaan pendapat ahli fikih tentang keabsahan umrah atau haji anak kecil. Mayoritas mereka menyimpulkan sahnya umrah dan haji anak kecil.
Pendapat ini adalah pendapat yang kami yakini kebenarannya. Hal ini karena berdasar pada sebuah hadis yang sahih dari sahabat ‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertemu dengan rombongan jamaah haji di sebuah tempat yang disebut Ar-Rouha’, beliau bertanya kepada rombongan tersebut,
من القوم ؟
“Siapakah kalian?“
قالوا : المسلمون ، من أنت ؟
Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang muslim, lantas siapa Anda?”
قال : أنا رسول الله
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Saya adalah Rasulullah.”
Lalu, ada seorang wanita mengangkat putranya yang masih kecil, memperlihatkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu wanita itu bertanya,
“Ya Rasulullah, apakah hajinya anak ini sah?”
قال : نعم ولك أجر .
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Iya, dan anda mendapatkan pahala. (membantu hajinya anak ini, pent.)”
(HR. Muslim).
Namun, apakah haji atau umrah anak kecil dapat menggugurkan kewajiban?
Artinya, hajinya sudah teranggap sebagai haji Islam atau haji yang telah menunaikan rukun Islam atau umrah yang telah menggugurkan kewajiban?
Jawabannya adalah tidak mengugurkan kewajiban haji atau umrahnya. Sehingga, saat ia telah dewasa dan ia mampu, maka wajib menunaikan haji atau umrah kembali untuk menunaikan rukun Islam haji dan menggugurkan kewajiban umrahnya. Karena seluruh ibadah wajib yang dilakukan oleh anak kecil, oleh syariat dianggap sebagai amalan sunah.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/83525-hukum-umrah-atau-haji-anak-kecil.html
Ust. Ahmad Anshori, Lc.
SEDANG HALANGAN TAPI TETAP BISA MENDULANG PAHALA PUASA RAMADAN
"Sepertinya awal Ramadan kali ini tidak bisa ikut puasa nih! "
Apakah kamu juga salah satu muslimah yang mendapati fase halangan (haid) di bulan suci Ramadan kali ini?
Memang kewajiban puasa bisa diganti di hari yang lain namun apakah kita rela mendapati hari-hari berharga di bulan Ramadan tanpa bisa mendulang keutamaan layaknya kaum muslimin lain yang sedang berpuasa
BERAPA HARI FASE HALANGAN KITA? MARI KITA BERHITUNG KEMBALI
Rata-rata fase halangan wanita adalah 7 hari sedangkan durasi waktu berpuasa di Indonesia kira-kira 13 jam maka ada 91 jam waktu yang kosong dari puasa Ramadan
Betul, puasa bisa diganti di hari-hari lain namun hari-hari yang telah berlalu di bulan suci belum tentu bisa kita dapati kembali
Betul, kita bisa mengisi hari-hari yang kita tinggalkan karena halangan dengan amalan ibadah yang lain seperti membaca Alquran atau amalan lainnya
Tapi jika Islam memberikan kesempatan mendapatkan keutamaan pahala seperti orang yang berpuasa meski sedang halangan apakah kita akan menyia-nyiakannya?
TUJUH HARI HALANGAN ANDA JANGAN KOSONG DARI PAHALA PUASA RAMADAN
Kita simak dulu hadis yang mulia ini
nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda
"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no 807)
Jika setiap 1 hari kita memberi makan 2 orang untuk berbuka puasa selama 7 hari maka setiap 1 hari Anda halangan seakan mendapatkan keutamaan pahala 2 hari puasa Ramadan
Itu baru hitungan minimalnya manusia, sedangkan Allah Maha luas rahmat-Nya
Di bulan yang penuh berkah ini Allah ta'ala melipatgandakan setiap amal saleh terlebih apabila bertepatan dengan malam Lailatul Qadar tentu semakin melimpah pula pahalanya
ITU BARU HITUNGAN MEMBERI DUA PORSI
Bagaimana jika setiap satu hari di bulan Ramadan kita memberikan lebih dari itu
Bisa jadi besarnya keutamaan pahala yang kita dapatkan melampaui batas usia kita di dunia
Itulah keutamaan umat nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, usianya tidak sepanjang umat sebelumnya namun amalannya bisa melampaui batas usianya
1 PORSI RP15.000
Anda boleh berbagi lebih dari 1 porsi atau mengatasnamakan paket buka puasa untuk orang-orang yang anda cintai termasuk orang tua yang sudah meninggal
PAKET BERBUKA PUASA BISA DISALURKAN MELALUI REKENING RESMI YPIA
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Broadcast by:
Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA official
Instagram: ypiaorid
"Memangnya Anda Lebih Pintar Dari Pak Kyai Fulan?"
Inilah komentar yang biasanya kita dengar, saat kita meninggalkan adat atau pendapat yang menyelisihi Sunnah Nabi shollallohu alaihi wasallam. Mari kita simak jawaban Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh tentang komentar ini:
"Jika dikatakan kepada orang yang mengajak kepada hidayah dan petunjuk: “kamu yang lebih alim (pandai) ataukah Imam Fulan?”, maka ini adalah bantahan yang salah, karena Imam Fulan dalam masalah ini telah diselisihi oleh imam-imam lain yang sederajat dengannya.
Memang aku tidak lebih alim dari imam ini dan imam itu, akan tetapi kedudukan mereka di sisi imam-imam yang lain, seperti kedudukan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Ibnu Mas’ud, dll di sisi imam-imam yang lain.
Jadi sebagaimana para sahabat satu dengan yang lainnya sebanding dalam masalah-masalah yang diperselisihkan, -dan apabila mereka berselisih dalam sebuah masalah, maka apa yang mereka perselisihkan dikembalikan kepada Allah dan Rosul meski sebagian dari mereka lebih alim dalam masalah-masalah yang lain-, begitu pula masalah-masalah yg diperselisihkan oleh para imam.
Orang-orang telah meninggalkan pendapat Umar dan Ibnu Mas’ud dalam masalah tayamum-nya orang junub, dan mereka mengambil pendapat orang yang dibawah keduanya seperti Abu Musa Al-Asy’ari dan yang lainnya karena dia berdalil dengan Kitab dan Sunnah.
Orang-orang juga telah meninggalkan pendapatnya Umar dalam masalah diyat-nya jari-jemari, dan mereka mengambil pendapatnya Mu’awiyah, karena ada dalil As Sunnah bersamanya, bahwa Nabi shollallohu alaihi wasallam mengatakan: “Jari ini dan dari itu sama saja“.
Jika pintu (komentar seperti) ini dibuka, tentu perintah Allah dan dan RosulNya akan ditinggalkan. Dan setiap imam di tengah para pengikutnya akan menjadi seperti Nabi shollallohu alaihi wasallam di tengah-tengah umatnya. Dan ini merupakan tindakan mengubah agama, mirip dengan keadaan kaum Nasrani yang dicela Allah dalam firmanNya:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka telah menjadikan orang-orang alimnya (Yahudi) dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, demikian juga terhadap Almasih Putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah yang satu, yang tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Dia, maha suci Dia dari apa yang mereka persekutukan“. (QS. Attaubah: 31)
Wallohu subanahu wata’ala a’lam, dan segala puji hanya bagi Dia semata.
[Majmu’ul Fatawa: 20/215-216].
Selengkapnya: https://muslim.or.id/23273-memangnya-anda-lebih-pintar-dari-pak-kyai.html
Ust. DR. Musyaffa ad-Dariny, Lc., MA.
Waktu Sahur Bukan Untuk Ngobrol dan Nonton, Tapi Doa dan istigfar
Sebagian kaum muslimin menghabiskan waktu ketika makan sahur dan menunggu shalat subuh dengan ngobrol perkara yang kurang bermanfaat. Sebagian lagi sibuk dengan menonton acara televisi yang notebene umumnya tidak bermanfaat, acara televisi ketika sahur tersebut mayoritasnya berisi lelucon, humor dan tertawa-tertawa saja. Hendaknya kita sadar dan menyadarkan kaum muslimin bahwa waktu sahur adalah waktu yang sangat agung dan mengandung keberkahan yang banyak. Sangat sia-sia apabila waktu sahur diisi dengan ngobrol yang tidak bermanfaat dan hanya tertawa-tertawa saja. Sebaliknya, waktu sahur itu hendaknya diisi dengan istighfar, muhasabah diri agar lebih baik dengan penuh ketundukan kepada Allah, serta diisi dengan berdoa meminta kepada Allah dengan penuh kehinaan kepada Allah, karena di waktu sahur doa tersebut mustajab.
Waktu sahur ada keberkahan
Secara umum waktu sahur yang kita lalui ketika makan sahur adalah waktu yang mengandung keberkahan. Hendaknya kita tidak meremehkan yang namanya “berkah”, karena berkah artinya kebaikan yang banyak serta kemudahan hidup.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺗَﺴَﺤَّﺮُﻭﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﻓِﻰ ﺍﻟﺴَّﺤُﻮﺭِ ﺑَﺮَﻛَﺔً
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan .” [HR. Bukhari dan Muslim]
Waktu sahur hendaknya diisi dengan istigfar
Kebiasaan orang shalih adalah memanfaatkan waktu sahur untuk istighfar. Kita sangat banyak melakukan dosa, baik itu dosa yang kita sadari atau tidak kita sadari. Misalnya melihat rambut wanita di zaman ini, itu adalah dosa, akan tetapi kita bisa jadi menganggapnya biasa saja. Masih banyak dosa lainnya yang kita perlu istighfar agar Allah mengampuni kita.
Allah Ta’ala berfirman mengenai orang-orang shalih.
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
“Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17).
Al-Qurthubi membawakan perkataan Abu Ja’far, beliau berkata:
هم السائلون ربهم أن يستر عليهم فضيحتهم بها
“Mereka meminta kepada Rabb meraka agar ditutup aib dan kesalahan mereka.” [Tafsir Al-Qurthubi]
Waktu sahur diisi dengan doa
Waktu sahur adalah waktu mustajab untuk berdoa, hendaknya kita memperbanyak berdoa di waktu ini. Allah turun ke langit dunia di waktu sepertiga malam terakhir yaitu waktu sahur. Saat itu doa akan dikabulkan oleh Allah dan permintaan dipenuhi. Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” [HR. Bukhari dan Muslim].
Lanjut baca: https://muslim.or.id/47005-waktu-sahur-bukan-untuk-ngobrol-dan-nonton-tapi-doa-dan-istigfar.html
Ust. dr. Raehanul Bahraen
Muslim Harus Bergembira Menyambut Ramadhan
Salah satu tanda keimanan adalah seorang muslim bergembira menyambut Ramadhan. Ibarat akan menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan, maka ia persiapkan segalanya dan tentu hati menjadi sangat senang tamu Ramadhan akan datang. Tentu lebih senang lagi jika ia menjumpai Ramadhan.
Hendaknya seorang muslim khawatir akan dirinya jika tidak ada perasaan gembira akan datangnya Ramadhan. Ia merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Bisa jadi ia terluput dari kebaikan yang banyak. Karena ini adalah karunia dari Allah dan seorang muslim harus bergembira.
Allah berfirman,
ﻗُﻞْ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ ﻓَﺒِﺬَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﻔْﺮَﺣُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ
“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus [10]: 58).
Lihat bagaimana para ulama dan orang shalih sangat merindukan dan berbahagia jika Ramadhan akan datang. Ibnu Rajab Al-Hambali berkata,
ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒُ : ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳُﺒَﻠِّﻐَﻬُﻢْ ﺷَﻬْﺮَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻧَﺎﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﻘَﺒَّﻠَﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ
“Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu) mereka.” (Latha’if Al-Ma’arif hal. 232).
Kenapa Harus Bergembira Menyambut Ramadhan?
Kegembiraan tersebut adalah karena banyaknya kemuliaan, berkah, dan keutamaan pada bulan Ramadhan. Beribadah semakin nikmat dan lezatnya bermunajat kepada Allah
Kabar gembira mengenai datangnya Ramadhan sebagaimana dalam hadits berikut.
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/385). Dinilai shahih oleh Al-Arna’uth dalam Takhrijul Musnad (8991))
Ulama menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan kita harus bergembira dengan datangnya Ramadhan.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/29974-muslim-harus-bergembira-menyambut-ramadhan.html
Ust. dr. Raehanul Bahraen
NGEKOS DI WISMA MUSLIM KULIAH JADI TERARAH BEGINI KEGIATANNYA
PLAY VIDEO https://youtu.be/ZxA07lR4SVA
Kos-kosan islami dengan lingkungan seperti pondok pesantren yang dinamis dengan kehidupan mahasiswa dan mahasiswi tentu menjadi oase yang menyejukkan di tengah hiruk pikuknya kota Jogja
BANTU YPIA HADIRKAN WISMA MUSLIM DAN WISMA MUSLIMAH DI KOTA PELAJAR
Paket dukungan anda untuk program dakwah ini akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan operasional Wisma muslim
Saat ini YPIA mengelola amanah dari kaum muslimin untuk menjalankan kurang lebih 10 Wisma yang terdiri dari Wisma muslim dan muslimah
DUKUNGAN MULAI RP10.000
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor
082225979555
Atau klik wa.ms/6282225979555
Ketik nama, nama program, nominal donasi
Mengapa Bencana Terus Melanda?
Bencana demi bencana menimpa negeri ini secara bertubi-tubi; tanah longsor, tsunami, kebakaran, gunung meletus, dan yang sedang marak sekarang ini adalah bencana banjir.
Tentu saja, sebagai seorang muslim kita harus yakin bahwa di balik bencana tersebut terkandung hikmah bagi kita semuanya, di antaranya agar kita semua berintrospeksi dan berbenah diri, bertaubat dan bersimpuh di hadapan Allah.
Sungguh, termasuk kesalahan yang amat fatal jika kita hanya meyakini seperti kebanyakan orang bahwa bencana banjir dan sejenisnya adalah sekadar bencana alam murni tanpa ada sebab dan hikmah di dalamnya.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata dalam khutbahnya yang berjudul Atsaril Ma’ashi:
“Sesungguhnya kebanyakan manusia sekarang menganggap bahwa musibah yang menimpa mereka baik dalam bidang perekonomian, keamanan, atau politik disebabkan karena faktor-faktor dunia semata.
Tidak ragu lagi bahwa semua ini merupakan kedangkalan pemahaman mereka dan lemahnya iman mereka serta kelalaian mereka dari merenungi al-Qur‘an dan sunnah Nabi.
Sesungguhnya di balik musibah ini terdapat faktor penyebab syar’i yang lebih besar dari faktor-faktor duniawi. Allah berfirman:
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ﴿٤١﴾
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS ar-Rum [30]: 41)”.
Semoga Allah merahmati para ulama salaf yang selalu melakukan introspeksi atas segala musibah yang menimpa mereka, lalu segera sadar dan memperbaiki diri.
Ibnu Sirin berkata, “Saya tahu dosa apa yang menyebabkan aku sekarang ini memikul hutang, karena dahulu empat puluh tahun silam saya pernah mengatakan kepada seorang: ‘Wahai muflis (orang yang bangkrut)’”.
Sufyan bin Uyainah mengatakan, “Dahulu aku diberi pemahaman tentang al-Qur‘an, namun tatkala aku menerima kantong uang maka pemahaman itu hilang dariku”.
Demikianlah orang-orang yang cerdas, mereka selalu melakukan introspeksi dan mengakui kesalahan dan dosa yang menyebabkan musibah yang terjadi pada dirinya.
Sumber: https://muslim.or.id/28694-mengapa-bencana-terus-melanda.html
Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi
Mengenal Macam-Macam Takdir
Sebagai seorang muslim, pasti tidak asing dengan yang namanya takdir. Tapi tahukah Anda kalau takdir itu bermacam-macam? Berikut macam-macam takdir yang harus kita ketahui.
Macam-macam Takdir
Para ulama menjelaskan ada empat macam takdir, yaitu:
1) Takdir Azali
2) Takdir ‘umri
3) Takdir Sanawi
4) Takdir Yaumi.
Berikut penjelasannya:
1) Takdir Azali
Yaitu takdir yang ditulis dalam lauhil mahfudz 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Takdir azali ini adalah takdir yang merupakan takdir utama yang pasti terjadi bagi semua mahkluk.
Allah berfirman,
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”. (Al-Hajj/22 : 70).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ، قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ، بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ، قَالَ: وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
“Allah menentukan berbagai ketentuan para makhluk, 50.000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. “Beliau bersabda, “Dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air.” (HR. Muslim).
2) Takdir ‘umri
Yaitu takdir yang ditulis malaikat ketika meniupkan roh ke dalam janin.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، ثُمَّ يَكُوْنُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ فِيْ ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ، فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ، بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
“Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah seperti itu pula (empat puluh hari), kemudian menjadi segumpal daging seperti itu pula, kemudian Dia mengutus seorang Malaikat untuk meniupkan ruh padanya, dan diperintahkan (untuk menulis) dengan empat kalimat: untuk menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia(nya).” (HR. Bukhari Muslim)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/43701-memahami-macam-macam-takdir.html
Ust. dr. Raehanul Bahraen