Ajaklah Anakmu Ke Majelis Pengajian
Ada hal yang menarik dari kehidupan sahabat yang mulia Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu. Beliau adalah sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang baru berumur 8 tahun di saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meninggal dunia. Beliau adalah bayi pertama yang terlahir dari kaum Anshar pasca hijrahnya Nabi ke kota Madinah.
Namun, ajaibnya di usia yang sebelia itu, beliau telah menghafal dan meriwayatkan banyak hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ada sekitar 114 hadis yang telah beliau riwayatkan.
Artinya, hadis-hadis yang beliau hafal dan riwayatkan adalah hadis yang beliau dapat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di usia sebelum 8 tahun sampai usia 8 tahun.
Bahkan, salah satu hadis yang beliau riwayatkan adalah hadis yang dianggap oleh para ulama sebagai salah satu dari 3 hadis yang menjadi inti dari agama Islam, yaitu:
Pertama, hadis Umar bin Khattab,
إنما الأعمال بالنيات..
“Sesungguhnya amalan tergantung pada niat.”
Hadis ini menjadi barometer amalan batin.
Kedua, hadis ‘Aisyah,
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
“Siapa yang beribadah dengan amal ibadah yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ibadah itu tertolak.”
Hadis ini menjadi barometer amalan lahir (zahir).
Ketiga, hadis Nu’man bin Basyir,
إن الحلال بين وإن الحرام بين….
“Sesungguhnya yang halal itu sudah jelas, dan yang haram juga sudah jelas…”
Lanjut baca: https://muslim.or.id/81997-ajaklah-anakmu-ke-kajian.html
Ust. Ahmad Anshori, Lc.
UPDATE DONASI UNTUK BANTU OPERASIONAL RADIO MUSLIM JOGJA
Periode januari 2023
1 PAKET = RP20.000
Terkumpul 52 paket
Kebutuhan 1750 paket
Radio Muslim Jogja adalah media dakwah yang mengudara di frekuensi 1467 am dan streaming melalui radiomuslim.com dari hari Senin sampai Ahad para kru radio berusaha menghadirkan siaran penumbuh iman ke tengah ruang dengar kaum muslimin
MARI BANTU OPERASIONAL RADIO MUSLIM JOGJA
Dengan berdonasi melalui https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Menjadi Muslim Proporsional
Memahami bahwa akhirat merupakan hal yang pasti adalah bentuk keimanan yang wajib kita miliki. Menyadari bahwa keniscayaan sebagai seorang hamba Allah juga merupakan bentuk anugerah dari Allah Ta’ala agar kita memahami peta jalan kehidupan fana ini serta tujuan besar dari penciptaan alam semesta di mana kita berada di dalamnya.
Jalan menuju keridaan Allah Ta’ala sesungguhnya dipenuhi dengan banyak tantangan. Hal demikian tidak lain adalah sebagai bentuk permakluman dari Allah kepada kita bahwa hanya orang-orang beriman yang mampu melaksanakannya.
أحََسِبَ ٱلنَّاسُ أنَ یُتۡرَكُوۤا۟ أنَ یَقوُلوُۤا۟ ءَامَنَّا وَھُمۡ لَا یُفۡتَنُونَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman’ dan mereka tidak diuji?” (QS. Al-`Ankabut: 2)
Waktu: Tantangan proporsionalitas
Di antara tantangan bagi orang beriman tersebut adalah waktu luang. Permasalahan yang sering timbul di zaman ini adalah persoalan pemanfaatan waktu. Dengan semakin canggihnya teknologi seperti telepon pintar (smartphone), kita pun cenderung terpedaya dengan menghabiskan sebagian besar waktu berjibaku dengan media sosial yang ada.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
نِعْمَتانِ مَغْبُونٌ فِیھِما كَثِیرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ والفَراغُ
“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412, dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu)
Padahal apabila kita kaji lebih dalam, meskipun smartphone tersebut juga memiliki manfaat, tapi kita masih bisa memprioritaskan dan mengefisiensikan waktu dalam menggunakannya. Kita bisa membuat kesepakatan bagi diri sendiri bahwa waktu kita untuk smartphone adalah sisa dari waktu yang ada dari hal-hal yang bermanfaat seperti ibadah dan muamalah yang dengannya kita lebih banyak menghabiskan waktu.
Demikianlah salah satu contoh hal yang paling mempengaruhi dan menguras sebagian waktu bahkan umur manusia. Lalu, bagaimana lagi dengan kelalaian berupa menghabiskan waktu dengan game, gosip, bahkan berbagai jenis kemaksiatan lainnya? Wal’iyadzubillah.
Lantas, bagaimana cara mengatasi hal tersebut dan menjadi muslim yang proporsional terhadap waktu?
Menjadi muslim proporsional dengan memanfaatkan waktu
Memohon pertolongan Allah agar diberikan petunjuk
Jalan pertama dan paling utama yang selayaknya kita tempuh adalah dengan memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala untuk diberikan petunjuk dan kekuatan untuk melaksanakan segala perintah-Nya tersebut melalui doa.
Doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu untuk dibaca setiap selesai melaksanakan salat,
اللھمَّ أَعِنِّي على ذكرِكَ وشُكْرِكَ ، و حُسْنِ عِبادَتِكَ
“Ya Allah, bantulah aku untuk berzikir dan bersyukur kepada-Mu serta beribadah kepada-Mu dengan baik”. (Lihat Kitab Shahih Al-Adabul Mufrad, hal. 533)
Kita juga diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (hadis hasan yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha) untuk memohon agar diberikan ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan baik, serta amalan yang diterima melalui doa:
اللَّھمَّ إنَّي أسألَكَُ عِلمًا نافعًا، ورِزْقًا طیِّبًا، وعمَلًا مُتقَبَّلًا
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (dan halal -pen.), dan amalan yang diterima.” (Lihat Kitab Nataij Al-Afkar karya Ibnu Hajar Al-Atsqalani. 2: 411)
Dengan kata lain, kesibukan dalam hal yang bermanfaat tersebut seharusnya kita lakukan dengan menuntut ilmu, mencari rezeki, dan beramal saleh.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/81878-menjadi-muslim-proporsional.html
Penulis: Fauzan Hidayat
Kewajiban untuk Melunasi Utang Orang yang Sudah Meninggal Dunia
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
نَفْسُ المُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
“Jiwa (ruh) orang mukmin itu tergantung oleh utangnya sampai utangnya itu dilunasi.” (HR. Ahmad no. 10599, Ibnu Majah no. 2413, dan Tirmidzi no. 1078, 1079. Hadis ini dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani)
Faedah hadis
Hadis ini berisi tentang hukum yang berkaitan dengan orang yang sudah meninggal dunia, yaitu adanya kewajiban untuk melunasi atau membayar utangnya, jika orang yang sudah meninggal tersebut memiliki utang kepada orang lain. Dalam kondisi ini, wajib untuk bersegera melunasi utangnya semaksimal mungkin. Jika orang yang sudah meninggal tersebut memiliki harta warisan, maka bisa diambilkan dari harta warisannya. Jika tidak memiliki harta warisan, maka dianjurkan bagi sebagian kaum muslimin untuk menanggung pelunasan utangnya.
Maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ
“ … tergantung oleh hutangnya …”
adalah tergadai dengan utangnya, atau seorang mukmin tercegah dari masuk surga karena utangnya, atau tercegah dari mendapatkan ampunan, sampai utang-utangnya itu dilunasi.
Al-‘Iraqi rahimahullah berkata tentang makna hadis ini, “Maksudnya, perkaranya itu menggantung, tidak bisa dihukumi selamat, tidak bisa dihukumi celaka, sampai dilihat apakah utangnya sudah dilunasi ataukah belum?” (Tuhfatul Ahwadzi, 4: 193)
Dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ
“Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali utang.” (HR. Muslim no. 1886)
Masih di riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُكَفِّرُ كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا الدَّيْنَ
“Syahid di jalan Allah akan melebur setiap dosa, kecuali utang.” (HR. Muslim no. 1886)
Selengkapnya: https://muslim.or.id/81910-kewajiban-untuk-melunasi-hutang-orang-yang-sudah-meninggal-dunia.html
Ust. Muhammad Saifudin Hakim
GREBEK TEMPAT TINGGAL SANTRI RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI YPIA
PLAY VIDEO https://youtu.be/0bk5VmRxCZM
Kali ini kak Didin mengunjungi Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi yang terletak di daerah Dipowinatan Yogyakarta
Program Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi ini 100% gratis karena biaya operasional hariannya ditanggung bersama-sama oleh kaum muslimin yang mengharapkan keberkahan dari Allah Ta'ala dengan menyedekahkan sebagian hartanya untuk mendukung para penghafal Alquran
UPDATE PAKET DUKUNGAN UNTUK PENGHAFAL ALQURAN
Periode JANUARI 2023
1 Paket = Rp 20.000
Terkumpul 60 paket
Total kebutuhan 600 paket
Paket donasi akan disalurkan untuk operasional dan pengembangan Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi yang dikelola oleh YPIA
SALURKAN PAKET DONASI ANDA KAPAN SAJA
Donasi melalui website https://ypia.or.id/campaign/dukungan-untuk-para-penghafal-quran/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
🔰 FLASH DONASI TOOLS ADOBE CREATIVE CLOUD MUSLIM.OR.ID
Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu konten yang dibuat muslim.or.id adalah video dakwah singkat. Dalam pembuatan video ini, kami berkolaborasi dengan beberapa pihak antara lain Ma'had Al 'ilmi, Kampus Tahfidz, Pesantren Gratis Klaten dan juga langsung dengan para asatidz.
Video dakwah singkat ini kami upload di instagram dan dalam 30 hari terakhir telah ditonton sekitar 681.316 orang, ditambah para pemirsa juga ikut menyebarkan videonya sehingga semakin bertambah jumlah penontonnya.
Masya Allah! Insya Allah banyak sekali kebaikan yang akan antum dapatkan dengan ikut berkontribusi dalam dakwah ini. Donasi ini jumlah dan waktunya terbatas loh. Yuk, buruan ikutan!
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📣Periode Donasi: 11-13 Januari 2023
✅ Kebutuhan Dana: Rp. 3.600.000
*Jika donasi tersisa akan digunakan untuk operasional Muslim.or.id dan Muslimah.or.id
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚠️ Donasi dapat dikirimkan
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
📲 Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga setiap video yang ditonton dan tersebar luas ini bisa menjadi amal jariyah untuk kita semua.
Jazakumullahu khayran.
🎙 Reportase Daurah
Sekuntum nasihat dari Ust Ahmad Anshori Lc hafizhahullah
Dapat Hikmah lagi Alhamdulillah...
Syaikh Ibrahim Ar Ruhaili ditanya tentang hukum mutus kabel listrik yang digunakan utk acara-acara bid'ah atau maksiat. Jadi ingat 2018 dulu pernah terjadi peristiwa perusakan tenda ritual sedekah laut, di sebuah pantai di Bantul, kemudian menjadi berita nasional.
Mungkin kalau kita yang awam ini akan menjawab:
"Wah bagus tuh.."
"Berani sekali dia, layak jadi contoh.. (y) "
"Memang harus seperti itu. Karena amar makruf nahi mungkar harus ditegakkan...!!"
Tapi jawaban ulama beda ternyata. Mereka sangat hati-hati dalam berkata dan bertindak. Pandangan mereka dalam dan mempertimbangkan maslahat untuk jangka panjang, bukan hanya saat kemungkaran itu terjadi saja.
Syaikh menjawab:
"Tidak boleh melakukan seperti itu. Tak ada orang berakal sehat yang nekat melakukan itu. Karena cara nahi mungkar yang seperti itu tidak akan merubah kemungkaran.
Apakah dengan seperti itu bid'ah atau maksiat yang mereka syiarkan akan padam? Atau dengan seperti itu mereka akan bertaubat dari bid'ah dan maksiatnya?
Tidakkan..
Justru mereka makin tertantang melakukan kemungkaran. Kemudian, akan membahayakan diri yang mengingkari kemungkaran. Dan akan berdampak buruk pada marwah dakwah kebenaran dan para da'inya, sehingga masyarakat akan semakin menjauh dari kebenaran.
Bid'ah dan maksiat tidak mungkin bisa diobati dengan cara-cara instan seperti ini. Tapi perlu sabar dan hikmah untuk merubahnya. Sejalan dengan perintah Allah,
{ ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ
Dakwahilah manusia agar kembali ke jalan Tuhanmu dengancara hikmah dan pengajaran yang baik.(Surat An-Nahl: 125)
Solo, 19 Jumadas Tsani 1444 H.
✍️ Ahmad Anshori
Faidah dari Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaili -hafidzohullah-.
Dauroh Syar'iyah ke #7 - Pondok Pesantren Imam Bukhari Solo
🔰 FLASH DONASI TOOLS ADOBE CREATIVE CLOUD MUSLIM.OR.ID
Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu konten yang dibuat muslim.or.id adalah video dakwah singkat. Dalam pembuatan video ini, kami berkolaborasi dengan beberapa pihak antara lain Ma'had Al 'ilmi, Kampus Tahfidz, Pesantren Gratis Klaten dan juga langsung dengan para asatidz.
Video dakwah singkat ini kami upload di instagram dan dalam 30 hari terakhir telah ditonton sekitar 681.316 orang, ditambah para pemirsa juga ikut menyebarkan videonya sehingga semakin bertambah jumlah penontonnya.
Masya Allah! Insya Allah banyak sekali kebaikan yang akan antum dapatkan dengan ikut berkontribusi dalam dakwah ini. Donasi ini jumlah dan waktunya terbatas loh. Yuk, buruan ikutan!
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📣Periode Donasi: 11-13 Januari 2023
✅ Kebutuhan Dana: Rp. 3.600.000
*Jika donasi tersisa akan digunakan untuk operasional Muslim.or.id dan Muslimah.or.id
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚠️ Donasi dapat dikirimkan
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
📲 Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga setiap video yang ditonton dan tersebar luas ini bisa menjadi amal jariyah untuk kita semua.
Jazakumullahu khayran.
Tidak Membersihkan Diri Dari Air Kencing
Islam merupakan agama pertengahan di antara ajaran agama Nasrani dan Yahudi, termasuk dalam masalah menjaga kebersihan. Di kutub yang satu, ajaran agama Nasrani adalah ajaran yang kurang mempedulikan masalah kebersihan. Di kutub yang lain, ajaran agama Yahudi merupakan ajaran yang sangat berlebih-lebihan dalam masalah kebersihan.
Salah satu contoh yang sering diberikan oleh para ulama berkaitan dengan masalah ini adalah masalah boleh tidaknya jima’ (berhubungan badan) dengan perempuan (istri) yang sedang mengalami haid. Ajaran Nasrani memperbolehkan seorang suami berjima’ dengan istri, meskipun sang istri sedang berada dalam periode haid. Di sisi lain, ajaran Yahudi sangat berlebih-lebihan dalam masalah ini karena mereka mengajarkan untuk menjauhi wanita yang sedang haid. Sampai-sampai seorang suami tidak boleh makan bersama dengan istrinya yang sedang haid. Mereka juga tidak mau berada pada satu rumah dengan istri yang sedang haid, tetapi harus dipisahkan di rumah atau bangunan tersendiri.
Islam merupakan ajaran yang pertengahan dalam masalah ini. Darah haid memang darah kotor (najis), sehingga seorang suami harus menjauhi tempat keluarnya darah haid sang istri. Sehingga Islam melarang seorang suami menyetubuhi istri ketika sedang haid. Akan tetapi, suami tidak perlu pisah rumah dengan istri selama haid, atau tidak boleh makan bersama dengan istri, atau sikap-sikap ekstrim lainnya.
Dosa yang dianggap remeh, tidak mau membersihkan diri dari air kencing
Islam adalah agama yang mengajarkan pemeluknya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Di antara dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
“Dan bersihkanlah diri kalian” (QS. Al Muddatstsir [74]: 4).
Salah satu makna “membersihkan diri” dalam ayat di atas adalah membersihkan diri dari najis dan kotoran. Di antara najis atau kotoran yang harus (wajib) dibersihkan adalah air kencing. Tidak membersihkan diri dari air kencing termasuk salah satu dosa yang dianggap remeh oleh sebagian kaum muslimin, padahal hal itu termasuk dosa besar.
Diriwayatkan dari ’Abdulah bin ’Abbas Radhiyallahu ’anhuma, beliau berkata, Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam berjalan-jalan di salah satu tembok di kota Madinah. Beliau Shallallahu ’alaihi wasallam mendengar suara dua orang manusia yang yang sedang diazab di dalam kuburnya. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam berkata,
إِنَّهُمَا يُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا هَذَا فَكَانَ لَا يَسْتَنْزِهُ مِنَ الْبَوْلِ، وَأَمَّا هَذَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ
“Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa. Dan keduanya disiksa bukan karena perkara yang berat. Orang pada makam pertama disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencing. Orang kedua disiksa karena dirinya berjalan kesana kemari menebarkan namimah (adu domba)” (HR. Bukhari no. 216, Muslim no. 292, dan Abu Dawud no. 20).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/67964-tidak-membersihkan-diri-dari-air-kencing.html
Ust. Muhammad Saifudin Hakim
Hukum Laki-Laki Buang Air Kecil Sambil Berdiri
Pada kesempatan kali ini, kami akan coba membahas masalah tentang buang air kecil sambil berdiri. Semoga pembahasan yang ringkas ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
[Apabila ada hajat (kebutuhan), boleh buang air kecil sambil berdiri]
Pada asalnya, buang air kecil hendaknya dilakukan dalam kondisi sambil duduk. Diriwayatkan dari ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
مَنْ حَدَّثَكُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَالَ قَائِمًا فَلَا تُصَدِّقُوهُ؛ مَا كَانَ يَبُولُ إِلَّا جَالِسًا
“Siapa saja yang mengabarkan kepada kalian bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam buang air kecil sambil berdiri, janganlah kalian benarkan. Beliau tidaklah buang air kecil kecuali sambil duduk.” (HR. An-Nasa’i no. 29, At-Tirmidzi no. 12 dan Ibnu Majah no. 307, shahih)
Hal ini karena ketika buang air kecil sambil berdiri kemungkinan besar akan menyebabkan terperciknya air kencing ke badan atau ke pakaian.
Akan tetapi, jika terdapat kebutuhan (hajat) untuk buang air kecil sambil berdiri, maka diperbolehkan. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu,
رَأَيْتُنِي أَنَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَتَمَاشَى، فَأَتَى سُبَاطَةَ قَوْمٍ خَلْفَ حَائِطٍ، فَقَامَ كَمَا يَقُومُ أَحَدُكُمْ، فَبَالَ، فَانْتَبَذْتُ مِنْهُ، فَأَشَارَ إِلَيَّ فَجِئْتُهُ، فَقُمْتُ عِنْدَ عَقِبِهِ حَتَّى فَرَغَ
“Aku ingat ketika aku berjalan-jalan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau lalu mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum di balik tembok dan buang air kecil sambil berdiri sebagaimana kalian berdiri. Aku lalu menjauh dari beliau, namun beliau memberi isyarat kepadaku agar aku mendekat. Aku pun mendekat dan berdiri di belakang beliau hingga beliau selesai.” (HR. Bukhari no. 225 dan Muslim no. 273)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta Hudzaifah untuk mendekat karena ingin menjadikan badan Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu sebagai penutup (pembatas) beliau yang sedang buang air kecil sehingga aman dari pandangan orang lain.
Hadits riwayat Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu di atas tidaklah bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Hadits ‘Aisyah menceritakan mayoritas keadaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau buang kecil. Sedangkan hadits Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah buang air kecil sambil berdiri dalam sebagian kondisi (keadaan).
Para ulama menjelaskan bahwa perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut menunjukkan bolehnya buang air kecil sambil berdiri. Atau ketika itu tidak memungkinkan bagi beliau untuk buang air kecil sambil duduk.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala menjelaskan bahwa terdapat dua syarat ketika buang air kecil sambil berdiri, yaitu: (1) aman dari terkena percikan air kencing; dan (2) aman dari dilihat orang lain. (Syarhul Mumti’, 1: 92)
Bagaimana dengan urinoir yang terdapat di fasilitas umum?
Sering kita jumpai tempat buang air kecil sambil berdiri (urinoir) yang disediakan di fasilitas umum, dalam kondisi berjejer di toilet dan disediakan untuk kaum laki-laki. Fasilitas semacam ini tentu bermasalah, karena belum memenuhi persyaratan ke dua yang disebutkan oleh Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala di atas.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/45499-buang-air-kecil-sambil-berdiri.html
Ust. Muhammad Saifudin Hakim
Alhamdulillah, sudah tersedia bagian ke 2
Silakan bisa langsung kunjungi halamannya
Barakallahu fiikum
WAKAF UNTUK MEMBANGUN SEKOLAH ISLAM SMP YAA BUNAYYA
Kebutuhan dana 700 juta
Mari mulai tanam saham dakwah dalam bentuk wakaf pembangunan sekolah Islam untuk generasi muda yang tumbuh di atas Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih
Saham dakwah yang tidak akan membuahkan kerugian
Saham dakwah yang akan terus mengalirkan kebaikan selama sekolah ini terus bergerak untuk mencetak generasi rabbani
WAKAF MULAI RP10.000 DENGAN PROSPEK KEBAIKAN SEUMUR HIDUP INSYA ALLAH
YPIA bersama para kaum muslimin yang mencintai Allah dan semoga dicintai Allah telah memulai menanam benih kebaikan ini di SDIT Yaa Bunayya
Sekolah Islam yang dibangun di atas cita-cita yang mulia di salah satu sudut kota Yogyakarta
Tentu harapan ini ingin terus kami lanjutkan sampai ke jenjang selanjutnya agar visi misi mulia SDIT Yaa Bunayya terus bisa dilanjutkan ke tingkat SMP
SAATNYA MENJADI BAGIAN PERTAMA YANG MENANAM BENIH KEBAIKAN INI
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah: 261).
PAKET DONASI WAKAF BISA DISALURKAN MELALUI
Link donasi:
https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Hadits Dhaif: “Thala’al Badru Alaina”
Diriwayatkan dari ‘Ubaidillah,
لمَّا قدِمَ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم المدينةَ جعلَ النِّساءُ والصِّبيانُ والولدانُ يقُلنَ
طلع البدرُ علينا *** من ثنياتِ الوداعِ
وجب الشكرُ علينا *** ما دعا للهِ داعٍ
Tatkala Rasulullah datang ke Madinah, para wanita dan anak-anak bersenandung:
thala’al badru ‘alaina, min tsaniyatil wada’i
(Telah muncul purnama kepada kami, dari daerah Tsaniyatul Wada’)
wajabas syukru ‘alaina, ma da’a lillahi da’in
(Wajiblah bagi kita untuk bersyukur, selagi masih ada orang yang berdoa kepada Allah)
—
Hadits ini dikeluarkan oleh Abul Hasan Al Khal’i dalam Al Fawa’id (2/59), Al Baihaqi dalam Dala’ilun Nubuwwah (2/233) dari Ubaidillah bin Muhammad bin ‘Aisyah.
Derajat Hadits Thala’al badru ‘alaina
Hadits ini lemah. Sanad ini terputus tiga rawi, karena Ubaidillah ini adalah salah seorang guru imam Ahmad dan dia langsung meriwayatkan peristiwa tersebut. Inilah yang dikatakan oleh Imam Al Iraqi dalam Takhrij Al Ihya (2/244).
Imam Al Baihaqi rahimahullah berkata: “para ulama menyebutkan hal ini terjadi saat kedatangan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ke kota Madinah dari kota Makkah, bukan kedatangan beliau dari Tsaniyatul Wada’ saat pulang dari perang Tabuk”.
Namun hal ini dibantah oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zadul Ma’ad (3/13) : “ini adalah sebuah kekeliruan yang sangat nyata. Karena daerah Tsaniyatul Wada’ itu di arah Syam, daerah ini tidak pernah dilewati oleh orang yang datang dari Makkah ke kota Madinah. Dan tidak akan melewatinya kecuali bila ia meneruskan perjalanan ke Syam”.
Simak: https://muslim.or.id/20976-hadits-dhaif-tholaal-badru-alaina.html
Ust. Ahmad Sabiq
===
MARI IKUT MEMBERSAMAI RADIO MUSLIM JOGJA DALAM MENGHADIRKAN KAJIAN SUNNAH DI TENGAH MASYARAKAT
Link donasi: https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Bismillah, Ikuti dan hadirilah!!!
🍃 Kajian Rutin Ma'had Cerdas 🍃
(Pertemuan Ke-10)
Terbuka untuk umum | Putra dan Putri
Makna Thaghut dan Para Pembesarnya Part ke - 2
Pembahasan Kitab al-Wajibat karya Syaikh Abdullah bin Ibrahim Al Qar'awy rahimahullah
👤 Pemateri:
Ustadz Yulian Purnama, S.Kom. hafizhahullahu ta'ala
(Alumnus Ilmu Komputer UGM & Ma'had 'Ilmi Yogyakarta)
⏰ Waktu :
Ahad, 15 Jumadil Akhir 1444 H / 08 Januari 2023 M
Pukul: 08.00-selesai
🕌 Masjid Al-'Ashri Pogung Rejo
bit.ly/MasjidAlAshri
Insyaallah disiarkan langsung melalui YouTube FKIM Yogyakarta
(bit.ly/youtubeFKIM)
"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mempermudah baginya jalan menuju Surga"
(HR. Muslim No. 2699)
Informasi: +62 821-6287-7572
♻️ Silahkan disebarluaskan
Tetap terhubung dengan kami :
http://lynk.id/fkimyogyakarta
#mahasiswa #islam #tauhid #sunnah #dakwahkampus #kajianislam
UPDATE PAKET DONASI UNTUK BULETIN DAKWAH AT TAUHID
Periode Januari 2023
1 Paket = Rp 20.000
Perkumpulan 23 paket
Total kebutuhan 300 paket
Donasi operasional buletin At-Tauhid diperuntukkan khusus untuk:
1. Honor pengurus, penulis, desainer, editor video, dan layouter
2. Operasional rapat koordinasi, konsumsi dan administrasi
3. Pulsa HP narahubung
4. Ongkos kirim luar kota
5. Cetak bundel buletin tahunan
CARA MENYALURKAN DUKUNGAN ANDA
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-buletin-at-tauhid/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
📌 _COMING SOON_
*[ DAURAH ILMU NAHWU ]*
_Offline & Online_
📙 Membahas kitab:
*_HASYIYAH AL-AJURRUMIYYAH_*
Karya Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim رحمه الله
💺 *Pemateri*:
Ustadz Rizki Amipon Dasa حفظه الله
(Pengajar Ma’had al Ilmi Yogyakarta)
📌 INFO SELENGKAPNYA:
InsyaAllah akan kami bagikan di akun sosial media kami ketika pendaftaran dibuka.
=====
_Broadcasted by:_
| *Ma'had Umar bin Khattab Yogyakarta*
| *YPIA Academy*
📲 *Hubungi WhatsApp (WA):*
| Ikhwan: wa.me/6285786599931
| Akhowat: wa.me/6281388982734
| *Facebook:* Ma’had ‘Umar bin Khattab Yogyakarta
| *Web:* mahadumar.id
| *Twitter & Instagram:* @mubkjogja
| *Telegram:* t.me/mubkjogja
UPDATE PAKET PENDIDIKAN GRATIS UNTUK SANTRI MA'HAD AL ILMI
1,2 jt untuk biayai 1 santri sampai lulus
PERIODE JANUARI 2023
Terkumpul 138 paket
Dibutuhkan 750 paket
Satu paket Rp 20.000
Negeri ini butuh banyak ahli ilmu ..
Kita harapkan mereka Allah Ta'ala mampukan untuk membimbing dan mendakwahkan Islam yang mulia ini kepada masyarakat
Dengan harapan itu Ma'had Al Ilmi ingin memberikan program pendidikan gratis untuk para santri agar bisa fokus untuk menuntut ilmu syar'i tanpa terbebani dengan biaya pendidikan
Mari ambil kesempatan emas ini untuk meraih keutamaan membiayai penuntut ilmu yang kelak kita doakan bisa menjadi pemegang estafet berikutnya dalam mendakwahkan Alquran dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman salafusshalih
Anda boleh membiayai lebih dari 1 santri ikhwan maupun akhwat
TRANSFER DONASI
Melalui web ypia.or.id
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
100% GRATIS BIAYA KOS-KOSAN, MAKAN, FASILITAS LAIN DAN BISA MENGHAFALKAN ALQURAN
PLAY VIDEO https://youtu.be/IbOqJERP5BQ
Buat yang sedang kuliah di Jogja segera manfaatkan kesempatan ini
DIBUKA KEMBALI PENERIMAAN SANTRI BARU RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI
Gratis dan Full Beasiswa (Pendidikan, Tempat Tinggal, dan Makan Sehari-hari
☘️Program Tahfidz Al-Qur'an untuk Mahasiswa
☘️Target Hafalan min 3 juz mutqin per tahun
☘️Masa Pendidikan 2 Tahun
📬Alamat : jl. Dipowinatan MG 1 No.270, Keparakan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta DIY 55152
📓 Program Pendidikan
1️⃣ Program Tahfidz
2️⃣ Kajian Rutin Pekanan
4️⃣ Dauroh Ilmiah
4️⃣ Dakwah Masyarakat
👤Tenaga Pengajar
-Ust. Dr. Aris Munandar S.S., M.Pi.
-Ust. Faharuddin, S.Pd.I.
-Ust. Amir As Soronji, Lc., M.Pd.I.
-Ust. Fadly Gugul, S.Ag.
-Ust. dr. Agung Panji Widiyanto
-Ust. Zulfahmi Djalaluddin, S.Si.
-Ust. Rizki Amipon Dasa
👤 Penasihat Program
-Ust. Arif Syarifuddin, Lc.
-Ust. Afifi Abdul Wadud, B.A.
-Ust. dr. Agung Panji Widiyanto
📝 Persyaratan
1. Berkomitmen
2. Muslim
3. Mahasiswa S1 (Max Semester 4)
4. Bisa Membaca Al Qur'an
5. Bertekad kuat untuk menghafal Al Qur'an
6. Diizinkan oleh orang tua
7. Belum menikah
7. Membawa surat rekomendasi dari ustadz/lembaga dakwah/yayasan dakwah/tokoh agama
📚Fasilitas
1. Mushaf Al Qur'an
2. Kamar tidur
3. Ranjang dan kasur
4. Kamar mandi
5. Tempat jemuran
6. Lemari
7. Dapur
8. Ruang tengah untuk belajar
9. Meja belajar
10. Dapur dan perangkatnya
11. Kendaraan umum
🔄 Alur Pendaftaran
1. Tanggal 1 - 31 Desember 2022 (Pendaftaran)
2. Tanggal 4 Januari 2023 (Pengumuman Lulus Tahap ke-1)
3. Tanggal 9-13 Januari 2023 ( Seleksi Tahap ke-2)
4. Tanggal 14 Januari 2023 (Pengumuman Lulus Tahap ke-2)
5. Tanggal 15 Januari 2023 (Masuk RTAK)
☎️ Informasi Lebih Lanjut
Silakan Hubungi nomor berikut:
087741711127 (Harmas)
📦 Biaya Pendaftaran
Rp.50.000,00
UNTUK APA WAKTUMU?
Adalah para mahasiswa, sosok dan profil yang sering diharapkan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan umat ini di masa depan. Baik mereka yang duduk di bangku kuliah umum maupun mereka yang berada di kuliah khusus agama. Mahasiswa muslim adalah harapan bagi masyarakat Islam di berbagai penjuru negeri.
Mungkin kita masih ingat bagaimana kerasnya perjuangan para pemuda perintis kemerdekaan bangsa ini dari belenggu penjajah. Mereka yang berjuang dengan bambu runcing hingga tetes darah penghabisan. Mereka yang meneriakkan takbir untuk menguatkan semangat jihad generasi muda dan pasukan pembela tanah air. Tidak dipungkiri bahwa kemerdekaan bangsa ini merupakan berkat rahmat Allah Tuhan Yang Maha Esa kepada segenap rakyat di negeri ini.
Apalagi jika kita tengok perjuangan generasi muda di masa keemasan Islam, yaitu di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Pengorbanan dan keberanian mereka dalam mempertahankan akidah dan jalan hidup tentu tidak bisa diragukan. Keyakinan yang kuat, kebersihan hati, dan kedalaman ilmu, serta pemahaman tentang agama ini, itulah bekal mereka dalam menjalani hari demi hari perjuangan memberantas kezaliman di atas muka bumi.
Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu berpesan kepada kita, “Kami adalah suatu kaum yang telah dimuliakan oleh Allah dengan Islam ini. Maka, kapan saja kami berusaha mencari kemuliaan dengan selain cara Islam, pastilah kami akan dihinakan.” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)
Kaum muslimin ini menjadi mulia dan berjaya tatkala mereka berpegang teguh dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan petunjuk Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بهذا الكِتَابِ أَقْوَامًا، وَيَضَعُ به آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat sebagian kaum dengan Kitab ini (Al-Qur’an) dan akan merendahkan sebagian yang lain juga dengan sebab Kitab itu.” (HR. Muslim dari Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu). Orang yang dimuliakan adalah yang mengikuti Al-Qur’an sedangkan mereka yang direndahkan adalah yang berpaling dan mencampakkannya.
Saudaraku para pemuda muslim yang dirahmati Allah, negeri ini jelas membutuhkan ketangguhan para pemuda yang tidak hanya cerdas dalam ilmu-ilmu dunia, tetapi juga harus lurus akidah dan jalan hidupnya. Umat Islam adalah umat terbaik yang dikeluarkan oleh untuk segenap manusia. Mereka memerintahkan yang makruf dan melarang dari yang mungkar serta berpegang erat dengan ajaran tauhid dan keimanan.
Perkara makruf yang terbesar adalah tauhid dan kemungkaran yang terberat adalah syirik. Dari sinilah kita mengetahui bahwa sudah menjadi kewajiban para pemuda untuk lebih dekat mengenal ajaran agamanya, sebab inilah kunci kebaikan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Mu’awiyah radhiyallahu ’anhu)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/81893-untuk-apa-waktumu.html
—●●—●●❁ 📖 ❁●●—●●—
[ KAJIAN RUTIN MA'HAD YAA ABATI PEKAN KE-9 ]
Terbuka Untuk Umum! Ikhwan & Akhawat
Wajib Bagi Santri Ma'had Yaa Abati Angkatan ke-3
1. Kajian Manhaj
Qodarullah Kajian Diliburkan Karena Ustadz Berhalangan
2. Kajian Pendidikan Anak
Penceramah: Ustadz Abu Umair. B.A., M.Pd. hafizhahullahu
Kitab Panduan: Fiqhu Tarbiyatil Abna’ (Bagaimana Nabi ﷺ Mendidik Anak)
Tema: "Canda dan Kasih Sayang Rasulullah Terhadap Anak-anak"
Hari: Ahad, 22 Jumadil Akhir 1444 H/ 15 Januari 2023 M
Pukul: 08.00 WIB- selesai
Tempat: Masjid Al Hasanah, Terban
3. Kajian Fikih Ibadah
Penceramah: Ustadz Yulian Purnama, S.Kom. hafizhahullahu
Kitab Panduan: Manhajus Salikin (Himpunan Masalah Fikih dan Dalil-dalilnya untuk Pemula)
Tema: "Pembatal-pembatal dan Makruh dalam Sholat"
Hari: Ahad, 22 Jumadil Akhir 1444 H/15 Januari 2023 M
Pukul: 10.00 WIB- selesai
Tempat: Masjid Al Ashri, Pogung Rejo
🔴 Live Streaming melalui kanal Youtube YPIA Academy: http://bit.ly/yt_ypiaacademy
🔰 Penyelenggara:
- Ma'had Yaa Abati Yogyakarta
- Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) Yogyakarta
🔗 Bekerja sama dengan:
Radio Muslim Yogyakarta
Takmir Masjid Al Ikhlas Karang Bendo
Takmir Masjid Al Hasanah Terban
Takmir Masjid Al Ashri Pogung Rejo
======
📡 Broadcasted by:
| Ma'had Yaa Abati
| YPIA Academy
| Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
📲 Narahubung WhatsApp (WA):
wa.me/6282323647778 (Ma’had Yaa Abati)
| Yuk Join Grup YPIA Academy!
🔴 Ikhwan:
http://bit.ly/ypiaacd_ikhwan2
| Instagram: @mahadyaaabati
| Telegram: t.me/ypia_academy
BANYAK HARAPAN MULIA DI BALIK RENCANA PEMBANGUNAN SEKOLAH ISLAM SMP YAA BUNAYYA
. TERKUMPUL 120 PAKET
KEBUTUHAN 14000 PAKET (700 juta)
1 paket Rp 50.000
Mari mulai tanam saham dakwah dalam bentuk wakaf pembangunan sekolah Islam untuk generasi muda yang tumbuh di atas Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih
Saham dakwah yang tidak akan membuahkan kerugian
Saham dakwah yang akan terus mengalirkan kebaikan selama sekolah ini terus bergerak untuk mencetak generasi rabbani
WAKAF MULAI RP10.000 DENGAN PROSPEK KEBAIKAN SEUMUR HIDUP INSYA ALLAH
YPIA bersama para kaum muslimin yang mencintai Allah dan semoga dicintai Allah telah memulai menanam benih kebaikan ini di SDIT Yaa Bunayya
Sekolah Islam yang dibangun di atas cita-cita yang mulia di salah satu sudut kota Yogyakarta
Tentu harapan ini ingin terus kami lanjutkan sampai ke jenjang selanjutnya agar visi misi mulia SDIT Yaa Bunayya terus bisa dilanjutkan ke tingkat SMP
SAATNYA MENJADI BAGIAN PERTAMA YANG MENANAM BENIH KEBAIKAN INI
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah: 261).
PAKET DONASI WAKAF BISA DISALURKAN MELALUI
Link donasi:
https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
PERJUANGAN PANJANG MERINTIS SEKOLAH ISLAM SDIT YAA BUNAYYA
PLAY VIDEO https://youtu.be/yZI9Kc4qMns
Diawali dari berpindah-pindah tempat belajar sementara untuk para murid-murid karena belum ada gedung sekolah yang standar dalam pendidikan formal
Hingga akhirnya kini Alhamdulillah dengan pertolongan Allah ta'ala kemudian melalui wasilah kaum muslimin yang peduli dengan pendidikan generasi rabbani cilik SDIT Yaa Bunayya telah terakreditasi A
SEMOGA SMP ISLAM YAA BUNAYYA BISA TERWUJUD
Harapan-harapan mulia yang telah disemai di SD IT Yaa Bunayya semoga bisa dilanjutkan di jenjang selanjutnya
WAKAF PEMBANGUNAN SMP ISLAM YAA BUNAYYA TELAH DIBUKA
SAATNYA MENJADI BAGIAN PERTAMA YANG MENANAM BENIH KEBAIKAN INI
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah: 261).
PAKET DONASI WAKAF BISA DISALURKAN MELALUI
Link donasi:
https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Muslim.or.id adakan acara pelatihan penulisan untuk talenta muda muslim dan muslimah
Acara yang dibersamai oleh dr. Raehanul Bahraen ini diikuti kurang lebih 70 peserta putra maupun putri. Acara ini berlangsung sangat menarik, karena tidak hanya teori saja melainkan juga praktik. Pada akhir sesi, seluruh peserta diminta menulis bebas selama satu menit, dan hasilnya banyak sekali tulisan dari peserta yang dibahas oleh ustadz.
“Tulisan-tulisan yang ditangan saya ini sudah cukup bagus. Tinggal disempurnakan dengan mencari referensi agar semakin kaya tulisanya” Ujar bliau sambil membaca beberapa tulisan.
Semoga, dari forum ini lahirlah talenta-talenta muda penulis YPIA di masa depan
Kami mengajak anda untuk ikut serta dalam menggerakkan dakwah Islam yang bersumber dari Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih melalui media online yang sudah lebih dari 17 tahun berkontribusi bagi kaum muslimin
CARA MENYALURKAN DONASI
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
UPDATE PAKET DONASI UNTUK BANTU OPERASIONAL DAKWAH YPIA
Periode Januari 2023
1 Paket = Rp 20.000
Terkumpul 60 paket
Total kebutuhan 6250 paket
Dibutuhkan untuk:
– Honor 24 orang karyawan profesional, freelance 20 orang, dan volunteer 62 orang
– Operasional kantor yayasan
– program sosial kemasyarakatan dan program insidental lainnya.
Saat ini sektor dakwah YPIA tidak hanya mencakup daerah lokal Yogyakarta saja, namun juga sudah merambah ke berbagai daerah
CARA MENYALURKAN DUKUNGAN ANDA
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
REPORTASE DAURAH PENGGERAK DAKWAH YOGYAKARTA BAGIAN 2
PLAY VIDEO https://youtu.be/nmzw_xhmrpg
Beberapa waktu lalu YPIA menginisiasi pertemuan antara berbagai lembaga dakwah di Yogyakarta untuk saling mengenal, mempererat persaudaraan, saling mendukung dan menguatkan
MARI BERSAMA YPIA MENGGERAKKAN DAKWAH SUNNAH DI INDONESIA
Dengan berdonasi melalui https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
UPDATE DONASI UNTUK WEBSITE DAKWAH SUNNAH
Periode Januari 2023
Terkumpul 90 paket
Kebutuhan 850 paket
1 paket Rp 20.000
BANTU OPERASIONAL MUSLIM.OR.ID DAN MUSLIMAH.OR.ID
Dengan jutaan kunjungan setiap bulannya, kedua website dakwah sunnah ini menjadi salah satu aset penting bagi kaum muslimin di Indonesia
Kami mengajak anda untuk ikut serta dalam menggerakkan dakwah Islam yang bersumber dari Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih melalui media online yang sudah lebih dari 17 tahun berkontribusi bagi kaum muslimin
CARA MENYALURKAN DONASI
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Landasan dan Langkah Mewujudkan Persatuan
Persatuan kaum muslimin di atas al haq dan larangan berpecah-belah, merupakan prinsip yang agung dalam agama Islam. Namun layak disesalkan, kenyataan yang nampak di kalangan kaum muslimin berbeda dengan ajaran agama yang suci ini. Maka di sini, kami sampaikan sebagian keterangan agama mengenai masalah besar ini. Semoga bermanfaat untuk kita.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara”. (QS Ali Imran:103)
Ibnu Jarir Ath Thabari berkata tentang tafsir ayat ini: Allah Ta’ala menghendaki dengan ayat ini, Dan berpeganglah kamu semuanya kepada agama Allah yang telah Dia perintahkan, dan (berpeganglah kamu semuanya) kepada janjiNya yang Dia (Allah) telah mengadakan perjanjian atas kamu di dalam kitabNya, yang berupa persatuan dan kesepakatan di atas kalimat yang haq dan berserah diri terhadap perintah Allah. [Jami’ul Bayan 4/30.]
Al Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata,“Dia (Allah) memerintahkan mereka (umat Islam) untuk berjama’ah dan melarang perpecahan. Dan telah datang banyak hadits, yang (berisi) larangan perpecahan dan perintah persatuan. Mereka dijamin terjaga dari kesalahan manakala mereka bersepakat, sebagaimana tersebut banyak hadits tentang hal itu juga. Dikhawatirkan terjadi perpecahan dan perselisihan atas mereka. Namun hal itu telah terjadi pada umat ini, sehingga mereka berpecah menjadi 73 firqah. Diantaranya terdapat satu firqah najiyah (yang selamat) menuju surga dan selamat dari siksa neraka. Mereka ialah orang-orang yang berada di atas apa-apa yang ada pada diri Nabi n dan para sahabat beliau.” [Tafsir Al Qur’anil ‘Azhim, surat Ali Imran:103.]
Al Qurthubi berkata tentang tafsir ayat ini,“Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan persatuan dan melarang dari perpecahan. Karena sesungguhnya perpecahan merupakan kebinasaan dan al jama’ah (persatuan) merupakan keselamatan.” [Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an 4/159.]
Al Qurthubi juga mengatakan,“Maka Allah Ta’ala mewajibkan kita berpegang kepada kitabNya dan Sunnah Nab-iNya, serta -ketika berselisih- kembali kepada keduanya. Dan memerintahkan kita bersatu di atas landasan Al Kitab dan As Sunnah, baik dalam keyakinan dan perbuatan. Hal itu merupakan sebab persatuan kalimat dan tersusunnya perpecahan (menjadi persatuan), yang dengannya mashlahat-mashlahat dunia dan agama menjadi sempurna, dan selamat dari perselisihan. Dan Allah memerintahkan persatuan dan melarang dari perpecahan yang telah terjadi pada kedua ahli kitab”. (Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an 4/164)
Beliau juga mengatakan,“Boleh juga maknanya, janganlah kamu berpecah-belah karena mengikuti hawa nafsu dan tujuan-tujuan yang bermacam-macam. Jadilah kamu saudara-saudara di dalam agama Allah, sehingga hal itu menghalangi dari (sikap) saling memutuskan dan membelakangi.” (Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an 4/159).
Asy Syaukani berkata tentang tafsir ayat ini,“Allah memerintahkan mereka bersatu di atas landasan agama Islam, atau kepada Al Qur’an. Dan melarang mereka dari perpecahan yang muncul akibat perselisihan di dalam agama.” (Fahul Qadir 1/367).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/7692-landasan-dan-langkah-mewujudkan-persatuan.html
Ust. Muslim Atsary
===
Muslim.or.id dan muslimah.or.id sudah lebih dari 15 tahun berkontribusi dalam menggerakkan dakwah sunnah melalui media online
SALURKAN PAKET DONASI ANDA KAPAN SAJA
Donasi melalui website https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
FIKIH SEPUTAR MAKMUM MASBUQ
Makmum masbuq adalah orang yang tidak memulai shalat bersama imam. Ada beberapa pembahasannya yang terkait dengan makmum masbuq, diantaranya:
Batasan Teranggap Mendapatkan Raka’at
Jumhur ulama mengatakan bahwa seseorang yang shalat dianggap idrak ar rak’ah (mendapatkan rakaat) dalam shalat jama’ah jika ia mendapati rukuk bersama imam. Diantara dalilnya adalah hadits Abu Bakrah Nafi’ bin Al Harits radhiallahu’anhu:
أنَّهُ انْتَهَى إلى النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ وهو رَاكِعٌ، فَرَكَعَ قَبْلَ أنْ يَصِلَ إلى الصَّفِّ، فَذَكَرَ ذلكَ للنبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَقالَ: زَادَكَ اللَّهُ حِرْصًا ولَا تَعُدْ
“Ia mendapati Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam keadaan rukuk, maka ia pun rukuk sebelum ia berjalan masuk ke shaf. Maka hal ini pun disampaikan kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda: semoga Allah menambahkan semangat kepadamu wahai Abu Bakrah, namun shalatmu tidak perlu diulang” (HR. Bukhari no.783).
Dalam hadits ini, Nabi shallallahu’alaihi wasallam tidak memerintahkan Abu Bakrah untuk mengulang shalatnya, menunjukkan shalatnya Abu Bakrah sah. Dalam hal ini sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa jika seseorang mendapatkan i’tidal bersama imam maka ia mendapatkan ra’kaat. Ini pendapat yang lemah berdasarkan hadits Abu Bakrah di atas, dan juga hadits berikut ini. Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَدْرَكَ الرُّكُوعَ فَقَدْ أَدْرَكَ الرَّكْعَةَ
“Barangsiapa mendapati rukuk, maka ia mendapatkan raka’at” (HR. Abu Daud, dishahihkan Al Albani dalam Irwaul Ghalil no. 496).
Jelas dalam hadits ini menyebutkan rukuk bukan i’tidal. Dan rakaatnya orang yang masbuq tetap sah ketika ia mendapati rukuk, walaupun tidak membaca al Fatihah. Maka ini adalah pengecualian dari keumuman hadits:
لا صلاةَ لمن لم يقرأْ بفاتحةِ الكتابِ
“tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Faatihatul Kitaab (surat al Fatihah)” (HR. Al Bukhari 756, Muslim 394).
Namun al idrak (dapat rakaat) di sini ada 3 syarat. Disebutkan oleh Ibnu Badran rahimahullah:
الإدراك له ثلاثة شروط: أن يكبر المأموم قائما, و أن يركع و الإمام راكع, و أن لا يشك في أن ركوعه كان في حال ركوع الإمام أو في حال رفعه من الركوع
“Al idrak (dapat rakaat) ada 3 syarat: [1] makmum bertakbir dalam keadaan berdiri (sempurna), [2] dan dia rukuk ketika imam masih rukuk, [3] dan ia tidak ragu apakah rukuknya tersebut ketika imam masih rukuk juga ataukah ketika imam sudah mulai berdiri” (Hasyiyah ‘ala Akhsharil Mukhtasharat, 120).
Jika syarat nomor 1 tidak terpenuhi, shalat tidak sah. Jika syarat nomor 2 atau 3 tidak terpenuhi, maka belum dapat rakaat.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/53602-fikih-seputar-makmum-masbuq.html
Jalan yang Harus Ditempuh oleh Penuntut Ilmu
Fatwa Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Pertanyaan:
ما هي الطريقة الصحيحة التي يجب أن يتبعها طالب العلم الشرعي حتى يصل إلى ما يريده من إرضاء الله سبحانه وتعالى، وكسب العلم المفيد والنافع له وللمسلمين، وما هي العوامل التي تساعد الطالب على الحفظ ورسوخ المسائل في ذهنه وعدم النسيان؟
Apakah cara yang benar yang wajib untuk ditempuh oleh penimba ilmu syar’i sehingga dia bisa sampai pada tujuan yang dia kehendaki, yaitu guna mendapatkan rida Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan meraih ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya sendiri dan kaum muslimin? Dan apakah faktor-faktor yang membantu penimba ilmu untuk menghafal dan memperkuat permasalahan (ilmu) di dalam pikirannya sehingga tidak mudah lupa?
Jawaban:
أعظم الأسباب، أن تتقي ربك بطاعته وترك معصيته، والإخلاص له وسؤاله التوبة والعون والتوفيق، ثم العناية بالدروس والمذاكرة، وحفظ الوقت؛ فإن هذا من أعظم الأسباب.
ومن أسباب ذلك أيضاً المذاكرة مع الزملاء، والحرص على الفائدة؛ حتى يستقر العلم، فلا تكتف بمطالعتك والدرس مع الأستاذ، بل مع هذا المذاكرة مع الزملاء الطيبين فيما أشكل عليك حتى يستقر في ذهنك العلم.
Sebab paling utama adalah hendaknya anda bertakwa kepada Rabbmu, meninggalkan maksiat kepada-Nya, ikhlas dalam beramal karena-Nya, memohon ampunan, bantuan, dan taufik. Kemudian hendaknya memberikan perhatian besar kepada pelajaran, mudzakarah (saling mengingat materi), dan memelihara waktu. Maka, ini termasuk sebab paling utama untuk itu.
Dan di antara sebab yang lain adalah dengan ber-mudzakarah (mengulang materi pelajaran) bersama teman-teman serta bersemangat untuk mencari faedah sehingga ilmu itu akan menetap dan kokoh. Maka, jangan mencukupkan diri hanya dengan muthala’ah (mengkaji buku) dan belajar bersama ustaz (guru). Bahkan, hendaknya hal itu juga disertai dengan mudzakarah bersama teman-teman yang baik (rajin) dan saleh dalam hal-hal yang dirasa sulit dipahami bagimu, sehingga dengan cara itu ilmu akan lebih kokoh tertancap dalam pikiranmu.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/81832-fatwa-ulama-jalan-yang-harus-ditempuh-oleh-penuntut-ilmu.html
Ust. Ari Wahyudi
MUNGKIN KAMU BELUM CINTA SAAT MEMBERSAMAI BAHASA ARAB
PLAY VIDEO https://youtu.be/EwNeXidrOfg
Buat yang masih dalam perjalanan memperjuangkan kemampuan bahasa arabnya silakan simak nasihat ustadz Rizki Amipon Dasa hafidzahullah berikut
KAMU SEKARANG BISA BELAJAR BAHASA ARAB DARI DASAR SECARA ONLINE MAUPUN OFFLINE DI MA'HAD UMAR BIN KHATTAB YOGYAKARTA
Mari dukung program-program dakwah sunnah bersama YPIA dengan berdonasi melalui
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555