Hidup Itu Saling Memandang
Hidup itu hanya masalah pandang dan memandang, jangan hanya memandang dari apa yang dipandang. Hidup itu adalah melihat dan dilihat, jangan hanya melihat dari apa yang terlihat. Kita melihat orang lain seakan-akan bahagia, padahal kenyataannya belum tentu demikian. Bahkan, bisa jadi, ia malah melihat kita lebih bahagia.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90747-hidup-itu-saling-memandang.html
Siapa pun yang tamak terhadap dunia, hingga membuatnya mengambil hak orang lain, atau membuat perhatiannya hanya tertuju pada dunia semata melebihi batas kewajaran, maka secara otomatis ia akan menyia-nyiakan akhiratnya. Yang mengakibatkan ia dilempar ke dalam api neraka.
Читать полностью…Zakat Hewan Ternak (Bag. 3)
Diriwayatkan dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تُؤْخَذُ صَدَقَاتُ الْمُسْلِمِينَ عَلَى مِيَاهِهِمْ
“Sedekah (zakat) kaum muslimin itu diambil di sumber-sumber air mereka.” (HR. Ahmad 11: 343. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan sanad hadis ini hasan)
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/90567-zakat-hewan-ternak-bag-3.html
Indah dan melenakan. Itulah dunia. Karena itu, tak sedikit yang sengsara dibuatnya. Ada yang celaka, ada juga yang terhina. Andaikata ada yang bahagia karena dunia, itu hanya sementara. Karenanya, kita harus senantiasa waspada. Jangan sampai terlena. Jika tidak, kita akan menjadi korban berikutnya.
Читать полностью…Dunia ini hanya akan tampak menakjubkan di mata orang yang tidak mengetahuinya, layaknya orang memimpikan sesuatu yang menyenangkan. Apa yang ia lihat hanyalah khayalan, bukan kenyataan. Oleh karenanya, jangan sampai tertipu. Bukankah dunia sering merusak impian para pengejarnya?
Читать полностью…Al-Qur`an sudah diturunkan, Rasul sudah diutuskan, halal dan haram sudah dijelaskan, dan jalan yang menuju ke surga maupun ke neraka juga sudah ditunjukkan. Bahkan engkau sendiri pun sudah dibekali dengan akal pikiran; bukankah itu untuk membedakan antara kebenaran dan kebatilan?
Читать полностью…Ketahuilah, kebahagiaan di dunia ini tak akan tercapai kecuali dengan menjadikannya jalan menuju akhirat. Di sanalah kenikmatan yang abadi berada. Sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas di hati manusia.
Читать полностью…“Wahai anakku tercinta, jika mulai hari ini engkau berpaling dari dunia berarti engkau telah melepaskannya, dan engkau bisa segera bergegas menuju akhiratmu. Ketahuilah engkau ini lebih dekat ke akhirat yang mendatangimu daripada dunia yang menjauhimu.“
(Wasiat Luqman Hakim kepada anaknya, Ibnu Abi Dunya menyebutkannya di halaman 12 pada kitab Dzamm ad-Dunya)
Perhatikan Dari Mana Engkau Mengambil Akidah
Di antara permasalahan penting yang telah dibahas oleh para ulama’ adalah apa saja sumber yang shahih untuk mengambil ilmu dan akidah. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh para ulama’, kesalahan dalam menentukan sumber ilmu akan berakibat pada kesalahan dalam banyak masalah akidah dan manhaj. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk mempelajari apa saja sumber ilmu dan akidah menurut ahlus-sunnah wal-jama’ah, sehingga kita bisa memiliki pondasi yang kuat untuk menentukan mana akidah yang benar dan mana yang salah.
Sumber untuk mengambil ilmu yang lurus dan akidah yang shahihah, yang sering diistilahkan sebagai mashdar talaqqiy dalam literatur para ulama’, menurut ahlus-sunnah wal-jama’ah ada dua jenis:
Pertama: Sumber primer atau utama, yaitu dalil-dalil syar’iy dari Qur’an dan Sunnah, dan ijma’ para ulama’.
Kedua: Sumber sekunder atau penguat, yaitu akal yang lurus, dan fithrah yang selamat.
Sumber utama pertama: Dalil-dalil syar’iy dari Qur’an dan Sunnah
Adapun Qur’an dan Sunnah, maka tidak diragukan lagi bahwa wajib bagi kita untuk berpegang teguh pada keduanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
اتَّبِعوا ما أُنزِلَ إِلَيكُم مِن رَبِّكُم وَلا تَتَّبِعوا مِن دونِهِ أَولِياءَ ۗ قَليلًا ما تَذَكَّرونَ
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).”[1]
فَإِن تَنـٰزَعتُم فى شَىءٍ فَرُدّوهُ إِلَى اللَّـهِ وَالرَّسولِ إِن كُنتُم تُؤمِنونَ بِاللَّـهِ وَاليَومِ الـٔاخِرِ ۚ ذٰلِكَ خَيرٌ وَأَحسَنُ تَأويلًا
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”[2]
وَمَن يَعصِ اللَّـهَ وَرَسولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدودَهُ يُدخِلهُ نارًا خـٰلِدًا فيها وَلَهُ عَذابٌ مُهينٌ
“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan.”[3]
Sebagian orang ada yang hanya ingin mengambil al-Qur’an saja sebagai dalil, akan tetapi tidak mau menjadikan as-Sunnah sebagai hujjah. Padahal, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman,
قُل إِن كُنتُم تُحِبّونَ اللَّـهَ فَاتَّبِعونى يُحبِبكُمُ اللَّـهُ وَيَغفِر لَكُم ذُنوبَكُم ۗ وَاللَّـهُ غَفورٌ رَحيمٌ
“Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”[4]
فَلا وَرَبِّكَ لا يُؤمِنونَ حَتّىٰ يُحَكِّموكَ فيما شَجَرَ بَينَهُم ثُمَّ لا يَجِدوا فى أَنفُسِهِم حَرَجًا مِمّا قَضَيتَ وَيُسَلِّموا تَسليمًا
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”[5]
فَليَحذَرِ الَّذينَ يُخالِفونَ عَن أَمرِهِ أَن تُصيبَهُم فِتنَةٌ أَو يُصيبَهُم عَذابٌ أَليمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul itu takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa ‘adzab yang pedih.”[6]
Yang dimaksud dengan fitnah (cobaan) pada ayat ini adalah menganggap perkara yang baik sebagai buruk dan menganggap perkara yang buruk sebagai baik. Maka itulah yang memang terjadi pada orang-orang yang menyelisihi Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perkara yang tidak disyari’atkan mereka anggap disyari’atkan dan mereka pertahankan, sementara perkara yang disyari’atkan tidak mereka pedulikan.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/58090-perhatikan-dari-mana-engkau-mengambil-akidah.html
Ust. Andy Octavian Latief
Zakat Hewan Ternak (Bag. 1)
Pada serial kali ini, penulis akan membahas beberapa hadis terkait zakat hewan ternak yang terdapat dalam kitab Bulughul Maram, karya Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90562-zakat-hewan-ternak-bag-1.html
📝 Prosedur Pendaftaran 📝
Daftar melalui link: http://bit.ly/DaftarWismaMuslim
NB : Pendaftaran selalu dibuka selama masih ada kamar kosong
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
👤Narahubung 👤
WA/SMS: 0895 3225 74005
Sekecil apa pun amalannya, kita pasti akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Jika amalan itu baik maka akan dilipatgandakan ganjarannya. Jika jelek, maka semisal pula balasannya. Semua akan dipertanyakan dan dimintai pertanggungjawabannya. Tidak ada yang terlewatkan.
Читать полностью…Dunia adalah tempat bercocok tanam, dan akhirat adalah tempat panennya. Di sinilah kita berusaha dengan amalan kita, dan di sana nanti kita memetik hasilnya. Sekaranglah saatnya untuk beramal; sebelum datang waktu menyesal. Sebab di sana nanti tidak ada lagi amalan, yang ada hanyalah imbalan, balasan, dan ganjaran. Sekaranglah saatnya, dan inilah waktunya.
Читать полностью…Kendaraan orang mukmin ketika mengarungi samudera dunia adalah perahu takwa, berdayung iman dan berlayar tawakal. Itulah kunci keselamatan. Sungguh, betapa sedikit yang selamat!
Читать полностью…Petiklah nasihat Hasan al-Bashri (wafat 728) berikut, seperti yang diungkap Ibnu Abi Dunya dalam kitabnya Dzamm ad-Dunyâ di halaman 21,
“Berhati-hatilah kalian dari menyibukkan diri dengan perkara dunia, karena ia dipenuhi kesibukan. Sesiapa yang berani membuka salah satu pintu kesibukan itu, niscaya akan terbuka untuknya sepuluh pintu kesibukan lainnya, tidak seberapa lama kemudian.”
Ta’wil Terhadap Ayat Tentang Sifat Allah
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Soal:
Kami mendengar dari sebagian ulama bahwa Ahlussunnah wal Jama’ah melakukan takwil terhadap sebagian ayat-ayat tentang sifat-sifat Allah. Apakah benar bahwa madzhab mereka demikian? Mohon beri petunjuk kepada kami. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.
Jawab:
Yang benar adalah yang telah ditetapkan oleh ulama Ahlussunnah wal jama’ah bahwasanya mereka tidak melakukan ta’wil (penyelewengan makna) terhadap ayat maupun hadits tentang sifat-sifat Allah. Yang melakukan ta’wil adalah kelompok Jahmiyah dan Mu’tazilah. Demikian pula kelompok ‘Asyairah yang melakukan ta’wil terhadap sebagian sifat Allah. Adapun Ahlussunnah wal jamaah dikenal bahwasanya akidah mereka meyakini dengan benar dan tidak melakukan ta’wil. Mereka meyakini terhadap ayat dan hadits tentang sifat sebagaimana adanya tanpa melakukan tahrif, ta’thil, dan tidak pula takyif maupun tamtsil. Hal itu semua tidak pernah dilakukan terhadap sifat-sifat Allah seperti sifat al istiwa’, al qadam (telapak kaki), al yad (tangan), al ashabi’ (jari-jamari), ad dhahak (tertawa), ar ridha (ridha), al ghadhab (marah). Sifat-sifat tersebut mereka yakini sebagaimana adanya dengan iman yang benar bahwasanya itu semua dalah sifat Allah Ta’ala, wajib ditetapkan untuk Allah sesuai dengan keagungan-Nya tanpa melakukan tahrif, ta’thil, takyif, dan tamtsil.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/24561-tawil-terhadap-ayat-tentang-sifat-allah.html
Silakan share...
Assalamualaikum
Alhamdulillah, donasi untuk Palestina dari hasil penjualan kaos custom muslim.or.id dengan Tema Palestina periode 17 Jumadilawal - 18 Jumadilakhir (Desember 2023) sudah kami salurkan. Semoga yang sedikt ini bisa menjadi amal jariyah untuk kita semua di hari kiamat kelak. Aamiin.
---
Bagi yang mau order kaos sekaligus donasi untuk Palestina bisa order melalui tautan berikut
https://store.muslim.or.id/produk/kaos/kaos-palestina/
Barakallahu fiikum
Assalamualaikum
Biar bisa update story, channelnya harus diboost
Bagi yang pakai akun premium, barangkali berkenan, silakan boost channel kami
Klik 👉 /channel/muslimorid?boost
Barakallahu fiikum
Mendalami Makna Salah Satu Zikir Pagi
Betapa dahsyatnya makna bacaan zikir pagi dan petang. Tidak ada tameng yang lebih kuat dari bacaan zikir tersebut. Di dalamnya, terkandung doa-doa hebat sebagai pertanda kebergantungan seorang hamba kepada Rabb-Nya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90657-mendalami-makna-zikir-pagi.html
Untaian 23 Faedah Seputar Tauhid dan Akidah (Bag. 2)
Tauhid inilah pondasi dan asas agama yang setiap muslim wajib untuk tunduk beribadah kepada Allah dan memurnikan amal ketaatan untuk-Nya semata. Bukan karena Allah membutuhkan amal dan ibadah kita, tetapi karena tauhid dan keikhlasan itulah kunci kebahagiaan kita. Tauhid inilah kewajiban terbesar manusia kepada Rabb dan Penciptanya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90627-untaian-23-faedah-seputar-tauhid-dan-aqidah-bag-2.html
Zakat Hewan Ternak (Bag. 2)
Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
“Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu telah menulis ketentuan tentang zakat sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam, (yaitu) janganlah mengeluarkan zakat kambing yang sudah berumur tua, yang buta sebelah (cacat), dan jangan pula kambing bibit (pejantan), kecuali apabila orang yang berzakat mau mengeluarkan sedekah.” (HR. Bukhari no. 1455)
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/90565-zakat-hewan-ternak-bag-2.html
Untaian 23 Faedah Seputar Tauhid dan Akidah (Bag. 1)
Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, “Bukanlah iman itu dengan berangan-angan atau memperindah penampilan. Akan tetapi, iman adalah apa-apa yang bersemayam di dalam hati dan dibuktikan dengan amalan-amalan.”
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90625-untaian-23-faedah-seputar-tauhid-dan-aqidah-bag-1.html
Sebelas Penghapus Amalan Kebaikan
Ketika kita mengerjakan suatu ibadah dan amal kebaikan, tujuannya adalah untuk mendapatkan rida dan pahala dari Allah Ta’ala. Semoga dengan pahala yang kita harapkan tersebut, dapat menjadikan rahmat dan tiket untuk masuk ke dalam surga-Nya. Namun, harus kita sadari, pahami, dan waspadai bahwa ada amalan-amalan (perbuatan) yang bisa membuat pahala-pahala yang kita kumpulkan menjadi hilang, musnah tak tersisa.
Di antara hal yang dapat menghilangkan pahala seseorang, bahkan seluruh amal kebaikannya adalah sebagai berikut.
https://muslim.or.id/90422-penghapus-amalan-kebaikan.html
Simaklah petuah yang disebutkan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Imân pada jilid VII halaman 329 berikut ini.
Ali bin Abu Thalib menuturkan, “Hai manusia, yang paling aku takutkan atas diri kalian adalah panjangnya angan-angan dan hawa nafsu yang dituruti. Adapun angan-angan yang panjang akan membuatmu lupa akhirat. Sedangkan menuruti hawa nafsu akan membuatmu tersesat dari jalan kebenaran. Ketahuilah, dunia ini pergi membelakangimu, di saat akhirat datang menghadangmu. Setiap masing-masing mempunyai anak, oleh karena itu jadilah anak akhirat, bukan anak dunia. Camkanlah, karena hari ini adalah harinya amalan, bukan perhitungan. Sedangkan besok adalah harinya perhitungan, bukan amalan”.
Perbanyaklah amalan yang berkualitas, dan jangan terlena oleh gemerlapnya dunia. Beramallah dan jangan berpanjang angan-angan. Berusahalah dan jangan memperturutkan hawa nafsu, karena itu menyesatkanmu.
Читать полностью…Aturan Memukul dalam Islam, Jangan Sembarangan!
Aturan memukul di dalam Islam itu sangat ketat dan detail. Ada beberapa aturan memukul yang harus diperhatikan agar dalam memukul sesuai dengan syariat yang telah ditentukan terkait jenis, tempat, dan jumlahnya. Berikut ketentuannya.
https://muslim.or.id/90420-aturan-memukul-dalam-islam.html
Hukum Memberikan Zakat kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib
Diriwayatkan dari Abdul Muthalib bin Rabi’ah bin Al-Harits radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَا تَنْبَغِي لِآلِ مُحَمَّدٍ إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ
“Sesungguhnya sedekah itu tidak diperkenankan untuk keluarga Muhammad, karena zakat hanyalah kotoran manusia.” (HR. Muslim no. 1072)
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/90569-hukum-memberikan-zakat-kepada-bani-hasyim-dan-bani-muthalib.html
Mengenal Ali bin Abi Thalib dan Menjadi Pertengahan dalam Memuliakan Beliau
Keistimewaan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagai keluarga dan sahabat yang mendampingi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama sangatlah banyak. Namun, sebelum menyebutkan semuanya, alangkah baiknya kita mengenal siapa beliau? Bagaimana sikap yang tepat bagi seorang muslim di tengah maraknya pengkultusan terhadap pribadi beliau dan penghinaan?
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90611-mengenal-ali-bin-abi-thalib.html
Hikmah Manusia Diciptakan Bertingkat-Tingkat
Ketika menciptakan manusia, Allah Ta’ala ciptakan dalam kondisi yang berbeda-beda levelnya dan bertingkat-tingkat. Tidak hanya dalam hal rezeki, tetapi juga dalam hal keimanan, ketakwaan, ilmu, fisik, dan sebagainya.
Kenapa demikian?
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/90544-hikmah-manusia-diciptakan-bertingkat-tingkat.html
Petunjuk Nabi dalam Bepergian dan Melakukan Perjalanan (Bag.1)
Hari-hari ini, sebagian dari kita mungkin akan memanfaatkan momentum libur sekolah dan akhir tahun untuk melakukan perjalanan. Entah itu untuk pulang ke kampung halaman atau sekedar berlibur ke kota lain. Oleh karenanya, pada artikel kali ini, kita akan pelajari lebih lanjut beberapa sunnah dan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam melakukan sebuah perjalanan.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/90541-petunjuk-nabi-dalam-bepergian-dan-melakukan-perjalanan-bag-1.html