Apakah Sains Bertentangan dengan Agama? (Bag. 3)
Bagaimana jika dalil agama menyatakan sesuatu yang tidak dapat dibuktikan secara saintifik?
Misalnya, dalam hadis sahih yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
العَيْنُ حَقٌّ
“Pandangan jahat (‘ain) itu benar adanya.” [HR. Bukhari no. 5740]
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/93303-apakah-sains-bertentangan-dengan-agama-bag-3.html
Apakah Sains Bertentangan dengan Agama? (Bag. 2)
Sebagaimana maksud Al-Qur’an dan derajat validitas hadis bertingkat-tingkat kepastiannya, ada yang benar dan ada yang salah, serta ada yang sahih dan ada yang lemah, begitu pula sains. Tidak semua kesimpulan sains mendapat predikat aksiomatik atau dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/93301-apakah-sains-bertentangan-dengan-agama-bag-2.html
Apakah Sains Bertentangan dengan Agama? (Bag. 1)
“Ayat ini bertentangan dengan Sains! Hadis ini tidak masuk akal!”
Demikianlah, salah satu ucapan yang menggambarkan kesalahpahaman terhadap Islam yang sering ditemukan di kalangan para intelektual dan semisalnya. Miskonsepsi tersebut adalah dugaan adanya pertentangan antara sains dan syariat atau pertentangan antara ilmu pengetahuan dan agama.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/93297-apakah-sains-bertentangan-dengan-agama-bag-1.html
Mengapa bisa rugi jika ketinggalan puasa Syawal?
https://www.youtube.com/shorts/APcNdcYiihs
Ketenaran yang tercela adalah “minta untuk terkenal”, jika ketenaran itu datang dari sisi Allah tanpa diminta, maka tidak tercela, hanya saja adanya ketenaran itu merupakan ujian bagi yang lemah imannya.
Mukhtasar Minhaj Al Qaasidin, 210
Kesempurnaan Islam dalam Memuliakan Akal (Bag. 1)
Terkadang tidak seluruh produktivitas ilmiah menghasilkan dampak yang baik. Sebagaimana yang terjadi pada beberapa kelompok Islam yang menjadikan filsafat Yunani Kuno sebagai asas akidah mereka. Mereka berargumen panjang lebar untuk menentukan kriteria Tuhan sesuai filosofi yang mereka pelajari, bukan sesuai keterangan yang Allah sampaikan kepada kita mengenai diri-Nya sendiri.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/93293-kesempurnaan-islam-dalam-memuliakan-akal-bag-1.html
4 Overdosis Penyebab Hati Keracunan (Bag. 1)
Ada 4 macam racun hati yang paling luas persebarannya dan paling besar pengaruh juga efek sampingnya pada kondisi hati. Empat racun tersebut berasal dari overdosis pada konsumsi hal-hal yang tidak begitu esensial, terlalu banyak dan melebihi kadar wajar yang seharusnya, sehingga berubah menjadi racun. Yaitu, overdosis/terlalu banyak bicara, overdosis melihat, overdosis makanan, serta overdosis bergaul.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/93240-4-overdosis-penyebab-hati-keracunan-bag-1.html
‘Urf dan Adat dalam Timbangan Syariat
Di dalam ilmu ushul fiqih, ‘urf termasuk dalil-dalil isti’nasiyah. Yaitu, sebagai penyempurna dalil-dalil syar’i baik dari Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Makna dari isti’nas itu sendiri adalah dalil-dalil yang diambil oleh para ulama fikih dan ushul untuk mengantarkan kepada dalil-dalil syar’i dan juga untuk men-tarjih (memilih yang paling kuat) di antara beberapa pendapat yang berbeda.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93086-urf-dan-adat-dalam-timbangan-syariat.html
Tantangan Dakwah Tauhid
Orang-orang yang gencar mengajak kepada tauhid dan pemurnian akidah kerapkali dijuluki dan digelari dengan segudang cemoohan. Ada yang menyebutnya sebagai radikal, wahabi, ultra-konservatif, kaku, kaki tangan Amerika, penjilat penguasa, dan sebagainya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/92924-tantangan-dakwah-tauhid.html
Memaksimalkan Dua Kemampuan Menuju Husnulkhatimah
Jika kita renungkan, sebenarnya Allah Ta’ala telah menganugerahkan banyak karunia yang sangat berharga bagi kita. Di antaranya: fisik, akal, maupun iman. Maka, dengan anugerah tersebut, kiranya kita mampu menjadi hamba Allah yang senantiasa memikirkan bagaimana agar memperoleh husnulkhatimah ketika ajal menjemput dan menggapai surganya Allah Ta’ala. Dengannya pula, kita diwajibkan untuk mengenali batasan-batasan syariat di mana sebab melanggarnya kita dapat terjerumus pada akhir hidup yang su’ulkhatimah. Wal’iyadzu billah.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93168-memaksimalkan-dua-kemampuan-menuju-husnul-khatimah.html
Mengapa Islam Agama yang Benar? (Bag. 2)
Konsep ketuhanan dalam Islam adalah konsep ketuhanan yang logis dan sesuai fitrah, berbeda dengan agama-agama lainnya. Meskipun agama Yahudi dan Kristen mengklaim bahwa mereka mempercayai agama monoteisme yang mempercayai keesaan Tuhan, tetapi dalam praktiknya, mereka menyekutukan Allah dalam berbagai bentuk dan memberikan sifat-sifat yang tidak layak kepada Allah Subhānahu Wa Ta’āla.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93054-mengapa-islam-agama-yang-benar-bag-2.html
Bulan Syawal yang Penuh Keberkahan
Ketahuilah! Sesungguhnya bulan Syawal merupakan salah satu bulan yang penuh keberkahan. Allah letakkan bulan tersebut di antara dua bulan yang juga penuh keberkahan dan kemuliaan, yaitu antara bulan Ramadan yang diwajibkan di dalamnya ibadah puasa dan bulan Zulkaidah yang merupakan salah satu bulan yang Allah Ta’ala haramkan. Allah jadikan pula hari pertama dari bulan Syawal ini sebagai hari raya bagi kita, yaitu hari raya Idulfitri
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93238-bulan-syawal-yang-penuh-keberkahan.html
Membedakan antara Fakir, Miskin, dan Gharim
Pada asalnya, tidak ada perbedaan antara fakir dan miskin dalam hal kebutuhan (sama-sama masih membutuhkan) dan mereka berhak menerima zakat. Namun, perbedaannya terletak pada siapa yang lebih membutuhkan karena beratnya dan besaran kebutuhannya.
Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/93084-membedakan-antara-fakir-miskin-dan-gharim.html
Makan Daging Buaya, Ada Ulama Yang Membolehkan Lho!
https://www.youtube.com/watch?v=RbbmIhB1l6g
“Adapun tanah air, apabila merupakan negara Islam (tampak syiar-syiar Islam), maka wajib bagi rakyatnya untuk bersemangat melakukan kebaikan untuk tanah airnya dan untuk kelestariannya (agar) tetap menjadi negara Islam. (Dan wajib) berusaha untuk menjaga kestabilan situasi keadaan dan penduduknya. Hal ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim.”
Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Majmu’ Fatawa wa Maqalaat, 9: 317
Aku pernah mendengar Imam Syafi’i, bila menyebut kelompok Syiah Rafidhah, beliau mencela mereka dengan celaan yang paling buruk, lalu beliau mengatakan: “mereka itu komplotan yang paling jahat!”
Yunus bin Abdul A’la
Manaqib Syafi’i, karya Imam Baihaqi 1/468
“Barangsiapa mengatakan bahwa iman itu perkataan saja, maka ia seorang Murji’ah. Barangsiapa mengatakan bahwa Abu Bakar dan Umar bukan imam, maka ia seorang Syiah Rafidhah. Barangsiapa menjadikan kehendak untuk dirinya, maka ia seorang Qadariyah”
Imam Syafi’i rahimahullah
Siyar A’lam an-Nubala, karya Imam Dzahabi 10/31
“Maka wajib bagi seorang hamba memahami benar-benar bahwa setiap nikmat adalah berasal dari Allah. Kesempurnaan tauhid tidak mungkin terwujud tanpa sikap penyandaran setiap nikmat kepada Allah. Penyandaran nikmat kepada selain Allah merupakan kekurangan dari kesempurnaan tauhid dan termasuk dalam kesyirikan kepada Allah”
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh
At-Tamhid 2/134
Kesempurnaan Islam dalam Memuliakan Akal (Bag. 2)
Ahlisunah menempatkan akal sesuai dengan derajat yang layak baginya. Penetapan kedudukan tersebut berdasarkan sikap syariat dalam memuliakan, menghormati, dan memelihara akal. Dengan meneliti dalil-dalil, konsep ini dapat dipahami dengan jelas.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93295-kesempurnaan-islam-dalam-memuliakan-akal-bag-2.html
Apa Tanda Amalan Kita Diterima di Ramadan Kemarin?
https://www.youtube.com/watch?v=NSWyjWqbkjY
“Waspadalah, janganlah engkau mencintai kedudukan, karena zuhud pada kedudukan itu lebih sulit dari pada zuhud pada dunia”
Sufyan Ats-Tsauri
Hilyatul Aulia, 6/387
“Setiap orang pasti ada yang mencintai dan ada yang membenci. Hal tersebut pasti terjadi, maka hendaklah selalu bersama orang-orang yang taat kepada Allah.”
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah
Mawa’idh Imam Syafi’i
“Hal yang paling terakhir luntur dari hati orang-orang saleh adalah cinta kekuasaan dan cinta eksistensi (popularitas).”
Asy-Syathibi rahimahullah
Al-I’tisham, karya Asy-Syatibiy
“Cinta Al-Qur'an dan cinta melodi nyanyian, tidak akan berkumpul di hati seorang hamba”
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah
Nuniyyah Ibnul Qayyim hal. 368
“Jika seorang laki-laki ‘mendatangi’ istrinya, hendaklah ‘berbuat baik’ kepadanya. Karena wanita memiliki syahwat sebagaimana laki-laki. Wanita juga mempunyai ‘keinginan’ sebagaimana laki-laki mempunyai ‘keinginan’. Jika dia mendatangi istri dengan ‘berbuat baik’ padanya, maka ini termasuk sedekah”
Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Syarah Al-Arba’in An-Nawawiyah hadis ke-15
“Adapun jimak, berhubungan badan, maka petunjuk beliau –shallallahu ‘alaihi wasallam– dalam hal ini adalah petunjuk yang paling sempurna. (Jimak) menjaga kesehatan. Kelezatan dan keceriaan jiwa akan menjadi sempurna. Akan tercapai semua maksud yang ditujukan (kemaslahatan).”
Ibnul Qayyim rahimahullah
Thibbun Nabawi, 1: 187
“Mencocoki (menyesuaikan) kebiasaan masyarakat dalam hal yang bukan keharaman adalah disunahkan. Karena menyelisihi kebiasaan yang ada berarti menjadi hal yang syuhrah (suatu yang tampil beda sekali dan mencolok, pent). Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang berpakaian syuhrah. Jadi, sesuatu yang menyelisihi kebiasaan masyarakat setempat, itu terlarang dilakukan.”
Syekh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah
Syarhul Mumti’, 6: 109
“Sedekah memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai bala’, walaupun sedekah dari seorang fajir (ahli maksiat) atau zalim bahkan dari orang kafir. Karena Allah mencegah dengan sedekah berbagai bala’. Hal ini telah diketahui oleh manusia, baik yang awam ataupun tidak. Penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya.”
Ibnul Qayyim rahimahullah
Al-Waabilus Shayyib hal. 49, Darul Kitab Al-‘Iraqi
Besarnya Perhatian Islam terhadap Perkara Silaturahmi
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sangat memotivasi umatnya untuk menyambung tali silaturahmi serta mengancam dan mengingatkan mereka dari bahaya memutusnya. Nabi ingatkan mereka bahwa akibat buruk dari memutus silaturahmi begitu cepatnya sampai kepada pelakunya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93171-besarnya-perhatian-islam-terhadap-perkara-silaturahmi.html
Buah Manis Ramadan
Hendaknya, kebaikan puasa selama bulan Ramadan melahirkan azam (tekad) yang kuat untuk mengiringinya dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, kemudian mendorong diri untuk mempunyai kebiasaan melaksanakan puasa Senin Kamis, puasa ayyamul bidh, hingga puasa Daud pada bulan berikutnya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93166-buah-manis-ramadan.html