muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

“Apakah ada kebenaran yang absolut?”

Kebenaran di mana dengannya kita dapat berpegang teguh dan menjadikannya sebagai rujukan permanen dalam menyikapi segala isu dan problematika kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara?

Temukan jawabannya di artikel berikut ini
https://muslim.or.id/86897-adakah-kebenaran-absolut.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

https://bit.ly/stunning5

Читать полностью…

Muslim.or.id

Ingin Bayar Hutang Tapi Tidak Ketemu Orangnya
Dewan Fatwa Islamweb

Pertanyaan:
Dulu saya pernah meminjam uang kepada seseorang, dan sekarang saya mau mengembalikan uangnya kepada orang tersebut. Saya sudah mencari-cari orang yang menghutangi, namun sampai saat ini saya belum menemuinya dan saya tidak tahu lagi kemana saya harus mencarinya. Bagaimana saya bisa membayar hutang tersebut? Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Jawaban:

Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala Aalihi wa Shahbihi, amma ba’du:

Segala puji bagi Allah Ta’ala, dan shalawat beserta salam semoga terlimpah kepada Rasulullah beserta keluargnya, dan pada sahabatnya. Amma ba’du.

Barangsiapa yang meminjam uang kepada seseorang, maka wajib baginya untuk melunasinya. Apabila orang yang meminjam tidak mengetahui keberadaan orang yang menghutangi, maka hendaknya dia bertanya perihal kabar orang yang menghutangi kepada orang-orang yang mengetahuinya, seperti kepada keluarga, teman-temannya, dan orang yang lainnya.

Apabila mereka mengabarkan kepada Engkau bahwa orang yang menghutangi telah meninggal, maka bayarkan atau kembalikan uangnya kepada ahli warisnya.

Apabila kondisinya Anda sudah kehabisan cara untuk menemukan orang yang menghutangi, dan tidak mampu memberikan uang kepada orang yang menghutangi, baik orang yang menghutangi dalam kondisi hidup maupun kepada ahli warisnya jika kondisinya sudah tiada (meninggal dunia), maka hendaknya Anda menyedekahkan harta orang yang menghutangi kepada urusan kebaikan kaum muslimin, dengan niatan agar orang yang menghutangi mendapatkan pahala karena hartanya telah disedekahkan.

Namun, apabila setelah Engkau menyedekahkan hartanya, tiba-tiba Engkau menemukan orang yang menghutangi tersebut, maka kabarkan kepadanya bahwa hartanya sudah Engkau sedekahkan. Apabila dia mengizinkan hartanya disedekahkan, maka tidak perlu mengganti. Namun jika dia tidak mengizinkannya, maka Engaku tetap wajib menggantinya dan baginya juga pahala sedekah.

Sumber: https://muslim.or.id/67266-ingin-bayar-hutang-tapi-tidak-ketemu-orangnya.html

Penerjemah: Muhammad Bimo Prasetyo

Читать полностью…

Muslim.or.id

Dalam hiruk-pikuk kehidupan ini, terkadang kita butuh selembar pesan untuk mengingatkan akan nilai-nilai yang sesungguhnya penting. Melalui kaos dakwah ini, kami menghadirkan nasihat kehidupan yang penuh makna, mengingatkan kita untuk selalu beramal saleh.

Semoga dalam setiap langkah yang kita ambil, kaos ini bisa jadi pengingat yang indah bahwa kebaikan selalu hadir dalam perjalanan kita, jika kita membuka hati untuk menerimanya.

---

Pesan sekarang!

Klik >> https://wa.me/p/9568114969896527/6282134322005

Barakallahu fiikum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Penghambaan kepada Allah ketika ditimpa musibah adalah dengan bersabar atas musibah tersebut; kemudian ridha, yang tingkatannya lebih tinggi dari bersabar; kemudian bersyukur, yang tingkatannya lebih tinggi dari ridha.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Jika diri merasa nikmat tatkala bermesraan dengan maksiat atau diri sedang bermalas-malasan dalam kebaikan, maka hendaknya ia menghukum dirinya sendiri dengan ber-muhasabah.

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86852-menghukum-diri-dengan-muhasabah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sudahkah Anda Membaca Al-Qur’an Hari Ini?

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87205-sudahkah-anda-membaca-al-quran-hari-ini.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Berdakwah adalah di antara bentuk ibadah yang terpuji. Sehingga tidak boleh seseorang berbangga diri, menepuk dada, dan sombong dengan amal ibadah tersebut. Karena ibadah adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mengharapkan pujian dan sanjungan manusia.

Читать полностью…

Muslim.or.id

*6 KOIN RP500 BISA BERBAGI 1 BUKU "MENAPAKI JALAN HIDAYAH"*

*APA ISI BUKU INI?*
Sebuah buku ringkas yang berisi mutiara hikmah nasihat untuk mereka yang sedang mencari arti hidup sebagai hamba Allah

Untuk mereka yang merindukan air mata di penghujung doa dan sujudnya

Untuk mereka Yang hatinya kian sempit karena hidup yang semakin terhimpit

Untuk mereka yang mulai menyerah karena hidup makin tak tentu arah

Dan untuk mereka yang masih mencari arti kebahagiaan untuk menyelesaikan segala permasalahan

Kami persembahkan buku ini dengan setulus hati

*KENAPA HARUS BANTU PROGRAM INI?*

Menurut data dari BPS tahun 2021 di Yogyakarta ada kurang lebih 400.000 mahasiswa yang tersebar di 135 kampus

Melalui 2000 buku yang akan dibagikan ini kami berharap 0,5% dari mahasiswa tersebut akan kembali menapaki jalan hidayah

Buku ini kami khususkan untuk para mahasiswa karena besar harapan kami melalui peran mereka di masyarakat akan mampu menumbuhkan benih-benih keberkahan di kampung halamannya masing-masing

*SAYA SIAP BANTU PROGRAM INI*

Cukup dengan 6 uang receh RP500 anda sudah bisa berkontribusi untuk menjadi wasilah kebaikan melalui satu buku

Salurkan dukungan anda melalui link website berikut:

https://ypia.or.id/campaign/operasional-dakwah-mahasiswa/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Cara Memandikan Jenazah

Dari Muhammad bin Sirin, dari Ummu ‘Athiyyah (seorang wanita Anshar) radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ تُوُفِّيَتِ ابْنَتُهُ، فَقَالَ:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menemui kami saat kematian putri kami. Lalu beliau bersabda,

اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا، أَوْ خَمْسًا، أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ، بِمَاءٍ وَسِدْرٍ، وَاجْعَلْنَ فِي الآخِرَةِ كَافُورًا – أَوْ شَيْئًا مِنْ كَافُورٍ – فَإِذَا فَرَغْتُنَّ فَآذِنَّنِي

‘Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali, atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu. Dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian) atau yang sejenis. Dan apabila kalian telah selesai, beritahu aku.’

فَلَمَّا فَرَغْنَا آذَنَّاهُ، فَأَعْطَانَا حِقْوَهُ، فَقَالَ: أَشْعِرْنَهَا إِيَّاهُ، تَعْنِي إِزَارَهُ

Ketika telah selesai, kami memberi tahu beliau. Kemudian beliau memberikan kain beliau kepada kami seraya berkata, ‘Pakaikanlah ini kepadanya.’ Yaitu, izar (pakain bagian bawah semacam sarung, pent.) beliau.” (HR. Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 36, 939)

Dari Hafshah, dari Ummu ‘Athiyah, beliau berkata,

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهُنَّ فِي غَسْلِ ابْنَتِهِ: ابْدَأْنَ بِمَيَامِنِهَا وَمَوَاضِعِ الوُضُوءِ مِنْهَا

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada mereka saat memandikan putrinya, ‘Hendaklah kalian mulai dari yang sebelah kanan dan anggota wudunya.’” (HR. Bukhari no. 167)

Demikian pula dalam lafaz Bukhari disebutkan,

فَضَفَرْنَا شَعَرَهَا ثَلاَثَةَ قُرُونٍ، وَأَلْقَيْنَاهَا خَلْفَهَا

“Maka, kami menyisir (dan menguraikan lalu mengepangnya) rambut kepalanya menjadi tiga kepang dan kami letakkan di belakangnya.” (HR. Bukhari no. 1263)

Kedudukan hadis
Hadis ini merupakan hadis pokok yang menjelaskan tentang hukum-hukum terkait tata cara memandikan jenazah. Ibnul Munzir rahimahullah berkata, “Dalam bab memandikan jenazah, tidak ada hadis yang lebih tinggi kedudukannya daripada hadis Ummu ‘Athiyyah.” (Al-Ausath, 5: 333)

Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah berkata, “Sejumlah sahabat dan para ulama tabiin di Basrah dulu mengambil hadis tentang memandikan jenazah dari Ummu ‘Athiyyah.” (Al-Isti’aab, 4: 452)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/86623-penjelasan-hadis-tentang-tata-cara-memandikan-jenazah.html

Ust. Muhammad Saifudin Hakim

Читать полностью…

Muslim.or.id

6 KOIN RP500 BISA BERBAGI 1 BUKU "MENAPAKI JALAN HIDAYAH"

APA ISI BUKU INI?
Sebuah buku ringkas yang berisi mutiara hikmah nasihat untuk mereka yang sedang mencari arti hidup sebagai hamba Allah

Untuk mereka yang merindukan air mata di penghujung doa dan sujudnya

Untuk mereka Yang hatinya kian sempit karena hidup yang semakin terhimpit

Untuk mereka yang mulai menyerah karena hidup makin tak tentu arah

Dan untuk mereka yang masih mencari arti kebahagiaan untuk menyelesaikan segala permasalahan

Kami persembahkan buku ini dengan setulus hati

KENAPA HARUS BANTU PROGRAM INI?

Menurut data dari BPS tahun 2021 di Yogyakarta ada kurang lebih 400.000 mahasiswa yang tersebar di 135 kampus

Melalui 2000 buku yang akan dibagikan ini kami berharap 0,5% dari mahasiswa tersebut akan kembali menapaki jalan hidayah

Buku ini kami khususkan untuk para mahasiswa karena besar harapan kami melalui peran mereka di masyarakat akan mampu menumbuhkan benih-benih keberkahan di kampung halamannya masing-masing

SAYA SIAP BANTU PROGRAM INI

Cukup dengan 6 uang receh RP500 anda sudah bisa berkontribusi untuk menjadi wasilah kebaikan melalui satu buku

Salurkan dukungan anda melalui link website berikut:

https://ypia.or.id/campaign/operasional-dakwah-mahasiswa/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Hanya Dua Hal Yang Menjadi Sebab Bahagia

Lapangnya hati, selamatnya dari keresahan, dan kegundahan adalah cita-cita yang agung. Karena hati yang lapang adalah nikmat yang amat besar dari Tuhan semesta alam. Kelapangan hati dapat dirasakan dengan ketenangan dan terjaganya hati dari kotoran-kotoran, sehingga hati akan merasa bahagia dalam kehidupan yang mulia dan indah.

Di saat Allah telah mengaruniakan hati yang lapang kepada hamba-Nya, dimudahkan urusan-urusan hidupnya, dihindarkan dari resah dan gelisah, maka dengan nikmat ini dia dapat memperoleh maslahat-maslahat agama dan dunianya. Dia pun akan mudah meraih cita-citanya. Hal tersebut akan menjadikannya mudah melakukan berbagai ibadah dan berbagai amal kebajikan. Di samping itu, ia akan mampu menjaga maslahat-maslahat hidupnya.

Berbeda dengan seseorang yang mengalami sempitnya hati, ia selalu gelisah dan sedih. Hal ini akan menyebabkan terbengkalainya banyak manfaat dalam hidupnya. Dia menjadi tidak mampu beramal baik, tidak bergairah untuk masuk ke dalam pintu-pintu kebaikan. Hidupnya hanya berpindah dari satu kesedihan menuju kesedihan yang lain, atau dari satu kegelisahan menuju kegelisahan yang lain.

Hal ini menunjukkan bahwa lapangnya hati adalah kekuatan yang paling dapat membantu seorang dalam mewujudkan cita-cita dan berbagai hal yang bermanfaat untuk hidupnya. Coba perhatikan bagaimana doa Nabi Musa ‘alaihis salaam di saat diperintah oleh Allah untuk menghadap kepada Fir’aun, mendakwahinya, dan memperingatkannya dari kesombongan karena kuasanya. Musa mengadu berdoa,

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ

Musa mengucapkan doa, “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku…” (QS. Thaha: 25-26)

Satu lagi dalil yang menunjukkan bahwa kelapangan hati adalah nikmat. Di saat Allah Ta’ala mengatakan kepada hamba, utusan pilihan-Nya, Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam, Allah menjelaskan suatu nikmat yang amat besar yang telah didapatkan beliau,

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu.” (QS. As-Syarh: 1)

Ayat ini merupakan dalil bahwa kelapangan hati adalah nikmat Ilahi, karunia rabbani, sebuah nikmat Allah yang Allah berikan kepada Anda. Disebut sebagai nikmat yang amat penting karena kelapangan hati adalah sebab yang paling besar seorang dapat meraih hidayah. Sebagaimana sempitnya hati adalah sebab tersesatnya seorang manusia. Di saat kelapangan hati adalah nikmat yang paling besar, maka sempitnya hati adalah musibah yang paling besar. (Syifa’ Al-‘Alil, Ibnul Qoyyim, 1: 351)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/87208-hanya-dua-hal-yang-menjadi-sebab-bahagia.html

Ust. Ahmad Anshori Lc.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Peran Dakwah Mahasiswa terhadap Pembentukan Karakter Bangsa

Mahasiswa memiliki potensi yang besar dalam membangun kemajuan suatu negara. Kita menyadari bahwa mahasiswa dan kaum muda secara umum adalah golongan masyarakat yang menjadi harapan untuk meneruskan perjuangan para pendahulu mereka.

Karena begitu besar kedudukan dan peranan anak muda inilah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampai menyebutkan golongan pemuda yang taat kepada Allah dalam jajaran manusia istimewa yang mendapatkan keutamaan dari Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadis mengenai 7 golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat pada saat tiada naungan kecuali naungan dari-Nya. Dan salah satunya adalah, “Seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Rabbnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam Al-Qur’an Allah juga mengisahkan sosok perjuangan anak muda yang disebut sebagai ashabulkahfi. Mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Allah. Orang-orang yang bertekad kuat dan berakidah tauhid sehingga tidak mau sedikit pun menujukan ibadah kepada selain Allah. Allah berfirman,

فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا

“Maka mereka pun berkata, ‘Rabb kami adalah Rabb yang menguasai langit dan bumi, kami tidak akan menyeru/beribadah kepada ilah/sesembahan apa pun selain-Nya.”’ (QS. Al-Kahfi: 14)

Sementara tauhid merupakan sebab utama datangnya keamanan dan hidayah dari Allah. Karena kezaliman berupa syirik menjadi penghambat datangnya keberkahan dan penghalang taufik. Allah berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri imannya dengan kezalimam (syirik), mereka itulah orang yang diberi keamanan, dan mereka itulah golongan orang yang akan selalu diberi petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)

Untuk itulah dibutuhkan dakwah tauhid bagi mahasiswa guna membimbing mereka dalam membangun keyakinan dan ibadah kepada Rabbnya. Karena kelak di akhirat mereka juga akan ditanya tentang masa mudanya, untuk apa mereka manfaatkan. Tauhid menjadi materi pokok dalam kurikulum pelajaran kaum muslimin sejak permulaan dakwah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di Makkah hingga akhir hayatnya. Inilah kunci perbaikan umat yang senantiasa diserukan oleh para nabi dan rasul kepada umat di sepanjang masa.

Lanjut baca:
https://muslim.or.id/87191-peran-dakwah-mahasiswa-terhadap-pembentukan-karakter-bangsa.html

Ust. Ari Wahyudi

Читать полностью…

Muslim.or.id

Pelajaran Dari Hadits Bithoqoh

Hadits bitoqoh ini menceritakan tentang seseorang yang telah melakukan banyak dosa ketika di dunia. Ia punya catatan dosa sebanyak 99 kartu. Setiap catatan amal tersebut jika dibentangkan sejauh mata memandang. Namun ia punya kartu ampuh (bitoqoh) ‘laa ilaha illallah’ sehingga ia bisa selamat dari siksa.

Silakan para pembaca Muslim.Or.Id menyimak kisah hadits bitoqoh tersebut.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُصَاحُ بِرَجُلٍ مِنْ أُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ فَيُنْشَرُ لَهُ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ سِجِلاًّ كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَلْ تُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا فَيَقُولُ لاَ يَا رَبِّ فَيَقُولُ أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِى الْحَافِظُونَ ثُمَّ يَقُولُ أَلَكَ عُذْرٌ أَلَكَ حَسَنَةٌ فَيُهَابُ الرَّجُلُ فَيَقُولُ لاَ. فَيَقُولُ بَلَى إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَاتٍ وَإِنَّهُ لاَ ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ فِيهَا أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَالَ فَيَقُولُ يَا رَبِّ مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلاَّتِ فَيَقُولُ إِنَّكَ لاَ تُظْلَمُ. فَتُوضَعُ السِّجِلاَّتُ فِى كِفَّةٍ وَالْبِطَاقَةُ فِى كِفَّةٍ فَطَاشَتِ السِّجِلاَّتُ وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ

“Ada seseorang yang terpilih dari umatku pada hari kiamat dari kebanyakan orang ketika itu, lalu dibentangkan kartu catatan amalnya yang berjumlah 99 kartu. Setiap kartu jika dibentangkan sejauh mata memandang. Kemudian Allah menanyakan padanya, “Apakah engkau mengingkari sedikit pun dari catatanmu ini?” Ia menjawab, “Tidak sama sekali wahai Rabbku.” Allah bertanya lagi, “Apakah yang mencatat hal ini berbuat zholim padamu?” Lalu ditanyakan pula, “Apakah engkau punya uzur atau ada kebaikan di sisimu?” Dipanggillah laki-laki tersebut dan ia berkata, “Tidak.” Allah pun berfirman, “Sesungguhnya ada kebaikanmu yang masih kami catat. Dan sungguh tidak akan ada kezaliman atasmu hari ini.” Lantas dikeluarkanlah satu bitoqoh (kartu sakti) yang bertuliskan syahadat ‘laa ilaha ilallah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh’. Lalu ia bertanya, “Apa kartu ini yang bersama dengan catatan-catatanku yang penuh dosa tadi?” Allah berkata padanya, “Sesungguhnya engkau tidaklah zalim.” Lantas diletakkanlah kartu-kartu dosa di salah satu daun timbangan dan kartu ampuh ‘laa ilaha illallah’ di daun timbangan lainnya.Ternyata daun timbangan penuh dosa tersebut terkalahkan dengan beratnya kartu ampuh ‘laa ilaha illalah’ tadi. (HR. Ibnu Majah no. 4300, Tirmidzi no. 2639 dan Ahmad 2: 213. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy yaitu kuat dan perowinya tsiqoh termasuk perowi kitab shahih selain Ibrahim bin Ishaq Ath Thoqoni. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin berkata, “Amalan tidaklah berlipat-lipat karena bentuk dan banyaknya amalan tersebut. Amalan bisa berlipat-lipat karena sesuatu di dalam hati. Bentuk amal bisa jadi satu (sama dengan yang dikerjakan orang lain). Akan tetapi bisa jadi ada perbedaan satu amal dan amal lainnya yang perbedaannya antara langit dan bumi (artinya: jauh). Cobalah renungkan hadits bitoqoh. Lihatlah catatan amalnya yang berisi kalimat laa ilaha ilallah diletakkan di salah satu daun timbangan dan 99 catatan dosa di timbangan lainnya. Bayangkan pula bahwa satu catatan dosa saja jika dibentangkan sejauh mata memandang. Namun ternyata kartu ampuh berisi kalimat tauhid (laa ilaha illalah) mengalahkan catatan penuh dosa. Ia ternyata tidak disiksa. Kita pun tahu bahwa setiap ahli tauhid memiliki kartu ampuh ini (kartu laa ilaha illalah). Namun kebanyakan mereka malah masuk neraka karena sebab dosa yang mereka perbuat.” Wallahul musta’an.

Lanjut baca: https://muslim.or.id/16629-pelajaran-dari-hadits-bitoqoh.html

Ust. Muhammad Abduh Tuasikal

Читать полностью…

Muslim.or.id

Hukum Membaca Surah Al-Fatihah dan Surah Lain ketika Salat Jenazah

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86611-hukum-membaca-surah-al-fatihah-dan-surah-lain-ketika-salat-jenazah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sudah menjadi sebuah keniscayaan bahwa orang yang mendakwahkan untuk kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah, mengajak manusia untuk bertauhid yang benar dan meninggalkan kesyirikan, akan mendapat penentangan dari orang-orang.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Berapakah Jumlah Takbir pada Salat Jenazah?

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang berapakah jumlah takbir salat jenazah.

Berikut penjelasannya:
https://muslim.or.id/85939-takbir-pada-salat-jenazah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Di antara perkara yang sangat disayangkan, bahkan perkara ini adalah dosa besar yang sangat besar, bahkan dosa besar yang paling besar dan paling berbahaya, yaitu dijumpainya pada sebagian masjid, orang-orang yang meminta pertolongan dan berdoa pada selain Allah.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak meremehkan dan memandang rendah orang yang akalnya kurang. Hendaknya seseorang yang akalnya lebih sempurna tidak boleh merasa sombong dan merendahkan orang-orang yang akalnya belum sempurna (kurang akal).

https://muslim.or.id/86854-tuntunan-syariat-terhadap-perbedaan-akal-manusia.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sudahkah Anda Membaca Al-Qur’an Hari Ini?

Berbicara tentang Al-Qur’an, maka ia merupakan sebuah pembahasan yang indah lagi menarik, sebuah pembicaraan yang sangat agung. Karena yang kita bahas adalah kitab milik Allah Ta’ala Yang Mahamulia. Allah Ta’ala katakan tentangnya,

اَللّٰهُ نَزَّلَ اَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتٰبًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَۙ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُوْدُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ۚ ثُمَّ تَلِيْنُ جُلُوْدُهُمْ وَقُلُوْبُهُمْ اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ ۗ

”Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik, (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang. Kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya gemetar karenanya. Kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang di waktu mengingat Allah.” (QS. Az-Zumar: 23)

Jemaah Jumat yang berbahagia,

Pada kesempatan ini, insyaAllah akan kita gali dan kita renungi bersama tentang bagaimanakah kedudukan Al-Qur’an di dalam kehidupan kita? Serta, bagaimanakah seharusnya kita berinteraksi dan berhubungan dengannya setiap hari?

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala,

Jika kita perhatikan dengan seksama kondisi kebanyakan kaum muslimin di zaman sekarang, sungguh sangat disayangkan betapa hubungan mereka dengan Al-Qur’an sangat lemah dan dan rusak. Al-Qur’an lebih sering kita dengar pada saat ada yang meninggal dunia ataupun dibacakan di kuburan-kuburan. Sekaan-akan Al-Qur’an ini diturunkan oleh Allah Ta’ala hanya untuk mereka yang telah meninggal dunia saja dan tidak Allah turunkan untuk mereka yang masih hidup. Padahal Allah Ta’ala berfirman,

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk hati mereka tunduk mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)? Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hadid: 16)

Di ayat selanjutnya, Allah Ta’ala mengatakan,

ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يُحْىِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya.” (QS. Al-Hadid: 17)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,

“Di dalamnya (ayat di atas) terdapat indikasi bahwa Yang Mahakuasa melembutkan hati setelah sebelumnya keras, membimbing mereka yang bingung setelah kesesatan mereka, dan meringankan kesusahan setelah keparahannya, sebagaimana Dia juga menghidupkan bumi yang mati, tandus lagi tak bernyawa dengan hujan yang melimpah, Dia juga membimbing hati yang keras dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan petunjuk-petunjuk lainnya, dan Dia memasukkan ke dalam hati cahaya setelah sebelumnya tertutup dan tidak ada apapun yang dapat mencapainya serta menjangkaunya.”

Sungguh, hati kita sangat butuh untuk dihidupkan kembali setelah sebelumnya mati atau hampir mati!

Lanjut baca: https://muslim.or.id/87205-sudahkah-anda-membaca-al-quran-hari-ini.html

Ust. Muhammad Idris, Lc.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Semenjak masih menjadi janin, sejatinya seluruh manusia telah bersaksi bahwa Allah Ta’ala adalah sesembahan satu-satunya. Oleh sebab itu, setiap manusia yang lahir, maka dia lahir dalam keadaan Islam, mengenal Allah Rabb semesta alam, dan mengakui-Nya sebagai sesembahannya.

Читать полностью…

Muslim.or.id

*TERNYATA RP10.000 BISA BANTU CETAK 20 BULETIN AT TAUHID*

KOMPILASI VIDEO: https://youtube.com/playlist?list=PLnUEs-mUCK8qIHxsBROnSoLw-KIs3uG08&si=CpMzZSCJPBvDL8GQ

Satu lembar buletin dakwah ini terdiri dari empat halaman artikel ilmu syar'i dengan landasan Alquran dan Sunnah sesuai pemahaman salafus shalih yang dibagikan secara gratis setiap hari Jumat di masjid-masjid atau fasilitas umum lainnya

Saat ini ada lebih dari 100 kaum muslimin yang mendermakan dirinya untuk mendistribusikan buletin ini ke berbagai daerah di Indonesia

Selain dibagikan secara langsung, buletin ini juga secara rutin dikaji oleh ustadz Abu Salman hafidzahullah di radio muslim Jogja

*MULAI RP500 BISA BANTU CETAK SATU LEMBAR BULETIN 4 HALAMAN*

Salurkan dukungan terbaik anda melalui:

https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-buletin-at-tauhid/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Apakah Perlu Membaca Basmalah di Setiap Memulai Aktivitas?

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87315-membaca-basmalah-di-setiap-memulai-aktivitas.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

*AKU SUDAH SEDEKAH TAPI KOK HIDUP MASIH SUSAH?*

Mendengar motivasi dari figur-figur pengusaha yang mampu bangkit dari keterpurukan dengan jalan sedekah membuat sebagian kita berpikir seakan-akan sedekah seperti transaksi tukar tambah yang nilainya diukur berdasarkan keuntungan yang didapat setelah hartanya dikeluarkan

Padahal, unsur mendasar dari amal sedekah adalah hati yang ikhlas karena Allah

Dan kesempurnaan keikhlasan tidaklah akan didapat kecuali dari jiwa yang bersih dari segala penyakit hati

Dan jiwa yang bersih ini tidaklah didapat kecuali dari keimanan yang muncul dari kemurnian tauhid

Dengan modal yang mendasar inilah berapapun sedekah kita di jalan Allah pasti akan berbuah manis

Allah taala berfirman:


"Orang-orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang mereka infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), bagi mereka pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih."

QS. Al-Baqarah[2]:262

*SEDEKAH UNTUK MEMBANTU DAKWAH BERSAMA YPIA*

Selain aktif berdakwah secara offline melalui Wisma muslim dan muslimah, Rumah Tahfidz, dan berbagai program pondok pesantren untuk mahasiswa YPIA juga memiliki program dakwah secara online

Di antara media dakwah besar yang membutuhkan bantuan pendanaan dari kaum muslimin adalah media muslim.or.id muslimah.or.id dan Radio Muslim Jogja

*YUK SEDEKAH MULAI RP10.000*

Salurkan dukungan terbaik anda melalui:

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Seseorang yang imannya kuat, kokoh dan terus teguh dalam Islam, maka akan sukar diganggu setan.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Perhatian Islam terhadap Kesehatan Mental

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87277-perhatian-islam-terhadap-kesehatan-mental.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Di antara ciri seseorang yang baik Islamnya adalah ia meninggalkan segala hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sungai Eufrat dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87275-sungai-eufrat-dan-tanda-tanda-hari-kiamat.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Sesungguhnya iman benar-benar bisa luntur dalam rongga tubuh kalian sebagaimana pakaian yang luntur/menjadi usang. Oleh sebab itu, mintalah kepada Allah untuk selalu memperbaharui iman dalam hati kalian.” (HR. Thabarani, disahihkan Al-Albani)

Читать полностью…

Muslim.or.id

—●●—●●❁ 📖 ❁●●—●●—
*[ KAJIAN FIKIH IBADAH | MA'HAD YAA ABATI ]*
*Pekan ke-15*

Terbuka Untuk Umum! Ikhwan & Akhawat
Wajib Bagi Santri Ma'had Yaa Abati Angkatan ke-3

Kajian Fikih Ibadah
Tema: *”Nafkah untuk Keluarga"*
Penceramah: *Ustadz Yulian Purnama, S.Kom.* _hafizhahullahu_
Kitab Panduan: Manhajus Salikin (Himpunan Masalah Fikih dan Dalil-dalilnya untuk Pemula)

Hari: *Ahad, 10 Safar 1445 H/ 27 Agustus 2023*
Pukul: 10.00 WIB- selesai
Tempat: Masjid Al Ashri, Pogung Rejo

🔴 Live Streaming melalui kanal Youtube YPIA Academy: http://bit.ly/yt_ypiaacademy

🔰 Penyelenggara:
- Ma'had Yaa Abati Yogyakarta
- Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) Yogyakarta

🔗 Bekerja sama dengan:
- Takmir Masjid Al Ashri Pogung Rejo

======
📡 Broadcasted by:
| Ma'had Yaa Abati
| YPIA Academy
| Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

📲 Narahubung WhatsApp (WA):
wa.me/6282323647778 (Ma’had Yaa Abati)

| Yuk Join Grup YPIA Academy!
🔴 Ikhwan:
http://bit.ly/ypiaacd_ikhwan2

| Instagram: @mahadyaaabati
| Telegram: t.me/ypia_academy

Читать полностью…
Подписаться на канал