[ Hal Yang Lebih Berbahaya Daripada Fitnah Dajjal ]
Dajjal dapat membuat banyak orang tertipu dengannya.
Dajjal mendatangi suatu kaum dan menyeru kepada mereka.
Bagi mereka yang mengikutinya, diberikan kemakmuran...
Bagi mereka yang tidak mengikutinya, diberikan kesusahan...
Begitu berat dan dahsyat fitnah Dajjal.
---
Ternyata....
Selain fitnah Dajjal, ada yang lebih dikhawatirkan oleh Rasulullah shallalallahu 'alaihi wasallam.
"Hal tersebut adalah syirik yang tersembunyi."
Begitu sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam, diriwayatkan oleh Ahmad dan Baihaqi, dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani..
---
Dalam buletin yang ditulis oleh akh. Gian Handika pada edisi kali ini, dibahas topik seputar :
✏ Pengertian riya
✏ Pembagian dan hukum riya
✏ Bahaya riya
✏ Contoh perbuatan riya
✏ Cara mengobati riya
✏ Tanda-tanda keikhlasan
---
Artikel selengkapnya bisa dibaca di buletin at tauhid yang disebar hari ini. Atau juga bisa dibaca di situs : buletin.muslim.or.id
Adapun donasi buletin, bisa dilihat di gambar yang kami lampirkan.
---
Nb.
Jangan lupa shalawat dan baca Al Kahfi...
---
💡 Tim Donasi Dakwah YPIA
☎ 085747223366
Berbagi dengan Pulsa
________________________________
Mulai dari Rp. 10.000, Anda bisa berpartisipasi dalam dakwah.
Kami mengajak kaum muslimin sekalian untuk berpartisipasi dalam dakwah dengan cara mendukung operasional dakwah, diantaranya adalah dengan berbagi pulsa operasional dakwah.
Pulsa bisa dikirim ke no HP Donasi Dakwah YPIA berikut ini:
Nomor pertama, nomor Im3 ini:
0857.4722.3366 (IM3-Indosat),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 935.000 rupiah
dan
Nomor kedua :
0822.2597.9555 (Simpati-Telkomsel),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 1.400.000 rupiah...
-----
Pulsa yang masuk pada kedua nomor tsb akan didistribusikan ke nomor-nomor operasional dakwah di berbagai bidang YPIA, melalui transfer pulsa sesama operator.
Adapun selama ini, kegunaan pulsa operasional dakwah YPIA antara lain:
1. Pulsa untuk SMS Tausyiah
2. Pulsa untuk divisi yang tinggi intensitas komunikasinya (sms santri dll) ; Peduli Muslim, Mahad Ilmi, Mahad Umar Bin Khattab, Kampus Tahfizh, dll
3. Pulsa sebagai ganti dan mukafaah untuk pengurus YPIA (operasional).
-----
Mohon segera konfirmasi, apabila telah mengirim pulsa ataupun donasi. Karena akan kami laporkan tiap bulan di situs kami (muslim.or.id), dalam rangka menjaga amanah donatur sekalian.
Semoga Allah menerima segenap amal kebaikan... Aamiin...
Mohon turut membantu untuk menyebarluaskan...
-----
**Broadcasted by:
Tim Donasi Dakwah
-YPIA Yogyakarta-
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA).
Website kami:
www.muslim.or.id.
www.muslimah.or.id. www.radiomuslim.com.
www.pedulimuslim.com.
www.sdityaabunayya.com.
Adalah bahagia...
Nampak dari lisan yang senantiasa basah, berdzikir berulang-ulang, memuji Allah Zat yang berhak menerima segala pujian..
Adalah bahagia...
Nampak dari senyum-senyum tak tertahan bagai sepasang insan yang baru dimabuk cinta selepas akad pernikahan...
Adalah bahagia...
Nampak dari wajah semu bersemi kemerahan, padahal tidak alergi seafood semacam lobster, kepiting, cumi ataupun udang...
---
Adalah bahagia...
Ketika kita terbiasa jumpa dengan sebuah rumus berpola :
" Kita + YPIA = Proyek kebaikan yang nyata "
Jazaakumullah Khayran kepada para donatur YPIA sekalian yang pada Bulan Februari lalu, telah berbagi kebahagiaan, membersamai dalam proyek-proyek kebaikan.
Laporan donasi di Bulan Februari 2016, bisa dilihat dan didownload melalui link berikut ini >>> bit.ly/Mari-Berbahagia
---
Jangan Lupa Bahagia,
bersama Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta ( 085747223366 )
Rangkuman Artikel Buletin At Tauhid,
Edisi 26 Februari 2016@
Tathoyyur adalah menganggap sial atas apa yang dilihat, didengar, atau yang diketahui, tanpa adanya dalil dan bukti ilmiah. (Qoulul Mufid, Syaikh Utsaimin)
Tathoyyur dilarang dalam Islam. Nabi bersabda, "Tathoyyur itu syirik, tathoyyur itu syirik." (HR. Abu Daud)
---
Doa agar terhindar dari tathoyyur
"Allahumma la thoyro illa thoyruka, wa laa khoyro illa khoyruja, wa laa ilaha ghoyruka."
Ya Allah, tiada kesialan melainkan atas izin-Mu. Tiada kebaikan melainkan kebaikan-Mu. Dan Tiada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau.
---
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
📖 Tinggalkanlah Kemustahilan Itu
🔎 Sufyan at-Tsauri berkata :
رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لا تُدْرَكُ
"Keridhoan seluruh manusia adalah tujuan yg tdk akan tercapai" (Az-Zuhud karya al-Baihaqi 105)
Seorang yang berharap semua orang ridho dan suka kepadanya sesungguhnya ia hanyalah mengharapkan kemustahilan.
- Jika kita disukai oleh sebagian manusia, maka jenis manusia yg berlawanan akan benci kepada kita, dan menggabungkan dua hal yg kontradiktif adalah kemustahilan
- Jika kita disukai oleh sekelompok manusia maka belum tentu mereka menyukai kita selalu dan selamanya
- Jika Allah Yang Maha Pencipta dan Maha Sempurna tidak selamat dari cercaan makhluk ciptaanNya, maka bagaimana lagi dengan kita yang penuh dengan kekurangan dan kesalahan
- Jika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang sempurna akhlaknya, sangat pemaaf, sangat lembut dan sangat bijak, tidaklah selamat dari cercaan sekelompok orang, bagaimana lagi dengan kita yang sering tidak lembut dan tidak bijak?
🍃 Adapun keridhoan Allah maka siapa saja bisa meraihnya dengan cara taat kepadaNya. Maka tinggalkanlah yang mustahil kau raih dan berlarilah menuju yang mungkin kau raih. Sungguh mengejar keridhoan manusia penuh dengan kegelisahan adapun mengejar keridhoan Allah penuh dengan kebahagiaan.
✒️ Ustadz Firanda Andirja, MA
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
www.muslim.or.id
Kampus Tahfizh #7
Alhamdulillah Kampus Tahfizh Yogyakarta kembali membuka program reguler bagi kita yang ingin mempelajari tentang tatacara membaca Al Qur'an dan hafalan Al Qur'an yang terdiri dari:
1. Kelas Tahsin Dasar
Tujuan : Perbaikan kesalahan yang bersifat fatal saat membaca Al Qur'an
2. Kelas Tahsin Lanjutan
Tujuan : Perbaikan kesalahan yang bersifat ringan, meminimalisirnya serta hafal juz 30
Syarat: Lolos tes seleksi
3. Kelas Tahfizh
Tujuan : Hafal 1 juz baru, serta perbaikan kesalahan saat membaca Al Quran
Syarat: Hafal juz 30 dan lolos tes seleksi
dengan buku panduan Kitab Tajwid Asy Syafii karangan ust. Abu Ya'la Kurnaedi
Adapun masa pendaftaran dimulai:
21 Februari - 5 Maret 2016
Kemudian Placement Test insya Allah akan diadakan:
Sabtu, 5 Maret 2016
(tempat insya Allah menyusul)
Masa belajar : 12 Maret 2016- 5 Juni 2016
Waktu Belajar : Setiap hari Sabtu dan Ahad
Tempat belajar : Masjid-masjid sekitar Pogung
Biaya per program : Rp 110.000,00
Pendaftaran dapat menggunakan format: Nama#pilihan kelas#pekerjaan#alamat
dikirim ke 0856 4393 3383 (putra) dan 0856 0058 6583 (putri)
Pembayaran dilakukan saat pendaftaran ulang setelah lulus placement test
---
Dan bagi anda yang merupakan warga asli Pogung, akan mendapat diskon sebesar 50% dari biaya normal untuk pendaftaran tiap program, dan dibuktikan dengan membawa fotokopi KTP saat Placement test.
---
Broadcasted By :
Tim Donasi Dakwah
085747223366
Syaikh Muhammad bin Shalih bin Ishaq Ash Shai'iry menuturkan....
"Sesungguhnya ketulusan dan keikhlasan dalam menuntut ilmu syar'i, berbanding lurus dengan kekuatan hafalan, kefahaman, dan luasnya pengetahuan keislaman"
(Kaifa Tatahammas Li Thalabil Ilmi Syar'i)
---
Bagaimana ketulusan dan kefahaman kita selama ini?
Mari tanya hati kita...
T.T
----
Nasihat ini ditujukan untuk setiap kita, para penuntut ilmu dan juga penghuni wisma YPIA yang memiliki program setoran hafalan Al Qur'an dan Hadits Arba'in..
----
Semoga Allah Ta'ala menjaga keikhlasan, ketulusan dan semangat kita dalam menuntut ilmu.
----
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
[ Kurang Pengorbanan ]
Mungkin ada yang perlu kita renungkan...
Selama ini bisa jadi kita mencari ilmu kurang pengorbanan..
Sehingga melahirkan ilmu kurang melahirkan amalan...
Ilmu jadi ajang bantah-bantahan.
Atau jadi teori ilmiah untuk didiskusikan dan diperdebatkan..
Padahal agama tak akan merasuk ke hati tanpa berkorban..
Semakin banyak pengorbanan agama akan semakin nyaman...
Iman akan semakin deras bagaikan hujan...
Yang menyuburkan hati yang tandus kekeringan...
Rasanya kita harus sama-sama belajar berkorban dalam agama...
Kalau ingin merasakan iman yang manis dalam dada...
Demikianlah para Sahabat yang mulia...
Yang dia pikirkan adalah bagaimana ISLAM jaya...
Berlomba-lomba korban diri dan harta...
Semoga Alloh mengumpulkan kita bersama mereka...
Ust. Fauzan Abdillah, ST., Lc., MA.
(Perintis YPIA YOGYAKARTA)
---
Broadcasted By:
Tim Donasi Dakwah YPIA
( 085747223366 )
Kurang Pengorbanan
Mungkin ada yang perlu kita renungkan...
Selama ini bisa jadi kita mencari ilmu kurang pengorbanan..
Sehingga melahirkan ilmu kurang melahirkan amalan...
Ilmu jadi ajang bantah-bantahan.
Atau jadi teori ilmiah untuk didiskusikan dan diperdebatkan..
Padahal agama tak akan merasuk ke hati tanpa berkorban..
Semakin banyak pengorbanan agama akan semakin nyaman...
Iman akan semakin deras bagaikan hujan...
Yang menyuburkan hati yang tandus kekeringan...
Rasanya kita harus sama-sama belajar korban dalam agama...
Kalau ingin merasakan iman yang manis dalam dada...
Demikianlah para Sahabat yang mulia...
Yang dia pikirkan adalah bagaimana ISLAM jaya...
Berlomba-lomba korban diri dan harta...
Semoga Alloh mengumpulkan kita bersama mereka...
Ust. Fauzan Abdillah, ST., Lc., MA.
Berbuat baiklah...
Kita hidup di zaman orang yang hanya bisa mengeluh dan berkeluh-kesah...
Padahal,
Lebih baik 'menyalakan lilin' daripada sekedar 'mengutuk kegelapan'...
Maka... Berbuat baiklah...
---
Berbuat baiklah...
Sesungguhnya Allah, malaikat dan orang-orang beriman akan menjadi saksinya...
Berbuat baiklah...
Sekecil apapun api lilin yang menyala, pasti akan mencahayai gulita di sekitar kita...
Berbuat baiklah...
Bukan karena ingin dipuji dan dilihat...
Tapi karena ridho-Nya semata dan tulus ingin berbuat...
Berbuat baiklah...
Karena tolak ukur kebermanfaatan bukanlah pada pundi-pundi nominal kekayaan yang beragam, gelar pangkat yang beraneka macam, ataupun paras tampan nan rupawan...
Tapi...
yang jadi tolak ukurnya ialah: keberkahan...
---
NB.
Kabar gembira untuk kita semua... Menjawab pertanyaan saudara sekalian yang kemarin-kemarin terus bertanya-tanya...
Alhamdulillah...
Kini, sudah memasuki tahap II untuk pelunasan Markas Dakwah.. ^^
Donasi Progresif Markas Dakwah Tahap II dimulai tanggal 22 Februari - 29 Februari 2016...
Sampai dengan sekarang (21/02) perolehan donasi Markas Dakwah sebesar Rp 776.738.551 (sekitar 59,74% dari kebutuhan total 1,3 Milyar)
Mari terus berbuat baik bersama Tim Donasi Dakwah YPIA...
085747223366, kontak kami segera yaa...
Yassarallahu lanal khayra haitsuma kunnaa....
📖 Bosenan Termasuk Akhlak yang Buruk
Sebagian orang begitu cepan bosan terhadap sesuatu, begitu cepat bosan terhadap mobilnya, perabot rumah tangganya, bajunya, dll. Bahkan begitu cepat bosan kepada sahabatnya, dan yang lebih parah bosan terhadap istrinya.
Jadilah ia orang yang jika berduit dan berkemampuan maka selalu gonta ganti. Dan jika tidak berduit maka menderitalah dia menjalani kebosanannya.
🔎 'Amr bin al-'Aash radhiallahu 'anhu berkata;
لاَ أَمَلُّ ثَوْبِي مَا وَسِعَنِي وَلاَ أَمَلُّ زَوْجَتِي مَا أَحْسَنَتْ عِشْرَتِي وَلاَ أَمَلُّ دَابَّتِي مَا حَمِلَتْ رَحْلِي ( 4 ) إِنَّ الْمِلاَلَ مِنْ سَيِّئِ الأَخْلاَقِ
"Aku tidaklah bosan kepada bajuku selama masih cocok buatku, dan aku tidaklah bosan kepada istriku selama ia masih baik mempergauliku, dan aku tidaklah bosan terhadap tungganganku selama masih memikulku, sesungguhnya bosenan termasuk akhlak yang buruk"
(Tahdziibul Kamaal 22/81, Siyar A'laam An-Nubalaa 3/57, Taarikh Dimasyq 46/183)
✒️ Ustadz Firanda Andirja, MA
---
Broadcasted by
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
Membenarkan LGBT Karena Alasan Takdir?
Sebagaimana Dia menciptakan kebaikan, Dia pulalah yang menciptakan keburukan. Segala sesuatu yang berada di dalam kerajaanNya tidak akan terjadi kecuali dengan izinNya. Sebagaimana difirmankan oleh Allah tabaraka wa ta’ala:
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
“Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan sesuai takdirnya.” (QS. Al-Qamar: 49)
Imam Muslim meriwayatkan di dalam kitab Shahih beliau sebuah riwayat dari Thawus bahwasanya beliau mengatakan:
Aku menjumpai sekelompok sahabat Rasulullah dan mereka mengatakan bahwa segala sesuatu itu terjadi berdasarkan takdir. Aku pula mendengar Abdullah bin Amr mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Segala sesuatu itu terjadi berdasarkan takdir hingga orang yang lemah dan orang yang cerdas’.”
Hal ini tidak serta merta bermakna bahwa Allah mencintai keburukan-keburukan yang diciptakanNya, bahkan Allah benci pada keburukan. Oleh karena itu Allah melarang dan mengharamkan melakukan perbuatan keji baik lahir maupun batin. Allah berfirman:
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Katakanlah: ‘Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui’.” (QS. Al A’raf: 33).
Allah juga berfirman:
وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: ‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya’. Katakanlah: ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji’. Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS. Al A’raf: 28).
Allah ta’ala telah menciptakan manusia dan melengkapkannya dengan berbagai perangkat kepahaman seperti pendengaran, penglihatan, dan hati. Allah berfirman:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl: 78).
Berdasarkan hal ini, manusia memiliki pilihan antara mengerjakan kebaikan atau kejahatan. Allah berfirman:
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.” (QS. Al Insan: 3)
FirmanNya yang lain:
لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَ
“(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.” (QS. At Takwir: 28)
Umumnya, musibah-musibah ini dengan mudah menimpa seseorang manakala dia banyak berbuat keji dan mencondongkan hatinya kepada hal-hal tersebut sehingga hatinya menjadi rusak, fitrahnya menjadi merosot, dan selalu menginginkan perbuatan keji. Dengan begitu, dia telah membuka pintu kejahatan bagi dirinya sendiri. Allah berfirman:
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (QS. Ash Shaff: 5)
Allah juga berfirman:
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا
“Di dalam hati mereka ada penyakit lalu Allah tambah penyakit mereka.” (QS. Al Baqarah: 10)
Jadi, orang-orang yang terjerumus dalam perilaku homoseks atau pun dalam maksiat apa saja sebenarnya sedang berada dalam musibah. Maka daripada menjadikan dirinya tawanan masa lalu
PANTANG MENCELA DEMAN
.
Seorang sahabat Nabi Muhammad, Jabir radiyallahu ‘anhu berkata,
.
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم دَخَلَ عَلَى أُمِّ السَّائِبِ (أَوْ: أُمِّ الْمُسَيَّبِ)، فَقَالَ: مَا لَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ (أَوْ: يَا أُمَّ الْمُسَيَّبِ) تُزَفْزِفِيْنَ؟ قَالَتْ: اَلْحُمَّى، لاَ بَارَكَ اللهُ فِيْهَا. فَقَالَ: لاَ تَسُبِّي الْحُمَّى، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِيْ آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ.
.
“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjenguk Ummu as-Saib (atau Ummu al-Musayyib), kemudian beliau bertanya, ‘Apa yang terjadi denganmu wahai Ummu al-Sa’ib (atau wahai Ummu al-Musayyib), kenapa kamu bergetar?’
.
Dia menjawab, ‘Sakit demam yang tidak ada keberkahan Allah padanya.’
.
Maka beliau bersabda, ‘Janganlah kamu mencela demam, karena ia menghilangkan dosa anak Adam, sebagaimana alat pemanas besi mampu menghilangkan karat’.“
.
(HR. Muslim 4/1993, no. 2575)
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
📣 Telegram Channel : /channel/muslimorid
Yang Pandai Menasehati Banyak, Yang Mengamalkan?
Sungguh banyak diantara kita yang ‘hobi’ menasehati di facebook, sungguh ini merupakan kebaikan. Tapi janganlah lupa agar kita juga semangat untuk mengamalkan nasehat-nasehat kita sendiri. Renungkanlah perkataan Abul Aswad Ad-Dualy:
يَا أَيُّهَا الرَّجُلُ الْمُعَلِّمُ غيره *** هَلاَّ لِنَفْسِكَ كَانَ ذَا التَّعْلِيْمِ
Wahai orang yg mengajari orang lain…
Tidakkah kau mengajari dirimu dulu (sebelum orang lain)
أَتَرَاكَ تُلَقِّحُ بِالرَّشَادِ عُقُوْلَنَا *** صِفَةً وَأَنْتَ مِنَ الرَّشَادِ عَدِيْمُ
Pantaskah kau tanamkan pada akal kami “sifat mulia”..
Tapi ternyata, engkau kosong dari sifat mulia itu
لاَ تَنْهَ عَنْ خُلُقٍ وَتَأْتِي مِثْلَهُ *** عَارٌ عَلَيْكَ إِذَا فَعَلْتَ عَظِيْمُ
Janganlah engkau melarang akhlak (yang buruk), tapi kau sendiri melakukannya…
Sungguh sangat tercela, jika kau seperti
اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ فَانْهَهَا عَنْ غَيِّهَا *** فَإِذَا انْتَهَتْ عَنْهُ فَأَنْتَ حَكِيْمُ
Mulailah dari dirimu, dan lepaskanlah dosanya…
Karena engkaulah sang bijaksana, jika kau telah lepas darinya
فَهُنَاكَ يَنْفَعُ إِنْ وَعَظْتَ وَيُقْتَدَى *** بِالْقَوْلِ مِنْكَ وَيَنْفَعُ التَّعْلِيْمُ
Saat itulah, nasehat dan didikanmu kan berguna
Begitu pula ucapanmu, akan menjadi panutan
Yaa Allah ampunilah kami yang sering menasehati akan tetapi lalai dari nasehatnya sendiri, tunjukanlah kami jalan yang lurus, tutuplah aib-aib kami di dunia, terlebih-lebih lagi di akhirat, aamiiin yaa robbal ‘aalamiin.
—
Penulis: Ustadz Firanda Andirja, Lc., MA.
https://muslim.or.id/19893-yang-pandai-menasehati-banyak-yang-mengamalkan.html
"Untuk setiap lelah yang mengharap ridho dan berkah...
Yakin saja, Allah akan senantiasa mempermudah..."
Semangat menjalani aktivitas hari senin... Jangan lupa diniatkan sebagai ibadah... Semoga berkah...
Semangaaaat berbuat baik \m/
---
Link : bit.ly/mari-berbuat-baik
---
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
Ada sebuah ungkapan yang menarik untuk direnungkan...
ليس الشأن ان تحب و إنما الشأن ان تحب
"...Perkara terpenting ialah bukan pada 'kita mencintai', tetapi yang terpenting ialah apakah 'kita dicintai'..."
---
Setiap kita mengaku cinta pada Allah... Lalu, kita merenung dan berkaca, apakah Allah mencintai kita yang dosanya telah menggunung banyaknya...?
Diantara cara agar Allah mencintai kita ialah dengan banyak-banyak melakukan kebaikan... Karena Allah berfirman,
ان الله يحب المحسنين
"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al Maidah : 13)
---
Semoga kita semua senantiasa dimudahkan dalam setiap kebaikan...
Buka link berikut untuk tahu info berbuat kebaikan hari ini dan terakhir esok hari.. Mari berbuat baik...
Link >>> bit.ly/mari-berbuat-baik
---
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
Beberapa Adab Terhadap Orang Tua
Berikut ini beberapa adab yang baik dan akhlak yang mulia kepada orang tua:
1. Tidak memandang orang tua dengan pandangan yang tajam atau tidak menyenangkan
2. Tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan orang tua
3. Tidak mendahului mereka dalam berkata-kata
4. Tidak duduk di depan orang tua sedangkan mereka berdiri
5. Lebih mengutamakan orang tua daripada diri sendiri atau iitsaar dalam perkara duniawi
Selengkapnya:
https://muslim.or.id/27537-beberapa-adab-terhadap-orang-tua.html
___
Like juga fanspage Mutiara Nasihat Islam https://www.facebook.com/mutiaranasihatislam
"Bila kalian melihat seseorang yang mendoakan pemimpinnya, maka dia adalah ahlussunnah (insyaaAllah), adapun bila kalian melihat seseorang yang mencaci maki dan mencela pemimpinnya, maka ia adalah shohibu hawaa (pengikut hawa nafsu)”
(Syarhus Sunnah, Imam al-Barbahari)
Sa'id bin Jubair berkata:
"Termasuk membuang-buang harta, Allah memberimu rezeki yang HALAL namun engkau malah habiskan untuk MAKSIAT pada Allah"
(Hilyah Al-Auliya', 4: 281)
Sa'id bin Jubair berkata:
Termasuk membuang-buang harta, Allah memberimu rezeki yang HALAL namun engkau malah habiskan untuk MAKSIAT pada Allah.
(Hilyah Al-Auliya', 4: 281)
dan berlarut-larut memikirkan takdir (padahal dia tidak berhak beralasan dengan takdir), lebih baik dia menatap masa depannya, melakukan berbagai upaya memperbaiki diri, memperbanyak merendahkan diri dan merasa hina di hadapan Allah agar Dia membantunya lepas dari maksiat ini. Dan Allah adalah Dzat yang Maha Mengabulkan doa orang yang dalam kesulitan dan Maha Mengangkat bala.
Selengkapnya:
https://muslim.or.id/27509-membenarkan-lgbt-karena-alasan-takdir.html