Apakah Salafi Aliran Sesat?
Istilah salaf atau salafi sebenarnya adalah istilah yang sudah sangat terkenal dalam pembicaraan para ulama. Mereka itu tidak lain adalah para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96339-apakah-salafi-aliran-sesat.html
Keistimewaan Jabir bin Abdillah
Jabir merupakan salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Banyak sekali keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97072-keistimewaan-jabir-bin-abdillah.html
Umur Terbatas, Namun Ada Pahala Tanpa Batas
Sesungguhnya, di antara karunia besar Allah Ta’ala kepada umat yang berumur pendek ini adalah petunjuk-Nya kepada amalan-amalan yang pahalanya terus mengalir hingga setelah kematian. Oleh karena itu, syariat Islam sangat menganjurkan umat Islam untuk berusaha agar amalannya tidak terputus setelah kematian, dan catatan amal kebaikannya tetap terbuka, sehingga pahalanya berlipat ganda.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97070-umur-terbatas-namun-ada-pahala-tanpa-batas.html
“Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya.
Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama.
Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka.”
Ibnul Qayyim rahimahullah
al-Fawa’id, hal. 149
Doa Saat Kita Merasa Sedih
Doa ini sangat luar biasa makna dan nilainya, sehingga penting bagi kita untuk memahami makna-makna yang terkandung dalam doa ini.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/97208-doa-saat-kita-merasa-sedih.html
Bulan Safar, Bulan Istimewa atau Bulan Sial? (Bag. 2)
Banyak di antara mereka yang menginginkan suatu hajat pada bulan Safar tidak mereka tunaikan. Seperti ingin menikah, berdagang, safar, dan lain sebagainya. Karena anggapan sial yang sudah terpatri dalam benak mereka. Berikut ini beberapa kekeliruan dan ke-bid’ah-an tentang bulan Safar.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97172-bulan-safar-bulan-istimewa-atau-bulan-sial-bag-2.html
Serial Fikih Muamalah (Bag. 19): Hukum dan Konskuensi Akad yang Dibenarkan oleh Syariat
Syariat Islam telah memberikan ketentuan-ketentuan berupa rukun-rukun dan syarat-syarat dalam setiap akad yang dilaksanakan oleh seorang muslim. Dengan ketentuan-ketentuan tersebut, syariat akan memilah mana dari akad-akad tersebut yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan. Sehingga, akan ada akad-akad yang dibenarkan dan diperbolehkan oleh syariat dan ada juga akad-akad yang tidak dibenarkan oleh syariat ini.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97126-serial-fikih-muamalah-bag-19-hukum-dan-konskuensi-akad-yang-dibenarkan-oleh-syariat.html
Kezaliman, Dosa yang Sering Diabaikan
Melakukan kezaliman, wahai saudaraku, adalah dosa yang sering diremehkan dan tidak dipedulikan oleh seorang muslim, padahal dosa tersebut memiliki efek yang begitu besar dan berbahaya bagi diri seorang muslim.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96776-teks-khotbah-jumat-kezaliman-dosa-yang-sering-diabaikan.html
Fikih Salat Sunah Mutlak
Para ulama menyebutkan banyak sifat secara panjang-lebar tentang salat sunah (nawafil) mutlak. Berikut ini ringkasan poin-poin penting yang mereka sebutkan.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/97016-fikih-salat-sunah-mutlak.html
DUKUNG DAKWAH RADIO MUSLIM
Radio muslim merupakan radio dakwah yang berada di tengah-tengah kota Yogyakarta. Radio Muslim berkomitmen menyebarkan dakwah Islam yang sesuai dengan Alquran dan Assunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat. Saat ini, radio muslim beralamatkan di jalan C. Simanjuntak No. 72 Terban kota Yogyakarta dengan alamat streaming di http://radiomuslim.com atau http://live.radiomuslim.com. Perjalanan yang panjang telah ditempuh oleh radio muslim.
Radio ini berdiri pada tahun 2009. Awalnya radio muslim masih berpindah pindah tempat, dimulai dari kajian yang disiarkan langsung dari masjid ke masjid melalui jaringan internet sampai akhirnya pada tahun 2011 radio muslim dapat mengudara dengan gelombang fm 107,9 FM berstatus sebagai radio komunitas, akan tetapi di tahun 2012 radio komunitas ini terhenti karena masalah perizinan yang sudah tidak dapat diperpanjang lagi, sehingga radio ini tidak dapat mengudara di gelombang FM, dan hanya streaming internet saja.
Disetiap harinya rata-rata pengunjung yang mengikuti siaran streaming berkisar 100-150/ hari, angka yang begitu besar melihat kontribusi yang kami berikan belum maksimal.
Melihat antusias para pendengar radio muslim tersebut, kami ingin lebih memperluas persebaran dakwah radio muslim ini, tidak hanya melalui internet, namun juga melalui gelombang radio, sehingga radio muslim dapat didengar lebih banyak orang lagi, dari berbagai lapisan masyarakat, baik yang mengenal internet maupun tidak.
Alhamdulillah dengan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa, Radio Muslim dapat mengudara melalui On Air di wilayah Yogyakarta dengan gelombang AM 1467 Khz. Semoga Radio Dakwah Umat Islam ini semakin bermanfaat bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya bahkan Indonesia dan seluruh kaum muslimin di seluruh dunia. Aamiin
Dukung kami:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja
Atau melalui:
BSI (Bank Syariah Indonesia) kode 451
No. Rekening 7755330099 (an. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari)
Jazakumullah khayran
Keutamaan Zikir Masuk Rumah: Basmalah
Di antara tuntunan yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika masuk rumah adalah dengan membaca doa dan zikir. Salah satu doa atau zikir tersebut adalah dengan membaca بِسْمِ اللهِ “bismillah”.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96677-keutamaan-dzikir-masuk-rumah-bismillah.html
“… Seandainya ilmu bisa bermanfaat tanpa amalan niscaya Allah Yang Maha Suci tidak akan mencela para pendeta Ahli Kitab. Dan jika seandainya amalan bisa bermanfaat tanpa adanya keikhlasan niscaya Allah juga tidak akan mencela orang-orang munafik.”
Ibnul Qayyim rahimahulllah
al-Fawa’id, hal. 34
Kelezatan di akhirat yang diperoleh seorang hamba kelak adalah tatkala melihat wajah-Nya. Sementara hal itu tidak akan bisa diperolehnya kecuali setelah merasakan kelezatan paling agung di dunia, yaitu dengan mengenal Allah dan mencintai-Nya, dan inilah yang dimaksud dengan surga dunia yang akan senantiasa menyejukkan hati hamba-hamba-Nya (lihat ad-Daa’ wa ad-Dawaa’, hal. 261)
Читать полностью…“(Taubat) itu memiliki tiga rukun: meninggalkannya, menyesal atas perbuatan maksiatnya itu, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya selama-lamanya.
Apabila maksiat itu berkaitan dengan hak manusia, maka ada rukun keempat yaitu membebaskan diri dari tanggungannya kepada orang yang dilanggar haknya.
Pokok dari taubat adalah penyesalan, dan (penyesalan) itulah rukunnya yang terbesar.”
Imam Nawawi rahimahullah
Syarah Shahih Muslim, 9/12
Mengapa Ada Waktu Mustajab Doa, Padahal Allah Maha Mengabulkan Doa?
Tidakkah cukup bahwa Allah Maha Mengabulkan Doa untuk terkabulnya doa seorang hamba yang berdoa? Apakah doa nyatanya tidak selalu dikabulkan, terlebih dengan munculnya waktu-waktu khusus terkabulnya doa?
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/97068-mengapa-ada-waktu-mustajab-doa-padahal-allah-maha-mengabulkan-doa.html
Kisah Sa’ad bin Abi Waqash (Bag. 2): Jihad Sa’ad bin Abi Waqash
Di antara sahabat yang memiliki kemampuan perang yang luar biasa adalah Sa’ad bin Abi Waqash. Beliau radhiyallahu ’anhu merupakan seorang sahabat yang dijamin masuk surga yang dikenal dengan kemampuan memanahnya yang luar biasa.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96870-kisah-saad-bin-abi-waqash-bag-2-jihad-saad-bin-abi-waqash.html
Merdeka dari hawa nafsu
Di antara cara yang paling ampuh untuk menundukkan hawa nafsu dan menang darinya adalah dengan merasa takut kepada Allah Ta’ala, merasa takut juga akan azab-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ * فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Nazi’at: 40-41)
Mereka yang takut akan kebesaran Allah Ta’ala dan hukuman-Nya, maka akan mudah di dalam menundukkan hawa nafsunya. Sebaliknya, mereka yang tidak takut kepada Allah Ta’ala, merasa aman tatkala bermaksiat dan melakukan perbuatan dosa, maka bisa dipastikan ia akan kalah dan tunduk kepada hawa nafsunya.
TALK SHOW MUSLIMAH MENGAJI: STARTER PACK MUSLIMAH SIAP KULIAH DI JOGJA
Edisi Spesial untuk menyambut mahasiswi baru Jogja
Daftar >> https://bit.ly/pendaftaranmm-agustus2024
Barakallahu fiikum
Merdeka dari fitnah dunia
Seorang muslim yang merdeka adalah mereka yang terbebas dari fitnah dan ujian dunia. Ia bersabar tatkala diuji dengan kesempitan dan bersyukur tatkala diuji dengan kelapangan. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis yang sahih,
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Dan jika dia ditimpa kesusahan, dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim no. 2999)
Jiwanya bebas dan merdeka, tidak mengutuk Allah dan menyalahkan keadaan tatkala sedang dalam keadaan sempit serta terbebas dan tidak diperbudak oleh hartanya tatkala Allah berikan kelapangan.
Jilbab itu Bermanfaat
Jilbab adalah sebuah puzzle ketaatan. Mozaik penghambaan diri seorang muslimah tidak akan mungkin sempurna kecuali dengan kerudung yang terjulur menutupi dada. Karena itulah, setiap muslimah yang berjilbab akan meraih balasan yang dijanjikan untuk hamba Allah yang taat. Dan balasan terindah tentu saja adalah kenikmatan surga.
Surga mampu digapai karena rida Allah dan cinta-Nya kepada hamba-Nya. Nah, di antara penyebab diraihnya rida dan cinta-Nya adalah dengan menjaga diri untuk selalu menutup aurat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu malu dan menutupi. Dia mencintai rasa malu dan menutupi.” (HR. Ahmad, dinilai sahih oleh Al-Albani)
Sebaliknya, mengumbar aurat adalah maksiat, dan setiap maksiat akan menggiring seseorang menuju api neraka.
Apakah belum tiba waktunya bagi kita untuk mengisi hari-hari kita dengan bacaan Al-Qur’an dan mentadabburinya?
Apakah belum tiba waktunya bagi kita untuk tunduk secara total mengikuti keindahan ajaran syari’at-Nya? Ataukah kita akan membiarkan hati ini mengeras tanpa siraman ayat-ayat-Nya dan panduan ajaran Nabi-Nya?
Wahai manusia, sesungguhnya Allah sangat menyayangi diri kalian, oleh sebab itu Allah turunkan Al-Qur’an bagi kalian untuk dipelajari bukan untuk dicampakkan.
Allah utus Nabi-Nya kepada kalian untuk kalian ikuti bukan untuk ditinggalkan. Maka alangkah meruginya kalian jika kalian justru menyia-nyiakan bimbingan ilahi ini.
Syekh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Hati-hati manusia sangat butuh untuk berzikir dan mengingat wahyu yang diturunkan oleh Allah serta mengisi ucapan-ucapannya dengan hikmah. Tidak semestinya hal itu dilalaikan. Karena kelalaian adalah penyebab keras dan membekunya hati.”
(Taisir Al Karim Ar Rahman, hal. 840)
Penyebab Terjadinya Maksiat
Ibnul Qayyim rahimahullah memaparkan, “Tidaklah seorang hamba menerjang sesuatu yang diharamkan oleh Allah melainkan disebabkan oleh [salah satu di antara] dua kemungkinan:
Pertama: Karena persangkaan buruknya kepada Rabbnya. Dia mengira kalau dia tetap taat kepada Allah serta lebih mengutamakan keinginan-Nya maka Allah tidak akan memberikan ganti lebih baik darinya yang halal untuk dinikmati.
Kedua: Dia telah menyadari hal itu, dan dia pun tahu bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik darinya. Akan tetapi hawa nafsunya telah menguasai dirinya sehingga dia tidak lagi bersabar dan dia pun telah mencampakkan akal sehatnya.
Yang pertama terjadi karena lemahnya ilmu yang dia punyai. Sedangkan yang kedua terjadi karena lemahnya akal dan kejernihan mata hati yang dia miliki…”
(Al Fawa’id, hal. 46)
Bulan Safar, Bulan Istimewa atau Bulan Sial? (Bag. 1)
Safar adalah salah satu nama bulan di antara dua belas bulan hijriah dan terletak setelah bulan Muharam. Lebih tepatnya, bulan kedua pada penanggalan hijriah.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97133-bulan-safar-bulan-istimewa-atau-bulan-sial.html
“Tindakan merusak bumi itu terdiri dari dua bentuk:
Pertama, perusakan secara fisik yang bisa dilihat dengan indera, yaitu seperti dengan cara merobohkan rumah-rumah, merusak jalan-jalan, dan kejahatan lain semacamnya.
Yang kedua adalah perusakan secara maknawi, yaitu dengan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat.
Pada hakikatnya maksiat itulah sebesar-besar tindak perusakan yang terjadi di atas muka bumi.”
Syekh Al ‘Utsaimin rahimahullah
Al Qaul Al Mufid, II/77
Hukum Nikah Syighar
Dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang (nikah) asy-syighar. Asy-Syighar adalah seseorang menikahkan anak perempuannya kepada orang lain agar orang lain tersebut juga mau menikahkan anak perempuannya dengannya; sedangkan di antara keduanya tidak ada mahar.” (HR. Bukhari no. 5112 dan Muslim no. 1415)
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96974-hadis-hukum-nikah-syighar.html
“Bersegeralah, bersegeralah! Karena hidup kita ini sebenarnya adalah tarikan nafas demi tarikan nafas.
Seandainya tarikan-tarikan itu dihentikan dari diri kalian niscaya akan terputuslah amal-amal yang sedang kalian kerjakan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla.
Semoga Allah merahmati seorang manusia yang memperhatikan dirinya sendiri dan menangisi sekian banyak jumlah dosa yang telah dia lakukan…”
Hasan Al Bashri
Durrah Salafiyah, hal. 280