Salah Kaprah Kisah Pelacur yang Masuk Surga
Kisah tentang pelacur yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing adalah kisah yang masyhur. Yang menjadi masalah, kisah ini digunakan sebagian orang untuk melegitimasi perbuatan maksiat dan juga menjadi alasan untuk tidak perlu menerapkan agama.
Karena menurut mereka: “Pelacur saja masuk surga, maka pelaku maksiat yang lain pun bisa masuk surga. Asalkan baik kepada binatang dan baik kepada orang lain” sehingga mereka terus bermaksiat.
Juga kata mereka: “Selevel pelacur pun bisa masuk surga. Maka tidak perlu terlalu serius dan mendalam mempelajari agama dan menerapkannya. Karena orang yang jauh dari agama saja bisa masuk surga.”
Nah, pemahaman ini adalah gagal paham yang sangat serius. Mari kita simak penjelasan tentang kisah pelacur masuk surga berikut ini.
Lanjut baca:
https://muslim.or.id/59681-salah-kaprah-kisah-pelacur-yang-masuk-surga.html
@muslimorid
“…Salah satu ciri sehatnya hati adalah ia senantiasa merasa rindu dan berhasrat untuk berkhidmat/mengabdi dan taat -kepada Allah- sebagaimana halnya orang yang lapar menginginkan makanan dan minuman.”
Ibnul Qayyim rahimahullah
Ighatsat al-Lahfan, hal. 98
“…Sesungguhnya salah satu ciri hati yang sakit adalah ia berpaling dari mengkonsumsi hal-hal yang bermanfaat dan yang cocok dengannya menuju hal-hal yang justru membahayakan dirinya, serta ia berpaling dari obat yang manjur menuju penyakit yang membahayakan…”
Ibnul Qayyim rahimahullah
Ighatsat al-Lahfan, hal. 96
Perbaiki Penghambaanmu kepada Allah
Orang yang ikhlas akan merasa ringan dalam melakukan berbagai ketaatan (yang pada umumnya terasa memberatkan), karena orang yang ikhlas senantiasa menyimpan harapan pahala dari Allah. Demikian pula, ia akan merasa ringan dalam meninggalkan maksiat, karena rasa takut akan hukuman Rabbnya yang tertanam kuat di dalam hatinya. (Lihat Al-Qaul As-Sadid, hal. 17.)
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96558-perbaiki-penghambaanmu-kepada-allah.html
Apakah Salafi Aliran Sesat?
Istilah salaf atau salafi sebenarnya adalah istilah yang sudah sangat terkenal dalam pembicaraan para ulama. Mereka itu tidak lain adalah para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96339-apakah-salafi-aliran-sesat.html
Keistimewaan Jabir bin Abdillah
Jabir merupakan salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Banyak sekali keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97072-keistimewaan-jabir-bin-abdillah.html
Umur Terbatas, Namun Ada Pahala Tanpa Batas
Sesungguhnya, di antara karunia besar Allah Ta’ala kepada umat yang berumur pendek ini adalah petunjuk-Nya kepada amalan-amalan yang pahalanya terus mengalir hingga setelah kematian. Oleh karena itu, syariat Islam sangat menganjurkan umat Islam untuk berusaha agar amalannya tidak terputus setelah kematian, dan catatan amal kebaikannya tetap terbuka, sehingga pahalanya berlipat ganda.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97070-umur-terbatas-namun-ada-pahala-tanpa-batas.html
“Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya.
Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama.
Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka.”
Ibnul Qayyim rahimahullah
al-Fawa’id, hal. 149
Doa Saat Kita Merasa Sedih
Doa ini sangat luar biasa makna dan nilainya, sehingga penting bagi kita untuk memahami makna-makna yang terkandung dalam doa ini.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/97208-doa-saat-kita-merasa-sedih.html
Bulan Safar, Bulan Istimewa atau Bulan Sial? (Bag. 2)
Banyak di antara mereka yang menginginkan suatu hajat pada bulan Safar tidak mereka tunaikan. Seperti ingin menikah, berdagang, safar, dan lain sebagainya. Karena anggapan sial yang sudah terpatri dalam benak mereka. Berikut ini beberapa kekeliruan dan ke-bid’ah-an tentang bulan Safar.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97172-bulan-safar-bulan-istimewa-atau-bulan-sial-bag-2.html
Serial Fikih Muamalah (Bag. 19): Hukum dan Konskuensi Akad yang Dibenarkan oleh Syariat
Syariat Islam telah memberikan ketentuan-ketentuan berupa rukun-rukun dan syarat-syarat dalam setiap akad yang dilaksanakan oleh seorang muslim. Dengan ketentuan-ketentuan tersebut, syariat akan memilah mana dari akad-akad tersebut yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan. Sehingga, akan ada akad-akad yang dibenarkan dan diperbolehkan oleh syariat dan ada juga akad-akad yang tidak dibenarkan oleh syariat ini.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97126-serial-fikih-muamalah-bag-19-hukum-dan-konskuensi-akad-yang-dibenarkan-oleh-syariat.html
Fikih Transaksi Gadai (Bag. 7): Jenis-Jenis Gadai yang Diperbolehkan (5)
Masih dalam pembahasan jenis gadai yang diperbolehkan. Secara khusus masih membahas tentang jenis-jenis keadaan yang diperbolehkan untuk menggadaikan suatu barang.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/97331-fikih-transaksi-gadai-bag-7-jenis-jenis-gadai-yang-dipebolehkan-5.html
Sufyan rahimahullah pernah ditanya, “Menuntut ilmu yang lebih kau sukai ataukah beramal?”. Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya ilmu itu dimaksudkan untuk beramal, maka jangan kau tinggalkan menuntut ilmu dengan alasan beramal, dan jangan kau tinggalkan amal dengan alasan menuntut ilmu.”
(Tsamrat al-’Ilmi al-’Amal, hal. 44-45)
Hukum dan Konskuensi Akad yang Tidak Sah dan Tidak Dibenarkan oleh Syariat
Akad yang tidak sah menurut syariat adalah akad yang rukun-rukun, syarat-syarat, dan sifat-sifatnya bermasalah atau ada kecacatan di dalamnya, baik itu karena salah satu pihak dalam akad bukanlah orang yang memiliki wewenang untuk melakukan akad, atau objek akadnya tidak memiliki kapasitas untuk menerima konskuensi akad, atau karena adanya cacat pada shighah (kata-kata pengikat) akad, atau karena sebab lainnya.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/97282-serial-fikih-muamalah-bag-20-hukum-dan-konskuensi-akad-yang-tidak-sah-dan-tidak-dibenarkan-oleh-syariat.html
Kisah Jabir bin Abdillah (Bag. 1): Saksi Mukjizat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Sehingga, kaum muslimin bisa memiliki teladan yang benar dan bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Kisah Jabir yang pertama yang dapat kita ambil pelajaran adalah tatkala Jabir bin Abdillah menyaksikan secara langsung mukjizat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, berupa keberkahan yang dimiliki oleh Rasulullah.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97231-kisah-jabir-bin-abdillah-bag-1-saksi-mukjizat-rasulullah-shallallahu-alaihi-wasallam.html
“Di antara keutamaan tauhid yang paling agung adalah ia merupakan sebab yang menghalangi kekalnya seseorang di dalam neraka, yaitu apabila -minimal- di dalam hatinya masih terdapat tauhid meskipun seberat biji sawi. Kemudian, apabila tauhid itu sempurna di dalam hati maka akan bisa menghalangi masuk neraka secara keseluruhan/tidak masuk neraka sama sekali.”
Syekh as-Sa’di rahimahullah
al-Qaul as-Sadid fi Maqashid at-Tauhid, hal. 17
“… Seandainya ilmu bisa bermanfaat tanpa amalan niscaya Allah Yang Maha Suci tidak akan mencela para pendeta Ahli Kitab. Dan jika seandainya amalan bisa bermanfaat tanpa adanya keikhlasan niscaya Allah juga tidak akan mencela orang-orang munafik.”
Ibnul Qayyim rahimahulllah
al-Fawa’id, hal. 34
Kelezatan di akhirat yang diperoleh seorang hamba kelak adalah tatkala melihat wajah-Nya. Sementara hal itu tidak akan bisa diperolehnya kecuali setelah merasakan kelezatan paling agung di dunia, yaitu dengan mengenal Allah dan mencintai-Nya, dan inilah yang dimaksud dengan surga dunia yang akan senantiasa menyejukkan hati hamba-hamba-Nya (lihat ad-Daa’ wa ad-Dawaa’, hal. 261)
Читать полностью…“(Taubat) itu memiliki tiga rukun: meninggalkannya, menyesal atas perbuatan maksiatnya itu, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya selama-lamanya.
Apabila maksiat itu berkaitan dengan hak manusia, maka ada rukun keempat yaitu membebaskan diri dari tanggungannya kepada orang yang dilanggar haknya.
Pokok dari taubat adalah penyesalan, dan (penyesalan) itulah rukunnya yang terbesar.”
Imam Nawawi rahimahullah
Syarah Shahih Muslim, 9/12
Mengapa Ada Waktu Mustajab Doa, Padahal Allah Maha Mengabulkan Doa?
Tidakkah cukup bahwa Allah Maha Mengabulkan Doa untuk terkabulnya doa seorang hamba yang berdoa? Apakah doa nyatanya tidak selalu dikabulkan, terlebih dengan munculnya waktu-waktu khusus terkabulnya doa?
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/97068-mengapa-ada-waktu-mustajab-doa-padahal-allah-maha-mengabulkan-doa.html
Kisah Sa’ad bin Abi Waqash (Bag. 2): Jihad Sa’ad bin Abi Waqash
Di antara sahabat yang memiliki kemampuan perang yang luar biasa adalah Sa’ad bin Abi Waqash. Beliau radhiyallahu ’anhu merupakan seorang sahabat yang dijamin masuk surga yang dikenal dengan kemampuan memanahnya yang luar biasa.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96870-kisah-saad-bin-abi-waqash-bag-2-jihad-saad-bin-abi-waqash.html
Merdeka dari hawa nafsu
Di antara cara yang paling ampuh untuk menundukkan hawa nafsu dan menang darinya adalah dengan merasa takut kepada Allah Ta’ala, merasa takut juga akan azab-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ * فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Nazi’at: 40-41)
Mereka yang takut akan kebesaran Allah Ta’ala dan hukuman-Nya, maka akan mudah di dalam menundukkan hawa nafsunya. Sebaliknya, mereka yang tidak takut kepada Allah Ta’ala, merasa aman tatkala bermaksiat dan melakukan perbuatan dosa, maka bisa dipastikan ia akan kalah dan tunduk kepada hawa nafsunya.
TALK SHOW MUSLIMAH MENGAJI: STARTER PACK MUSLIMAH SIAP KULIAH DI JOGJA
Edisi Spesial untuk menyambut mahasiswi baru Jogja
Daftar >> https://bit.ly/pendaftaranmm-agustus2024
Barakallahu fiikum
Merdeka dari fitnah dunia
Seorang muslim yang merdeka adalah mereka yang terbebas dari fitnah dan ujian dunia. Ia bersabar tatkala diuji dengan kesempitan dan bersyukur tatkala diuji dengan kelapangan. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis yang sahih,
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Dan jika dia ditimpa kesusahan, dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim no. 2999)
Jiwanya bebas dan merdeka, tidak mengutuk Allah dan menyalahkan keadaan tatkala sedang dalam keadaan sempit serta terbebas dan tidak diperbudak oleh hartanya tatkala Allah berikan kelapangan.
Jilbab itu Bermanfaat
Jilbab adalah sebuah puzzle ketaatan. Mozaik penghambaan diri seorang muslimah tidak akan mungkin sempurna kecuali dengan kerudung yang terjulur menutupi dada. Karena itulah, setiap muslimah yang berjilbab akan meraih balasan yang dijanjikan untuk hamba Allah yang taat. Dan balasan terindah tentu saja adalah kenikmatan surga.
Surga mampu digapai karena rida Allah dan cinta-Nya kepada hamba-Nya. Nah, di antara penyebab diraihnya rida dan cinta-Nya adalah dengan menjaga diri untuk selalu menutup aurat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu malu dan menutupi. Dia mencintai rasa malu dan menutupi.” (HR. Ahmad, dinilai sahih oleh Al-Albani)
Sebaliknya, mengumbar aurat adalah maksiat, dan setiap maksiat akan menggiring seseorang menuju api neraka.