“Aku heran dengan mereka yang tidak menuntut ilmu, bagaimana mungkin jiwanya bisa mengajak kepada kebaikan?”
Abdullah bin Mubarak
Siyar A’lam AN-Nubala 8/398
Ramadan: Bulan Perbaikan Akhlak
Mukmin yang paling baik ibadahnya, paling kuat imannya, dan paling tinggi akidahnya adalah yang paling sempurna (baik) akhlaknya. Jika ada yang bertambah ilmu dan imannya, semangat dalam ibadahnya, tetapi akhlaknya tidak bertambah baik, waspadalah, mungkin ada yang salah ketika belajar agama dan mengamalkannya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/92523-ramadan-bulan-perbaikan-akhlak.html
“Adapun tertawa, apabila seseorang membiasakannya dan terlalu banyak tertawa, maka hal itu akan melalaikan dan melupakannya dari melihat hal-hal yang penting. Dan orang yang banyak melakukannya, tidak akan memiliki wibawa dan kehormatan. Dan orang yang terkenal dengan hal itu tidak akan memiliki kedudukan dan martabat.”
Al-Mawardi rahimahullah
Adabud-Dunya wad-Din hal. 313
SEDEKAH CETAK BUKU UNTUK MENEBAR DAKWAH DI BULAN PENUH BERKAH
Rp 5.000 bisa berbagi 1 buku "Menemukan Kebahagiaan Sejati di Bulan Suci"
TARGET : 1.500 BUKU
KEBUTUHAN : RP 8.000.000
Manfaatkan bulan Ramadan ini untuk membantu dakwah yang sesuai Alquran dan Sunnah bersama YPIA Yogyakarta
3+ ALASAN UNTUK MENDUKUNG PROYEK DAKWAH INI
Pertama, buku yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat umum ini berisi berbagai tuntunan amal ibadah di bulan Ramadan yang sesuai Alquran dan Sunnah, sehingga kaum muslimin akan terhindar dari amal-amal ibadah yang sia-sia di bulan suci yang berlimpah pahala dan ampunan dari Allah ta'ala
Ke dua, di dalam buku ini juga tertulis berbagai hikmah di bulan Ramadan yang bisa memacu motivasi kaum muslimin untuk menjalani hari-hari di bulan suci dengan penuh semangat seakan ini adalah Ramadan yang terakhirnya
Ke tiga, berbagai mutiara faedah di bulan Ramadan yang tertulis di buku ini disajikan secara ringkas dalam cetakan berukuran saku, sehingga buku ini menjadi media dakwah yang efisien dan praktis
Terakhir, dengan ikut membantu proyek dakwah ini berarti anda telah menempuh jalan sebagai penggerak dakwah yang memiliki keutamaan besar
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengamalkan kebaikan itu." (HR. Muslim)
MAU BERBAGI BERAPA BUKU?
1 buku Rp 5.000 bisa disalurkan melalui rekening resmi kami
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Kirim bukti trf kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Donasi sudah mencakup operasional umum dakwah YPIA
=====
Disiarkan oleh:
Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA official
IG | FB | TG: @ypiaorid
“Barangsiapa yang berbicara tentang sesuatu yang bukan bidangnya, maka ia akan memunculkan banyak keanehan”
Ibnu Hajar Al-Asqalani
Fathul Bari 3/584
Bagi yang belum sempat mengikuti program tebar mushaf Al Quran dan berbagi menu sahur, masih ada program lainnya untuk ladang pahala kita semua
1. Berbagi 10.000 hidangan berbuka puasa
2. Menghadirkan 8 majelis ilmu Ramadan
3. Berbagi 200 paket bingkisan
4. Berbagi 1.500 buku gratis spesial Ramadan
Silakan salurkan donasi Anda melalui:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555
atau
Klik >> https://ypia.or.id/campaign/dukung-6-program-semarak-ramadan-ypia-1445-h/
Barakallahu fiikum
Menilik Kembali Kata “Semesta”
“Semesta mengetahui tentang apa yang saya rasa selama ini.”
“Biarlah semesta yang mengatur segalanya, sesuai kehendaknya.”
“Semesta sebetulnya sama saja seperti hati manusia, tidak dapat kita kira.”
Apakah boleh mengucapkan kalimat-kalimat seperti itu?
Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92191-menilik-kembali-kata-semesta.html
Akibat Nekat Berhubungan Intim Saat Puasa
https://www.youtube.com/watch?v=M70s9IdDvXs
Sumber Kebahagiaan Abadi
Harta yang dikumpulkan dengan cara yang tidak berkah. Jabatan yang diraih dengan susah payah. Ketenaran yang dibangun dengan begitu banyak pengorbanan. Kesemuanya itu adalah kebahagiaan semu. Kebahagiaan yang akan hilang dan tak akan dibawa mati oleh pemiliknya.
Lalu, apa yang bisa menjadi sumber kebahagiaan abadi?
Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92193-sumber-kebahagiaan-abadi.html
Fikih Wakaf (Bag. 6): Bolehkah Wakaf dalam Bentuk Uang?
Tanah, masjid, atau objek semisalnya dapat diwakafkan oleh seseorang dan diambil manfaatnya oleh mauquf ‘alaihi, sedangkan objeknya masih tetap utuh dan tidak lenyap atau habis. Lalu, bagaimana dengan wakaf uang? Apakah diperbolehkan? Menimbang bahwa uang akan habis dan hilang objeknya tatkala telah dimanfaatkan oleh mauquf ‘alaihi.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92328-fikih-wakaf-bag-6-bolehkah-wakaf-dalam-bentuk-uang.html
Memahami Istilah Salat Tarawih, Qiyamul Lail, Witir, dan Tahajud
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang melaksanakan salat pada malam hari di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760]
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92545-memahami-istilah-salat-tarawih-qiyamul-lail-witir-dan-tahajud.html
Bagaimana Jika Kita Tertinggal Shalat Tarawih
https://www.youtube.com/shorts/Lfrf0hDMQ-M
Tidak mengerjakan salat kecuali hanya di bulan Ramadan
https://www.youtube.com/watch?v=oz5S4P8pUKI
“Ilmu itu menjaga pemiliknya sedangkan pemilik harta akan menjaga hartanya.”
Ibnul Qayyim
Miftah Daris Sa’adah 1/29
Agar Memperoleh Kebahagiaan Abadi
Banyak dari kaum muslimin yang menjadikan popularitas dan kemewahan sebagai tolok ukur kebahagiaannya. Mereka sangat mengimpikan untuk menjadi orang terkenal, influencer, ataupun yang semisalnya. Banyak juga yang memperkaya diri dengan cara-cara yang bertentangan dengan syariat dan ajaran Islam ini. Mereka lupa bahwa kebahagiaan abadi hanya ada di surga. Kebahagiaan abadi tersebut harganya mahal dan tidak dapat diperoleh, kecuali jika menaati Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/92398-agar-memperoleh-kebahagiaan-abadi.html
Peringatan bagi Orang yang Sengaja Membatalkan Puasa
https://www.youtube.com/watch?v=FQpVuPdeNQU
Hukum Berjabat Tangan dengan Wanita Tua
Tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram. Baik wanita muda maupun tua. Baik dengan pelapis atau tanpa pelapis.
Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92434-hukum-berjabat-tangan-dengan-wanita-tua.html
Sebab Ulama Lebih Utama Dari Ahli Ibadah
https://www.youtube.com/shorts/piNZZaPokf4
Tidak Sah Shalat Tarawih yang Ngebut dan Tidak Tuma’ninah
Hendaknya shalat tarawih dilakukan dengan tuma’ninah dan tidak ngebut. Di beberapa tempat (alhamdulillah, sebagian kecil) didapati masjid yang melakukan shalat tarawih dengan sangat cepat dan tidak ada tuma’ninah. Pendapat terkuat tuma’ninah adalah rukun dari shalat, sehingga apabila ditinggalkan baik secara sengaja atau tidak sengaja, maka shalatnya tidak sah. Hal ini berdasarkan hadits yang sudah jelas dan masyuhur yaitu hadits Al-Musi’ fi Shalatih (orang yang shalatnya salah/jelek). Dalam hadits tersebut dikisahkan ada seseorang yang shalat sangat cepat dan tidak tuma’ninah, lalu Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam menyuruhnya untuk mengulangi shalatnya karena shalatnya tidak sah. Beliau bersabda pada orang tersebut,
ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ
“Kembalilah dan shalatlah! karena sesungguhnya engkau belum melakukan shalat.” [HR. Bukhari & Muslim]
Dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah dijelaskan bahwa mazhab Syafi’iyyah dan Hanabilah berpendapat bahwa tuma’ninah adalah rukun shalat.
ﻓﺬﻫﺐ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﻨﺎﺑﻠﺔ ﻭﺃﺑﻮ ﻳﻮﺳﻒ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻭﺍﺑﻦ ﺍﻟﺤﺎﺟﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﻄﻤﺄﻧﻴﻨﺔ ﺭﻛﻦ ﻣﻦ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﺍﻟﺼﻼﺓ ، ﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﻤﺴﻲﺀ ﺻﻼﺗﻪ
“Ulama Syafi’iyyah dan Hanbilah, Abu Yusuf al-Hanfiyyah dan Ibnu Hajib Al-Malikiyyah berpandapat bahwa tuma’ninah adalah rukun shalat berdasarksan hadits Al-Musi’ fi Shalatih.” [Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah 30/96]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan agar tuma’ninah pada gerakan shalat, beliau bersabda,
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
Jika engkau berdiri hendak melakukan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah ayat al-Qur’an yang mudah bagimu. Setelah itu, ruku’lah sampai engkau benar-benar ruku’ dengan thuma’ninah. Kemudian, bangunlah sampai engkau tegak berdiri, setelah itu, sujudlah sampai engkau benar-benar sujud dengan thuma’ninah. Kemudian, bangunlah sampai engkau benar-benar duduk dengan thuma’ninah. Lakukanlah itu dalam shalatmu seluruhnya!”. [HR. Bukhari & Muslim]
Imam Bukhari membuat bab dalam shahihnya dengan judul:
بَابُ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي لاَ يُتِمُّ رُكُوعَهُ بِالإِعَادَةِ
“Bab: perintah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi shalat kepada orang yang tidak menyempurnakan rukuknya.”
Apabila shalat dilakukan dengan gerakan sangat cepat, dikhawatirkan sebagaimana hadits yaitu seburuk-buruknya pencuri yaitu pencuri dalam shalat. Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِى يَسْرِقُ مِنْ صَلاتِهِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: “لاَ يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلاَ سُجُودَهَا
“Pencuri yang paling jelek adalah orang yang mencuri shalatnya.” Setelah ditanya maksudnya, beliau menjawab: “Merekalah orang yang tidak sempurna rukuk dan sujudnya.” (HR. Ibn Abi Syaibah, dishahihkan Ad-Dzahabi).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/46857-tidak-sah-shalat-tarawih-yang-ngebut-dan-tidak-tumaninah.html
Ust. dr. Raehanul Bahraen
“Wahai pelaku dosa, janganlah merasa aman dari jeleknya akibat dosa, karena dosa yang lebih besar bisa jadi mengiringinya/mengikutinya, lebih besar dari dosa yang telah engkau lakukan (sekarang).”
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu
Hilyatul Auliya’ no. 1180
Pahala Melimpah di Balik Memberi Makan Buka Puasa
Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewatkan.
Inilah janji pahala yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan,
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”
[HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih]
---
Manfaatkan kesempatan meraih keutamaan dari memberi makan untuk buka puasa bersama panitia Semarak Ramadan YPIA
Salurkan donasi Anda melalui:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555
Atau
Klik >> https://ypia.or.id/campaign/berbagi-17-000-hidangan-buka-puasa-di-bulan-ramadan/
Barakallahu fiikum
“Janganlah engkau melihat kecilnya maksiat tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.”
Bilal bin Sa’ad
Ad-Daa’ wad Dawaa’ hal. 82
Prioritaskan Amalan yang Wajib
Seandainya kita termasuk orang-orang yang amalan sunahnya tidak banyak pada bulan puasa, maka setidaknya kita berusaha untuk memelihara salat lima waktu dengan baik, dikerjakan secara berjamaah di masjid, serta berusaha sesegera mungkin berangkat ke masjid sebelum tiba waktunya. Sesungguhnya menjaga amalan-amalan yang wajib di bulan Ramadan adalah suatu bentuk ibadah dan taqarrub yang paling agung kepada Allah.
---
Semarakan Ramadanmu dengan kaos muslim.or.id baru
Klik >> https://store.muslim.or.id/produk/kaos/kaos-ramadan/
Barakallahu fiikum
“Anggaplah dunia ada di genggaman tanganmu dan ditambahkan yang semisalnya. Anggaplah (perbendaharaan) timur dan barat datang kepadamu, akan tetapi jika kematian datang, apa gunanya yang ada di genggamanmu?”
Ibnu Sammak Muhammad bin Shubaih rahimahullah
Siyarul A’lam An-Nubala 8/330
Pelajaran Berharga di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah event yang penuh berkah di antara event-event akhirat. Umat islam selalu menanti-nantikan bulan ini setiap harinya. Maka beruntunglah orang-orang yang berjumpa dengan Allah dengan membawa amal saleh dan diterima amalannya. Alangkah meruginya orang-orang yang menemui bulan ini tanpa amal saleh, bersikap lalai, menyibukkan diri dengan keridaan setan dan memperturuti hawa nafsunya yang jelek. Wal ‘iyadzubillah.
---
Semarakan Ramadanmu dengan kaos muslim.or.id baru
Klik >> https://store.muslim.or.id/produk/kaos/kaos-ramadan/
Barakallahu fiikum
“Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya”.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah
Al-Fawaid hal 44
PENUTUPAN DONASI BERBAGI 1.000 PORSI HIDANGAN SAHUR DI BULAN RAMADHAN
Update 13 Maret 2024 alhamdulillah telah terkumpul Rp 13.604.619
YPIA Yogyakarta mengucapkan terima kasih setulus hati kepada muhsinin yang telah mendermakan sebagian hartanya untuk berbagi hidangan sahur di bulan Ramadhan untuk saudara-saudara muslim di sekitar maskas dakwah YPIA Yogyakarta yang berada di salah satu sudut kampung hijrah, Pogung, Sleman, Yogyakarta.
Semoga dari setiap porsi hidangan sahur yang disedekahkan akan menjadi saksi kebaikan kita di dunia dan semoga Allah Ta'ala membalasnya dengan keberkahan yang melimpah.
Bagi Anda yang belum sempat mengikuti program donasi berbagi hidangan sahur insya Allah masih ada kesempatan mengikuti program dakwah semarak Ramadhan lainnya di website ypia.or.id.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan banyak keberkahan dari sedekah yang kita keluarkan sebagaimana Allah ta'ala berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 261: "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah ta'ala adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah ta'ala melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah ta'ala Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Dipublikasikan oleh:
Panitia Semarak Ramadan 1445 H ,
Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
Official website: ypia.or.id