⛔ *UCAPAN "GONG XI FA CHAI" BOLEHKAH DIUCAPKAN KEPADA YANG MERAYAKAN IMLEK?* 🏮
_Ada yang mengatakan bahwa seorang Muslim boleh mengucapkan selamat hari raya Imlek atau Gong Xi Fa Cai karena tidak berhubungan dengan aqidah. Karena Imlek tidak terkait aqidah dan Gong Xi Fa Cai artinya: “Selamat dan semoga sejahtera”. Benarkah demikian?_
Hari Raya Nairuz dan Mahrajan dilarang walaupun tidak terkait akidah
Simak hadits berikut! Dari Anas bin Malik radhiallahu ’anhu, ia berkata :
قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة ولهم يومان يلعبون فيهما فقال ما هذان اليومان قالوا كنا نلعب فيهما في الجاهلية فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الله قد أبدلكم بهما خيرا منهما يوم الأضحى ويوم الفطر
*_“Di masa Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wa sallam baru hijrah ke Madinah, warga Madinah memiliki dua hari raya yang biasanya di hari itu mereka bersenang-senang._*
Rasulullah bertanya : *_‘Perayaan apakah yang dirayakan dalam dua hari ini?’._*
Warga Madinah menjawab, *_‘Pada dua hari raya ini, dahulu di masa Jahiliyyah kami biasa merayakannya dengan bersenang-senang’._*
Maka Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wa sallam bersabda, ‘Sungguh Allah telah mengganti hari raya kalian dengan yang lebih baik, yaitu Idul Adha dan ‘Idul Fithri’”
[HR. Abu Daud, 1134, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud]
Dua hari raya Jahiliyah itu adalah Nairuz dan Mahrajan. Dan disebutkan dalam hadits di atas bahwa dua hari raya tersebut adalah hari senang-senang saja tidak ada kaitannya dengan aqidah, namun tetap dilarang oleh Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wa sallam.
Karena merayakan hari raya selain hari raya kaum Muslimin adalah bentuk menyerupai non-Muslim.
Al-Majd Ibnu Taimiyah (kakek dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah) rahimahullah menjelaskan,
الحديث يفيد حرمة التشبه بهم في أعيادهم لأنه لم يقرهما على العيدين الجاهليين ولا تركهم يلعبون فيهما على العادة
“Hadits ini memberi faidah tentang haramnya tasyabbuh kepada orang kafir dalam hari raya mereka, karena Nabi tidak mentolerir dirayakannya dua hari raya Jahiliyyah tersebut, dan tidak membiarkan penduduk Madinah bermain-main di dua hari raya tersebut pada sudah menjadi tradisi”.
[Faidhul Qadir (4/511)]
Ibnu Hajar Al-Asqalani juga menjelaskan,
وَاسْتُنْبِطَ مِنْهُ كَرَاهَةُ الْفَرَحِ فِي أَعْيَادِ الْمُشْرِكِينَ وَالتَّشَبُّهِ بِهِمْ
“Diambil istinbath (kesimpulan hukum) dari hadits ini bahwa terlarangnya bersenang-senang di hari raya kaum Musyrikin dan tasyabbuh (menyerupai) kebiasaan mereka”. [Fathul Baari (2/442)]
Kata Umar, jauhi semua hari raya orang kafir.
Umar bin Khathab radhiallahu ’anhu juga mengatakan,
اجْتَنِبُوا أَعْدَاءَ اللَّهِ فِي عِيدِهِمْ
“Jauhi perayaan hari-hari raya musuh-musuh Allah”.
[HR. Bukhari dalam At Tarikh Al Kabir No: 1804, dengan sanad hasan]
Beliau tidak mengatakan: “Jauhi hari-hari raya musuh Allah yang terkait akidah” tapi hari raya secara umum yang mencakup semua hari raya selain hari raya kaum Muslimin, baik terkait aqidah ataupun tidak.
Lalu, jika beliau sahabat yang mulia ini radhiallahu ’anhu mewasiatkan kita untuk menjauhinya, apakah malah justru kita akan ikut serta atau memberi selamat?
Hari raya suatu kaum itu terkait perkara aqidah
Jika dikatakan bahwa hari raya Imlek tidak terkait akidah, maka itu kurang tepat.
Karena sebenarnya setiap hari raya yang dimiliki suatu kaum itu terkait dengan perkara aqidah. Karena perayaan atau id suatu kaum adalah representasi dan ciri khas kaum tersebut. Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wa sallam bersabda,
إن لكل قوم عيدا ، وهذا عيدنا
“Setiap kaum memiliki ‘Id sendiri dan ‘Idul Fithri ini adalah ‘Id kita (kaum muslimin)”
[HR. Bukhari No: 952, 3931, Muslim No: 892]
Link:
https://muslim.or.id/29313-ucapan-selamat-tahun-baru-imlek-tidak-terkait-akidah-bolehkah.html
🔰 Ust. Yulian Purnama, S.Kom
Salafi Bukan Aliran Tertentu
Salafi bukanlah suatu aliran atau kelompok tertentu, akan tetapi salafi adalah penisbatan kepada para salaf yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat, dan generasi terbaik setelahnya yaitu tabi’in dan tabi’ut tabi’in.
Bagi yang sudah belajar bahasa Arab tentu mereka paham, bahwa kata “salaf” (سلف) jika ditambahkan huruf “yaa’ nisbah” maka artinya adalah penisbatan kepada salaf. Sebagaimana kata yang sudah sering kita dengar “Islami” adalah penisbatan kepada Islam. Jadilah “pakaian Islami, akhlak Islami, dan lain-lain.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa beliau adalah “salaf”. Beliau berkata kepada putri beliau yaitu Fathimah:
اِتَّقِيْ اللهَ وَاصْبِرِي فَإِنَّ نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ
“Bertakwalah kamu dan bersabarlah karena sesungguhnya sebaik-baik Salaf bagi kamu adalah aku” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Begitu juga Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putrinya yang hendak akan meninggal,
اِلْحَقِيْ بِسَلَفِنَا الصَّالِحِ عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُوْنٍ
“Susul-lah para salaf (pendahulu) kita yang shalih, Utsman bin Mazh’un” (HR ath Thabrani di dalam al Mu’jam al Ausath no. 5736).
Demikian juga dengan penyebutan “dakwah salafiyah”. Bagi yang sudah belajar bahasa Arab tentu paham. Artinya adalah dakwah menyeru kepada pemahaman (metodologi) para salaf dalam beragama. Para salaf tersebut adalah generasi terbaik dalam Islam yang mana pemahaman agama mereka yang paling baik dan tentu harus kita ikuti. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
خَيْرُكُمْ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُم
ْ“Generasi terbaik adalah generasi di zamanku, kemudian generasi setelahnya (tabi’in), kemudian generasi setelahnya (tabi’ut tabi’in)” (HR. Bukhari 2651 dan Muslim 6638).
Jadi jika ada ungkapan “saya keluar dari salafi”, tentu belum memahami benar istilah ini dan semoga mereka yang berkata demikian bisa memahami dan mendapatkan kebaikan yang banyak.
Kenapa sih kok ada istilah salafi?
Merujuk kepada hadits mengenai umat akan terpecah belah menjadi 73 golongan (aliran) semuanya akan masuk neraka (tidak kekal) kecuali satu yang selamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلاَثَةٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً. قِيلَ: مَنْ هِيَ يَا رَسُولَ الَّهلِ؟ قَالَ: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ
“Umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali satu golongan. Beliau ditanya, ‘Siapakah dia wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘(Golongan) yang menempuh jalan hidup (manhaj) yang aku dan para sahabatku tempuh”(HR. At-Tirmidzi).
Nah, satu yang selamat inilah yang dimaksudkan oleh para ulama. Berdasarkan penelitian para ulama nama satu kelompok ini ada banyak misalnya Firqatun najiyyah, Ahlus sunnah wal jamaah, ahlul Hadits, Salafi dan lain-lain.
Dahulunya para ulama mengenalkan dan mempopulerkan istilah ahli hadits atau ahlus sunnah wal jamaah, akan tetapi tatkala semua pihak dan aliran yang menyimpang juga mengaku bahwa mereka adalah ahlus sunnah wal jamaah, maka para ulama belakangan mempopulerkan istilah “salafi”, akan tetapi saat inipun cukup banyak yang mengaku salafi tetapi akhlak, agama, dan kepribadian mereka tidak sesuai dengan akhlak dan agama para salaf.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/36561-salafi-bukan-aliran-tertentu.html
Ust. Raehanul Bahraen
BERSAM BANYAK HARAPAN UNTUK MEMBANGUN SEKOLAH ISLAM YANG BERMANHAJ SALAF
TERKUMPUL 325 PAKET
KEBUTUHAN 14000 PAKET (700 juta)
1 paket = Rp50.000
Mari mulai tanam saham dakwah dalam bentuk wakaf pembangunan sekolah Islam untuk generasi muda yang tumbuh di atas Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih
Saham dakwah yang tidak akan membuahkan kerugian
Saham dakwah yang akan terus mengalirkan kebaikan selama sekolah ini terus bergerak untuk mencetak generasi rabbani
WAKAF MULAI RP10.000 DENGAN PROSPEK KEBAIKAN SEUMUR HIDUP INSYA ALLAH
YPIA bersama para kaum muslimin yang mencintai Allah dan semoga dicintai Allah telah memulai menanam benih kebaikan ini di SDIT Yaa Bunayya
Sekolah Islam yang dibangun di atas cita-cita yang mulia di salah satu sudut kota Yogyakarta
Tentu harapan ini ingin terus kami lanjutkan sampai ke jenjang selanjutnya agar visi misi mulia SDIT Yaa Bunayya terus bisa dilanjutkan ke tingkat SMP
SAATNYA MENJADI BAGIAN PERTAMA YANG MENANAM BENIH KEBAIKAN INI
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah: 261).
PAKET DONASI WAKAF BISA DISALURKAN MELALUI
Link donasi:
https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Khutbah Jumat: jangan Mudah Berkata Kotor!
Sesungguhnya di antara perkara yang paling agung yang dibawa agama Islam terhadap kemanusiaan adalah akhlak yang mulia. Dan inilah salah satu tujuan diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
بُعِثتُ لأُتَمِّمَ صالِحَ الأخْلاقِ
“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang luhur.” (HR. Ahmad no. 8952 dan Al-Bukhari dalam Adaabul Mufrad no. 273. Dinilai sahih oleh Al-Albani dalam Shahih Adaabul Mufrad)
Akhlak yang sempurna dan luhur inilah yang menjadi salah satu sebab Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mendapatkan pujian dari Allah Ta’ala. Sebuah pujian yang belum pernah Allah Ta’ala berikan kepada makhluk selainnya. Allah Ta’ala berfirman,
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam: 4)
Dengan akhlak dan budi pekerti yang mulia inilah beliau bisa mengambil banyak hati manusia. Begitu banyak manusia yang akhirnya mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan masuk Islam karena melihat akhlak beliau yang mulia ini. Betapa banyak kalimat dan kata-kata yang baik yang keluar dari mulut beliau sehingga dapat mengobati hati yang sedang sakit, meredakan fitnah, dan menyebabkan terjalinnya persahabatan dan persaudaraan.
Begitu agung penggambaran Al-Qur’an terhadap perkataan yang baik, seakan-akan ia adalah tali penyambung antara bumi dan langit dan merupakan jalan untuk meraih keridaan Allah Sang Pemilik kenikmatan dan kemuliaan. Karena ucapan yang baik adalah buah dari ibadah kita dan hasil darinya. Allah Ta’ala berfirman,
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ * تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit, (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim: 24-25)
Jemaah yang semoga senantiasa dalam lindungan Allah Ta’ala.
Sebaliknya, ucapan yang kotor dan buruk merupakan salah satu perkara yang tidak disukai Allah Ta’ala. Tidaklah ia membuahkan sesuatu, melainkan permusuhan dan perpecahan, menjadi sebab rusaknya tali persaudaraan dan putusnya sebuah hubungan. Tak terhitung jumlahnya, putusnya hubungan orang tua dan anak dan hilangnya keharmonisan antara pasangan suami dan istri dikarenakan ucapan yang kotor dan buruk.
Al-Qur’an telah menggambarkan perkataan yang kotor dan buruk ini bagaikan pohon yang buruk, pohon yang tidak memberikan manfaat serta kebaikan apapun bagi pemiliknya. Bahkan ia membuahkan keburukan dan kerusakan. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيْثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيْثَةِ ِۨاجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْاَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ
“Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.” (QS. Ibrahim: 26)
Selengkapnya: https://muslim.or.id/77946-khotbah-jumat-jangan-mudah-berkata-kotor.html
Ust. Muhammad Idris, Lc.
UPDATE PAKET DONASI UNTUK BANTU OPERASIONAL DAKWAH YPIA
Periode Januari 2023
1 Paket = Rp 20.000
Terkumpul 118 paket
Total kebutuhan 6250 paket
Dibutuhkan untuk:
– Honor 24 orang karyawan profesional, freelance 20 orang, dan volunteer 62 orang
– Operasional kantor yayasan
– program sosial kemasyarakatan dan program insidental lainnya.
Saat ini sektor dakwah YPIA tidak hanya mencakup daerah lokal Yogyakarta saja, namun juga sudah merambah ke berbagai daerah
CARA MENYALURKAN DUKUNGAN ANDA
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
KUTUNGGU KAMU DI KAMPUNG HIJRAH INI KAWAN
PLAY VIDEO https://youtu.be/PpcdE7LvuNA
Nama sebenarnya dari kampung ini adalah kampung Pogung. Sebuah kampung di sisi Utara fakultas teknik UGM dengan ciri khas banyak ditemui kajian-kajian sunnah di masjid-masjid seperti masjid Pogung Dalangan, masjid Pogung Raya, masjid Pogung Baru, Masjid Al Ashri Pogung Rejo masjid sSswa Graha dan lainnya
MARI AMBIL KEUTAMAAN MEMBIAYAI PENUNTUT ILMU DI KAMPUNG HIJRAH
1,2 juta bisa biayai 1 santri Ma'had Al Ilmi sampai lulus
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-santri-mahad-ilmi-yogyakarta/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
📌 _COMING SOON_
*[ DAURAH ILMU NAHWU ]*
_Offline & Online_
📙 Membahas kitab:
*_HASYIYAH AL-AJURRUMIYYAH_*
Karya Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim رحمه الله
💺 *Pemateri*:
Ustadz Rizki Amipon Dasa حفظه الله
(Pengajar Ma’had al Ilmi Yogyakarta)
📌 INFO SELENGKAPNYA:
InsyaAllah akan kami bagikan di akun sosial media kami ketika pendaftaran dibuka.
=====
_Broadcasted by:_
| *Ma'had Umar bin Khattab Yogyakarta*
| *YPIA Academy*
📲 *Hubungi WhatsApp (WA):*
| Ikhwan: wa.me/6285786599931
| Akhowat: wa.me/6281388982734
| *Facebook:* Ma’had ‘Umar bin Khattab Yogyakarta
| *Web:* mahadumar.id
| *Twitter & Instagram:* @mubkjogja
| *Telegram:* t.me/mubkjogja
UPDATE PAKET PENDIDIKAN GRATIS UNTUK SANTRI MA'HAD AL ILMI
1,2 jt untuk biayai 1 santri sampai lulus
PERIODE JANUARI 2023
Terkumpul 138 paket
Dibutuhkan 750 paket
Satu paket Rp 20.000
Negeri ini butuh banyak ahli ilmu ..
Kita harapkan mereka Allah Ta'ala mampukan untuk membimbing dan mendakwahkan Islam yang mulia ini kepada masyarakat
Dengan harapan itu Ma'had Al Ilmi ingin memberikan program pendidikan gratis untuk para santri agar bisa fokus untuk menuntut ilmu syar'i tanpa terbebani dengan biaya pendidikan
Mari ambil kesempatan emas ini untuk meraih keutamaan membiayai penuntut ilmu yang kelak kita doakan bisa menjadi pemegang estafet berikutnya dalam mendakwahkan Alquran dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman salafusshalih
Anda boleh membiayai lebih dari 1 santri ikhwan maupun akhwat
TRANSFER DONASI
Melalui web ypia.or.id
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
100% GRATIS BIAYA KOS-KOSAN, MAKAN, FASILITAS LAIN DAN BISA MENGHAFALKAN ALQURAN
PLAY VIDEO https://youtu.be/IbOqJERP5BQ
Buat yang sedang kuliah di Jogja segera manfaatkan kesempatan ini
DIBUKA KEMBALI PENERIMAAN SANTRI BARU RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI
Gratis dan Full Beasiswa (Pendidikan, Tempat Tinggal, dan Makan Sehari-hari
☘️Program Tahfidz Al-Qur'an untuk Mahasiswa
☘️Target Hafalan min 3 juz mutqin per tahun
☘️Masa Pendidikan 2 Tahun
📬Alamat : jl. Dipowinatan MG 1 No.270, Keparakan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta DIY 55152
📓 Program Pendidikan
1️⃣ Program Tahfidz
2️⃣ Kajian Rutin Pekanan
4️⃣ Dauroh Ilmiah
4️⃣ Dakwah Masyarakat
👤Tenaga Pengajar
-Ust. Dr. Aris Munandar S.S., M.Pi.
-Ust. Faharuddin, S.Pd.I.
-Ust. Amir As Soronji, Lc., M.Pd.I.
-Ust. Fadly Gugul, S.Ag.
-Ust. dr. Agung Panji Widiyanto
-Ust. Zulfahmi Djalaluddin, S.Si.
-Ust. Rizki Amipon Dasa
👤 Penasihat Program
-Ust. Arif Syarifuddin, Lc.
-Ust. Afifi Abdul Wadud, B.A.
-Ust. dr. Agung Panji Widiyanto
📝 Persyaratan
1. Berkomitmen
2. Muslim
3. Mahasiswa S1 (Max Semester 4)
4. Bisa Membaca Al Qur'an
5. Bertekad kuat untuk menghafal Al Qur'an
6. Diizinkan oleh orang tua
7. Belum menikah
7. Membawa surat rekomendasi dari ustadz/lembaga dakwah/yayasan dakwah/tokoh agama
📚Fasilitas
1. Mushaf Al Qur'an
2. Kamar tidur
3. Ranjang dan kasur
4. Kamar mandi
5. Tempat jemuran
6. Lemari
7. Dapur
8. Ruang tengah untuk belajar
9. Meja belajar
10. Dapur dan perangkatnya
11. Kendaraan umum
🔄 Alur Pendaftaran
1. Tanggal 1 - 31 Desember 2022 (Pendaftaran)
2. Tanggal 4 Januari 2023 (Pengumuman Lulus Tahap ke-1)
3. Tanggal 9-13 Januari 2023 ( Seleksi Tahap ke-2)
4. Tanggal 14 Januari 2023 (Pengumuman Lulus Tahap ke-2)
5. Tanggal 15 Januari 2023 (Masuk RTAK)
☎️ Informasi Lebih Lanjut
Silakan Hubungi nomor berikut:
087741711127 (Harmas)
📦 Biaya Pendaftaran
Rp.50.000,00
UNTUK APA WAKTUMU?
Adalah para mahasiswa, sosok dan profil yang sering diharapkan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan umat ini di masa depan. Baik mereka yang duduk di bangku kuliah umum maupun mereka yang berada di kuliah khusus agama. Mahasiswa muslim adalah harapan bagi masyarakat Islam di berbagai penjuru negeri.
Mungkin kita masih ingat bagaimana kerasnya perjuangan para pemuda perintis kemerdekaan bangsa ini dari belenggu penjajah. Mereka yang berjuang dengan bambu runcing hingga tetes darah penghabisan. Mereka yang meneriakkan takbir untuk menguatkan semangat jihad generasi muda dan pasukan pembela tanah air. Tidak dipungkiri bahwa kemerdekaan bangsa ini merupakan berkat rahmat Allah Tuhan Yang Maha Esa kepada segenap rakyat di negeri ini.
Apalagi jika kita tengok perjuangan generasi muda di masa keemasan Islam, yaitu di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Pengorbanan dan keberanian mereka dalam mempertahankan akidah dan jalan hidup tentu tidak bisa diragukan. Keyakinan yang kuat, kebersihan hati, dan kedalaman ilmu, serta pemahaman tentang agama ini, itulah bekal mereka dalam menjalani hari demi hari perjuangan memberantas kezaliman di atas muka bumi.
Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu berpesan kepada kita, “Kami adalah suatu kaum yang telah dimuliakan oleh Allah dengan Islam ini. Maka, kapan saja kami berusaha mencari kemuliaan dengan selain cara Islam, pastilah kami akan dihinakan.” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)
Kaum muslimin ini menjadi mulia dan berjaya tatkala mereka berpegang teguh dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan petunjuk Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بهذا الكِتَابِ أَقْوَامًا، وَيَضَعُ به آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat sebagian kaum dengan Kitab ini (Al-Qur’an) dan akan merendahkan sebagian yang lain juga dengan sebab Kitab itu.” (HR. Muslim dari Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu). Orang yang dimuliakan adalah yang mengikuti Al-Qur’an sedangkan mereka yang direndahkan adalah yang berpaling dan mencampakkannya.
Saudaraku para pemuda muslim yang dirahmati Allah, negeri ini jelas membutuhkan ketangguhan para pemuda yang tidak hanya cerdas dalam ilmu-ilmu dunia, tetapi juga harus lurus akidah dan jalan hidupnya. Umat Islam adalah umat terbaik yang dikeluarkan oleh untuk segenap manusia. Mereka memerintahkan yang makruf dan melarang dari yang mungkar serta berpegang erat dengan ajaran tauhid dan keimanan.
Perkara makruf yang terbesar adalah tauhid dan kemungkaran yang terberat adalah syirik. Dari sinilah kita mengetahui bahwa sudah menjadi kewajiban para pemuda untuk lebih dekat mengenal ajaran agamanya, sebab inilah kunci kebaikan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Mu’awiyah radhiyallahu ’anhu)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/81893-untuk-apa-waktumu.html
—●●—●●❁ 📖 ❁●●—●●—
[ KAJIAN RUTIN MA'HAD YAA ABATI PEKAN KE-9 ]
Terbuka Untuk Umum! Ikhwan & Akhawat
Wajib Bagi Santri Ma'had Yaa Abati Angkatan ke-3
1. Kajian Manhaj
Qodarullah Kajian Diliburkan Karena Ustadz Berhalangan
2. Kajian Pendidikan Anak
Penceramah: Ustadz Abu Umair. B.A., M.Pd. hafizhahullahu
Kitab Panduan: Fiqhu Tarbiyatil Abna’ (Bagaimana Nabi ﷺ Mendidik Anak)
Tema: "Canda dan Kasih Sayang Rasulullah Terhadap Anak-anak"
Hari: Ahad, 22 Jumadil Akhir 1444 H/ 15 Januari 2023 M
Pukul: 08.00 WIB- selesai
Tempat: Masjid Al Hasanah, Terban
3. Kajian Fikih Ibadah
Penceramah: Ustadz Yulian Purnama, S.Kom. hafizhahullahu
Kitab Panduan: Manhajus Salikin (Himpunan Masalah Fikih dan Dalil-dalilnya untuk Pemula)
Tema: "Pembatal-pembatal dan Makruh dalam Sholat"
Hari: Ahad, 22 Jumadil Akhir 1444 H/15 Januari 2023 M
Pukul: 10.00 WIB- selesai
Tempat: Masjid Al Ashri, Pogung Rejo
🔴 Live Streaming melalui kanal Youtube YPIA Academy: http://bit.ly/yt_ypiaacademy
🔰 Penyelenggara:
- Ma'had Yaa Abati Yogyakarta
- Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) Yogyakarta
🔗 Bekerja sama dengan:
Radio Muslim Yogyakarta
Takmir Masjid Al Ikhlas Karang Bendo
Takmir Masjid Al Hasanah Terban
Takmir Masjid Al Ashri Pogung Rejo
======
📡 Broadcasted by:
| Ma'had Yaa Abati
| YPIA Academy
| Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
📲 Narahubung WhatsApp (WA):
wa.me/6282323647778 (Ma’had Yaa Abati)
| Yuk Join Grup YPIA Academy!
🔴 Ikhwan:
http://bit.ly/ypiaacd_ikhwan2
| Instagram: @mahadyaaabati
| Telegram: t.me/ypia_academy
BANYAK HARAPAN MULIA DI BALIK RENCANA PEMBANGUNAN SEKOLAH ISLAM SMP YAA BUNAYYA
. TERKUMPUL 120 PAKET
KEBUTUHAN 14000 PAKET (700 juta)
1 paket Rp 50.000
Mari mulai tanam saham dakwah dalam bentuk wakaf pembangunan sekolah Islam untuk generasi muda yang tumbuh di atas Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih
Saham dakwah yang tidak akan membuahkan kerugian
Saham dakwah yang akan terus mengalirkan kebaikan selama sekolah ini terus bergerak untuk mencetak generasi rabbani
WAKAF MULAI RP10.000 DENGAN PROSPEK KEBAIKAN SEUMUR HIDUP INSYA ALLAH
YPIA bersama para kaum muslimin yang mencintai Allah dan semoga dicintai Allah telah memulai menanam benih kebaikan ini di SDIT Yaa Bunayya
Sekolah Islam yang dibangun di atas cita-cita yang mulia di salah satu sudut kota Yogyakarta
Tentu harapan ini ingin terus kami lanjutkan sampai ke jenjang selanjutnya agar visi misi mulia SDIT Yaa Bunayya terus bisa dilanjutkan ke tingkat SMP
SAATNYA MENJADI BAGIAN PERTAMA YANG MENANAM BENIH KEBAIKAN INI
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah: 261).
PAKET DONASI WAKAF BISA DISALURKAN MELALUI
Link donasi:
https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
PERJUANGAN PANJANG MERINTIS SEKOLAH ISLAM SDIT YAA BUNAYYA
PLAY VIDEO https://youtu.be/yZI9Kc4qMns
Diawali dari berpindah-pindah tempat belajar sementara untuk para murid-murid karena belum ada gedung sekolah yang standar dalam pendidikan formal
Hingga akhirnya kini Alhamdulillah dengan pertolongan Allah ta'ala kemudian melalui wasilah kaum muslimin yang peduli dengan pendidikan generasi rabbani cilik SDIT Yaa Bunayya telah terakreditasi A
SEMOGA SMP ISLAM YAA BUNAYYA BISA TERWUJUD
Harapan-harapan mulia yang telah disemai di SD IT Yaa Bunayya semoga bisa dilanjutkan di jenjang selanjutnya
WAKAF PEMBANGUNAN SMP ISLAM YAA BUNAYYA TELAH DIBUKA
SAATNYA MENJADI BAGIAN PERTAMA YANG MENANAM BENIH KEBAIKAN INI
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah: 261).
PAKET DONASI WAKAF BISA DISALURKAN MELALUI
Link donasi:
https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Muslim.or.id adakan acara pelatihan penulisan untuk talenta muda muslim dan muslimah
Acara yang dibersamai oleh dr. Raehanul Bahraen ini diikuti kurang lebih 70 peserta putra maupun putri. Acara ini berlangsung sangat menarik, karena tidak hanya teori saja melainkan juga praktik. Pada akhir sesi, seluruh peserta diminta menulis bebas selama satu menit, dan hasilnya banyak sekali tulisan dari peserta yang dibahas oleh ustadz.
“Tulisan-tulisan yang ditangan saya ini sudah cukup bagus. Tinggal disempurnakan dengan mencari referensi agar semakin kaya tulisanya” Ujar bliau sambil membaca beberapa tulisan.
Semoga, dari forum ini lahirlah talenta-talenta muda penulis YPIA di masa depan
Kami mengajak anda untuk ikut serta dalam menggerakkan dakwah Islam yang bersumber dari Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih melalui media online yang sudah lebih dari 17 tahun berkontribusi bagi kaum muslimin
CARA MENYALURKAN DONASI
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
UPDATE PAKET DONASI UNTUK BANTU OPERASIONAL DAKWAH YPIA
Periode Januari 2023
1 Paket = Rp 20.000
Terkumpul 60 paket
Total kebutuhan 6250 paket
Dibutuhkan untuk:
– Honor 24 orang karyawan profesional, freelance 20 orang, dan volunteer 62 orang
– Operasional kantor yayasan
– program sosial kemasyarakatan dan program insidental lainnya.
Saat ini sektor dakwah YPIA tidak hanya mencakup daerah lokal Yogyakarta saja, namun juga sudah merambah ke berbagai daerah
CARA MENYALURKAN DUKUNGAN ANDA
Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Dianjurkannya Kain Kafan Berwarna Putih
Dari Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُفِّنَ فِي ثَلَاثَةِ أَثْوَابٍ يَمَانِيَةٍ بِيضٍ سَحُولِيَّةٍ مِنْ كُرْسُفٍ لَيْسَ فِيهِنَّ قَمِيصٌ وَلَا عِمَامَةٌ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (ketika wafat) dikafani jasadnya dengan tiga helai kain yang sangat putih terbuat dari katun dari negeri Yaman dan tidak dikenakan padanya baju dan serban (tutup kepala).” (HR. Bukhari no. 1264 dan Muslim no. 941).
Dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمُ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ، وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ
“Berpakaianlah dengan kain putih. Sesungguhnya ia pakaianmu yang paling baik. Dan jadikanlah kain putih itu sebagai kain kafan untuk orang yang meninggal di antara kalian.” (HR. Ahmad no. 2219, Abu Dawud no. 3878, 4061, Ibnu Majah no. 1472, 3566, dan Tirmidzi no. 994. Hadis ini dinilai sahih oleh Syekh Al-Albani).
Faedah hadis
Syekh Dr. Shalih Al-Fauzan hafizahullah berkata, “Di dalam hadis ini terdapat anjuran untuk memilih kain berwarna putih sebagai pakaian ketika masih hidup dan juga (anjuran) untuk memilih kain putih sebagai kain kafan untuk jenazah. Kain berwarna putih adalah yang utama dikenakan oleh laki-laki.” (Tashiilul Ilmaam, 3: 32).
Syekh Dr. Shalih Al-Fauzan hafizahullah juga menjelaskan, “Kain berwarna putih untuk laki-laki itu yang lebih utama ketika masih hidup. Sedangkan ketika sudah meninggal dunia, lebih utama (dijadikan sebagai kain kafan) untuk laki-laki dan perempuan. Jika tidak dijumpai kain berwarna putih, dan yang ada adalah warna selain warna putih, dan digunakan sebagai kain kafan, maka hal itu diperbolehkan.” (Tashiilul Ilmaam, 3: 32).
Syekh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan hafizahullah berkata, “Hadis ini dalil dianjurkannya mengkafani jenazah dengan kain berwarna putih, dan kain putih itu lebih utama dibandingkan kain yang lainnya karena lebih bersih dan lebih suci. Dan karena Allah Ta’ala telah memilih kain berwarna putih itu untuk Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam melalui tangan para sahabat, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam diberi kain kafan tiga lapis berwarna putih. Akan tetapi, jika jenazah diberi kain kafan selain berwarna putih, hal itu juga diperbolehkan.” (Minhatul ‘Allam, 4: 270)
Lanjut: https://muslim.or.id/82256-dianjurkannya-kain-kafan-berwarna-putih.html
Ust. Muhammad Saifuddin Hakim
Rasulullah Ibrahim: Sosok Penghuni Surga Tanpa Hisab dan Tanpa Azab
Sosok Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, atau lebih tepatnya Rasulullah Ibrahim ‘alaihis salam, adalah sosok yang Allah Ta’ala perintahkan kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengikuti agamanya, yaitu perintah mengikuti ajaran syariat Rasulullah Ibrahim ‘alaihis salam yang tidak dihapus dalam Islam.
Allah Ta’ala berfirman,
ثُمَّ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ اَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik.” (QS. An-Nahl: 123)
Hal ini suatu hal yang wajar, karena Rasulullah Ibrahim ‘alaihis salam memiliki banyak keutamaan, seperti:
Pertama, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam itu Imamul Hunafa’ (Ahlit Tauhid),
Kedua, beliau termasuk Ulul ‘Azmi minar Rusul (Para rasul pemilik kekuatan dan ketegaran yang sangat kokoh ‘alaihimush shalatu was salamu, jumlah mereka hanya 5 rasul berdasarkan surah Al-Ahzab ayat 7),
Ketiga, Khalilullah (Salah satu dari dua rasul yang paling dicintai Allah, berdasarkan surah An-Nisa’ ayat 125 dan hadis Muslim),
Keempat, dan terkumpul pada diri beliau sifat-sifat kesempurnaan manusia berdasarkan surah An-Nahl ayat 120, sehingga beliau ‘alaihis salam sosok yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.
Tentunya, derajat beliau tetap di bawah Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah utusan Allah yang paling mulia berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim rahimahullah dan ijma’ ulama.
Namun, karena Nabi Ibrahim ‘alaihis salam lebih dahulu menjadi utusan Allah yang terkumpul padanya seluruh sifat-sifat sempurna dan dalam rangka menjaga ajaran Allah Ta’ala yang sebelumnya, sehingga pantas Allah Ta’ala perintahkan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengikuti agamanya.
Rasulullah Ibrahim ‘alaihis salam adalah sosok yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab
Di dalam Kitab Tauhid, karya Syekh Muhammad At-Tamimi rahimahullah, Rasulullah Ibrahim ‘alaihis salam disebutkan sebagai figur contoh dalam bab “Barangsiapa yang merealisasikan tauhid dengan sempurna, maka akan masuk surga tanpa hisab tanpa azab.” Ini menunjukkan bahwa Rasulullah Ibrahim ‘alaihis salam adalah sosok yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab, karena terkumpul padanya semua sifat-sifat kesempurnaan manusia sebagaimana disebutkan dalam surah An-Nahl ayat 120.
Inilah empat sifat yang ada pada diri Rasulullah Ibrahim ‘alaihis salam sehingga beliau ‘alaihis salam masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab
Allah Ta’ala berfirman dalam surah An-Nahl ayat 120,
اِنَّ اِبْرٰهِيْمَ كَانَ اُمَّةً قَانِتًا لِّلّٰهِ حَنِيْفًاۗ وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۙ
“Sesungguhnya Rasulullah Ibrahim adalah seorang imam yang dijadikan teladan lagi selalu taat kepada Allah dan lurus di atas Tauhid (hanif), dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. An-Nahl: 120)
Simak: https://muslim.or.id/81073-rasulullah-ibrahim-sosok-penghuni-surga-tanpa-hisab-dan-tanpa-azab.html
Ust. Said Abu Ukkasyah
Anjuran Membaca Surat Al-Kahfi Di Malam dan Hari Jum'at
Terdapat beberapa hadis sahih mengenai keutamaan membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat maupun di malam Jumat, di antaranya dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi dengan cahaya di antara ia dengan Ka’bah.” (HR. Ad-Darimi dalam Sunan-nya no. 3450, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib no. 736.)
Hadis ini mauquf dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Sehingga ini adalah perkataan dari beliau, bukan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, terdapat dalam riwayat lain dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu secara marfu‘, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Sesungguhnya barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, ia akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Hakim no. 3392, Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra no. 5996. Ibnu Hajar dalam Takhrijul Adzkar mengatakan, “Hadis hasan.”)
Namun, Adz-Dzahabi rahimahullah mengatakan, “Riwayat yang mauquf lebih sahih” (Al-Muhadzab, 3: 1181). Sehingga, riwayat yang marfu‘ menjadi tercacati karena ternyata riwayat yang mauquf lebih sahih. Syekh Jamaluddin Al-Qasimi menjelaskan,
فقد كثر إعلال الموصول بالإرسال، والمرفوع بالوقف إذا قوي الإرسال أو الوقف بكون راويهما أضبط أو أكثر عددًا على الاتصال أو الرفع وقد يعلون الحديث
“Banyak terjadi ta’lil (pencacatan) terhadap hadis maushul karena terdapat jalan lain yang mursal. Juga terhadap hadis mar’fu karena terdapat jalan lain yang mauquf. Jika jalan yang mursal atau mauquf itu, perawinya lebih kuat dari sisi dhabt-nya atau lebih banyak jalan-jalannya, dibanding dengan yang muttashil atau marfu, maka hadisnya menjadi tercatati.” (Qawa’id At-Tahdits, hal. 131).
Namun, andaikan hadis-hadis di atas mauquf dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dapat dikatakan fi hukmil marfu’ (dihukumi marfu‘ dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam). Karena, ini bukan perkara yang ada celah untuk ijtihad bagi sahabat Nabi. Apalagi terdapat riwayat dari Ibnu ‘Umar yang marfu‘ dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam dalam hal ini.
Oleh karena itu, Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan,
أعلَّ بعضُ العلماء المرفوع بأنَّ الحديث رُوي موقوفًا، ونحن نقول: إذا كان الرافع ثِقةً، فهذه العلَّة غير قادحة، وعلى فرض أنه من قول أبي سعيد، فمِثل هذا لا يُقال بالرأي، فيكون له حُكم الرفع
“Sebagian ulama menyatakan kecacatan riwayat yang marfu’ karena terdapat riwayat yang mauquf. Namun, kita katakan, ‘Jika riwayat yang marfu’ itu perawinya tsiqah, maka ini adalah cacat yang tidak menurunkan kualitas hadis. Dan andaikan hadis ini sekedar perkataan dari Abu Sa’id Al-Khudri, pernyataan yang semisal ini tidak mungkin berasal dari opini pribadi beliau. Sehingga, hadis ini memiliki hukum marfu’.” (Syarhul Mumthi’, 5: 91).
Selengkapnya: https://muslim.or.id/68746-membaca-surat-al-kahfi-dan-cahaya-dari-dua-jumat.html
Ust. Yulian Purnama
BERSAMA-SAMA MEMBANGUN SMP YANG BERLANDASKAN ALQURAN DAN SUNNAH SESUAI DENGAN PEMAHAMAN SALAFUS SHALIH
TERKUMPUL 288 PAKET
KEBUTUHAN 14000 PAKET (700 juta)
1 paket = Rp50.000
Mari mulai tanam saham dakwah dalam bentuk wakaf pembangunan sekolah Islam untuk generasi muda yang tumbuh di atas Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih
Saham dakwah yang tidak akan membuahkan kerugian
Saham dakwah yang akan terus mengalirkan kebaikan selama sekolah ini terus bergerak untuk mencetak generasi rabbani
WAKAF MULAI RP10.000 DENGAN PROSPEK KEBAIKAN SEUMUR HIDUP INSYA ALLAH
YPIA bersama para kaum muslimin yang mencintai Allah dan semoga dicintai Allah telah memulai menanam benih kebaikan ini di SDIT Yaa Bunayya
Sekolah Islam yang dibangun di atas cita-cita yang mulia di salah satu sudut kota Yogyakarta
Tentu harapan ini ingin terus kami lanjutkan sampai ke jenjang selanjutnya agar visi misi mulia SDIT Yaa Bunayya terus bisa dilanjutkan ke tingkat SMP
SAATNYA MENJADI BAGIAN PERTAMA YANG MENANAM BENIH KEBAIKAN INI
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah: 261).
PAKET DONASI WAKAF BISA DISALURKAN MELALUI
Link donasi:
https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Jeda (Pemisah) antara Shalat Wajib dengan Shalat Sunnah
Petunjuk syariat menuntunkan bahwa hendaknya terdapat jeda antara shalat wajib dengan shalat sunnah, misalnya shalat sunnah rawatib ba’diyah. Jeda ini bisa berupa melakukan dzikir-dzikir yang disyariatkan setelah shalat wajib, atau berbicara (bercakap-cakap) dengan orang lain, atau berpindah dari tempat pelaksanaan shalat wajib ke tempat (sudut) lain untuk mendirikan shalat sunnah. Adanya jeda ini disyariatkan untuk siapa saja, baik dia statusnya imam, makmum, atau baik dia itu laki-laki atau perempuan. Karena dalil dalam masalah ini bersifat umum.
Diriwayatkan dari ‘Umar bin Atha’ bahwa Nafi’ bin Jubair mengutusnya kepada Sa’ib, yaitu putra dari saudara perempuan Namir, untuk menanyakan sesuatu yang pernah dilihat oleh Mu’awiyah dalam shalat. Sa’ib berkata, “Benar, aku pernah shalat Jum’at bersama Mu’awiyah di dalam maqshurah (suatu ruangan yang dibangun di dalam masjid). Setelah imam salam, aku berdiri di tempatku kemudian menunaikan shalat sunnah. Ketika Mu’awiyah masuk, ia mengutus seseorang kepadaku. Utusan itu mengatakan,
لَا تَعُدْ لِمَا فَعَلْتَ، إِذَا صَلَّيْتَ الْجُمُعَةَ، فَلَا تَصِلْهَا بِصَلَاةٍ حَتَّى تَكَلَّمَ أَوْ تَخْرُجَ، فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَنَا بِذَلِكَ، أَنْ لَا تُوصَلَ صَلَاةٌ بِصَلَاةٍ حَتَّى نَتَكَلَّمَ أَوْ نَخْرُجَ
“Jangan kamu ulangi perbuatanmu tadi. Jika kamu telah selesai mengerjakan shalat Jum’at, janganlah kamu sambung dengan shalat sunnah sebelum kamu berbincang-bincang atau sebelum kamu keluar dari masjid. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan hal itu kepada kita yaitu, “Janganlah suatu shalat disambung dengan shalat lain, kecuali setelah kita mengucapkan kata-kata atau keluar dari masjid.”” (HR. Muslim no. 883)
Baca Juga: Memakai Sorban Disunnahkan?
Ketika menjelaskan hadits ini, An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
فيه دليل لما قاله أصحابنا أن النافلة الراتبة وغيرها يستحب أن يتحول لها عن موضع الفريضة إلى موضع آخر وأفضله التحول إلى بيته وإلا فموضع آخر من المسجد أو غيره ليكثر مواضع سجوده ولتنفصل صورة النافلة عن صورة الفريضة وقوله حتى نتكلم دليل على أن الفصل بينهما يحصل بالكلام أيضا ولكن بالانتقال أفضل لما ذكرناه والله أعلم
“Dalam hadits ini terdapat dalil pendapat ulama madzhab Syafi’i bahwa shalat sunnah rawatib dan lainnya itu dianjurkan dengan berpindah tempat dari tempat mendirikan shalat wajib ke tempat yang lainnya. Yang lebih afdhal adalah berpindah ke rumahnya. Jika tidak memungkinkan, dia berpindah ke sudut lain di masjid atau yang lainnya. Hal ini agar dia memperbanyak tempat untuk sujud, dan memisahkan antara shalat wajib dengan shalat sunnah.
Adapun perkataan Nabi, “setelah mengucapkan kata-kata” terdapat dalil bahwa jeda (pemisah) antara shalat wajib dan shalat sunnah itu juga bisa dengan ucapan. Akan tetapi, jeda berupa berpindah (ke tempat lain) itu yang lebih utama, sebagaimana yang telah kami sebutkan. Wallahu a’lam.” (Syarh Shahih Muslim, 6: 420)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/51679-jeda-pemisah-shalat-wajib-shalat-sunnah.html
Ust. Muhammad Saifudin Hakim
Ajaklah Anakmu Ke Majelis Pengajian
Ada hal yang menarik dari kehidupan sahabat yang mulia Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu. Beliau adalah sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang baru berumur 8 tahun di saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meninggal dunia. Beliau adalah bayi pertama yang terlahir dari kaum Anshar pasca hijrahnya Nabi ke kota Madinah.
Namun, ajaibnya di usia yang sebelia itu, beliau telah menghafal dan meriwayatkan banyak hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ada sekitar 114 hadis yang telah beliau riwayatkan.
Artinya, hadis-hadis yang beliau hafal dan riwayatkan adalah hadis yang beliau dapat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di usia sebelum 8 tahun sampai usia 8 tahun.
Bahkan, salah satu hadis yang beliau riwayatkan adalah hadis yang dianggap oleh para ulama sebagai salah satu dari 3 hadis yang menjadi inti dari agama Islam, yaitu:
Pertama, hadis Umar bin Khattab,
إنما الأعمال بالنيات..
“Sesungguhnya amalan tergantung pada niat.”
Hadis ini menjadi barometer amalan batin.
Kedua, hadis ‘Aisyah,
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
“Siapa yang beribadah dengan amal ibadah yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ibadah itu tertolak.”
Hadis ini menjadi barometer amalan lahir (zahir).
Ketiga, hadis Nu’man bin Basyir,
إن الحلال بين وإن الحرام بين….
“Sesungguhnya yang halal itu sudah jelas, dan yang haram juga sudah jelas…”
Lanjut baca: https://muslim.or.id/81997-ajaklah-anakmu-ke-kajian.html
Ust. Ahmad Anshori, Lc.
UPDATE DONASI UNTUK BANTU OPERASIONAL RADIO MUSLIM JOGJA
Periode januari 2023
1 PAKET = RP20.000
Terkumpul 52 paket
Kebutuhan 1750 paket
Radio Muslim Jogja adalah media dakwah yang mengudara di frekuensi 1467 am dan streaming melalui radiomuslim.com dari hari Senin sampai Ahad para kru radio berusaha menghadirkan siaran penumbuh iman ke tengah ruang dengar kaum muslimin
MARI BANTU OPERASIONAL RADIO MUSLIM JOGJA
Dengan berdonasi melalui https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Menjadi Muslim Proporsional
Memahami bahwa akhirat merupakan hal yang pasti adalah bentuk keimanan yang wajib kita miliki. Menyadari bahwa keniscayaan sebagai seorang hamba Allah juga merupakan bentuk anugerah dari Allah Ta’ala agar kita memahami peta jalan kehidupan fana ini serta tujuan besar dari penciptaan alam semesta di mana kita berada di dalamnya.
Jalan menuju keridaan Allah Ta’ala sesungguhnya dipenuhi dengan banyak tantangan. Hal demikian tidak lain adalah sebagai bentuk permakluman dari Allah kepada kita bahwa hanya orang-orang beriman yang mampu melaksanakannya.
أحََسِبَ ٱلنَّاسُ أنَ یُتۡرَكُوۤا۟ أنَ یَقوُلوُۤا۟ ءَامَنَّا وَھُمۡ لَا یُفۡتَنُونَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman’ dan mereka tidak diuji?” (QS. Al-`Ankabut: 2)
Waktu: Tantangan proporsionalitas
Di antara tantangan bagi orang beriman tersebut adalah waktu luang. Permasalahan yang sering timbul di zaman ini adalah persoalan pemanfaatan waktu. Dengan semakin canggihnya teknologi seperti telepon pintar (smartphone), kita pun cenderung terpedaya dengan menghabiskan sebagian besar waktu berjibaku dengan media sosial yang ada.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
نِعْمَتانِ مَغْبُونٌ فِیھِما كَثِیرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ والفَراغُ
“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412, dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu)
Padahal apabila kita kaji lebih dalam, meskipun smartphone tersebut juga memiliki manfaat, tapi kita masih bisa memprioritaskan dan mengefisiensikan waktu dalam menggunakannya. Kita bisa membuat kesepakatan bagi diri sendiri bahwa waktu kita untuk smartphone adalah sisa dari waktu yang ada dari hal-hal yang bermanfaat seperti ibadah dan muamalah yang dengannya kita lebih banyak menghabiskan waktu.
Demikianlah salah satu contoh hal yang paling mempengaruhi dan menguras sebagian waktu bahkan umur manusia. Lalu, bagaimana lagi dengan kelalaian berupa menghabiskan waktu dengan game, gosip, bahkan berbagai jenis kemaksiatan lainnya? Wal’iyadzubillah.
Lantas, bagaimana cara mengatasi hal tersebut dan menjadi muslim yang proporsional terhadap waktu?
Menjadi muslim proporsional dengan memanfaatkan waktu
Memohon pertolongan Allah agar diberikan petunjuk
Jalan pertama dan paling utama yang selayaknya kita tempuh adalah dengan memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala untuk diberikan petunjuk dan kekuatan untuk melaksanakan segala perintah-Nya tersebut melalui doa.
Doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu untuk dibaca setiap selesai melaksanakan salat,
اللھمَّ أَعِنِّي على ذكرِكَ وشُكْرِكَ ، و حُسْنِ عِبادَتِكَ
“Ya Allah, bantulah aku untuk berzikir dan bersyukur kepada-Mu serta beribadah kepada-Mu dengan baik”. (Lihat Kitab Shahih Al-Adabul Mufrad, hal. 533)
Kita juga diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (hadis hasan yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha) untuk memohon agar diberikan ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan baik, serta amalan yang diterima melalui doa:
اللَّھمَّ إنَّي أسألَكَُ عِلمًا نافعًا، ورِزْقًا طیِّبًا، وعمَلًا مُتقَبَّلًا
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (dan halal -pen.), dan amalan yang diterima.” (Lihat Kitab Nataij Al-Afkar karya Ibnu Hajar Al-Atsqalani. 2: 411)
Dengan kata lain, kesibukan dalam hal yang bermanfaat tersebut seharusnya kita lakukan dengan menuntut ilmu, mencari rezeki, dan beramal saleh.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/81878-menjadi-muslim-proporsional.html
Penulis: Fauzan Hidayat
Kewajiban untuk Melunasi Utang Orang yang Sudah Meninggal Dunia
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
نَفْسُ المُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
“Jiwa (ruh) orang mukmin itu tergantung oleh utangnya sampai utangnya itu dilunasi.” (HR. Ahmad no. 10599, Ibnu Majah no. 2413, dan Tirmidzi no. 1078, 1079. Hadis ini dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani)
Faedah hadis
Hadis ini berisi tentang hukum yang berkaitan dengan orang yang sudah meninggal dunia, yaitu adanya kewajiban untuk melunasi atau membayar utangnya, jika orang yang sudah meninggal tersebut memiliki utang kepada orang lain. Dalam kondisi ini, wajib untuk bersegera melunasi utangnya semaksimal mungkin. Jika orang yang sudah meninggal tersebut memiliki harta warisan, maka bisa diambilkan dari harta warisannya. Jika tidak memiliki harta warisan, maka dianjurkan bagi sebagian kaum muslimin untuk menanggung pelunasan utangnya.
Maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ
“ … tergantung oleh hutangnya …”
adalah tergadai dengan utangnya, atau seorang mukmin tercegah dari masuk surga karena utangnya, atau tercegah dari mendapatkan ampunan, sampai utang-utangnya itu dilunasi.
Al-‘Iraqi rahimahullah berkata tentang makna hadis ini, “Maksudnya, perkaranya itu menggantung, tidak bisa dihukumi selamat, tidak bisa dihukumi celaka, sampai dilihat apakah utangnya sudah dilunasi ataukah belum?” (Tuhfatul Ahwadzi, 4: 193)
Dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ
“Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali utang.” (HR. Muslim no. 1886)
Masih di riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُكَفِّرُ كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا الدَّيْنَ
“Syahid di jalan Allah akan melebur setiap dosa, kecuali utang.” (HR. Muslim no. 1886)
Selengkapnya: https://muslim.or.id/81910-kewajiban-untuk-melunasi-hutang-orang-yang-sudah-meninggal-dunia.html
Ust. Muhammad Saifudin Hakim
GREBEK TEMPAT TINGGAL SANTRI RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI YPIA
PLAY VIDEO https://youtu.be/0bk5VmRxCZM
Kali ini kak Didin mengunjungi Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi yang terletak di daerah Dipowinatan Yogyakarta
Program Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi ini 100% gratis karena biaya operasional hariannya ditanggung bersama-sama oleh kaum muslimin yang mengharapkan keberkahan dari Allah Ta'ala dengan menyedekahkan sebagian hartanya untuk mendukung para penghafal Alquran
UPDATE PAKET DUKUNGAN UNTUK PENGHAFAL ALQURAN
Periode JANUARI 2023
1 Paket = Rp 20.000
Terkumpul 60 paket
Total kebutuhan 600 paket
Paket donasi akan disalurkan untuk operasional dan pengembangan Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi yang dikelola oleh YPIA
SALURKAN PAKET DONASI ANDA KAPAN SAJA
Donasi melalui website https://ypia.or.id/campaign/dukungan-untuk-para-penghafal-quran/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
🔰 FLASH DONASI TOOLS ADOBE CREATIVE CLOUD MUSLIM.OR.ID
Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu konten yang dibuat muslim.or.id adalah video dakwah singkat. Dalam pembuatan video ini, kami berkolaborasi dengan beberapa pihak antara lain Ma'had Al 'ilmi, Kampus Tahfidz, Pesantren Gratis Klaten dan juga langsung dengan para asatidz.
Video dakwah singkat ini kami upload di instagram dan dalam 30 hari terakhir telah ditonton sekitar 681.316 orang, ditambah para pemirsa juga ikut menyebarkan videonya sehingga semakin bertambah jumlah penontonnya.
Masya Allah! Insya Allah banyak sekali kebaikan yang akan antum dapatkan dengan ikut berkontribusi dalam dakwah ini. Donasi ini jumlah dan waktunya terbatas loh. Yuk, buruan ikutan!
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📣Periode Donasi: 11-13 Januari 2023
✅ Kebutuhan Dana: Rp. 3.600.000
*Jika donasi tersisa akan digunakan untuk operasional Muslim.or.id dan Muslimah.or.id
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚠️ Donasi dapat dikirimkan
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
📲 Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga setiap video yang ditonton dan tersebar luas ini bisa menjadi amal jariyah untuk kita semua.
Jazakumullahu khayran.
🎙 Reportase Daurah
Sekuntum nasihat dari Ust Ahmad Anshori Lc hafizhahullah
Dapat Hikmah lagi Alhamdulillah...
Syaikh Ibrahim Ar Ruhaili ditanya tentang hukum mutus kabel listrik yang digunakan utk acara-acara bid'ah atau maksiat. Jadi ingat 2018 dulu pernah terjadi peristiwa perusakan tenda ritual sedekah laut, di sebuah pantai di Bantul, kemudian menjadi berita nasional.
Mungkin kalau kita yang awam ini akan menjawab:
"Wah bagus tuh.."
"Berani sekali dia, layak jadi contoh.. (y) "
"Memang harus seperti itu. Karena amar makruf nahi mungkar harus ditegakkan...!!"
Tapi jawaban ulama beda ternyata. Mereka sangat hati-hati dalam berkata dan bertindak. Pandangan mereka dalam dan mempertimbangkan maslahat untuk jangka panjang, bukan hanya saat kemungkaran itu terjadi saja.
Syaikh menjawab:
"Tidak boleh melakukan seperti itu. Tak ada orang berakal sehat yang nekat melakukan itu. Karena cara nahi mungkar yang seperti itu tidak akan merubah kemungkaran.
Apakah dengan seperti itu bid'ah atau maksiat yang mereka syiarkan akan padam? Atau dengan seperti itu mereka akan bertaubat dari bid'ah dan maksiatnya?
Tidakkan..
Justru mereka makin tertantang melakukan kemungkaran. Kemudian, akan membahayakan diri yang mengingkari kemungkaran. Dan akan berdampak buruk pada marwah dakwah kebenaran dan para da'inya, sehingga masyarakat akan semakin menjauh dari kebenaran.
Bid'ah dan maksiat tidak mungkin bisa diobati dengan cara-cara instan seperti ini. Tapi perlu sabar dan hikmah untuk merubahnya. Sejalan dengan perintah Allah,
{ ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ
Dakwahilah manusia agar kembali ke jalan Tuhanmu dengancara hikmah dan pengajaran yang baik.(Surat An-Nahl: 125)
Solo, 19 Jumadas Tsani 1444 H.
✍️ Ahmad Anshori
Faidah dari Syaikh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaili -hafidzohullah-.
Dauroh Syar'iyah ke #7 - Pondok Pesantren Imam Bukhari Solo
🔰 FLASH DONASI TOOLS ADOBE CREATIVE CLOUD MUSLIM.OR.ID
Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu konten yang dibuat muslim.or.id adalah video dakwah singkat. Dalam pembuatan video ini, kami berkolaborasi dengan beberapa pihak antara lain Ma'had Al 'ilmi, Kampus Tahfidz, Pesantren Gratis Klaten dan juga langsung dengan para asatidz.
Video dakwah singkat ini kami upload di instagram dan dalam 30 hari terakhir telah ditonton sekitar 681.316 orang, ditambah para pemirsa juga ikut menyebarkan videonya sehingga semakin bertambah jumlah penontonnya.
Masya Allah! Insya Allah banyak sekali kebaikan yang akan antum dapatkan dengan ikut berkontribusi dalam dakwah ini. Donasi ini jumlah dan waktunya terbatas loh. Yuk, buruan ikutan!
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📣Periode Donasi: 11-13 Januari 2023
✅ Kebutuhan Dana: Rp. 3.600.000
*Jika donasi tersisa akan digunakan untuk operasional Muslim.or.id dan Muslimah.or.id
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚠️ Donasi dapat dikirimkan
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
📲 Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga setiap video yang ditonton dan tersebar luas ini bisa menjadi amal jariyah untuk kita semua.
Jazakumullahu khayran.
Tidak Membersihkan Diri Dari Air Kencing
Islam merupakan agama pertengahan di antara ajaran agama Nasrani dan Yahudi, termasuk dalam masalah menjaga kebersihan. Di kutub yang satu, ajaran agama Nasrani adalah ajaran yang kurang mempedulikan masalah kebersihan. Di kutub yang lain, ajaran agama Yahudi merupakan ajaran yang sangat berlebih-lebihan dalam masalah kebersihan.
Salah satu contoh yang sering diberikan oleh para ulama berkaitan dengan masalah ini adalah masalah boleh tidaknya jima’ (berhubungan badan) dengan perempuan (istri) yang sedang mengalami haid. Ajaran Nasrani memperbolehkan seorang suami berjima’ dengan istri, meskipun sang istri sedang berada dalam periode haid. Di sisi lain, ajaran Yahudi sangat berlebih-lebihan dalam masalah ini karena mereka mengajarkan untuk menjauhi wanita yang sedang haid. Sampai-sampai seorang suami tidak boleh makan bersama dengan istrinya yang sedang haid. Mereka juga tidak mau berada pada satu rumah dengan istri yang sedang haid, tetapi harus dipisahkan di rumah atau bangunan tersendiri.
Islam merupakan ajaran yang pertengahan dalam masalah ini. Darah haid memang darah kotor (najis), sehingga seorang suami harus menjauhi tempat keluarnya darah haid sang istri. Sehingga Islam melarang seorang suami menyetubuhi istri ketika sedang haid. Akan tetapi, suami tidak perlu pisah rumah dengan istri selama haid, atau tidak boleh makan bersama dengan istri, atau sikap-sikap ekstrim lainnya.
Dosa yang dianggap remeh, tidak mau membersihkan diri dari air kencing
Islam adalah agama yang mengajarkan pemeluknya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Di antara dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
“Dan bersihkanlah diri kalian” (QS. Al Muddatstsir [74]: 4).
Salah satu makna “membersihkan diri” dalam ayat di atas adalah membersihkan diri dari najis dan kotoran. Di antara najis atau kotoran yang harus (wajib) dibersihkan adalah air kencing. Tidak membersihkan diri dari air kencing termasuk salah satu dosa yang dianggap remeh oleh sebagian kaum muslimin, padahal hal itu termasuk dosa besar.
Diriwayatkan dari ’Abdulah bin ’Abbas Radhiyallahu ’anhuma, beliau berkata, Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam berjalan-jalan di salah satu tembok di kota Madinah. Beliau Shallallahu ’alaihi wasallam mendengar suara dua orang manusia yang yang sedang diazab di dalam kuburnya. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam berkata,
إِنَّهُمَا يُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا هَذَا فَكَانَ لَا يَسْتَنْزِهُ مِنَ الْبَوْلِ، وَأَمَّا هَذَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ
“Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa. Dan keduanya disiksa bukan karena perkara yang berat. Orang pada makam pertama disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencing. Orang kedua disiksa karena dirinya berjalan kesana kemari menebarkan namimah (adu domba)” (HR. Bukhari no. 216, Muslim no. 292, dan Abu Dawud no. 20).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/67964-tidak-membersihkan-diri-dari-air-kencing.html
Ust. Muhammad Saifudin Hakim
Hukum Laki-Laki Buang Air Kecil Sambil Berdiri
Pada kesempatan kali ini, kami akan coba membahas masalah tentang buang air kecil sambil berdiri. Semoga pembahasan yang ringkas ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
[Apabila ada hajat (kebutuhan), boleh buang air kecil sambil berdiri]
Pada asalnya, buang air kecil hendaknya dilakukan dalam kondisi sambil duduk. Diriwayatkan dari ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
مَنْ حَدَّثَكُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَالَ قَائِمًا فَلَا تُصَدِّقُوهُ؛ مَا كَانَ يَبُولُ إِلَّا جَالِسًا
“Siapa saja yang mengabarkan kepada kalian bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam buang air kecil sambil berdiri, janganlah kalian benarkan. Beliau tidaklah buang air kecil kecuali sambil duduk.” (HR. An-Nasa’i no. 29, At-Tirmidzi no. 12 dan Ibnu Majah no. 307, shahih)
Hal ini karena ketika buang air kecil sambil berdiri kemungkinan besar akan menyebabkan terperciknya air kencing ke badan atau ke pakaian.
Akan tetapi, jika terdapat kebutuhan (hajat) untuk buang air kecil sambil berdiri, maka diperbolehkan. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu,
رَأَيْتُنِي أَنَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَتَمَاشَى، فَأَتَى سُبَاطَةَ قَوْمٍ خَلْفَ حَائِطٍ، فَقَامَ كَمَا يَقُومُ أَحَدُكُمْ، فَبَالَ، فَانْتَبَذْتُ مِنْهُ، فَأَشَارَ إِلَيَّ فَجِئْتُهُ، فَقُمْتُ عِنْدَ عَقِبِهِ حَتَّى فَرَغَ
“Aku ingat ketika aku berjalan-jalan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau lalu mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum di balik tembok dan buang air kecil sambil berdiri sebagaimana kalian berdiri. Aku lalu menjauh dari beliau, namun beliau memberi isyarat kepadaku agar aku mendekat. Aku pun mendekat dan berdiri di belakang beliau hingga beliau selesai.” (HR. Bukhari no. 225 dan Muslim no. 273)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta Hudzaifah untuk mendekat karena ingin menjadikan badan Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu sebagai penutup (pembatas) beliau yang sedang buang air kecil sehingga aman dari pandangan orang lain.
Hadits riwayat Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu di atas tidaklah bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Hadits ‘Aisyah menceritakan mayoritas keadaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau buang kecil. Sedangkan hadits Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah buang air kecil sambil berdiri dalam sebagian kondisi (keadaan).
Para ulama menjelaskan bahwa perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut menunjukkan bolehnya buang air kecil sambil berdiri. Atau ketika itu tidak memungkinkan bagi beliau untuk buang air kecil sambil duduk.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala menjelaskan bahwa terdapat dua syarat ketika buang air kecil sambil berdiri, yaitu: (1) aman dari terkena percikan air kencing; dan (2) aman dari dilihat orang lain. (Syarhul Mumti’, 1: 92)
Bagaimana dengan urinoir yang terdapat di fasilitas umum?
Sering kita jumpai tempat buang air kecil sambil berdiri (urinoir) yang disediakan di fasilitas umum, dalam kondisi berjejer di toilet dan disediakan untuk kaum laki-laki. Fasilitas semacam ini tentu bermasalah, karena belum memenuhi persyaratan ke dua yang disebutkan oleh Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullahu Ta’ala di atas.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/45499-buang-air-kecil-sambil-berdiri.html
Ust. Muhammad Saifudin Hakim