muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

9 Aturan Penting Dalam Berinvestasi

Pertama: Hendaknya mempelajari terlebih dahulu hukum-hukum syar’i yang berkaitan dengan investasi
Saat seorang muslim ingin mengembangkan dan menginvestasikan hartanya, tentu saja ia perlu untuk mempelajari hukum-hukum syar’i yang berhubungan dengan investasi, baik itu dalam bentuk perdagangan, produksi, pertanian, ataupun kerajinan tangan. Sehingga ia terhindar dari segala bentuk investasi yang diharamkan dan investasi yang mengandung syubhat (masih abu-abu hukumnya). Misalnya, mereka yang terjun langsung ke dalam dunia perdagangan, maka wajib mempelajari hukum jual beli, hukum utang piutang, hukum sewa menyewa, mempelajari juga apa-apa yang dapat merusak sebuah transaksi, baik itu riba, judi, rekayasa ataupun kedustaan dan janji palsu. Ada sebuah ungkapan,

ويل للتاجر من بلى والله ولا والله وويل للصانع من عدو بعد غد

“Celakalah seorang pedagang yang mengatakan, ‘Iya, demi Allah’ dan ‘Tidak, demi Allah.’ Dan celakalah seorang pekerja yang selalu mengatakan, ‘Besok dan besok’.”

Bahkan, khalifah kedua, Umar Bin Khattab radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

لا يبعْ في سوقِنا إلا من تفقَّه في الدينِ

“Tidak boleh berniaga di pasar kami ini, kecuali mereka yang telah mempelajari terlebih dahulu hukum-hukum agama.” (HR. Tirmidzi no. 487)

Kedua: Berinvestasi secara profesional dan tidak asal-asalan
Islam mengajak manusia untuk berpikir dan menggunakan akal di dalam mengelola sumber daya yang ada, memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya manusia, sumber energi, hewan, dan hasil tambang dengan cerdas dan cermat. Allah Ta’ala berfirman,

وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

“Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mau berpikir.” (QS. Al-Jasiyah: 13)

Di ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ

“Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu).” (QS. Al-Hadid: 25)

Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa investasi yang selamat dan bijak adalah yang berdiri di atas asas pemikiran, ilmu, dan pemanfaatan akal sehat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengatakan,

إنَّ اللهَ تعالى يُحِبُّ إذا عمِلَ أحدُكمْ عملًا أنْ يُتقِنَهُ

“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, ia mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani no. 275 dan As-Suyuti no. 1855, dihasankan oleh Syekh Albani dalam Shahih Al-Jaami’)

Ketiga: Menjaga kewajiban dan ketaatannya kepada Allah
Tidak mendahulukan investasi dan mencari harta dari ketaatan dan menjalankan kewajiban kepada Allah Ta’ala. Tidak terburu-buru di dalam beramal hingga mengurangi kesempurnaannya hanya karena ia terlalu bersemangat ingin bekerja kembali. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

إذا تبايعتُم بالعِينةِ وأخذتم أذنابَ البقرِ ، ورضيتُم بالزرعِ ، وتركتمُ الجهادَ ، سلَّطَ اللهُ عليكم ذُلًّا لا ينزعُه حتى ترجعوا إلى دِينِكم

“Jika kalian berdagang dengan sistem riba, kalian rida dengan peternakan, kalian rida dengan pertanian, dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah timpakan kepada kalian kehinaan yang tidak akan dicabut sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Dawud no. 3462 dan Al-Bazzar no. 5887)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/76717-serial-fikih-muamalah-bag-4.html

Ust. Muhammad Idris, Lc.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Syarat-Syarat yang Harus Terpenuhi dalam Sebuah Akad

Syarat secara bahasa artinya adalah “Setiap hukum yang telah diketahui dan berhubungan erat dengan sebuah perkara, di mana jika hukum ini terjadi/ terpenuhi, maka terjadi juga perkara tersebut. Syarat itu layaknya tanda akan adanya sesuatu.”

Dalam bahasa Arab, ‘tanda’ bisa disebut (العلامة) dan bisa juga disebut dengan (الشرط). Oleh karenanya, tanda-tanda hari kiamat dalam bahasa Arab disebut (أَشْرَاطُ السَّاعَةِ)

Sedangkan secara istilah, syarat memiliki makna “Mengaitkan sesuatu dengan sesuatu, di mana jika yang pertama itu ada, maka yang kedua pun akan ada juga.”

Dengan istilah lain,

“Segala hal yang mengakibatkan sesuatu menjadi tiada karena ketiadaanya. Dan sebaliknya, meski syarat itu ada, belum tentu sesuatu itu terwujud atau tidak terwujud secara zatnya.”

Imam Al-Jurjani rahimahullah memberikan detail tambahan pada pengertian syarat,

”Syarat adalah hal eksternal di luar esensi sesuatu.”

Contohnya adalah wudu. Wudu merupakan syarat sahnya salat, sedang kita tahu bahwa wudu bukanlah termasuk bagian dari rangkaian prosesi salat.

Dalam proses akad, ada beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi:

Yang pertama: Hendaknya ikrar ‘ijab’ tetap utuh semenjak diucapkannya
Maksudnya adalah apabila seseorang telah mengikrarkan untuk memulai sebuah akad agar akad tersebut menjadi sah, ikrar ijabnya tersebut harus tetap utuh sampai pihak yang ingin ia ajak melakukan akad tersebut merestui.

Agar sebuah akad itu dianggap sah, pihak pertama tidak boleh membatalkan ikrar ijab yang telah ia lakukan. Jika di tengah jalan ia membatalkan ikrar ijabnya, otomatis akad tersebut menjadi batal menurut pendapat mayoritas ulama. Karena akad berdiri atas asas keridaan dan kerelaan dari kedua belah pihak, jika pihak pertama (yang mengikrarkan ijab) membatalkan akad, maka akad pun menjadi batal.

Menurut pendapat mayoritas ulama, saat seseorang tidak jadi melakukan ikrar ‘ijab’, maka bisa dengan dua cara:

Pertama: Jelas dan terang-terangan, seperti seorang penjual yang mengatakan, “Aku jual mobil ini dengan harga 200 juta.” Kemudian ia mengatakan, “Tidak jadi, aku ralat harganya menjadi 300 juta.”

Dalam kasus di atas ijab yang kedua menjadi pembatal ijab yang pertama, sehingga ijab yang pertama seakan-akan tidak pernah terjadi.

Kedua: Tersirat dengan indikasi. Contohnya adalah ucapan seseorang, “Aku jual mobil ini dengan harga 200 juta.” Kemudian ia berpaling dari ijabnya tersebut dan memulai obrolan lain yang tidak ada hubungannya dengan ijab tersebut.

Lanjut baca: https://muslim.or.id/81328-serial-fikih-muamalah-bag-11-syarat-syarat-yang-harus-terpenuhi-dalam-sebuah-akad.html

Ustadz Muhammad Idris, Lc.

Читать полностью…

Muslim.or.id

RAHASIA UMUM DIBALIK WEBSITE DAKWAH SUNNAH DI INDONESIA

PLAY VIDEO https://youtu.be/O9_UapsLlPY

Memulai kontribusinya di dunia dakwah sunnah sejak 2005 muslim.or.id dan muslimah.or.id telah digerakkan oleh banyak kaum muslimin sehingga sampai saat ini tercatat memiliki jutaan pengunjung setiap bulan

INGIN MENANAM SAHAM DAKWAH KEBAIKAN DI WEBSITE DAKWAH SUNNAH?

Insya Allah dengan potensi jutaan kebaikan setiap bulannya

10 WISMA MUSLIM DAN SATU RUMAH TAHFIDZ

Saham anda akan digunakan untuk pengelolaan operasional 10 pondok pesantren mahasiswa Wisma muslim dan satu Rumah Tahfidz dengan total kapasitas ratusan santri

2 WEBSITE DAKWAH DAN 1 RADIO DAKWAH SUNNAH

Saham yang anda tanam akan menumbuhkan kebaikan dari website muslim.or.id dan muslimah.or.id yang sudah online selama lebih dari 17 tahun dengan jutaan kunjungan setiap bulannya

Tidak hanya itu saja, melalui saham yang anda tanam setiap bulan juga akan berbuah keberkahan melalui siaran dakwah Radio Muslim Jogja yang mengudara setiap hari

ANDA BISA MENANAM SAHAM KEBAIKAN INI SETIAP BULAN MULAI RP20.000

Semoga Allah ta'ala mengembangkan harta yang anda berikan di jalan dakwah ini dengan limpahan keberkahan yang banyak untuk anda, keluarga, serta orang-orang yang anda sayangi

REKENING RESMI YPIA

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Fikih Pengurusan Jenazah (Bagian 1)

Ketika Baru Meninggal
Dianjurkan memejamkan mata orang yang baru meninggal dunia
Dalil hadits dari Ummu Salamah Hindun bintu Abi Umayyah radhiallahu’anha, ia mengatakan:

دخل رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ على أبي سلمةَ وقد شقَّ بصرُه . فأغمضَه . ثم قال إنَّ الروحَ إذا قُبِض تبِعه البصرُ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam ketika mendatangi Abu Salamah yang telah meninggal, ketika itu kedua matanya terbuka. Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam pun memejamkan kedua mata Abu Salamah dan bersabda: “Sesungguhnya bila ruh telah dicabut, maka pandangan matanya mengikutinya” (HR. Muslim no. 920).

Ulama ijma bahwa memejamkan mata mayit hukumnya sunnah.

Ketika memejamkan mata jenazah tidak ada dzikir atau doa tertentu yang berdasarkan dalil yang shahih.

Mendo’akan kebaikan kepada mayit
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam setelah memejamkan mata Abu Salamah, beliau berdo’a:

اللهم اغفر لأبي سلمة وارفع درجته في المهديين واخلفه في عقبه في الغابرين واغفر لنا وله يا رب العالمين وافسح له في قبره ونور له فيه

“Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya dan jadikan ia termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk, dan berilah ganti yang lebih baik bagi anak keturunannya, dan ampunilah kami dan dia wahai Rabb semesta alam, luaskanlah kuburnya dan terangilah” (HR. Muslim no. 920).

Atau boleh juga doa-doa lainnya yang berisi kebaikan untuk mayit.

Mengikat dagunya agar tidak terbuka
Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah mengatakan:

و شد لحييه] و ذلك مخافة أن يبقى فمه مفتوحا حالة غسله و حالة تجهيزه فيشد حتى ينطبق فمه مع أسنانه]

“Ketika mayit meninggal [ditutup mulutnya] yaitu karena dikhawatirkan mulutnya terbuka ketika dimandikan dan ketika dipersiapkan. Sehingga hendaknya ditutup sampai bersatu antara gigi dan mulutnya” (Ad Durar Al Mubtakirat Syarah Akhsharil Mukhtasharat, 1/424).

Adapun tata caranya longgar, biasanya dengan menggunakan kain yang lebar dan panjang diikat melingkar dari dagu hinggake atas kepalanya, sehingga agar mulutnya tertahan dan tidak bisa terbuka.

Menutupnya dengan kain
Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiallahu’anha, beliau mengatakan:

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم حِينَ تُوُفِّيَ سُجِّيَ ببُرْدٍ حِبَرَةٍ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau wafat, beliau ditutup dengan kain hibrah (sejenis kain Yaman yang bercorak)” (HR. Bukhari no. 5814, Muslim no. 942).

Dianjurkan bersegera mempersiapkan mayit untuk dikubur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أَسْرِعُواْ بالجنازةِ ، فإن تَكُ صالحةً فخيرٌ تُقَدِّمُونَهَا ، وإن يَكُ سِوَى ذلكَ ، فشَرٌّ تضعونَهُ عن رقابكم

“Percepatlah pengurusan jenazah. Jika ia orang yang shalih di antara kalian, maka akan jadi kebaikan baginya jika kalian percepat. Jika ia orang yang bukan demikian, maka keburukan lebih cepat hilang dari pundak-pundak kalian” (HR. Bukhari no. 1315, Muslim no. 944).

Memandikan Mayit
Hukum memandikan mayit
Memandikan mayit hukumnya fardhu kifayah. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkata:

بينَا رجلٌ واقفٌ مع النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ بعَرَفَةَ ، إذْ وَقَعَ عن راحلتِهِ فَوَقَصَتْهُ ، أو قال فأَقْعَصَتْهُ ، فقالَ النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : اغْسِلوهُ بماءٍ وسِدْرٍ ، وكَفِّنُوهُ في ثَوْبَيْنِ ، أو قالَ : ثَوْبَيْهِ ، ولا تُحَنِّطُوهُ ، ولا تُخَمِّروا رأسَهُ ، فإنَّ اللهَ يبْعَثُهُ يومَ القيامةِ يُلَبِّي

“Ada seorang lelaki yang sedang wukuf di Arafah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-tiba ia terjatuh dari hewan tunggangannya lalu meninggal. Maka Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan kafanilah dia dengan dua lapis kain, jangan beri minyak wangi dan jangan tutup kepalanya. Karena Allah akan membangkitkannya di hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah” (HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206).

Lannjut baca:
https://muslim.or.id/43876-fikih-pengurusan-jenazah-1-memandikan-dan-mengkafani.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

TANAM SAHAM DAKWAH DI MUSLIM.OR.ID DAN MUSLIMAH.OR.ID

Periode Desember 2022

1 Paket = Rp 20.000
Terkumpul 60 paket
Total kebutuhan 850 paket

2 WEBSITE DAKWAH SIAP DIGERAKKAN

Muslim.or.id dan muslimah.or.id sudah lebih dari 15 tahun berkontribusi dalam menggerakkan dakwah sunnah melalui media online

Lebih dari 6000 artikel dan setiap hari akan terus bertambah insya Allah telah diterbitkan dengan membawa berbagai harapan mulia

Berharap para orang tua bisa belajar menjadi teladan yang baik untuk anak-anaknya

Berharap suami dan istri bisa saling memahami hak dan kewajibannya dalam berumah tangga

Berharap para pemuda Indonesia tidak lagi salah arah dalam menentukan jati diri dan jalan hidupnya sebagai seorang muslim

Dan setumpuk harapan lain yang tentu tidak bisa diwakilkan dalam kata-kata. Karena semua hanya bisa dihaturkan dalam setangkup doa

MARI MENJADI SALAH SATU BAGIAN DARI PEMEGANG HARAPAN ITU

340 paket donasi tersebut 100% akan digunakan untuk operasional 2 website dakwah tersebut selama 1 bulan yang terhitung menjadi 720 jam karena website tersebut akan tetap bisa memberi manfaat meski kita sedang istirahat

SALURKAN PAKET DONASI ANDA KAPAN SAJA

Donasi melalui website https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/

Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

KAMU PARA SUAMI DAN CALON SUAMI INGATLAH INI

Allah Ta'ala berfirman

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."(At Tahrim ayat 6)

SAHAM DAKWAH MULAI RP20.000

Insya Allah dengan potensi jutaan kebaikan setiap bulannya

10 WISMA MUSLIM DAN SATU RUMAH TAHFIDZ

Saham anda akan digunakan untuk pengelolaan operasional 10 pondok pesantren mahasiswa Wisma muslim dan satu Rumah Tahfidz dengan total kapasitas ratusan santri

2 WEBSITE DAKWAH DAN 1 RADIO DAKWAH SUNNAH

Saham yang anda tanam akan menumbuhkan kebaikan dari website muslim.or.id dan muslimah.or.id yang sudah online selama lebih dari 17 tahun dengan jutaan kunjungan setiap bulannya

Tidak hanya itu saja, melalui saham yang anda tanam setiap bulan juga akan berbuah keberkahan melalui siaran dakwah Radio Muslim Jogja yang mengudara setiap hari

ANDA BISA MENANAM SAHAM KEBAIKAN INI SETIAP BULAN MULAI RP20.000

Semoga Allah ta'ala mengembangkan harta yang anda berikan di jalan dakwah ini dengan limpahan keberkahan yang banyak untuk anda, keluarga, serta orang-orang yang anda sayangi

REKENING RESMI YPIA

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

YUK DIK IKUTIN KAKAK SEKOLAH DI SDIT YAA BUNAYYA

PLAY VIDEO https://youtu.be/tTL7u83bayM

SD IT YAA BUNAYYA KEMBALI MEMBUKA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU GELOMBANG KE-2

SDIT Ya Bunayya hadir dengan visi
mewujudkan generasi Islam yang Berakidah Shahih, Beramal Shalih, dan Berakhlak Mulia

——————————————————-
Yuk gabung menjadi anggota keluarga besar SDIT Yaa Bunayya melalui Inden Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2023/2024.

🗓️ Waktu Pendaftaran
1-28 Desember 2022
📝 Persyaratan
Usia minimal 6 tahun pada tanggal 1 Juli 2023

📥 Alur Pendaftaran
1. Mengisi form online pada lama bit.ly/ppdbYB2022
2. Membayar biaya pendaftaran Rp. 200.000 ke nomor rekening 7755330022 (BSI)
3. Konfirmasi pembayaran melalui WA Admin wa.me/62895601209030
4. Mengikuti observasi di sekolah
5. Membayar biaya pengembangan dan operasional
6. Mengumpulkan berkas ke sekolah

🏢 Info lebih lengkap kunjungi :
SDIT Yaa Bunayya
Pogung Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
https://maps.app.goo.gl/PwWFbgzai5aaAVWDA

📲Hotline:
wa.me/62895601209030
☎️ (0274) 2921193

Mari daftarkan putra-putri anda
segera, Kuota TERBATAS ....

baarakallaahu fiikum

Читать полностью…

Muslim.or.id

SAHAM DAKWAH BULAN INI UNTUK BULETIN AT TAUHID

Periode Desember 2022

1 Paket = Rp 20.000
Perkumpulan 20 paket
Total kebutuhan 300 paket

Donasi operasional buletin At-Tauhid diperuntukkan khusus untuk:

1. Honor pengurus, penulis, desainer, editor video, dan layouter

2. Operasional rapat koordinasi, konsumsi dan administrasi

3. Pulsa HP narahubung

4. Ongkos kirim luar kota

5. Cetak bundel buletin tahunan

CARA MENYALURKAN DUKUNGAN ANDA

Donasi bisa anda salurkan melalui website resmi YPIA
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-buletin-at-tauhid/

Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

SD IT YAA BUNAYYA KEMBALI MEMBUKA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU GELOMBANG KE-2

SDIT Ya Bunayya hadir dengan visi
mewujudkan generasi Islam yang Berakidah Shahih, Beramal Shalih, dan Berakhlak Mulia

——————————————————-
Yuk gabung menjadi anggota keluarga besar SDIT Yaa Bunayya melalui Inden Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2023/2024.

🗓️ Waktu Pendaftaran
1-28 Desember 2022
📝 Persyaratan
Usia minimal 6 tahun pada tanggal 1 Juli 2023

📥 Alur Pendaftaran
1. Mengisi form online pada lama bit.ly/ppdbYB2022
2. Membayar biaya pendaftaran Rp. 200.000 ke nomor rekening 7755330022 (BSI)
3. Konfirmasi pembayaran melalui WA Admin wa.me/62895601209030
4. Mengikuti observasi di sekolah
5. Membayar biaya pengembangan dan operasional
6. Mengumpulkan berkas ke sekolah

🏢 Info lebih lengkap kunjungi :
SDIT Yaa Bunayya
Pogung Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
https://maps.app.goo.gl/PwWFbgzai5aaAVWDA

📲Hotline:
wa.me/62895601209030
☎️ (0274) 2921193

Mari daftarkan putra-putri anda
segera, Kuota TERBATAS ....

baarakallaahu fiikum

Читать полностью…

Muslim.or.id

SAYA BUKAN SANTRI, APAKAH BOLEH IKUT KAJIAN MA'HAD AL ILMI?

PLAY VIDEO https://youtu.be/esYkrTAJ0wg

Bertahun-tahun Ma'had Al Ilmi Yogyakarta membuka program pesantren mahasiswa dengan sistem pembelajaran Islam secara intensif yang diselenggarakan di masjid-masjid sekitar kampus UGM

MARI IKUT BANTU BERBAGAI PROGRAM DAKWAH SUNNAH DI INDONESIA BERSAMA YPIA

Bantuan berupa donasi untuk pengembangan dan operasional dakwah ini bisa disalurkan melalui website resmi kami

LINK DONASI

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

SAHAM DAKWAH MULAI RP20.000

Insya Allah dengan potensi jutaan kebaikan setiap bulannya

10 WISMA MUSLIM DAN SATU RUMAH TAHFIDZ

Saham anda akan digunakan untuk pengelolaan operasional 10 pondok pesantren mahasiswa Wisma muslim dan satu Rumah Tahfidz dengan total kapasitas ratusan santri

2 WEBSITE DAKWAH DAN 1 RADIO DAKWAH SUNNAH

Saham yang anda tanam akan menumbuhkan kebaikan dari website muslim.or.id dan muslimah.or.id yang sudah online selama lebih dari 17 tahun dengan jutaan kunjungan setiap bulannya

Tidak hanya itu saja, melalui saham yang anda tanam setiap bulan juga akan berbuah keberkahan melalui siaran dakwah Radio Muslim Jogja yang mengudara setiap hari


ANDA BISA MENANAM SAHAM KEBAIKAN INI SETIAP BULAN MULAI RP20.000

Semoga Allah ta'ala mengembangkan harta yang anda berikan di jalan dakwah ini dengan limpahan keberkahan yang banyak untuk anda, keluarga, serta orang-orang yang anda sayangi


REKENING RESMI YPIA

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

DARI KELUARGA TRANSMIGRAN SAMPAI NGAJI DI JOGJA - MAS GHOZI

PUTAR VIDEO https://youtu.be/ehC5i7Zc5G0

Kali ini kita akan menyimak cerita dari salah satu penggerak dakwah Islam di YPIA yaitu mas Ghozi Bardi

Sebuah sisi lain dari mahasiswa Jogja yang memegang teguh amanah dari orang tua di kampung, berjuang menempa ilmu agama, dan mendedikasikan diri dalam dakwah Islam

MARI IKUT BANTU BERBAGAI PROGRAM DAKWAH SUNNAH DI INDONESIA BERSAMA YPIA

Bantuan berupa donasi untuk pengembangan dan operasional dakwah ini bisa disalurkan melalui website resmi kami

LINK DONASI

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Toleransi Bukan Dengan Mengorbakan Akidah

Sebagian di antara para tokoh agama yang membolehkan natal bersama atau ucapan “selamat Natal” berdalih dengan firman Allah:

لَّا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَـٰتِلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَـٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ ﴿٨﴾ إِنَّمَا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ قَـٰتَلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَأَخْرَجُوكُم مِّن دِيَـٰرِكُمْ وَظَـٰهَرُوا۟ عَلَىٰٓ إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّـٰلِمُونَ ﴿٩﴾

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (QS al-Mumtaḥanah [60]: 8–9).

Mereka telah lalai atau pura-pura lalai bahwa berbuat baik kepada orang kafir, sekalipun memang boleh, bukan berarti kita mengorbankan akidah dan prinsip kita dengan melakukan loyalitas dan cinta kepada mereka yang terlarang dalam agama.

Allah Ta‘āla berfirman:

لَّا تَجِدُ قَوْمًۭا يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَوْ كَانُوٓا۟ ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَ‌ٰنَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْإِيمَـٰنَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍۢ مِّنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّـٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ حِزْبُ ٱللَّهِ ۚ أَلَآ إِنَّ حِزْبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ ﴿٢٢﴾

“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka, dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah ḥizbullāh (golongan Allah). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya ḥizbullāh (golongan Allah) itu adalah golongan yang beruntung” (QS al-Mujādilah [58]: 22).

Ibn al-Jauzi Rahimahullahu Ta’ala mengatakan ketika menafsirkan QS al-Mumtaḥanah [60]: 8, “Ayat ini merupakan keringanan tentang bolehnya menyambung tali kerabat terhadap orang-orang kafir yang tidak memerangi kaum Muslimin dan bolehnya berbuat baik kepada mereka sekalipun loyalitas (saling mencintai) terputus dari mereka”.

Bahkan dalam surat al-Mumtaḥanah itu sendiri terdapat penjelasan gamblang tentang prinsip pokok akidah walā’ (loyalitas kepada setiap muslim) dan barā’ (membenci dan memusuhi orang kafir).

Selengkapnya: https://muslim.or.id/29176-toleransi-bukan-berarti-korbankan-akidah.html

Ust. Abu Ubaidah As Sidawi

====

----

Mau bantu dakwah muslim.or.id di dunia maya?
Anda bisa berdonasi untuk kebutuhan operasional website melalui:

Transfer rekening (konfirmasi manual):

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555

atau

Klik >> bit.ly/supportmuslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Tauhid Dan Terangkatnya Musibah

Sebuah perkara yang menjadi prinsip dan diterangkan oleh para ulama dalam karya-karya mereka adalah bahwa tauhid merupakan kewajiban terbesar. Tauhid itu adalah mengesakan Allah dalam beribadah. Inilah hak Allah atas segenap hamba.

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Hak Allah atas para hamba adalah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan dengan-Nya sesuatu apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibadah kepada Allah tidak akan diterima tanpa tauhid. Artinya, sebanyak apapun ibadah dan amal ketaatan, jika terkotori oleh syirik; peribadatan kepada selain Allah -di samping ibadahnya kepada Allah- maka semua amal itu akan tertolak.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَوۡ أَشۡرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ

“Dan seandainya mereka berbuat syirik, pasti akan lenyap semua amal yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. al-An’am: 88)

Di antara keutamaan tauhid yang sangat agung adalah bahwa tauhid menjadi sebab -bahkan sebab terbesar- untuk mendapatkan jalan keluar bagi segala bentuk kesulitan dan musibah yang menimpa di dunia maupun di akhirat. Artinya, tauhid akan membuka kemudahan atas kesulitan yang menimpa, begitu juga tauhid dapat menolak bahaya yang mengancam hamba (lihat keterangan Syekh ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di dalam al-Qaul as-Sadid fi Maqashid at-Tauhid)

Ketika terjebak di dalam perut ikan, Dzun Nun atau Nabi Yunus ‘alaihis salam berdoa kepada Allah dengan menyebutkan keesaan-Nya dalam hal uluhiyah dan mengakui kesalahannya, dan hal itu menjadi sebab Allah menyelamatkan dirinya. Beliau membaca doa “laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh zhalimin” yang artinya adalah “tidak ada ilah (sesembahan) yang benar selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku benar-benar termasuk orang yang zalim”.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Tidaklah seorang muslim membaca doa ini dalam suatu kesulitan yang dia alami kecuali Allah penuhi permintaannya.” (HR. Tirmidzi, disahihkan al-Hakim dan adz-Dzahabi tidak membantah hal itu, hadis ini dinyatakan hasan oleh Ibnu Hajar) (lihat al-Wabil ash-Shayyib karya Imam Ibnul Qayyim, hal. 224 tahqiq Abdurrahman bin Hasan bin Qa’id)

Hal ini perkara yang dimaklumi/bisa dipahami dengan jelas oleh para ulama karena sesungguhnya keimanan dan tauhid merupakan sebab keamanan dan hidayah bagi hamba.

Allah Ta’ala berfirman,

ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَلَمۡ یَلۡبِسُوۤا۟ إِیمَـٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri imannya dengan kezaliman (syirik), maka mereka itulah yang diberikan keamanan dan mereka itulah yang diberi petunjuk.” (al-An’am : 82).

Dengan keamanan, ia akan terbebas dari rasa takut dan dengan petunjuk, ia akan selamat dari kesesatan. Besar kecilnya keamanan dan hidayah itu tergantung pada besar kecilnya tauhid dan keimanan yang ada pada diri seorang hamba. Semakin sempurna tauhid dan imannya, semakin sempurna pula keamanan dan hidayah yang didapatkan olehnya (lihat keterangan Syekh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah dalam Qurratu ‘Uyunil Muwahhidin, hal. 10-11)

Oleh sebab itu, Allah memberikan jaminan untuk selamat dari azab bagi mereka yang beriman dan senantiasa bersyukur kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

مَّا یَفۡعَلُ ٱللَّهُ بِعَذَابِكُمۡ إِن شَكَرۡتُمۡ وَءَامَنتُمۡۚ

“Allah tidak akan mengazab kalian; jika kalian bersyukur dan tetap beriman.” (QS. an-Nisaa’ : 147)

Selengkapnya:
https://muslim.or.id/67366-tauhid-dan-terangkatnya-musibah.html

Ust. Ari Wahyudi, S.Si.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Beberapa Bentuk Loyalitas Kepada Orang Kafir Yang Terlarang

Di antara pokok aqidah Islam adalah al-wala’ wal bara’. Seorang muslim yang mengaku cinta kepada Allah Ta’ala dan Rasul-nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka dituntut untuk membuktikan klaim (pengakuan) tersebut. Yaitu dengan mencintai dan memberikan loyalitas (al-wala’) kepada setiap yang Allah cintai, yaitu orang-orang yang beriman, mencintai tauhid dan orang-orang yang bertauhid. Dan sebaliknya, dia harus membenci, menjauh dan berlepas diri (al-bara’) dari semua yang Allah Ta’ala benci, berupa kekafiran, kemusyrikan, dan para pelakunya. [1] Meskipun hal ini tidaklah menghalangi kita untuk tetap berbuat baik kepada mereka, tetap mendakwahi mereka, tidak bersikap dzalim terhadap mereka, atau mencintai mereka sebatas kecintaan yang bersifat tabiat atau naluri sebagai manusia biasa. [2]

Akan tetapi, seiring dengan jauhnya umat Islam dari ajaran agama mereka yang murni, maka aqidah al-wala’ wal bara’ ini justru dianggap asing dan aneh, dan akhirnya menjadi rancu dan terbolak-balik. Sebagian umat Islam justru memberikan cinta dan loyalitas (al-wala’) kepada kekafiran dan simbol-simbol kekafiran. Oleh karena itu, kami sebutkan beberapa bentu wala’ kepada orang-orang kafir yang sudah terlanjur membudaya di masyarakat kita.

1. Ikut Serta dalam Perayaan Hari Besar Mereka
Inilah salah satu bentuk propaganda kelompok tertentu dengan mengatasnamakan “kerukunan” atau “toleransi” antar umat beragama. Namun toleransi yang dilandasi dengan meruntuhkan dan membuang jauh-jauh terlebih dulu aqidah al-wala’ wal bara’ yang diajarkan oleh agama Islam. Demi “persatuan antar umat beragama”, mereka membuang dan mencampakkan aqidah Islam–nya sendiri dengan bergabung dan ikut serta dalam acara peringatan hari raya orang-orang kafir serta memberi ucapan selamat kepada mereka di hari-hari besar mereka.

Padahal Allah Ta’ala berfirman ketika menceritakan sifat hamba-hambaNya yang beriman,

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaidah, mereka lalui (begitu saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al-Furqan [25]: 72)

Syaikh ‘Abdurrahman bin Naashir As-Sa’di -rahimahullahu Ta’ala- menjelaskan,

أي: لا يحضرون الزور أي: القول والفعل المحرم

“Maksudnya, mereka tidak menghadiri perbuatan zur, yaitu semua perkataan dan perbuatan yang diharamkan.” [3]

Syaikh Dr. Shalih Al-Fauzan –hafidzahullahu Ta’ala- menjelaskan, maksud ayat ini adalah bahwa di antara sifat hamba-hamba Allah Ta’ala adalah tidak menghadiri perayaan hari besar orang-orang kafir. [4]

2. Memuliakan dan Mengagungkan Mereka, serta Memuji-muji Akhlak Mereka, tanpa Melihat Aqidah dan Agama Mereka yang Batil dan Rusak
Demikianlah sikap sebagian kaum muslimin terhadap orang kafir. Mereka memuliakan dan mengagungkan orang kafir karena menganggap bahwa orang-orang kafir itu lebih hebat dan lebih maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga mereka pun bersikap merendahkan diri mereka sendiri di hadapan orang-orang kafir. Demikianlah kenyataan yang ada, kita sering menjumpai orang yang suka memuji orang kafir atas peradaban, kekayaan, dan kemajuan teknologi yang mereka capai, dan mencela saudara mereka sendiri (kaum muslimin) karena miskin atau masih jauh tertinggal di belakang orang kafir dalam urusan dunia.

Kita tidak mengingkari bahwa pada saat sekarang ini Allah Ta’ala memberikan kepada orang-orang kafir kejayaan, menjadikan mereka sebagai “penguasa” di dunia ini, serta ilmu pengetahuan, teknologi, dan persenjataan mereka lebih unggul dibandingkan dengan kaum muslimin. Akan tetapi, hal ini tidaklah menunjukkan bahwa orang-orang kafir itu berada di atas kebenaran (al-haq), dan tidak pula menunjukkan bahwa Allah Ta’ala meridhai agama dan aqidah mereka.

Selengkapnya:
https://muslim.or.id/29210-beberapa-bentuk-cinta-dan-loyalitas-wala-kepada-orang-kafir-yang-terlarang.html

Ust. M. Saifuddin Hakim

Читать полностью…

Muslim.or.id

UPDATE PAKET DONASI UNTUK HADIRKAN KAJIAN SUNNAH DI KAMPUS-KAMPUS YOGYAKARTA

Periode Desember 2022

1 Paket = Rp 20.000
Perkumpulan 8 paket
Total kebutuha 500 paket

100% paket donasi akan disalurkan untuk operasional dan pengembangan dakwah sunnah di kampus-kampus Yogyakarta yang dikelola oleh YPIA

PAKET DONASI BISA DISALURKAN MELALUI

Link donasi: https://ypia.or.id/campaign/operasional-dakwah-mahasiswa/

Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Siapa Yang Menafkahi Orang Tua?

Orang tua adalah orang yang paling berhak untuk mendapatkan perlakuan baik bagi seorang anak. Namun seringkali masalah nafkah untuk orang tua menjadi polemik di kalangan sebagian anak. Mereka saling lempar tangan untuk urusan menafkahi orang tua. Allahul musta’an.

Siapa yang wajib menafkahi orang tua?
Orang tua terdiri dari ayah dan ibu. Nafkah ibu tetap menjadi kewajiban bagi ayah sampai kapan pun selama ayah masih mampu. Allah ta’ala berfirman:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) wajib menafkahkan sebagian dari harta mereka” (QS. An Nisaa’: 34).

Kewajiban nafkah dari ayah kepada ibu tentunya sesuai kemampuan ayah. Seandainya ayah sudah tua dan hanya bisa memberi penghasilan yang sedikit, maka sekadar itulah yang wajib baginya. Allah ta’ala berfirman:

لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ لاَ يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْساً إِلاَّ مَا آتَاهَا سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْراً .

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan” (QS. Ath Thalaq: 7).

Maka selama ayah masih mampu memberi nafkah kepada dirinya sendiri dan kepada ibu, dalam kondisi ini tidak ada orang lain yang berkewajiban memberi nafkah kepada ayah-ibu.

Namun jika ayah dan ibu miskin, tidak mampu mencukupi kebutuhan pokoknya, atau tidak memiliki penghasilan, maka siapa yang wajib memberi nafkah?

Kaidahnya, yang wajib adalah ahli waris yang terdekat posisinya dalam urutan waris. Allah ta’ala berfirman:

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَّهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan ahli waris pun berkewajiban demikian” (QS. Al Baqarah: 233).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan ayat “dan ahli waris pun berkewajiban demikian”, beliau berkata :

فدل على وجوب نفقة الأقارب المعسرين, على القريب الوارث الموسر

“Ayat ini menunjukkan kerabat yang berkemampuan WAJIB menafkahi kerabat yang kurang mampu” (Tafsir As Sa’di).

Dan ahli waris yang berkewajiban adalah yang paling dekat posisinya dari ayah dan ibu. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nahi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ابْدَأْ بنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا، فإنْ فَضَلَ شيءٌ فَلأَهْلِكَ، فإنْ فَضَلَ عن أَهْلِكَ شيءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ، فإنْ فَضَلَ عن ذِي قَرَابَتِكَ شيءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا

“Mulailah dari dirimu sendiri, berilah nafkah pada dirimu. Jika ada kelebihan, maka berilah nafkah pada keluargamu. Jika sudah menafkahi keluargamu dan masih ada kelebihan, maka nafkahilah kerabatmu. Jika sudah menafkahi kerabatmu dan masih ada kelebihan, maka nafkahilah yang terdekat dan seterusnya” (HR. Muslim no. 997).

Lanjut baca: https://muslim.or.id/57343-siapa-yang-menafkahi-orang-tua.html

Ust. Yulian Purnama

Читать полностью…

Muslim.or.id

STOP! Para suami dengar ini dulu...

Untuk para istri bisa bagikan video ini kepada suaminya masing-masing

Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberkahi rumah tangga kita

Oh iya teman-teman bisa bantu berbagai program dakwah YPIA dengan menanam saham dakwah mulai Rp 20.000

LINK DONASI

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI


Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

KALIMAT TAUHID BUKAN KALIMAT SEMBARANGAN

Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata, “Ketahuilah, sekelompok ulama besar Islam meriwayatkan bahwasanya seluruh syariat bersepakat dalam penetapan tauhid dengan sekian banyak jumlah rasul yang diutus dan sekian banyak kitab Allah yang diturunkan kepada para nabi.”

Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad hasan dari hadis Abu Dzar yang isinya, “Jumlah nabi ada seratus dua puluh empat ribu orang, sedangkan kitab suci yang diturunkan adalah sejumlah seratus empat kitab.”

Kemudian beliau menegaskan, “Oleh sebab itu, tauhid ini adalah agama alam semesta (umat manusia) dari sejak yang pertama hingga yang terakhir, yang terdahulu hingga yang paling belakangan…” (lihat Irsyad Ats-Tsiqat ila Ittifaqi Asy-Syara’i’ ‘ala At-Tauhid wa Al-Ma’aad wa An-Nubuwwaat, hal. 5)

Keutamaan kalimat tauhid
Syekh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah berkata, “Kalimat laa ilaha illallah adalah kalimat yang agung, meski ringan diucapkan dengan lisan. Namun, ia memiliki bobot yang amat besar di atas timbangan (amal). Karena pada hakikatnya, kalimat ini merupakan kandungan agama Islam. Akan tetapi, kalimat ini bukanlah semata-mata ucapan. Ia memiliki makna dan konsekuensi. Ia memiliki rukun dan syarat-syarat. Yang semua itu harus dimengerti…” (lihat Syarh Tafsir Kalimat At-Tauhid, hal. 5)

Kalimat tauhid ini pula yang mengawali sebuah ayat paling agung di dalam Al-Qur’an, yaitu ayat Kursi. Imam Muslim meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ’anhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Wahai Abul Mundzir! Tahukah kamu ayat manakah di antara ayat-ayat Kitabullah yang paling agung?” Aku menjawab, “Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum.” Ubay berkata, “Kemudian beliau pun menepuk dadaku seraya berkata, ‘Demi Allah, ilmu benar-benar akan membuatmu bahagia wahai Abul Mundzir.’ ”(lihat Ayat Al-Kursi wa Barahin At-Tauhid, karya Syekh Abdurrazzaq Al-Badr, hal. 4).

Syekh Abdurrazzaq Al-Badr hafizhahullah berkata, “Ya! Sungguh pendapat yang disampaikan oleh Ubay radhiyallahu ’anhu dalam memilih ayat ini merupakan pendapat yang sangat jeli dan cermat. Hal itu sekaligus menunjukkan betapa agungnya kedudukan tauhid dalam hati para sahabat…” (lihat Ayat Al-Kursi wa Barahin At-Tauhid, hal. 7)

Kalimat tauhid inilah nikmat terbesar dan anugerah terindah bagi seorang hamba di dalam hidupnya. Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah mengatakan, “Tidaklah Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba di antara hamba-hamba-Nya dengan suatu kenikmatan yang lebih besar daripada tatkala Allah perkenalkan mereka dengan laa ilaha illallah.” (lihat Ayat Al-Kursi wa Barahin At-Tauhid, hal. 23)

Hamba Allah yang sejati
Allah Ta’ala berfirman menceritakan ucapan Ibrahim ‘alaihis salam kepada ayahnya,

یَـٰۤأَبَتِ لَا تَعۡبُدِ ٱلشَّیۡطَـٰنَۖ إِنَّ ٱلشَّیۡطَـٰنَ كَانَ لِلرَّحۡمَـٰنِ عَصِیࣰّا

“Wahai ayahku, janganlah engkau menyembah setan. Sesungguhnya setan itu kepada Ar-Rahman adalah senantiasa durhaka.” (QS. Maryam: 44)

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Maka barangsiapa yang tidak merealisasikan ubudiyah (penghambaan) kepada Ar-Rahman dan benar-benar patuh kepada-Nya, itu artinya dia telah beribadah kepada setan yaitu dengan bentuk ketaatan kepadanya. Dan tidaklah bisa bersih dan terbebas dari penghambaan kepada setan, kecuali orang-orang yang mengikhlaskan ubudiyahnya kepada Ar-Rahman. Mereka itulah yang Allah sebutkan tentangnya,

إِنَّ عِبَادِی لَیۡسَ لَكَ عَلَیۡهِمۡ سُلۡطَـٰنٌ

“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku itu, tiada kekuasaan atasmu untuk mencelakakan mereka.” (QS. Al-Hijr: 42)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/81240-kalimat-tauhid-bukan-sembarang-kalimat.html

Ust. Ari Wahyudi

===

Bantu operasional muslim.or.id di sini:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/

Semoga menjadi amal jariyah.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Para calon imam imam masjid yang beraqidah lurus dan berakhlak mulia insya Allah

Salah satu agenda yang diadakan oleh Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi adalah dengan mengadakan halaqoh tahsin. Mengasah Tahsin diawal waktu hingga berjalan ke tahap menghafal

Melalui program ini semoga bisa   melahirkan pribadi muhaffidz yang sesuai kaidah pengucapan makhraj dan sifatul huruf.

Pada bulan Oktober ini,  halaqah dilaksanakan setiap Hari Senin-Jum’at Ba’da Shubuh dan Ba’da Maghrib. Tempat yang  iasa digunakan dalam pelaksanaan agenda ini adalah Musholla Tarbiyatul Fikri.

BISA DUKUNG BERBAGAI PROGRAM DAKWAH YPIA DENGAN BERDONASI MULAI RP20.000

LINK DONASI

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sebuah Ujian Untuk Tawadhu'

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan,

Khalid bin Makhlad menuturkan kepada kami, Dia berkata, Sulaiman mengabarkan kepada kami, Dia berkata, Abdullah bin Dinar mengabarkan kepada kami. Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda,

Sesungguhnya di antara pohon-pohon itu ada sebuah pohon yang tidak berguguran daun-daunnya, dan sesungguhnya ia menjadi sebuah perumpamaan bagi seorang muslim. Katakanlah kepadaku, pohon apakah itu?

Dia (Ibnu ‘Umar) berkata, “Maka, orang-orang pun berpikir mengenai pohon-pohon yang ada di lembah.” Abdullah (Ibnu ‘Umar) berkata, “Di dalam hatiku terpikir bahwa pohon yang beliau maksud itu adalah kurma. Akan tetapi, aku malu mengutarakannya.”

Kemudian mereka (para sahabat) berkata, “Ceritakanlah kepada kami wahai Rasulullah, pohon apakah itu?”

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,

هِيَ النَّخْلَة

Itu adalah pohon kurma.” (lihat Sahih Al-Bukhari bersama Fath Al-Bari tahqiq Syaibatul Hamdi, Juz 1 hal. 178)


Lanjut baca:
https://muslim.or.id/81096-sebuah-ujian-dan-ketawadhuan.html

Ust. Abu Mushlih Ari Wahyudi

Читать полностью…

Muslim.or.id

Teks Khotbah Jumat: Meneladani Ketawadukan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, adalah hamba Allah yang paling mulia, beliau adalah satu-satunya hamba yang Allah angkat ke langit ketujuh, lalu kemudian Allah Ta’ala mengajaknya berbicara langsung tanpa perantara apa pun. Beliau juga membawa ilmu pengetahuan yang paling utama dan paling mulia, yaitu agama Islam yang lurus ini. Allah Ta’ala berfirman,

وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗمَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِنَا ۗوَاِنَّكَ لَتَهْدِيْٓ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۙ

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syura: 52)

Beliau juga mendapatkan pengakuan langsung yang sangat mulia dari Allah Ta’ala,

و
َإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam: 4)

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala,

D
engan tingginya kedudukan Nabi dan kemuliaannya, beliau adalah panutan dan “role model” manusia dalam hal ke-tawadhu’-an dan kerendahan hati. Bagaimana tidak? Sedang Allah Ta’ala berfirman,

فَبِمَا رَحۡمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.” (QS. Al-Imran: 159)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga diperintahkan untuk berlaku tawadhu’. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وإنَّ اللَّهَ أَوْحَى إلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حتَّى لا يَفْخَرَ أَحَدٌ علَى أَحَدٍ، وَلَا يَبْغِي أَحَدٌ علَىى أَحَدٍ

“Dan sesungguhnya, Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain.” (HR. Muslim no. 2865)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/81215-teks-khotbah-jumat-meneladani-ketawaduan-nabi-shallallahu-alaihi-wasallam.html

Us
t. Muhammad Idris, Lc.

Читать полностью…

Muslim.or.id

KARENA BENCANA ALAM BUKAN SEKEDAR FENOMENA ALAM


PLAY VIDEO https://youtu.be/_o8_-ZJlIEE

Disampaikan oleh ustadz Abu Salman, B.I.S. hafidzahullah

Semoga berbagai musibah bencana alam yang terjadi di negeri ini membuat kita semua semakin dekat kepada Allah Ta'ala

MARI IKUT BANTU BERBAGAI PROGRAM DAKWAH SUNNAH BERSAMA YPIA

Bantuan berupa donasi untuk pengembangan dan operasional dakwah ini bisa disalurkan melalui website resmi kami

LINK DONASI

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bom Bunuh Diri Bukan Jihad!

Allah Ta’ala berfirman,

وَلاَ تَقْتُلُوْٓا أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Dan janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah Maha menyayangi kalian.” (QS. An-Nisaa’: 29)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang bunuh diri dengan menggunakan suatu alat/cara di dunia, maka dia akan disiksa dengan cara itu pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun bunuh diri tanpa sengaja, maka hal itu diberikan ‘udzur dan pelakunya tidak berdosa. Hal ini berdasarkan firman Allah ‘azza wa jalla,

وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَآ أَخْطَأْتُم بِهِۦ وَلٰكِن مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ

“Dan tidak ada dosa bagi kalian karena melakukan kesalahan yang tidak kalian sengaja. Akan tetapi, (yang berdosa adalah) yang kalian sengaja dari hati kalian.” (QS. Al-Ahzab: 5)

Dengan demikian, aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh sebagian orang dengan mengatas-namakan jihad adalah sebuah penyimpangan (baca: pelanggaran syari’at). Apalagi aksi itu menyebabkan terbunuhnya kaum muslimin atau orang kafir yang dilindungi oleh pemerintah kaum muslimin tanpa alasan yang dibenarkan oleh syari’at.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللّٰهُ إِلَّا بِالْحَقِّ

“Dan janganlah kalian membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan alasan yang benar.” (QS. Al-Israa’: 33)

Membunuh Muslim dengan Sengaja dan Tidak Sengaja
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأنِّي رَسُوْلُ اللّٰهِ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ الثَّيِّبُ الزَّانِي والنَّفسُ بالنَّفسِ والتَّارِكُ لِدِيْنِهٖ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ

“Tidak halal menumpahkan darah seorang muslim yang bersaksi tidak ada sesembahan (yang benar) selain Allah dan bersaksi bahwa aku (Muhammad) adalah Rasulullah, kecuali dengan salah satu dari tiga alasan: [1] seorang lelaki beristri yang berzina, [2] nyawa dibalas nyawa (qishash), [3] dan orang yang meninggalkan agama (murtad) dan memisahkan dari jama’ah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللّٰهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ

“Sungguh, lenyapnya dunia lebih ringan bagi Allah daripada terbunuhnya seorang mukmin tanpa alasan yang benar.” (HR. Al-Mundziri, lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib)

Hal ini menunjukkan bahwa membunuh muslim dengan sengaja adalah dosa besar. Dalam hal membunuh seorang mukmin tanpa kesengajaan, Allah Ta’ala mewajibkan pelakunya untuk membayar diyat/denda dan kaffarah/tebusan. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَنْ يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَأً ۚ وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ إِلَّا أَنْ يَصَّدَّقُوا

“Tidak sepantasnya bagi orang mukmin membunuh mukmin yang lain kecuali karena tidak sengaja. Maka barangsiapa yang membunuh mukmin karena tidak sengaja, maka wajib baginya memerdekakan seorang budak yang beriman dan membayar diyat yang diserahkannya kepada keluarganya, kecuali apabila keluarganya itu berkenan untuk bersedekah (dengan memaafkannya).” (QS. An-Nisaa’: 92)

Adapun terbunuhnya sebagian kaum muslimin akibat tindakan bom bunuh diri, maka ini jelas tidak termasuk dalam pembunuhan tanpa sengaja. Sehingga hal itu tidak bisa dibenarkan, meskipun dengan alasan jihad.

Membunuh Orang Kafir Tanpa Hak
Membunuh orang kafir dzimmi, mu’ahad, dan musta’man (orang-orang kafir yang dilindungi oleh pemerintah muslim), adalah perbuatan yang haram. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Barangsiapa yang membunuh jiwa seorang mu’ahad (orang kafir yang memiliki ikatan perjanjian dengan pemerintah kaum muslimin) maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga bisa tercium dari jarak perjalanan 40 tahun.” (HR. Bukhari)

Selengkapnya: https://muslim.or.id/61998-bom-bunuh-diri-bukan-jihad.html

Ust. Badrusalam, Lc.

Читать полностью…

Muslim.or.id

[SD IT YAA BUNAYYA KEMBALI MEMBUKA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU GELOMBANG KE-2]

SDIT Ya Bunayya hadir dengan visi
mewujudkan generasi Islam yang Berakidah Shahih, Beramal Shalih, dan Berakhlak Mulia

——————————————————-
Yuk gabung menjadi anggota keluarga besar SDIT Yaa Bunayya melalui Inden Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2023/2024.

🗓️ Waktu Pendaftaran
1-28 Desember 2022
📝 Persyaratan
Usia minimal 6 tahun pada tanggal 1 Juli 2023

📥 Alur Pendaftaran
1. Mengisi form online pada lama bit.ly/ppdbYB2022
2. Membayar biaya pendaftaran Rp. 200.000 ke nomor rekening 7755330022 (BSI)
3. Konfirmasi pembayaran melalui WA Admin wa.me/62895601209030
4. Mengikuti observasi di sekolah
5. Membayar biaya pengembangan dan operasional
6. Mengumpulkan berkas ke sekolah

🏢 Info lebih lengkap kunjungi :
SDIT Yaa Bunayya
Pogung Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
https://maps.app.goo.gl/PwWFbgzai5aaAVWDA

📲Hotline:
wa.me/62895601209030
☎️ (0274) 2921193

Mari daftarkan putra-putri anda
segera, Kuota TERBATAS ....

baarakallaahu fiikum

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kumpulan Artikel Seputar Natal dan Tahun Baru

Berikut ini kami rangkumkan beberapa artikel di muslim.or.id yang membahas mengenai hukum ikut merayakan natal dan tahun baru masehi, serta bahasan yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Semoga bermanfaat.

Klik: https://muslim.or.id/7878-kumpulan-artikel-seputar-natal-dan-tahun-baru.html

----

Mau bantu dakwah muslim.or.id di dunia maya?
Anda bisa berdonasi untuk kebutuhan operasional website melalui:

Transfer rekening (konfirmasi manual):

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555

atau

Klik >> bit.ly/supportmuslimorid

Mau jadi donatur tetap muslim.or.id?
Daftar di sini >> bit.ly/dtmuslimorid

Barakallahu fiikum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

𝗗𝗼𝗻𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 𝗧𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗽 𝗚𝗲𝗺𝗽𝗮 𝗡𝗮𝘀𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹 𝟮𝟬𝟮𝟮
(𝑭𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝑼𝒑 𝑻𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝑮𝒆𝒎𝒑𝒂 𝑪𝒊𝒂𝒏𝒋𝒖𝒓)
---
Sejak kejadian gempa Cianjur, malam harinya relawan Peduli Muslim sudah terjun di sana untuk melakukan tugas assesment, kemudian memfollow-up-nya dengan penyaluran bahan makanan, terpal untuk tenda darurat pengungsi, dan kebutuhan logistik lainnya. Peduli Muslim juga terus menerjunkan relawan untuk membantu land clearing, layanan kesehatan keliling dengan mengunjungi tenda-tenda darurat warga, hingga pembangunan musholla dan MCK umum.

Melihat luasnya dampak gempa, serta banyaknya masyarakat yang belum terbantu secara maksimal karena medan di Cianjur yang cukup sulit untuk percepatan bantuan (banyak lokasi yang bahkan tidak bisa dijangkau kendaraan roda empat), insya Allah Peduli Muslim masih menjadikan kegiatan bantuan terhadap penyintas gempa Cianjur sebagai prioritas utama, dan bahkan masih akan menerjunkan tambahan relawan lagi.

Kami juga bersiaga atas potensi gempa bumi lain di kawasan Indonesia (na’udzubillahi min dzalik), sehingga per 1 Desember 2022, dari kami menjadikan tagline program utama sebagai Progam Tanggap Gempa Nasional. Donasi untuk mendukung program ini, dapat disalurkan melalui:

• Pedulimuslim.com/gempanasional atau melalui

• 𝐁𝐚𝐧𝐤 𝐒𝐲𝐚𝐫𝐢𝐚𝐡 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 (𝐁𝐒𝐈)
( 𝐊𝐨𝐝𝐞 𝐛𝐚𝐧𝐤: 𝟒𝟓𝟏)
𝐍𝐨: 𝟒𝟒-𝟒𝟒𝟒-𝟑𝟑𝟑-𝟕𝟓
𝐚.𝐧. 𝐏𝐞𝐝𝐮𝐥𝐢 𝐌𝐮𝐬𝐥𝐢𝐦
✔️ Konfirmasi donasi: bit.ly/gempanasional22
✔️ CP / Informasi: 0823 2258 9997
⏳ Masa berlaku donasi: 1 - 31 Desember 2022

Semoga Allah ta’ala senantiasa menjaga tanah air kita dari segala bencana yang merusak. Dan semoga Allah ta’ala membalas kita semua yang memiliki kepedulian terhadap para penyintas bencana alam, dengan balasan yang terbaik. Aamiin.
__
Broadcasted by:
⎮Peduli Muslim
⎮Instagram: @pedulimuslim
⎮Telegram: t.me/PeduliMuslim
⎮Facebok: @pedulimuslim
⎮Web: pedulimuslim.com

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kumpulan Artikel Seputar Natal dan Tahun Baru

Berikut ini kami rangkumkan beberapa artikel di muslim.or.id yang membahas mengenai hukum ikut merayakan natal dan tahun baru masehi, serta bahasan yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Semoga bermanfaat.

Klik: https://muslim.or.id/7878-kumpulan-artikel-seputar-natal-dan-tahun-baru.html

----

Mau bantu dakwah muslim.or.id di dunia maya?
Anda bisa berdonasi untuk kebutuhan operasional website melalui:

Transfer rekening (konfirmasi manual):

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555

atau

Klik >> bit.ly/supportmuslimorid

Mau jadi donatur tetap muslim.or.id?
Daftar di sini >> bit.ly/dtmuslimorid

Barakallahu fiikum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Mengikuti Gemerlap Dunia Itu Tidak Ada Habisnya

Pembaca rahimakumullah, penulis mendengar seorang yang sudah berumur bertutur, “Mengikuti gemerlap dunia tidak ada habisnya.” Ungkapan ini adalah ungkapan yang sangat bermakna. Ungkapan yang disampaikan oleh orang yang telah melanglang buana mengarungi kehidupan dunia.

Penulis teringat suatu kata متاع الغرور (kesenangan yang menipu). Itulah sifat dunia. Ya, ada dua ayat Al-Qur’an yang menyampaikan kata tersebut.

Pertama, ayat 185 dari surah Ali ‘Imran. Allah Ta’ala berfirman,

كُلُّ نَفۡسࣲ ذَاۤىِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَاۤ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali ‘Imran: 185)

Kedua, ayat 20 dari surah Al-Hadid. Allah Ta’ala berfirman,

ٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَا لَعِبࣱ وَلَهۡوࣱ وَزِینَةࣱ وَتَفَاخُرُۢ بَیۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرࣱ فِی ٱلۡأَمۡوَ ٰ⁠لِ وَٱلۡأَوۡلَـٰدِۖ كَمَثَلِ غَیۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ یَهِیجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرࣰّا ثُمَّ یَكُونُ حُطَـٰمࣰاۖ وَفِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ عَذَابࣱ شَدِیدࣱ وَمَغۡفِرَةࣱ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَ ٰ⁠نࣱۚ وَمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَاۤ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.” (QS. Al-Hadid: 20)

Dari ayat-ayat di atas jelaslah bahwa kehidupan dunia ini adalah kesenangan yang menipu. Kita harus ingat bahwa tujuan akhir kita bukanlah dunia. Dunia ini adalah tempat berlalu menuju akhirat. Kita hidup di dunia untuk beribadah kepada Zat yang menciptakan kita.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 56)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/81063-mengikuti-gemerlap-dunia-itu-tidak-ada-habisnya.html

Ust. Ahmad Fardan

Читать полностью…

Muslim.or.id

Secara fisik, sulit dibedakan antara penganut Islam dengan Syi’ah. Akan tetapi jika diteliti lebih dalam terutama dari sisi akidah, perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air, sehingga tidak mungkin disatukan.

Yuk, kenali bahaya syi’ah lebih dekat dengan membaca artikel berikut ini secara urut agar bisa paham 100%.

Langsung aja klik
👇🏻👇🏻👇🏻
https://muslim.or.id/kenali-bahaya-syiah

Читать полностью…
Подписаться на канал