Mengenal Bidah Lebih Dekat
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Ma’idah: 3).
“...dikit-dikit bid’ah.... dikit-dikit bid’ah...”
“...apa-apa bid’ah... apa-apa bid’ah...”
Terkadang kita mendengar kalimat tersebut ataupun yang semisalnya dilontarkan kepada kita ataupun kepada dai dan aktivis dakwah yang menyeru kepada sunnah. Tidak jarang yang melontarkan adalah tokoh agama atau tokoh masyarakat yang disegani di lingkungan kita. Kata “bid’ah” diidentikkan kepada orang yang seram, menakutkan dan dianggap memecah belah umat. Namun bagaimana hakikat sebenarnya?
Para pelaku bid’ah dan pembelanya melontarkan berbagai pembelaan untuk membela bid’ah. Diantaranya adalah dengan mengatakan Umar bin Khaththab pun dikatakan melakukan bid’ah, yaitu dengan melakukan shalat tarawih berjamaah. Dikatakan pula bahwa Para sahabat pernah melakukan bid’ah dengan mengumpulkan Al Qur’an, Yang penting kan niatnya !, ini kan sudah tradisi di tempat kami, baca Qur’an kok dilarang?!.
Kalau semua yang baru itu disebut bid’ah, berarti mobil, pesawat, telepon, HP itu bid’ah juga dong? Pake unta saja sana....
Kalimat-kalimat tersebut hanyalah sebagian dari berbagai pembelaan terhadap bid’ah yang dilakukan sebagian kaum muslimin.
Namun, sebenarnya apakah hakikat bid’ah itu, apakah ada dalil yang melarangnya, apa saja pembelaan pelaku bid’ah dan bagaimana meluruskannya, apakah dampak buruk bid’ah bagi agama Islam? Temukan jawabannya dalam buku ini, sebuah buku ringkas yang membahas seputar bid’ah dengan pembahasan yang mudah dan sederhana sehingga memudahkan kita untuk memahaminya. Semoga bermanfaat...
EDISI REVISI
Judul : Mengenal Bid’ah Lebih Dekat
Kode Buku : MBLD
Penulis : Muhammad Abduh Tuasikal.
Ukuran : 11,5 x 17 cm.
Halaman : 110 halaman.
Harga : Rp. 18.000,00
Pemesanan dapat menghubungi kami melalui email pustaka_muslim@yahoo.com atau melalui nomor 085290888668 (CALL / SMS / WA) PIN BBM: 5D10F8FE | kunjungi situs kami di http://pustaka.muslim.or.id/
Berikut ini panduan umrah yang disajikan secara ringkas oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
https://muslim.or.id/9534-panduan-umrah.html
Kisah: Penghasilan Milyaran, Tidak Wajib Zakat
Berpenghasilan besar, belum tentu mendapat kewajiban zakat. Karena zakat hanya dibebankan untuk orang yang memiliki harta mengendap satu nishab selama setahun.
Meskipun seseorang memiliki harta di atas satu nishab, namun habis sebelum satu tahun, dia tidak wajib zakat.
Dulu ada ulama besar yang Allah berikan kekayaan melimpah, namun beliau tidak pernah berzakat. Karena hartanya habis sebelum genap setahun. Beliau adalah al-Laits bin Sa’d rahimahullah.
Qutaibah menceritakan,
كان الليث يستغل عشرين ألف دينار في كل سنة وقال ما وجبت علي زكاة قط
Penghasilan Al-Laits mencapai 12.000 dinar dalam setahun. Dan beliau mengatakan, “Aku tidak pernah mendapat kewajiban zakat.”
12.000 dinar itu berapa rupiah?
25.500.000.000. Biar gampang bacanya, kita ringkas: 25 M + 500 jt.
Mengapa beliau tidak pernah zakat?
Uang itu habis sebelum haul.
Beliau pernah memberikan 1000 dinar ke Manshur bin Ammar,
1000 dinar kepada Ibnu Lahai’ah (seorang ulama hadis).
500 dinar kepada Imam Malik, dst.
dan masih banyak lagi yang belum tercatat.
Allahu a’lam. [KonsultasiSyariah]
Info BUKU: http://pustaka.muslim.or.id/…/…/panduan-mudah-tentang-zakat/
*Donasi tahap akhir, Kesempatan terbatas*
---
Penerbitan dan Pendistribusian
*KORAN ULEENUHA*
Dibagi secara gratis sebanyak 17.000 eksemplar untuk mahasiswa baru Jogjakarta...
Sarana dakwah yang efektif untuk mengenalkan mahasiswa akan pentingnya *ngaji* di Jogja...
---
Sekarang sudah mulai tahap pendistribusian... Dana yang masih dibutuhkan sekitar 6 Juta...
Anda kah yang akan menggenapinya..?
Partisipasi anda dapat disalurkan melalui Bank BNI Syariah, atas nama:
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari.
Nomor rekening: 024 1913 801.
Format konfirmasi :
Nama # Alamat # email # BesarDonasi # TanggalTransfer # Rekening (BNI) # Buletin #
Konfirmasi dikirim ke nomor tim donasi.
---
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
PASANG IKLAN DI MUSLIM.OR.ID
ingin beriklan di situs www.Muslim.Or.Id seperti gambar di atas?
silakan hubungi kami di muslimadv@gmail.com
*syarat dan ketentuan berlaku
**kami akan menyeleksi setiap permintaan iklan yang masuk
Info: https://muslim.or.id/iklan-muslim
Malu Tuh Bisa Putus Alias Hilang.
Sebagian orang bahkan thullabul ilmu, saking girangnya menikah sampai lupa daratan alias kalap hingga matapun gelap.
Istrinya yang dipoles habis difoto lalu dipajang di halaman Facebook, atau Twitter atau lainnya. Mereka merasa bangga mendapat like atau ucapan selamat, padahal tanpa ia sadari sejatinya itu ucapan selamat atas telah tersesat, karena tanpa sadar dengan pemajangan foto istrinya tesebut ia telah menjejakkan kakinya di tangga DAYYUTS, alias suami yang rasa malunya luntur bin hancur lebur.
ثلاثة لا ينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة: العاق لوالديه، والمترجلة، والديوث. رواه أحمد والنسائي.
3 golongan orang yang kelak pada hari qiyamat Allah Azza wa Jalla tiada sudi melihat kepada mereka : anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang meniru lelaki dan lelaki DAYYUTS alias tiada memiliki rasa cemburu atas istrinya. (HR. Ahmad dan An Nasai)
Oleh: Dr. Muhammad Arifin Badri
*Kampus Tahfizh*
*Kampus Tahfizh* _adalah Sebuah wadah untuk mahasiswa yang berkutat pada pembinaan ruhiyah_ _mahasiswa terhadap Al Qur’an. Harapannya, gerakan ini menjadi embrio menuju peradaban yang qur’ani._
Kampus Tahfizh menawarkan berbagai program yang bertujuan untuk mencetak generasi Pecinta dan Penghafal Qur’an terutama dari dunia kampus.
Berlokasi di masjid - masjid sekitar Universitas Gajah Mada (UGM) dan juga Mushola di kampus. Rencananya, tempat yang akan dijadikan tempat pembelajaran adalah Masjid Pogung Raya, Masjid Pogung Dalangan, Mushola Teknologi Fakultas Teknik UGM, Masjid Ibnu Sina Fakultas Kedokteran UGM, Masjid Al Ashri, dan masjid-masjid lain di sekitar kampus UGM.
Dengan pengajar dari imam - imam besar masjid sekitar pogung dan juga asatidz yang bersanad di bumi yogyakarta.
Pertemuan yang direncanakan adalah sebanyak 24 pertemuan. Dengan mekanisme tatap muka KBM sebanyak 22 pertemuan, 1 pertemuan untuk Ujian Akhir Semester, dan Penutupan Program Kampus Tahfizh berupa kajian Al-Qur'an dan pembagian ijazah serta hadiah bagi santri yang berprestasi.
Tiap sabtu ahad, dengan rentan waktu selama 3 bulan, dari Agustus sampai akhir november untuk semester ganjil dan Maret sampai Juni untuk semester genap.
Metode pembelajaran yang ditawarkan berupa pelatihan tahsin dan tajwid, talaqqy, setoran rutin, kajian tematik, kajian rutin, dan kegiatan lainnya.
Dapatkan informasi lebih lanjut di akun facebook *Kampus Tahfizh*
https://www.facebook.com/Kampustahfizh
---
*Tim Donasi Dakwah YPIA*
*085747223366*
*Faedah Menjelang Tidur*
Baru saja kami mendapat beberapa faidah dari kajian yang kita dengarkan bersama *dr. Adika Mianoki* yang juga merupakan ketua _YPIA Yogyakarta_ , dalam kajian Bincang-Bincang Kesehatan..
Beberapa faidah yang dapat kita ambil:
1. Penyakit stoke merupakan penyakit ke-2 berbahaya di dunia yang banyak merenggut nyawa manusia,
2. Stroke ialah suatu gejala penyakit kelainan pembuluh darah pada otak yang terjadi secara tiba-tiba yang kemudian menyebabkan kelainan syaraf.
3. Penyakit stroke apabila dilakukan penangan sedini mungkin, maka akan lebih mudah ditangani, karena stroke ialah kegawatan yang harus mendapatkan penanganan secara segera.
4. apabila penanganannya tidak segera maka akan menyebabkan kelainan yang lebih parah dalam syaraf dan kerusakan atau stroke2 yang lain.
5. Faktor dari stroke ada yang bisa dikendalikan, ada yang tidak bisa.
Stroke yang tidak bisa dikendalikan seperti faktor usia, Gen dll
6. Yang bisa dikendalikan seperti : Hipertensi, pencegahan hipertensi yang baik akan mengurangi resiko terkena stroke, maka harus dikendalikan dengan baik dengan pengecekan dan gaya hidup yang benar.
7. Kolesterol dalam darah akan membentuk plak2 yang akan menyumpat pembuluh darah yang akan menyebabkan penyakit stroke. Diabetes juag merupakan faktor dari penyakit stroke (darah tinggi)
8. Termasuk faktor utama yang tinggi yaitu merokok, Perokok akan lebih terkena penyakit stroke 2x lipat daripada seorang yang tidak merokok. Obesitas juga merupakan faktor bisa terkena stroke, untuk itu lebih harus bisa menjaga berat badan agar tidak mudah terkena resiko terjadi stroke.
9. Untuk mencegah terjadinya stroke dapat dilakukan dengan cara hidup sehat dengan cara menjaga pola makan, olahraga yang teratur, menjaga berat badan agar tetap ideal dan menghindari kebiasaan merokok.
--------------
Faidah kjian bincang-bincang kesehatan bersama dr. Adika Mianoki Hafidzohulloh, di Studio Radio Muslim Yogyakarta, disiarkan setiap hari senin ba'da isya live di radio muslim.
www.radiomuslim.com Memurnikan Akidah Menebarkan Sunnah
-------
Donasi Radio Muslim Jogja
📞 085293348887
📲 59DD2BEC
📡 @radiomuslim
Ayo ngaji di radiomuslim.com
-------
Dibroadcast Ulang Oleh :
Donasi Dakwah YPIA
085747223366
Jauhilah hizbiyyah!
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan: “wajib bagi para penuntut ilmu agar melepaskan diri dari bergolong-golongan dan juga hizbiyyah yaitu mengikat wala dan bara‘ kepada suatu kelompok tertentu atau aliran tertentu. Tidak diragukan lagi bahwa hizbiyyah bertentangan dengan manhaj salaf. Salafus shalih tidak ada beberapa kelompok, melainkan mereka hanya 1 kelompok saja. Di bawah naungan firman Allah ‘azza wa jalla:
هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ
“Allah lah yang menamakan kalian sebagai Muslimin dari dahulu” (QS. Al Hajj: 78)
Tidak ada hizbiyyah dan tidak ada berkelompok-kelompok. Tidak ada loyalitas dan saling mencintai kecuali sesuai dengan apa yang datang dari Al Qur’an dan As Sunnah.
Misalnya sebagian manusia ada yang ber-hizbiyyah pada kelompok tertentu, mereka mengikrarkan pemikiran kelompok tersebut sebagai manhaj mereka dan untuk melegalkan hal itu mereka berdalil dengan dalil-dalil yang justru sebenarnya menentang mereka. Mereka membela orang-orang yang berada dalam kelompok tersebut dan menyesatkan yang di luar kelompok walaupun yang di luar kelompok tersebut lebih dekat kepada kebenaran. Mereka memiliki slogan: “yang tidak bersamaku, maka itu musuhku“. Ini adalah slogan yang hina. Karena sesungguhnya ada penengah yang benar antara kedua sisi tersebut. Jika mereka bertentangan denganmu namun di atas kebenaran, maka pada hakikatnya ia bersamamu. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
انصر أخاك ظالمًا أو مظلومًا
“tolonglah saudaramu yang zhalim dan terzalimi”
Menolong orang yang zalim adalah dengan mencegahnya berbuat zalim".
Selengkapnya:
https://muslim.or.id/27829-bagaimana-sikap-kita-terhadap-hizbiyyah.html
@muslimorid
```Orang-orang lebih butuh kepada ilmu melebihi kebutuhannya akan makanan dan minuman. Yang demikian itu karena seseorang terkadang butuh kepada makan dan minum hanya sekali atau dua kali saja. Sementara kebutuhan dia terhadap ilmu sejumlah detakan nafasnya. ```-imam Ahmad bin Hambal-
Alhamdulillah kini *KARUMAH hadir kembali* mulai tanggal 7 Agustus 2016 M/4 Dzulqo'dah 1437 H
〰〰〰〰〰
*KARUMAH*
🍃Kajian Rutin Khusus Muslimah di Yogyakarta🍃
*Membahas:*
👉🏻 *Nasihat untuk Wanita*
🎙Bersama Ustadz Ahmad MZ, SS
(Setiap pekan ke 1 dan 3)
👉🏻 *Tafsir Juz Amma*
🎙Bersama Ustadz Abu Salman, BIS
(Setiap pekan ke 2 dan 4)
🕌 tempat: *Masjid Pogung Raya (MPR)*, utara Fak. Teknik UGM
⏰ In syaa Allah rutin *SETIAP AHAD sore pukul 16.00 WIB*
🎀 _*Gratis* Khusus Muslimah_🎀
📱085228016597
📻 Disiarkan live di www.radiomuslim.com
🚩 *Penyelenggara: *
FKKA Yogyakarta
YPIA Yogyakarta
*Download Kajian:* https://radiomuslim.com/kajian/rekaman-karumah-kajian-rutin-muslimah-ahad/
Nabi Nuh, Bapak Seluruh Manusia Setelah Nabi Adam
Nabi Nuh disebut juga “bapak seluruh manusia” (أبو البشر/ Abul Basyar) selain Nabi Adam, karena semua manusia setelah kejadian banjir di zaman Nabi Nuh adalah anak keturunan beliau. Banjir Nabi Nuh terjadi pada seluruh dunia sehingga tidak ada manusia yang selamat kecuali yang berada di atas kapal bersama nabi Nuh. Manusia yang berada bersama nabi Nuh di atas kapal ditakdirkan Allah tidak mempunyai keturunan lanjutan lagi setelah kejadian tersebut.
Banjir nabi Nuh terjadi di seluruh dunia
Allah menurunkan banjir sampai-sampai gunung yang tinggi tidak bisa menjadi tempat berlindung. Salah satuaAnak Nabi Nuh tidak bisa selamat dari banjir padahal ia berlindung di atas gunung.
Allah Ta’ala berfirman,
هِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ
“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (Huud : 42-43).
Seluruh orang kafir yang tidak beriman di muka bumi akan terkena banjir sehingga tidak tersisa sedikit pun, sebagaimana doa nabi Nuh:
وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا
“Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi” (Nuh : 26).
Semua yang tersisa di bumi yaitu yang tidak naik perahu nabi Nuh tenggelam. Allah berfirman,
فَأَنْجَيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ * ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ
“Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tersisa.” (Asy-Syuara 119-120).
Hanya Anak Keturunan Nabi Nuh yang berlanjut
Beberapa ulama Menjelaskan bahwa terdapat anak Nabi Nuh yang berimana bersama beliau di atas kapal. Bersama itu pula ada orang-orang yang beriman bersama Nabi Nuh di atas kapal. Hanya saja Allah mentakdirkan yang terus mempunyai keturunan adalah Nabi Nuh dan anaknya saja. Dalam riwayat lainnya, yang manusia yang selamat selain Nabi Nuh dan anaknya meninggal karena wabah sehingga mereka tidak mempunya keturunan.
Jadilah nabi Nuh adalah “bapak seluruh manusia” setelah nabi Adam. Allah berfirman,
وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ
“Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan” (As-Shaffat: 77).
Ahli tafsir di kalangan tabi’in, Imam Qatadah, menafsirkan,
الناس كلهم من ذرية نوح عليه السلام
“Manusia semuanya adalah keturunan Nuh ‘alaihssalam”
Selengkapnya:
https://muslim.or.id/28492-nabi-nuh-bapak-seluruh-manusia-setelah-nabi-adam.html
@muslimorid
Pada hitungan yang ke berapa,
kami bisa berhenti untuk menghitung angka...?
Tentang nilai kebaikan yang tiada berbilang jumlahnya...
Tentang satuan kepercayaan yang tiada terukur konversinya...
Tentang kebersamaan kita, yang tumbuh secara eksponensial dalam 'menggarap' proyek-proyek kebaikan...
---
Pada hitungan yang ke berapa,
kami bisa berhenti untuk menghitung angka...?
Sampai jarum jam dinding pun seolah kelelahan berputar, saat menemani kami menghitung kebaikan-kebaikan yang telah donatur sekalian berikan...
---
Hanya bisa mengucapkan :
Jazaakumullahu khayran,
pada bulan Juli yang lalu, telah membersamai YPIA dalam sebegitu banyak proyek-proyek kebaikan...
Berikut link laporan donasinya :
https://goo.gl/EX8Zsn
---
Masih banyak ladang-ladang untuk menanam benih kebaikan lainnya...
Diantaranya...
* Pembangunan lantai 3 SDIT Yaa Bunayya
* Penerbitan 17.000 eksemplar Koran Gratis "Uleenuha" untuk mahasiswa baru se-Jogja
* Penerbitan Buletin At tauhid
* Kegiatan Operasional YPIA
* Pulsa untuk SMS Tausyiah dan operasional
---
Terima kasih kami ucapkan...
Atas kepercayaan yang telah diberikan...
Atas partisipasi dalam proyek-proyek kebaikan...
Atas doa yang senantiasa terangkat, siang dan malam...
---
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
Sebab-Sebab Mendapatkan Akhlak Mulia
Soal:
Wahai samahatus syaikh, kami mohon bimbingan anda untuk menyebutkan hal-hal yang menjadi sebab menuju akhlak Islami.
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menjawab:
Diantara sebab yang mengantarkan pada akhlak Islami adalah memperbanyak membaca Al Qur’an serta men-tadabburi maknanya. Lalu bersungguh-sungguh untuk berperilaku dengan akhlak yang sebagaimana Allah Ta’ala sebutkan dalam Al Qur’an mengenai sifat-sifat para hamba-Nya yang shalih. Hal ini dapat mengantarkan kita pada akhlak yang mulia.
Demikian juga hendaknya memperbanyak duduk bersama orang-orang baik dan berakrab-akrab dengan mereka. Juga dengan memperbanyak membaca hadits-hadits shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang menunjukkan tentang akhlak mulia.
Demikian juga hendaknya banyak membaca kisah-kisah orang terdahulu dalam kitab-kitab sirah nabawiyyah dan sejarah Islam, yaitu membaca bagaimana sifat dan akhlak orang-orang shalih di masa itu. Semua hal ini dapat mengantarkan kita pada akhlak yang mulia dan beristiqamah di atasnya.
Namun sebab yang paling besar adalah Al Qur’an dengan banyak membacanya serta men-tadaburi maknanya dengan benar-benar menghadirkan hati yang penuh keinginan tulus untuk berakhlak mulia ketika membaca Al Qur’an dan men-tadaburi-nya. Inilah hal terbesar yang bisa mengantarkan kepada akhlak mulia, dengan juga memberi perhatian yang serius terhadap hadits-hadits shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam tentang akhlak mulia.
Wallahu waliyyut taufiq.
Sumber: https://muslim.or.id/14946-sebab-sebab-menuju-akhlak-mulia.html
@muslimorid
Berbagi dengan Pulsa
________________________________
Mulai dari Rp. 10.000, Anda bisa berpartisipasi dalam dakwah.
Kami mengajak kaum muslimin sekalian untuk berpartisipasi dalam dakwah dengan cara mendukung operasional dakwah, diantaranya adalah dengan berbagi pulsa operasional dakwah.
Pulsa bisa dikirim ke no HP Donasi Dakwah YPIA berikut ini:
Nomor pertama, nomor Im3 ini:
0857.4722.3366 (IM3-Indosat),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 935.000 rupiah
dan
Nomor kedua :
0822.2597.9555 (Simpati-Telkomsel),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 1.400.000 rupiah...
-----
Pulsa yang masuk pada kedua nomor tsb akan didistribusikan ke nomor-nomor operasional dakwah di berbagai bidang YPIA, melalui transfer pulsa sesama operator.
Adapun selama ini, kegunaan pulsa operasional dakwah YPIA antara lain:
1. Pulsa untuk SMS Tausyiah
2. Pulsa untuk divisi yang tinggi intensitas komunikasinya (sms santri dll) ; Peduli Muslim, Mahad Ilmi, Mahad Umar Bin Khattab, Kampus Tahfizh, dll
3. Pulsa sebagai ganti dan mukafaah untuk pengurus YPIA (operasional).
-----
Mohon segera konfirmasi, apabila telah mengirim pulsa ataupun donasi. Karena akan kami laporkan tiap bulan, dalam rangka menjaga amanah donatur sekalian.
Semoga Allah menerima segenap amal kebaikan... Aamiin...
Mohon turut membantu untuk menyebarluaskan...
-----
*Broadcasted by:
Tim Donasi Dakwah
-YPIA Yogyakarta-
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA).
Website kami:
www.muslim.or.id.
www.muslimah.or.id. www.radiomuslim.com.
www.pedulimuslim.com.
www.sdityaabunayya.com.
[ Reportase Kegiatan ]
---
Kegiatan Praktik Shalat Jum'at kemarin di SDIT Yaa Bunayya.
Bertindak selaku Imam dan Khatib, Fauzan Abdullah (Siswa Kelas IV).
---
Semoga Allah memberkah mereka semua, siswa siswi SDIT Yaa Bunayya.
Hari ini kegiatan mereka ialah renang bersama. Semangat yaa adek-adek.. :)
---
Mari berdonasi dalam pembangunan SDIT Yaa Bunayya...
Bank Syariah Mandiri
atas nama: YPIA Yogyakarta.
Nomor rekening: 7031571329.
Konfirmasi donasi :
Setiap donatur mohon memberikan konfirmasi ke nomor HP: 0857-4722-3366 (SMS/Whatsapp)
Format konfirmasi :
Nama # Alamat # Email # BesarDonasi # TanggalTransfer # Rekening # SDIT #
---
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
Dzikir Pagi dan Petang
Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-.
Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Itulah barangkali kenapa kita kurang semangat dalam beraktivitas, salah satunya adalah karena lalai dari dzikrullah. Padahal dengan dzikir, sumber-sumber kekuatan akan terserap atas kemudahan dari Allah. Sebab inilah yang membuat kami termotivasi untuk menyusun buku ini.
Dzikir harian muslim ini berisi tiga macam dzikir, yaitu dzikir pagi petang, dzikir setelah shalat, dan dzikir sebelum tidur. Dzikir-dzikir tersebut kami nukil dari kitab dzikir yang amat tersohor di zaman ini, kitab Hish-nul Muslim, buah tangan Syaikh Sa’ad bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah, disertai dengan penjelasan tambahan dari kitab Syarh Hish-nul Muslim.
Moga yang disajikan di buku ini bermanfaat. Semoga Allah memberi taufik agar rutin diamalkan.
Penerjemah : Muhammad Abduh Tuasikal
Kode Buku : DPPB
Ukuran : 14,5 x 19,5 cm
Jumlah halaman : 76 halaman
Penerbit : Pustaka Muslim Yogyakarta
Harga : Rp 15.000,00
Pemesanan dapat menghubungi kami melalui email pustaka_muslim@yahoo.com atau melalui nomor 085290888668 (CALL / SMS / WA) PIN BBM: 5D10F8FE | kunjungi situs kami di http://pustaka.muslim.or.id/
*Masih Ngantuk Ketika Jum'atan?*
Godaan setan memang sangat kuat, ketika sebelum jumatan, badan segar tetapi ketika mulai khutbah jumat jamaah bisa saja “terserang” rasa kantuk yang luar biasa bahkan sampai tertidur dan ajaibnya, setelah selesai shalat Jumat rasa kantuk itu hilang entah kemana.
Tidur ketika shalat Jumat merupakan hal yang dibenci oleh para salaf. Seorang Ulama di kalangan tabi’in, Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata,
كانوا يكرهون النوم والإمام يخطب ويقولون فيه قولا شديدا. قال ابن عون: ثم لقيني بعد ذلك فقال: تدري ما يقولون؟ قال: يقولون مثلهم كمثل سرية أخفقوا
“Mereka (para sahabat) membenci orang yang tidur ketika imam sedang berkhutbah. Mereka mencela_ _dengan celaan yang keras.”
Ibnu Aun mengatakan, saya bertemu lagi dengan Ibnu Sirin. Beliau pun bertanya, “Apa komentar sahabat tentang mereka?” Ibn Sirin mengatakan,
“Mereka (para sahabat) berkata, orang semisal mereka (yang tidur ketika mendengarkan khutbah) seperti pasukan perang yang gagal. (tidak menang dan mendapatkan ghanimah).
https://muslim.or.id/28217-agar-khutbah-jumat-bermanfaat-dan-berkesan-bagi-jamaah.html
Kajian Umum Bersama Ustadz Syafiq Riza Basalamah (Yogyakarta, 20-21 Agustus 2016)
Hadirilah kajian umum bersama Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA di Yogyakarta, 20-21 Agustus 2016
Sumber: https://muslim.or.id/28458-kajian-umum-bersama-ustadz-syafi
══════ ❁✿❁ ══════
FP: muslim.or.id, Kabar Dakwah Islam
Telegram: muslimorid
Ikhlas, Ringan Diucapkan, Berat Dipertahankan
Berbicara tentang ikhlas adalah sesuatu yang sangat penting. Hal ini karena ikhlas merupakan amalan hati yang menjadi syarat diterimanya segala amal dan ketaatan. Semua bentuk ibadah tidak akan ada nilai dan keutamaannya jika tidak didasari dengan ikhlas. Bahkan, dua kalimat syahadat tidaklah diterima.
Jika tidak diucapkan dengan landasan ikhlas. Demikian pula shalat, dzikir, dakwah, dan sebagainya. Imam Ibnul Qayyim rahimahulllah berkata, “Seandainya ilmu bisa bermanfaat tanpa amalan niscaya Allah Yang Maha Suci tidak akan mencela para pendeta Ahli Kitab. Jika seandainya amalan bisa bermanfaat tanpa adanya ikhlas niscaya Allah juga tidak akan mencela orang-orang munafik.” (alFawa’id, hal. 34).
Semoga dengan hadirnya buku ini membantu kita untuk bisa belajar Ikhlas dalam setiap amalan kita.
Judul Buku : Ikhlas, Ringan Diucapkan, Berat Dipertahankan
Penulis : Abu Mushlih Ari Wahyudi
Penerbit : Pustaka Muslim Yogyakarta
Kode Buku : IKHLAS
Ukuran : 10 x 15 cm
Tebal : 92 Halaman
Harga : Rp 11.000,00
Pemesanan dapat menghubungi kami melalui email pustaka_muslim@yahoo.com atau melalui nomor 085290888668 (CALL / SMS / WA) PIN BBM: 5D10F8FE | kunjungi situs kami di http://pustaka.muslim.or.id/
Nasehat Di Zaman Penuh Fitnah (hal-hal yang dapat merusak agama seseorang)
Oleh: Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Pertama, aku nasihatkan kepada anda untuk bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala memperbanyak do’a agar Allah menguatkan kita diatas agama ini dan menjaga kita dari buruknya fitnah.
Kemudian, aku nasihatkan kepada anda untuk menuntut ilmu, menuntut ilmu dari para ulama dan bersemangat untuk menuntut ilmu, karena sesungguhnya seseorang tidak akan terjaga dari fitnah -dengan izin Allah- kecuali dengan ilmu yang benar.
Adapun apabila engkau tidak memiliki ilmu yang benar, boleh jadi engkau berada dalam fitnah namun engkau tidak menyadarinya dan tidak mengetahui bahwasanya hal tersebut adalah fitnah. Maka belajarlah (ilmu agama) dari para ulama, dan janganlah anda malas untuk menuntut ilmu, apapun yang terjadi.
Sumber: https://muslim.or.id/18042-nasihat-di-zaman-penuh-fitnah.html
@muslimorid
Ada seorang ulama yang berkata,
"Hal yang menjadi fokus terpenting bukanlah sekedar 'engkau mengaku cinta',
akan tetapi yang terpenting adalah 'apakah engkau juga dicinta'..."
===
Banyak diantara kita yang mengaku cinta pada Allah Ta'ala, tetapi kita yang berlumur dosa ini pun semestinya bertanya, 'Apakah kita juga dicintai oleh Allah'
Kita yang berlumur dosa ini, ada kesempatan untuk dicintai oleh Allah Ta'ala..
Caranya ialah dengan bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya..
Karena sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat...
Innallaha yuhibbu at-tawaabiin...
===
Mari perbanyak istighfar..
Astaghfirullah al-azhiim..
===
Tim Donasi Dakwah YPIA
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA)
Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit:
مثل البخيل والمنفق ، كمثل رجلين ، عليهما جبتان من حديد ، من ثديهما إلى تراقيهما ، فأما المنفق : فلا ينفق إلا سبغت ، أو وفرت على جلده ، حتى تخفي بنانه ، وتعفو أثره . وأما البخيل : فلا يريد أن ينفق شيئا إلا لزقت كل حلقة مكانها ، فهو يوسعها ولا تتسع
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Dan hal ini tentu pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang lapang setelah kita memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan.
Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang mengabarkan tentang manfaat sedekah dan keutamaan orang yang bersedekah. Tidakkah hati kita terpanggil?
@muslimorid
Allah melarang Hamba-Nya dari Keburukan dengan Menyebutkan Dampak Negatif dan Akibat Buruknya di Dunia maupun di Akhirat
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
(48) “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik1, dan Dia mengampuni dosa yang dibawah kesyirikan tersebut bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An-Nisaa: 48).
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
(116) Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang di bawah kesyirikan tersebut bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya (QS. An-Nisaa`:116).
Kedua ayat ini menunjukkan bahwa menyekutukan Allah (syirik besar) adalah perkara yang terlarang, karena syirik disebut sebagai dosa yang besar dan Allah Ta’ala juga menyebutkan akibat buruk bagi pelakunya pada kedua ayat ini, yaitu tersesat sejauh-jauhnya dan tidak akan diampuni oleh Allah Ta’ala.
___
Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Sumber: https://muslim.or.id/28471-metode-al-quran-dalam-memerintah-dan-melarang-hamba-allah-yang-beriman-6.html
@muslimorid
Doa Masuk Masjid
Dari Fathimah Radhiallahu’anha, ia mengatakan:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل المسجد صلى على محمد وسلم ، وقال : رب اغفر لي ذنوبي ، وافتح لي أبواب رحمتك
“Biasanya, ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam masuk ke dalam masjid beliau bershalawat kemudian mengucapkan: Rabbighfirli Dzunubi Waftahli Abwaaba Rahmatik (Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan bukalah untukku pintu-pintu Rahmat-Mu)” (HR. At Tirmidzi, 314. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi).
@silsilahsahihah
Dzikir Pagi dan Petang
Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-.
Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Itulah barangkali kenapa kita kurang semangat dalam beraktivitas, salah satunya adalah karena lalai dari dzikrullah. Padahal dengan dzikir, sumber-sumber kekuatan akan terserap atas kemudahan dari Allah. Sebab inilah yang membuat kami termotivasi untuk menyusun buku ini.
Dzikir harian muslim ini berisi tiga macam dzikir, yaitu dzikir pagi petang, dzikir setelah shalat, dan dzikir sebelum tidur. Dzikir-dzikir tersebut kami nukil dari kitab dzikir yang amat tersohor di zaman ini, kitab Hish-nul Muslim, buah tangan Syaikh Sa’ad bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah, disertai dengan penjelasan tambahan dari kitab Syarh Hish-nul Muslim.
Moga yang disajikan di buku ini bermanfaat. Semoga Allah memberi taufik agar rutin diamalkan.
Penerjemah : Muhammad Abduh Tuasikal
Kode Buku : DPPB
Ukuran : 14,5 x 19,5 cm
Jumlah halaman : 76 halaman
Penerbit : Pustaka Muslim Yogyakarta
Harga : Rp 15.000,00
Pemesanan dapat menghubungi kami melalui email pustaka_muslim@yahoo.com atau melalui nomor 085290888668 (CALL / SMS / WA) PIN BBM: 5D10F8FE | kunjungi situs kami di http://pustaka.muslim.or.id/
Join @pustakamuslimjogja
My Trip My Adventure?
Sebagian kaum muslimin, mereka disibukkan dengan traveling keliling Indonesia atau bahkan dunia, mengunjungi tempat-tempat wisata, adventure ke gunung, pantai, danau atau tempat-tempat lainnya.
Setelah ke tempat A, kemudian berlanjut ke tempat B , begitu seterusnya. Kalau ada kesempatan, mereka pergi bertualang. Meskipun mungkin harus membayar sejumlah uang yang cukup banyak, atau mereka berlelah dalam itu semua. Mereka rela.
Indonesia (atau dunia) ini memang luas, banyak tempat-tempat indah, jadi sayang rasanya jika tidak sempat berkunjung ke tempat-tempat tersebut. Baik itu untuk tujuan piknik, rihlah, mengagumi ciptaan Allah, bersenang-senang dan lainnya.
Namun, seandainya seseorang itu lebih sibuk untuk menuntut ilmu, belajar Al Quran dan Hadits, beramal sholeh dan perbuatan-perbuatan kebaikan lainnya, tentu itu jauh lebih utama baginya.
Allah berfirman,
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
“Berlomba-lombalah kamu (mengerjakan amal kebaikan) untuk mendapatkan ampunan dari Tuhan kamu dan (untuk mendapatkan) Surga yang luasnya seluas langit dan bumi” (QS. Al Hadid : 21).
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi pernah bercerita mengenai Penduduk Surga yang paling terakhir masuk Surga, dan ia merupakan penduduk Surga yang paling rendah derajatnya ,
Allah berfirman kepadanya (setelah ia keluar dari neraka), “Pergilah engkau dan masuklah surga, karena untukmu surga seperti dunia dan sepuluh kali lipat darinya”.
Ya, balasan paling rendah di akhirat kelak adalah Surga yang luasnya seperti bumi dan 10 kali lipat dari bumi kita sekarang. Bayangkan, betapa luasnya? Padahal ini adalah derajat terendah.
Maka akan lebih baik jika seseorang lebih banyak beramal shalih untuk mendapatkan Surga daripada disibukkan dengan travelling, adventure dan semisalnya.
Kelak jika seandainya ia masuk Surga, ia bisa ber-travelling, ber-adventure sepuasnya di surga-Nya yang amat sangat luas itu.
Tidak ada larangan untuk ber-travelling, adventure, namun hendaknya seorang Muslim lebih banyak mempersiapkan, memperluas surga tempat kembalinya kelak dengan beramal sholeh.
Surga lebih indah, lebih luas daripada dunia sekarang. Tentunya travelling, adventure di sana akan lebih indah , lebih puas, tanpa bayar, tanpa lelah dan lebih-lebih lainnya bukan?
Ndak ada ruginya kalo tidak sempat travelling di dunia. Di Surga kelak, dengan luasnya yang amat sangat, kesempatan itu akan dapat diperoleh.
Lagipula, bukankah Allah menyuruh kita untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan? Bukan berlomba-lomba untuk banyak-banyakan trip, adventure, kulineran , demi kesenangan kita semata?
Allah berfirman,
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. Al Hadid : 20).
***
Penulis: Boris Tanesia
Sumber: https://muslim.or.id/28091-my-trip-my-adventure.html
SYARAT DITERIMANYA AMAL
Saudaraku –yang semoga dirahmati Allah-, seseorang yang hendak beramal hendaklah mengetahui bahwa amalannya bisa diterima oleh Allah jika memenuhi dua syarat diterimanya amal. Kedua syarat ini telah disebutkan sekaligus dalam sebuah ayat,
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan Rabbnya dengan sesuatu pun.” (QS. Al Kahfi [18] : 110)
Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat ini, “Inilah dua rukun diterimanya amal yaitu [1] ikhlas kepada Allah dan [2] mencocoki ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Hadits ini adalah hadits yang sangat agung mengenai pokok Islam. Hadits ini merupakan timbangan amalan zhohir (lahir). Sebagaimana hadits innamal a’malu bin niyat [sesungguhnya amal tergantung dari niatnya] merupakan timbangan amalan batin. Apabila suatu amalan diniatkan bukan untuk mengharap wajah Allah, pelakunya tidak akan mendapatkan ganjaran. Begitu pula setiap amalan yang bukan ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka amalan tersebut tertolak. Segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama yang tidak ada izin dari Allah dan Rasul-Nya, maka perkara tersebut bukanlah agama sama sekali.” (Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 77, Darul Hadits Al Qohiroh)
Beliau rahimahullah juga mengatakan, “Secara tekstual (mantuq), hadits ini menunjukkan bahwa setiap amal yang tidak ada tuntunan dari syari’at maka amalan tersebut tertolak. Secara inplisit (mafhum), hadits ini menunjukkan bahwa setiap amal yang ada tuntunan dari syari’at maka amalan tersebut tidak tertolak. …Jika suatu amalan keluar dari koriodor syari’at, maka amalan tersebut tertolak.
Dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ‘yang bukan ajaran kami’ mengisyaratkan bahwa setiap amal yang dilakukan hendaknya berada dalam koridor syari’at. Oleh karena itu, syari’atlah yang nantinya menjadi hakim bagi setiap amalan apakah amalan tersebut diperintahkan atau dilarang. Jadi, apabila seseorang melakukan suatu amalan yang masih berada dalam koridor syari’at dan mencocokinya, amalan tersebutlah yang diterima. Sebaliknya, apabila seseorang melakukan suatu amalan keluar dari ketentuan syari’at, maka amalan tersebut tertolak. (Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 77-78)
Jadi, ingatlah wahai saudaraku. Sebuah amalan dapat diterima jika memenuhi dua syarat ini yaitu harus ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika salah satu dari dua syarat ini tidak ada, maka amalan tersebut tertolak.
Selengkapnya: https://muslim.or.id/388-mengenal-seluk-beluk-bidah-1.html
@muslimorid