KEMULIAAN ILMU DAN ULAMA
Imam al-Ajurri meriwayatkan dengan sanadnya dari Abud Darda’radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh keutamaan seorang ahli ilmu di atas ahli ibadah adalah laksana keutamaan bulan purnama di atas seluruh bintang-gemintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris nabi-nabi. Sedangkan para nabi tidak mewariskan uang dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil ilmu itu niscaya dia memperoleh jatah warisan yang sangat banyak.” (lihat Akhlaq al-’Ulama, hal. 22)
Imam al-Ajurri meriwayatkan dengan sanadnya dari Zur bin Hubaisy. Dia berkata: Shofwan bin ‘Asal al-Muradi mengabarkan kepada kami. Dia berkata: Aku pernah datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka aku berkata, “Wahai Rasulullah, aku datang untuk menuntut ilmu.” Beliau pun menjawab, “Selamat datang, wahai penuntut ilmu. Sesungguhnya penuntut ilmu diliputi oleh para malaikat dan mereka menaunginya dengan sayap-sayap mereka. Kemudian sebagian mereka menaiki sebagian yang lain sampai ke langit dunia, karena kecintaan mereka terhadap apa yang mereka lakukan.” (lihat Akhlaq al-’Ulama, hal. 37)
Ibnu Wahb meriwayatkan dari Imam Malik. Imam Malik berkata: Aku mendengar Zaid bin Aslam -gurunya- menafsirkan firman Allah ta’ala (yang artinya), “Kami akan mengangkat kedudukan orang-orang yang Kami kehendaki.” (QS. Yusuf: 76). Beliau berkata, “Yaitu dengan ilmu.” (lihat Syarh Shahih al-Bukhari karya Ibnu Baththal [1/133], Umdat al-Qari [2/5], dan Fath al-Bari [1/172])
Imam al-Ajurri meriwayatkan dengan sanadnya dari Mujahid mengenai makna firman Allah (yang artinya), “Allah berikan hikmah kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.”Mujahid menafsirkan, “Yaitu ilmu dan fikih/pemahaman.” (lihat Akhlaq al-’Ulama, hal. 19)
Imam al-Ajurri meriwayatkan dengan sanadnya dari Mujahid tentang maksud firman Allah ‘azza wa jalla (yang artinya), “Dan ulil amri di antara kalian.” Beliau menjelaskan,“Yaitu para fuqoha’ dan ulama.” (lihat Akhlaq al-’Ulama, hal. 21)
Imam al-Ajurri meriwayatkan dengan sanadnya dari al-Hasan, bahwa Abud Darda’radhiyallahu’anhu berkata, “Perumpamaan para ulama di tengah-tengah umat manusia bagaikan bintang-bintang di langit yang menjadi penunjuk arah bagi manusia.” (lihatAkhlaq al-’Ulama, hal. 29)
Imam al-Ajurri meriwayatkan dengan sanadnya dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbasradhiyallahu’anhuma, beliau mengatakan, “Seorang pengajar kebaikan dan orang yang mempelajarinya dimintakan ampunan oleh segala sesuatu, sampai ikan di dalam lautan sekalipun.” (lihat Akhlaq al-’Ulama, hal. 43-44)
SELENGKAPNYA: https://muslim.or.id/10277-kemuliaan-ilmu-dan-ulama.html
Follow twitter @muslimorid
MAKNA KALIMAT SYAHADAT "LAA ILAAHA ILLALLAH"
Maknanya adalah meyakini dan mengikrarkan bahwa tiada sesuatupun yang berhak diibadahi kecuali Allah Ta’ala dengan tetap teguh di dalamnya dan melaksanakan tuntutannya.
Sedangkan makna Laa ilaha illallah adalah Laa ma’buda bi haqqin illallah yaitu Tiada sesembahan yang haq (berhak disembah) melainkan Allah. Inilah makna Laa ilaha illallah yang benar.
Berikut ini akan disebutkan makna-makna yang keliru ketika menafsirkan Laa ilaha illallah.
1- Laa ilaha illallah ditafsirkan dengan Laa ma’buda illallah, maknanya Tiada sesembahan selain Allah. Ini makna yang berkonsekuensi batil, karena mengandung makna bahwa setiap sesembahan, baik yang haq maupun yang batil adalah Allah.
2- Laa ilaha illallah ditafsirkan dengan Laa kholiqo illallah, yang bermakna Tiada pencipta selain Allah. Ini makna yang kurang, karena hanya mengandung sebagian dari kandungan makna Laa ilaha illallah yaitu tauhid rububiyah sementara kandungan makna kalimat Laa ilaha illallah ini adalah tauhid ibadah yang mencakup tauhid rububiyah. .
Andaikan benar makna Laa ilaha illallah ditafsirkan dengan Laa kholiqo illallah (Tiada pencipta selain Allah), maka tentulah Iblis laknatullah ‘alaihi dan orang-orang kafir di masa Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam termasuk muslim, karena mereka mengakui bahwa Allah Sang Pencipta, Penguasa, Pemilik dan Pemelihara alam jagad raya. Allah ta’ala mengabadikan perkataan Iblis dalam Al-Quran yang artinya: “(Iblis) berkata,”Aku lebih baik daripada dia(Adam). Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al-A’raf:12). Dan Allah Ta’ala menyatakan keyakinan orang kafir di masa Nabi kita dengan firman-Nya yang artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad kepada orang kafir), milik siapakah bumi dan apa yang ada di dalamnya, jika kamu mengetahui?(84) Mereka akan menjawab:”Milik Allah.” Katakanlah,”Maka apakah kamu tidak ingat?”(85). Katakanlah :”Siapakah Tuhan (Pencipta dan Pemelihara) langit yang tujuh dan Tuhan arasy yang agung?” (86) Pasti mereka menjawab:”Allah”. Katakanlah (kepada mereka): mengapa kamu tidak bertaqwa?” (QS.Al-Mu’minun:84-87).
Demikian pula, andaikata tafsir tersebut benar, tentulah orang-orang kafir Quraisy dan yang semisal mereka akan menerima dakwah Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam . Namun nyatanya tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam menyeru mereka “Ucapkanlah Laa ilaha illallah, niscaya kalian akan beruntung (di dunia dan akhirat)”(HR.Ahmad dan lainnya), mereka pun lantas membantah dengan ucapan mereka yang diabadikan Allah Ta’ala dalam firman-Nya: “Apakah dia menjadikan sesembahan-sesembahan itu hanya satu sesembahan (Allah) saja?! Sungguh ini sesuatu yang aneh.” (QS. Shad:5).
3- Laa ilaha illallah ditafsirkan dengan Laa hakima illallah yaitu Tiada hakim (Pembuat hukum) kecuali Allah. Makna ini pun kurang tepat dan tidak sempurna, karena masih saja mengandung sebagian dari kandungan makna Laa ilaha illallah yaitu tauhid rububiyah. Jelasnya, jika seseorang mentauhidkan Allah dalam hukum, namun bersamaan dengan itu dia beribadah kepada selain Allah, maka tetap saja dia belum merealisasikan tuntutan kalimat tauhid ini.
Makna yang benar dari tafsir Laa ilaha illallah adalah Laa ma’buda bi haqqin illallah yaitu Tiada sesembahan yang haq (berhak disembah) melainkan Allah. Hal ini berdasarkan Al-Quran surah Shad ayat 5 dan hadits riwayat Ahmad di atas, di mana orang-orang kafir di masa Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam mengingkari dakwah beliau untuk mentauhidkan Allah (menjadikan Allah satu-satunya Dzat yang disembah) dengan ucapan mereka; “Apakah dia menjadikan sesembahan-sesembahan itu hanya satu sesembahan (Allah) saja?! Sungguh ini sesuatu yang aneh.”
SELENGKAPNYA: http://muslim.or.id/2464-sekelumit-kalimat-syahadat-laa-ilaha-illallah.html
***
Download aplikasi android Muslim.or.id https://goo.gl/zeII9S
SEBAB-SEBAB MENYEBARNYA BID'AH
Tidak diragukan lagi bahwa berpegang kepada Al Qur’an dan As Sunnah adalah jalan yang lurus untuk terhindar dari jalan-jalan menyimpang yang berupa bid’ah dan penyimpangan dalam agama. Allah Ta’ala berfirman:
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ
“dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya” (QS. Al An’am: 153)
Karena jatuhnya seseorang ke dalam bid’ah dan penyimpangan sejatinya karena ia enggan berpegang pada Al Qur’an dan As Sunnah. Inilah sebab pokok dari kebid’ahan. Namun jika kita perinci lagi, ada beberapa sebab yang menjadi faktor utama tersebarnya bid’ah di tengah kaum Muslimin:
1. Jahil (tidak paham) terhadap hukum-hukum agama
Semakin jauh dari masa hidupnya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, ilmu semakin sedikit dan kejahilan semakin tersebar. Hal ini telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam :
من يعشْ منكم يرَ اختلافًا كثيرًا
“Barangsiapa yang hidup sepeninggalku akan melihat perselisihan yang banyak” (HR. At Tirmidzi 2676, ia berkata: “hasan shahih”)
juga sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
إن اللهَ لا يقبضُ العلمَ انتزاعًا ينتزِعُهُ من العبادِ، ولكن يقبضُ العلمَ بقبضِ العلماءِ، حتى إذا لم يُبْقِ عالمًا، اتخذَ الناسُ رُؤوسًا جُهَّالًا، فسُئِلوا، فأفْتَوا بغيرِ علمٍ، فضلوا وأضلوا
“sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan seketika dari para hamba. Namun Allah mencabutnya dengan wafatnya para ulama. Hingga tidak tersisa satu orang alim pun, manusia lalu mengangkat orang jahil sebagai pemimpin. Ia ditanya, lalu berfatwa tanpa ilmu. Ia sesat dan menyesatkan” (HR. Al Bukhari 100, Muslim 2673).
Karena tidak ada yang bisa meluruskan perbuatan bid’ah kecuali para ulama, yaitu orang-orang yang mengilmui hukum-hukum agama dengan pemahaman yang shahih. Ketika para ulama sedikit jumlahnya atau tidak ada sama sekali maka perbuatan bid’ah merajalela dan menyebar.
2. Mengikuti hawa nafsu
Orang yang enggan untuk mengikuti tuntunan Al Qur’an dan As Sunnah, maka sebenarnya ia mengikuti hawa nafsunya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ
“Maka jika mereka tidak menjawab seruanmu, maka ketahuilah bahwa mereka itu mengikuti hawa nafsu mereka. dan barangsiapa yang lebih sesat dari orang yang mengikuti hawa nafsu meeka tanpa petunjuk dari Allah” (QS. Al Qashash: 50)
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)” (QS. Al Jatsiyah: 23).
Dan kebid’ahan merupakan bentuk mengikuti hawa nafsu.
SELENGKAPNYA: http://muslim.or.id/21916-sebab-sebab-menyebarnya-bidah.html
***
Like fanspage https://www.facebook.com/mutiaranasihatislam
KEINDAHAN ISLAM (BAGIAN 1)
Keindahan Islam adalah suatu tema yang sangat menyejukkan jiwa orang-orang yang berhati hanif dan melapangkan dada orang-orang yang berfitrah lurus. Betapa tidak, dengan mengetahui keindahan Islam, seorang muslim semakin paham tentang agama yang dianutnya, dan semakin mantap dalam beragama Islam. Dengan dijelaskan tentang keindahan Islam, seorang non muslim pun akan terdakwahi dan syubhat merekapun akan terbantah.
Perkara-perkara inilah yang disebut oleh Markaz Qatar litta’rif bilIslam –dalam kitabnya berjudul: At-Ta’rif bil Islam– sebagai hal yang merupakan urgensi mengenal keindahan Islam. Disebutkan di dalam kitab tersebut, bahwa urgensi mengenal keindahan Islam itu terbagi menjadi tiga sisi faedah besar, yaitu:
Sisi Pemeliharaan: Menguatkan Keimanan Seorang Muslim
Mengenal keindahan Islam mendorong seorang muslim untuk mengetahui agamanya, semakin mengenal keistimewaan, dan keagungan agamanya, sehingga menguatlah keimanannya dan bertambah kuat iltizamnya dengan agama Islam.
Sisi Pencegahan: Membentengi Diri dari Serangan Syubhat
Sesungguhnya mengenal keindahan Islam merupakan bekal dan senjata bagi seorang muslim dalam menghadapi syubhat yang dilontarkan oleh musuh-musuh Islam. Seorang muslim yang paham tentang keindahan Islam diharapkan akan mudah mengetahui kedustaan dan keburukan syubhat yang merusak keimanannya dan mampu membentengi diri dari bahayanya.
Sisi Dakwah: Metode yang Sangat Indah dalam Berdakwah
Salah satu metode terbaik dalam menjelaskan Islam kepada orang-orang dan mengajak mereka melaksanakan agama Islam adalah dengan mengenalkan keindahan Islam yang sangat banyak kepada mereka. Hal ini, bukan hanya bermanfaat bagi keimanan seorang muslim, namun juga akan mendorong non muslim tertarik mengenal agama Islam dengan baik serta mengetahui keindahan dan kekokohan dasar-dasar agama Islam ini.
Islam Adalah Satu-Satunya Agama yang Diridhoi Oleh Allah
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam” (QS. Ali Imraan:19).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
إخبار من الله تعالى بأنه لا دين عنده يقبله من أحد سوى الإسلام ، وهو اتباع الرسل فيما بعثهم الله به في كل حين ، حتى ختموا بمحمد صلى الله عليه وسلم ، الذي سد جميع الطرق إليه إلا من جهة محمد صلى الله عليه وسلم ، فمن لقي الله بعد بعثته محمدا صلى الله عليه وسلم بدين على غير شريعته ، فليس بمتقبل .
“(Dalam ayat ini terdapat) kabar dari Allah Ta’ala bahwa tidak ada agama di sisi-Nya yang Allah terima dari seseorang selain Islam, yaitu mengikuti para rasul dalam perkara yang Allah utus mereka dengannya dalam setiap waktu hingga ditutup dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah menutup seluruh jalan menuju kepada-Nya kecuali dari jalur Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka barangsiapa yang berjumpa dengan Allah setelah Allah mengutus Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam membawa agama Islam, dalam keadaan ia beragama dengan agama selainnya, maka agamanya tersebut tidaklah diterima.”
___
Ust. Sa'id Abu Ukasyah
Sumber: http://muslim.or.id/29308-keindahan-islam-1.html
Like fanspage kami https://facebook.com/muslimorid
ADA APA TANGGAL 29 JANUARI NANTI DI KLATEN?
Hadirilah tabligh akbar bersama ulama dari timur tengah:
Syaikh Prof. Dr. Ibrahim bin Amir Ar Ruhaili
(Guru besar jurusan Aqidah di Universitas Islam Madinah, Pengajar tetap di masjid Nabawi, lihat biografi lengkap beliau di: https://muslim.or.id/22307-biografi-syaikh-ibrahim-bin-amir-ar-ruhaily.html )
Dengan tema: “Nikmat Aman Di Indonesia Dan Kiat-Kiat Menjaganya”
Penerjemah: Ust. Anas Burhanuddin, Lc. MA.
Pada hari Ahad, 1 Jumadal Ula 1438H / 29 Januari 2017, pukul; 08.00 – 11.00
Di Masjid Agung Al Aqsa Klaten, jalan Jogja – Solo
Informasi: 085729559428/ 085729322310/ 081329777662
Acara ini diselenggarakan oleh:
➟ Ma’had Imam Bukhori Surakarta
➟ Yayasan Hasan Bin Ali Al-Islamiyyah Klaten
➟ Yayasan Islam Pelita Umat Klaten
➟ Takmir Masjid Agung Al-Aqsha Klaten
NB: Yuk bantu SHARE, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Amiin.
Wajib mendengar dan taat kepada penguasa Muslim walaupun zhalim
قَالَ حُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّا كُنَّا بِشَرٍّ، فَجَاءَ اللهُ بِخَيْرٍ، فَنَحْنُ فِيهِ، فَهَلْ مِنْ وَرَاءِ هَذَا الْخَيْرِ شَرٌّ؟ قَالَ: «نَعَمْ» ، قُلْتُ: هَلْ وَرَاءَ ذَلِكَ الشَّرِّ خَيْرٌ؟ قَالَ: «نَعَمْ» ، قُلْتُ: فَهَلْ وَرَاءَ ذَلِكَ الْخَيْرِ شَرٌّ؟ قَالَ: «نَعَمْ» ، قُلْتُ: كَيْفَ؟ قَالَ: «يَكُونُ بَعْدِي أَئِمَّةٌ لَا يَهْتَدُونَ بِهُدَايَ، وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي، وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِي جُثْمَانِ إِنْسٍ» ، قَالَ: قُلْتُ: كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللهِ، إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ؟ قَالَ: «تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلْأَمِيرِ، وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ، وَأُخِذَ مَالُكَ، فَاسْمَعْ وَأَطِعْ
“Hudzaifah Ibnul Yaman berkata: Wahai Rasulullah, dulu kami dalam keburukan. Lalu Allah mendatangkan kebaikan. Dan sekarang kami berada di dalamnya. Apakah setelah ini akan datang keburukan?
Beliau berkata: ‘Ya’.
Hudzaifah bertanya lagi: ‘Apakah setelah keburukan itu akan datang kebaikan?’.
Beliau berkata: ‘Ya’.
Hudzaifah bertanya lagi: ‘Apakah setelah kebaikan itu akan datang keburukan lagi?’.
Beliau berkata: ‘Ya’.
Hudzaifah bertanya lagi: ‘Apa hal itu?’.
Beliau berkata: ‘Akan datang sepeninggalku, para pemimpin yang tidak berjalan di atas petunjukku, tidak mengamalkan sunnahku, dan di tengah-tengah mereka akan berdiri orang-orang yang berhati setan dengan jasad manusia’.
Hudzaifah bertanya lagi: ‘Lalu apa yang harus diperbuat wahai Rasulullah jika aku mendapati masa itu?’.
Beliau berkata: ‘Engkau mendengar dan taat kepada pemimpin walau punggungmu di pukul dan hartamu dirampas, tetaplah mendengar dan taat’” (HR Muslim no.1847)
@silsilahsahihah
# pencegahan #
Al Imam Hasan Al Bashri berkata, "Wahai Anak Adam, tidak melakukan kesalahan lebih mudah daripada berusaha taubat." [Dzammul Hawa libnil Jauzi 83]
----------
Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta
Yayasan Pendidikan Islam al-Atsari Yogyakarta
web : mahadumar.id
twitter, instagram, dan telegram : @mubk_jogja
BBM : D2FA8488
Buku Lebih dari 1000 Amalan Sunnah dalam Sehari Semalam
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, yang kalian tidak akan sesat salam kalian berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku.” (HR. al-Hakim dan al-Baihaqi)
Sunnah tidak bisa dipisahkan dari Islam. Karena Islam adalah sunnah dan sunnah adalah Islam. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam al-Barbahari Rahimahullah dalam Syarhus Sunnah: “Ketahuilah, bahwasanya Islam adalah sunnah dan Sunnah adalah Islam; dan tidak akan tegak salah satu dari keduanya, kecuali yang lainnya juga tegak”. Bahkan, Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berdo’a agar diwafatkan di atas Sunnah: “Ya Allah, wafatkanlah kami di atas Islam dan Sunnah”.
Sesungguhnya, derajat seorang Muslim tidak diukur dari banyaknya harta yang dikumpulkan dan keelokan parasnya. Akan tetapi, derajat seorang Muslim diukur dari seberapa besar ia mengikuti Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam.
Penerbit : Pustaka Imam Syafii
Penulis : Khalid al-Husainan
Ukuran : 14 X 20 cm
Kover : Soft
Berat : 170 gr
Harga : 30.000
KONTAK CS
muslimstore.id
Telp/SMS/WA
CS1: 0853 2656 6664
CS2: 0823 9500 4230
PIN BBM
CS1: 5B48C425
CS2: D2EF7AA4
Instagram: @muslimstore_id
Link Katalog:
goo.gl/DZAQ19
Derajat Hadits Bahwa Sebaik-Baik Pemimpin Adalah Yang Menaklukan Konstantinopel
Dari Abdullah bin Bisyr Al Ghonawi, ia berkata: Bapakku telah menceritakan kepadaku: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لَتُفتَحنَّ القُسطنطينيةُ ولنِعمَ الأميرُ أميرُها ولنعم الجيشُ ذلك الجيشُ
“Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu“.
Derajat hadits
Hadits ini lemah. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad 4/235, Bukhori dalam Tarikh Shoghir hal. 139, Thobroni dalam Al Kabir 1/119/2, Hakim 4/4/422, Ibnu Asakir 16/223 dan lainnya.
Sisi cacatnya, Abdullah bin Bisyr Al Ghonawi dia seorang perawi yang majhul dan hanya ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban, padahal beliau masyhur dengan tasahul-nya (sikap menggampangkan). Meskipun demikian Imam Al Hakim berkata: “sanadnya shohih dan disepakati oleh Adz Dzahabi” (lihat Silsilah Adh Dha’ifah, 878).
Pembukaan kota Konstantinopel adalah sebuah fakta yang diceritakan dalam banyak hadits yang shahih. Hanya saja hadits di atas meskipun sangat masyhur adalah sebuah hadits yang lemah, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani.
Dan di antara hadits shahih yang berhubungan dengan jihad Konstantinopel adalah hadits dari Abu Qobil, ia berkata:
كنا عند عبدِ اللهِ بنِ عمرو بنِ العاصِ ، و سُئِلَ أيُّ المدينتيْنِ تُفتحُ أولًاالقسطنطينيةُ أو روميَّةُ ؟ فدعا عبدُ اللهِ بصندوقٍ له حِلَقٌ ، قال : فأخرج منه كتابًا قال : فقال عبدُ اللهِ : بينما نحنُ حولَ رسولِ اللهِ نكتبُ ، إذ سُئِلَ رسولُ اللهِ : أىُّ المدينتيْنِ تُفتحُ أولًا القسطنطينيةُ أو روميَّةُ ؟ فقال رسولُ اللهِ : مدينةُ هرقلَ تُفتحُ أولًا : يعني قسطنطينيةَ
“Kami berada di sisi Abdullah bin Amr bin Ash dan beliau ditanya tentang mana kota yang dibuka terlebih dahulu, apakah Konstantinopel ataukah Romawi? Maka beliau meminta untuk diambilkan sebuah kotak, lalu beliau mengeluarkan sebuah kitab lalu berkata: ‘Berkata Abdullah bin Mas’ud: Tatkala kami bersama Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk menulis, tiba-tiba beliau ditanya: Manakah kota yang terlebih dahulu dibuka, apakah Konstantinopel ataukah Romawi?’. Maka beliau menjawab: ‘Yang dibuka terlebih dahulu adalah kota Heraklius’. YaituKonstantinopel“.
***
Penulis: Ust. Abu Yusuf Ahmad Sabiq
Sumber: http://muslim.or.id/29300-derajat-hadits-bahwa-sebaik-baik-pemimpin-adalah-yang-menaklukan-konstantinopel.html
Iklan di muslim.or.id? Klik: muslim.or.id/iklan
MENGHIDUPKAN SUNNAH-SUNNAH YANG TERLUPAKAN
uku ini ingin mengingatkan kita tentang sebagian sunnah Rasulullah Shalallahu'alaihi wasalam yang telah dilupakan oleh banyak orang. Baik itu sunnah yang berbentuk perkataan maupun perbuatan beliau. Dan, buku ini mengajak kita untuk kembali menghidupkan sunnah Rasulullah Shalallahu'alaihi wasalam sebagai bentuk komitmen cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya, yang menyuruh kita untuk mengikuti sunnah beliau.
Buku ini penting dibaca oleh ummat Islam yang kerap kali tidak tepat dalam menganggap sesuatu sebagai termasuk sunnah atau bukan. Mereka menganggap sesuatu sebagai sunnah, padahal bukan. Atau sebaliknya, menganggap bukan sebagai sunnah, padahal ia termasuk sunnah. Buku ini mem-beritahu kita mengenai hal ini.
Harga: 60.000
Harga Khusus: Silakan hubungi CS
KONTAK PEMESANAN
muslimstore.id
Telp/SMS/WA
CS1: 0853 2656 6664
CS2: 0823 9500 4230
PIN BBM
CS1: 5B48C425
CS2: D2EF7AA4
Instagram
@muslimstore_id
Link Katalog:
goo.gl/DZAQ19
Update Testimoni Pelanggan
goo.gl/UrMQij
Dakwah Tauhid
Yang penting bukanlah debat, tapi mendakwahkan manusia ke jalan yang lurus, ke jalan yang selamat, itu yang paling penting dalam dakwah. Yaitu, agar mereka mentauhidkan Allah. Debat itu tidak penting, tidak penting, tinggalkan...
Dia mau mencaci maki (kita), memfitnah (kita), ngga ada masalah. Tapi bagaimana kita mendakwahkan dakwah yang haq kepada umat ini, (itu yang paling penting).
___
Ustadz Yazid bin Abdil Qadir Jawas
Hadirilah Kajian Ahad Sore ini.....
#Bersama:
Ustadz Zaid Susanto, Lc
#Tema: Jadilah Muslim Yang Kuat
#Tempat & waktu:
Masjid Kampus UGM, Ahad 15 Januari 2017 jam 18.00 WIB - 20.30 WIB.
Untuk umum, ikhwan & akhwat.
Panitia:
YPIA Al-Atsari
Kampoeng Santri
BAM
NB: Merupalan jadwal revisi yg seharusnya mengisi Ustadz Abuz Zuber Hawaary berhalangan hadir krn sakit.
Berbagi dengan Pulsa
__________
Mulai dari Rp. 10.000, Anda bisa berpartisipasi dalam dakwah.
Kami mengajak kaum muslimin sekalian untuk berpartisipasi dalam dakwah dengan cara mendukung operasional dakwah, diantaranya adalah dengan berbagi pulsa operasional dakwah.
Pulsa bisa dikirim ke no HP Donasi Dakwah YPIA berikut ini:
Nomor pertama, nomor Im3 ini:
0857.4722.3366 (IM3-Indosat),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 935.000 rupiah
dan
Nomor kedua :
0822.2597.9555 (Simpati-Telkomsel),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 1.400.000 rupiah...
-----
Pulsa yang masuk pada kedua nomor tsb akan didistribusikan ke nomor-nomor operasional dakwah di berbagai bidang YPIA, melalui transfer pulsa sesama operator.
Adapun selama ini, kegunaan pulsa operasional dakwah YPIA antara lain:
1. Pulsa untuk SMS Tausyiah
2. Pulsa untuk divisi yang tinggi intensitas komunikasinya (sms santri dll) ; Peduli Muslim, Mahad Ilmi, Mahad Umar Bin Khattab, Kampus Tahfizh, dll
3. Pulsa sebagai ganti dan mukafaah untuk pengurus YPIA (operasional).
-----
Mohon segera konfirmasi, apabila telah mengirim pulsa ataupun donasi. Karena akan kami laporkan tiap bulan, dalam rangka menjaga amanah donatur sekalian.
Semoga Allah menerima segenap amal kebaikan... Aamiin...
Mohon turut membantu untuk menyebarluaskan...
-----
*Broadcasted by:
Tim Donasi Dakwah
-YPIA Yogyakarta-
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA).
Website kami:
www.muslim.or.id.
www.muslimah.or.id. www.radiomuslim.com.
www.pedulimuslim.com.
www.sdityaabunayya.com.
_.:Broadcast Tausyiah YPIA:._
💎🌸💎🌸💎
*Larangan Menganggap Diri Suci -bagian 2*
Adakah keraguan pada diri kita, bahwa Nabi _shalallahu ‘alaihi wasallam_ adalah manusia yang paling sempurna keimanannya? Sekali-kali tidak. Kita amat meyakini kesempurnaan iman beliau. Akan tetapi, kesempurnaan iman beliau tidak membuat beliau merasa dirinya suci dan bosan dalam beribadah. Meski telah dijamin surga, akan tetapi beliau tetap shalat malam hingga bengkak kakinya. *Lalu bagaimana dengan kita..?!* Masih layakkah menganggap diri kita suci..?!
Belum sampaikah ke telinga kita, cerita tentang Hasan al Bashri rahimahullah yang tiba-tiba bangun dari tidur malam dan menangis sejadi-jadinya. Setelah ditanya apa sebab ia menangis, ia menjawab, *“Aku menangis karena tiba-tiba aku teringat akan satu dosa.”* _(Al-Buka’ min Khasyatillah, Asbabuhu wa Mawani’uhu wa Thuruq Tahshilih)_
Masya Allah, seorang Hasan al Bashri rahimahullah yang begitu banyak ilmu dan amalnya, ternyata tidak membuat beliau merasa dirinya suci. Justru beliau menangis karena teringat akan satu dosa. Begitulah sejatinya seorang mu’min, menganggap kerdil dirinya karena dosa-dosanya, sebagaimana Hasan al Bashri rahimahullah yang menangis karena teringat akan satu dosa. *Lalu bagaimana dengan kita, yang dosanya tidak dapat lagi dihitung dengan jari tangan dan jari kaki..?!* Masih layakkah menganggap diri kita suci..?!
Imam Ibnu Hazm rahimahullah berkata, *“Barangsiapa diberikan musibah dengan sikap berbangga diri, maka pikirkanlah aib dirinya sendiri. Jika semua aibnya tidak terlihat sehingga ia menyangka tidak memiliki aib sama sekali dan merasa suci, maka ketahuilah sesungguhnya musibah dirinya tersebut akan menimpa dirinya selamanya. Sesungguhnya ia adalah orang yang paling lemah, paling lengkap kekurangannya dan paling besar kecacatannya.”* _(Al-Akhlaq wa as-Siyar fii Mudawah an-Nufus, dinukil dari Ma’alim fii Thoriq Thalab al-Ilmi)_
💎🌸💎🌸💎
======
🔊 Broadcasted by :
*Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta*
_(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)_
✉/📱085747223366
# pembersih dosa #
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, "Sesungguhnya Allah akan memberikan jalan keluar kepada para wali-wali-Nya dari setiap cobaan yang dihadapi. Hanya saja jalan keluar yang diberikan kepada sebagian orang terkadang tertunda di sebagian waktu sebagai pembersih dosa dan tambahan pahala bagi mereka." [Fathul bary 6/483]
----------
Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta
Yayasan Pendidikan Islam al-Atsari Yogyakarta
web : mahadumar.id
twitter, instagram, dan telegram : @mubk_jogja
BBM : D2FA8488
Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek Tidak Terkait Akidah, Bolehkah?
Ada yang mengatakan bahwa seorang Muslim boleh mengucapkan selamat hari raya Imlek atau Gong Xi Fa Cai karena tidak berhubungan dengan akidah. Karena Imlek tidak terkait akidah dan Gong Xi Fa Cai artinya: “Selamat dan semoga sejahtera”. Benarkah demikian?
Hari Raya Nairuz dan Mahrajan dilarang walaupun tidak terkait akidah
Simak hadits berikut! Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, ia berkata:
قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة ولهم يومان يلعبون فيهما فقال ما هذان اليومان قالوا كنا نلعب فيهما في الجاهلية فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الله قد أبدلكم بهما خيرا منهما يوم الأضحى ويوم الفطر
“Di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam baru hijrah ke Madinah, warga Madinah memiliki dua hari raya yang biasanya di hari itu mereka bersenang-senang. Rasulullah bertanya: ‘Perayaan apakah yang dirayakan dalam dua hari ini?’. Warga madinah menjawab: ‘Pada dua hari raya ini, dahulu di masa Jahiliyyah kami biasa merayakannya dengan bersenang-senang’. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Sungguh Allah telah mengganti hari raya kalian dengan yang lebih baik, yaitu Idul Adha dan ‘Idul Fithri’ ” (HR. Abu Daud, 1134, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
Dua hari raya Jahiliyah itu adalah Nairuz dan Mahrajan. Dan disebutkan dalam hadits di atas bahwa dua hari raya tersebut adalah hari senang-senang saja tidak ada kaitannya dengan akidah, namun tetap dilarang oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Karena merayakan hari raya selain hari raya kaum Muslimin adalah bentuk menyerupai non-Muslim. Al Majd Ibnu Taimiyah (kakek dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah) rahimahullah menjelaskan:
الحديث يفيد حرمة التشبه بهم في أعيادهم لأنه لم يقرهما على العيدين الجاهليين ولا تركهم يلعبون فيهما على العادة
“hadits ini memberi faidah tentang haramnya tasyabbuh kepada orang kafir dalam hari raya mereka, karena Nabi tidak mentolerir dirayakannya dua hari raya Jahiliyyah tersebut, dan tidak membiarkan penduduk Madinah bermain-main di dua hari raya tersebut pada sudah menjadi tradisi” (Faidhul Qadir, 4/511).
Ibnu Hajar Al Asqalani juga menjelaskan:
وَاسْتُنْبِطَ مِنْهُ كَرَاهَةُ الْفَرَحِ فِي أَعْيَادِ الْمُشْرِكِينَ وَالتَّشَبُّهِ بِهِمْ
“diambil istinbath (kesimpulan hukum) dari hadits ini bahwa terlarangnya bersenang-senang di hari raya kaum Musyrikin dan tasyabbuh (menyerupai) kebiasaan mereka” (Fathul Baari, 2/442).
Kata Umar, jauhi semua hari raya orang kafir
Umar bin Khathab radhiallahu’anhu juga mengatakan:
اجْتَنِبُوا أَعْدَاءَ اللَّهِ فِي عِيدِهِمْ
“Jauhi perayaan hari-hari raya musuh-musuh Allah” (HR. Bukhari dalam At Tarikh Al Kabir no. 1804, dengan sanad hasan).
Beliau tidak mengatakan: “jauhi hari-hari raya musuh Allah yang terkait akidah” tapi hari raya secara umum yang mencakup semua hari raya selain hari raya kaum Muslimin, baik terkait akidah ataupun tidak.
Lalu, jika beliau sahabat yang mulia ini radhiallahu’anhu mewasiatkan kita untuk menjauhinya, apakah malah justru kita akan ikut serta atau memberi selamat?
SELENGKAPNYA: http://muslim.or.id/29313-ucapan-selamat-tahun-baru-imlek-tidak-terkait-akidah-bolehkah.html
***
Like fanspage https://www.facebook.com/muslim.or.id
Berprasangka Baiklah Kepada Allah
Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam telah bersabda:
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللهِ
"Janganlah sampai salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allāh Subhānahu wa Ta'ālā."
(HR Muslim dari Jabir radhiyallāhu 'anhu).
# menerima nasihat #
Bilal ibnu Abi Burdah berkata, "Janganlah sekali-kali kejelekan yg kalian ketahui dari kami menghalangi kalian untuk menerima sebaik-baik apa yg kalian dengar." [Uyunul-Akhbar 2/523]
----------
Ma'had 'Umar bin Khattab Yogyakarta
Yayasan Pendidikan Islam al-Atsari Yogyakarta
web : mahadumar.id
twitter, instagram, dan telegram : @mubk_jogja
BBM : D2FA8488
# Info Pendaftaran Program Bahasa Arab #
Ma’had Umar bin Khattab Yogyakarta kembali membuka Program Belajar Bahasa Arab.
PROGRAM REGULER 1 BULAN 2017 Periode Bulan Februari
📚 3 Kelas
✏ Kelas Dasar
Nahwu 1
Nahwu 2*
Nahwu 3*
Syarat: Bisa membaca Al Qur’an dengan baik*)
✏ Kelas Menengah.
Sharaf 1*
Sharaf 2*
Sharaf 3*
Syarat: Menguasai Nahwu Dasar*)
✏ Kelas Baca Kitab.
Baca Kitab 1*
Baca Kitab 2*
Baca Kitab 3*
Syarat: Menguasai Nahwu dan Sharaf Dasar*)
*Mengikuti Placement Test atau Sertifikat Jayyid Jiddan dari level sebelumnya Program Ma’had Umar bin Khattab
⚠ Insya Allah Dibuka Tiap Bulan ⚠
🖇 Fasilitas:
✔ Panduan Pembelajaran
✔ Sertifikat
✔ Sertifikat Khusus bagi yang menyelesaikan satu kelas (tiga level)
✔ Stiker
🗓 Kegiatan Belajar
Tanggal: 6 Februari s.d 3 Maret 2017
Hari: Senin s.d Kamis
⏰ Pilihan Waktu
Pagi 05.30-06.45 WIB
Sore 16.00-17.15 WIB
Malam 20.00-21.15 WIB (Khusus Putra)
🏠 Tempat Belajar 🏠
🕌 Masjid-Masjid di sekitar Pogung,
🏡 Wisma Muslim/Muslimah
🏢 Kantor YPIA
💳 Biaya Pendidikan
Kelas Dasar dan Menengah: Rp 100.000 per Level
Kelas Baca Kitab: Rp 125.000 per Level
📖 Kitab Panduan
Kelas Dasar : Al Muyassar fii ‘Ilmin Nahwi (Rp 25.000)
Kelas Menengah : Al Kafi Fii ‘Ilmis Sharfi jilid I dan II (Rp 45.000)
Kelas Baca Kitab : Matan Qawaid Al Arba’, Syarah Ushul Tsalatsah (Rp 15.000)
NB: Kitab dapat diperoleh di tempat kami
📋Pendaftaran: Pendaftaran dibuka pada tanggal 16 s.d 27 Januari 2017
Berikut alur pendaftaran Program Reguler periode Februari, dari awal Pendaftaran sampai dinyatakan sebagai Peserta Program Reguler Belajar Bahasa Arab periode Februari.
Melakuakan Pendaftaran:
➡ Mengisi formulir di www.mahadumar.id/pendaftaran
➡ Menunggu konfirmasi pendaftaran dari no SMS Center Ma’had Umar bin Khattab
Selangkapnya: http://mahadumar.id/info/program-reguler-1-bulan-2017-periode-februari.html
PERKARA YANG PERTAMA KALI DIHISAB PADA HARI KIAMAT
Amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Sedangkan yang pertama kali diputuskan berkaitan dengan perkara yang terjadi di antara sesama manusia adalah darah. Shalat adalah hubungan antara manusia dengan Rabb-nya. Sedangkan darah berkaitan dengan masalah yang terjadi antara sesama manusia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan dua masalah ini dalam satu hadits. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ الصَّلَاةُ، وَأَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ
“Perkara yang pertama kali dihisab adalah shalat. Sedangkan yang diputuskan pertama kali di antara manusia adalah (yang berkaitan dengan) darah.” (HR. An-Nasa’i no. 3991. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).
An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullahu Ta’ala berkata,
“Perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Yang diputuskan pertama kali di antara manusia adalah (yang berkaitan dengan) darah’ menunjukkan pentingnya masalah darah. Sehingga hal itu merupakan perkara yang diputuskan pertama kali di antara manusia pada hari kiamat. Hal ini disebabkan karena agungnya masalah ini dan besarnya bahayanya.
Hadits ini tidaklah bertentangan dengan hadits terkenal di dalam As-Sunan, ‘Perkara yang pertama kali dihisab adalah shalat’, karena hadits yang ke dua ini berkaitan dengan urusan yang terjadi antara seorang hamba dan Allah Ta’ala. Adapun hadits ini berkaitan dengan urusan yang terjadi di antara sesama manusia.” (Al-MInhaaj Syarh Shahih Muslim, 1/167).
Jika hisab telah selesai, setelah itu akan ada penimbangan amal (mizan). Hisab bertujuan agar seorang hamba mengakui amal baik dan amal buruk yang telah dia kerjakan di dunia serta menghitungnya. Sedangkan mizan bertujuan untuk menampakkan kadar atau ukurannya, kemudian memberikan balasan yang setimpal.
***
Disarikan dari kitab Al-Imaan bimaa Ba’dal Maut, karya Ahmad bin Muhammad bin Ash-Shadiq An-Najaar, hal. 193-194, cet. Daar An-Nashiihah tahun 1434.
Penulis: M. Saifudin Hakim
Donasi Suriah: https://bit.ly/SuriahBerduka
Seri : Travelling with Qur'an
Siapa bilang travelling identik dengan hura-hura dan gaya hidup boros? Ternyata dalam ajaran agama Islam juga mendorong umatnya untuk menjadi traveller, yang berarti aktivitas travelling itu baik bahkan berpahala.
Sebenarnya positif atau negatifnya aktivitas travelling, itu semua tergantung cara pandang dan niat sang traveller. Kalau memang tujuannya untuk beribadah dan untuk tujuan positif lain tentunya sangat dianjurkan.
Masak sih travelling itu bisa jadi ibadah? Tentu saja bisa, contohnya travelling untuk tujuan penelitian dan ilmu pengetahuan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr).
Bukan hanya mencari ilmu, lebih tinggi dari itu travelling juga bisa menjadi sarana berdakwah.
Coba bayangkan jika tidak ada para traveller muslim seperti Ibnu Batutah yang travelling keliling dunia hingga nusantara, bisa jadi nusantara belum terislamkan seperti sekarang.
Para pedagang muslim memang menyebarkan agama Islam, tapi dengan interaksi terbatas di pesisir dan karena memang fokusnya pada perdagangan. Islam sampai abad 15 pun masih sedikit.
Namun, semenjak informasi tentang nusantara dari travelling Ibnu Batutah diterima khalifah, akhirnya usaha Islamisasi nusantara lebih rapi dan teroganisir, hingga mencapai keberhasilannya.
Travelling juga diperintahkan oleh Allah dalam banyak firmannya. Tujuannya agar manusia bersyukur dengan kelimpahan rezeki di bumi, dan terutama agar kita mengambil pelajaran dari umat terdahulu.
Yuk jadi traveller muslim seperti yang dicontohkan para ulama' terdahulu,
alquran madinah bonus buku travelling bernilai ibadah hanya 130.000,
Stock alquran madinah terbatas ya,segera di order ^^
KONTAK PEMESANAN
muslimstore.id
Telp/SMS/WA
CS1: 0853 2656 6664
CS2: 0823 9500 4230
PIN BBM
CS1: 5B48C425
CS2: D2EF7AA4
Instagram
@muslimstore_id
Link Katalog:
goo.gl/DZAQ19
Update Testimoni Pelanggan
goo.gl/UrMQij
KEBUTUHAN UMAT TERHADAP DAKWAH TAUHID
Salah satu diantara keistimewaan para pengikut manhaj salaf adalah memiliki semangat yang sangat besar dalam menyebarkan aqidah sahihah, memberikan pengajaran dan nasehat bagi umat manusia, memberikan peringatan kepada mereka dari segala bentuk bid’ah dan ajaran-ajaran baru, serta berupaya keras untuk membantah orang-orang yang menyimpang dan kaum ahli bid’ah (lihat Khasha’ish al-Manhaj as-Salafi oleh Prof. Dr. Abdul ‘Aziz bin Abdullah al-Halil, hal. 13)
Setiap perilaku maksiat dan penyimpangan yang dilakukan seorang hamba, pasti akan menghasilkan dampak buruk yang membahayakan, minimal kepada diri mereka para pelakunya sendiri. Apalagi jika kemaksiatan dan penyimpangan itu merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh Allah, yakni mempersekutukan-Nya dengan segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Tentunya kemurkaan Allah melebihi kemurkaan yang disebabkan kemaksiatan dan kezhaliman lain dari seorang manusia yang masih mungkin dimaklumi dan diampuni-Nya (lihat Bahaya..!!! Tradisi Kemusyrikan Di Sekitar Kita karya H. Willyuddin A.R. Dhani, S.Pd. Hal. 13 penerbit Abu Hanifah Publishing cet. I, 2007)
Tauhid adalah sebuah ungkapan yang tidak asing lagi bagi kaum muslimin. Pada umumnya, kita sebagai kaum muslimin pasti menginginkan atau bahkan telah mengaku sebagai orang yang bertauhid. Akan tetapi, pada kenyataannya bisa jadi masih banyak di antara kita yang belum memahami hakikat dan kedudukan tauhid ini. Bahkan orang-orang yang merasa dirinya telah bertauhid sekalipun, bisa jadi belum mengenal seluk-beluk tauhid dengan jelas (lihat Mutiara Faidah Kitab Tauhid karya guru kami al-Ustadz Abu ‘Isa hafizhahullah, hal. 12 penerbit Pustaka Muslim cet. IV, 1430 H)
Syaikh Walid Saifun Nashr hafizhahullah memaparkan, bahwa manusia itu bermacam-macam. Bisa jadi mereka adalah orang yang tidak mengerti tauhid -secara global maupun terperinci- maka orang semacam ini jelas wajib untuk mempelajarinya. Atau mereka adalah orang yang mengerti tauhid secara global tetapi tidak secara rinci maka orang semacam ini wajib belajar rinciannya. Atau mereka adalah orang yang telah mengetahui tauhid secara global dan terperinci maka mereka tetap butuh senantiasa diingatkan tentang tauhid serta terus mempelajari dan tidak berhenti darinya. Jangan berdalih dengan perkataan, “Saya ‘kan sudah menyelesaikan Kitab Tauhid.” atau, “Saya sudah menuntaskan pembahasan masalah tauhid.” atau, “Isu seputar tauhid sudah habis, jadi kita pindah saja kepada isu yang lain.” Tidak demikian! Sebab, tauhid tidak bisa ditinggalkan menuju selainnya. Akan tetapi tauhid harus senantiasa dibawa bersama yang lainnya. Kebutuhan kita terhadap tauhid lebih besar daripada kebutuhan kita terhadap air dan udara (lihat dalam video ceramah beliau al-I’tisham bi as-Sunnah, al-sunna.net)
SELENGKAPNYA: http://muslim.or.id/11158-kebutuhan-umat-terhadap-dakwah-tauhid.html
—
Penulis: Ustadz Ari Wahyudi, S.Si.
Mau iklan di situs yang dilihat 60 - 70rb kali sehari? klik https://muslim.or.id/iklan
PRINSIP AKIDAH MUSLIM TERHADAP NON-MUSLIM
Seorang muslim punya prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar yaitu bagaimanakah sikap dia pada non muslim.
1- Islam yang paling benar
Para ulama sepakat bahwa tidak ada di muka bumi ini agama yang paling benar selain agama Islam. Agama ini adalah penutup seluruh agama. Agama ini menghapus seluruh ajaran agama-agama sebelumnya. Tidak lagi tersisa di muka bumi yang menyembah Allah dengan benar selain agama Islam. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imron: 19)
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah: 3)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imron: 85)
Yang dimaksud dengan Islam setelah diutusnya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ajaran yang dibawa oleh beliau dan bukan yang dimaksud dengan ajaran selainnya.
2- Al Qur’an adalah kitab terakhir
Al Qur’anul Karim adalah kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah. Al Qur’an meghapus kitab Taurat, Zabur, Injil dan seluruh kitab yang diturunkan sebelumnya. Al Qur’an adalah sebagai hakim yaitu ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. Tidak ada satu pun kitab yang diturunkan saat ini yang memberi petunjuk untuk beribadah pada Allah dengan benar selain Al Qur’anul Karim. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan sebagai hakim terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” (QS. Al Maidah: 48)
3- Taurat dan Injil telah dihapus oleh Al Qur’an
Seorang muslim wajib mengimani bahwa taurat dan injil telah dihapus dengan Al Qur’anul Karim. Perlu diketahui bahwa Taurat dan injil telah mengalami penyelewengan, penggantian, penambahan dan pengurangan sebagaimana hal ini telah dijelaskan dalam Al Qur’anul Karim. Di antaranya kita dapat melihat pada ayat,
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat).” (QS. Al Maidah: 13)
SELENGKAPNYA: http://muslim.or.id/22891-prinsip-akidah-muslim-terhadap-non-muslim.html
Iklan di muslim.or.id? muslim.or.id/iklan
# Info Pendaftaran Program Bahasa Arab #
Ma’had Umar bin Khattab Yogyakarta kembali membuka Program Belajar Bahasa Arab.
PROGRAM REGULER 1 BULAN 2017 Periode Bulan Februari
📚 3 Kelas
✏ Kelas Dasar
Nahwu 1
Nahwu 2*
Nahwu 3*
Syarat: Bisa membaca Al Qur’an dengan baik*)
✏ Kelas Menengah.
Sharaf 1*
Sharaf 2*
Sharaf 3*
Syarat: Menguasai Nahwu Dasar*)
✏ Kelas Baca Kitab.
Baca Kitab 1*
Baca Kitab 2*
Baca Kitab 3*
Syarat: Menguasai Nahwu dan Sharaf Dasar*)
*Mengikuti Placement Test atau Sertifikat Jayyid Jiddan dari level sebelumnya Program Ma’had Umar bin Khattab
⚠ Insya Allah Dibuka Tiap Bulan ⚠
🖇 Fasilitas:
✔ Panduan Pembelajaran
✔ Sertifikat
✔ Sertifikat Khusus bagi yang menyelesaikan satu kelas (tiga level)
✔ Stiker
🗓 Kegiatan Belajar
Tanggal: 6 Februari s.d 3 Maret 2017
Hari: Senin s.d Kamis
⏰ Pilihan Waktu
Pagi 05.30-06.45 WIB
Sore 16.00-17.15 WIB
Malam 20.00-21.15 WIB (Khusus Putra)
🏠 Tempat Belajar 🏠
🕌 Masjid-Masjid di sekitar Pogung,
🏡 Wisma Muslim/Muslimah
🏢 Kantor YPIA
💳 Biaya Pendidikan
Kelas Dasar dan Menengah: Rp 100.000 per Level
Kelas Baca Kitab: Rp 125.000 per Level
📖 Kitab Panduan
Kelas Dasar : Al Muyassar fii ‘Ilmin Nahwi (Rp 25.000)
Kelas Menengah : Al Kafi Fii ‘Ilmis Sharfi jilid I dan II (Rp 45.000)
Kelas Baca Kitab : Matan Qawaid Al Arba’, Syarah Ushul Tsalatsah (Rp 15.000)
NB: Kitab dapat diperoleh di tempat kami
📋Pendaftaran: Pendaftaran dibuka pada tanggal 16 s.d 27 Januari 2017
Berikut alur pendaftaran Program Reguler periode Februari, dari awal Pendaftaran sampai dinyatakan sebagai Peserta Program Reguler Belajar Bahasa Arab periode Februari.
Melakuakan Pendaftaran:
➡ Mengisi formulir di www.mahadumar.id/pendaftaran
➡ Menunggu konfirmasi pendaftaran dari no SMS Center Ma’had Umar bin Khattab
Selangkapnya: http://mahadumar.id/info/program-reguler-1-bulan-2017-periode-februari.html
Seri : Travelling with Qur'an
Siapa bilang travelling identik dengan hura-hura dan gaya hidup boros? Ternyata dalam ajaran agama Islam juga mendorong umatnya untuk menjadi traveller, yang berarti aktivitas travelling itu baik bahkan berpahala.
Sebenarnya positif atau negatifnya aktivitas travelling, itu semua tergantung cara pandang dan niat sang traveller. Kalau memang tujuannya untuk beribadah dan untuk tujuan positif lain tentunya sangat dianjurkan.
Masak sih travelling itu bisa jadi ibadah? Tentu saja bisa, contohnya travelling untuk tujuan penelitian dan ilmu pengetahuan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr).
Bukan hanya mencari ilmu, lebih tinggi dari itu travelling juga bisa menjadi sarana berdakwah.
Coba bayangkan jika tidak ada para traveller muslim seperti Ibnu Batutah yang travelling keliling dunia hingga nusantara, bisa jadi nusantara belum terislamkan seperti sekarang.
Para pedagang muslim memang menyebarkan agama Islam, tapi dengan interaksi terbatas di pesisir dan karena memang fokusnya pada perdagangan. Islam sampai abad 15 pun masih sedikit.
Namun, semenjak informasi tentang nusantara dari travelling Ibnu Batutah diterima khalifah, akhirnya usaha Islamisasi nusantara lebih rapi dan teroganisir, hingga mencapai keberhasilannya.
Travelling juga diperintahkan oleh Allah dalam banyak firmannya. Tujuannya agar manusia bersyukur dengan kelimpahan rezeki di bumi, dan terutama agar kita mengambil pelajaran dari umat terdahulu.
Yuk jadi traveller muslim seperti yang dicontohkan para ulama' terdahulu,
alquran madinah bonus buku travelling bernilai ibadah hanya 130.000,
Stock alquran madinah terbatas ya,segera di order ^^
KONTAK PEMESANAN
muslimstore.id
Telp/SMS/WA
CS1: 0853 2656 6664
CS2: 0823 9500 4230
PIN BBM
CS1: 5B48C425
CS2: D2EF7AA4
Instagram
@muslimstore_id
Link Katalog:
goo.gl/DZAQ19
Update Testimoni Pelanggan
goo.gl/UrMQij
Hari ini
🌷 JOGJA MENGAJI 🌷
Hadirilah Kajian Umum Bersama Ustadz Abuz Zubair, Lc
1. Tanggung Jawab Wanita Muslimah
KARUMAH (Kajian Rutin Khusus Muslimah)
Waktu : Ahad, 16 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ : 16.00 – 17.30 WIB
Tempat : Masjid Pogung Raya, Pogung – Yogyakarta
2. Jadilah Muslim Yang Kuat
Waktu : Ahad, 17 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ :18.00 – 20.30 WIB
Tempat : Masjid Kampus UGM Yogyakarta
☎ 0815 68421778
📡Live streaming di www.radiomuslim.com
📝 Penyelengara :
🌹YPIA Jogja
🌹Yayasan Peduli Muslim
🌹FKKA Jogja
🌹KARUMAH (Kajian Rutin Khusus Muslimah)
🌹Kampoeng Santri
🌹Bregodo Airsofter Mataram
Bekerja sama dengan :
🏛 Takmir Masjid Kampus UGM
🏛 Takmir Masjid Pogung Raya
NB: Yuk bantu SHARE, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Amiin
Pagi ini..
Bismillaah..
"Kesehatan memang bukan segalanya. Tapi, tanpa kesehatan segalanya tidak berarti apa-apa."
🌡Bagaimana gaya hidup sehat sesuai tuntunan Rosulullah shallallaahu 'alayhi wasallam?
🌡Bagaimana konsep sakit, hikmah sakit, dan pengobatan secara syar'i?
🌡Bagaimana gaya hidup sehat, pola makan sehat, dan kiat menjaga kesehatan dari segi medis?
🌡Bagaimana menangani beberapa penyakit ringan yg umum diderita?
Temukan jawabannya di:
Kajian Muslimah Pesantren Liburan
Tema:
"Sehat Sesuai Syariat" (Konsep Sehat Sakit Menurut Islam dan Kedokteran)
🎙Pemateri
dr.Maria Nova Nurfitri
Ustadzah Siwi Ummu Nabila
Hafizhahumallaah
Sabtu, 14 Januari 2017
08.00-11.00
🕌 Masjid Al-Ashri Pogung Rejo
Mari ajak keluarga, kerabat, teman serta tetangga dan rekan muslimah lainnya..
Kajian ini gratis dan khusus untuk muslimah
Penyelengara :
Forum Kegiatan Kemuslimahan Al-Atsari YPIA Yogyakarta
Baarakallahu fiikum
Silahkan disebar