Tawakal bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Inti dari tawakal adalah penyandaran hati kepada Allah Ta’ala bersamaan dengan melakukan sebab (ikhtiar atau usaha) dan rida kepada keputusan yang Allah Ta’ala tetapkan. Jika usaha yang dilakukan gagal, maka hal tersebut tidak mempengaruhi tawakalnya kepada Allah.
Silakan baca pembahasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/86816-tak-sekedar-tawakal.html
MALU BERHIJAB SYAR'I DI LINGKUNGAN KAMPUS?
Rasanya begitu menyesakkan hati, begitu sedih...
Kami kira muslimah di lingkungan kampus enggan menjaga kemuliaannya dengan hijab syar'i karena belum sampai ilmu kepada mereka.
Kenyataan berkata lain. Tidak sedikit muslimah yang sebelumnya sudah lazim dengan sunnah justru ketika kuliah tidak kuat mempertahankan tabir kemuliaan penjaga kehormatannya.
FAKTA DI ATAS MEMBUAT KAMI TETAP TEGUH MEMPERTAHANKAN PROGRAM WISMA MUSLIM
20 tahun silam, YPIA diprakarsai oleh para mahasiswa yang mencoba mempertahankan keistiqomahan di atas sunnah meski jauh dari lingkungan pondok pesantren.
Dari sinilah cikal bakal dibentuknya program Wisma Muslim dan Muslimah.
Sebuah kerjasama YPIA dengan para pemilik kos-kosan di sekitar kampus UGM untuk menghadirkan lingkungan kos islami.
Saat ini kurang lebih ada 10 kos-kosan yang dijadikan tempat tinggal untuk para mahasiswa yang ingin fokus kuliah namun juga rindu dengan ilmu syar'i.
Melalui program ini kami berharap mahasiswa dan mahasiswi akan memiliki mental yang kuat memegang sunnah di manapun mereka berada.
MULAI RP10.000 BISA BANTU KEMBANGKAN PROGRAM WISMA MUSLIM!
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-santri-wisma-mahasiswa/
Atau melalui transfer manual:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI via WhatsApp ke nomor
082225979555
Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.
#YukShare ♻️
=====
Disiarkan oleh:
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA Official
IG | FB | TG: @ypiaorid
🌻DO'A UNTUK NEGERIKU🌻
Seperti doanya Nabi Ibrahim ‘alaihi sallam..
رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّا جْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّـعْبُدَ الْاَ صْنَا مَ
"Ya Allah, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala."
(📖 QS. Ibrahim : 35)
Aamiin.. yaa Robbal 'alamin
🇮🇩 Kemerdekaan Indonesia ke-78 🇮🇩
Wisma MK lagi buka penerimaan santri baru
Buat yang lagi nyari kos sekitar UPN Kampus 2 silakan dimanfaatkan
Barakallahu fiikum
bit.ly/DaftarWismaMK
Apakah Anda Sudah Mengenal Allah?
Pertanyaan ini mungkin jarang sekali kita dengar. Bahkan, bagi banyak orang akan terasa aneh dan terkesan tidak penting. Padahal, mengenal Allah dengan benar (baca: ma’rifatullah) merupakan sumber ketentraman hidup di dunia maupun di akherat. Orang yang tidak mengenal Allah, niscaya tidak akan mengenal kemaslahatan dirinya, melanggar hak-hak orang lain, menzalimi dirinya sendiri, dan menebarkan kerusakan di atas muka bumi tanpa sedikitpun mengenal rasa malu.
Berikut ini, sebagian ciri-ciri atau indikasi dari al-Qur’an dan as-Sunnah serta keterangan para ulama salaf yang dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam menjawab pertanyaan di atas:
Pertama; Orang Yang Mengenal Allah Merasa Takut Kepada-Nya
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya yang merasa takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah orang-orang yang berilmu saja.” (QS. Fathir: 28)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “…Ibnu Mas’ud pernah mengatakan, ‘Cukuplah rasa takut kepada Allah sebagai bukti keilmuan.’ Kurangnya rasa takut kepada Allah itu muncul akibat kurangnya pengenalan/ma’rifah yang dimiliki seorang hamba kepada-Nya. Oleh sebab itu, orang yang paling mengenal Allah ialah yang paling takut kepada Allah di antara mereka. Barangsiapa yang mengenal Allah, niscaya akan menebal rasa malu kepada-Nya, semakin dalam rasa takut kepada-Nya, dan semakin kuat cinta kepada-Nya. Semakin pengenalan itu bertambah, maka semakin bertambah pula rasa malu, takut dan cinta tersebut….” (Thariq al-Hijratain, dinukil dari adh-Dhau’ al-Munir ‘ala at-Tafsir [5/97])
Kedua; Orang Yang Mengenal Allah Mencurigai Dirinya Sendiri
Ibnu Abi Mulaikah -salah seorang tabi’in- berkata, “Aku telah bertemu dengan tiga puluhan orang Shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan mereka semua merasa sangat takut kalau-kalau dirinya tertimpa kemunafikan.” (HR. Bukhari secara mu’allaq).
Suatu ketika, ada seseorang yang berkata kepada asy-Sya’bi, “Wahai sang alim/ahli ilmu.” Maka beliau menjawab, “Kami ini bukan ulama. Sebenarnya orang yang alim itu adalah orang yang senantiasa merasa takut kepada Allah.” (dinukil dari adh-Dhau’ al-Munir ‘ala at-Tafsir [5/98])
Ketiga; Orang Yang Mengenal Allah Mengawasi Gerak-Gerik Hatinya
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “..Begitu pula hati yang telah disibukkan dengan kecintaan kepada selain Allah, keinginan terhadapnya, rindu dan merasa tentram dengannya, maka tidak akan mungkin baginya untuk disibukkan dengan kecintaan kepada Allah, keinginan, rasa cinta dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya kecuali dengan mengosongkan hati tersebut dari ketergantungan terhadap selain-Nya. Lisan juga tidak akan mungkin digerakkan untuk mengingat-Nya dan anggota badan pun tidak akan bisa tunduk berkhidmat kepada-Nya kecuali apabila ia dibersihkan dari mengingat dan berkhidmat kepada selain-Nya. Apabila hati telah terpenuhi dengan kesibukan dengan makhluk atau ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat maka tidak akan tersisa lagi padanya ruang untuk menyibukkan diri dengan Allah serta mengenal nama-nama, sifat-sifat dan hukum-hukum-Nya…” (al-Fawa’id, hal. 31-32)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/5876-apakah-anda-sudah-mengenal-allah.html
Ust. Ari Wahyudi
*HARAPAN MAHASISWA YANG NGEKOS DI RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI*
PLAY VIDEO
https://youtu.be/KvcZsT1FLPQ
Menjadi hal yang sudah lumrah jika seorang mahasiswa memiliki tujuan dunia semata setelah lulus kuliah
Dan tidak banyak mahasiswa yang memiliki tujuan seperti para santri di Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi ini
Karena di tempat inilah para mahasiswa akan ditempa menjadi pemuda penghafal Alquran yang cerdas dan berakhlak mulia sesuai yang diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat
Untuk menjalankan program dakwah Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi ini YPIA masih terus membuka peluang bagi kaum muslimin yang ingin mendermakan sebagian hartanya
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK BANTU KAMI MENGELOLA RUMAH TAHFIDZ INI*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/dukungan-untuk-para-penghafal-quran/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
Apabila ada hamba yang menjadi sebab terselamatkannya dirimu dari kesusahan atau menjadi sebab dalam keberhasilanmu, maka tidaklah menunjukkan bahwa hamba tersebut adalah waliyyun ni’mah (yang memberikan nikmat), kerena sesungguhnya waliyyun ni’mah hanyalah Allah Azza wa Jalla.
Читать полностью…Tebarkan tauhid di tengah umat, hidupkan Sunnah yang telah ditinggalkan masyarakat. Niscaya keberhasilan akan tercapai. Persatuan umat pun akan terjalin. Dan ikatan ukhuwah tidak akan lagi perlu dirusak oleh belenggu partai dan sekte. Bersatulah di atas manhaj salaf ahlus sunnah wal jama’ah.
Читать полностью…Ucapan yang keluar dari lisan seseorang akan menunjukkan kepada kita kualitas isi hatinya, baik orang itu mau mengakui ataukah tidak. Jika yang keluar dari lisannya hanyalah ucapan-ucapan kotor, sumpah serapah, celaan, hinaan, makian, maka itulah cerminan kualitas isi hatinya.
Читать полностью…Umar bin Khatthab radhiallahu ‘anhu berkata,
“Barangsiapa yang banyak tertawa, maka akan sedikit wibawanya. Barangsiapa yang banyak guraunya, maka dengannya dia akan rendah.”
[HR. Baihaqi]
Tugas dan Peran Pemuda Muslim terhadap Diri, Agama, dan Masyarakat
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86696-peran-pemuda-muslim-terhadap-diri-agama-dan-masyarakat.html
Sikap terbaik terhadap orang awam adalah bersemangat untuk memberinya pengajaran dengan penuh kasih sayang, memberinya udzur, tidak kasar serta bersemangat membantu kesusahannya.
Читать полностью…Kita harus cerdik dan sabar. Cerdik dalam menyikapi segala macam kepalsuan dunia agar kita tidak tertipu olehnya. Dan sabar dalam menahan godaan yang menggiurkan dari para penebar kebatilan.
Читать полностью…*PERSIAPAN KAK DIDIN SEBELUM MEMULAI PROGRAM HALO DOKTER DI RADIO MUSLIM JOGJA*
PLAY VIDEO https://youtube.com/shorts/230YpxOChIA?feature=share
Halo dokter menjadi salah satu program favorit bagi pendengar Radio Muslim Jogja
Di dalam acara ini sahabat Muslim bisa berkonsultasi dengan dokter narasumber dalam sambungan interaktif
Oh iya catat juga jadwalnya ya setiap hari Rabu pukul 08.00 malam
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK BANTU OPERASIONAL RADIO MUSLIM JOGJA*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
*ALASAN KAMI MENGHADIRKAN RUMAH TAHFIDZ KHUSUS UNTUK MAHASISWA*
PLAY VIDEO https://youtu.be/1IsiqVR-vJ8
Update untuk periode 5 agustus 2023
Saat ini dukungan untuk Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi sudah terkumpul sebanyak 130 paket
1 PAKET: RP10.000
KEBUTUHAN: 1200 PAKET
Dukungan yang anda salurkan akan digunakan untuk:
Biaya pendidikan dan makanan sehari-hari untuk para santri
Biaya teknis bulanan operasional dari Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi
Biaya untuk kegiatan dakwah dan sosial di masyarakat yang dilakukan oleh para santri
SEGERA AMBIL KESEMPATAN INI
Allah ta'ala berfirman
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar-rahman: 60)
Dan Allah ta'ala adalah sebaik-baik pemberi balasan
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 BISA BANTU RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/dukungan-untuk-para-penghafal-quran/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
Peran Dakwah Mahasiswa terhadap Pembentukan Karakter Bangsa
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87191-peran-dakwah-mahasiswa-terhadap-pembentukan-karakter-bangsa.html
Merayakan Hari Ulang Tahun
Sebagai akibat semakin jauhnya umat Islam ini dari ajaran agama, maka banyak perkara yang mereka anggap sebagai masalah yang remeh dan ringan. Seolah-olah perkara tersebut sebagai hal yang biasa saja dan tidak membahayakan agama mereka. Di antaranya adalah perayaan ulang tahun yang diselenggarakan setiap tahunnya. Tidak hanya di kantor atau sekolah, perayaan ulang tahun juga banyak diselenggarakan di kampung-kampung. Dan lebih menyedihkan lagi, sebagiannya dibalut dengan acara keagamaan semacam pengajian, syukuran, doa bersama, dan sebagainya.
Sebagai umat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hendaklah kita menjadikan petunjuk beliau sebagai sebaik-baik petunjuk yang berusaha kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berkaitan dengan perayaan ulang tahun dalam islam, perayaan tersebut tidak terlepas dari dua kemungkinan berikut ini, yang apa pun bentuknya, sama-sama terlarang bagi kita untuk melakukannya.
Kondisi pertama: Menganggap perayaan ulang tahun sebagai bentuk ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala
Kondisi (kemungkinan) pertama adalah merayakan ulang tahun dengan melakukan ibadah secara khusus, misalnya dengan bersedekah mengundang anak yatim, mentraktir makan, berdoa secara khusus di hari ulang tahun dengan mengundang orang yang dianggap shalih, berdzikir, memohon ampun (istighfar), atau bentuk-bentuk ibadah lainnya yang secara khusus lebih semangat dikerjakan di hari ulang tahun, dibandingkan hari-hari biasa lainnya.
Jika demikian kondisinya, perayaan semacam ini termasuk dalam kategori bid’ah, karena berarti mengada-adakan ibadah yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya tidak pernah mengajarkan dan mencontohkan untuk mengkhusukan ibadah apa pun dalam rangka memuliakan, memperingati dan mengagungkan hari lahir.
Syaikh Shalih bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Syaikh hafidzahullahu Ta’ala berkata,
“Sesungguhnya hal itu (perayaan ulang tahun, tahun baru, dan sebagainya) adalah bid’ah yang tidak disyariatkan. Perayaan-perayaan itu hanyalah dibuat oleh manusia menurut hawa nafsu mereka. Berbagai macam perayaan (‘id) dan apa yang terdapat di dalamnya berupa rasa senang dan gembira, termasuk dalam bab ibadah. Maka tidak boleh mengada-adakan sesuatu apa pun di dalam ibadah, tidak (boleh) pula menetapkan dan meridhainya (tanpa ada dalil dari syariat, pen.).” (Al-Minzhaar, hal. 19)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang melakukan amal (ibadah) yang bukan berasal dari (ajaran) kami, maka amal tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara baru dalam urusan (agama) kami, yang tidak ada asal usulnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/40915-hukum-mengistimewakan-hari-lahir-dengan-perayaan-ulang-tahun.html
Ust. M. Saifuddin Hakim
Memperkokoh Pondasi Rumah Tangga
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86950-memperkokoh-pondasi-rumah-tangga.html
Mencintai Para Sahabat Nabi
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86807-mencintai-para-sahabat-nabi.html
Said bin Mussayyib Rahimahullah berkata,
“Tidaklah setan berputus asa (untuk menaklukkan manusia), kecuali dia akan datang memperdaya (menaklukkannya) dengan wanita”
(Siyar A’lam An-Nubala’, 4: 237)
Hukum Membaca Cerita Fiksi
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86769-hukum-membaca-cerita-fiksi.html
Komitmen Islam dalam Pelestarian Lingkungan
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86767-komitmen-islam-dalam-pelestarian-lingkungan.html
Hakikat Iman Menurut Manhaj Ahli Sunah (Bag. 2)
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86751-hakikat-iman-menurut-manhaj-ahli-sunah-bag-2.html
Hakikat Iman Menurut Manhaj Ahli Sunah (Bag. 1)
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86749-hakikat-iman-menurut-manhaj-ahli-sunah-bag-1.html
🛵 Mahasiswa Kuji Kuji
Dalam sebuah acara bincang2 seorang Dosen menceritakan ada sebagian mahasiswa itu tipenya kupu kupu. Maksudnya kuliah pulang kuliah pulang. Alias tidak punya kesibukan lain di luar kuliah.
Ada juga mahasiswa yang masuk kategori kura kura; kuliah rapat kuliah rapat. Berarti ini tipe mahasiswa aktifis. Selain kuliah dia juga terlibat dalam organisasi ekstra.
Nah, sebenarnya ada lagi tipe mahasiswa yang lain. Yaitu kuda kuda dan kuji kuji. Mahasiswa kuda kuda; kuliah dakwah kuliah dakwah. Ini adalah gambaran mahasiswa yang aktif membantu kegiatan dakwah di kampus atau di luar kampus. Mahasiswa tipe ini kayaknya sudah semakin langka.
⏳Ada lagi mahasiswa kuji kuji; kuliah ngaji kuliah ngaji. Selain kuliah mereka juga aktif hadir mengaji di berbagai majelis ilmu agama. Mereka sadar bahwa rohani ini juga butuh makanan, sebagaimana jasmani butuh makanan.
Adapun makanan rohani adalah ilmu dan nasihat iman. Tadabbur al-Qur'an, penjelasan para ulama Islam, bimbingan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam berbagai literatur Islam.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan niscaya Allah pahamkan dalam agama." (HR. Bukhari dan Muslim)
☕️ So, memang mahasiswa itu butuh tambahan ilmu agama. Belajar Islam bukan monopoli anak pesantren. Kalau pun sebagian pesantren ada yang terbukti membawa bibit penyimpangan bukan berarti semua pondok itu menyesatkan...
🎙 Mahasiswa tidak boleh cuek terhadap agamanya. Karena ilmu agama inilah jalan yang akan melapangkan dirinya menuju surga. Mau jadi mahasiswa tipe kura kura, kupu kupu atau kuda kuda sejatinya semuanya tidak boleh melalaikan belajar ilmu agama...
Apalagi di sebagian kampus pun kita bisa menjumpai para dosen umum yang notabene juga ustadz yang ahli ilmu agama. Mengapa anda tidak belajar Islam kepada mereka?
Ingin tahu seputar Islam lebih luas, membaca nasihat dan faidah ilmiah yang diramu oleh para ulama lalu disajikan oleh para dai bahkan kalangan profesional Islam, dosen, dokter dan alumni madrasah Ahlus Sunnah, silahkan berkunjung ke situs : www.muslim.or.id atau www.muslimah.or.id...
🔬 Saudaraku, ingatlah bahwa kita hidup di masa yang begitu sarat dengan terpaan fitnah dan kerancuan... Lindungilah diri anda dengan perisai ilmu dan pakaian ketakwaan...
----
Pesan ini dibagikan
Oleh Channel Telegram Keluarga Alumni Al-Atsari
🌿 Bersama merawat dakwah
Bersama menuju Jannah...
🌼 Yuk subscribe!
/channel/alumniypia
Menikmati Kajian Rutin yang Membahas Buku Sampai Selesai
Saudaraku, mari kita kembalikan nikmatnya ilmu dan nikmatnya majelis ilmu serta berbahagia di majelis ilmu, yaitu dengan:
1. Belajar serius dan bersungguh-sungguh, bukan dengan terlalu banyak tertawa dan guyonan saja di majelis ilmu
2. Belajar dengan materi berisi ilmu berupa tauhid, aqidah, fikih, adab dan akhlak serta ilmu-ilmu ushul seperti bahasa arab, ushul fikh, ushul tafsir dan lain-lainnya. Bukan hanya berisikan cerita-cerita saja, motivasi-motivasi saja atau terlalu banyak politik praktis lalu lupa dengan tauhid dan aqidah
3. Mencatat dengan fokus dan rajin serta menyimpulkan ketika mencatat, bukan dengan hanya mendengar saja kemudian lupa, apalagi sibuk dengan urusan lain seperti terlalu sibuk memfoto ustadz dan keadaan sekitar kajian untuk di upluad, terlalu sibuk berbicara dengan teman sebelahnya dan lain-lain
4. Kajian rutin (misalnya sepekan sekali) menyelesaikan buku tertentu di depan ustadz/ulama yang menjelaskan buku tersebut, bukan hanya kajian tematik yang temanya tidak tetap (apalagi hanya pilih-pilih tema yang disukai saja) dan (maaf) “kajian semau gue” mau datang atau tidak datang terserah dia. Dia tidak pernah sekalipun punya keinginan belajar di kajian rutin padahal fasilitas ada.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/46438-menikmati-kajian-rutin-yang-membahas-buku-sampai-selesai.html
Ust. dr. Raehanul Bahraen
Mereka adalah Orang-Orang yang Khusyuk dalam Salat (Bag. 2)
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86601-mereka-adalah-orang-orang-yang-khusyuk-dalam-salat-bag-2.html
---
Yang belum baca bagian 1, bisa baca lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/60553-mereka-adalah-orang-orang-yang-khusyuk-dalam-salat-bag-1.html
Sungguh Allah akan Mencukupi Hamba-Nya
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86689-allah-akan-mencukupi-hambanya.html
Ulama menganjurkan kita untuk tidak meminta doa setelah memberikan sedekah, akan tetapi syariat menganjurkan orang yang menerima sedekah untuk mendoakan orang yang memberikan sedekah.
Читать полностью…Apa bedanya zakat dan sedekah?
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86804-perbedaan-zakat-dan-sedekah.html