Janganlah Bersedih!
Kehidupan ini tak selamanya indah. Senang dan duka datang silih berganti. Hal ini semakin memantapkan hati untuk menilai kehidupan dunia ini adalah semu. Kebahagiaannya semu. Kesedihannya semu.
Ada kehidupan selanjutnya di hadapan kita. Itulah negeri akhirat. Abadi dan hakiki. Di sanalah tempat istirahat dan bersenang-senang yang hakiki, yakni di surga-Nya yang penuh limpahan rahmad dan kenikmatan. Atau kesengsaraan hakiki, di nereka yang panas membara. Tempat kembali orang-orang durhaka kepada Sang Pencipta.
Teringat olehku perkataan yang tersimpan dalam kalbu. Di mana seorang pernah menasehatkan, “Ketahulilah yang selamat hanyalah sedikit. Sesungguhnya tipuan dunia akan hilang. Semua kenikmatan selain surga akan sirna. Dan semua kesusahan selain neraka adalah keselamatan.”
Pembaca yang kami muliakan. Perlu kita sadari bahwa kesenangan dunia dan kesengsaraannya adalah ujian dari Tuhan semesta alam. Apakah menjadi hamba yang bersyukur saat diberi nikmat dan sabar saat diberi cobaan, ataukah sebaliknya. Karena dunia ini adalah daarul ibtilaa’ (negeri tempat ujian dan cobaan). Allah ‘azzawajalla berfirman,
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Wahai manusia, Kami akan menguji kalian dengan kesempitan dan kenikmatan, untuk menguji iman kalian. Dan hanya kepada Kamilah kalian akan kembali” (QS. Al-Anbiya: 35).
Ikrimah –rahimahullah– pernah mengatakan,
ليس أحد إلا وهو يفرح ويحزن، ولكن اجعلوا الفرح شكراً والحزن صبر
“Setiap insan pasti pernah merasakan suka dan duka. Oleh karena itu, jadikanlah sukamu adalah syukur dan dukamu adalah sabar.”
Senang dan duka adalah sunatullah yang pasti mewarnai kehidupan ini. Tidak ada seorang manusia pun yang terus merasa senang, dan tidak pula terus dalam duka dan Kesedihan. Semuanya merasakan senang dan duka datang silih berganti. Jangankan kita, generasi terbaik umat ini, para wali Allah, yakni para sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pun pernah dirundung kesedihan. Allah menceritakan keadaan mereka saat kekalahan yang mereka alami dalam perang uhud.
وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِين
“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah ingin memberi bukti kebenaran kepada beriman (dengan orang-orang kafir) dan menjadikan sebagian diantara kalian sebagai syuhada’. Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim” (QS. Ali Imran: 140).
Allah yang menciptakan kebahagiaan dan Kesedihan agar manusia menyadari nikmatnya kebahagiaan, sehingga ia bersyukur dan berbagi. Dan sempitnya Kesedihan diciptakan agar ia tunduk bersimpuh di hadapan Tuhan yang maha rahmat dan mengasihi, serta tidak menyombongkan diri. Hinggalah ia mengadu harap di hadapan Allah. Merendah merengek di hadapan Allah. Bersimpuh pasrah kepada Tuhan yang maha penyayang. Seperti aduannya Nabi Ya’qub saat lama berpisah dengan putra tercinta; Yusuf ‘alaihimas sasalam
إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ
“Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan penderitaan dan kesedihanku” (QS. Yusuf: 86).
Ada saja hikmah dalam ketetapan Allah yang maha hakim (bijaksana) itu.
وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ
“Dialah Allah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis” (QS. An-Najm: 43).
Oleh karena itu, tidaklah tercela bila seorang merasa sedih. Itu adalah naluri. Tak ada salahnya bila memang sewajarnya. Terlebih bila sebab-sebab kesedihan itu suatu hal yang terpuji. Seperti yang dirasakan orang beriman saat melakukan dosa, di mana Nabi mengabarkan bahwa itu adalah tanda iman.
مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَاتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَاتُهُ فَهُوَ الْمُؤْمِنُ
“Barangsiapa yang merasa bergembira karena amal kebaikannya dan sedih karena amal keburukannya, maka ia adalah seorang yang beriman” (HR. Tirmidzi).
Bersemangatlah share ilmu apa yang engkau ketahui, contohnya seperti share banner dakwah seperti ini.
Читать полностью…Inilah diantara tanda bentuk nasihat yang tulus. Bagaimana dengan anda sobat muslim?
Читать полностью…Carilah sahabat yang senantiasa mengingatkan dirimu kepada Allah maka engkau akan beruntung.
Читать полностью…FIQIH QURBAN
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, Maka shalatlah untuk Rabbmu dan sembelihlah hewan.” (QS. Al Kautsar: 2). Syaikh Abdullah Alu Bassaam mengatakan, “Sebagian ulama ahli tafsir mengatakan; Yang dimaksud dengan menyembelih hewan adalah menyembelih hewan qurban setelah shalat Ied”. Pendapat ini dinukilkan dari Qatadah, Atha’ dan Ikrimah (Taisirul ‘Allaam, 534 Taudhihul Ahkaam, IV/450. Lihat juga Shahih Fiqih Sunnah II/366). Dalam istilah ilmu fiqih hewan qurban biasa disebut dengan nama Al Udh-hiyah yang bentuk jamaknya Al Adhaahi (dengan huruf ha’ tipis)
Pengertian Udh-hiyah
Udh-hiyah adalah hewan ternak yang disembelih pada hari Iedul Adha dan hari Tasyriq dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah karena datangnya hari raya tersebut (lihat Al Wajiz, 405 dan Shahih Fiqih Sunnah II/366)
Keutamaan Qurban
Menyembelih qurban termasuk amal salih yang paling utama. Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu’anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (qurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat Taudhihul Ahkam, IV/450)
Hadis di atas didhaifkan oleh Syaikh Al Albani (dhaif Ibn Majah, 671). Namun kegoncangan hadis di atas tidaklah menyebabkan hilangnya keutamaan berqurban. Banyak ulama menjelaskan bahwa menyembelih hewan qurban pada hari idul Adlha lebih utama dari pada sedekah yang senilai atau harga hewan qurban atau bahkan sedekah yang lebih banyak dari pada nilai hewan qurban. Karena maksud terpenting dalam berqurban adalah mendekatkan diri kepada Allah. Disamping itu, menyembelih qurban lebih menampakkan syi’ar islam dan lebih sesuai dengan sunnah (lihat Shahih Fiqh Sunnah 2/379 & Syarhul Mumthi’ 7/521).
Hukum Qurban
Dalam hal ini para ulama terbagi dalam dua pendapat:
Pertama, wajib bagi orang yang berkelapangan. Ulama yang berpendapat demikian adalah Rabi’ah (guru Imam Malik), Al Auza’i, Abu Hanifah, Imam Ahmad dalam salah satu pendapatnya, Laits bin Sa’ad serta sebagian ulama pengikut Imam Malik, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahumullah. Syaikh Ibn Utsaimin mengatakan: “Pendapat yang menyatakan wajib itu tampak lebih kuat dari pada pendapat yang menyatakan tidak wajib. Akan tetapi hal itu hanya diwajibkan bagi yang mampu…” (lih. Syarhul Mumti’, III/408) Diantara dalilnya adalah hadits Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah 3123, Al Hakim 7672 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)
Pendapat kedua menyatakan Sunnah Mu’akkadah (ditekankan). Dan ini adalah pendapat mayoritas ulama yaitu Malik, Syafi’i, Ahmad, Ibnu Hazm dan lain-lain. Ulama yang mengambil pendapat ini berdalil dengan riwayat dari Abu Mas’ud Al Anshari radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan, “Sesungguhnya aku sedang tidak akan berqurban. Padahal aku adalah orang yang berkelapangan. Itu kulakukan karena aku khawatir kalau-kalau tetanggaku mengira qurban itu adalah wajib bagiku.” (HR. Abdur Razzaq dan Baihaqi dengan sanad shahih). Demikian pula dikatakan oleh Abu Sarihah, “Aku melihat Abu Bakar dan Umar sementara mereka berdua tidak berqurban.” (HR. Abdur Razzaaq dan Baihaqi, sanadnya shahih) Ibnu Hazm berkata, “Tidak ada riwayat sahih dari seorang sahabatpun yang menyatakan bahwa qurban itu wajib.” (lihat Shahih Fiqih Sunnah, II/367-368, Taudhihul Ahkaam, IV/454)
SELENGKAPNYA: https://muslim.or.id/446-fiqih-qurban.html
@muslimorid
Tidak segala sesuatu yang didengar disampaikan - ada syariat, akal dan kehormatan diri yang menjadi pertimbangannya.
Читать полностью…Bismillah
💐Alhamdulillah KARUMAH (Kajian Rutin Khusus Muslimah) hadir kembali
InsyaAllah KARUMAH aktif kembali mulai Ahad, 6 Agustus 2017
Ahad ke1️⃣
🎙Pemateri: Ustadz Ahmad MZ
📋Materi: Nasehat untuk wanita
📕Rujukan: Kitab Nasehat Lin Nisa
〰〰〰〰〰〰
Ahad ke 2️⃣
🎙Pemateri: Ustadz Abu Salman
📋Materi: Tafsir
📗Rujukan: Kitab Tafsir Juz 'Amma
〰〰〰〰〰〰
Ahad ke 3️⃣
🎙Pemateri: Ustadz Muhammad Romelan
📋Materi: Fikih Wanita
📘Rujukan: Tanbihat 'Ala Ahkami Tahtashu bil Mukminaati
〰〰〰〰〰〰
Ahad ke4️⃣
🎙Pemateri: Ustadz dr. Adika Mianoki & Ustadz dr. Raehanul Bahraen (bergantian)
📙Materi: Tazkiyatun Nufus
〰〰〰〰〰〰
Ahad ke 5️⃣
Karumah Spesial :
📚Kajian Tematik
〰〰〰〰〰〰
❤️Mari ajak juga keluarga, saudara,teman,serta tetangga dan rekan muslimah lainnya
💎 Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Barangsiapa menempuh sebuah jalan untuk menuntut ilmu maka akan mudahkan untuknya jalan ke ke Surga"
HR. Muslim No.2699
〰〰〰〰〰〰
Demikian jadwal terbaru yang dapat kami sampaikan
Jazaakumullahu khairan wa Baarakallahu fiikum
🔁Silakan disebar
======
🔊 Broadcasted by :
Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta
(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)
Ingin Berdonasi untuk kegiatan FKKA (Kemuslimahan)?
Hubungi kami:
✉️/📱085747223366
PRESS RELEASE "LOGO BARU MUSLIM.OR.ID"
Bismillah. Seiring perjalanan Muslim.Or.Id (memurnikan aqidah menebarkan Sunnah) dalam berkhidmat pada umat sejak tahun 2006 hingga saat ini, maka tanggal 12 Dzulqo'dah 1438 H / 04 Agustus 2017 Muslim.Or.Id memperkenalkan logo terbaru kami sebagai identitas website. Logo terbaru ini merupakan penyesuaian dari logo sebelumnya dan lebih menyesuaikan dengan positioning kami, yakni media islam online terpercaya.
Penjelasan singkat mengenai perubahan logo muslim.or.id
Visualisasi kubah masjid sebagai tempat menimba ilmu, tempat menyandarkan segala urusan hamba kepada Allah Ta’ala. Website muslim.or.id diharapkan menjadi website utama dalam rujukan ilmu islam di internet.
Warna biru memiliki maka tarbiyah, kepercayaan dan perlindungan terhadap umat, warna inipun lebih sejuk (mewakili kesejukan surga) hal ini selaras dengan isi yang terkandung di website muslim.or.id, masyarakat merasakan ketenangan - kesejukan hati setelah membaca dan mengamalkan artikel-artikel muslim.or.id karena lebih ilmiah serta memiliki landasan yang valid dan jelas.
Tetesan air, merepresentasikan akan makna ilmu, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Muslim, “Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: salah satunya ilmu yang diambil manfaatnya."
Nuansa keislaman dikuatkan kembali dengan menggunakan gaya Khat Nasakh (Naskhi) -salah satu jenis Khat / penulisan kaligraf- yang paling mudah dibaca, membentuk huruf M sebagai visualisasi dari Muslim dengan elegan.
Pemilihan huruf (logotype) serif dengan pendekatan Khat Nasakh (Naskhi), elegan dan dinamis selaras dengan muslim.or.id yang tampil formal dengan muatan ilmu yang dapat diterima semua kalangan.
Yogyakarta, 12 Dzulqo'dah 1438 H / 04 Agustus 2017
KEBODOHAN BUKAN UNTUK DITERTAWAKAN
Kalau ada orang yang “bodoh”, seharusnya diajari atau dibenarkan. Bukan malah dijadikan bahan tertawaan atau olok-olok saja. Jika tidak demikian, maka apa bedanya kita sama orang bodoh yang kita olok-olok tersebut? Karena di antara sifat orang bodoh itu adalah suka mengolok-olok atau mengejek orang lain.
Allah berfirman mengisahkan Nabi Musa bersama kaumnya bani Israa’iil,
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
“Dan ingatlah tatkala Musa berkata kepada kaumnya, “Sesugguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menyembelih sapi betina.” Mereka berkata, “Apakah engkau menjadikan kami sebagai bahan ejekan?” Musa berkata, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang- orang yang jahil.” (Qs. Al-Baqarah: 67)
Lebih parah lagi, kita menjadi latah untuk meniru-niru perilaku orang yang kita jadikan sebagai bahan tertawaan tersebut dalam status-status kita. Tujuannya paling sekedar untuk mengundang tawa orang yang membacanya atau barangkali dalam rangka menunjukkan dirinya lebih baik dari orang “bodoh” tersebut. Wallaahu a’lam.
Adakalanya memang orang yang bodoh itu tidak merasa dirinya bodoh. Yang model begini lebih banyak. Akan tetapi tidak berarti harus ditanggapi dengan sebuah “kebodohan” pula, yaitu dengan mengejeknya, atau mengolok-oloknya, menjadikannya sebagai bahan tertawaan di mana-mana. Tidakkah kita ingat akan firman Allah yang menjelaskan sifat-sifat “Hamba-hamba Ar-Rahmaan”? Bukankah Allah telah mengajarkan kita bagaimana menghadapi orang-orang yang bodoh?
وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
“…dan apabila orang-orang yang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik” (Qs. Al-Furqaan: 63).
Terkadang kita sering dilupakan dengan hadits nabi yang sering kita dengar. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata yang baik atau hendaknya dia diam” (HR. Muslim)
Waffaqallaahu -l jamii’ li kulli khair.
Sumber: https://muslim.or.id/29286-kebodohan-bukan-untuk-ditertawakan.html
Penulis: Ust. Abu Yazid Nurdin (Pimred Muslim.or.id)
@muslimorid
[FLASH DONASI]
Hari Terakhir Flash Donasi Uleenuha [ 2 Agustus ]
📚Majalah Dakwah Mahasiswa Uleenuha
---
Dibagikan sebanyak 20.000 eksemplar GRATIS. Dalam majalah ini, kami memberikan sehalaman penuh berisikan Jadwal Kajian Sunnah Rutin di Kota Yogyakarta yang luar biasa sebegitu ramai akan kajian-kajian di dalamnya...
---
Majalah ini akan disebar Insyaa Allah pada masa Ospek / penerimaan mahasiswa baru...
Untuk itu...
Kami membutuhkan dana sebesar 💰
Rp 20.000.000
---
Yuk ikut berdonasi untuk penerbitan majalah mahasiswa Uleenuha 2017..
BNI Syariah Yogyakarta atas nama
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Nomor Rekening 024 1913 801
Konfirmasi ke no. 0857-4722-3366 (SMS-WA) dengan format sebagai berikut :
Nama # Alamat # Besar Donasi # TanggalTransfer # Rekening # Tujuan Donasi
Contoh
Olis#indramayu#500ribu#200717#BNI Syariah#Uleenuha
---
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366
🕰[MENGHADAPI 10 HARI AWAL DZULHIJJAH]
——
InsyaAllah, kita akan menghadapi 10 hari awal dzulhijjah,
Imam Muslim meriwayatkan, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa salam bersabda, "Tidak ada satupun hari-hari yang amalan sholih lebih dicintai daripada hari-hari ini (10 hari awal bulan dzulhijjah) "
Sahabat bertanya,
"Walaupun jihad fii sabilillah?"
Rasulullah shallallahu 'alayhi wa salam berkata,
"Iya, walaupun jihad fii sabilillah, kecuali orang yang berjihad pergi membawa hartanya dan jiwanya, dan dia kembali tidak membawa apa-apa."
—-
Mari kita gunakan sungguh-sungguh kesempatan ini dengan memperbanyak amalan sholih.
📌Apa saja amalan sholih yang bisa kita lakukan?
1️⃣. Memperbanyak Dzikrullah
Karena ia adalah hari-hari, dimana kita diperintahkan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta'alaa.
2️⃣. Memperbanyak Puasa
Menurut sebagian ulama, tanggal 9 Dzulhijjah saja (hadits riwayat Aisyah radhiyallahu'anha)
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alayhi wa salam berpuasa pada sepuluh hari bulan dzulhijjah sama sekali” (HR. Muslim no. 1176).
Hadits Ummu Salamah, "Aku pernah melihat Rasulullah berpuasa di 10 hari bulan dzulhijjah"
Dan kaidah mengatakan : yang menetapkan didahulukan daripada yang meniadakan, inilah yang lebih tepat.
Rasulullah shallallahu 'alayhi wa salam bersabda,
"Puasa hari Arofah, menggugurkan dosa di tahun yang lalu dan tahun yang akan datang" (HR. Muslim)
3️⃣. Berudhiyah (berkurban)
Allah Ta'alaa berfirman,
{فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ} [الكوثر : 2]
"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (Al Kautsar : 2)
Ibadah berkurban adalah ibadah yang agung. Ibadah menyembelih adalah ibadah yang agung.
{قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} [الأنعام : 162]
"Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam" (Al An'am: 162)
4️⃣. Shodaqoh
Pernah kita ketahui, bahwa beramal sholih di waktu yang mulia dilipat gandakan.
Shodaqoh yang sedikit jangan dianggap remeh.
"Apabila seorang bershodaqoh sebiji kurma dari usaha yang halal. Allah terima dengan tangan kananNya dan Allah kembangbiakkan. Sebagaimana orang di antara kalian yang mengembang biakkan kudanya. Sampaikan infak yang sedemikian sebesar gunung." (HR. Bukhori dan Muslim)
5️⃣. Memperbanyak Sholat berupa Sholat Sunnah
Sebaik-baik amal adalah sholat.
Memperbanyak sholat tahajjud, rawatib, dhuha, sholat ied adha.
Pendapat yang kuat, sholat ied hukumnya fardhu, karena Allah perintahkan,
{فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ} [الكوثر : 2]
"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." (Al Kautsar : 2)
—-
Setiap kita berlomba-lomba untuk mendapatkan keutamaan yang agung ini.
Dikatakan 10 hari dzulhijjah lebih utama daripada bulan Ramadhan dikarenakan Allah bersumpah dengannya,
{وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)} [الفجر : 1-2]
"Demi waktu fajar. Dan demi malam yang sepuluh" (Al Fajr: 1-2)
Sebagian ulama tafsir mengatakan, maksud 10 malam adalah 10 awal bulan dzulhijjah demikian agungnya. Sudah merupakan kesempatan untuk kita untuk beramal sholih.
Mari, kita berusaha meniatkan dari sekarang..
~Semoga, di 10 hari dzulhijjah kita bisa benar-benar beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'alaa..
~Semoga Allah memberikan kepada kita di 10 hari bulan dzulhijjah ini untuk benar-benar beramal..
📋 Referensi:
-Al Quran
-Ceramah singkat, Ustadz Badrussalam, Lc. -hafizhahullahu ta'alaa- "Keutamaan 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah"
📝
Insya allah pekan depan ustadz Badrusalam akan mengisi di Yogyakarta. Nantikan infonya..
======
🔊 Broadcasted by :
Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta
(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)
✉️/📱085747223366
Sidang itsbat tetapkan 1 Dzulhijjah 1438 H bertepatan dengan hari Rabu, 23 Agustus 2017. Maka Idul Adha tahun ini (10 Dzulhijjah 1438) bertepatan dengan hari Jumat 1 September 2017. Walhamdulillah Idul Adha tahun ini tidak ada perbedaan.
Читать полностью…Allah pasti tahu meski tidak ada yang memperhatikanmu...
وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا
"Dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya." (QS. Al-An'am : 59)
Jika gugurnya sehelai daun di tengah belantara hutan Allah mengetahuinya, padahal pohon dan daunnya tidak disuruh beribadah (bukan mukallaf) dan tidak pula dihisab, padahal jumlah daun terlalu banyak, maka bagaimana lagi dengan kondisimu, lirikan matamu, gerakan hatimu, sedihnya hatimu, tetesan air matamu, lantunan tilawah Qur'anmu...?!
Oleh: Dr. Firanda Andirja, M.A. hafizhahullah
Sambutlah hari ini dengan bersemangat dan bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal.
Читать полностью…KITA JUGA PENDOSA
.
Oleh: Ust. Abu Ubaidah As Sidawi
.
Saudaraku, bukanlah sebuah syarat bagi seorang muslim atau penuntut ilmu untuk bersih dari dosa dan kesalahan, karena semua anak Adam pasti punya dosa, termasuk santri, guru dan yang sudah ngaji.
.
Demi Allah, semua kita adalah makhluk yang berlumuran dengan dosa. Hanya saja, Allah begitu sayang kepada kita, sehingga tidak semua dosa kita disingkap tirainya. Andai saja setiap dosa kita disingkap oleh Allah, maka tidak akan ada manusia yang mau duduk dengan kita.
.
Saudaraku, semua kita akan malu jika aib dirinya dijadikan buah bibir masyarakat sekitarnya. Sebagaimana kita senang jika aib dirinya ditutup rapat-rapat tidak dibicarakan sini sana. Maka demikian pula saudara kita lainnya. Mereka juga ingin agar engkau memberlakukan hal yang sama kepadanya.
.
Saudaraku, ingatlah sabda Nabi yang telah bersabda:
.
من ستر مسلما ستره الله يوم القيامة
.
"Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak." [HR. Muslim]
.
Cermati hadits ini baik-baik saudaraku karena hadits ini sangat penting sekali.
.
Itulah kenapa, dahulu sahabat Abu Ayyub sampai melakukan rihlah (berkelana jauh) demi mendapatkan hadits ini.
.
Sayang seribu sayang, banyak manusia pada zaman sekarang ini yang tidak mengindahkan hadits ini sehingga acapkali ketika dia mendapati aib saudaranya, dia langsung tak bisa mengerem mulutnya.
.
Lebih-lebih, sekarang dengan adanya alat teknologi dan medsos yang dengan cepatnya menyebarkan aib dan kesalahan saudaranya.
.
Lebih parah lagi, jika pelakunya adalah orang-orang yang sudah "ngaji" dan belajar agama. Maka dosanya semakin berlipat ganda.
.
Saudaraku, ingatlah bahwa semua kita akan dimintai pertanggungjawaban akan perbuatannya masing-masing.
.
Sibukkanlah dirimu mengoreksi aibmu. Jangan sibuk mengorek aib orang lain. Jagalah lidahmu, jangan sampai lidahmu mengantarkannya ke tempat yang paling mengerikan yaitu NERAKA.
.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, dan menutupi aib kita semua. Aamin.
Jangan ragu untuk berbuat baik - dan khawatirlah bisa jadi keburukan yang sekarang dirasakan adalah balasan atas keburukanmu kemarin.
Читать полностью…