Bulan Safar, Bulan Istimewa atau Bulan Sial? (Bag. 2)
Banyak di antara mereka yang menginginkan suatu hajat pada bulan Safar tidak mereka tunaikan. Seperti ingin menikah, berdagang, safar, dan lain sebagainya. Karena anggapan sial yang sudah terpatri dalam benak mereka. Berikut ini beberapa kekeliruan dan ke-bid’ah-an tentang bulan Safar.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97172-bulan-safar-bulan-istimewa-atau-bulan-sial-bag-2.html
Serial Fikih Muamalah (Bag. 19): Hukum dan Konskuensi Akad yang Dibenarkan oleh Syariat
Syariat Islam telah memberikan ketentuan-ketentuan berupa rukun-rukun dan syarat-syarat dalam setiap akad yang dilaksanakan oleh seorang muslim. Dengan ketentuan-ketentuan tersebut, syariat akan memilah mana dari akad-akad tersebut yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan. Sehingga, akan ada akad-akad yang dibenarkan dan diperbolehkan oleh syariat dan ada juga akad-akad yang tidak dibenarkan oleh syariat ini.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97126-serial-fikih-muamalah-bag-19-hukum-dan-konskuensi-akad-yang-dibenarkan-oleh-syariat.html
Kezaliman, Dosa yang Sering Diabaikan
Melakukan kezaliman, wahai saudaraku, adalah dosa yang sering diremehkan dan tidak dipedulikan oleh seorang muslim, padahal dosa tersebut memiliki efek yang begitu besar dan berbahaya bagi diri seorang muslim.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96776-teks-khotbah-jumat-kezaliman-dosa-yang-sering-diabaikan.html
Fikih Salat Sunah Mutlak
Para ulama menyebutkan banyak sifat secara panjang-lebar tentang salat sunah (nawafil) mutlak. Berikut ini ringkasan poin-poin penting yang mereka sebutkan.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/97016-fikih-salat-sunah-mutlak.html
DUKUNG DAKWAH RADIO MUSLIM
Radio muslim merupakan radio dakwah yang berada di tengah-tengah kota Yogyakarta. Radio Muslim berkomitmen menyebarkan dakwah Islam yang sesuai dengan Alquran dan Assunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat. Saat ini, radio muslim beralamatkan di jalan C. Simanjuntak No. 72 Terban kota Yogyakarta dengan alamat streaming di http://radiomuslim.com atau http://live.radiomuslim.com. Perjalanan yang panjang telah ditempuh oleh radio muslim.
Radio ini berdiri pada tahun 2009. Awalnya radio muslim masih berpindah pindah tempat, dimulai dari kajian yang disiarkan langsung dari masjid ke masjid melalui jaringan internet sampai akhirnya pada tahun 2011 radio muslim dapat mengudara dengan gelombang fm 107,9 FM berstatus sebagai radio komunitas, akan tetapi di tahun 2012 radio komunitas ini terhenti karena masalah perizinan yang sudah tidak dapat diperpanjang lagi, sehingga radio ini tidak dapat mengudara di gelombang FM, dan hanya streaming internet saja.
Disetiap harinya rata-rata pengunjung yang mengikuti siaran streaming berkisar 100-150/ hari, angka yang begitu besar melihat kontribusi yang kami berikan belum maksimal.
Melihat antusias para pendengar radio muslim tersebut, kami ingin lebih memperluas persebaran dakwah radio muslim ini, tidak hanya melalui internet, namun juga melalui gelombang radio, sehingga radio muslim dapat didengar lebih banyak orang lagi, dari berbagai lapisan masyarakat, baik yang mengenal internet maupun tidak.
Alhamdulillah dengan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa, Radio Muslim dapat mengudara melalui On Air di wilayah Yogyakarta dengan gelombang AM 1467 Khz. Semoga Radio Dakwah Umat Islam ini semakin bermanfaat bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya bahkan Indonesia dan seluruh kaum muslimin di seluruh dunia. Aamiin
Dukung kami:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja
Atau melalui:
BSI (Bank Syariah Indonesia) kode 451
No. Rekening 7755330099 (an. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari)
Jazakumullah khayran
Keutamaan Zikir Masuk Rumah: Basmalah
Di antara tuntunan yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika masuk rumah adalah dengan membaca doa dan zikir. Salah satu doa atau zikir tersebut adalah dengan membaca بِسْمِ اللهِ “bismillah”.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96677-keutamaan-dzikir-masuk-rumah-bismillah.html
Pentingnya Mengenal Kesempurnaan Fisik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
https://youtu.be/oVLWFtD__kg
Siapakah di antara kita yang bisa menjamin bahwa besok pagi kita masih hidup? Oleh sebab itu manfaatkanlah waktu yang masih ada ini dengan sebaik-baiknya untuk berbuat ketaatan.
Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma telah berpesan kepada kita, “Apabila kamu berada di waktu sore janganlah menunggu datangnya waktu pagi. Dan apabila kamu berada di waktu pagi janganlah menunggu datangnya waktu sore.”
Syekh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan, “Artinya apabila kamu berada di waktu sore jangan kamu katakan: Aku pasti masih akan hidup hingga pagi besok. Betapa banyak orang yang memasuki waktu sore namun ternyata tidak sempat menikmati waktu pagi di keesokan harinya…”
(Durrah Salafiyah, hal. 279)
Shalatnya mendahului imam, batalkah?
Pemateri:
Ust. Yulian Purnama
Simak:
https://www.youtube.com/shorts/CWx1sWVc0aw
Nasehat singkat dari Radio Muslim
radiomuslim.com
“Tahun ibarat sebatang pohon sedangkan bulan-bulan adalah cabang-cabangnya, jam-jam adalah daun-daunnya dan hembusan nafas adalah buah-buahannya.
Barang siapa yang pohonnya tumbuh di atas kemaksiatan maka buah yang dihasilkannya adalah hanzhal (buah yang pahit dan tidak enak dipandang, pent) sedangkan masa untuk memanen itu semua adalah ketika datangnya Yaumul Ma’aad (kari kiamat). Ketika dipanen barulah akan tampak dengan jelas buah yang manis dengan buah yang pahit.
Ikhlas dan tauhid adalah ‘sebatang pohon’ di dalam hati yang cabang-cabangnya adalah amal-amal sedangkan buah-buahannya adalah baiknya kehidupan dunia dan surga yang penuh dengan kenikmatan di akhirat.
Sebagaimana buah-buahan di surga tidak akan akan habis dan tidak terlarang untuk dipetik maka buah dari tauhid dan keikhlasan di dunia pun seperti itu.
Adapun syirik, kedustaan, dan riya’ adalah pohon yang tertanam di dalam hati yang buahnya di dunia adalah berupa rasa takut, kesedihan, gundah gulana, rasa sempit di dalam dada, dan gelapnya hati, dan buahnya di akhirat nanti adalah berupa buah Zaqqum dan siksaan yang terus menerus…”
Ibnul Qayyim rahimahullah
Al Fawa’id, hal. 158
Kesempurnaan Islam dalam Memuliakan Akal (Bag. 5)
Akal memiliki kendali sesuai ruang kerjanya. Meskipun demikian, ketika akal digunakan untuk memikirkan hal-hal yang berada di dalam maupun di luar ruang kerjanya, ia tetap membutuhkan bimbingan wahyu Allah.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96327-kesempurnaan-islam-dalam-memuliakan-akal-5.html
Merdeka dari fitnah dunia
Seorang muslim yang merdeka adalah mereka yang terbebas dari fitnah dan ujian dunia. Ia bersabar tatkala diuji dengan kesempitan dan bersyukur tatkala diuji dengan kelapangan. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis yang sahih,
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Dan jika dia ditimpa kesusahan, dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim no. 2999)
Jiwanya bebas dan merdeka, tidak mengutuk Allah dan menyalahkan keadaan tatkala sedang dalam keadaan sempit serta terbebas dan tidak diperbudak oleh hartanya tatkala Allah berikan kelapangan.
Jilbab itu Bermanfaat
Jilbab adalah sebuah puzzle ketaatan. Mozaik penghambaan diri seorang muslimah tidak akan mungkin sempurna kecuali dengan kerudung yang terjulur menutupi dada. Karena itulah, setiap muslimah yang berjilbab akan meraih balasan yang dijanjikan untuk hamba Allah yang taat. Dan balasan terindah tentu saja adalah kenikmatan surga.
Surga mampu digapai karena rida Allah dan cinta-Nya kepada hamba-Nya. Nah, di antara penyebab diraihnya rida dan cinta-Nya adalah dengan menjaga diri untuk selalu menutup aurat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu malu dan menutupi. Dia mencintai rasa malu dan menutupi.” (HR. Ahmad, dinilai sahih oleh Al-Albani)
Sebaliknya, mengumbar aurat adalah maksiat, dan setiap maksiat akan menggiring seseorang menuju api neraka.
Apakah belum tiba waktunya bagi kita untuk mengisi hari-hari kita dengan bacaan Al-Qur’an dan mentadabburinya?
Apakah belum tiba waktunya bagi kita untuk tunduk secara total mengikuti keindahan ajaran syari’at-Nya? Ataukah kita akan membiarkan hati ini mengeras tanpa siraman ayat-ayat-Nya dan panduan ajaran Nabi-Nya?
Wahai manusia, sesungguhnya Allah sangat menyayangi diri kalian, oleh sebab itu Allah turunkan Al-Qur’an bagi kalian untuk dipelajari bukan untuk dicampakkan.
Allah utus Nabi-Nya kepada kalian untuk kalian ikuti bukan untuk ditinggalkan. Maka alangkah meruginya kalian jika kalian justru menyia-nyiakan bimbingan ilahi ini.
Syekh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Hati-hati manusia sangat butuh untuk berzikir dan mengingat wahyu yang diturunkan oleh Allah serta mengisi ucapan-ucapannya dengan hikmah. Tidak semestinya hal itu dilalaikan. Karena kelalaian adalah penyebab keras dan membekunya hati.”
(Taisir Al Karim Ar Rahman, hal. 840)
Penyebab Terjadinya Maksiat
Ibnul Qayyim rahimahullah memaparkan, “Tidaklah seorang hamba menerjang sesuatu yang diharamkan oleh Allah melainkan disebabkan oleh [salah satu di antara] dua kemungkinan:
Pertama: Karena persangkaan buruknya kepada Rabbnya. Dia mengira kalau dia tetap taat kepada Allah serta lebih mengutamakan keinginan-Nya maka Allah tidak akan memberikan ganti lebih baik darinya yang halal untuk dinikmati.
Kedua: Dia telah menyadari hal itu, dan dia pun tahu bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik darinya. Akan tetapi hawa nafsunya telah menguasai dirinya sehingga dia tidak lagi bersabar dan dia pun telah mencampakkan akal sehatnya.
Yang pertama terjadi karena lemahnya ilmu yang dia punyai. Sedangkan yang kedua terjadi karena lemahnya akal dan kejernihan mata hati yang dia miliki…”
(Al Fawa’id, hal. 46)
Bulan Safar, Bulan Istimewa atau Bulan Sial? (Bag. 1)
Safar adalah salah satu nama bulan di antara dua belas bulan hijriah dan terletak setelah bulan Muharam. Lebih tepatnya, bulan kedua pada penanggalan hijriah.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/97133-bulan-safar-bulan-istimewa-atau-bulan-sial.html
“Tindakan merusak bumi itu terdiri dari dua bentuk:
Pertama, perusakan secara fisik yang bisa dilihat dengan indera, yaitu seperti dengan cara merobohkan rumah-rumah, merusak jalan-jalan, dan kejahatan lain semacamnya.
Yang kedua adalah perusakan secara maknawi, yaitu dengan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat.
Pada hakikatnya maksiat itulah sebesar-besar tindak perusakan yang terjadi di atas muka bumi.”
Syekh Al ‘Utsaimin rahimahullah
Al Qaul Al Mufid, II/77
Hukum Nikah Syighar
Dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang (nikah) asy-syighar. Asy-Syighar adalah seseorang menikahkan anak perempuannya kepada orang lain agar orang lain tersebut juga mau menikahkan anak perempuannya dengannya; sedangkan di antara keduanya tidak ada mahar.” (HR. Bukhari no. 5112 dan Muslim no. 1415)
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96974-hadis-hukum-nikah-syighar.html
“Bersegeralah, bersegeralah! Karena hidup kita ini sebenarnya adalah tarikan nafas demi tarikan nafas.
Seandainya tarikan-tarikan itu dihentikan dari diri kalian niscaya akan terputuslah amal-amal yang sedang kalian kerjakan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah ‘azza wa jalla.
Semoga Allah merahmati seorang manusia yang memperhatikan dirinya sendiri dan menangisi sekian banyak jumlah dosa yang telah dia lakukan…”
Hasan Al Bashri
Durrah Salafiyah, hal. 280
Fikih Transaksi Gadai (Bag. 6): Jenis-Jenis Gadai yang Diperbolehkan (4)
Pembahasan kali ini, lebih mengerucut pembahasannya ke arah jenis keadaan-keadaan yang diperbolehkan untuk kita menggadaikannya. Seperti, menggadaikan barang yang terbagi kepemilikannya, menggadaikan barang yang sudah digadaikan terlebih dahulu.
Ada baiknya hal-hal seperti ini diketahui bukan hanya sebagai wawasan semata, namun hal ini sebagai faedah yang barangkali bisa terjadi di tengah-tengah kaum muslimin.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/97075-fikih-transaksi-gadai-bag-6-jenis-jenis-gadai-yang-diperbolehkan-4.html
Fikih Salat Sunah Sebelum Asar
Allah Ta’ala mensyariatkan bagi hamba-Nya salat sunah sebagai tambahan atas salat fardu agar hubungan dengan-Nya tetap terjaga. Bahkan, Allah menjadikan salat sunah ada yang dilakukan sebelum salat fardu dan ada yang setelahnya untuk menutupi kekurangan yang terjadi dalam salat fardu.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96868-fikih-salat-sunah-sebelum-asar.html
“Janganlah kamu terlalu menggantungkan hati kepada dunia, dan jangan jadikan ia sebagai tempat tinggal, janganlah kamu katakan kepada dirimu bahwa kamu selamanya akan tinggal di sana.
Janganlah bergantung kepadanya kecuali sekedar seperti orang asing yang membutuhkan sesuatu hal ketika berada di suatu tempat di luar daerah asalnya yang tetap memendam rasa rindu untuk kembali kepada keluarganya.”
An Nawawi rahimahullah
Durrah Salafyah, hal. 276
Doa Saat Terbangun di Malam Hari
Doa di malam hari, khususnya saat terbangun tiba-tiba merupakan sebuah anugerah luar biasa dari Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menegaskan bahwa doa di waktu ini tidak hanya diijabah, tetapi juga membawa keberkahan yang tak terhingga.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96438-doa-saat-terbangun-di-malam-hari.html
Sabar Dalam Berdakwah
Syekh Nu’man mengatakan, “Begitu pula orang yang berdakwah mengajak kepada agama Allah harus bersabar menghadapi gangguan yang timbul karena sebab dakwahnya, karena di saat itu dia tengah menempati posisi sebagaimana para Rasul.
Waraqah bin Naufal mengatakan kepada Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah ada seorang pun yang datang dengan membawa ajaran sebagaimana yang kamu bawa melainkan pasti akan disakiti orang.”
Sehingga jika dia mengajak kepada tauhid didapatinya para da’i pengajak kesyirikan tegak di hadapannya, begitu pula para pengikut dan orang-orang yang mengenyangkan perut mereka dengan cara itu.
Sedangkan apabila dia mengajak kepada ajaran As Sunnah maka akan ditemuinya para pembela bid’ah dan hawa nafsu.
Begitu pula jika dia memerangi kemaksiatan dan berbagai kemungkaran niscaya akan ditemuinya para pemuja syahwat, kefasikan dan dosa besar serta orang-orang yang turut bergabung dengan kelompok mereka.
Mereka semua akan berusaha menghalang-halangi dakwahnya karena dia telah menghalangi mereka dari kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan yang selama ini mereka tekuni.”
(Taisirul wushul, hal. 13-14)
Penjelasan Kitab Ta’jilun Nada (Bag. 11): Huruf Ma’ani
Setelah Ibnu Hisyam menjelaskan pembahasan tentang isim dan fi’il, beliau memulai membahas tentang huruf ma’ani. Ibnu Hisyam menyebutkan bahwasanya huruf ma’ani sama sekali tidak bisa menerima tanda-tanda isim dan tanda-tanda fi’il. Contohnya adalah:
هَلْ dan بَلْ
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96341-penjelasan-kitab-tajilun-nada-bag-11-huruf-maani.html