Setan menghias-hiasi sesuatu yang jelek menjadi seolah-olah sesuatu yang bagus. Itulah makar dan tipu daya setan kepada manusia. Karena pada hakikatnya, merekalah musuh sejati manusia.
Читать полностью…Ketika seseorang digerakan hatinya oleh Allah untuk belajar ilmu syar'i, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan nikmat yang besar.
Читать полностью…Apakah ada doa khusus menghadapi kematian?
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87989-doa-menghadapi-kematian.html
Imam Ibnu Jama’ah berkata,
"...Waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur, waktu pagi untuk penelitian, tengah hari untuk menulis, dan malam untuk menelaah serta mudzakarah (mengulang)”
(Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallimin)
“Barangsiapa yang tidak mengikuti Rasulullah, Maka ia tidak mencintai Allah. Dan Sesungguhnya ia adalah pendusta, meskipun ia mengklaim dirinya mencintai Allah” (Tafsir As-Sadi Surat Ali Imran : 31)
Читать полностью…Penetapan Hakikat Tauhid
Syekh Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili hafizhahullah berkata, “Barangsiapa mentadaburi Kitabullah serta membaca Kitabullah dengan penuh perenungan, niscaya dia akan mendapati bahwasanya seluruh isi Al-Qur’an, dari Al-Fatihah sampai An-Nas, semuanya berisi dakwah tauhid. Ia bisa jadi berupa seruan untuk bertauhid, atau bisa juga berupa peringatan dari syirik. Terkadang ia berupa penjelasan tentang keadaan orang-orang yang bertauhid dan keadaan orang-orang yang berbuat syirik. Hampir-hampir Al-Qur’an tidak pernah keluar dari pembicaraan ini. Ada kalanya ia membahas tentang suatu ibadah yang Allah syari’atkan dan Allah terangkan hukum-hukumnya. Maka, ini merupakan rincian dari ajaran tauhid…” (lihat Transkrip Syarh Al-Qawa’id Al-Arba’, hal. 22)
Syekh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan, “Seluruh isi Al-Qur’an berbicara tentang penetapan tauhid dan menafikan lawannya. Di dalam kebanyakan ayat, Allah menetapkan tauhid uluhiyah dan kewajiban untuk memurnikan ibadah kepada Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Allah pun mengabarkan bahwa segenap rasul hanyalah diutus untuk mengajak kaumnya supaya beribadah kepada Allah saja dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Allah pun menegaskan bahwa tidaklah Allah menciptakan jin dan manusia, kecuali supaya mereka beribadah kepada-Nya. Allah juga menetapkan bahwasanya seluruh kitab suci dan para rasul, fitrah, dan akal yang sehat, semuanya telah sepakat terhadap pokok ini. Yang ia merupakan pokok paling mendasar di antara segala pokok ajaran agama.” (lihat Al-Majmu’ah Al-Kamilah, 8:23)
Allah Ta’ala berfirman,
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلۡعِلۡمِ قَاۤىِٕمَۢا بِٱلۡقِسۡطِۚ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡعَزِیزُ ٱلۡحَكِیمُ
“Allah bersaksi bahwa tidak ada ilah/sesembahan (yang benar) selain Dia, dan (begitu pula) para malaikat serta orang-orang yang berilmu (bersaksi), demi tegaknya keadilan. Tiada ilah (yang benar) selain Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Ali ‘Imran: 18)
Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi rahimahullah berkata, “Ayat yang mulia ini mengandung penetapan hakikat tauhid dan bantahan bagi seluruh kelompok sesat. Ia mengandung persaksian yang paling mulia, paling agung, paling adil, dan paling jujur, yang berasal dari semulia-mulia saksi terhadap sesuatu perkara yang paling mulia untuk dipersaksikan.” (lihat Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyah, hal. 90 cet. Al-Maktab Al-Islami)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/87679-penetapan-hakikat-tauhid.html
Ust. Ari Wahyudi
Cinta Rasul kini telah berubah menjadi klaim yang diperebutkan setiap golongan. Cinta Rasul yang dahulu diwujudkan dengan ittiba’ kepadanya, kini semakin luas maknanya hingga mencakup bid’ah segala.
Читать полностью…Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh
Alhamdulillah, update sistem untuk website muslim.or.id dan muslimah.or.id sudah selesai dilakukan. Bagi yang ingin memberikan kritik dan saran atau menemukan bug, bisa menghubungi cs kami.
Klik >> https://wa.me/6282134322005
---
3 cara mudah dukung muslim.or.id dan muslimah.or.id dalam menyebarkan dakwah tauhid di dunia maya.
1. Donasi >> https://bit.ly/supportmuslimorid
2. Pasang Iklan >> https://muslim.or.id/ads
3. Belanja >> https://store.muslim.or.id
Barakallahu fiikum.
“Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi ﷺ, amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau ﷺ namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima.” (Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 19)
Читать полностью…Syubhat Maulid Nabi: “Ini Hanya Sekedar Muamalah Bukan Ibadah”
Sebagian orang yang merayakan peringatan Maulid Nabi mereka beralasan: “perayaan Maulid ini hanya sekedar muamalah bukan ibadah, dan hukum asal muamalah adalah mubah.”
Jawabannya, itu sekedar retorika saja yang tidak sesuai dengan kenyataan. Realitanya, yang merayakan peringatan Maulid Nabi mereka merasa sedang beribadah kepada Allah dengan merayakannya.
Penjelasan para ulama
Syekh Alwi bin Abdil Qadir As Saqqaf hafizhahullah menjelaskan,
“Perkataan mereka bahwa, ‘peringatan Maulid Nabi ini hanya ‘adah (muamalah), bukan ibadah, mengapa kalian mengingkari perkara adah?’.
Jawabnya, ini adalah sebuah fallacy (pola pikir yang keliru) dari mereka. Dan merupakan bentuk lari dari kenyataan yang sebenarnya. Karena bagaimana mungkin acara kumpul-kumpul untuk membaca Al-Quran, berzikir, berdoa, mengingatkan tentang sirah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan sifat-sifat beliau, dengan tujuan untuk ber-taqarrub kepada Allah ‘azza wa jalla, dan mereka mengajak serta memotivasi masyarakat untuk melakukannya, bahkan mereka mengklaim ini adalah amalan yang agung, dan akan mendapatkan pahala yang sangat besar, bagaimana mungkin disebut bahwa ini adalah ‘adah (muamalah) dan bukan ibadah? Kalau demikian, lalu apa makna ibadah?” (Al Maulid An Nabawi Syubuhat wa Rudud, [1]).
Syekh Khalid bin Bulihid hafizhahullah juga mengatakan,
“Kalau kita tanya mereka apa hakekat perayaan Maulid Nabi ini? Mereka menjawab, ‘ini sekedar adat sebagaimana perayaan-perayaan duniawi yang lain, tidak ada kaitannya dengan agama. Maka hukum asalnya boleh dan memang dibolehkan merayakan Maulid Nabi sebagaimana bolehnya membuat perayaan naik pangkat, perayaan ditemukannya orang yang hilang, perayaan ketika dapat suatu nikmat harta atau kelahiran anak, atau semisalnya.’
Sanggahannya, pernyataan mereka ini adalah sebuah fallacy yang fatal. Dan juga bentuk pengelabuan terhadap masyarakat juga terhadap ilmu mantiq (logika) dan juga terhadap akal sehat.
Karena setiap orang, walaupun dia orang awam yang tidak bisa baca tulis sekalipun, ketika pertama kali melihat perayaan Maulid Nabi dia tentu akan menyatakan ini adalah perayaan agama. Dan orang yang merenungkan hakikat perayaan Maulid Nabi ini, dia akan yakin bahwa ini diadakan atas dasar cinta kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Bahkan tujuan yang lebih besar dari itu adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala dan menjadikannya sebagai sarana untuk membersihkan hati, berzikir, mengkhusyukkan diri, dan berdoa kepada Allah.
Maka dari sini jelaslah bahwa perayaan ini adalah bentuk ibadah yang dianggap dapat mendekatkan diri pelakunya kepada Allah. Bahkan mereka menjadikannya sebagai salah satu dari syiar Islam yang mereka senantiasa rutinkan. Mereka juga mengajak masyarakat untuk melakukannya. Bahkan mereka mengingkari orang-orang yang tidak mau melakukannya dan menuduh mereka radikal.
Jika sudah jelas bahwa perayaan ini adalah bentuk ibadah, maka ibadah itu harus memenuhi syaratnya (yaitu ikhlas dan sesuai tuntunan Nabi). Jika tidak, maka menjadi perkara yang batil dan tidak memiliki landasan” (Al Hiwar ma’a Ansharil Maulidin Nabawi, [2]).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/59460-syubhat-maulid-nabi-ini-hanya-sekedar-muamalah-bukan-ibadah.html
Ust. Yulian Purnama
Sebagai seorang yang terzalimi, apa yang sebaiknya anda lakukan sebagai seorang mukmin? Bukankah doa orang yang terzalimi itu maqbul?
Temukan jawabannya di artikel berikut ini
👇👇👇
https://muslim.or.id/87653-doa-orang-yang-terzalimi.html
Ketika sebagian hamba-Nya kelak dilemparkan ke dalam neraka sebagai azab bagi mereka, tidak lain hal itu hanyalah disebabkan karena kezaliman yang diperbuat oleh hamba tersebut.
Читать полностью…Bagaimana cara mendakwahi masyarakat yang masih awam kepada kebaikan?
Silakan baca penjelasannya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87704-metode-dakwah-untuk-orang-awam.html
Jangan sampai ketika membaca ayat Al-Quran atau ketika membaca perjuangan Nabi ﷺ dan Sahabat membela Islam kita sulit menangis dan tersentuh, akan tetapi ketika menonton film (yang notabenenya sandiwara) atau ketika membaca cerita fiktif kita malah menangis tersedu-sedu.
Читать полностью…Mana Dalil Yang Melarang Perayaan Maulid?
Salah satu keanehan dari para pro maulid, mereka menanyakan mana dalil maulid Nabi haram secara khusus. Padahal seharusnya yang ditanyakan adalah mana dalil yang memerintahkan untuk merayakan maulid atau mengekspresikan cinta Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dengan maulid? Bukannya menanyakan dalil maulid Nabi haram.
Karena kaedahnya tentu berbeda antara masalah ibadah dan masalah muamalah atau adat (non-ibadah). Kalau dalam masalah ibadah, hukum asalnya adalah haram sampai ada dalil yang memerintahkan. Untuk masalah muamalat atau adat, berlaku hukum sebaliknya. Hukum asal dalam perkara non-ibadah adalah boleh sampai ada dalil yang melarang.
Ulama Syafi’iyyah memiliki kaedah,
اَلْأَصْلَ فِي اَلْعِبَادَةِ اَلتَّوَقُّف
“Hukum asal ibadah adalah tawaqquf (diam sampai datang dalil)”
Perkataan di atas disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (5: 43). Ibnu Hajar adalah di antara ulama besar Syafi’i yang jadi rujukan. Perkataan Ibnu Hajar tersebut menunjukkan bahwa jika tidak ada dalil, maka suatu amalan tidak boleh dilakukan. Itu artinya asal ibadah adalah haram sampai ada dalil yang memerintahkan. Di tempat lain, Ibnu Hajar rahimahullah juga berkata,
أَنَّ التَّقْرِير فِي الْعِبَادَة إِنَّمَا يُؤْخَذ عَنْ تَوْقِيف
“Penetapan ibadah diambil dari tawqif (adanya dalil)” (Fathul Bari, 2: 80).
Ibnu Daqiq Al ‘Ied, salah seorang ulama besar Syafi’i juga berkata,
لِأَنَّ الْغَالِبَ عَلَى الْعِبَادَاتِ التَّعَبُّدُ ، وَمَأْخَذُهَا التَّوْقِيفُ
“Umumnya ibadah adalah ta’abbud (beribadah pada Allah). Dan patokannya adalah dengan melihat dalil”.
Kaedah ini beliau sebutkan dalam kitab Ihkamul Ahkam Syarh ‘Umdatil Ahkam.
Ibnu Taimiyah lebih memperjelas kaedah antara ibadah dan non-ibadah. Beliau rahimahullah berkata,
إنَّ الْأَصْلَ فِي الْعِبَادَاتِ التَّوْقِيفُ فَلَا يُشْرَعُ مِنْهَا إلَّا مَا شَرَعَهُ اللَّهُ تَعَالَى . وَإِلَّا دَخَلْنَا فِي مَعْنَى قَوْلِهِ : { أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ } . وَالْعَادَاتُ الْأَصْلُ فِيهَا الْعَفْوُ فَلَا يَحْظُرُ مِنْهَا إلَّا مَا حَرَّمَهُ وَإِلَّا دَخَلْنَا فِي مَعْنَى قَوْلِهِ : { قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا } وَلِهَذَا ذَمَّ اللَّهُ الْمُشْرِكِينَ الَّذِينَ شَرَعُوا مِنْ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَحَرَّمُوا مَا لَمْ يُحَرِّمْهُ
“Hukum asal ibadah adalah tawqifiyah (dilaksanakan jika ada dalil). Ibadah tidaklah diperintahkan sampai ada perintah dari Allah. Jika tidak, maka termasuk dalam firman Allah (yang artinya), “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (QS. Asy Syura: 21). Sedangkan perkara adat (non-ibadah), hukum asalnya adalah dimaafkan, maka tidaklah ada larangan untuk dilakukan sampai datang dalil larangan. Jika tidak, maka termasuk dalam firman Allah (yang artinya), “Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal” (QS. Yunus: 59). Oleh karena itu, Allah mencela orang-orang musyrik yang membuat syari’at yang tidak diizinkan oleh Allah dan mengharamkan yang tidak diharamkan. (Majmu’ Al Fatawa, 29: 17).
Atau mungkin Maulid bukan ibadah? Lantas kenapa capek-capek merayakannya kalau bukan maksud ibadah? Bukankah merayakan maulid untuk menunjukkan cinta Rasul, maka tentu pahala yang ingin diraih?
Sehingga tidak tepat dan terasa aneh jika dalam masalah Maulid, ada yang berujar, “Kan tidak ada dalil yang melarang? Gitu saja kok repot …”.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/19494-mana-dalil-yang-menyatakan-perayaan-maulid-haram.html
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
Apa saja langkah serta adab yang bisa kita lakukan dan upayakan dalam menggunakan dan mengakses media sosial agar tidak menyalahi aturan-aturan syar’i?
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/87991-sikap-generasi-muda-islam-dalam-memanfaatkan-media-sosial.html
📜 Lembar Nasihat
Teman-teman mungkin masih ingat buletin at-Tauhid. Buletin dakwah yang diterbitkan setiap hari Jumat untuk kaum muslimin.
Alhamdulillah kini buletin at-Tauhid sudah tersedia di Kantor YPIA Pogungrejo sehingga bisa diambil untuk disebarkan ke berbagai masjid yang ada di sekitar kita.
Alhamdulillah Buku gratis 'Menapaki Jalan Hidayah' juga sudah terbit dan bisa diambil di Kantor YPIA dengan menghubungi bagian humas. Buku ini ditujukan utamanya untuk para mahasiswa baru.
Karena persediaan terbatas maka diharapkan untuk buku yang diambil bisa tepat sasaran. Semoga Allah beri balasan terbaik bagi segenap kaum muslimin yang telah mendukung penerbitan buletin at-Tauhid dan buku gratis ini.
🎙 Pesan moral ini disajikan oleh Tim Pengelola Channel Telegram Keluarga Alumni Al-Atsari
Bersama merawat dakwah
Bersama menuju Jannah...
🖥 Mau subscribe?
/channel/alumniypia
*UPDATE DUKUNGAN UNTUK WEBSITE DAKWAH MUSLIM.OR.ID*
25 September 2023
TERKUMPUL RP3.600.000
KEBUTUHAN BULANAN RP 17 JUTA
*BANTU 2 WEBSITE ISLAM DENGAN JUTAAN KUNJUNGAN PER BULAN*
Tercatat pada bulan Juni 2023 website muslim.or.id dan muslimah.or.id telah dikunjungi lebih dari 1.150.000 kali
*33.000+ KUNJUNGAN PER HARI MUSLIM.OR.ID ADALAH LAHAN AMAL ANDA*
Mulai Rp10.000 teman-teman bisa mendukung operasional salah satu website Islam terbesar di Indonesia ini
Jumlah donasi yang terkumpul setiap bulan akan dialokasikan untuk kebutuhan teknis yang meliputi kegiatan pemeliharaan, pengembangan, dan optimasi website
*MULAI RP10.000 BISA MENUAI AMAL KEBAIKAN 24 JAM NONSTOP*
Secara konsisten muslim.or.id mempublikasikan artikel dakwah setiap hari dengan statistik lebih dari 33.000 kunjungan setiap 24 jam
Maka sekecil apapun dukungan anda insya Allah akan menumbuhkan amal kebaikan setiap hari melalui program dakwah ini
Allah ta'ala berfirman:
"Bertakwalah kamu kepada Allah sekuat kemampuanmu! Dengarkanlah, taatlah, dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu! Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung."
QS. At-Tagabun[64]:16
*SIAP MENJADI BAGIAN DARI PROYEK AKHIRAT INI?*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
Tatacara Memasukkan Jenazah ke Liang Kubur
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87193-tatacara-memasukkan-jenazah-ke-liang-kubur.html
💡 [ KAJIAN PENUTUPAN MA'HAD AL-'ILMI 1443/1444H | BEKAL PARA PENYERU KEBENARAN ]
Hadirilah kajian penutupan program Ma'had Al-'Ilmi 1443/1444 H
Gratis! Terbuka untuk Umum (Putra dan Putri)
Offline & Online
Wajib untuk Santri Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta 1443/1444 H
💺 Pemateri:
Ustadz Amir As Soronji, Lc., M.Pdi. حفظه الله تعالى
📗 Judul Kajian:
Bekal Para Penyeru Kebenaran
🗓 Hari, tanggal:
Insya Allah hari Sabtu, 14 Rabi’ul Awwal 1445H/30 September 2023
🕰 Pukul:
08.30 - 11.15 WIB
📌 Tempat:
Masjid Pogung Baru | bit.ly/lokasimpb
🔴 Live Streaming:
InsyaAllah disiarkan secara langsung melalui Youtube YPIA Academy | Link: bit.ly/yt_ypiaacademy
=======
📡 Diselenggarakan Oleh:
| Ma'had Al 'Ilmi Yogyakarta
| YPIA Academy
| Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) Yogyakarta
Bekerjasama Dengan:
Takmir Masjid Pogung Baru (MPB)
📲 Narahubung:
wa.me/6281392658080 (YPIA Academy)
Apakah yang dimaksud dengan pertengahan (wasathiyyah) dalam beragama?
Silakan baca penjelasannya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87028-pertengahan-dalam-beragama.html
Tantangan Dakwah Kampus
Dakwah kampus yang selama ini dianggap menjadi bagian dari solusi pun ternyata tidak sepi dari sorotan. Apa yang menimpa pada sebagian aktivis dakwah kampus dengan terjun dalam dunia politik praktis pun telah sedikit banyak menggambarkan betapa kemurnian dakwah Islam ini seringkali terkotori oleh berbagai ambisi dan kepentingan dunia sesaat. Mereka yang merekrut para mahasiswa untuk aktif membantu program dakwah, tetapi pada akhirnya menjadikan anak-anak muda ini sebagai kader partai politik demi mengumpulkan suara.
Silakan baca pembahasan lengkapnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87514-tantangan-dakwah-kampus.html
*SEDEKAH UNTUK DAKWAH DI ZAMAN PENUH FITNAH*
Kenapa balasan sedekah bagi para sahabat di awal perjuangan dakwah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sangat besar bahkan tidak bisa kita lampaui?
Karena saat itu Islam berada di bawah tekanan orang-orang kafir di mana masih sedikit jumlah kaum muslimin di tanah Arab
Sedekah dari para sahabat di masa-masa sulit itu sangatlah penting bagi perjuangan dakwah islam yang sedang merintis kekuatan di bawah ancaman orang-orang kafir
Dakwah untuk memurnikan aqidah umat tentu memiliki banyak pertentangan keras dari orang-orang musyrik yang sudah mengakar kuat sejak turun temurun
*SEDEKAH UNTUK MEMBANTU DAKWAH SUNNAH DI ZAMAN SEKARANG*
YPIA Yogyakarta menjadi bagian kecil dari perjuangan dakwah untuk memurnikan aqidah dan menebarkan sunnah di tengah kaum muslimin yang kini dihantam fitnah syahwat dan syubhat dari berbagai sisi
Atas izin Allah ta'ala kemudian wasilah dari kaum muslimin yang mendermakan sebagian hartanya untuk mendukung proyek akhirat yang digagas YPIA selama 20 tahun terakhir ini telah banyak berkontribusi melahirkan generasi Rabbani yang beraqidah lurus dan berakhlak mulia
Semoga sedekah yang disalurkan untuk proyek akhirat ini Allah ta'ala balas dengan kebaikan yang besar di dunia dan akhirat
"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga)."
QS. Al-Hadid[57]:18
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK BANTU OPERASIONAL YPIA*
Donasi bisa disalurkan melalui website resmi https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Tipu Daya Judi Slot dan Pinjol
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87912-tipu-daya-judi-slot-dan-pinjol.html
Sesungguhnya, besar kadar cinta seseorang kepada Allah dapat terukur dengan kesesuaian dia dalam mengikuti Nabi, baik dalam aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya, muamalahnya dan tuntunan beliau lainnya.
Читать полностью…Mana Bukti Cintamu Pada Nabi?
Dengan berbagai macam cara seseorang akan mencurahkan usahanya untuk membuktikan cintanya pada kekasihnya. Begitu pula kecintaan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setiap orang pun punya berbagai cara untuk membuktikannya. Namun tidak semua cara tersebut benar, ada di sana cara-cara yang keliru. Itulah yang nanti diangkat pada tulisan kali ini. Semoga Allah memudahkan dan memberikan kepahaman.
Kewajiban Mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah: 24). Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika semua hal-hal tadi lebih dicintai daripada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan Allah, maka tunggulah musibah dan malapetaka yang akan menimpa kalian.”[1] Ancaman keras inilah yang menunjukkan bahwa mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari makhluk lainnya adalah wajib.
Bahkan tidak boleh seseorang mencintai dirinya hingga melebihi kecintaan pada nabinya. Allah Ta’ala berfirman,
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ
“Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri.” (QS. Al Ahzab: 6). Syihabuddin Al Alusi rahimahullah mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah memerintahkan sesuatu dan tidak ridho pada umatnya kecuali jika ada maslahat dan mendatangkan keselamatan bagi mereka. Berbeda dengan jiwa mereka sendiri. Jiwa tersebut selalu mengajak pada keburukan.”[2] Oleh karena itu, kecintaan pada beliau mesti didahulukan daripada kecintaan pada diri sendiri.
‘Abdullah bin Hisyam berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau memegang tangan Umar bin Khaththab radhiyallahu ’anhu. Lalu Umar berkata, ”Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri.” Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata,
لاَ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ
”Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya (imanmu belum sempurna). Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Kemudian ’Umar berkata, ”Sekarang, demi Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, ”Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah sempurna).”[3]
Lanjut baca: https://muslim.or.id/2150-mana-bukti-cintamu-pada-nabi.html
Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
*24 PENGAJAR BAHASA ARAB DAN 336 SANTRI, YUK BANTU KAMI*
Salah satu konsentrasi dakwah YPIA selama 20 tahun terakhir ini adalah membuka berbagai sarana pembelajaran bahasa Arab untuk kaum muslimin
Karena bahasa Arab adalah kunci yang sangat penting dalam mendulang berbagai mutiara faedah dari Alquran, sunnah, dan berbagai kitab para ulama yang istiqomah di atas jalan salaful ummah
*DONASI ANDA MENJADI BAGIAN PENUNJANG DALAM PROYEK AKHIRAT INI*
Pada bulan Juni 2023 tercatat Ma'had Umar bin Khattab yang dikelola YPIA telah berkontribusi mendidik 336 kaum muslimin untuk belajar bahasa Arab yang diampu oleh 24 staf pengajar
Dalam proyek Wisma muslim dan muslimah secara rutin YPIA juga menghadirkan pembelajaran bahasa Arab untuk ratusan santri
Anda bisa menjadi bagian dari proyek akhirat ini melalui wasilah donasi yang akan digunakan untuk pengembangan dan operasional dakwah YPIA
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK BANTU OPERASIONAL YPIA*
Donasi bisa disalurkan melalui website resmi https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
*bantu santri penghafal Alquran berdakwah di tengah masyarakat*
Selain menyediakan sarana pendidikan untuk menghafal Alquran, YPIA juga menyediakan kesempatan bagi para santri Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi untuk ikut menebarkan dakwah yang bersumber dari Alquran dan Sunnah sesuai pemahaman salafus shalih
Anak-anak muda ini berdakwah dengan memberikan pembelajaran membaca Alquran dan pemahaman bahasa Arab untuk warga sekitar, mereka juga memfasilitasi masyarakat untuk mendulang ilmu syar'i dengan mengadakan kajian bersama para ustadz di Yogyakarta
*DONASI ANDA AKAN BERKEMBANG MENJADI BANYAK AMAL KEBAIKAN*
Dukungan yang anda salurkan akan digunakan untuk:
Biaya pendidikan dan makanan sehari-hari untuk para santri
Biaya teknis bulanan operasional dari Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi
Biaya untuk kegiatan dakwah dan sosial di masyarakat yang dilakukan oleh para santri
SEGERA AMBIL KESEMPATAN INI
Allah ta'ala berfirman
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar-rahman: 60)
Dan Allah ta'ala adalah sebaik-baik pemberi balasan
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 BISA BANTU RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/dukungan-untuk-para-penghafal-quran/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
Bahaya Kezaliman dan Berlaku Semena-Mena
Silakan baca penjelasannya dalam teks khotbah jumat berikut
https://muslim.or.id/87681-teks-khotbah-jumat-bahaya-kezaliman-dan-berlaku-semena-mena.html
Perkara yang wajib untuk ditanyakan dalam masalah agama adalah perkara-perkara yang wajib ‘ain bagi setiap orang. Dan juga perkara-perkara yang setiap orang tidak diberi toleransi untuk tidak mengetahuinya, di antaranya tiga landasan utama.
Читать полностью…