Hanya Allah Yang Berhak Disembah
Ketika kita membaca lembaran Al Qur’an, maka perintah pertama yang akan kita dapatkan adalah perintah untuk menyembah kepada Allah Ta’ala semata. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (21) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (22)
”Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah [2] : 21-22)
Dalam ayat ini, ketika memerintahkan manusia agar beribadah kepada-Nya semata, Allah Ta’ala berdalil bahwa Dia-lah satu-satunya Dzat yang telah memelihara mereka dengan berbagai jenis kenikmatan, yang telah menciptakan mereka setelah sebelumnya tidak ada, dan memberikan nikmat kepada mereka dengan nikmat dzahir maupun batin. Sehingga Allah pun melarang manusia untuk mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah Ta’ala dari para makhluk-Nya, sehingga mereka menyembahnya sebagaimana menyembah Allah dan mencintainya sebagaimana mencintai Allah Ta’ala. Padahal sesembahan-sesembahan selain Allah itu juga makhluk yang diberi rizki dan dipelihara oleh Allah Ta’ala, tidak memiliki sedikit pun di langit maupun di bumi, dan mereka juga tidak mampu mendatangkan manfaat atau menolak bahaya. (Lihat Taisir Karimir Rahman, hal. 45)
Nabi Muhammad Tidak Berhak untuk Disembah
Meskipun sudah sedemikian jelasnya petunjuk dari Allah Ta’ala, namun ternyata masih banyak kita jumpai kaum muslimin yang bersikap berlebih-lebihan terhadap sebagian dari para makhluk-Nya. Salah satunya adalah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka mengagungkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan melebihi batas, sampai-sampai mengangkatnya kepada derajat yang sejajar dengan Allah, yang memiliki sifat-sifat rububiyyah seperti mencipta, mengurus makhluk, mendatangkan manfaat, dan menolak bahaya.
Sebagian kaum muslimin meyakini bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat menolong mereka terkait masalah-masalah yang mereka hadapi. Atau meyakini bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat mengabulkan doa, keinginan atau permohonan mereka. Atau keyakinan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat memenuhi dan mencukupi kebutuhan-kebutuhan mereka.
Demikianlah sikap yang berlebih-lebihan sebagian kaum muslimin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka menyifati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sifat-sifat yang hanya berhak dimiliki oleh Allah Ta’ala. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
لاَ تُطْرُوْنِيْ كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ، فَقُوْلُوْا: عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلِهِ
”Janganlah kaliah berlebih-lebihan memuji (menyanjung) diriku sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan memuji Ibnu Maryam (Isa). Sesungguhnya aku adalah hamba, maka katakanlah,’Hamba Allah dan Rasul-Nya.’“ (HR. Bukhari no. 3445)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/29835-hanya-allah-yang-berhak-disembah-01.html
Ust. M. Saifudin Hakim
Sebagai orang yang beriman, kita harus senantiasa sadar bahwa setiap orang pasti pernah terjerumus ke dalam kesalahan. Lalu, bagaimana cara kita menyikapi kesalahan tersebut?
Temukan jawabannya di artikel berikut ini
https://muslim.or.id/87840-bimbingan-islam-dalam-menyikapi-kesalahan-orang-lain.html
3 Pelajaran Penting dari Palestina
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/490-pelajaran-dari-palestina.html
Orang yang terus menerus dalam kemaksiatan, namun tidak mendapatkan teguran, mungkin tidak sadar bahwa mereka sedang ditarik perlahan ke jurang kehancuran. Ini adalah tanda bahwa Allah mungkin telah meninggalkannya.
Читать полностью…*KOS-KOSAN GRATIS AREA UPN UNTUK MAHASISWA MUSLIM YANG SEDANG MENITI JALAN HIDAYAH*.
Wisma Miftahul Khoir, begitulah kami menyebut properti kos-kosan yang difungsikan selain sebagai tempat tinggal untuk para mahasiswa juga digunakan sebagai sarana untuk belajar Islam secara intensif dari dasar
Di sinilah para mahasiswa bisa bertemu dan bersahabat dengan teman-teman solih yang bisa saling menyemangati dan menasehati di atas jalan hidayah
Babarsari, di salah satu sudut kota Jogja inilah Wisma Miftahul Khoir menjadi naungan untuk anak-anak muda mahasiswa untuk belajar Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih
Belajar membaca dan menghafal Alquran, belajar bahasa Arab dari dasar, dan menyesapi berbagai ilmu syar'i yang kelak akan menjadi salah satu kenangan terindah di Jogja
Wisma Miftahul Khoir adalah satu diantara 10 kos-kosan yang diamanahkan para pemilik properti untuk dikelola YPIA sebagai sarana mendulang amal ibadah
*TERSISA 5 KAMAR*
Masih ada 5 kamar kosong. Biaya sewa gratis. Ada biaya operasional pendidikan. Yuk teman-teman yang mau bergabung bisa menghubungi kami via nomor : 0853 3634 3030 (wa). Semoga Allah beri kemudahan
Wahai kaum muslimin, tetaplah di jalan Allah, pegang erat-erat agama Islam ini di zaman fitnah dan masa sulit ini. Jadilah orang yang bijak atas setiap apa yang kita dengar, bijak atas apa yang kita lihat dan kita saksikan. Berdoalah terus kepada Allah Ta’ala, mintalah selalu hidayah kepada-Nya, karena tanpa hidayah Allah Ta’ala, hidup di zaman fitnah ini begitu berat dan sulit.
Читать полностью…Refleksi Lembaga Dakwah Islam sebagai Solusi Problematika Pemuda Saat Ini
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87995-solusi-problematika-pemuda-saat-ini.html
اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْىِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ
“Ya Allah, turunkanlah hujan pada hamba-Mu, pada hewan ternak-Mu, berikanlah rahmat-Mu, dan hidupkanlah negeri-Mu yang mati.” [HR. Abu Daud no. 1176, hasan]
*SAAT HACKER DAN MALWARE MENYERANG WEBSITE DAKWAH SUNNAH*
Tiba-tiba kecepatan akses ke muslim.or.id dan muslimah.or.id melambat bahkan sampai tidak bisa diakses sama sekali
Terkadang ada beberapa halaman yang sengaja dipublikasikan oleh hacker atau mawar untuk menyebarkan informasi terlarang secara hukum
20 tahun mewarnai jagat Maya Indonesia dengan artikel-artikel Islam yang berlandaskan Alquran dan Sunnah tentu akan memiliki banyak pengalaman dengan dunia pembajakan
Alhamdulillah Allah ta'ala menghadirkan ikhwan-ikhwan relawan yang mendarmakan ilmu dan waktunya di bidang IT untuk melindungi aset besar kaum muslimin di Indonesia ini
Teman-teman juga bisa ikut berpartisipasi dalam mendermakan sebagian hartanya untuk mensupport operasional bulanan kedua website ini
*UPDATE 7 OKTOBER 2023*
TERKUMPUL rp1.700.000
KEBUTUHAN BULANAN RP 17 JUTA
Dukungan anda akan dialokasikan untuk produksi konten artikel, video, poster dakwah di berbagai media online muslim.or.id dan muslimah.or.id
Selain itu dukungan yang anda salurkan juga akan didistribusikan untuk proses maintenance, optimasi, dan pengembangan website dakwah secara teknis
Yuk, jadi bagian dari proyek besar ini
*DUKUNGAN MULAI RP10.000*
Salurkan dukungan anda melalui website berikut:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
Saudaraku, iblis dan bala tentaranya sama sekali tidak akan menaruh belas kasihan kepadamu. Hari demi hari mereka jalani dengan rencana-rencana baru. Waktu demi waktu korban berjatuhan. Hati demi hati manusia mereka jajah dan cabik-cabik. Peperangan belum usai, saudaraku…!!! Kapankah kita sadar dengan tipu daya dan makar setan kepada kita.
Читать полностью…Apa saja keutamaan dan rukun hikmah dalam berdakwah?
Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini
https://muslim.or.id/87798-keutamaan-dan-rukun-hikmah.html
اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا
“Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami.” [HR. Bukhari no. 1014 dan Muslim no. 897]
Pemalsuan hadis dan kebohongan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah sesuatu yang spontan. Melainkan sebuah rencana yang sudah terorganisir yang diciptakan oleh para ahli bid’ah untuk melawan Islam sebagai bentuk pelampiasan akan kebencian mereka yang terpendam.
Silakan baca pembahasan lengkapnya di artikel berikut ini
https://muslim.or.id/88003-inilah-sebab-sebab-terjatuh-ke-dalam-kesyirikan-bag-2.html
Rincian Ulama Tentang Pemanfaatan Gambar Makhluk Bernyawa [1/2]
Setelah kita mengetahui bahwa hukum asalnya terlarang memanfaatkan shurah, dan juga telah kita sebutkan ada pemanfaatan yang dibolehkan, maka pembahasan tentang iqtina’ (pemanfaatan) gambar makhluk bernyawa ini perlu kita rinci menjadi beberapa keadaan. Ini sebagaimana dijelaskan oleh seorang ulama fikih besar abad ini, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah, yang ringkasnya adalah sebagai berikut:
Jenis pertama: shurah mujassamah, yaitu gambar yang terdapat anggota badannya lengkap, maka tidak boleh menggunakannya. Telah dinukil oleh Ibnul Arabi bahwa ulama ijma akan hal ini. Disebutkan dalam Fathul Baari (10/388) bahwa Ibnul Arabi mengatakan:
وهذا الإجماع محله في غير لعب البنات كما سأذكره في باب من صور صورة
“Ini (haramnya menggambar makhluk bernyawa) adalah ijma ulama, kecuali mainan anak perempuan sebagaimana yang akan saya sebutkan pada bab bentuk-bentuk gambar”.
Jenis kedua: shurah ghayru mujassamah, yaitu gambar yang berupa raqam (bagian-bagian dari anggota badan). Jenis ini dirinci lagi:
Pertama: gambar yang digantung untuk diagungkan. Seperti gambar raja, presiden, menteri, ulama, kyai, tokoh-tokoh dan semisalnya. Pemanfaatan seperti ini hukumnya haram karena termasuk ghuluw (pengkultusan) terhadap makhluk dan tasyabbuh (menyerupai) para penyembah berhala. Selain itu juga ini menjadi sarana menuju kesyirikan. Sebagaimana dalam hadits dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, ia berkata:
دَخَلَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَكَّةَ، وَحَوْلَ الكَعْبَةِ ثَلاَثُ مِائَةٍ وَسِتُّونَ نُصُبًا، فَجَعَلَ يَطْعُنُهَا بِعُودٍ فِي يَدِهِ، وَجَعَلَ يَقُولُ: “﴿ جَاءَ الحَقُّ وَزَهَقَ البَاطِلُ ﴾ [الإسراء: 81]”
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam masuk ke kota Makkah. Ketika itu di sekitar Ka’bah ada 360 berhala. Maka beliau pun menghancurkan berhala-berhala tersebut dengan kayu yang ada di tangan beliau, sambil membaca ayat (yang artinya) : “telah datang al Haq dan telah hancur kebatilan” (QS. Al Isra’: 81)” (HR. Bukhari no.2478, Muslim no.1781).
Kedua: gambar yang digantung untuk dikenang. Semisal orang-orang yang menggantung gambar orang tuanya, anaknya, temannya, sahabatnya di ruangan mereka. Pemanfaatan seperti ini juga diharamkan karena dua alasan:
1. Akan timbul keterikatan hati pada individu yang digantung gambarnya tersebut, dengan keterikatan yang kuat. Ini akan berpengaruh besar terhadap kecintaan seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya serta syariat-Nya. Sehingga membagi rasa mahabbah (cinta) seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya dengan cinta kepada makhluk. Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu mengatakan:
أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا ما، عسى أن يكون بَغِيضَكَ يومًا ما، وأَبْغِضْ بَغِيضَكَ هَوْنًا ما عسى أن يكونَ حَبِيبَكَ يومًا ما
“Cintailah orang yang kau cintai sekadarnya, bisa jadi ia menjadi orang yang engkau benci suatu hari. Dan bencilah orang yang engkau benci sekadarnya, bisa jadi ia menjadi orang yang engkau cintai suatu hari” (HR. Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no.992, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrad).
2. Terdapat hadits dalam Shahih Al Bukhari dari Abu Thalhah radhiallahu’anhu, ia berkata: aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ
“Malaikat tidak masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar makhluk bernyawa” (HR. Bukhari no.3225, Muslim no.2106).
...
Sungguh, kehinaan dan ketertindasan umat ini akan tercabut dengan kembalinya umat pada agama Islam yang murni, yaitu dengan meniti manhaj salaf.
Читать полностью…Dengan kita mengetahui bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat obat, maka bagi mereka yang merasa kesehatan mentalnya tidak maksimal, segeralah mengambil sebab dengan banyak mendekatkan diri kepada Allah dengan membaca Al-Qur’an, menghafalkannya, mengamalkannya, kemudian menempuh sebab syar’i berupa datang ke psikolog atau psikiater agar ia bisa semakin menikmati ibadahnya kepada Allah ‘Azza Wajalla.
Читать полностью…Mari kita do’akan kaum muslimin yang muwahhid yang menjadi korban kezaliman tentara Yahudi di Jalur Gaza khususnya, dan Palestina umumnya, agar mendapatkan syahadah fii sabiilillah dan semoga kita dikumpulkan bersama para Nabi, shiddiiqiin, para syuhada’ dan orang-orang saleh.
Читать полностью…Wahai saudaraku, jangan pernah lupa bahwa yang Allah Ta’ala perintahkan untuk diusahakan dan diupayakan dengan keras dan susah payah adalah kehidupan akhirat. Adapun kehidupan dunia, maka diambil secukupnya saja.
https://muslim.or.id/88319-awas-jangan-sampai-salah-orientasi-dalam-kehidupan-ini.html
Apa yang tampak sebagai kenikmatan di dunia ini, mungkin justru menjadi belenggu bagi kehidupan akhirat seseorang. Di sisi lain, orang yang terlihat mengalami kesulitan dan cobaan di dunia ini, bisa jadi justru berada dalam rahmat dan lindungan Allah Ta’ala.
https://muslim.or.id/88005-jangan-teperdaya-dengan-ilusi-dunia.html
Derita Palestina Akibat Kekejaman Yahudi
Yahudi dan orang-orang musyrik. Dua kelompok inilah musuh Islam yang paling keras dalam berupaya untuk menghancurkan umat Islam. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh akan kalian dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).” (QS. al-Maa’idah [5]: 82).
Oleh sebab itu haram hukumnya bagi umat Islam memberikan loyalitas kepada musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidak akan kamu temukan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir justru berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan rasul-Nya, meskipun orang-orang itu adalah ayah-ayah mereka, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka, atau kerabat mereka…” (QS. al-Mujadilah [58]: 22).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal kecintaan, berkasih sayang, dan hubungan perasaan di antara sesama mereka adalah laksana satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang kesakitan, maka semua anggota tubuh yang lain pun akan saling membantunya dengan merasakan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhari [6011] dan Muslim [2586], dari an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ini lafazh Muslim).
Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengatakan, “Hadits ini menunjukkan bahwa seorang mukmin akan turut merasa susah dan sedih karena sesuatu yang membuat susah dan sedih saudaranya sesama mukmin yang lain.” (Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 163).
Sesungguhnya bumi Palestina merupakan bagian dari tanah air kaum muslimin. Kaum muslimin yang berada di sana adalah saudara-saudara kita seaqidah. Musibah yang menimpa mereka akibat kekejaman Yahudi merupakan musibah yang menimpa kita pula. Doa dan bantuan kita untuk mereka adalah wujud persaudaraan di jalan Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Jika Allah menolong kalian, maka niscaya tidak akan ada yang dapat mengalahkan kalian. Namun, jika Allah membiarkan kalian (tidak memberikan pertolongan), maka siapakah lagi yang dapat menolong kalian setelah-Nya. Maka kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin itu bertawakal.” (QS. Ali Imran [3]: 160).
Penulis: Ust. Ari Wahyudi S.Si.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/21542-derita-palestina-akibat-kekejaman-yahudi.html
*KETIKA HACKER BAIK MEMBANTU WEBSITE MUSLIM.OR.ID*
Sebuah email asing masuk ke admin it muslim.or.id
Pengirim email menuliskan bahwa dia telah menemukan beberapa celah keamanan di website yang telah dikunjungi 12 juta kali selama 1 tahun terakhir ini
Lebih lanjut hacker tersebut menuliskan bahwa dia sengaja memberitahukan semua celah keamanan tersebut karena website muslim.or.id dianggap sebagai website yang memiliki kontribusi dalam kebaikan
Sungguh banyak sekali orang-orang yang Allah ta'ala hadirkan untuk membantu mediamuslim.or.id dalam memurnikan aqidah dan menebarkan sunnah melalui konten Islami
*UPDATE 7 OKTOBER 2023*
TERKUMPUL rp1.700.000
KEBUTUHAN BULANAN RP 17 JUTA
Dukungan anda akan dialokasikan untuk produksi konten artikel, video, poster dakwah di berbagai media online muslim.or.id dan muslimah.or.id
Selain itu dukungan yang anda salurkan juga akan didistribusikan untuk proses maintenance, optimasi, dan pengembangan website dakwah secara teknis
Yuk, jadi bagian dari proyek besar ini
*DUKUNGAN MULAI RP10.000*
Salurkan dukungan anda melalui website berikut:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
Terlalu Banyak Tertawa Mengeraskan Hati
Tertawa dan bercanda bagaikan garam dalam kehidupan. Tertawa dan bercanda dibutuhkan oleh manusia dalam menjalani kesibukan sehari-hari yang terkadang menjenuhkan, bahkan suri teladan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang tersenyum dan tertawa bahkan bercanda dengan para sahabatnya dan anak kecil.
Contoh bercandanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam yaitu kisah beliau bersama kepada seorang nenek tua, beliau mengatakan bahwa tidak ada nenek-nenek di surga, sehingga nenek tersebutpun pergi dengan sedih dan tentunya beliau segera memanggil dan menjelaskan yang sebenarnya.
عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: أَتَتْ عَجُوزٌ إِلَى النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-، فَقَالَتْ: (يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ) فَقَالَ: يَا أُمَّ فُلاَنٍ، إِنَّ الْجَنَّةَ لاَ تَدْخُلُهَا عَجُوزٌ. قَالَ: فَوَلَّتْ تَبْكِي فَقَالَ: (( أَخْبِرُوهَا أَنَّهَا لاَ تَدْخُلُهَا وَهِيَ عَجُوزٌ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ : { إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا عُرُبًا أَتْرَابًا }
Diriwayatkan dari Al-Hasan radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Seorang nenek tua mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nenek itu pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke dalam surga!’ Beliau pun mengatakan, ‘Wahai Ibu si Anu! Sesungguhnya surga tidak dimasuki oleh nenek tua.’ Nenek tua itu pun pergi sambil menangis. Beliau pun mengatakan, ‘Kabarkanlah kepadanya bahwasanya wanita tersebut tidak akan masuk surga dalam keadaan seperti nenek tua. Sesungguhnya Allah ta’ala mengatakan: (35) Sesungguhnya kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung. (36) Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. (37) Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS Al-Waqi’ah).”[Mukhtashar Syamaa-il dan Ash-Shahiihah no. 2987]
Jadi bercanda dan tertawa boleh-boleh saja, asalkan tidak dilakukan terus menerus dan menjadi kebiasaan hidupnya. Terlalu banyak tertawa akan membuat keras hati bahkan bisa mematikan hati. Hati sulit menerima kebenaran dan tersentuk dengan kebaikan dan kelembutan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ
“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” [HR. Tirmidzi 2/50, Dishahihkan Syaikh Al-Albani]
Kehidupan di dunia ini tidaklah disikapi dengan bercanda terus dan tertawa terus. Apalagi kehidupan di dunia ini hanya sementara dan merupakan tempat menanam bekal untuk kehidupan akhirat yang selamanya. Apakah bisa kita menanam bekal dengan terus-menerus bercanda dan tertawa? Bahkan jika kita memikirkan nasib kita yang belum pasti apakah masuk neraka atau surga, kita akan banyak menangis dan sedikit tertawa.
Lanjut baca:
https://muslim.or.id/43399-terlalu-banyak-tertawa-mengeraskan-hati.html
Ust. dr. Raehanul Bahraen
Inilah 4 Tingkatan Hikmah dalam Berdakwah
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87800-tingkatan-hikmah-dalam-berdakwah.html
Salah Paham Tentang Wali
Banyak orang yang salah memahami mengenai wali. Mereka mengira wali Allah adalah orang-orang yang bisa melakukan perkara-perkara yang ajaib-ajaib. Dari kesalah-pahaman inilah timbul berbagai macam penyimpangan dan kesesatan. Karena orang-orang yang bisa melakukan perkara yang ajaib-ajaib kemudian dikultuskan bahwan disembah.
Wali Terbebas dari Beban Syariat?
Orang-orang awam juga berkeyakinan bahwa wali itu adalah orang yang sudah tidak lagi menjalankan syariat agama, karena sudah mencapai level teratas dalam agama. Jadi mereka orang yang dianggap wali, sudah tidak wajib lagi shalat, tidak wajib puasa, tidak wajib menutup aurat, boleh minum khamr, zina, mencuri, dll. Keyakinan ini jelas batilnya.
Padahal manusia yang paling bertaqwa kepada Allah ta’ala, wali yang paling wali, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, tidak pernah meninggalkan syariat bahkan sampai akhir hidupnya. Dari Aisyah radhiallahu ta’ala ‘anha, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika beliau sakit menjelang wafatnya beliau bersabda:
أَصَلَّى النَّاسُ؟ فَقَالُوْا: لَا هُمْ يَنْتَظِرُونَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: ضَعُوا لِي مَاءً فِي الْمِخْضَبِ
“Apakah orang-orang telah melaksanakan shalat?”. Para Sahabat menjawab, “Belum wahai Rasulullah, mereka masih menunggu engkau (untuk menjadi imam)”. Lalu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Taruhkanlah air untukku pada al-mikhdhab (tempat air)” (HR. Bukhari no.687, Muslim no. 418).
Demikian juga para sahabat Nabi, yang mereka jelas para wali Allah yang mulia, mereka tidak ada yang meninggalkan syariat sampai akhir hayatnya. Lihat bagaimana Umar bin Khathab radhiallahu’anhu ketika sakaratul maut akibat ditusuk oleh Abu Lu’luah, beliau tetap melaksanakan shalat. Dari Musawwar bin Makhramah radhiallahu’anhu:
أنَّه دخَلَ مع ابنِ عبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهما على عُمرَ رَضِيَ اللهُ عَنْه حين طُعِن، فقال ابنُ عبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهما: (يا أميرَ المؤمنين، الصَّلاةَ! فقال: أجَلْ! إنَّه لا حَظَّ في الإسلامِ لِمَنْ أضاعَ الصَّلاةَ)
“Ia masuk ke rumah Umar bin Khathab bersama Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma ketika Umar (pagi harinya) ditusuk (oleh Abu Lu’luah). Maka Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata: Wahai Amirul Mukminin, ayo shalat! Umar pun menjawab: betul, tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang menyia-nyiakan shalat” (HR. Malik dalam Al Muwatha, 1/39, dishahihkan Al Albani dalam Irwaul Ghalil, 1/225).
Maka jelaslah kebatilan keyakinan bahwa wali itu adalah orang yang boleh meninggalkan syariat.
Wali Allah adalah Setiap Orang yang Bertaqwa
Allah ta’ala sudah mendefinisikan wali dalam Al Qur’an. Allah ta’ala berfirman:
مَا كَانُوا أَوْلِيَاءَهُ إِنْ أَوْلِيَاؤُهُ إِلَّا الْمُتَّقُونَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
“dan mereka (kaum Musyrikin) bukanlah wali-wali Allah? Wali-wali Allah hanyalah orang-orang yang bertaqwa. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui” (QS. Al Anfal: 34).
At Thabari rahimahullah (wafat 310 H) menuturkan:
يعني: الذين يتقون الله بأداء فرائضه, واجتناب معاصيه
“Wali Allah adalah yang bertaqwa kepada Allah, menjalankan semua kewajiban-Nya, dan meninggalkan semua larangan-Nya” (Tafsir Ath Thabari).
As Sa’di rahimahullah menjelaskan:
وهم الذين آمنوا باللّه ورسوله، وأفردوا اللّه بالتوحيد والعبادة، وأخلصوا له الدين
“Wali Allah adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka mentauhidkan Allah dalam ibadah dan mengikhlaskan amalan hanya kepada Allah” (Taisir Karimirrahman).
Maka tidak benar bahwa wali Allah itu adalah orang yang punya khawariqul ‘adah (keajaiban-keajaiban). Bahkan semua orang yang beriman dan bertaqwa adalah wali Allah. Semakin tinggi ketaqwaannya dan pengamalannya terhadap syariat agama, semakin tinggi pula kewaliannya.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/53415-salah-kaprah-mengenai-wali-dan-karomah.html
Ust. Yulian Purnama
*5.000 BULETIN DAKWAH GRATIS TENTANG TIPU DAYA PINJOL DAN JUDI*
PLAY VIDEO https://youtube.com/shorts/-ELpzAjHaVI?si=Pulg9_fBxUTT-Gwo
Kak Didin ikut menghimbau kaum muslimin untuk membantu menyebarkan buletin At Tauhid pekan lalu yang berjudul tipu daya pinjol dan judi slot
Sungguh miris sekali mengetahui data terbaru mengenai jumlah pemain judi online di Indonesia yang mencapai lebih dari 2 juta orang
Belum lagi kasus mengenai pinjol yang jelas-jelas mengandung unsur riba yang telah Allah haramkan sebagai sebuah dosa yang sangat besar
*UPDATE DUKUNGAN UNTUK BULETIN DAKWAH AT TAUHID*
7 Oktober 2023
TERKUMPUL satu juta dua ratus
KEBUTUHAN BULANAN RP6.000.000
*BANTU CETAK 20.000 BULETIN SETIAP BULAN DI 307 LOKASI DAN MENGHADIRKAN 4 MAJELIS ILMU DI TENGAH MASYARAKAT SETIAP BULAN*
Buletin dakwah ini secara rutin dicetak sebanyak 5000 lembar setiap pekan untuk didistribusikan secara gratis setiap hari Jumat di 307 masjid di Jogja dan di luar daerah
Buletin dakwah ini secara gratis bisa didistribusikan siapa saja yang memiliki semangat menjadi wasilah kebaikan di tengah kaum muslimin
Lebih dari 100 orang telah ikut serta menjadi pejuang dakwah pendistribusi buletin yang memuat materi ilmu syar'i sesuai dengan pemahaman salafus shalih.
Anda bisa membantu kami mulai Rp 500 untuk cetak 1 buletin 4 halaman
*MULAI RP10.000 BISA BANTU DAKWAH BULETIN AT TAUHID*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-buletin-at-tauhid/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
BAPAK-BAPAK IKUT NYANTRI, YUK BANTU MA'HAD YAA ABATI
Salah satu upaya nyata YPIA Yogyakarta dalam memutus mata rantai pengasuhan anak yang tidak berlandaskan Alquran dan Sunnah sesuai pemahaman salafus shalih adalah dengan menghadirkan Ma'had khusus untuk para ayah dan calon ayah
Karena sekedar menyandang status sebagai seorang ayah itu adalah hal yang mudah namun menjadi figur kepala keluarga yang bisa mengantarkan anak-anak dan istri ke pintu surga adalah tanggung jawab besar yang harus terus diusahakan sampai maut menjelang
*KENAPA MA'HAD YAA ABATI MEMBUTUHKAN BANTUAN ANDA?*
Selama ini YPIA Yogyakarta memanfaatkan masjid-masjid di sekitar kawasan kampung hijrah untuk menghadirkan majelis ilmu untuk para bapak-bapak yang ingin belajar ilmu syar'i secara intensif
Di sini para kepala keluarga akan belajar aqidah, manhaj, adab, akhlak, Alquran, dan berbagai ilmu lain yang menunjang keimanan seorang ayah dalam membina keluarganya
Selama mengikuti program intensif ini para santri bapak-bapak dibebankan biaya pendidikan namun qodarullah saat ini belum bisa menutup beban operasional YPIA Academy yang menaungi program Ma'had Yaa Abati
Dukungan anda bisa membantu kami dalam memberikan balas jasa untuk para staf dan Ustaz pengajar serta membantu operasional masjid-masjid yang digunakan untuk proses belajar mengajar
DUKUNGAN MULAI RP10.000
Salurkan dukungan anda melalui website berikut:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-dakwah-ypia-academy/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
*NASIHAT USTADZ SUFYAN BASWEDAN TENTANG SEKOLAH ISLAM DI JOGJA*
PLAY VIDEO https://youtu.be/9pUgJbryBk8?si=C76r3erezYNub14b
Pada bulan September 2023 lalu YPIA Yogyakarta mengadakan tabligh akbar spesial di Masjid agung Sleman Yogyakarta dengan pemateri ustad Sufyan Baswedan hafidzahullah
Acara ini sekaligus dilakukan dalam rangka sosialisasi proyek wakaf pembangunan sekolah Islam SMP Yaa Bunayya
*ANDA MASIH PUNYA KESEMPATAN*
Mari mulai tanam saham dakwah dalam bentuk wakaf pembangunan sekolah Islam untuk generasi muda yang tumbuh di atas Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih
Saham dakwah yang tidak akan membuahkan kerugian
Saham dakwah yang akan terus mengalirkan kebaikan selama sekolah ini terus bergerak untuk mencetak generasi rabbani
WAKAF MULAI RP10.000 DENGAN PROSPEK KEBAIKAN SEUMUR HIDUP INSYA ALLAH
YPIA bersama para kaum muslimin yang mencintai Allah dan semoga dicintai Allah telah memulai menanam benih kebaikan ini di SDIT Yaa Bunayya
Sekolah Islam yang dibangun di atas cita-cita yang mulia di salah satu sudut kota Yogyakarta
Tentu harapan ini ingin terus kami lanjutkan sampai ke jenjang selanjutnya agar visi misi mulia SDIT Yaa Bunayya terus bisa dilanjutkan ke tingkat SMP
SAATNYA MENJADI BAGIAN PERTAMA YANG MENANAM BENIH KEBAIKAN INI
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS Al-Baqarah: 261).
PAKET DONASI WAKAF BISA DISALURKAN MELALUI
Link donasi:
https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/
Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
DONASI MANUAL TRANSFER WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Rincian Ulama Tentang Pemanfaatan Gambar Makhluk Bernyawa [2/2]
Jenis ketiga: gambar tersebut digantung untuk hiasan dan aksesoris. Ini juga diharamkan berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiallahu’anha:
قَدِمَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ مِن سَفَرٍ، وقدْ سَتَرْتُ بقِرَامٍ لي علَى سَهْوَةٍ لي فِيهَا تَمَاثِيلُ، فَلَمَّا رَآهُ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ هَتَكَهُ وقالَ: أشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَومَ القِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهُونَ بخَلْقِ اللَّهِ قالَتْ: فَجَعَلْنَاهُ وِسَادَةً أوْ وِسَادَتَيْنِ
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pulang dari safar. Ketika itu aku menutup jendela rumah dengan qaram (tirai) yang bergambar (makhluk bernyawa). Ketika melihatnya, wajah Rasulullah berubah. Beliau bersabda: “wahai Aisyah orang yang paling keras adzabnya di hari kiamat adalah yang menandingi ciptaan Allah“. Lalu aku (Aisyah) memotong-motong tirai tersebut dan menjadikannya satu atau dua bantal” (HR. Bukhari no.5954, dan Muslim no.2107).
Demikian juga ‘Aisyah radhiallahu’anha mengatakan:
أنَّها اشْتَرَتْ نُمْرُقَةً فيها تَصاوِيرُ، فَقامَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بالبابِ فَلَمْ يَدْخُلْ، فَقُلتُ: أتُوبُ إلى اللَّهِ ممَّا أذْنَبْتُ، قالَ: ما هذِه النُّمْرُقَةُ قُلتُ: لِتَجْلِسَ عليها وتَوَسَّدَها، قالَ: إنَّ أصْحابَ هذِه الصُّوَرِ يُعَذَّبُونَ يَومَ القِيامَةِ، يُقالُ لهمْ: أحْيُوا ما خَلَقْتُمْ، وإنَّ المَلائِكَةَ لا تَدْخُلُ بَيْتًا فيه الصُّورَةُ
“‘Aisyah membeli numruqah (bantal yang digunakan untuk duduk) yang di sana ada gambar makhluk bernyawa. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika datang beliau di depan pintu dan tidak mau masuk ke dalam rumah. Maka aku (Aisyah) bertanya: “Wahai Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah, dosa apa yang telah aku lakukan?”. Beliau bersabda: “Bantal apakah ini?”. ‘Aisyah menjawab: “Untuk tempat duduk anda atau anda jadikan sebagai bantal”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya orang yang menggambar gambar ini akan disiksa pada hari Kiamat. Akan dikatakan kepada mereka: ‘Hidupkan gambar yang telah kalian buat’. Beliau bersabda: “Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada gambarnya”” (HR. Bukhari no. 5957).
Jenis keempat: gambar tersebut dihinakan. Seperti gambar yang ada di karpet atau di bantal. Atau gambar yang ada di bejana-bejana (gelas dan piring) atau alas makan, atau semisalnya. Imam An Nawawi menukil pendapat dari jumhur ulama dari kalangan sahabat dan tabi’in tentang bolehnya menggunakan gambar tersebut. Dan ini pendapat dari Sufyan Ats Tsauri, Malik, Abu Hanifah, Asy Syafi’i demikian juga pendapat mu’tamad dalam madzhab Hanabilah. Pendapat inilah yang sesuai dengan zahir hadits Aisyah tentang qaram (tirai) bergambar yang sudah disebutkan di atas.
Adapun kompromi antara hadits qaram (yang membolehkan gambar di bantal) dengan hadits numruqah (yang melarang gambar di bantal) adalah bisa jadi gambar shurah yang ada pada hadits qaram adalah gambar yang terpotong-potong sehingga bukan lagi gambar yang mujassamah. Sedangkan gambar shurah yang ada pada hadits numruqah adalah gambar yang mujassamah.
Jenis kelima: gambar yang termasuk ‘umumul balwa yaitu perkara yang sulit berlepas diri darinya. Seperti gambar yang ada di majalah, koran, dan sebagian buku. Dan orang yang memanfaatkan hal-hal tersebut bukan menjadi gambarnya sebagai tujuan, bahkan ia benci pada gambar-gambar yang ada, namun ia butuh pada benda-benda tersebut (buku, majalan, koran, dst). Dan untuk menghilangkan gambar-gambar yang ada itu sulit sekali. Demikian juga gambar yang ada pada uang, berupa gambar raja atau gambar pejabat atau gambar para tokoh, yang ini terjadi di negeri-negeri Islam. Maka menurut saya, gambar yang jenis tidak mengapa dimanfaatkan. Karena Allah ta’ala tidak menjadikan kesulitan pada para hamba-Nya dan tidak membebani hamba-Nya sesuatu yang tidak dimampuinya.
(Diringkas, dengan beberapa penambahan, dari penjelasan beliau dalam Majmu Fatawa wa Rasail Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, 2/254).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/55601-kupas-tuntas-hukum-gambar-makhluk-bernyawa-bag-2.html
@muslimorid
*KENAPA KITA HARUS BANTU MAHAD AL ILMI?*
Di sini, kita tidak akan mendapati adanya ruang kelas, ruang serbaguna, atau ruangan khusus layaknya seperti di pondok pesantren pada umumnya.
Berbagai pembelajaran ilmu syar'i secara intensif dilakukan dari masjid ke masjid di kampung Pogung, Sleman, Yogyakarta, tepatnya di sebelah utara Fakultas Teknik kampus UGM.
Kurang lebih 20 tahun Ma'had Al Ilmi secara konsisten menghadirkan pembelajaran Alquran dan Sunnah sesuai pemahaman salafus shalih untuk para mahasiswa yang rindu dengan kemuliaan Islam.
*MEREKA ALUMNI MA'HAD AL ILMI*
Pernah berkiprah menggerakkan dakwah melalui Buletin At Tauhid, menjadi kontributor muslim.or.id, mengelola dan membina rumaysho.com, hingga berdakwah di pelosok daerah gunung kidul, yang kini menjadi sentra dakwah sunnah di sana. Beliaulah Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal hafizahullah.
Lalu, ada seorang alumni yang punya kiprah besar di bidang kedokteran dan dakwah sunnah di Indonesia. Beliaulah Ustadz Raehanul Bahraen hafizahullah, yang kini aktif di Yayasan Indonesia Bertauhid.
*MA'HAD AL ILMI MEMBUTUHKAN BANTUAN KITA*
Karena mayoritas Santri Mahad Al Ilmi berasal dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi maka selama ini YPIA Yogyakarta memberikan subsidi pendidikan agar biaya yang ditanggung santri tidak terlalu besar.
Hanya Rp200.000, namun biaya tersebut belum bisa menutup beban operasional Ma'had Al Ilmi yang selama ini dibantu kaum muslimin.
Dukungan Anda bisa membantu YPIA dalam memberi balas jasa pada staf dan ustadz pengajar juga bisa membantu operasional masjid-masjid yang digunakan untuk belajar para santri.
*DUKUNGAN MULAI RP10.000*
Salurkan dukungan anda melalui website berikut:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-dakwah-ypia-academy/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
Berikut ini adalah sebab-sebab utama terjerumusnya manusia ke dalam kesyirikan.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/88001-inilah-sebab-sebab-terjatuh-ke-dalam-kesyirikan-bag-1.html