Kesempurnaan Islam dalam Memuliakan Akal (Bag. 4)
Hal-hal yang diketahui secara pasti dan bersumber dari para nabi, tidak mungkin terjadi kontradiksi dengan akal. Hal-hal yang diketahui secara pasti dan selaras dengan akal, tidak mungkin terjadi kontradiksi dengan wahyu yang disampaikan para nabi. [Al-Jawab Ash-Shahih liman Baddala Din Al-Masih, 4: 400]
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96324-kesempurnaan-islam-dalam-memuliakan-akal-4.html
Perintah dan Anjuran untuk Menginvestasikan Harta
Islam sangat antusias agar seluruh harta yang ada terdistribusi dengan maksimal. Harta yang ada beredar pada peredarannya yang alami, tidak ditahan, tidak disia-siakan, dan tidak dibatasi pemanfaatannya hanya untuk kalangan tertentu saja.
Lihatlah bagaimana Allah Ta’ala telah mengajarkan pengetahuan ini ribuan tahun sebelum gencarnya gerakan ekonomi dan peradaban barat.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al-Hasyr: 7)
Bagi Anda yang ingin menyalurkan hartanya untuk ikut berkontribusi dalam dakwah, bisa melakukannya dengan cara memasang iklan di website dan media sosial muslim.or.id
Info selengkapnya, hubungi kami melalui:
https://wa.me/6282134322005
Barakallahu fiikum
Nasihat untuk Mereka yang Terjerumus dalam Judi Online
Sebagaimana takwa kepada Allah menarik rezeki, meninggalkan takwa menarik kemiskinan. Rezeki Allah tidak didapatkan dengan cara meninggalkan ketaatan. Maka, bagaimana bisa Anda mengharapkan rezeki dari-Nya, dengan cara berjudi yang merupakan kemaksiatan besar??
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96641-nasihat-untuk-yang-terjerumus-dalam-judi-online.html
YUK BERDAKWAH BERSAMA MUSLIM.OR.ID DI BULAN MUHARRAM
Kebutuhan : Rp20.000.000/bulan
Di bulan Muharram yang mulia ini mari kita melazimi diri dengan berbagai amal mulia bersama muslim.or.id dan muslimah.or.id.
Atas izin Allah Ta'ala selama 3 tahun terakhir ini kedua website tersebut telah memproduksi lebih dari 1000 artikel, ribuan poster dan video nasihat islami di sosial media.
Berdasarkan data dari Google analytics website muslim.or.id dan muslimah.or.id telah dikunjungi lebih dari 36 juta kali selama 3 tahun terakhir ini.
Alhamdulillah sejak pertama kali dibuka pada 2005 silam banyak sekali orang-orang yang Allah Ta'ala hadirkan untuk membantu media muslim.or.id dalam memurnikan aqidah dan menebarkan sunnah melalui konten Islami.
Dukungan Anda akan dialokasikan untuk produksi konten artikel, video, poster dakwah di berbagai media online muslim.or.id dan muslimah.or.id.
Selain itu, dukungan yang Anda salurkan juga akan didistribusikan untuk proses maintenance, optimasi, dan pengembangan website dakwah secara teknis.
Yuk, jadi bagian dari proyek besar ini. Allah Ta'ala berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad[47]:7)
DUKUNGAN MULAI RP10.000
Salurkan dukungan Anda melalui website berikut:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik https://wa.me/6282225979555
“dan tidaklah kamu mendapati seseorang yang terjerumus dalam bid’ah kecuali karena ia kurang mengikuti petunjuk Sunnah dalam aspek pengetahuan dan pengamalannya”
Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah
Syarhu Hadits ‘Laa Yazni az-Zani’, hlm.35
“Kasihan, kasihan, orang yang malas untuk berdoa. Sungguh orang itu sudah menutup banyak akses menuju kebaikan dan karunia (dari Allah) bagi dirinya”
Syekh Bakr Abu Zaid rahimahullah
Tash-hihu ad-Du’a hlm. 61
Disyariatkannya Khotbah ketika Akad Nikah
Khotbah nikah ini hukumnya sunah menurut jumhur ulama dan tidak wajib. Hal ini karena terdapat hadis yang diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahkan seorang laki-laki dengan mahar berupa bacaan (hapalan) Al-Quran yang dia miliki (HR. Bukhari no. 2310, 5030).
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96440-hadis-disyariatkannya-khotbah-ketika-akad-nikah.html
Bagaimana Cara Menunjukkan Kebaikan?
Menunjukkan kebaikan itu cakupannya luas dan tidak hanya dengan ceramah saja. Kita juga bisa menunjukkan kebaikan dengan tulisan atau perbuatan.
Cara menunjukkan kebaikan dengan tulisan atau perbuatan, misalnya dengan menulis nasihat-nasihat yang kemudian dibagikan ke media sosial, mencetak poster ilmu agama dan ditempel ke masjid atau majalah dinding, senyum, salam, sapa, teladan yang baik, dan akhlak yang santun (jujur, tanggung jawab, adil, dan sebagainya).
Anda juga bisa ikut dalam menyebarkan kebaikan melalui tulisan bersama kami dengan cara berdonasi melalui:
>> https://bit.ly/supportmuslimorid <<
Semoga setiap tulisan yang dibaca, menjadi pahala untuk kita semua.
Barakallahu fiikum
Siapa saja berada di atas al-haq yang berlandaskan dalil yang sahih dan lurus, berkomitmen kuat dengannya dalam ucapan, perbuatan, keyakinan, meskipun ia sendirian, dialah orang yang benar dan lurus, dan selanjutnya pantas diikuti oleh orang lain.
Bahkan, seandainya tidak ada seorang pun yang berpegang teguh dengan al-haq, selama itu merupakan kebenaran, tetaplah merupakan kebenaran dan menjadi sumber keselamatan.
(Syarhu Masâili al-Jâhiliyyah hlm. 61)
Awas Bahaya Judi di Sekitar Kita
Sungguh benar firman Allah Ta’ala, tidaklah kita melihat sebuah kriminal, kekerasan, dan perselisihan, kecuali seringkali erat kaitannya dengan dunia minuman keras dan perjudian. Sungguh, inilah musibah yang diinginkan setan kepada umat manusia.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96358-teks-khotbah-jumat-awas-bahaya-judi-di-sekitar-kita.html
Keutamaan Ibadah Menundukkan Pandangan
Menundukkan pandangan mata merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Para ulama menyebutkan beberapa faedah dan keutamaan dari menundukkan pandangan.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96080-keutamaan-ibadah-menundukkan-pandangan.html
“Barangsiapa yang berbuat bid’ah di dalam agama islam yang ia anggap sebagai bid’ah hasanah, maka sungguh ia telah menuduh bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengkhianati risalah, karena Allah Ta’ala berfirman: “Hari ini telah Ku sempurnakan bagi kalian agama kalian.” Jadi, apa saja yang pada hari ini bukan sebagai agama, maka tidaklah hari ini dia menjadi agama.”
Imam Malik rahimahullah
Al ‘Itisham, 1/49
✨ [Penerimaan PERDANA Santri Baru Pesantren Mahasiswa Al-Mu'minun Yogyakarta] 📚
🟢 GRATIS Biaya Pendidikan dan Tempat Tinggal
👳♀️ KHUSUS IKHWAN/PUTRA
📜 Persyaratan :
1. Mahasiswa muslim
2. Mempunyai komitmen dan semangat yg tinggi
3. Bisa membaca Al-Qur'an dengan baik
4. Berkomitmen mengikuti peraturan yg berlaku
5. Mengisi formulir pendaftaran online
6. Mengikuti rangkaian tes pesantren
7. Diizinkan oleh orang tua/wali untuk mengikuti program pesantren
8. Tidak Merokok
📜 Cara Pendaftaran :
Membawa berkas KTM, KTP, Fotokopi Ijazah atau SKHU (semester 1), Fotokopi transkrip nilai
📜 Tes Seleksi :
Tertulis, Wawancara dan Hafalan Al-Qur'an
📝 Silahkan isi formulir online disini : s.id/PMAM2024
☎ Informasi lebih lanjut hubungi WhatsApp :
Ustad Mukmin wa.me/6287777287220
“Al Ma’azif (alat-alat yang mengeluarkan musik atau musik itu sendiri, lihat kitab Fath Al Bari, karya Ibnu Hajar dan Majmu’ Fatawa syekhul Islam-pent) adalah pemabuknya jiwa, dia berbuat kepada jiwa lebih dahsyat daripada apa yang diperbuat oleh cangkir-cangkir panas (khamr).
Jika mereka telah mabuk dengan suara-suara (nyanyian) maka akan masuk ke dalam diri mereka kesyirikan dan condong kepada perbuatan-perbuatan fahisyah (zina dan segala yang mendekatkannya-pent) dan kepada perbuatan zalim, maka akhirnya mereka melakukan kesyirikan, membunuh jiwa yang telah diharamkan oleh Allah serta berzina.
Dan tiga perkara ini banyak terdapat pada orang-orang yang suka mendengar musik; mendengarkan siulan dan tepuk tangan, adapun perihal kesyirikan maka banyak terdapat pada mereka yaitu dengan mencintai syekh mereka atau selainnya seperti mereka mencintai Allah Ta’ala”
Syekhul Islam rahimahullah
Majmu’ Fatawa, 10/417
Kisah Thalhah bin Ubaidillah (Bag. 2): Sifat Mulia dan Syahidnya Beliau
Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ’anhu merupakan sahabat mulia yang telah dikabarkan akan syahidnya. Ia juga merupakan salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Thalhah juga merupakan sahabat yang membersamai dan melindungi Rasulullah di perang Uhud ketika kaum musyrikin membalikkan keadaan dan mengepung kaum muslimin.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96517-kisah-thalhah-bin-ubaidillah-bag-2.html
“Orang yang benar-benar berakal adalah yang mengenali jati dirinya serta tidak terpedaya oleh pujian orang yang tidak mengerti tentang hakikat dirinya.”
(Ma’alim fi Thariq fi Thalabil ‘Ilmi, hal. 118)
Serahkan Semua Masalahmu kepada Allah
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
“Sesungguhnya para ulama (yang mengenal Allah) seluruhnya sepakat bahwa taufik adalah ketika Allah Ta’ala tidak menyerahkanmu kepada dirimu sendiri. Dan khudlan (keterpurukan, lawan dari taufik, pent.) adalah ketika Allah Ta’ala menyerahkanmu kepada dirimu sendiri (Allah jadikan manusia bersandar kepada dirinya sendiri, pent.)...” (Al-Wabil Ash-Shayyib, 1: 11)
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/96039-serahkan-semua-masalahmu-kepada-allah.html
“Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantungkan kebahagiaan dunia dan akhirat pada ittiba kepada beliau ﷺ, dan menjadikan celaka di dunia dan akhirat disebabkan menentang beliau ﷺ”.
Ibnul Qayyim rahimahullah
Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibad, 1/36
Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima
Apa rahasia yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setiap pagi yang menjadi kunci keberkahan dan keberhasilan hidup?
Sebuah doa yang penuh makna dan kekuatan, yang diajarkan langsung oleh beliau kepada kita untuk memulai hari dengan permohonan kepada Allah Ta’ala agar diberikan ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96500-doa-memohon-ilmu-rezeki-dan-amal-yang-diterima.html
Doa Memohon Perlindungan dari Kemalasan dan Keburukan di Usia Tua
Di antara berbagai doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ada satu doa yang memiliki makna yang sangat dalam dan sangat relevan bagi kehidupan kita saat ini, yaitu doa memohon perlindungan dari kemalasan dan keburukan di usia tua.
Silakan baca artikelnya lewat autan berikut
https://muslim.or.id/96337-doa-memohon-perlindungan-dari-kemalasan-dan-keburukan-di-usia-tua.html
Kesempurnaan Islam dalam Memuliakan Akal (Bag. 3)
Dalil yang bersumber dari akal sehat merupakan dalil rasional yang diakui oleh syariat. Disebut bahwa dalil tersebut rasional karena pendalilan tersebut dapat dinilai keabsahannya melalui logika. Disebut bahwa dalil tersebut diakui oleh syari’at karena wahyu (Al-Qur’an dan hadis) memberi validasi terhadap pendalilan tersebut. [Dar’u At-Ta’arudh Al-‘Aql wa An-Naql, 9:39]
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96314-kesempurnaan-islam-dalam-memuliakan-akal-3.html
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah juga telah menggariskan pesan pentingnya, “Janganlah engkau (mudah) tertipu dengan apa yang mengelabui orang-orang jahil.
Mereka itu mengatakan, ‘Jika orang-orang itu (yang berada di atas al-haq) betul-betul di atas kebenaran, mestinya jumlah mereka tidak akan sedikit. Sementara manusia lebih banyak yang tidak sejalan dengan mereka’.
Ingatlah bahwa sesungguhnya orang-orang (yang berada di atas al-haq) itulah manusia (sebenarnya). Sedang orang-orang yang bertentangan dengan mereka hanyalah serupa dengan manusia, bukan manusia.
Manusia (sebenarnya) hanyalah orang-orang yang mengikuti al-haq meskipun mereka berjumlah paling sedikit”.
(Miftâhu Dâris Sa’âdah 1/147)
Hukum Mengkonsumsi Ular untuk Makanan dan Pengobatan
Imam Nawawi rahimahulllah mengatakan,
“(Bab tentang pendapat para ulama dalam hal memakan hasyarat darat, seperti: ular, kalajengking, kumbang, lipan, tikus, dan sejenisnya). Kami (Syafi’iyyah) berpendapat bahwasanya semua hewan tersebut haram. Ini juga merupakan pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan Dawud rahimahumullah.” [Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, 9:16]
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96637-hukum-mengkonsumsi-ular-untuk-makanan-dan-pengobatan.html
Iklan Membantu Mendanai Misi Muslim.or.id
Mendakwahkan Islam, mengajak kepada tauhid, merangkul umat manusia untuk kembali menyadari dan mewujudkan hakikat tujuan hidup mereka adalah tugas yang sangat mulia. Sebab, dengan mengikuti petunjuk Allah dan bimbingan Rasul-Nya, maka manusia akan berbahagia. Sebaliknya, dengan berpaling dari agama dan loyal kepada perusak agama, akan menjerumuskan bani Adam ke dalam jurang kehinaan dan kehancuran.
Karena itulah kami mengikuti misi para rasul di sepanjang zaman untuk mengajak manusia mentauhidkan Allah.
Anda pun bisa ikut berpartisipasi dalam menjalankan misi yang mulia ini dengan cara mendanai kegiatan ini melalui pemasangan iklan yang kami sediakan.
Info selengkapnya:
https://wa.me/6282134322005
Barakallahu fiikum
Parameter kebenaran bukanlah berdasarkan kuantitas, banyak atau sedikit. Akan tetapi, kebenaran itu (disebut kebenaran) tatkala sesuai dengan dalil (Al-Qur'an dan Hadis sahih dengan bertumpu pada pemahaman Salaful ummah) tanpa perlu menengok banyaknya orang yang menerima atau minimnya penolakan orang.
Antipati manusia atau respon positif mereka tidak otomatis menunjukkan kebenaran atau penyimpangan satu pendapat.
Tiap pendapat dan perbuatan haruslah berdasarkan dalil (yang sahih) kecuali pendapat (ucapan) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, karena ucapan beliau sudah menjadi hujjah (dasar, dalil)”.
(Lihat Manhajul Istidlal, 2/695)
Haji ketika Usia Dua Bulan, Sahkah?
Ketika mendengar kalimat yang viral, “Haji ketika usia dua bulan”, mungkin yang pertama kali terbetik adalah bagaimana hukum hajinya? Apakah hajinya sah atau tidak? Apakah perlu mengulang hajinya tatkala sudah balig?
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96634-haji-ketika-usia-dua-bulan-sahkah.html
Fikih Transaksi Gadai (Bag. 5): Jenis-Jenis Gadai yang Diperbolehkan (3)
Di antara hal yang boleh digadaikan adalah hewan. Di antara dalil yang menunjukkan bolehnya hewan digadaikan adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Hewan yang digadaikan boleh ditunggangi dengan sebab pemberian nafkah hewan tersebut. Susu hewan yang digadaikan boleh diminum dengan sebab pemberian nafkah hewan tersebut. Dan pemberian nafkah diwajibkan bagi yang menunggangi dan meminum hewan yang digadaikan tersebut.” (HR. Bukhari no. 2512)
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/96436-fikih-transaksi-gadai-bag-5-jenis-jenis-gadai-yang-diperbolehkan-3.html
“Jika kamu melihat seorang yang mengerjakan ketaatan kepada Allah, maka ketahuilah bahwa ketaatan tersebut mendatangkan saudara-saudara lain (ketaatan-ketaatan lain) baginya. Dan jika kamu melihat seorang yang mengerjakan maksiat kepada Allah, maka ketahuilah bahwa maksiat tersebut mendatangkan saudara-saudara (maksiat-maksiat lain) baginya, karena sesungguhnya sebuah ketaatan menunjukkan kepada saudaranya (ketaatan lainnya) dan sebuah maksiat menunjukkan kepada saudaranya (maksiat lainnya)."
Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu
Al Mafshal fi fiqh Ad Da’wat Ila Allah, 3/79