“Mencocoki (menyesuaikan) kebiasaan masyarakat dalam hal yang bukan keharaman adalah disunahkan. Karena menyelisihi kebiasaan yang ada berarti menjadi hal yang syuhrah (suatu yang tampil beda sekali dan mencolok, pent). Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang berpakaian syuhrah. Jadi, sesuatu yang menyelisihi kebiasaan masyarakat setempat, itu terlarang dilakukan.”
Syekh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah
Syarhul Mumti’, 6: 109
“Sedekah memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai bala’, walaupun sedekah dari seorang fajir (ahli maksiat) atau zalim bahkan dari orang kafir. Karena Allah mencegah dengan sedekah berbagai bala’. Hal ini telah diketahui oleh manusia, baik yang awam ataupun tidak. Penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya.”
Ibnul Qayyim rahimahullah
Al-Waabilus Shayyib hal. 49, Darul Kitab Al-‘Iraqi
Besarnya Perhatian Islam terhadap Perkara Silaturahmi
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sangat memotivasi umatnya untuk menyambung tali silaturahmi serta mengancam dan mengingatkan mereka dari bahaya memutusnya. Nabi ingatkan mereka bahwa akibat buruk dari memutus silaturahmi begitu cepatnya sampai kepada pelakunya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93171-besarnya-perhatian-islam-terhadap-perkara-silaturahmi.html
Buah Manis Ramadan
Hendaknya, kebaikan puasa selama bulan Ramadan melahirkan azam (tekad) yang kuat untuk mengiringinya dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, kemudian mendorong diri untuk mempunyai kebiasaan melaksanakan puasa Senin Kamis, puasa ayyamul bidh, hingga puasa Daud pada bulan berikutnya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93166-buah-manis-ramadan.html
Mengapa Islam Agama yang Benar? (Bag. 1)
Dalam perjalanan mencari kebenaran, setelah seseorang mengetahui dan mengakui keberadaan Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, maka langkah selanjutnya adalah mencari tahu petunjuk Tuhan manakah yang benar? Sebab, seseorang akan dihadapkan pada fakta banyaknya jumlah agama di dunia ini. Hal itu seringkali membuat orang yang sedang mencari kebenaran kebingungan.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93051-mengapa-islam-agama-yang-benar-bag-1.html
Untaian 23 Faedah Seputar Tauhid dan Akidah (Bag. 9)
Tuduhan-tuduhan kepada para pengikut sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai kelompok radikal. Padahal, mereka tidak menyerukan kepada pemahaman sesat dan menyimpang. Apalagi mengajak kepada aksi-aksi terorisme dan kekacauan. Bahkan, mereka mengajak manusia untuk taat kepada pemerintah dalam hal-hal yang makruf. Para pengikut sunah pun memandang bahwa ketaatan kepada pemerintah muslim adalah bagian dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/91669-untaian-23-faedah-seputar-tauhid-dan-akidah-bag-9.html
Fikih Puasa Syawal
Di antara rahmat Allah ta’ala bagi hamba-Nya adalah Ia mensyariatkan puasa Syawal setelah bulan Ramadan, agar mereka bisa mendapatkan keutamaan seperti puasa setahun penuh. Berikut ini pembahasan ringkas mengenai fikih puasa Syawal, semoga bermanfaat.
https://muslim.or.id/30930-fikih-puasa-syawal.html
Momen Lebaran Kesempatan Mempraktikkan Akhlak Karimah
Momen lebaran tentunya menjadi kesempatan tersendiri bagi seorang muslim untuk mempraktikkan akhlak karimah, tentunya tanpa harus melanggar aturan syari’at.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/6791-momen-lebaran-kesempatan-mempraktekan-akhlak-karimah.html
Bolehkah Mengkhususkan Ziarah Kubur Saat Hari Raya?
https://www.youtube.com/watch?v=EbnHuolLUDY
Segenap redaksi Muslim.or.id dan segenap keluarga besar Yayasan Pendidikan Islam Al Atsary Yogyakarta mengucapkan:
Selamat hari raya Idul Fitri 1445 H
تقبل الله منا ومنكم
“semoga Allah menerima amalan kami dan amalan anda sekalian”
من العائدين و الفائزين
“semoga kita termasuk orang-orang yang berhari raya dan orang-orang yang meraih kemenangan”
Semoga Allah menerima amalan kami dan amalan pembaca Muslim.or.id sekalian. Semoga amalan-amalan saleh terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya, semoga bisa terus istikamah dalam ibadah.
Manfaat Zakat untuk Masyarakat dan Perekonomian Islam
https://www.youtube.com/watch?v=S3bZxcY9dFo
Sebab Keselamatan dari Fitnah Syahwat
Setiap orang, terlebih lagi para pemuda, sangat butuh untuk memahami pembahasan ini. Sehingga hal tersebut dapat membantunya terhindar dari fitnah syahwat dan tidak jatuh ke dalamnya. Apalagi kita saksikan di zaman ini, ketika kita jumpai semakin banyak dan beragamnya faktor pendorong yang memudahkan seseorang untuk terjatuh dalam fitnah jenis ini.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92868-sebab-keselamatan-dari-fitnah-syahwat.html
“Jika iblis memberikan was-was kepadamu bahwa engkau lebih mulia dari muslim lainnya, maka perhatikanlah.
Jika ada orang lain yang lebih tua darimu, maka seharusnya engkau katakan, ‘Orang tersebut telah lebih dahulu beriman dan beramal saleh dariku, maka ia lebih baik dariku.‘
Jika ada orang lainnya yang lebih muda darimu, maka seharusnya engkau katakan, ‘Aku telah lebih dulu bermaksiat dan berlumuran dosa serta lebih pantas mendapatkan siksa dibanding dirinya, maka dia sebenarnya lebih baik dariku.‘
Demikianlah sikap yang seharusnya engkau perhatikan ketika engkau melihat yang lebih tua atau yang lebih muda darimu.”
‘Abdullah Al-Muzani rahimahullah
Hilyatul Awliya’, 2: 226
6 Faedah Ilmu Seputar Puasa Ramadan
Apabila seorang muslim merasakan bahwa kerusakan pada puasanya adalah perkara yang sangat besar dan membahayakan, maka semestinya dia juga bisa merasakan bahwa rusaknya salat yang dia lakukan lebih besar dan lebih membahayakan. Inilah salah satu faedah dan pelajaran paling agung yang semestinya dipetik oleh setiap muslim dari bulan puasa.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93049-faedah-ilmu-seputar-puasa-ramadan.html
Membedakan antara Fakir, Miskin, dan Gharim
Pada asalnya, tidak ada perbedaan antara fakir dan miskin dalam hal kebutuhan (sama-sama masih membutuhkan) dan mereka berhak menerima zakat. Namun, perbedaannya terletak pada siapa yang lebih membutuhkan karena beratnya dan besaran kebutuhannya.
Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/93084-membedakan-antara-fakir-miskin-dan-gharim.html
Makan Daging Buaya, Ada Ulama Yang Membolehkan Lho!
https://www.youtube.com/watch?v=RbbmIhB1l6g
“Adapun tanah air, apabila merupakan negara Islam (tampak syiar-syiar Islam), maka wajib bagi rakyatnya untuk bersemangat melakukan kebaikan untuk tanah airnya dan untuk kelestariannya (agar) tetap menjadi negara Islam. (Dan wajib) berusaha untuk menjaga kestabilan situasi keadaan dan penduduknya. Hal ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim.”
Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Majmu’ Fatawa wa Maqalaat, 9: 317
“Mereka lari dari penghambaan (menjadi budak Allah) di mana mereka diciptakan untuk itu, lalu mereka dihukum dengan penghambaan kepada hawa nafsu dan setan.”
Ibnul Qayyim rahimahullah
At-Ta’liqaat Al-Fatawa Al-Hamawiyah Syaikh Al-Fauzan hal. 59
“Betapa buruk laki-laki yang pergi makan makanan enak dan menelantarkan keluarganya (di rumah)”
Imam Malik rahimahullah
Umdatul-Qaariy, 11: 198
“Para salaf membenci mengeluh kepada makhluk, meski ketika mengeluh tersebut mendatangkan ketenangan. Hal tersebut menunjukkan lemahnya iman dan kerendahan. Bersabar atas musibah menunjukkan kuatnya iman dan kemuliaan seseorang”
Ibnul Jauzi rahimahullah
Ats-Tsabaat ‘Inda Al-Mamat, hal. 55
“Barangsiapa yang banyak mengingat kematian, dia akan dimuliakan dengan 3 perkara, yaitu:
(1) bersegera dalam bertobat,
(2) hati yang kanaah,
(3) bersemangat melakukan ibadah.
Barangsiapa yang lupa mengingat kematian, dia akan dihukum dengan 3 perkara, yaitu:
(1) menunda-nunda tobat,
(2) tidak rida terhadap pemberian (takdir) Allah,
(3) malas beribadah”
Ad-Daqqaq rahimahullah
At-Tadzkirah, 1: 27
“Maksud dari mengingat kematian yaitu menjadikannya sering teringat dalam pikiran kita, agar kita menyiapkan bekal. Maksud dari ‘pemutus’ yaitu memutuskan kelezatan di dunia dan mendekatkan dengan kelezatan akhirat”
Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Syarh Bulughul Maram, Kitab Al-Janaiz
Bolehkah Mengkhususkan Momen Lebaran Untuk Mengunjungi Kerabat?
Mengunjungi keluarga dan kerabat di hari raya Idul Fitri, atau disebut juga dengan istilah “mudik”, adalah salah satu tradisi yang ada di negeri kita. Bagaimana hukum mudik dalam pandangan syariat? Berikut ini kami tuliskan beberapa jawaban para ulama mengenai permasalahan ini.
https://muslim.or.id/6782-bolehkah-mengkhususkan-momen-lebaran-untuk-mengunjungi-kerabat.html
“Tidaklah setan berputus asa (untuk menaklukkan manusia), kecuali dia akan datang memperdaya (menaklukkannya) dengan wanita”
Said bin Mussayyib rahimahullah
Siyar A’lam An-Nubala’, 4: 237
Lafadz Takbiran, Waktu Takbiran dan Caranya Sesuai Sunnah
Bismillah, pada kesempatan kali ini kami akan coba membahas terkait dalil takbiran, waktu takbiran dan lafadz takbiran sesuai sunnah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Waktu Mulai & Berakhir Takbiran
Takbiran Idul Fitri
Takbiran pada saat idul fitri dimulai sejak maghrib malam tanggal 1 syawal sampai selesai shalat ‘id.
Lanjut baca: https://muslim.or.id/1637-takbiran-hari-raya.html
Silakan share...
“Apabila orang dungu itu berbicara, maka tidak usah dijawab.
Sebaik-baik jawaban untuknya adalah diam.
Jika kamu menjawabnya, kamu memberi jalan untuknya.
Jika kamu biarkan, dia akan mati sambil marah”
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah
Diiwaan Asy-Syafi’i
Cara Mendapatkan Pahala tanpa Beramal
Apakah bisa kita mendapatkan pahala tanpa beramal? Berikut beberapa cara agar kita bisa mendapatkan pahala walau tidak dengan beramal.
https://muslim.or.id/92866-cara-mendapatkan-pahala-tanpa-beramal.html
Solusi Zakat Fitri Beras Dengan Mengeluarkan Uang
https://www.youtube.com/watch?v=gVT9H3flOdU
“Ilmu itu ada tiga jengkal. Barangsiapa yang masuk jengkal pertama, dia menjadi sombong. Barangsiapa yang masuk jengkal kedua, dia menjadi tawadhu’. Barangsiapa yang masuk jengkal ketiga, dia baru menyadari bahwa dirinya tidak tahu (masih sedikit ilmunya).”
Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah
Hilyah Thalibil ‘Ilmi, hal. 79