Sebab Ulama Lebih Utama Dari Ahli Ibadah
https://www.youtube.com/shorts/piNZZaPokf4
Tidak Sah Shalat Tarawih yang Ngebut dan Tidak Tuma’ninah
Hendaknya shalat tarawih dilakukan dengan tuma’ninah dan tidak ngebut. Di beberapa tempat (alhamdulillah, sebagian kecil) didapati masjid yang melakukan shalat tarawih dengan sangat cepat dan tidak ada tuma’ninah. Pendapat terkuat tuma’ninah adalah rukun dari shalat, sehingga apabila ditinggalkan baik secara sengaja atau tidak sengaja, maka shalatnya tidak sah. Hal ini berdasarkan hadits yang sudah jelas dan masyuhur yaitu hadits Al-Musi’ fi Shalatih (orang yang shalatnya salah/jelek). Dalam hadits tersebut dikisahkan ada seseorang yang shalat sangat cepat dan tidak tuma’ninah, lalu Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam menyuruhnya untuk mengulangi shalatnya karena shalatnya tidak sah. Beliau bersabda pada orang tersebut,
ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ
“Kembalilah dan shalatlah! karena sesungguhnya engkau belum melakukan shalat.” [HR. Bukhari & Muslim]
Dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah dijelaskan bahwa mazhab Syafi’iyyah dan Hanabilah berpendapat bahwa tuma’ninah adalah rukun shalat.
ﻓﺬﻫﺐ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ ﻭﺍﻟﺤﻨﺎﺑﻠﺔ ﻭﺃﺑﻮ ﻳﻮﺳﻒ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻭﺍﺑﻦ ﺍﻟﺤﺎﺟﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﻄﻤﺄﻧﻴﻨﺔ ﺭﻛﻦ ﻣﻦ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﺍﻟﺼﻼﺓ ، ﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﻤﺴﻲﺀ ﺻﻼﺗﻪ
“Ulama Syafi’iyyah dan Hanbilah, Abu Yusuf al-Hanfiyyah dan Ibnu Hajib Al-Malikiyyah berpandapat bahwa tuma’ninah adalah rukun shalat berdasarksan hadits Al-Musi’ fi Shalatih.” [Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah 30/96]
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan agar tuma’ninah pada gerakan shalat, beliau bersabda,
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
Jika engkau berdiri hendak melakukan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah ayat al-Qur’an yang mudah bagimu. Setelah itu, ruku’lah sampai engkau benar-benar ruku’ dengan thuma’ninah. Kemudian, bangunlah sampai engkau tegak berdiri, setelah itu, sujudlah sampai engkau benar-benar sujud dengan thuma’ninah. Kemudian, bangunlah sampai engkau benar-benar duduk dengan thuma’ninah. Lakukanlah itu dalam shalatmu seluruhnya!”. [HR. Bukhari & Muslim]
Imam Bukhari membuat bab dalam shahihnya dengan judul:
بَابُ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي لاَ يُتِمُّ رُكُوعَهُ بِالإِعَادَةِ
“Bab: perintah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi shalat kepada orang yang tidak menyempurnakan rukuknya.”
Apabila shalat dilakukan dengan gerakan sangat cepat, dikhawatirkan sebagaimana hadits yaitu seburuk-buruknya pencuri yaitu pencuri dalam shalat. Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِى يَسْرِقُ مِنْ صَلاتِهِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: “لاَ يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلاَ سُجُودَهَا
“Pencuri yang paling jelek adalah orang yang mencuri shalatnya.” Setelah ditanya maksudnya, beliau menjawab: “Merekalah orang yang tidak sempurna rukuk dan sujudnya.” (HR. Ibn Abi Syaibah, dishahihkan Ad-Dzahabi).
Lanjut baca: https://muslim.or.id/46857-tidak-sah-shalat-tarawih-yang-ngebut-dan-tidak-tumaninah.html
Ust. dr. Raehanul Bahraen
“Wahai pelaku dosa, janganlah merasa aman dari jeleknya akibat dosa, karena dosa yang lebih besar bisa jadi mengiringinya/mengikutinya, lebih besar dari dosa yang telah engkau lakukan (sekarang).”
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu
Hilyatul Auliya’ no. 1180
Pahala Melimpah di Balik Memberi Makan Buka Puasa
Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewatkan.
Inilah janji pahala yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan,
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”
[HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih]
---
Manfaatkan kesempatan meraih keutamaan dari memberi makan untuk buka puasa bersama panitia Semarak Ramadan YPIA
Salurkan donasi Anda melalui:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555
Atau
Klik >> https://ypia.or.id/campaign/berbagi-17-000-hidangan-buka-puasa-di-bulan-ramadan/
Barakallahu fiikum
“Janganlah engkau melihat kecilnya maksiat tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.”
Bilal bin Sa’ad
Ad-Daa’ wad Dawaa’ hal. 82
Prioritaskan Amalan yang Wajib
Seandainya kita termasuk orang-orang yang amalan sunahnya tidak banyak pada bulan puasa, maka setidaknya kita berusaha untuk memelihara salat lima waktu dengan baik, dikerjakan secara berjamaah di masjid, serta berusaha sesegera mungkin berangkat ke masjid sebelum tiba waktunya. Sesungguhnya menjaga amalan-amalan yang wajib di bulan Ramadan adalah suatu bentuk ibadah dan taqarrub yang paling agung kepada Allah.
---
Semarakan Ramadanmu dengan kaos muslim.or.id baru
Klik >> https://store.muslim.or.id/produk/kaos/kaos-ramadan/
Barakallahu fiikum
“Anggaplah dunia ada di genggaman tanganmu dan ditambahkan yang semisalnya. Anggaplah (perbendaharaan) timur dan barat datang kepadamu, akan tetapi jika kematian datang, apa gunanya yang ada di genggamanmu?”
Ibnu Sammak Muhammad bin Shubaih rahimahullah
Siyarul A’lam An-Nubala 8/330
Pelajaran Berharga di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah event yang penuh berkah di antara event-event akhirat. Umat islam selalu menanti-nantikan bulan ini setiap harinya. Maka beruntunglah orang-orang yang berjumpa dengan Allah dengan membawa amal saleh dan diterima amalannya. Alangkah meruginya orang-orang yang menemui bulan ini tanpa amal saleh, bersikap lalai, menyibukkan diri dengan keridaan setan dan memperturuti hawa nafsunya yang jelek. Wal ‘iyadzubillah.
---
Semarakan Ramadanmu dengan kaos muslim.or.id baru
Klik >> https://store.muslim.or.id/produk/kaos/kaos-ramadan/
Barakallahu fiikum
“Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya”.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah
Al-Fawaid hal 44
PENUTUPAN DONASI BERBAGI 1.000 PORSI HIDANGAN SAHUR DI BULAN RAMADHAN
Update 13 Maret 2024 alhamdulillah telah terkumpul Rp 13.604.619
YPIA Yogyakarta mengucapkan terima kasih setulus hati kepada muhsinin yang telah mendermakan sebagian hartanya untuk berbagi hidangan sahur di bulan Ramadhan untuk saudara-saudara muslim di sekitar maskas dakwah YPIA Yogyakarta yang berada di salah satu sudut kampung hijrah, Pogung, Sleman, Yogyakarta.
Semoga dari setiap porsi hidangan sahur yang disedekahkan akan menjadi saksi kebaikan kita di dunia dan semoga Allah Ta'ala membalasnya dengan keberkahan yang melimpah.
Bagi Anda yang belum sempat mengikuti program donasi berbagi hidangan sahur insya Allah masih ada kesempatan mengikuti program dakwah semarak Ramadhan lainnya di website ypia.or.id.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan banyak keberkahan dari sedekah yang kita keluarkan sebagaimana Allah ta'ala berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 261: "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah ta'ala adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah ta'ala melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah ta'ala Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Dipublikasikan oleh:
Panitia Semarak Ramadan 1445 H ,
Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
Official website: ypia.or.id
“Jika engkau berpuasa maka puasakanlah pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta. Janganlah menyakiti tetangga, hendaknya engkau penuh ketenangan dan wibawa pada hari puasamu.”
Jabir radhiallahu ‘anhu
Lathaif Al Ma’arif, Ibnu rajab Al Hambali
🤝💰 Bantu Dakwah dengan Hartamu
Tidak diragukan bahwa perjuangan dakwah Islam akan menemukan tantangan dan hambatan. Salah satu penghalang dakwah adalah sifat pelit untuk berbagi kebaikan dan enggan membantu dakwah.
Di sisi lain, masyarakat sangat haus akan hidayah. Banyak yang tergerak hatinya dengan hadir di majelis ilmu. Momen buka puasa yang diawali dengan pengajian adalah kesempatan emas untuk mengajak umat menuju kebaikan iman.
Oleh sebab itu YPIA berkomitmen untuk membantu perjuangan dakwah para takmir masjid yang berusaha menyajikan layanan ibadah, ilmu, dan memenuhi kebutuhan jamaah di bulan Ramadhan...
Yuk bergabung dengan kami untuk bisa memberikan manfaat lebih luas lagi melalui program berbagi hidangan buka puasa untuk masjid-masjid di sekitar Yogyakarta. Ditargetkan 10 ribu paket hidangan ifthor yang terbagi dalam bulan Ramadhan 1445 H ini.
Silahkan salurkan donasi Anda melalui:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555
atau
https://ypia.or.id/campaign/berbagi-17-000-hidangan-buka-puasa-di-bulan-ramadan/
Barakallahu fiikum
“Orang yang zuhud tidak bangga karena memiliki dunia dan tidak sedih jika kehilangan dunia.”
Al-Junaid rahimahullah
Madarijus-Salikin, 2/10, Darul Kitab Al-Arabiy
🎁 BERBAGI BINGKISAN UNTUK GURU-GURU KITA🎁
Alhamdulillah Allah pertemukan kita dengan bulan yang Mulia. Semoga Allah permudah kita untuk memaksimalkan ibadah kita sekalian..
🌻 Insyaallah panitia Semarak Ramadhan YPIA 1445H melalui program "Tebar Bingkisan" akan mendistribusikan bingkisan ramadhan kepada para guru-guru kita para asatidzah yang telah berjasa dalam mengajarkan ilmu agama, serta kepada beberapa toko masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta..
Kami membuka penyaluran 200 paket bingkisan ramadhan dengan total biaya Rp 34.100.000 (sudah termasuk operasional umum YPIA). Insyaallah akan disalurkan kepada para asatidzah dan tokoh masyarakat, sebagai bentuk rasa terima kasih dan menjalin ukhuwuh diantara kaum muslimin sekalian..
🌱 Donasi dikirim melalui :
▪ An. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
▪ No. Rekening : 7755332245
▪ Bank Syariah Indonesia (BSI) kode 451
📲 Wajib Konfirmasi : wa.me/6282225979555
Ketik : Nama-Bingkisan Ramadhan-Nominal
🌐 Atau bisa melalui website : https://ypia.or.id/campaign/berbagi-200-paket-sembako-untuk-ustadz-dan-tokoh-masyarakat-di-yogyakarta/
Jazakumullahu khairan
Rasulullah ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya ada seseorang yang berbicara dengan satu kalimat, ia tidak menganggapnya berbahaya; dengan sebab satu kalimat itu ia terjungkal selama tujuh puluh tahun di dalam neraka.”
[HR. At-Tirmidzi, Hasan Shahih]
Bagi yang belum sempat mengikuti program tebar mushaf Al Quran dan berbagi menu sahur, masih ada program lainnya untuk ladang pahala kita semua
1. Berbagi 10.000 hidangan berbuka puasa
2. Menghadirkan 8 majelis ilmu Ramadan
3. Berbagi 200 paket bingkisan
4. Berbagi 1.500 buku gratis spesial Ramadan
Silakan salurkan donasi Anda melalui:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Konfirmasi via Whatsapp ke nomor 0822 2597 9555
atau
Klik >> https://ypia.or.id/campaign/dukung-6-program-semarak-ramadan-ypia-1445-h/
Barakallahu fiikum
Menilik Kembali Kata “Semesta”
“Semesta mengetahui tentang apa yang saya rasa selama ini.”
“Biarlah semesta yang mengatur segalanya, sesuai kehendaknya.”
“Semesta sebetulnya sama saja seperti hati manusia, tidak dapat kita kira.”
Apakah boleh mengucapkan kalimat-kalimat seperti itu?
Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92191-menilik-kembali-kata-semesta.html
Akibat Nekat Berhubungan Intim Saat Puasa
https://www.youtube.com/watch?v=M70s9IdDvXs
Sumber Kebahagiaan Abadi
Harta yang dikumpulkan dengan cara yang tidak berkah. Jabatan yang diraih dengan susah payah. Ketenaran yang dibangun dengan begitu banyak pengorbanan. Kesemuanya itu adalah kebahagiaan semu. Kebahagiaan yang akan hilang dan tak akan dibawa mati oleh pemiliknya.
Lalu, apa yang bisa menjadi sumber kebahagiaan abadi?
Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92193-sumber-kebahagiaan-abadi.html
Fikih Wakaf (Bag. 6): Bolehkah Wakaf dalam Bentuk Uang?
Tanah, masjid, atau objek semisalnya dapat diwakafkan oleh seseorang dan diambil manfaatnya oleh mauquf ‘alaihi, sedangkan objeknya masih tetap utuh dan tidak lenyap atau habis. Lalu, bagaimana dengan wakaf uang? Apakah diperbolehkan? Menimbang bahwa uang akan habis dan hilang objeknya tatkala telah dimanfaatkan oleh mauquf ‘alaihi.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92328-fikih-wakaf-bag-6-bolehkah-wakaf-dalam-bentuk-uang.html
Memahami Istilah Salat Tarawih, Qiyamul Lail, Witir, dan Tahajud
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang melaksanakan salat pada malam hari di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760]
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92545-memahami-istilah-salat-tarawih-qiyamul-lail-witir-dan-tahajud.html
Bagaimana Jika Kita Tertinggal Shalat Tarawih
https://www.youtube.com/shorts/Lfrf0hDMQ-M
5 Kesalahan ketika Berpuasa yang Sering Dilakukan
Untuk meraih berbagai keutamaan Ramadan, kita perlu menghindari beberapa kesalahan yang dilakukan sebagian orang. Kesalahan yang dapat membuat kita tidak mendapatkan bermacam keutamaan dan dapat membuat bulan Ramadan gagal menjadi madrasah pendidikan bagi diri kita.
Silakan baca pembahasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92514-5-kesalahan-ketika-berpuasa-yang-sering-dilakukan.html
Minta Ampun Melalui Rasulullah Yang Telah Wafat
https://www.youtube.com/shorts/BinFh2v-h8E
Kebahagiaan di Balik Ahli Quran
Ada hal penting yang mungkin belum kita sadari tentang Al-Qur’an. Bahwa ketika hati kita tergerak untuk membacanya, sesungguhnya Allah Ta’ala sedang ingin berbicara kepada kita melalui perantara Al-Qur’an Al-Karim.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92197-kebahagiaan-di-balik-ahli-quran.html
Sebenarnya, Boleh Tidak Wanita Ikut Shalat Tarawih di Masjid?
https://www.youtube.com/watch?v=mmAmDWSP82w
Belum Bayar Puasa tapi Sudah Masuk Ramadan Berikutnya, Bagaimana Solusinya?
Pada asalnya, mengqada dan membayar puasa harus dilakukan sebelum datang bulan Ramadan berikutnya. Bagi siapa yang menundanya tanpa adanya alasan syar’i hingga datang Ramadan berikutnya sedang ia tetap belum melunasinya, maka ia mendapatkan dosa.
Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/92511-belum-bayar-puasa-tapi-sudah-masuk-ramadan.html
Metode Ta'shil Belajar Ilmu Dari Dasarnya
https://www.youtube.com/shorts/nnBkj3G9dHg