*5 KOIN RP100 DI KANTONG KAMU BISA CETAK 4 HALAMAN BULETIN AT TAUHID*
Bulan Muharram salah satu bulan mulia yang sayangnya sebagian masyarakat menganggap bulan ini sebagai bulan keramat
Ritual-ritual ibadah yang menyelisihi aqidah Islam masih melekat di beberapa elemen masyarakat di negeri ini
Kita memang memerlukan nafas panjang untuk menanamkan tauhid yang murni di tengah masyarakat
Kesabaran dan ketekunan itu salah satunya terwujud dari dakwah yang dilakukan melalui penyebaran buleti at tauhid secara gratis setiap hari Jumat di masjid-masjid
Saat ini ada ratusan sahabat penggerak dakwah di berbagai daerah yang membantu mendistribusikan buletin yang memuat ilmu syar'i sesuai Alquran dan Sunnah di atas pemahaman salafus shalih
*MULAI RP500 BISA CETAK SATU LEMBAR BULETIN 4 HALAMAN*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-buletin-at-tauhid/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555
Benarkah Islam Menzalimi Perempuan Melalui Pembagian Waris?
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86632-benarkah-islam-menzalimi-perempuan-melalui-pembagian-waris.html
Hukum asal menasihati adalah empat mata (sembunyi-sembunyi, bukan di depan publik) serta dengan menggunakan kata-kata yang lembut dan mengena bukan dengan kata-kata kasar dan menyindir.
Читать полностью…Alhamdulillah, di bulan Muharam yang mulia ini telah terbit ebook “Asyura, Membongkar Kedok Syi’ah”. Ebook ini akan membantu Anda memperluas pengetahuan tentang apa sebenarnya perayaan Asyura yang sering dilakukan oleh kaum Syiah.
Semoga ebook ini dapat bermanfaat bagi Kaum Muslimin.
Download sekarang.
bit.ly/asyura-membuka-kedok-syiah
-----
3 Cara Mudah Dukung Muslim.or.id
1. Donasi >> bit.ly/supportmuslimorid
2. Pasang iklan >> muslim.or.id/ads
3. Belanja >> https://wa.me/p/9568114969896527/6282134322005
Barakallahu fiikum
Bahaya Memutus Hubungan Kekerabatan
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86342-bahaya-memutus-hubungan-kekerabatan.html
Bagaimanakah cara melakukan puasa Asyura?
Puasa ‘Asyura ada tiga tingkatan yang bisa dikerjakan;
Pertama: Berpuasa sebelum dan sesudahnya. Yaitu tanggal 9-10-11 Muharrom. Dan inilah yang paling sempurna.
Kedua: Berpuasa pada tanggal 9 dan 10, dan inilah yang paling banyak ditunjukkan dalam hadits.
Ketiga: Berpuasa pada tanggal 10 saja.
Adapun berpuasa hanya tanggal 9 saja tidak ada asalnya. Keliru dan kurang teliti dalam memahami hadits-hadits yang ada.
Berkaitan dengan cara pertama, yaitu berpuasa tiga hari (9-10-11) para ulama melemahkan hadits Ibnu Abbas yang menjadi sandarannya. Namun demikian, pengamalannya tetap dibenarkan oleh para ulama, dengan alasan sebagai berikut;
Pertama: Sebagai kehati-hatian. Karena bulan Dzulhijjah bisa 29 atau 30 hari. Apabila tidak diketahui penetapan awal bulan dengan tepat, maka berpuasa pada tanggal 11-nya akan dapat memastikan bahwa seseorang mendapati puasa Tasu’a (tanggal 9) dan puasa ‘Asyura (tanggal 10).
Kedua: Dia akan mendapat pahala puasa tiga hari dalam sebulan, sehingga baginya pahala puasa sebulan penuh.
Ketiga: Dia akan berpuasa tiga hari pada bulan Muharrom yang mana nabi telah mengatakan;
Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Alloh al-Muharrom.
Keempat: Tercapai tujuan dalam menyelisihi orang Yahudi, tidak hanya puasa ‘Asyura, akan tetapi menyertakan hari lainnya juga. Allohu A’lam.
Selengkapnya: https://muslim.or.id/23267-cara-melakukan-puasa-asyura.html
Ust. Syahrul Fatwa
Orang yang berpendirian bahwa duduk diam tanpa bekerja adalah tawakal, kemungkinan pertama ia memiliki pemahaman agama yang salah, atau kemungkinan kedua ia adalah orang malas yang gemar mempercayakan urusannya pada orang lain.
Читать полностью…*SULIT NYARI KOS-KOSAN KAYAK GINI DI JOGJA*
Berapa lama kamu di kampus? Dan berapa lama kamu di kos-kosan?
Saat memilih perguruan tinggi tentu kamu akan memilih yang terbaik bahkan sampai di bela-belain merantau jauh dari kampung halaman
Kadang orang tua pun harus berkorban banyak harta untuk menyekolahkan kamu di tempat yang terbaik
Tapi
Bagaimana bisa, kamu kuliah di kampus terbaik di Indonesia tapi memilih kos-kosan yang tidak mendukungmu untuk serius kuliah apalagi mempelajari agama Islam yang mulia
Padahal di sekitar kampus UGM dan UNY ada Wisma muslim dan muslimah yang di dalamnya dikondisikan dengan baik untuk mahasiswa dan mahasiswi yang ingin mengejar cita-cita dunia dan akhirat
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK KEMBANGKAN DAKWAH MELALUI KOS-KOSAN*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Keutamaan Puasa Asyura dan Sejarahnya
Asyura adalah hari kesepuluh pada bulan Muharrom[1]. Dia adalah hari yang mulia. Menyimpan sejarah yang mendalam, tak bisa dilupakan.
Ibnu Abbas berkata: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa A’syuro. Nabi bertanya: “Puasa apa ini?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari yang baik, hari dimana Allah telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Allah. Dan kami-pun ikut berpuasa. Nabi berkata: “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Akhirnya Nabi berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa.[2]
Nabi dalam berpuasa ‘Asyura mengalami empat fase[3];
Fase pertama: Beliau berpuasa di Mekkah dan tidak memerintahkan manusia untuk berpuasa.
Aisyah menuturkan: “Dahulu orang Quraisy berpuasa A’syuro pada masa jahiliyyah. Dan Nabi-pun berpuasa ‘Asyura pada masa jahiliyyah. Tatkala beliau hijrah ke Madinah, beliau tetap puasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia juga untuk berpuasa. Ketika puasa Ramadhon telah diwajibkan, beliau berkata: “Bagi yang hendak puasa silakan, bagi yang tidak puasa, juga tidak mengapa”.[4]
Fase kedua: Tatkala beliau datang di Madinah dan mengetahui bahwa orang Yahudi puasa ‘Asyura, beliau juga berpuasa dan memerintahkan manusia agar puasa. Sebagaimana keterangan Ibnu Abbas di muka. Bahkan Rasulullah menguatkan perintahnya dan sangat menganjurkan sekali, sampai-sampai para sahabat melatih anak-anak mereka untuk puasa ‘Asyura.
Fase ketiga: Setelah diturunkannya kewajiban puasa Ramadhon, beliau tidak lagi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa A’syuro, dan juga tidak melarang, dan membiarkan perkaranya menjadi sunnah[5] sebagaimana hadits Aisyah yang telah lalu.
Fase keempat: Pada akhir hayatnya, Nabi bertekad untuk tidak hanya puasa pada hari A’syuro saja, namun juga menyertakan hari tanggal 9 A’syuro agar berbeda dengan puasanya orang Yahudi.
Ibnu Abbas berkata: “Ketika Nabi puasa A’syuro dan beliau juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa. Para sahabat berkata: “Wahai Rasululloh, hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashoro!! Maka Rasululloh berkata: “Kalau begitu, tahun depan Insya Allah kita puasa bersama tanggal sembelilannya juga”. Ibnu Abbas berkata: “Belum sampai tahun depan, beliau sudah wafat terlebih dahulu”.[6]
Lanjut baca: https://muslim.or.id/23090-keutamaan-puasa-asyura-dan-sejarahnya.html
Ustadz Syahrul Fatwa bin Luqman
*BUKAN KOS-KOSAN TAPI JUGA BUKAN PESANTREN TAPI...*
Ratusan mahasiswa dan mahasiswi silih berganti menetapi kos-kosan di sekitar kawasan kampus UGM dan UNY ini
YPIA awalnya meminta izin kepada para pemilik kos-kosan untuk disewa sebagai tempat tinggal dan tempat belajar agama bagi para mahasiswa yang cinta Alquran dan Sunnah
Tentu prosesnya tidak mudah karena YPIA diharuskan membayar sewa setahun penuh untuk semua kamar terlebih dahulu
Alhamdulillah dengan dukungan kaum muslimin yang mendarmakan sebagian hartanya kami bisa menghadirkan program Wisma muslim ini lengkap dengan staf pengajarnya
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK KEMBANGKAN DAKWAH MELALUI KOS-KOSAN*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Cara Membersihkan Najis
Najasah atau najis secara bahasa artinya kotoran. Najasah atau najis dalam istilah syariat adalah segala sesuatu yang dianggap kotor oleh syariat. Dalam Ar Raudhatun Nadiyyah disebutkan,
النجاسات جمع نجاسة, و هي كل شيئ يستقذره أهل الطبائع السليمة و يتحفظون عنه و يغسلون الثياب إذا أصابهم كالعذرة و البول
“Najasat adalah bentuk jamak dari najasah, ia adalah segala sesuatu yang dianggap kotor oleh orang-orang yang memiliki fitrah yang bersih dan mereka akan berusaha menjauhinya dan membersihkan pakaiannya jika terkena olehnya semisal kotoran manusia dan air seni”[1. Ar Raudhatun Nadiyyah (1/12)].
Dalam Al Fiqhul Muyassar disebutkan,
النجاسة: هي كل عين مستقذرة أمر الشارع باجتنابها
“Najasah adalah setiap hal yang dianggap kotor yang diperintahkan oleh syariat untuk menjauhinya”[2. Al Fiqhul Muyassar fi Dhau’il Kitab was Sunnah (1/35)].
Dari penyataan “dianggap kotor oleh syariat” dalam definisi-definisi yang disebutkan para ulama menunjukkan bahwa tidak semua yang kotor menurut manusia itu adalah najis dalam istilah syar’i, dan juga menunjukkan bahwa menentukan najis atau tidaknya sesuatu itu harus dilandasi dalil. Jika tidak ada dalil yang menunjukkan najisnya sesuatu tersebut, maka ia suci. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan:
يجب أن يعلم أن الأصل في جميع الأشياء الطهارة فلا تنجس و لا ينجس منها إلا ما دل عليه الشرع
“wajib diketahui bahwa hukum asal dari segala sesuatu itu suci, maka tidak boleh mengatakan ia sesuatu itu najis atau menajiskan kecuali ada dalil dari syariat”[3. Irsyad Ulil Bashair wa Albab li Nailil Fiqhi (19-21)].
Maka najis tidak bisa ditentukan dengan akal atau perasaan seseorang bahwa sesuatu itu najis, melainkan harus berdasarkan dalil. Dan yang dituntut dari kita terhadap najis adalah kita diperintahkan untuk menjauhinya dan membersihkan diri darinya jika terkena najis.
Kemudian, najis berbeda dengan pembatal wudhu. Dan jika seseorang terkena najis, wudhunya tidak menjadi batal, namun ia wajib membersihkan najis tersebut.
Selengkapnya: https://muslim.or.id/29297-cara-membersihkan-najis.html
Ust. Yulian Purnama
Berikut pelajaran tentang beberapa hal yang hendaknya dilakukan ketika melayat ke rumah orang yang meninggal dunia.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86295-yang-hendaknya-dilakukan-ketika-melayat.html
Orang Yahudi, mereka mengetahui dan mengenal Allah Ta’ala dan Muhammad ﷺ, namun tidak mau tunduk dan mengikuti. Sedangkan orang Nasrani adalah orang yang bersemangat dalam beramal, namun mereka tersesat karena tidak membangun amal tersebut di atas ilmu yang haq.
Читать полностью…Kita semestinya menyadari bahwa setan selalu menggoda kita untuk melakukan dosa. Setan akan menghasut, membisik, merayu, dan menggoda kita agar melakukan hal yang sia-sia jika kita tidak mempersiapkan diri untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Читать полностью…*CITA-CITA ADIK INI BIKIN TERSENYUM*
PLAY VIDEO
https://youtu.be/3N4UXotetls
Apapun cita-cita adik-adik di SDIT Yaa Bunaya semoga kelak membawa kebaikan di dunia dan akhirat
Tidak hanya adik-adik saja namun segenap pengurus sekolah beserta kaum muslimin juga memiliki cita-cita untuk mendirikan sekolah Islam setara SMP sebagai tempat lanjutan untuk belajar para siswa SDIT Yaa Bunayya
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK WAKAF PEMBANGUNAN SEKOLAH ISLAM SMP YAA BUNAYYA*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Mari kita manfaatkan kehidupan dunia yang hanya sementara ini untuk benar-benar beribadah kepada Allah ta’ala, mulai dari mencari ilmu, salat lima waktu, berbakti kepada orang tua, mendidik keluarga sebaik-baiknya. Juga berusaha untuk menjauhi apa yang dilarang-Nya.
Читать полностью…*1 KWH LISTRIK YANG MENUMBUHKAN BANYAK AMAL MULIA*
Meski ukuran kantor Radio Muslim Jogja hanya seluas kamar kos tapi dari bilik kecil inilah dakwah sunnah di pancaroaskan ke ruang dengar kaum muslimin di berbagai daerah
Tentu saja listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam menjalankan proyek akhirat ini
Karena Radio Muslim bukanlah radio yang berorientasi pada keuntungan bisnis maka sebagian besar operasional dakwah ini ditopang oleh kaum muslimin yang haus dengan amal kebaikan
Bisa jadi 1 KWH listrik yang teman-teman sedekahkan akan menumbuhkan jutaan kebaikan di tengah umat Islam
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK DUKUNG DAKWAH RADIO MUSLIM JOGJA*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Semoga Kita Terdorong Melaksanakan Puasa ‘Asyura
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/483-puasa-asyura-1.html
Dengan adab dalam menuntut ilmu, maka ilmu menjadi berkah, yaitu ilmu terus bertambah dan mendatangkan manfaat.
Читать полностью…*SIAPA YA YANG MENGISI METERAN LISTRIK STUDIO RADIO MUSLIM?*
Ada pendengar radio muslim yang memiliki kreativitas dalam membelanjakan hartanya di jalan dakwah yang mulia ini
Salah satunya adalah dengan memberikan deretan kode top up token listrik kantor Radio Muslim Jogja
Setiap 1 KWH bisa berdampak luas pada tersalurkannya siaran dakwah ke ruang dengar kaum muslimin di berbagai daerah di Indonesia maupun di luar negeri
Oh iya, mohon dukungan dari teman-teman karena saat ini Radio Muslim Jogja sedang memperjuangkan legalitas izin siar di frekuensi AM
Kami juga masih terus membuka peluang bagi kaum muslimin yang ingin mendermakan hartanya untuk men-support kegiatan dakwah melalui radio ini
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK DUKUNG DAKWAH RADIO MUSLIM JOGJA*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
*TERNYATA KANTOR RADIO MUSLIM SEUKURAN KAMAR KOS*
Bertahun-tahun mengudara menyajikan siaran dakwah Islam ke ruang dengar kaum muslimin melalui bilik 2 x3 m
Dari ruangan seukuran kamar kos inilah dakwah sunnah dipancar luaskan ke berbagai penjuru negeri
Karena dakwah tidak harus pakai fasilitas megah
Jika sedang berada di Jogja teman-teman boleh berkunjung ke studio radio muslim untuk menyapa para penyiar dan kru radio yang selama ini bekerja di balik layar
Mohon dukungan dari teman-teman karena saat ini Radio Muslim Jogja sedang berjuang mendapatkan legalitas izin siar di frekuensi AM
*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK DUKUNG DAKWAH RADIO MUSLIM JOGJA*
Salurkan dukungan terbaik anda melalui:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja/
ATAU TRANSFER MANUAL
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
Hukum Salat Jenazah di Pemakaman setelah Jenazah Dimakamkan
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86332-hukum-salat-jenazah-di-pemakaman.html
Adab-Adab Terhadap Guru
Di antara adab-adab yang telah disepakati para ulama’ dalam menuntut ilmu adalah adab murid kepada gurunya. Imam Ibnu Hazm berkata: “Para ulama bersepakat, wajibnya memuliakan ahli al-Qur’an, ahli Islam dan Nabi. Demikian pula wajib memuliakan khalifah, orang yang punya keutamaan dan orang yang berilmu.” (al-Adab as-Syar’iah 1/408)
Berikut ini beberapa adab yang selayaknya dimiliki oleh penuntut ilmu ketika menimba ilmu kepada gurunya.
1. Memuliakan guru
Memuliakan orang yang berilmu termasuk perkara yang dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُجِلَّ كَبِيرَنَا وَيَفِ لِعَالِمِنَا»
“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117)
Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan. Hendaklah ia meyakini keahlian gurunya dibandingkan yang lain. Karena hal itu akan menghantarkan seorang murid untuk banyak mengambil manfaat darinya, dan lebih bisa membekas dalam hati terhadap apa yang ia dengar dari gurunya tersebut” (Al-Majmu’ 1/84).
2. Mendo’akan kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ أَتَى إِليْكُم مَعْروفاً فَكَافِئُوه فَإِنْ لَمْ تَجِدوا فَادْعُوا لَهُ، حَتَّى يَعلَمَ أن قَد كَافَئْتُمُوه
“Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR. Bukhori dalam al-Adab al-Mufrod no. 216, lihat as-Shohihah 254)
Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang penuntut ilmu mendoakan gurunya sepanjang masa. Memperhatikan anak-anaknya, kerabatnya dan menunaikan haknya apabila telah wafat” (Tadzkirah Sami’ hal. 91).
3. Rendah diri kepada guru
Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah Sami’ hal. 88)
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dengan kemuliaan dan kedudukannya yang agung, beliau mengambil tali kekang unta Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu seraya berkata: “Demikianlah kita diperintah untuk berbuat baik kepada ulama.” (As-Syifa, 2/608)
Lanjut baca: https://muslim.or.id/18940-adab-terhadap-guru.html
Ust. Lilik Ibadurrahman
Wajib kita tundukkan semua opini, ide, pendapat, selera dan perasaan demi mengikuti Al Qur’an dan As Sunnah. Jika kita memang ingin menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai petunjuk bagi hidup kita dan ingin menemukan solusi dari semua permasalahan yang kita hadapi.
Читать полностью…Ubah Kebiasaan untuk Menjadi Muslim Produktif
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86326-menjadi-muslim-produktif.html
Abu Thalib menjadi korban atas pertemanannya dengan Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayyah. Walaupun mereka orang yang terpandang dan tinggi derajatnya di sisi manusia, namun mereka bukan teman yang baik dalam hal agama, sehingga pertemanan tersebut tidak mendatangkan manfaat agama.
Читать полностью…Buat yang belum punya kaos custom muslim.or.id, bisa order lewat link berikut
https://wa.me/p/9568114969896527/6282134322005
Barakallahu fiikum
Sifat khianat dapat terjadi dalam banyak perkara. Meskipun demikian, keburukan sifat khianat ini bertingkat-tingkat. Maksudnya, sebagian bentuk khianat itu lebih buruk daripada bentuk khianat yang lain.
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86289-dosa-khianat.html
Ibadah: Semakin Bermanfaat, Semakin Berpahala
Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86060-ibadah-semakin-bermanfaat-semakin-berpahala.html
Ingatlah, bahwa setiap kesialan atau musibah yang menimpa, sebenarnya bukanlah disebabkan oleh waktu, orang atau tempat tertentu! Namun, semua itu adalah ketentuan Allah Ta’ala Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Читать полностью…