muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

5 SIFAT ORANG BERIMAN

1. Memiliki Rasa Takut di Dalam Hatinya

Allah Ta’ala berfirman

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka” (QS. Al-Anfal: 2)

Hanya orang yang beriman jika disebutkan nama Allah, muncul rasa takut dalam hatinya. Rasa takutnya sebagai bentuk mengagungkan Allah. Sebagai contoh, jika ada seseorang yang berkeinginan melakukan maksiat, kemudian ia teringat Allah atau ada yang mengingatkannya dengan mengatakan, “bertakwalah anda kepada Allah”, maka dia adalah seorang yang mukmin. Rasa takut tersebut adalah ciri-ciri orang yang beriman.

2. Adanya Tambahan Iman ketika Ayat Quran Dibacakan

Allah Ta’ala berfirman

وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا

“dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya)” (QS. Al-Anfal: 2)

Hal ini menjadi bukti keimanan seseorang ketika Al Qur’an dibaca baik oleh dirinya ataupun orang lain, ia dapat mengambil manfaat dengan bertambahnya rasa iman. Sebagaimana RasulullahShallallahu ‘alaihi Wasallam pernah memerintahkan Ibnu Mas’ud untuk membacakan Al Qur’an, lantas Ibnu Mas’ud bertanya, “Bagaimana aku membacakan Al Qur’an sedang Al Qur’an diturunkan untukmu?”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam pun menjawab, “Sungguh aku senang mendengar bacaan Al Qur’an dari orang lain.” Ibnu Mas’ud pun membaca surah An-Nisa, tatkala sampai pada ayat 41,

فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أُمَّةٍۭ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ شَهِيدًا

“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)” (QS. An-Nisa: 41).

Maka Nabi mengatakan, “Cukup” Aku pun memandangi Nabi dan melihat mata beliau berlinangan air mata. (HR. Al-Bukhari)

Potongan ayat ke-2 surah Al-Anfal di atas menjadi dalil bahwa rasa iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Karena akidah ahlusunnah adalah iman itu bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan melakukan maksiat. Dicontohkan dalam ayat di atas adalah melakukan ketaatan dengan mendengarkan bacaan al quran. Adapun kelompok murji’ah yang memiliki penyimpangan dalam akidah ini, mengatakan bahwa rasa iman tidak dapat bertambah maupun berkurang, dan ini adalah akidah yang keliru.

3. Tawakkal Hanya kepada Allah

Allah Ta’ala berfirman

وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“dan hanya kepada Rabbnya mereka bertawakkal” (QS. Al-Anfal: 2).

Orang yang beriman akan menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah, bukan kepada yang lain. Akan tetapi mereka juga melakukan sebab agar terwujudnya suatu hal, di samping tetap bertawakkal kepada Allah. Karena mereka yakin bahwa tidak akan terwujud suatu hal kecuali atas kehendak Allah.

4. Mendirikan Shalat

Allah Ta’ala berfirman

ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ

“(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat” (QS. Al-Anfal: 3).

Banyak ayat yang menunjukkan shalat adalah bukti keimanan seseorang, salah satu dalam ayat ini. Orang yang beriman akan mendirikan shalat secara sempurna, baik shalat yang hukumnya wajib maupun yang dianjurkan.

5. Senang Berinfak

Allah Ta’ala berfirman

وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

“dan yang menginfakkan rizki yang Kami berikan kepada mereka” (QS. Al-Anfal: 3).

Seorang dikatakan beriman ketika ia menginfakkan hartanya di jalan Allah. Sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, beliau menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah. Namun ada catatan penting, ketika ada yang memiliki kebutuhan mendesak, baik dari keluarga maupun orang lain, maka tidak sepatutnya menginfakkan seluruh hartanya.

Sumber: http://muslim.or.id/25367-5-sifat-orang-yang-beriman.html

***

Iklan di muslim.or.id dengan 70.000 view / hari? Klik: http://muslim.or.id/iklan-muslim

Читать полностью…

Muslim.or.id

_.:Broadcast Tausyiah YPIA:._

💎🌸💎🌸💎

*Larangan Menganggap Diri Suci (bagian 1/2)*

Allah ta’ala berfirman, _“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.”_ *(QS. An Najm:32)*

Mengenai ayat ini, Syaikh Abdurrahman As-Si’di menerangkan bahwa terlarangnya orang-orang beriman untuk mengabarkan kepada orang-orang akan dirinya yang merasa suci dengan bentuk suka memuji-memuji dirinya sendiri. *(Taisir Karimir Rahman)*

Kebiasaan merasa diri suci merupakan perbuatan Yahudi dan Nasrani yang jelas-jelas dicela oleh Allah ta’ala.

_“Dan mereka berkata, ‘kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka kecuali selama beberapa hari saja.'”_ *(QS. Al Baqarah:80)*

Bahkan, saking merasa sucinya, mereka merasa hanya merekalah yang paling layak masuk Surga. _“Dan mereka berkata,’Sekali-kali tidak akan masuk Surga kecuali orang Yahudi dan Nasrani.”_ *(QS. Al Baqarah:111)*

Sehingga Allah ta’ala cela kebiasaan mereka ini, _“Apakah kami tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih. Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.”_ *(QS. An-Nisa:49)*

Rasulullah _shalallahu ‘alaihi wasallam_ pernah bersabda,

_“Janganlah kalian merasa diri kalian suci, Allah lebih tahu akan orang-orang yang berbuat baik diantara kalian.”_ *(HR. Muslim)*

💎🌸💎🌸💎

======
🔊 Broadcasted by :
*Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta*
_(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)_
✉/📱085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

Yakinlah dengan 3 hal ini

1. Tiada yang lebih menyayangimu melebihi Rabbmu

2. Tiada yang lebih memahami kesulitan dan keluh kesahmu melebihi Rabbmu

3. Dan Tiada yang mengangkat musibah dan penderitaanmu kecuali Rabbmu

Maka mengadulah Hanya kepadaNya... jangan kepada makhluk yang tidak memahamimu dan tak mampu mengangkat deritamu....

فاستعن بالله العظيم.....

Oleh: Ust. Fadlan Fahamsyah

Читать полностью…

Muslim.or.id

22 SERI ARTIKEL SYARAH KITAB TSALATSATUL USHUL

Berikut ini kumpulan artikel penjelasan kitab Tsalatsatul Ushul karya Syaikh Muhammad At Tammimi yang tulis oleh Ustadz Sa'id Abu Ukasyah hafizhahullah (kontributor tetap dan pengasuh tanya-jawab Islam di Muslim.or.id)

Silakan simak: http://muslim.or.id/makalah-tsalatsatul-ushul

Читать полностью…

Muslim.or.id

Dianjurkan Memakai Penutup Kepala Ketika Shalat

Secara umum, kita dianjurkan untuk berhias dan berpenampilan yang sempurna ketika hendak shalat. Allah Ta’ala berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ

“Wahai manusia, gunakanlah perhiasanmu ketika memasuki setiap masjid” (QS. Al A’raf: 31).

As Sa’di menjelaskan ayat ini:

استروا عوراتكم عند الصلاة كلها، فرضها ونفلها، فإن سترها زينة للبدن، كما أن كشفها يدع البدن قبيحا مشوها. ويحتمل أن المراد بالزينة هنا ما فوق ذلك من اللباس النظيف الحسن

“Maksudnya: tutuplah aurat kalian ketika hendak melakukan semua shalat, baik yang fardhu maupun yang sunnah. Karena menutup aurat itu memperindah raga, sebagaimana membuka aurat itu membuat raga tampak buruk dan jelek. Dan termasuk dalam kandungan ayat juga, bahwa makna az zinah di sini adalah yang lebih dari sekedar menutup aurat, yaitu pakaian yang bersih dan bagus”1.

Anjuran menutup kepala ketika shalat

Dan di antara bentuk berhias ketika hendak shalat yang dianjurkan pada ulama kepada para lelaki adalah dengan memakai penutup kepala. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan:

وقد سبق في أثر ابن عمر أنه قال لمولاه نافع: «أتخرجُ إلى النَّاس حاسرَ الرَّأس؟ قال: لا، قال: فالله أحقُّ أن يُستحى منه» وهو يدلُّ على أن الأفضل ستر الرأس

“Telah kami sampaikan sebuah atsar dari Ibnu Umar, beliau berkata kepada maula-nya, Nafi’:‘Apakah engkau keluar menemui orang-orang dengan tanpa penutup kepala? Nafi’ berkata: Tidak. Ibnu Umar berkata: Sungguh malu kepada Allah adalah lebih layak daripada kepada yang lain‘. Hal ini menunjukkan bahwa menutup kepada itu lebih afdhal” 2.

Memakai penutup kepala pada asalnya adalah kebiasaan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, para sahabat, para ulama dan orang-orang shalih, baik di luar atau di dalam shalat. Beberapa riwayat menunjukkan hal ini, diantaranya:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ ، فَمَسَحَ بِنَاصِيَتِهِ ، وَعَلَى الْعِمَامَةِ ، وَعَلَى الْخُفَّيْنِ

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berwudhu, beliau mengusap ubun-ubunnya, mengusap imamahnya, dan mengusap khufnya” (HR. Bukhari 182, Muslim 274)

أنه كان يُصلِّي في العِمامة

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya shalat dengan memakai imamah” (HR. Bukhari 205, Muslim 1359)

Namun anjuran memakai penutup kepala ketika shalat ini melihat pada ‘urf (kebiasaan) masyarakat setempat. Jika masyarakat setempat biasa menggunakan penutup kepala, maka lebih afdhal menggunakan penutup kepala. Namun jika masyarakat setempat tidak biasa menggunakan penutup kepala, maka ketika itu tidak dikatakan lebih afdhal. Karena dalam ayat di atas, Allah Ta’ala menyebutkan زِينَتَكُمْ (perhiasan kalian), maka yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai perhiasan dan keindahan oleh orang-orang. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan:

إذا طبَّقنا هذه المسألة على قوله تعالى:)يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ )(لأعراف: من الآية31) تبيَّن لنا أن ستر الرأس أفضل في قوم يعتبر ستر الرأس عندهم من أخذ الزِّينة، أما إذا كُنَّا في قوم لا يُعتبر ذلك من أخذ الزينة، فإنَّا لا نقول: إنَّ ستره أفضل، ولا إنَّ كشفه أفضل

“Jika kita terapkan hal ini pada firman Allah Ta’ala (yang artinya):“Wahai manusia, gunakanlah perhiasanmu ketika memasuki setiap masjid” (QS. Al A’raf: 31). Akan jelas bagi kita bahwa menutup kepala itu lebih afdhal bagi masyarakat yang menganggap penutup kepala itu sebagai penghias penampilan. Namun jika kita berada di suatu masyarakat yang tidak menganggap demikian maka tidak kita katakan bahwa memakai penutup kepala itu afdhal, dan juga tidak dikatakan bahwa tidak memakainya itu afdhal” 3.

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz ketika ditanya tentang hukum shalat tanpa memakai penutup kepala, beliau menjawab: “Tidak mengapa, karena kepala tidak termasuk aurat. Yang wajib ketika shalat adalah mengenakan kain yang menutupi pusar ke bawah dan kain yang menutupi pundak hingga pusar. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

لا يصلي أحدكم في الثوب الواحد ليس على عاتقه منه شيء

‘Janganlah kalian shalat dengan satu kain saja sehingga pundak kalian tidak tertutup‘

Читать полностью…

Muslim.or.id

Lagi rame tentang rukun Islam dan rukun Iman...

Jangan-jangan kita juga belum hafal. Atau jangan-jangan kita sudah hafal tapi sama sekali belum paham maksudnya. Yok kita belajar lagi...

Penjelasan Rukun Islam
http://muslim.or.id/411-rukun-dan-makna-islam-1.html
http://muslim.or.id/412-penjelasan-rukun-islam-2.html
http://muslim.or.id/413-penjelasan-rukun-islam-3.html

Penjelasan Rukun Iman
http://muslim.or.id/21525-penjelasan-hadits-jibril-2-penjelasan-rukun-iman.html

Kata harus terus introspeksi diri, jika hal-hal yang mendasar saja kita belum paham, maka bagaimana dengan yang lain? Maka sudah saatnya kita HIJRAH dan lebih SERIUS BELAJAR AGAMA!

Selamat belajar....

Читать полностью…

Muslim.or.id

🔸🔹🔸🔹🔸

Sebagaimana ikan salmon yang mengarungi Samudra Artik, ,mereka selalu pulang ke teluk yang sama untuk berkembang biak dan mati hingga akhir masanya.

🔸🔹🔸🔹🔸

Sebagaimana pula kupu-kupu beracun Meksiko, mereka terlahir untuk berpulang ke Amerika Utara, mati dalam migrasinya dan menurunkan mimpi kembali ke Meksiko kepada generasi berikutnya.

🔸🔹🔸🔹🔸

Lalu bilamana dengan manusia? Tidakkah sadar bahwa selayaknya ikan salmon dan kupu-kupu beracun itu, kita juga akan mati dan berpulang ke sumbernya?

🔸🔹🔸🔹🔸

Sedang kepulangan manusia bukanlah siklus yang bisa dipastikan kapan waktunya.

🔸🔹🔸🔹🔸

Maka apabila sudah diketahui kematian itu datangnya tiba-tiba, lantas sudah sesiap apa kita menghadapinya?

*Dan, cukuplah kematian itu menjadi pelajaran…*

---

Allah Ta’ala berfirman,

_“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedangkan mereka dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).”_ *(QS. Al Anbiya’ : 1)*

Mari kita senantiasa mengingat kematian, agar kita semakin giat beramal kebaikan.

🔸🔹🔸🔹🔸

Ad Daqaaq _rahimahullah_ mengatakan,
_“Barangsiapa yang banyak mengingat kematian, maka akan dianugerahi oleh Allah tiga keutamaan : *Bersegera dalam taubat, rasa qana’ah dalam hati, dan semangat dalam beribadah pada Allah*”_ (Al Qiyamah Ash Shughra, hal. 82)

---

Ingin dapatkan Broadcast Manfaat?

📝 Daftarkan nomor anda dalam broadcast list YPIA ke nomor di bawah ini..

======
🔊 Broadcasted by :
*Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta*
_(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)_
✉/📱085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bismillaah..
"Kesehatan memang bukan segalanya. Tapi, tanpa kesehatan segalanya tidak berarti apa-apa."

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🌡Bagaimana gaya hidup sehat sesuai tuntunan Rosulullah shallallaahu 'alayhi wasallam?
🌡Bagaimana konsep sakit, hikmah sakit, dan pengobatan secara syar'i?
🌡Bagaimana gaya hidup sehat, pola makan sehat, dan kiat menjaga kesehatan dari segi medis?
🌡Bagaimana menangani beberapa penyakit ringan yg umum diderita?
💡Temukan jawabannya di:
Kajian Muslimah Pesantren Liburan

Tema:
💉 "Sehat Sesuai Syariat" (Konsep Sehat Sakit Menurut Islam dan Kedokteran)

🎙Pemateri
dr.Maria Nova Nurfitri
Ustadzah Siwi Ummu Nabila
Hafizhahumallaah

📅 Sabtu, 14 Januari 2017
⏰ 08.00-11.00
🕌 Masjid Al-Ashri Pogung Rejo

❤Mari ajak keluarga, kerabat, teman serta tetangga dan rekan muslimah lainnya..

📡Kajian ini gratis dan khusus untuk muslimah

📝 Penyelengara :

🌹Forum Kegiatan Kemuslimahan Al-Atsari
🌹YPIA Yogyakarta

Baarakallahu fiikum

🔁Silahkan disebar

Читать полностью…

Muslim.or.id

BEBERAPA DAMPAK BURUK TELEVISI [2]

B. Kehancuran Akhlaq

Acara-acara televisi dewasa ini mempunyai andil besar dalam mengajarkan kepada para permirsanya untuk melakukan pergaulan bebas dengan lawan jenis. Inlah senjata mutakhir yang digunakan oleh musuh-musuh Islam untuk menghancurkan moral dan akhlak generasi muda Islam.

Di dalam Protokoler Yahudi disebutkan, "Kita wajib berbuat untuk menghancurkan akhlak di setiap tempat, sehingga kita mudah menguasai mereka (kaum muslimin). Dan akan selalu ditayangkan hubungan seksual secara jelas agar tidak ada lagi sesuatu yang dianggap suci dalam pandangan para pemuda, akibatnya keinginan besar mereka adalah bagaimana memuaskan insting seksualnya. Ketika itulah akhlaknya hancur."[6]

Agama Islam yang hanif mengajarkan kepada para pemeluknya untuk menundukkan pandangan guna menjaga kesucian mereka. Allah berfirman,

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An-Nur: 30).

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya.." (QS. An-Nur: 31)

Akan tetapi, justru Televisi menampilkan gambar serta adegan-adegan menjijikkan dalam sinetron-sinetron yang ditayangkan. Para perempuan yang bersolek, membuka rambut, betis serta membuka sesuatu yang tidak pantas untuk dibuka di depan umum sungguh merupakan fenomena yang dianggap biasa dalam tayangan televisi yang hal ini dapat membuat para lelaki terkapar tidak berdaya karenanya. Bagaimana mereka bisa menundukkan pandangannya apabila di dalam rumahnya masih bercokol makhluk yang bernama televisi ini? Televisipun mengajarkan kepada para pemuda dan pemudi Islam tentang bagaimana trik berpacaran, trik berkencan serta mengajarkan para suami atau istri untuk berselingkuh!

Televisi juga menjadi tersangka dalam penyebaran budaya ikhtilat (campur baur) di masyarakat, sehingga terbukalah kesempatan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit untuk pegang ini dan pegang itu, lirik sana dan lirik sini serta perbuatan-perbuatan lain untuk memuaskan hawa nafsunya. Hendaknya orang yang di dalam hatinya masih ada keimanan untuk menjaga mata, telingga serta anggota-anggota badannya dari melakukan perbuatan-perbuatan kemaksiatan baik di saat ada orang yang melihat maupun tidak ada orang yang melihat. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الأعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." (QS. Al-Mukmin: 19)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu menjelaskan tentang ayat ini, "Dia adalah seorang laki-laki yang masuk pada anggota keluarganya yang di dalamnya terdapat wanita cantik atau ketika wanita cantik itu sedang melewatinya. Ketika orang-orang lengah, ia memperhatikan ke arahnya. Ketika mereka tidak lengah, ia menunduk. Ketika orang-orang lengah, ia memperhatikannya. Ketika mereka tidak lengah, ia menundukkan pandangannya. Sungguh Allah telah melihat hatinya bahwa ia berkeinginan andai saja ia bisa melihat kemaluan wanita tersebut." [7]

Читать полностью…

Muslim.or.id

KENAIKAN HARGA DALAM HADITS NABI

“Wahai Rasulullah barang-barang di kota Madinah mengalamai kenaikan harga” keluh seorang sahabat Nabi suatu hari, “tentukanlah harga” ia melanjutkan. Mendengar hal ini Nabi Muhammad –shalallahu ‘alaihi wa sallam– tidak lantas melakukan penentuan harga, namun memberikan sebuah wejangan bijak: “sesungguhnya Allah lah yang menjadikan harga naik atau turun,” setelah itu beliau kembali dipinta untuk menentukan harga, dan beliau memerintahkan sahabat untuk berdoa kepada Allah.

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi ini mengandung berbagai pelajaran penting yang sayang jika tidak didulang terlebih saat ini; di tengah maraknya pro-kontra kenaikan BBM.

Sikap Rakyat Terhadap Kenaikan Harga

Perintah Rasulullah kepada seorang yang meminta stabilitasi harga untuk berdoa kepada Allah menunjukkan bahwa kenaikan harga merupakan timbal balik perbuatan hamba yang tidak sesuai dengan keinginan sang pencipta. Maka hendaknya segenap rakyat dalam kejadian ini melakukan instropeksi diri: kesalahan apa yang diperbuat sehingga Allah menghendaki kesulitan bagi rakyat negeri ini.

Kalau mau menyelidiki kemungkinan apa yang membuat pemerintah menaikkan harga -dalam kasus ini bbm- statemen bahwa perilaku rakyat juga termasuk faktor melambungnya harga bukanlah sekedar isapan jempol. Kemungkinan pemerintah menaikkan harga hanya ada dua: Pemerintah melakukannya tersebut secara lalim atau menaikkan harga dengan pertimbangan yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jika Pemerintah melakukannya secara lalim, maka di berbagai tempat di dalam al-Quran disebutkan bahwa pemerintah yang lalim sejatinya buah dari rakyat yang lalim pula.

Sebut saja surat QS. Al-An’am: 129 (yang artinya): Demikianlah Kami kuasakan orang-orang yang zhalim itu satu sama lain, sebagai akibat dari perbuatan mereka” .

Para ulama dari kalangan ahli tafsir menegaskan bahwasanya pemimpin lalim di sebuah negeri merupakan balasan bagi rakyat yang lalim. Sedangkan di dalam Hadits Rasulullah bersabda, “Tidaklah orang-orang mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan disiksa dengan kelaliman penguasa, kehidupan yang susah, dan paceklik.” (H.R Ibnu Majah)

Dari sinilah terkenal ungkapan “Kama takunu yuwalla ‘alaikum” ‘sebagaimana keadaan kalian demikian pula keadaan pemimpin kalian.’ Pemahaman seperti inilah yang dipahami oleh para ulama dan para pemimpin Islam sedari dulu, Imam Ali misalkan beliau berujar kepada orang yang mengkritik roda pemerintahannya :

“Karena saat Abu Bakar dan Umar menjadi khalifah, mereka didukung oleh orang-orang seperti aku dan Utsman, namun saat Utsman dan aku yang menjadi khalifah, pendukungnya adalah kamu dan orang-orang sepertimu.”

Menyoal kemungkinan kedua yaitu pemerintah menaikan harga dengan prosedur yang benar serta amanah, maka dalam hal ini menjadikan rakyat sebagai kambing hitam atas kenaikan harga juga bukan pendapat yang salah. Karena pemerintah tidak akan menaikkan harga jika dalam keadaan makmur dan sejahtera (contoh: saudi 1 liter sekitar 1500 rupiah), semua itu terjadi di masa-masa sulit seperti sekarang dan faktor kesulitan yang dialami sebuah negeri dijelaskan di dalam al-Quran disebabkan oleh tingkah laku penduduk negeri.

Allah berfirman (yang artinya), “Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”(Al-A’raf:96)

SELENGKAPNYA: http://muslim.or.id/23481-kenaikan-harga-dalam-hadits-nabi.html

*

Ingin pasang iklan di muslim.or.id yang dikunjungi 60rb - 70rb kali per hari? Klik: http://muslim.or.id/iklan-muslim

Читать полностью…

Muslim.or.id

KHITAN (SUNAT) DISYARIATKAN DALAM ISLAM

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya: “bagaimana cara khitan (sunat) bagi anak-anak?”. Beliau menjawab:

Khitan (sunat) adalah salah satu sunnah fitrah yang muakkadah (sangat dianjurkan). Sebagian ulama berpendapat hukumnya adalah wajib. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas dan sekelompok Ulama: sunnat hukumnya wajib bagi laki-laki.

Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

الفطرة خمس -يعني السنة خمس- الختان والاستحداد وقلم الأظافر وقص الشارب ونتف الإبط

“Sunnah fitrah yang lima adalah khitan (sunat), istihdad (mencukur rambut kemaluan), memotong kuku, mencukur kumir, dan mencabut rambut ketiak” (HR. Bukhari 5889, Muslim 257).

Dan khitan adalah sunnah fitrah yang paling ditekankan. Caranya dengan memotong kulup yang berada di atas zakar hingga kepala penis keluar dan menonjol. Orang yang biasa menyunat sudah paham kulup tersebut. Memotongnya di usia anak-anak itu lebih utama, karena memang lebih mudah dilakukan ketika masih anak-anak. Tidak boleh menundanya hingga usia baligh. Bahkan wajib menyegerakannya sebelum baligh.

Namun melakukannya di usia anak-anak, seperti misalnya ketika masih menyusui, atau ketika setelah lahir pada hari ke-7 atau setelahnya, sedini mungkin, itu lebih utama.

Dan sunat ini adalah sunnah fitrah yang sangat ditekankan, sebagian ulama berpendapat hukumnya wajib untuk laki-laki. Dan ia sunnah hukumnya bagi wanita, jika memang ada lelaki atau wanita yang bisa melakukannya.

Yang jelas semua Muslim disyariatkan untuk melakukan khitan, berdasarkan hadits di atas.

***

Sumber: http://muslim.or.id/29239-khitan-sunat-disyariatkan-dalam-islam.html

Ingin pasang iklan di muslim.or.id yang dikunjungi 60rb - 70rb kali per hari? Klik: http://muslim.or.id/iklan-muslim

Читать полностью…

Muslim.or.id

📖 Berbaik Sangka

🔎 Imam As-Syafii rahimahullah berkata :

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَقْضِيَ لَهُ بِالْحُسْنَى, فَلْيُحْسِنْ بِالنَّاسِ الظَّنَّ

“Barangsiapa yang ingin Allah menganugerahkan baginya husnul khootimah maka hendaknya ia berhusnudzon kepada orang-orang” (Mawaa’idz Al-Imaam As-Syafii)

Seakan-akan Imam Syafii mengingatkan bahwasanya berbaik sangka kepada orang lain akan menjauhkan seseorang dari banyak kedzoliman dan dosa besar yang muncul dari berburuk sangka, seperti ghibah dan namimah, serta praktek pemboikotan/hajr yang keliru..dll.

🍃 Selain itu orang yang mampu senantiasa untuk berhusnudzon maka akan senantiasa memiliki hati yang lembut…sayang kepada saudaranya…jauh dari hasad….tidak merendahkan orang lain..dll.

✒️ Ustadz Firanda Andirja, MA

Читать полностью…

Muslim.or.id

KEUTAMAAN SHAF PERTAMA

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat berjama’ah (di masjid) lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian (di rumah)” (HR. Bukhari no. 609)

Anggaplah ada orang yang akan memberi Anda Rp 1.000.000 jika shalat di rumah, dan Rp 27.000.000 dengan syarat Anda mau pergi ke masjid untuk shalat berjamaah. Hal apakah yang pertama kali Anda lakukan? Berangkat ke masjid? Jelas. Namun kira-kira, Anda akan berangkat dengan bersegera, atau dengan santai, menunggu sampai iqamat dikumandangkan (sebagaimana kebiasaan sebagian besar kaum muslimin, Allahul musta’an!). Ini baru permisalan dunia, belum ganjaran akhirat yang tentunya jauh lebih besar daripada itu. Sedangkan Allah sungguh telah memperingatkan, tentang apa yang akan kita bawa esok di hari akhir.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ()وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Wahai orang-orang yang ber­iman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah se­tiap diri merenungkan, apalah yang telah diper­buatnya untuk hari esok (yaitu hari akhir). Dan bertakwalah kepada Allah! Sesung­guhnya Allah Maha Menge­tahui apapun yang kamu kerjakan. Dan janganlah keadaan kamu seperti orang-orang yang me­lupakan Allah, lalu Allah pun membuatnya lupa kepada dirinya sendiri; itulah orang-orang yang fasik.” (Al Hasyr : 18-19)

Kebiasaan Nabi Ketika Mendengar Adzan
Itulah sikap yang Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam contohkan. Apapun kesibukan beliau, ketika adzan telah berkumandang, maka beliau bergegas menuju masjid dan shalat berjamaah dengan kaum muslimin. Perhatikan kesaksian ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang beliau,

كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا سَمِعَ الْأَذَانَ خَرَجَ

“Adalah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan istrinya, dan jika beliau mendengar adzan, beliau segera keluar (untuk pergi menuju masjid)” (HR. Bukhari 4944)

Kesibukan yang mulia, yaitu membantu pekerjaan istri beliau. Akan tetapi ketika adzan, beliau langsung bergegas menuju masjid. Apatah lagi dengan kita yang hanya disibukkan dengan perkara duniawi, terkadang bercanda, menonton televisi, bola, namun ketika adzan sungguh panggilan itu kita abaikan. Nas’alullaha salamah wal ‘afiyah!

Andai Shaf Awal Harus Diundi, Sungguh Akan Diundi!
Maka bersegeralah menuju masjid, dan carilah shaf pertama. Sungguh, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا

“Seandainya manusia mengetahui apa yang ada (yaitu keutamaan) di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari 580)

SELENGKAPNYA: http://muslim.or.id/7492-keutamaan-shaf-pertama.html

***

Pendaftaran SDIT Yaa Bunayya http://www.sdityaabunayya.com/?page_id=590

Читать полностью…

Muslim.or.id

*PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU SDIT YAA BUNAYYA YOGYAKARTA*
*TAHUN PELAJARAN 2017/2018*
------------------------------------

*A. DAYA TAMPUNG*

Daya tampung SDIT Yaa Bunayya Tahun Pelajaran 2017/2018 adalah:
Kelas I-A : 24 Anak
Kelas I-B : 24 Anak
Kelas II-A : 2 Anak
Kelas II-B : PENUH
Kelas III-A : 3 Anak
Kelas III-B : 4 Anak
Kelas IV : 3 Anak
Kelas V : PENUH
Kelas VI : PENUH

*B. SYARAT PENDAFTARAN*

1. Telah berusia minimal 6 tahun pada bulan juli 2017
2. Mengikuti kegiatan observasi murid dan orang tua / wali
3. Melengkapi berkas pendaftaran

*C. WAKTU PENDAFTARAN*

_Pengisian data dan kelengkapan berkas_
Gelombang 1 : 2 Januari - 3 Februari 2017
Gelombang 2 : 6 Februari - 10 Maret 2017
Gelombang 3 : 13 Maret - 28 April 2017

_Observasi murid dan orang tua_
Gelombang 1 : 4 Februari 2017
Gelombang 2 : 11 Maret 2017
Gelombang 3 : 29 April 2017

_Pengumuman_
Gelombang 1 : 6 Februari 2017
Gelombang 2 : 13 Maret 2017
Gelombang 3 : 1 Mei 2017

_*Pendaftaran akan ditutup jika kuota sudah terpenuhi*_

*D. PROSEDUR PENDAFTARAN*

1. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 150.000,-
2. Mengisi formulir online http://bit.ly/PMB-YB
3. Melengkapi berkas pendaftaran yang meliputi:
a. Foto kopi akta kelahiran 1 lembar
b. Foto kopi kartu keluarga 1 lembar
c. Foto kopi KTP orang tua / wali 1 lembar
d. Foto kopi raport TK B Semester 1.
e. Foto ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar
f. Ijazah TK (menyusul)

*E. BIAYA*

1. Biaya regitrasi ulang (meliputi biaya seragam 5 stell, buku pelajaran selama setahun, matras, biaya kegiatan selama 1 tahun pelajaran)
- Putra Rp. 3.010.000,-
- Putri Rp. 3.210.000,-
2. Uang gedung
- Gelombang 1 : Rp. 3.000.000,-
- Gelombang 2 : Rp. 3.500.000,-
- Gelombang 3 : Rp. 4.000.000,-
3. SPP Rp. 250.000,- / bulan


------------------------
*Panitia PPDB SDIT Yaa Bunayya*
_Jl. Pandega Marta Pogung Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta_
fb : SDIT Yaa Bunayya
HP : 0852 9250 5670
Tlp : 0274 292 1193

Читать полностью…

Muslim.or.id

ILMU MENUMBUHKAN SIFAT TAWADHU'

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

“Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka.”

Beliau melanjutkan,

“Dan tanda kebinasaan yaitu tatkala semakin bertambah ilmunya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakannya. Dan setiap kali bertambah amalnya maka bertambahlah keangkuhannya, dia semakin meremehkan manusia dan terlalu bersangka baik kepada dirinya sendiri. Semakin bertambah umurnya maka bertambahlah ketamakannya. Setiap kali bertambah banyak hartanya maka dia semakin pelit dan tidak mau membantu sesama. Dan setiap kali meningkat kedudukan dan derajatnya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakan dirinya. Ini semua adalah ujian dan cobaan dari Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya. Sehingga akan berbahagialah sebagian kelompok, dan sebagian kelompok yang lain akan binasa. Begitu pula halnya dengan kemuliaan-kemuliaan yang ada seperti kekuasaan, pemerintahan, dan harta benda. Allah ta’ala menceritakan ucapan Sulaiman tatkala melihat singgasana Ratu Balqis sudah berada di sisinya (yang artinya), “Ini adalah karunia dari Rabb-ku untuk menguji diriku. Apakah aku bisa bersyukur ataukah justru kufur.” (QS. An Naml : 40).”

Kembali beliau memaparkan,

“Maka pada hakekatnya berbagai kenikmatan itu adalah cobaan dan ujian dari Allah yang dengan hal itu akan tampak bukti syukur orang yang pandai berterima kasih dengan bukti kekufuran dari orang yang suka mengingkari nikmat. Sebagaimana halnya berbagai bentuk musibah juga menjadi cobaan yang ditimpakan dari-Nya Yang Maha Suci. Itu artinya Allah menguji dengan berbagai bentuk kenikmatan, sebagaimana Allah juga menguji manusia dengan berbagai musibah yang menimpanya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Adapun manusia, apabila Rabbnya mengujinya dengan memuliakan kedudukannya dan mencurahkan nikmat (dunia) kepadanya maka dia pun mengatakan, ‘Rabbku telah memuliakan diriku.’ Dan apabila Rabbnya mengujinya dengan menyempitkan rezkinya ia pun berkata, ‘Rabbku telah menghinakan aku.’ Sekali-kali bukanlah demikian…” (QS. Al Fajr : 15-17). Artinya tidaklah setiap orang yang Aku lapangkan (rezkinya) dan Aku muliakan kedudukan (dunia)-nya serta Kucurahkan nikmat (duniawi) kepadanya adalah pasti orang yang Aku muliakan di sisi-Ku. Dan tidaklah setiap orang yang Aku sempitkan rezkinya dan Aku timpakan musibah kepadanya itu berarti Aku menghinakan dirinya.” (Al Fawa’id, hal. 149).

____

Ust. Abu Mushlih Ari Wahyudi

Sumber: http://muslim.or.id/4489-ilmu-menumbuhkan-sifat-tawadhu.html

Donasi Suriah: https://bit.ly/SuriahBerduka

Читать полностью…

Muslim.or.id

🔸🔹🔸🔹🔸

Sebagaimana ikan salmon yang mengarungi Samudra Artik, ,mereka selalu pulang ke teluk yang sama untuk berkembang biak dan mati hingga akhir masanya.

🔸🔹🔸🔹🔸

Sebagaimana pula kupu-kupu beracun Meksiko, mereka terlahir untuk berpulang ke Amerika Utara, mati dalam migrasinya dan menurunkan mimpi kembali ke Meksiko kepada generasi berikutnya.

🔸🔹🔸🔹🔸

Lalu bilamana dengan manusia? Tidakkah sadar bahwa selayaknya ikan salmon dan kupu-kupu beracun itu, kita juga akan mati dan berpulang ke sumbernya?

🔸🔹🔸🔹🔸

Sedang kepulangan manusia bukanlah siklus yang bisa dipastikan kapan waktunya.

🔸🔹🔸🔹🔸

Maka apabila sudah diketahui kematian itu datangnya tiba-tiba, lantas sudah sesiap apa kita menghadapinya?

Dan, cukuplah kematian itu menjadi pelajaran…

---

Allah Ta’ala berfirman,

“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedangkan mereka dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” (QS. Al Anbiya’ : 1)

Mari kita senantiasa mengingat kematian, agar kita semakin giat beramal kebaikan.

🔸🔹🔸🔹🔸

Ad Daqaaq rahimahullah mengatakan,
“Barangsiapa yang banyak mengingat kematian, maka akan dianugerahi oleh Allah tiga keutamaan : Bersegera dalam taubat, rasa qana’ah dalam hati, dan semangat dalam beribadah pada Allah” (Al Qiyamah Ash Shughra, hal. 82)

---

Ingin dapatkan Broadcast Manfaat?

📝 Daftarkan nomor anda dalam broadcast list YPIA ke nomor di bawah ini..

======
🔊 Broadcasted by :
Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta
(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)
✉/📱085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

Tidak ada kebaikan...

Читать полностью…

Muslim.or.id

Muslim.Or.Id:
🌷 JOGJA MENGAJI 🌷

Hadirilah Kajian Umum Bersama Al Ustadz Abuz Zubair Hawaary hafidzahullah

1⃣. Tanggung Jawab Wanita Muslimah
(Kajian Khusus Muslimah)
🗓 : Ahad, 16 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ : 16.00 - 17.30 WIB
🏛 : Masjid Pogung Raya, Pogung - Jogjakarta

2⃣. Jadilah Muslim Yang Kuat
🗓 : Ahad, 17 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ :18.00 - 20.30 WIB
🏛 : Masjid Kampus UGM Jogjakarta

☎ 0815 68421778

📡Live streaming di www.radiomuslim.com

📝 Penyelengara :
🌹YPIA Jogja
🌹Yayasan Peduli Muslim
🌹FKKA Jogja
🌹KARUMAH (Kajian Rutin Khusus Muslimah)
🌹Kampoeng Santri
🌹Bregodo Airsofter Mataram

Bekerja sama dengan :
🏛 Takmir Masjid Kampus UGM
🏛 Takmir Masjid Pogung Raya

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Читать полностью…

Muslim.or.id

Namun jika seseorang memperbagus pakaiannya (dengan penutup kepala) itu lebih afdhal. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ

“Wahai manusia, gunakanlah perhiasanmu ketika memasuki setiap masjid” (QS. Al A’raf: 31)

Adapun jika seseorang berada di suatu daerah yang di sana tidak biasa memakai penutup kepada, maka tidak mengapa shalat tanpa penutup kepala” 4.

Demikian juga jenis penutup kepala yang dipakai, apakah peci songkok, atau ghutrah, atau imamah, atau peci bundar, atau surban, ini kembali kepada ‘urf (kebiasaan) masyarakat setempat. Jika orang-orang shalih di masyarakat setempat biasa menggunakan songkok, maka itulah yang sebaiknya digunakan. Dan hendaknya tidak menyelisihi kebiasaan masyarakat setempat dengan menggunakan penutup kepala yang tidak biasa atau aneh di pandangan masyarakat. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ketika ditanya mengenai hukum menggunakan imamah, penutup kepala dalam kebiasaan orang arab, beliau berkata:

كان يلبسها اتباعا للعادة التي كان الناس عليها في ذلك الزمن، ولهذا لم يأت حرف واحد من السنة يأمر بها فهي من الأمور العادية التي إن اعتادها الناس فليلبسها الإنسان لئلا يخرج عن عادة الناس فيكون لباسه شهرة، وإن لم يعتدها الناس فلا يلبسها

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dahulu memakai imamah dalam rangka mengikuti adat pakaian yang dikenakan masyarakat setempat pada waktu itu. Oleh karena itu tidak ada satu huruf pun dari hadits yang memerintahkannya. Maka memakai imamah termasuk perkara adat kebiasaan yang biasa dilakukan masyarakat. Seseorang memakainya dalam rangka supaya tidak keluar dari kebiasaan masyarakat setempat, sehingga kalau memakai selain imamah, pakaiannya malah menjadi pakaian syuhrah. Jika orang-orang setempat tidak biasa menggunakan imamah maka jangan memakainya” 5.

Sekarang apa hukum lelaki shalat tanpa penutup kepala? Simak ulasannya disini. Klik https://muslim.or.id/29254-dianjurkan-memakai-penutup-kepala-ketika-shalat.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

📌 *_Kajian Islam Intensif (Kajian ke-9)_*
*_Program Pesantren Liburan YPIA 1438 H / 2017_*📌

📚 _"Fiqih Jual Beli Online"_

📎Bersama :
*Ustadz Ammi Nur Baits, ST., BA.*
_-hafidzhahullaahu ta'aala-_

⏰ *Insyaa Allah besok*
Kamis, 14 Rabi'ul Akhir 1438 H / 12 Januari 2017.

Di Masjid Pogung Dalangan (MPD), Pogung Dalangan, Yogyakarta

https://goo.gl/maps/CA1Xjh4WAu52

(Google Maps Masjid)

Pukul 08.30 - 11.30 WIB.

Terbuka untuk Umum. Muslim dan Muslimah.

☑ *Penyelenggara* ☑
🔎 Yasasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA) Yogyakarta
🔎 Forum Kajian Islam Mahasiswa (FKIM) Yogyakarta

*Bekerjasama dengan*
Takmir Masjid Pogung Dalangan (MPD)

_-hafidzhahumullaahu ta'aala-_.

📖 *Mari hadiri kajiannya dan catat faidah ilmunya*. 📖

*Tolong disebarluaskan juga*.

_Jazaakumullaahu khayran_.

======
🔊 Broadcasted by :
*Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta*
_(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)_
✉/📱085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

🌷 JOGJA MENGAJI 🌷

Hadirilah Kajian Umum Bersama Al Ustadz Abuz Zubair Hawaary hafidzahullah

1⃣. Tanggung Jawab Wanita Muslimah
(Kajian Khusus Muslimah)
🗓 : Ahad, 16 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ : 16.00 - 17.30 WIB
🏛 : Masjid Pogung Raya, Pogung - Jogjakarta

2⃣. Jadilah Muslim Yang Kuat
🗓 : Ahad, 17 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ :18.00 - 20.30 WIB
🏛 : Masjid Kampus UGM Jogjakarta

☎ 0815 68421778

📡Live streaming di www.radiomuslim.com

📝 Penyelengara :
🌹YPIA Jogja
🌹Yayasan Peduli Muslim
🌹FKKA Jogja
🌹KARUMAH (Kajian Rutin Khusus Muslimah)
🌹Kampoeng Santri
🌹Bregodo Airsofter Mataram

Bekerja sama dengan :
🏛 Takmir Masjid Kampus UGM
🏛 Takmir Masjid Pogung Raya

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Читать полностью…

Muslim.or.id

MENGAPA HARUS MANHAJ SALAF ?

Pernahkah terbetik pertanyaan ketika kita membaca, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (QS. Al Fatihah : 6), bagaimana jalan yang lurus itu? Itulah jalan yang telah Allah jelaskan pada ayat berikutnya, “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka …” Begitu pula dalam surat lain, “Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul(-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang telah dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiqqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (QS. An Nisaa’: 69)

Siapakah Salaf Itu?

Secara bahasa, salaf artinya pendahulu dan secara istilah yang dimaksud dengan salaf itu adalah Rasulullah dan para sahabatnya. Ini bukan klaim tanpa bukti, jika kita cermati ayat di atas, yang dimaksud dengan orang-orang yang telah dianugerahi nikmat oleh Allah tidak lain adalah Rasulullah dan para sahabatnya, generasi salaf. Nabi yang paling utama ialah Nabi Muhammad, imamnya shiddiqin ialah Abu Bakar, imamnya para syuhada’ ialah Hamzah bin ‘Abdil Muthalib, ‘Umar bin Al Khaththab, ‘Utsman bin ‘Affan dan ‘Ali bin Abi Thalib. Dan orang saleh yang paling saleh adalah seluruh sahabat Nabi. Merekalah salaf kita, yang jalan mereka (baca: manhaj) dalam beragama itulah yang seharusnya kita ikuti, baik dalam akidah, muamalah maupun dakwah.

Manhaj Salaf Adalah Jalan Kebenaran

Allah berfirman, “Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas petunjuk baginya. dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali” (QS. An Nisaa’: 115)

Ketika ayat ini diturunkan, orang-orang mu’min yang dimaksud adalah para sahabat Nabi. Bahkan Allah telah meridhai mereka dan orang-orang sesudahnya yang mengikuti mereka serta menjanjikan untuk mereka balasan yang besar. “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar” (QS. At Taubah: 100). Demikianlah, Salafiyyah adalah Islam itu sendiri yang murni dari pengaruh-pengaruh peradaban lama dan warisan berbagai kelompok sesat. Islam yang sesuai dengan pemahaman salaf telah banyak dipuji oleh nash-nash al-Qur’an dan as-Sunnah.

Manhaj Salaf Adalah Manhaj Ahlus Sunnah

Penamaan salaf bukanlah suatu hal yang bid’ah. Bahkan Rasulullah telah menegaskan saat beliau sakit mendekati wafatnya, di mana beliau bersabda kepada putrinya, Fathimah, “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, dan sesungguhnya aku adalah sebaik-baik salaf bagimu” (HR. Muslim). Para ulama ahlus sunnah dulu dan sekarang banyak menggunakan istilah salaf dalam ucapan dan kitab-kitab mereka. Seperti contohnya ketika mereka memerangi kebid’ahan, mereka mengatakan, “Dan setiap kebaikan itu dengan mengikuti kaum salaf, sedangkan semua keburukan berasal dari bid’ahnya kaum kholaf (belakangan)”.

SELENGKAPNYA: http://muslim.or.id/292-mengapa-harus-manhaj-salaf.html

Jadwal kajian rutin di Yogyakarta: http://muslim.or.id/jadwal-kajian-rutin-yogyakarta

Читать полностью…

Muslim.or.id

BEBERAPA DAMPAK BURUK TELEVISI [3]

C. Hilang atau redupnya aqidah Islam yang agung, Al-Wala' wal Bara' di mata sebagian kaum muslimin

Al-Wala' wal Bara' merupakan salah satu aqidah kaum muslimin yang tidak dipungkiri tentang keagungannya di dalam Islam, di mana seorang muslim mencintai karena Allah serta membenci karena Allah. Ia mencintai seseorang karena ketaatannya, demikian pula ia membenci seseorang karena kemaksiatannya kepada Allah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

أَوْثَقُ عُرَي الإِيْمَانِ المُوَالاَةُ فِي اللهِ وَ المُعَادَاةُ فِي اللهِ وَ الحُبُّ فِي اللهِ وَ البُغْضُ فِي اللهِ

"Tali keimanan yang paling kokoh adalah bersikap loyal karena Allah, memusuhi kareana Allah, cinta karena Allah serta benci karena Allah"[8]

Sungguh akidah yang agung ini telah terkikis sedikit demi sedikit dengan semakin banyaknya acara-acara di Televisi. Betapa banyak kita temui anak-anak islam yang begitu ngefans (gandrung yang gak ketulungan) dengan para aktor atau aktris film. Tidak ada yang membuat mereka ngefans dengan para aktor atau aktris film tersebut kecuali karena kelihaian para penebar fitnah tersebut dalam berakting. Padahal mungkin saja para bintang film tersebut adalah orang yang fasik, peminum arak, tukang mempermainkan wanita atau bahkan orang kafir. Sampai-sampai gaya-gaya mereka yang tidak tahu malu dalam berakting pun ditirukan oleh sebagian anak-anak kaum muslimin. La haula wa la quwwata illa billah.

SELENGKAPNYA: http://muslim.or.id/1654-televisi-dalam-sorotan.html

***

Donasi Suriah: https://bit.ly/SuriahBerduka

Читать полностью…

Muslim.or.id

BEBERAPA DAMPAK BURUK TELEVISI [1]

A. Tersebarnya kekufuran, bid'ah, khurofat dan maksiat di tengah umat

Sadar atau tidak sadar, televisi mempunyai andil yang besar dalam penyebaran kekufuran, bid'ah, khurofat dan kemaksiatan di tengah-tengah umat. Betapa sering ritual-ritual kesyirikan, bid'ah serta hal-hal yang berbau khurofat muncul di televise. Di mana acara-acara ini ditonton oleh kaum muslimin dan anak-anak kaum muslimin yang notabene banyak di antara mereka yang miskin ilmu. Tidak diragukan lagi, sedikit banyak mereka akan termakan oleh syubhat-syubhat acara-acara tersebut. Betapa banyak kita temui di antara kaum muslimin yang meyakini adanya kemampuan orang yang telah meninggal untuk memberikan manfaat dan bahaya disebabkan oleh banyaknya cerita-cerita hantu di televisi. Padahal menurut aqidah kaum muslimin, bahwa orang yang sudah meninggal itu tidak bisa memberikan manfaat dan bahaya serta mereka tidak bisa gentayangan sebagaimana yang disangka oleh orang-orang jahil.

Allah berfirman,

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ, لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

"Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat berbuat amal yang saleh yag telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. dan di depan mereka ada barzah sampal hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mukminun: 99-100). Mujahid berkata, "Barzah adalah penghalang antara dunia dan akherat"

Ayat yang mulia ini menjelaskan dengan gamblang kepada kita bahwa orang yang sudah meninggal itu tidak bisa kembali lagi ke dunia karena ada dinding yang menghalanginya.

Betapa banyak pula kaum muslimin yang meyakini tentang bolehnya acara bid'ah tercela yasinan di rumah ahli mayyit dengan alasan karena hal itu banyak dipraktekkan di "film-film islami" yang dipimpin oleh para "kyai". Dan betapa banyak pula kaum muslimin yang hilang rasa malunya karena mengikuti tren mode-mode pakaian para bintang film yang ada di Televisi. Betapa banyak pula kita jumpai anak-anak kaum muslimin yang menjadi anak-anak durhaka kepada para orang tuanya, durhaka dengan mengabaikan perintah-perintahnya karena sedang asyik menonton televisi dan tidak mau diganggu. Sehingga tatkala orang tuanya menyuruhnya untuk mengerjakan sesuatu, justru raut muka cuet, wajah sinis sampai ucapan-ucapan kotor dari mulut-mulut mereka tertuju kepada orang tua mereka. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap kerusakan yang besar dan meraja lela ini? Allahul Musta'an.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Dalam Qur'an Surat Ibrahim ayat 35, Nabi Ibrahim berdoa, "Jadikanlah aku beserta anak cucuku supaya tidak menyembah berhala."

Masya Allah, padahal beliau adalah seorang Nabi, Khalilullah, kekasih Allah..
Akan tetapi, beliau masih khawatir terjatuh ke dalam kesyirikan.

Lalu bagaimana dengan kita, yang keimanannya jauh dibawah beliau 'alaihissalam...? Tentu kita harus lebih lebih khawatir lagi..

(Disadur dari buletin At Tauhid edisi 02 Tahun ke 11)
====

Donasi buletin At Tauhid, bisa ditransfer ke rekening BNI Syariah, atas nama:
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari.
Nomor rekening: 024 1913 801.

Format konfirmasi :
Nama # Domisili # email # Besar Donasi # TanggalTransfer # Rekening (BNI) # Buletin #

Konfirmasi dikirim ke nomor tim donasi.

====

Broadcasted by:
Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366 (SMS/Telp/WA)

Читать полностью…

Muslim.or.id

🌷 JOGJA MENGAJI 🌷

Hadirilah Kajian Umum Bersama Al Ustadz Abuz Zubair Hawaary hafidzahullah

1⃣. Tanggung Jawab Wanita Muslimah
(Kajian Khusus Muslimah)
🗓 : Ahad, 16 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ : 16.00 - 17.30 WIB
🏛 : Masjid Pogung Raya, Pogung - Jogjakarta

2⃣. Jadilah Muslim Yang Kuat
🗓 : Ahad, 17 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ :18.00 - 20.30 WIB
🏛 : Masjid Kampus UGM Jogjakarta

☎ 0815 68421778

📡Live streaming di www.radiomuslim.com

📝 Penyelengara :
🌹YPIA Jogja
🌹Yayasan Peduli Muslim
🌹FKKA Jogja
🌹KARUMAH (Kajian Rutin Khusus Muslimah)
🌹Kampoeng Santri
🌹Bregodo Airsofter Mataram

Bekerja sama dengan :
🏛 Takmir Masjid Kampus UGM
🏛 Takmir Masjid Pogung Raya

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Читать полностью…

Muslim.or.id

Alhamdulillah kini Anda dapat membaca artikel Muslim.Or.Id lebih mudah, lebih cepat, lebih hemat kuota. Download sekarang! GRATIS. Klik ➡ https://goo.gl/zeII9S

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bismillah..

[ Wanita Ibarat Pedang Bermata Dua ]

Ketua Bidang Kemuslimahan YPIA menuturkan,

``` "Wanita... ia ibarat pedang bermata dua.. ```

_Jika ia baik dan menunaikan tanggung jawab utamanya yang telah digariskan Islam, maka ia laksana batu bata yang baik bagi sebuah bangunan masyarakat Islam.._
.
```Akan tetapi ketika seorang wanita menyimpang dari tanggung jawab utamanya, dan meninggalkan nilai-nilai kebaikan yang telah diajarkan Islam kepadanya.. maka ia akan berbalik menjadi sebilah pedang yang menyerang umat, merusak mereka dan menghancurkannya dengan kehancuran yang sebenarnya.." ```

_Lantas apa saja tanggung jawab seorang wanita muslimah?_

💐Alhamdulillah,
Hadir kembali Kajian Rutin Muslimah Spesial( *KARUMAH Spesial* )

Insya Allah hadir dengan tema

💎 *"Tanggung Jawab Wanita Muslimah"*

🎙Pemateri
*Ustadz Abuz Zubair Hawaary, Lc hafidzahullah*
(🏢 Alumnus Universitas Islam Madinah)

📅 *Ahad,15 Januari 2017*

⏰ *16.00-17.30*

🕌 *Masjid Pogung Raya*

❤Mari ajak keluarga, kerabat, teman serta tetangga dan rekan muslimah lainnya..

📡Kajian ini *gratis dan khusus untuk muslimah*

📻 *Disiarkan Langsung Oleh:*
Radio Muslim Yogyakarta
www.radiomuslim.com

📝 Penyelengara :
🌹YPIA Jogja
🌹Yayasan Peduli Muslim
🌹FKKA jogja
🌹KARUMAH

Bekerja sama dengan :
🏛 Takmir Masjid Pogung Raya

Baarakallahu fiikum
🔁Silahkan disebar

Читать полностью…

Muslim.or.id

🌷 *JOGJA MENGAJI* 🌷

Hadirilah Kajian Umum Bersama Al Ustadz Abuz Zubair, Lc hafidzahullah

1⃣. *Tanggung Jawab Wanita Muslimah*
(Kajian Khusus Muslimah)
🗓 : Ahad, 16 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ : 16.00 - 17.30 WIB
🏛 : Masjid Pogung Raya, Pogung - Jogjakarta

2⃣. *Jadilah Muslim Yang Kuat*
🗓 : Ahad, 17 Rabbiul Tsani 1438H / 15 Januari 2017
⏰ :18.00 - 20.30 WIB
🏛 : Masjid Kampus UGM Jogjakarta

☎ 0815 68421778

📡Live streaming di www.radiomuslim.com

📝 Penyelengara :
🌹YPIA Jogja
🌹Yayasan Peduli Muslim
🌹FKKA Jogja
🌹Kampoeng Santri
🌹Bregodo Airsofter Mataram

Bekerja sama dengan :
🏛 Takmir Masjid Kampus UGM
🏛 Takmir Masjid Pogung Raya

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Читать полностью…

Muslim.or.id

Berbagi dengan Pulsa
____________
Mulai dari Rp. 10.000, Anda bisa berpartisipasi dalam dakwah.
Kami mengajak kaum muslimin sekalian untuk berpartisipasi dalam dakwah dengan cara mendukung operasional dakwah, diantaranya adalah dengan berbagi pulsa operasional dakwah.
Pulsa bisa dikirim ke no HP Donasi Dakwah YPIA berikut ini:
Nomor pertama, nomor Im3 ini:
0857.4722.3366 (IM3-Indosat),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 935.000 rupiah
dan
Nomor kedua :
0822.2597.9555 (Simpati-Telkomsel),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 1.400.000 rupiah...
-----
Pulsa yang masuk pada kedua nomor tsb akan didistribusikan ke nomor-nomor operasional dakwah di berbagai bidang YPIA, melalui transfer pulsa sesama operator.
Adapun selama ini, kegunaan pulsa operasional dakwah YPIA antara lain:
1. Pulsa untuk SMS Tausyiah
2. Pulsa untuk divisi yang tinggi intensitas komunikasinya (sms santri dll) ; Peduli Muslim, Mahad Ilmi, Mahad Umar Bin Khattab, Kampus Tahfizh, dll
3. Pulsa sebagai ganti dan mukafaah untuk pengurus YPIA (operasional).
-----
Mohon segera konfirmasi, apabila telah mengirim pulsa ataupun donasi. Karena akan kami laporkan tiap bulan, dalam rangka menjaga amanah donatur sekalian.
Semoga Allah menerima segenap amal kebaikan... Aamiin...
Mohon turut membantu untuk menyebarluaskan...
-----
*Broadcasted by:
Tim Donasi Dakwah
-YPIA Yogyakarta-
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA).
Website kami:
www.muslim.or.id.
www.muslimah.or.id. www.radiomuslim.com.
www.pedulimuslim.com.
www.sdityaabunayya.com.

Читать полностью…
Подписаться на канал