muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

PASANG IKLAN DI MUSLIM.OR.ID
ingin beriklan di situs www.Muslim.Or.Id seperti gambar di atas?
silakan hubungi kami di muslimadv@gmail.com
*syarat dan ketentuan berlaku
**kami akan menyeleksi setiap permintaan iklan yang masuk
Info: https://muslim.or.id/iklan-muslim

Читать полностью…

Muslim.or.id

Malu Tuh Bisa Putus Alias Hilang.
Sebagian orang bahkan thullabul ilmu, saking girangnya menikah sampai lupa daratan alias kalap hingga matapun gelap.
Istrinya yang dipoles habis difoto lalu dipajang di halaman Facebook, atau Twitter atau lainnya. Mereka merasa bangga mendapat like atau ucapan selamat, padahal tanpa ia sadari sejatinya itu ucapan selamat atas telah tersesat, karena tanpa sadar dengan pemajangan foto istrinya tesebut ia telah menjejakkan kakinya di tangga DAYYUTS, alias suami yang rasa malunya luntur bin hancur lebur.
ثلاثة لا ينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة: العاق لوالديه، والمترجلة، والديوث. رواه أحمد والنسائي.
3 golongan orang yang kelak pada hari qiyamat Allah Azza wa Jalla tiada sudi melihat kepada mereka : anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang meniru lelaki dan lelaki DAYYUTS alias tiada memiliki rasa cemburu atas istrinya. (HR. Ahmad dan An Nasai)
Oleh: Dr. Muhammad Arifin Badri

Читать полностью…

Muslim.or.id

*Kampus Tahfizh*

*Kampus Tahfizh* _adalah Sebuah wadah untuk mahasiswa yang berkutat pada pembinaan ruhiyah_ _mahasiswa terhadap Al Qur’an. Harapannya, gerakan ini menjadi embrio menuju peradaban yang qur’ani._

Kampus Tahfizh menawarkan berbagai program yang bertujuan untuk mencetak generasi Pecinta dan Penghafal Qur’an terutama dari dunia kampus.

Berlokasi di masjid - masjid sekitar Universitas Gajah Mada (UGM) dan juga Mushola di kampus. Rencananya, tempat yang akan dijadikan tempat pembelajaran adalah Masjid Pogung Raya, Masjid Pogung Dalangan, Mushola Teknologi Fakultas Teknik UGM, Masjid Ibnu Sina Fakultas Kedokteran UGM, Masjid Al Ashri, dan masjid-masjid lain di sekitar kampus UGM.

Dengan pengajar dari imam - imam besar masjid sekitar pogung dan juga asatidz yang bersanad di bumi yogyakarta.

Pertemuan yang direncanakan adalah sebanyak 24 pertemuan. Dengan mekanisme tatap muka KBM sebanyak 22 pertemuan, 1 pertemuan untuk Ujian Akhir Semester, dan Penutupan Program Kampus Tahfizh berupa kajian Al-Qur'an dan pembagian ijazah serta hadiah bagi santri yang berprestasi.

Tiap sabtu ahad, dengan rentan waktu selama 3 bulan, dari Agustus sampai akhir november untuk semester ganjil dan Maret sampai Juni untuk semester genap.

Metode pembelajaran yang ditawarkan berupa pelatihan tahsin dan tajwid, talaqqy, setoran rutin, kajian tematik, kajian rutin, dan kegiatan lainnya.

Dapatkan informasi lebih lanjut di akun facebook *Kampus Tahfizh*

https://www.facebook.com/Kampustahfizh

---
*Tim Donasi Dakwah YPIA*
*085747223366*

Читать полностью…

Muslim.or.id

*Faedah Menjelang Tidur*

Baru saja kami mendapat beberapa faidah dari kajian yang kita dengarkan bersama *dr. Adika Mianoki* yang juga merupakan ketua _YPIA Yogyakarta_ , dalam kajian Bincang-Bincang Kesehatan..

Beberapa faidah yang dapat kita ambil:

1. Penyakit stoke merupakan penyakit ke-2 berbahaya di dunia yang banyak merenggut nyawa manusia,

2. Stroke ialah suatu gejala penyakit kelainan pembuluh darah pada otak yang terjadi secara tiba-tiba yang kemudian menyebabkan kelainan syaraf.

3. Penyakit stroke apabila dilakukan penangan sedini mungkin, maka akan lebih mudah ditangani, karena stroke ialah kegawatan yang harus mendapatkan penanganan secara segera.

4. apabila penanganannya tidak segera maka akan menyebabkan kelainan yang lebih parah dalam syaraf dan kerusakan atau stroke2 yang lain.

5. Faktor dari stroke ada yang bisa dikendalikan, ada yang tidak bisa.
Stroke yang tidak bisa dikendalikan seperti faktor usia, Gen dll

6. Yang bisa dikendalikan seperti : Hipertensi, pencegahan hipertensi yang baik akan mengurangi resiko terkena stroke, maka harus dikendalikan dengan baik dengan pengecekan dan gaya hidup yang benar.

7. Kolesterol dalam darah akan membentuk plak2 yang akan menyumpat pembuluh darah yang akan menyebabkan penyakit stroke. Diabetes juag merupakan faktor dari penyakit stroke (darah tinggi)

8. Termasuk faktor utama yang tinggi yaitu merokok, Perokok akan lebih terkena penyakit stroke 2x lipat daripada seorang yang tidak merokok. Obesitas juga merupakan faktor bisa terkena stroke, untuk itu lebih harus bisa menjaga berat badan agar tidak mudah terkena resiko terjadi stroke.

9. Untuk mencegah terjadinya stroke dapat dilakukan dengan cara hidup sehat dengan cara menjaga pola makan, olahraga yang teratur, menjaga berat badan agar tetap ideal dan menghindari kebiasaan merokok.

--------------

Faidah kjian bincang-bincang kesehatan bersama dr. Adika Mianoki Hafidzohulloh, di Studio Radio Muslim Yogyakarta, disiarkan setiap hari senin ba'da isya live di radio muslim.

www.radiomuslim.com Memurnikan Akidah Menebarkan Sunnah

-------

Donasi Radio Muslim Jogja

📞 085293348887
📲 59DD2BEC
📡 @radiomuslim

Ayo ngaji di radiomuslim.com

-------

Dibroadcast Ulang Oleh :
Donasi Dakwah YPIA
085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

Jauhilah hizbiyyah!

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan: “wajib bagi para penuntut ilmu agar melepaskan diri dari bergolong-golongan dan juga hizbiyyah yaitu mengikat wala dan bara‘ kepada suatu kelompok tertentu atau aliran tertentu. Tidak diragukan lagi bahwa hizbiyyah bertentangan dengan manhaj salaf. Salafus shalih tidak ada beberapa kelompok, melainkan mereka hanya 1 kelompok saja. Di bawah naungan firman Allah ‘azza wa jalla:

هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ

“Allah lah yang menamakan kalian sebagai Muslimin dari dahulu” (QS. Al Hajj: 78)

Tidak ada hizbiyyah dan tidak ada berkelompok-kelompok. Tidak ada loyalitas dan saling mencintai kecuali sesuai dengan apa yang datang dari Al Qur’an dan As Sunnah.

Misalnya sebagian manusia ada yang ber-hizbiyyah pada kelompok tertentu, mereka mengikrarkan pemikiran kelompok tersebut sebagai manhaj mereka dan untuk melegalkan hal itu mereka berdalil dengan dalil-dalil yang justru sebenarnya menentang mereka. Mereka membela orang-orang yang berada dalam kelompok tersebut dan menyesatkan yang di luar kelompok walaupun yang di luar kelompok tersebut lebih dekat kepada kebenaran. Mereka memiliki slogan: “yang tidak bersamaku, maka itu musuhku“. Ini adalah slogan yang hina. Karena sesungguhnya ada penengah yang benar antara kedua sisi tersebut. Jika mereka bertentangan denganmu namun di atas kebenaran, maka pada hakikatnya ia bersamamu. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

انصر أخاك ظالمًا أو مظلومًا

“tolonglah saudaramu yang zhalim dan terzalimi”

Menolong orang yang zalim adalah dengan mencegahnya berbuat zalim".

Selengkapnya:
https://muslim.or.id/27829-bagaimana-sikap-kita-terhadap-hizbiyyah.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

```Orang-orang lebih butuh kepada ilmu melebihi kebutuhannya akan makanan dan minuman. Yang demikian itu karena seseorang terkadang butuh kepada makan dan minum hanya sekali atau dua kali saja. Sementara kebutuhan dia terhadap ilmu sejumlah detakan nafasnya. ```-imam Ahmad bin Hambal-

Alhamdulillah kini *KARUMAH hadir kembali* mulai tanggal 7 Agustus 2016 M/4 Dzulqo'dah 1437 H
〰〰〰〰〰

*KARUMAH*
🍃Kajian Rutin Khusus Muslimah di Yogyakarta🍃

*Membahas:*

👉🏻 *Nasihat untuk Wanita*
🎙Bersama Ustadz Ahmad MZ, SS
(Setiap pekan ke 1 dan 3)

👉🏻 *Tafsir Juz Amma*
🎙Bersama Ustadz Abu Salman, BIS
(Setiap pekan ke 2 dan 4)

🕌 tempat: *Masjid Pogung Raya (MPR)*, utara Fak. Teknik UGM

⏰ In syaa Allah rutin *SETIAP AHAD sore pukul 16.00 WIB*

🎀 _*Gratis* Khusus Muslimah_🎀

📱085228016597

📻 Disiarkan live di www.radiomuslim.com

🚩 *Penyelenggara: *
FKKA Yogyakarta
YPIA Yogyakarta

*Download Kajian:* https://radiomuslim.com/kajian/rekaman-karumah-kajian-rutin-muslimah-ahad/

Читать полностью…

Muslim.or.id

Nabi Nuh, Bapak Seluruh Manusia Setelah Nabi Adam

Nabi Nuh disebut juga “bapak seluruh manusia” (أبو البشر/ Abul Basyar) selain Nabi Adam, karena semua manusia setelah kejadian banjir di zaman Nabi Nuh adalah anak keturunan beliau. Banjir Nabi Nuh terjadi pada seluruh dunia sehingga tidak ada manusia yang selamat kecuali yang berada di atas kapal bersama nabi Nuh. Manusia yang berada bersama nabi Nuh di atas kapal ditakdirkan Allah tidak mempunyai keturunan lanjutan lagi setelah kejadian tersebut.

Banjir nabi Nuh terjadi di seluruh dunia

Allah menurunkan banjir sampai-sampai gunung yang tinggi tidak bisa menjadi tempat berlindung. Salah satuaAnak Nabi Nuh tidak bisa selamat dari banjir padahal ia berlindung di atas gunung.

Allah Ta’ala berfirman,

هِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ

“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (Huud : 42-43).

Seluruh orang kafir yang tidak beriman di muka bumi akan terkena banjir sehingga tidak tersisa sedikit pun, sebagaimana doa nabi Nuh:

وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا

“Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi” (Nuh : 26).

Semua yang tersisa di bumi yaitu yang tidak naik perahu nabi Nuh tenggelam. Allah berfirman,

فَأَنْجَيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ * ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ

“Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tersisa.” (Asy-Syuara 119-120).

Hanya Anak Keturunan Nabi Nuh yang berlanjut

Beberapa ulama Menjelaskan bahwa terdapat anak Nabi Nuh yang berimana bersama beliau di atas kapal. Bersama itu pula ada orang-orang yang beriman bersama Nabi Nuh di atas kapal. Hanya saja Allah mentakdirkan yang terus mempunyai keturunan adalah Nabi Nuh dan anaknya saja. Dalam riwayat lainnya, yang manusia yang selamat selain Nabi Nuh dan anaknya meninggal karena wabah sehingga mereka tidak mempunya keturunan.

Jadilah nabi Nuh adalah “bapak seluruh manusia” setelah nabi Adam. Allah berfirman,

وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ

“Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan” (As-Shaffat: 77).

Ahli tafsir di kalangan tabi’in, Imam Qatadah, menafsirkan,

الناس كلهم من ذرية نوح عليه السلام

“Manusia semuanya adalah keturunan Nuh ‘alaihssalam”

Selengkapnya:
https://muslim.or.id/28492-nabi-nuh-bapak-seluruh-manusia-setelah-nabi-adam.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Pada hitungan yang ke berapa,
kami bisa berhenti untuk menghitung angka...?

Tentang nilai kebaikan yang tiada berbilang jumlahnya...
Tentang satuan kepercayaan yang tiada terukur konversinya...
Tentang kebersamaan kita, yang tumbuh secara eksponensial dalam 'menggarap' proyek-proyek kebaikan...

---

Pada hitungan yang ke berapa,
kami bisa berhenti untuk menghitung angka...?

Sampai jarum jam dinding pun seolah kelelahan berputar, saat menemani kami menghitung kebaikan-kebaikan yang telah donatur sekalian berikan...

---

Hanya bisa mengucapkan :
Jazaakumullahu khayran,

pada bulan Juli yang lalu, telah membersamai YPIA dalam sebegitu banyak proyek-proyek kebaikan...

Berikut link laporan donasinya :

https://goo.gl/EX8Zsn

---

Masih banyak ladang-ladang untuk menanam benih kebaikan lainnya...

Diantaranya...

* Pembangunan lantai 3 SDIT Yaa Bunayya
* Penerbitan 17.000 eksemplar Koran Gratis "Uleenuha" untuk mahasiswa baru se-Jogja
* Penerbitan Buletin At tauhid
* Kegiatan Operasional YPIA
* Pulsa untuk SMS Tausyiah dan operasional

---

Terima kasih kami ucapkan...
Atas kepercayaan yang telah diberikan...
Atas partisipasi dalam proyek-proyek kebaikan...
Atas doa yang senantiasa terangkat, siang dan malam...

---

Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

IDR 15.000 @pustakamuslimjogja

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sebab-Sebab Mendapatkan Akhlak Mulia

Soal:
Wahai samahatus syaikh, kami mohon bimbingan anda untuk menyebutkan hal-hal yang menjadi sebab menuju akhlak Islami.

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menjawab:

Diantara sebab yang mengantarkan pada akhlak Islami adalah memperbanyak membaca Al Qur’an serta men-tadabburi maknanya. Lalu bersungguh-sungguh untuk berperilaku dengan akhlak yang sebagaimana Allah Ta’ala sebutkan dalam Al Qur’an mengenai sifat-sifat para hamba-Nya yang shalih. Hal ini dapat mengantarkan kita pada akhlak yang mulia.

Demikian juga hendaknya memperbanyak duduk bersama orang-orang baik dan berakrab-akrab dengan mereka. Juga dengan memperbanyak membaca hadits-hadits shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang menunjukkan tentang akhlak mulia.

Demikian juga hendaknya banyak membaca kisah-kisah orang terdahulu dalam kitab-kitab sirah nabawiyyah dan sejarah Islam, yaitu membaca bagaimana sifat dan akhlak orang-orang shalih di masa itu. Semua hal ini dapat mengantarkan kita pada akhlak yang mulia dan beristiqamah di atasnya.

Namun sebab yang paling besar adalah Al Qur’an dengan banyak membacanya serta men-tadaburi maknanya dengan benar-benar menghadirkan hati yang penuh keinginan tulus untuk berakhlak mulia ketika membaca Al Qur’an dan men-tadaburi-nya. Inilah hal terbesar yang bisa mengantarkan kepada akhlak mulia, dengan juga memberi perhatian yang serius terhadap hadits-hadits shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam tentang akhlak mulia.

Wallahu waliyyut taufiq.

Sumber: https://muslim.or.id/14946-sebab-sebab-menuju-akhlak-mulia.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Berbagi dengan Pulsa
________________________________

Mulai dari Rp. 10.000, Anda bisa berpartisipasi dalam dakwah.

Kami mengajak kaum muslimin sekalian untuk berpartisipasi dalam dakwah dengan cara mendukung operasional dakwah, diantaranya adalah dengan berbagi pulsa operasional dakwah.

Pulsa bisa dikirim ke no HP Donasi Dakwah YPIA berikut ini:

Nomor pertama, nomor Im3 ini:
0857.4722.3366 (IM3-Indosat),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 935.000 rupiah

dan

Nomor kedua :
0822.2597.9555 (Simpati-Telkomsel),
dengan kebutuhan per bulan sebesar 1.400.000 rupiah...

-----

Pulsa yang masuk pada kedua nomor tsb akan didistribusikan ke nomor-nomor operasional dakwah di berbagai bidang YPIA, melalui transfer pulsa sesama operator.

Adapun selama ini, kegunaan pulsa operasional dakwah YPIA antara lain:

1. Pulsa untuk SMS Tausyiah

2. Pulsa untuk divisi yang tinggi intensitas komunikasinya (sms santri dll) ; Peduli Muslim, Mahad Ilmi, Mahad Umar Bin Khattab, Kampus Tahfizh, dll

3. Pulsa sebagai ganti dan mukafaah untuk pengurus YPIA (operasional).

-----

Mohon segera konfirmasi, apabila telah mengirim pulsa ataupun donasi. Karena akan kami laporkan tiap bulan, dalam rangka menjaga amanah donatur sekalian.

Semoga Allah menerima segenap amal kebaikan... Aamiin...

Mohon turut membantu untuk menyebarluaskan...

-----

*Broadcasted by:
Tim Donasi Dakwah
-YPIA Yogyakarta-
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA).


Website kami:
www.muslim.or.id.
www.muslimah.or.id. www.radiomuslim.com.
www.pedulimuslim.com.
www.sdityaabunayya.com.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Ma’had Al Ilmi Yogykarta: Pesantren Mahasiswa di Yogyakarta

Ma’had Al-’Ilmi Yogyakarta merupakan salah satu wadah pengkaderan penggerak dakwah Islam dari kalangan mahasiswa dan akademisi. Para mahasiswa dari berbagai daerah menimba ilmu di Ma’had ini di tengah-tengah kesibukan mereka di bangku perguruan tinggi.

Di Ma’had ini, santriwan dan santriwati mendapatkan pembekalan ilmu-ilmu dasar yang terkait dengan tauhid, akidah, dan fikih maupun ilmu-ilmu lain yang menjadi penopang pengembangan diri sebagai penimba ilmu syar’i dan kader da’i -semacam ilmu ushul fikih, ushul tafsir, ushul hadits, dll-.

Perjalanan Ma’had Al-’Ilmi sebagai sebuah lembaga pendidikan luar kampus bagi para mahasiswa cukup besar dirasakan kemanfaatannya, tidak hanya bagi individu yang bersangkutan namun juga oleh masyarakat dan khususnya para pegiat dakwah di lapangan.

Alhamdulillah, lulusan Ma’had Al ‘Ilmi telah terjun di medan dakwah sesuai kemampuan masing-masing, seperti menjadi penulis buletin Jum’at At Tauhid yang beredar di Yogyakarta dan juga beberapa kota di Indonesia, penulis di website-website Islam seperti muslim.or.id, muslimah.or.id, dan mahadumar.id, menjadi staf pengajar bahasa arab di Ma’had Umar bin Khattab Yogyakarta, dan menjadi khatib jum’at serta pengisi ceramah shubuh dan tarawih selama bulan Ramadhan di masjid-masjid sekitar kampus UGM.

Info selengkapnya: http://mahadilmi.id

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kesabaran yang hakiki adalah ketika saat pertama menerima musibah

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى

“Sesungguhnya kesabaran itu letaknya pada hentakan (musibah) yang pertama” (HR. Bukhari no. 1203, Muslim no. 1534)

@silsilahsahihah

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kafirkah Kedua Orang Tua Nabi? (Antara Dalil Dan Perasaan)

Pro kontra masalah status kedua orang tua Nabi akhir-akhir ini menjadi buah bibir media sosial. Sebagai seorang muslim, mari kita semua menimbangnya dengan dalil bukan dengan perasaan semata. Mari cermati dua hadits yang merupakan landasan dasar masalah ini:

Dalil pertama:

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِيْ؟ قَالَ: فِي النَّارِ. فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ: إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

Dari Anas, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, di manakah tempat ayahku (yang telah meninggal) sekarang berada?” Beliau menjawab, “Di neraka.” Ketika orang tersebut menyingkir, maka beliau memanggilnya lalu berkata, “Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka” (HR. Imam Muslim dalam Shahîh-nya (203).

Dalil Kedua:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ a قَالَ: زَارَ النَّبِيُّ n قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ: اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِيْ أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِيْ وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِيْ أَنْ أَزُوْرَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِيْ فَزُوْرُوْا الْقُبُوْرَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ

Dari Abu Hurairah berkata, “Nabi pernah menziarahi kubur ibunya, lalu beliau menangis dan membuat orang yang berada di sampingnya juga turut menangis kemudian beliau bersabda, ‘Saya tadi meminta izin kepada Rabbku untuk memohon ampun baginya (ibunya) tetapi saya tidak diberi izin, dan saya meminta izin kepada-Nya untuk menziarahi kuburnya (ibunya) kemudian Allah memberiku izin. Berziarahlah karena (ziarah kubur) dapat mengingatkan kematian.’” (HR. Imam Muslim dalam Shahîh-nya (976–977).

Kalau ada yang mengatakan bahwa keyakinan/aqidah bahwa kedua orangtua Nabi di neraka termasuk kurang adab terhadap Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.

Kita jawab:

Beradab terhadap Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam yang sebenarnya adalah mengikuti perintahnya dan membenarkan haditsnya, sedang kurang adab terhadap Rasulullah adalah apabila menyelisihi petunjuknya dan menentang haditsnya. Allah berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُقَدِّمُوا۟ بَيْنَ يَدَىِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌۭ ﴿١﴾

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. al-Hujurât: 1).

Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini berkata, “Termasuk kegilaan, bila orang yang berpegang teguh dengan hadits-hadits shahih disifati dengan kurang adab. Demi Allah, seandainya hadits tentang Islamnya kedua orangtua Nabi shahih, maka kami adalah orang yang paling berbahagia dengannya. Bagaimana tidak, sedangkan mereka adalah orang yang paling dekat dengan Nabi yang lebih saya cintai daripada diriku ini. Allah menjadi saksi atas apa yang saya ucapkan. Tetapi kita tidaklah membangun suatu ucapan yang tidak ada dalilnya yang shahih. Sayangnya, banyak manusia yang melangkahi dalil shahih dan menerjang hujjah. Wallahul Musta’an” (Lihat Majalah at-Tauhîd, Mesir, edisi 3/Rabi’ul Awal 1421 hlm. 37).

Selengkapnya: https://muslim.or.id/28443-kafirkah-kedua-orang-tua-nabi-antara-dalil-dan-perasaan.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Membahas Politik Di Hadapan Masyarakat Awam

Banyak majelis yang membicarakan masalah politik di dalamnya. Ketika mereka dinasehati agar tidak melakukan demikian, mereka mengatakan: “politik itu bagian dari agama“. Bahkan terkadang mereka terjatuh dalam perbuatan ghibah. Dan yang membedakan majelis mereka (dengan majelis politik lainnya) adalah di dalamnya terdapat dzikrullah. Bagaimana pendapat anda mengenai orang yang duduk dalam majelis tersebut?

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjawab:

Saya berpandangan bahwa berbicara mengenai politik di halaman masyarakat awam itu adalah sebuah kesalahan. Karena politik itu ada orang-orang khusus yang kompeten membahasnya. Yaitu orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kebijaksanaan. Adapun menyebarkan masalah politik di kalangan orang awam dan di majelis-majelis, ini menyelisihi petunjuk salafus shalih. Tidak pernah Umar bin Khathab, dan juga khalifah sebelum beliau yaitu Abu Bakar radhiallahu’anhum, membahas masalah politik di hadapan masyarakat banyak, yang pembahasan tersebut diikuti oleh orang kecil, orang besar, orang pandai dan orang bodoh. Sama sekali tidak pernah! Dan tidak mungkin menjalankan politik dengan cara demikian. Politik itu memiliki orang-orang khusus yang berpengalaman di dalamnya, yang memahami masalah dan mereka dikenal kompetensinya. Mereka juga memiliki hubungan dengan luar negeri, juga dalam negeri, yang wawasan seperti ini tidak diketahui kebanyakan orang.

Tidak semestinya para pemuda, dan juga yang selain para pemuda, mencurahkan dan menyia-nyiakan waktu mereka dalam al qiil wal qaal (baca: isu-isu politik) seperti ini, yang tidak faidahnya sama sekali. Dalam masalah politik, terkadang suatu action dari seseorang (dari pejabat, atau pemerintah, red.) itu tampak salah bagi kita namun bagi dia itulah action yang benar. Karena ia mengetahui apa yang kita tidak ketahui. Dan perkara yang demikian ini nyata dan fakta.

Selengkapnya: https://muslim.or.id/27783-membahas-politik-di-hadapan-masyarakat-awam.html

___

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Ikhlas, Ringan Diucapkan, Berat Dipertahankan
Berbicara tentang ikhlas adalah sesuatu yang sangat penting. Hal ini karena ikhlas merupakan amalan hati yang menjadi syarat diterimanya segala amal dan ketaatan. Semua bentuk ibadah tidak akan ada nilai dan keutamaannya jika tidak didasari dengan ikhlas. Bahkan, dua kalimat syahadat tidaklah diterima.
Jika tidak diucapkan dengan landasan ikhlas. Demikian pula shalat, dzikir, dakwah, dan sebagainya. Imam Ibnul Qayyim rahimahulllah berkata, “Seandainya ilmu bisa bermanfaat tanpa amalan niscaya Allah Yang Maha Suci tidak akan mencela para pendeta Ahli Kitab. Jika seandainya amalan bisa bermanfaat tanpa adanya ikhlas niscaya Allah juga tidak akan mencela orang-orang munafik.” (alFawa’id, hal. 34).
Semoga dengan hadirnya buku ini membantu kita untuk bisa belajar Ikhlas dalam setiap amalan kita.
Judul Buku : Ikhlas, Ringan Diucapkan, Berat Dipertahankan
Penulis : Abu Mushlih Ari Wahyudi
Penerbit : Pustaka Muslim Yogyakarta
Kode Buku : IKHLAS
Ukuran : 10 x 15 cm
Tebal : 92 Halaman
Harga : Rp 11.000,00
Pemesanan dapat menghubungi kami melalui email pustaka_muslim@yahoo.com atau melalui nomor 085290888668 (CALL / SMS / WA) PIN BBM: 5D10F8FE | kunjungi situs kami di http://pustaka.muslim.or.id/

Читать полностью…

Muslim.or.id

Nasehat Di Zaman Penuh Fitnah (hal-hal yang dapat merusak agama seseorang)

Oleh: Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan

Pertama, aku nasihatkan kepada anda untuk bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala memperbanyak do’a agar Allah menguatkan kita diatas agama ini dan menjaga kita dari buruknya fitnah.

Kemudian, aku nasihatkan kepada anda untuk menuntut ilmu, menuntut ilmu dari para ulama dan bersemangat untuk menuntut ilmu, karena sesungguhnya seseorang tidak akan terjaga dari fitnah -dengan izin Allah- kecuali dengan ilmu yang benar.

Adapun apabila engkau tidak memiliki ilmu yang benar, boleh jadi engkau berada dalam fitnah namun engkau tidak menyadarinya dan tidak mengetahui bahwasanya hal tersebut adalah fitnah. Maka belajarlah (ilmu agama) dari para ulama, dan janganlah anda malas untuk menuntut ilmu, apapun yang terjadi.

Sumber: https://muslim.or.id/18042-nasihat-di-zaman-penuh-fitnah.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Ada seorang ulama yang berkata,

"Hal yang menjadi fokus terpenting bukanlah sekedar 'engkau mengaku cinta',

akan tetapi yang terpenting adalah 'apakah engkau juga dicinta'..."

===

Banyak diantara kita yang mengaku cinta pada Allah Ta'ala, tetapi kita yang berlumur dosa ini pun semestinya bertanya, 'Apakah kita juga dicintai oleh Allah'

Kita yang berlumur dosa ini, ada kesempatan untuk dicintai oleh Allah Ta'ala..

Caranya ialah dengan bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya..
Karena sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat...

Innallaha yuhibbu at-tawaabiin...

===

Mari perbanyak istighfar..
Astaghfirullah al-azhiim..

===

Tim Donasi Dakwah YPIA
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA)

Читать полностью…

Muslim.or.id

Obat Segala Penyakit

Читать полностью…

Muslim.or.id

Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit:

مثل البخيل والمنفق ، كمثل رجلين ، عليهما جبتان من حديد ، من ثديهما إلى تراقيهما ، فأما المنفق : فلا ينفق إلا سبغت ، أو وفرت على جلده ، حتى تخفي بنانه ، وتعفو أثره . وأما البخيل : فلا يريد أن ينفق شيئا إلا لزقت كل حلقة مكانها ، فهو يوسعها ولا تتسع

“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)

Dan hal ini tentu pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang lapang setelah kita memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan.

Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang mengabarkan tentang manfaat sedekah dan keutamaan orang yang bersedekah. Tidakkah hati kita terpanggil?

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Allah melarang Hamba-Nya dari Keburukan dengan Menyebutkan Dampak Negatif dan Akibat Buruknya di Dunia maupun di Akhirat

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

(48) “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik1, dan Dia mengampuni dosa yang dibawah kesyirikan tersebut bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. An-Nisaa: 48).

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

(116) Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang di bawah kesyirikan tersebut bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya (QS. An-Nisaa`:116).

Kedua ayat ini menunjukkan bahwa menyekutukan Allah (syirik besar) adalah perkara yang terlarang, karena syirik disebut sebagai dosa yang besar dan Allah Ta’ala juga menyebutkan akibat buruk bagi pelakunya pada kedua ayat ini, yaitu tersesat sejauh-jauhnya dan tidak akan diampuni oleh Allah Ta’ala.

___

Ust. Sa’id Abu Ukasyah

Sumber: https://muslim.or.id/28471-metode-al-quran-dalam-memerintah-dan-melarang-hamba-allah-yang-beriman-6.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Nanti malam insya Allah, jangan lupa yaaa ^_^

Читать полностью…

Muslim.or.id

Doa Masuk Masjid

Dari Fathimah Radhiallahu’anha, ia mengatakan:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل المسجد صلى على محمد وسلم ، وقال : رب اغفر لي ذنوبي ، وافتح لي أبواب رحمتك

“Biasanya, ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam masuk ke dalam masjid beliau bershalawat kemudian mengucapkan: Rabbighfirli Dzunubi Waftahli Abwaaba Rahmatik (Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan bukalah untukku pintu-pintu Rahmat-Mu)” (HR. At Tirmidzi, 314. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi).

@silsilahsahihah

Читать полностью…

Muslim.or.id

Dzikir Pagi dan Petang

Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-.

Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Itulah barangkali kenapa kita kurang semangat dalam beraktivitas, salah satunya adalah karena lalai dari dzikrullah. Padahal dengan dzikir, sumber-sumber kekuatan akan terserap atas kemudahan dari Allah. Sebab inilah yang membuat kami termotivasi untuk menyusun buku ini.

Dzikir harian muslim ini berisi tiga macam dzikir, yaitu dzikir pagi petang, dzikir setelah shalat, dan dzikir sebelum tidur. Dzikir-dzikir tersebut kami nukil dari kitab dzikir yang amat tersohor di zaman ini, kitab Hish-nul Muslim, buah tangan Syaikh Sa’ad bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah, disertai dengan penjelasan tambahan dari kitab Syarh Hish-nul Muslim.

Moga yang disajikan di buku ini bermanfaat. Semoga Allah memberi taufik agar rutin diamalkan.

Penerjemah : Muhammad Abduh Tuasikal
Kode Buku : DPPB
Ukuran : 14,5 x 19,5 cm
Jumlah halaman : 76 halaman
Penerbit : Pustaka Muslim Yogyakarta
Harga : Rp 15.000,00

Pemesanan dapat menghubungi kami melalui email pustaka_muslim@yahoo.com atau melalui nomor 085290888668 (CALL / SMS / WA) PIN BBM: 5D10F8FE | kunjungi situs kami di http://pustaka.muslim.or.id/

Join @pustakamuslimjogja

Читать полностью…

Muslim.or.id

My Trip My Adventure?

Sebagian kaum muslimin, mereka disibukkan dengan traveling keliling Indonesia atau bahkan dunia, mengunjungi tempat-tempat wisata, adventure ke gunung, pantai, danau atau tempat-tempat lainnya.

Setelah ke tempat A, kemudian berlanjut ke tempat B , begitu seterusnya. Kalau ada kesempatan, mereka pergi bertualang. Meskipun mungkin harus membayar sejumlah uang yang cukup banyak, atau mereka berlelah dalam itu semua. Mereka rela.

Indonesia (atau dunia) ini memang luas, banyak tempat-tempat indah, jadi sayang rasanya jika tidak sempat berkunjung ke tempat-tempat tersebut. Baik itu untuk tujuan piknik, rihlah, mengagumi ciptaan Allah, bersenang-senang dan lainnya.

Namun, seandainya seseorang itu lebih sibuk untuk menuntut ilmu, belajar Al Quran dan Hadits, beramal sholeh dan perbuatan-perbuatan kebaikan lainnya, tentu itu jauh lebih utama baginya.

Allah berfirman,

سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

“Berlomba-lombalah kamu (mengerjakan amal kebaikan) untuk mendapatkan ampunan dari Tuhan kamu dan (untuk mendapatkan) Surga yang luasnya seluas langit dan bumi” (QS. Al Hadid : 21).

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi pernah bercerita mengenai Penduduk Surga yang paling terakhir masuk Surga, dan ia merupakan penduduk Surga yang paling rendah derajatnya ,

Allah berfirman kepadanya (setelah ia keluar dari neraka), “Pergilah engkau dan masuklah surga, karena untukmu surga seperti dunia dan sepuluh kali lipat darinya”.

Ya, balasan paling rendah di akhirat kelak adalah Surga yang luasnya seperti bumi dan 10 kali lipat dari bumi kita sekarang. Bayangkan, betapa luasnya? Padahal ini adalah derajat terendah.

Maka akan lebih baik jika seseorang lebih banyak beramal shalih untuk mendapatkan Surga daripada disibukkan dengan travelling, adventure dan semisalnya.

Kelak jika seandainya ia masuk Surga, ia bisa ber-travelling, ber-adventure sepuasnya di surga-Nya yang amat sangat luas itu.

Tidak ada larangan untuk ber-travelling, adventure, namun hendaknya seorang Muslim lebih banyak mempersiapkan, memperluas surga tempat kembalinya kelak dengan beramal sholeh.

Surga lebih indah, lebih luas daripada dunia sekarang. Tentunya travelling, adventure di sana akan lebih indah , lebih puas, tanpa bayar, tanpa lelah dan lebih-lebih lainnya bukan?

Ndak ada ruginya kalo tidak sempat travelling di dunia. Di Surga kelak, dengan luasnya yang amat sangat, kesempatan itu akan dapat diperoleh.

Lagipula, bukankah Allah menyuruh kita untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan? Bukan berlomba-lomba untuk banyak-banyakan trip, adventure, kulineran , demi kesenangan kita semata?

Allah berfirman,

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. Al Hadid : 20).

***

Penulis: Boris Tanesia

Sumber: https://muslim.or.id/28091-my-trip-my-adventure.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

SYARAT DITERIMANYA AMAL

Saudaraku –yang semoga dirahmati Allah-, seseorang yang hendak beramal hendaklah mengetahui bahwa amalannya bisa diterima oleh Allah jika memenuhi dua syarat diterimanya amal. Kedua syarat ini telah disebutkan sekaligus dalam sebuah ayat,

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan Rabbnya dengan sesuatu pun.” (QS. Al Kahfi [18] : 110)

Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat ini, “Inilah dua rukun diterimanya amal yaitu [1] ikhlas kepada Allah dan [2] mencocoki ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Hadits ini adalah hadits yang sangat agung mengenai pokok Islam. Hadits ini merupakan timbangan amalan zhohir (lahir). Sebagaimana hadits innamal a’malu bin niyat [sesungguhnya amal tergantung dari niatnya] merupakan timbangan amalan batin. Apabila suatu amalan diniatkan bukan untuk mengharap wajah Allah, pelakunya tidak akan mendapatkan ganjaran. Begitu pula setiap amalan yang bukan ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka amalan tersebut tertolak. Segala sesuatu yang diada-adakan dalam agama yang tidak ada izin dari Allah dan Rasul-Nya, maka perkara tersebut bukanlah agama sama sekali.” (Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 77, Darul Hadits Al Qohiroh)

Beliau rahimahullah juga mengatakan, “Secara tekstual (mantuq), hadits ini menunjukkan bahwa setiap amal yang tidak ada tuntunan dari syari’at maka amalan tersebut tertolak. Secara inplisit (mafhum), hadits ini menunjukkan bahwa setiap amal yang ada tuntunan dari syari’at maka amalan tersebut tidak tertolak. …Jika suatu amalan keluar dari koriodor syari’at, maka amalan tersebut tertolak.

Dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ‘yang bukan ajaran kami’ mengisyaratkan bahwa setiap amal yang dilakukan hendaknya berada dalam koridor syari’at. Oleh karena itu, syari’atlah yang nantinya menjadi hakim bagi setiap amalan apakah amalan tersebut diperintahkan atau dilarang. Jadi, apabila seseorang melakukan suatu amalan yang masih berada dalam koridor syari’at dan mencocokinya, amalan tersebutlah yang diterima. Sebaliknya, apabila seseorang melakukan suatu amalan keluar dari ketentuan syari’at, maka amalan tersebut tertolak. (Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 77-78)

Jadi, ingatlah wahai saudaraku. Sebuah amalan dapat diterima jika memenuhi dua syarat ini yaitu harus ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika salah satu dari dua syarat ini tidak ada, maka amalan tersebut tertolak.

Selengkapnya: https://muslim.or.id/388-mengenal-seluk-beluk-bidah-1.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Akhlak Mulia Adalah Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Alhamdulillah jika kita bersemangat untuk melaksanakan sunnah Nabi shallalahu a’alaihi wa sallam, mulai dari menggunakan siwak sampai sunnah mandi hari Jumat dan sunnah lainnya. Akan tetapi kita perlu lebih semangat melaksanakan sunnah (ajaran) Nabi yang satu ini yaitu: berakhlak mulia. Awalnya kami mengira permasalahan utama adalah tauhid dan aqidah SAJA, tetapi ternyata akhlak mulia sangat penting bagi masyarakat dan dakwah.

Ulama besar abad ini, Syaikh Al-Albani rahimahullah sudah menyadari hal ini sebelumnya. Beliau berkata,

كنت أظن أن المشكلة في العالم الإسلامي إنما هي فقط ابتعادهم عن فهمهم لحقيقة معنى لا اله إلا الله ولكني مع الزمن صرت أتبيّن أن هناك مشكلة أخرى في هذا العالم تُضاف إلى المشكلة الأولى الأساسية - ألا وهي بُعدهم عن التوحيد - المشكلة الأخرى: أنهم أكثرهم لا يتخلقون بأخلاق الإسلام الصحيحة إلا بقدر زهيد

“Saya dahulunya MENGIRA bahwa problem utama dunia Islam saat ini hanyalah SEMATA-MATA jauhnya mereka dari pemahaman yang benar terhadap hakikat “La ilaha illallah”. Namun setelah beberapa waktu, tampaklah pada diriku bahwa ada “masalah lain” (yang tidak kalah penting) sebagai tambahan atas masalah pokok yang pertama tadi, yaitu problem jauhnya mereka dari tauhid. MASALAH LAIN tersebut adalah: banyaknya orang yang tidak berakhlak dengan akhlak Islam yang benar, kecuali sedikit saja"[1. Fatawa Jeddah, kaset no 34 menit 4:38].

Iya akhlak yang mulia, ini adalah cerminan keimanan seseorang. Bukan hanya ilmunya, karena seseorang diberi ganjaran karena amal bukan karena ilmu. Bisa jadi seorang ilmunya “terlihat tinggi” tetapi akhlaknya jelek, maka akhlaknya itulah cerminan imannya.

Selengkapnya: https://muslim.or.id/28456-akhlak-mulia-adalah-sunnah-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Orang yang menebar kebaikan adalah orang yang berkah nan bermanfaat.

Sedang, orang-orang yang paling bermanfaat akan dinobatkan sebagai sebaik-baik insan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad, dihasankan oleh Syaikh Al Albani).

---

Sudahkah aktivitas kita hari ini, menjadikan kita sebagai insan yang berkah untuk semesta sekitar...?

Alhamdulillah, ikhwah kita, sebagian pengurus YPIA membantu warga untum kerja bakti memasang konblok agar memudahkan pemakai jalan.

- wa laa uzzakkiy alallahi ahada -

Jika menyingkirkan duri dari jalan saja membuahkan pahala, maka apatah lagi jika kita membaguskan dan memudahkan jalannya...?

---

Maka, mari menjadi manusia berkah yang senantiasa menebarkan kebaikan...

Karena, banyak orang akan diingat bukan karena gelar kehormatan, kekayaan ataupun jabatan berpangkat, akan tetapi mereka diingat karena banyak kebaikan yang telah diperbuat...

---

*Broadcasted by:
Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta
HP: 085747223366 (Telp/sms/WA).

www.muslim.or.id
www.muslimah.or.id
www.radiomuslim.com
www.pedulimuslim.com
www.sdityaabunayya.com

Читать полностью…

Muslim.or.id

Ngaji terus di www.radiomuslim.com

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sering Menangis Karena Film Sedih, Namun Tidak Pernah Menangis Karena Allah

Banyak sekali film-film yang bisa menggugah hati manusia, bisa membuat senang gembira dan bisa juga membuat sedih. Tidak jarang film tersebut terdapat tangisan dari pemerannya yang membuat para penonton ikut menjadi sedih dan meneteskan air mata.

Perlu direnungkan oleh kaum muslimin, jangan sampai kita ketika membaca ayat Al-Quran atau ketika membaca perjuangan para Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan Sahabat membela Islam kita sulit menangis dan tersentuh, akan tetapi ketika menonton film (yang notabenenya sandiwara) atau ketika membaca cerita fiktif kita menangis tersedu-sedu?

Menangis ini adalah berpura-pura, ini yang disebutkan oleh ulama sebagai Al-Buka’ Al-Kadzib ”tangisan palsu”, sebagaimana tangisan saudara-saudara Nabi Yusuf Alaihissalam ketika mengadu kepada bapak mereka bahwa Yusuf telah dimakan serigala.

Sebagaimana kisah dalam Al-Quran,

وجاؤوا أباهُمْ عِشَاءً يَبْكونَْ قَالُواْ يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِندَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ وَمَا أَنتَ بِمُؤْمِنٍ لِّنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ

“Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. Mereka berkata: “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar.” (Yusuf: 16-17)

Bahkan terdapat istilah “tangisan bayaran” Al-buka’ Al musta’ar wal musta’jar alaihi sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim, beliau berkata,

البكاء المستعار والمستأجر عليه ، كبكاء النائحة بالأجرة فإنها كما قال أمير المؤمنين عمر بن الخطاب تبيع عبرتها وتبكي شجو غيرها

“Tangisan yang disewa yaitu tangisan orang yang meratap dengan upah (dibayar untuk menangisi tokoh besar agar terlihat banyak yang merasa kehilangan, pent). Sebagaimana perkataan Umar bin Khattab, “ia menjual tetesan air mata dan menangis duka untuk orang lain”


Selengkapnya: https://muslim.or.id/28438-sering-menangis-karena-film-sedih-namun-tidak-pernah-menangis-karena-allah.html

@muslimorid

Читать полностью…
Подписаться на канал