muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

PROMO BESAR-BESARAN MUSLIM AD DI MUSLIM LIFE FAIR

Yang Anda dapatkan:
1. Diskon sampai dengan 70%
2. Tambahan kredit sampai dengan 100k views
3. Ketenangan karena beriklan otomatis bantu dakwah

Jangan sampai terlewat, hanya tinggal 2 hari

Info lebih lanjut:
https://wa.me/6282134322005

Barakallahu fiikum

Читать полностью…

Muslim.or.id

Makna Ahlussunah Waljamaah dan Sekte-Sekte yang Menyelisihinya

Ahlussunah waljamaah (diambil dari bahasa Arab) terdiri dari dua unsur kata, yaitu as-sunnah dan al-jama’ah. Secara etiomologi, as-sunnah artinya adalah jalan/cara, baik itu jalan yang baik atau buruk (Lisanul ‘Arab). Sedangkan menurut terminologi dalam pembahasan akidah, as-sunnah adalah petunjuk yang telah diamalkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya, baik berupa ilmu, keyakinan, perkataan, maupun perbuatan. Inilah makna as-sunnah yang wajib diikuti. Orang yang mengikutinya akan dipuji, sedangkan orang yang menyelisihinya akan dicela. (Mabahits fi ‘Aqidah)

Adapun pengertian as-sunnah menurut Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah, “As-sunnah adalah jalan beragama yang ditempuh oleh seseorang, yaitu berupa berpegang teguh dengan apa yang dilaksanakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para khulafa’ur rasyidin berupa keyakinan, perkataan dan perbuatan. Inilah makna as-sunnah yang sempurna.“ (Jami’ul ‘Ulum wal-Hikam)

Sedangkan yang dimaksud dengan al-jama’ah adalah pendahulu umat ini, yaitu para sahabat, tabiin, dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan sampai hari kiamat nanti. Mereka bersatu di atas Al-Kitab dan as-sunnah dan bersatu bersama di bawah para imam/pemimpin. Mereka senantiasa berjalan di atas apa yang sudah ditempuh oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan. (Mabahits fi ‘Aqidah)

Syekh Dr. Nashir bin ‘Abdil Karim Al-‘Aql juga menjelaskan bahwa disebut al-jama’ah karena mereka bersatu di atas kebenaran, tidak mau berpecah-belah dalam urusan agama, berkumpul di bawah kepemimpinan para imam yang berpegang dengan al-haq, tidak mau keluar dari jemaah mereka, dan mengikuti apa yang telah menjadi kesepakatan salaful ummah. (Mujmal Ushul)

Kesimpulannya, definisi ahlusunah waljamaah adalah orang yang mempunyai sifat dan karakter mengikuti sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan menjauhi perkara-perkara yang baru dan bid’ah dalam agama. Mereka menempuh seperti apa yang pernah ditempuh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum. Syekh Khalifah At-Tamimi rahimahullah menjelaskan, “Ahlusunah waljamaah adalah para sahabat, tabiin, tabiut tabi’in, dan siapapun dari umat ini yang mengikuti jalan mereka. Maka, tidak termasuk dalam makna ini seluruh kelompok bid’ah dan pengikut hawa nafsu. As-sunnah di sini maksudnya adalah lawan dari bid’ah, sedangkan al-jama’ah adalah lawan dari al-firqah (berpecah belah/berkelompok-kelompok).” (Mu’taqad Ahlissunnah wal-Jama’ah)

Sekte-sekte yang menyelisihi ahlusunah waljamaah
Syekh Musthofa Al-‘Adawi menjelaskan bahwa ahlusunah waljamaah adalah para sahabat Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai datangnya hari kiamat. Mereka senantiasa berpegang teguh dengan akidah yang benar, yaitu akidah Rasulullah dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum yang terbebas dari kerusakan bid’ah dan khurafat. Mereka disebut ahlusunah karena mereka mengamalkan sunah Nabi yang merupakan penjelas dari Al-Qur’an, sebagai bentuk pengamalan dari sabda Nabi,

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ المَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Maka, wajib atas kalian berpegang teguh pada sunahku dan sunah khulafa’ur rasyidin al-mahdiyyin (yang mendapatkan petunjuk dalam ilmu dan amal). Gigitlah sunah tersebut dengan gigi geraham kalian.” (HR. Abu Daud, hasan sahih)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/85267-makna-ahlussunnah-waljamaah.html

Ust. Abu Athifah Adika Mianoki

Читать полностью…

Muslim.or.id

Makna Ahlussunah Waljamaah dan Sekte-Sekte yang Menyelisihinya

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85267-makna-ahlussunnah-waljamaah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

🎙 Berinteraksi dengan Pemerintah

Syaikh Shalih al-Fauzan menerangkan, bahwa tidaklah dipersyaratkan pemerintah kaum muslimin adalah orang yang salih seratus persen seperti halnya khulafa’ur rasyidin.

Bahkan tetap wajib untuk taat kepada pemerintah muslim walaupun padanya terdapat suatu bentuk penyimpangan dan maksiat yang tidak sampai pada derajat kekafiran dan mengeluarkan dari agama. Kerusakan yang ada padanya adalah tanggung jawabnya sendiri sedangkan kepemimpinannya adalah demi kebaikan kaum muslimin.

💼 Ketika sebagian ulama ditanya mengenai seorang sosok calon pemimpin bahwa si fulan bertakwa tetapi lemah, sedangkan si fulan yang lain fasik tetapi kuat/bisa memimpin. Manakah diantara mereka berdua yang lebih layak dijadikan pemimpin.

Maka ulama itu menjawab bahwa yang lebih layak adalah orang yang fasik dan kuat itu. Karena orang salih yang lemah itu kebaikannya hanya untuk dirinya sendiri, sementara kelemahannya akan membahayakan kaum muslimin. Adapun orang fasik tadi kefasikannya untuk dirinya sendiri sementara kekuatannya bermanfaat bagi kaum muslimin.

📒 Inilah salah satu prinsip Ahlus Sunnah -taat kepada pemerintah muslim walaupun ahli maksiat dan berbuat zalim- berbeda dengan sekte Khawarij dan Mu’tazilah yang menyerukan untuk memberontak kepada para pemimpin muslim yang fajir/ahli maksiat atau zalim.

Adalah wajib menaati pemerintah muslim selama mereka tidak memerintahkan perbuatan maksiat. Apabila mereka memerintahkan maksiat kita tidak boleh taat, meskipun demikian kita tetap menaatinya dalam hal-hal yang ma’ruf. Artinya kita tidak melakukan pemberontakan ataupun kudeta kepadanya.

🛵 Sumber :
Syarh ‘Aqidah al-Imam Muhammad ibn Abdil Wahhab, hal. 128-129

Читать полностью…

Muslim.or.id

*AIR MATA TERAKHIR SEBELUM KULABUHKAN CINTA PADANYA*

Di kota pelajar ini setiap tahun ada sekitar 400.000 mahasiswa yang datang dan pergi

Di antara mereka ada yang Allah ta'ala takdirkan bertemu dengan belahan hati yang terkadang mengganggu konsentrasi saat skripsi

Padahal jika cinta datang dengan bersahaja maka sudah sepantasnya dia dimuliakan di atas mahligai pernikahan

*UNTUKMU YANG SEDANG MERINDU*

20 tahun lebih berkiprah di medan dakwah mahasiswa tentu YPIA sangat mengerti berbagai problematika yang dialami mereka

Termasuk problematika asmara yang menjadikan mereka goyah di tengah jalan

Itulah kenapa kami hadirkan program Wisma muslim dan Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi sebagai tempat untuk ngekos para mahasiswa agar bisa fokus belajar dulu tanpa disesaki rasa rindu

YPIA juga menghadirkan komunitas-komunitas kajian untuk mahasiswa muslim dan muslimah untuk menjaga mereka dari pergaulan yang tidak baik

Program pesantren mahasiswa, pembelajaran bahasa Arab, pembelajaran tahsin dan Tahfidz di YPIA adalah media untuk memantaskan diri sebelum bertemu dengan dia yang selalu disemogakan di dalam hati

Sampai akhirnya air mata terakhir sebelum cinta itu berlabuh padanya pun tertumpah ruah di atas kemuliaan pernikahan

*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK BANTU KEMBANGKAN DAKWAH YPIA*

Salurkan dukungan terbaik anda melalui:

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

ATAU TRANSFER MANUAL


Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI

Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
:

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kubur Nabi Daniel yang Disembunyikan agar Mencegah Kesyirikan

Salah satu Nabi yang diutus kepada Bani Israil adalah Nabi Daniel. Jasad Nabi Daniel ditemukan oleh sahabat Abu Musa Al-Asy’ari ketika berjihad melawan bangsa Tartar di daerah Hurmuzan. Jasad Nabi Daniel ditemukan di Baitul Mal Hurmuzan dan penduduk Hurmuzan menjelaskan bahwa jasad tersebut telah meninggal 300 tahun yang lalu. Akan tetapi, jasadnya masih utuh dan tidak membusuk sedikit pun. Lalu, Abu Musa Al-Asy’ari mengirim surat kepada Umar bin Khattab sebagai khalifah saat itu. Umar bin Khattab menjelaskan bahwa itu adalah jasad Nabi Daniel dan memerintahkan untuk MENYEMBUNYIKAN KUBURNYA.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, dari sahabat Anas,

عَنْ أَنَسٍ: أَنَّهُمْ لَمَّا فَتَحُوا تُسْتَرَ قَالَ: ” فَوَجَدَ رَجُلًا أَنْفُهُ ذِرَاعٌ فِي التَّابُوتِ , كَانُوا يَسْتَظْهِرُونَ وَيَسْتَمْطِرُونَ بِهِ , فَكَتَبَ أَبُو مُوسَى إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ بِذَلِكَ , فَكَتَبَ عُمَرُ: إِنَّ هَذَا نَبِيٌّ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالنَّارُ لَا تَأْكُلُ الْأَنْبِيَاءَ , وَالْأَرْضُ لَا تَأْكُلُ الْأَنْبِيَاءَ , فَكَتَبَ أَنِ انْظُرْ أَنْتَ وَأَصْحَابُكَ يَعْنِي أَصْحَابَ أَبِي مُوسَى فَادْفِنُوهُ فِي مَكَانٍ لَا يَعْلَمُهُ أَحَدٌ غَيْرُكُمَا قَالَ: فَذَهَبْتُ أَنَا وَأَبُو مُوسَى فَدَفَنَّاهُ

Dari Anas, “Tatkala mereka (Abu Musa Al-Asy’Ari) menaklukan tustur, mereka menemukan jasad seseorang yang hidungnya panjang. Penduduk Hurmuzan ber-isti’anah (minta bantuan) dan meminta hujan dengan perantara jasad tersebut. Abu Musa segera menulis surat kepada Umar bin Khattab. Umar membalas surat, ‘Sesungguhnya ini (jasad tersebut) adalah Nabi di antara para nabi. Api tidak akan membakar jasad para nabi dan bumi tidak akan merusaknya. Hendaklah engkau dan salah seorang sahabatmu menguburkannya di tempat yang tidak ada seorang pun yang mengetahuinya, kecuali kalian berdua’. Kemudian aku dan Abu Musa pergi untuk menguburkannya.”

Cara menyembunyikan kubur beliau dengan cara pada siang hari para sahabat mengali 13 lubang kubur. Lalu, menguburkannya pada salah satu lubang di malam hari sehingga tidak ada yang mengetahui di mana kubur beliau.

Lanjut baca: https://muslim.or.id/41069-kubur-nabi-daniel-yang-disembunyikan-agar-mencegah-kesyirikan.html

Ust. dr. Raehanul Bahraen

Читать полностью…

Muslim.or.id

MAHASISWA JADI TUKANG PARKIR?

Bagi mahasiswa muslim yang aktif membantu program dakwah YPIA di Yogyakarta, tentu sudah terbiasa berperan sebagai tukang parkir dalam berbagai kegiatan majelis ilmu.

Panas-panasan, memindahkan kendaraan, menjaga tempat parkir, mengatur ketertiban para jamaah saat masuk dan keluar parkiran, sudah menjadi hal yang lumrah bagi mahasiswa yang mendermakan dirinya sebagai penggerak dakwah.

Hal ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi tidak menjadikan mereka tinggi hati.

Bahkan tidak jarang beberapa ustaz pun harus turun tangan ikut membantu panitia parkir karena saking ramainya jamaah yang datang.

Sampai saat ini, YPIA Yogyakarta terus membuka kesempatan bagi kaum muslimin untuk berkiprah di Medan dakwah dengan hartanya.

DUKUNGAN MULAI HANYA RP10.000 UNTUK BANTU KEMBANGKAN DAKWAH SUNNAH DI INDONESIA!

Mari berdakwah bersama YPIA! Klik:

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

Atau melalui transfer manual:

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI via WhatsApp ke nomor
082225979555

Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.

=====
Disiarkan oleh:
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA official
IG | FB | TG: @ypiaorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kisah Nabi Ibrahim dan Kaum Harran

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85180-kisah-nabi-ibrahim-dan-kaum-harran.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Penting! Begini Tata Cara Tobat Nasuha

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85177-cara-tobat-nasuha.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

*15.000+ PEREMPUAN ALAMI HAL INI, PADAHAL DI DALAM ISLAM MEREKA DIMULIAKAN*

Menurut data dari Komnas perlindungan perempuan tahun 2002 ada peningkatan 50% kasus kekerasan terhadap perempuan

Kasus didominasi oleh kekerasan fisik (4.814 kasus), kekerasan psikis (4.754 kasus), kekerasan seksual (4660 kasus)

Sayangnya data di atas hanya memuat kasus yang telah dilaporkan ke Komnas saja sedangkan di Indonesia ada lebih dari 118 juta perempuan yang tercatat

*CARA YPIA BANTU PEMERINTAH TURUNKAN STATISTIK DI ATAS*

Islam agama yang sangat memuliakan perempuan bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerintahkan para laki-laki untuk lemah lembut kepada mereka yang diibaratkan seperti gelas-gelas kaca

Melalui Ma'had Yaa Abati secara khusus kami memberikan pendidikan ke rumah tanggaan yang berbasis lurusnya aqidah, akhlak, dan muamalah seorang suami kepada istrinya atau seorang ayah pada anak-anaknya

Jika di dalam rumah seorang laki-laki bisa menghargai perempuan tentu di luar rumah akan lebih bisa lagi insya Allah

Selain itu kami juga memanfaatkan media muslim.or.id, muslimah.or.id, buletin At tauhid, Radio Muslim Jogja, dan berbagai komunitas dakwah untuk menyebarkan faedah-faedah bagaimana seharusnya perempuan dimuliakan

*DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK TERUS MENGGENCARKAN PROGRAM DAKWAH INI*

Salurkan dukungan terbaik anda melalui:

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI

Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Hukum Haji dan Umroh Anak Kecil

Ada perbedaan pendapat ahli fikih tentang keabsahan umrah atau haji anak kecil. Mayoritas mereka menyimpulkan sahnya umrah dan haji anak kecil. Pendapat ini adalah pendapat yang kami yakini kebenarannya. Hal ini karena berdasar pada sebuah hadis yang sahih dari sahabat ‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertemu dengan rombongan jamaah haji di sebuah tempat yang disebut Ar-Rouha’. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada rombongan tersebut,

من القوم ؟

“Siapakah kalian?“

قالوا : المسلمون ، من أنت ؟

Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang muslim, lantas siapa Anda?”

قال : أنا رسول الله

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Saya adalah Rasulullah.”

Lalu, ada seorang wanita mengangkat putranya yang masih kecil, memperlihatkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu wanita itu bertanya,

ألهذا حج ؟

“Ya Rasulullah, apakah hajinya anak ini sah?”

قال : نعم ولك أجر .

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Iya, dan anda mendapatkan pahala. (membantu hajinya anak ini, pent.)” (HR. Muslim)

Namun, apakah haji atau umrah anak kecil dapat menggugurkan kewajiban?

Artinya, hajinya sudah teranggap sebagai haji Islam atau haji yang telah menunaikan rukun Islam atau umrah yang telah menggugurkan kewajiban?

Jawabannya adalah tidak mengugurkan kewajiban haji atau umrahnya. Sehingga, saat ia telah dewasa dan ia mampu, maka ia wajib menunaikan haji atau umrah kembali untuk menunaikan rukun Islam haji dan menggugurkan kewajiban umrahnya. Karena seluruh ibadah wajib yang dilakukan oleh anak kecil, oleh syariat dianggap sebagai amalan sunah.

Sebagaimana keterangan dari Ibnul Mundzir rahimahullah,

وأجمعوا على أن المجنون إذا حج به ثم صح أو حج بالصبي ثم بلغ أن ذلك لا يجزيهما عن حجة الإسلام .

“Seluruh ulama sepakat bahwa orang gila atau anak kecil yang naik haji, kemudian dia sehat dari gilanya atau balig, maka hajinya tersebut tidak menggugurkan haji Islamnya (haji wajibnya, pent.).” (Al-Ijma’, hal. 212)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/83525-hukum-umrah-atau-haji-anak-kecil.html

Ust. Ahmad Anshori, Lc.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Mengenal Sidratulmuntaha Lebih Dekat

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85143-sidratulmuntaha.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Berikut beberapa doa untuk menghilangkan pikiran kotor yang bisa kita amalkan

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85141-doa-menghilangkan-pikiran-kotor.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Didekati Orang Baik

Mungkin selama ini ada orang-orang baik yang bersabar mencoba mendekati anda sedikit-demi-sedikit, mendakwahi anda, dan mengajak anda untuk hijrah.

Namun anda selalu naik-turun, tarik-ulur, dan akhirnya anda memutuskan untuk menjauhi mereka.

Ketahuilah, bahwa mereka tidak rugi sama sekali dengan menjauhnya anda. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

“Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” (QS. Yusuf: 90).

Bahkan semoga mereka termasuk umat terbaik karena telah berusaha berdakwah. Allah ta’ala berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran: 110).

Bahkan mereka mendapat banyak keutamaan. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya, serta semua makhluk di langit dan bumi, bahkan semut-semut dalam lubangnya serta ikan-ikan (di lautan), bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (HR At-Tirmidzi no. 2685, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Mereka mendapat ini semua, walaupun objek dakwahnya tetap tidak mendapat hidayah. Karena tentu hidayah taufik itu hanya di tangan Allah. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

” Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” (QS. Al Qashash: 56).

Jadi, mereka tidak rugi sama sekali dengan menjauhnya anda.

Justru anda yang tidak bersabar dengan seruan dan dakwah mereka yang mengajak anda kepada kebaikan, dan anda lebih memilih sesuatu yang lebih enak dan lezat bagi hawa nafsu anda, andalah yang merugi. Allah ta’ala berfirman:

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (QS. Al Kahfi: 28).

Lanjut baca: https://muslim.or.id/53957-didekati-orang-baik.html

Ust. Yulian Purnama

Читать полностью…

Muslim.or.id

Mari Bantu, Baru Terkumpul 100rb!

Yuk dukung dakwah untuk kalangan mahasiswa dengan mengajak mereka lebih tertarik belajar agama islam yang mulia.

YPIA serius menggarap dakwah mahasiswa melalui organisasi FKIM (Forum Kajian Islam Mahasiswa) dan FKKA (Forum Kajian Kemuslimahan Al Atsari).

FKIM dan FKKA berusaha mengumpulkan mahasiswa untuk duduk bersama menggali dan menerapkan bekal agama yang patut dimiliki dalam perjalanan seorang mahasiswa untuk terjun menjadi pemimpin di masa depan.

Qaddarallah, fundraising untuk operasional dakwah mahasiswa bulan ini baru terkumpul 100rb. Yok kita bantu!

Klik link berikut:
https://ypia.or.id/campaign/operasional-dakwah-mahasiswa/

Atau melalui transfer manual:

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI via WhatsApp ke nomor
082225979555

Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi

=====

Disiarkan oleh:
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA official
IG | FB | TG: @ypiaorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Apa saja bagan/daftar penting yang diperlukan dalam menerjemahkan bahasa arab?

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85217-bekal-menerjemahkan-bahasa-arab-bag-3.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

‼️TEBAR KURBAN BERSAMA YPIA ‼️

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Qur'an Surah Al Kautsar 108: 2 yang terjemahannya "Maka Dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan Sembelihlah (Qurban)."

Insyaallah ta'ala, kami dari YPIA (YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL AT SARI) akan melaksanakan penyembelihan Kambing/Domba Qurban dengan rincian:

✨ Kambing/Domba Betina
1⃣ LUMAYAN ±25 kg = Rp2,5 juta
2⃣ SEDANG ±20 kg = Rp2 juta
3⃣ BIASA <20 kg = Rp1,5 juta

✨ Kambing/Domba Jantan
1⃣ BESAR 35-40-an kg = Rp3,5 juta s/d Rp4 juta
2⃣ LUMAYAN ±27-30 kg = Rp2,7 juta s/d Rp3 juta
3⃣ SEDANG ±25 kg = Rp2,5 juta
4⃣ BIASA ±20 kg = Rp2 juta

Info lebih lanjut dapat menghubungi : wa.me/628157639446 📲

BATAS PEMBAYARAN❓sampai tanggal 26 Juni 2023

Semoga Allah ta'ala memberikan ridho dan keberkahan bagi kita semua. Aamiin.

📍Tempat distribusi: daerah binaan Assatidz YPIA
====================

📲 wa.me/628157639446 (Admin)
ypia.or.id

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kurban Atas Nama Mayit

Bolehkah berkurban atas nama mayit?

Para ulama berselisih pendapat mengenai keabsahan qurban untuk mayit jika bukan karena wasiat. Dalam madzhab Syafi’i, qurbannya tidak salah kecuali jika ada wasiat dari mayit. Imam Nawawi rahimahullah berkata dalam Al Minhaj,

وَلَا تَضْحِيَةَ عَنْ الْغَيْرِ بِغَيْرِ إذْنِهِ، وَلَا عَنْ الْمَيِّتِ إذَا لَمْ يُوصِ بِهَا

“Tidak sah qurban untuk orang lain selain dengan izinnya. Tidak sah pula qurban untuk mayit jika ia tidak memberi wasiat untuk qurban tersebut.”

Kita dapat membagi berqurban untuk mayit menjadi tiga rincian sebagai berikut:

Pertama: Berqurban untuk mayit hanya sebagai ikutan. Misalnya seseorang berqurban untuk dirinya dan keluarganya termasuk yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. Dasar dari bolehnya hal ini adalah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban untuk dirinya dan keluarganya, termasuk di dalamnya yang telah meninggal dunia.

Bahkan jika seseorang berqurban untuk dirinya, seluruh keluarganya baik yang masih hidup maupun yang telah mati, bisa termasuk dalam niatan qurbannya. Dalilnya,

كَانَ الرَّجُلُ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّى بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ

“Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ada seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya.”[1]

Asy Syaukani mengatakan, “(Dari berbagai perselisihan ulama yang ada), yang benar, qurban kambing boleh diniatkan untuk satu keluarga walaupun dalam keluarga tersebut ada 100 jiwa atau lebih.”[2]

Kedua: Berqurban untuk mayit atas dasar wasiatnya (sebelum meninggal dunia). Hal ini dibolehkan berdasarkan firman Allah Ta’ala,

فَمَنْ بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 181).

Ketiga: Berqurban dengan niatan khusus untuk mayit, bukan sebagai ikutan, maka seperti ini tidak ada sunnahnya (tidak ada contoh dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berqurban untuk salah satu orang yang telah meninggal dunia dengan niatan khusus. Beliau tidak pernah berqurban atas nama pamannya, Hamzah -radhiyallahu ‘anhu-, padahal ia termasuk kerabat terdekat beliau. Tidak diketahui pula kalau beliau berqurban atas nama anak-anak beliau yang telah meninggal dunia, yaitu tiga anak perempuan beliau yang telah menikah dan dua anak laki-laki yang masih kecil. Tidak diketahui pula beliau pernah berqurban atas nama istri tercinta beliau, Khodijah –radhiyallahu ‘anha-. Begitu pula, tidak diketahui dari para sahabat ada yang pernah berqurban atas nama orang yang telah meninggal dunia di antara mereka.[3]

Lanjut baca: https://muslim.or.id/18219-kurban-atas-nama-mayit.html

Ust. Muhammad Abduh Tuasikal

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah kesalahan yang banyak terjadi dalam menerjemah bahasa arab

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85215-bekal-menerjemahkan-bahasa-arab-bag-2.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bekal Menerjemahkan Bahasa Arab (Bag. 1)

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85213-bekal-menerjemahkan-bahasa-arab-bag-1.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Ada tiga kerusakan dan keburukan yang dilakukan oleh kaum Madyan. Bagaimana kisahnya?

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85231-kisah-kaum-madyan.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

HARAMNYA DAGING ANJING

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membatasi makanan halal dengan menyebutkan jenis-jenisnya. Sedangkan pada makanan yang haram Allah memberikan batasan-batasan dengan menyebutkan jenis-jenisnya atau kaidah-kaidahnya. Artinya, seluruh makanan dan minuman yang ada di bumi itu asalnya halal kecuali beberapa jenis saja. Allah Ta’ala berfirman, menghalalkan makanan dan minuman secara umum,

كُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِين

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS. Al A’araf: 31).

Lalu Allah Ta’ala dalam Al Qur’an dan juga melalui lisan Nabi-Nya Shallallahu’alaihi Wasallam, menyebutkan beberapa jenis dan beberapa kaidah makanan yang diharamkan dalam syariat.

Dan di antara makanan yang diharamkan dalam syariat adalah daging anjing.

Dalil-dalil haramnya daging anjing
Daging anjing haram dimakan, dan ini adalah pendapat jumhur ulama. Diantaranya dalilnya, dari Aisyah radhiallahu’anha, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خمسٌ فَواسِقُ، يُقتَلنَ في الحرمِ، الفأرةُ، والعَقرَبُ، والحُدَيَّا، والغُرابُ، والكلبُ العَقورُ

“Ada lima hewan fasiq yang boleh dibunuh di tanah haram: tikus, kalajengking, burung buas, gagak dan anjing” (HR. Bukhari no. 3314).

Dalam riwayat lain:

خمسٌ فواسقٌ يُقتلْنَ في الحلِّ والحرمِ : الحيةُ ، والغرابُ الأبقعُ ، والفارةُ ، والكلبُ العقورُ ، والحُدَيَّا

“Ada lima hewan fasiq yang boleh dibunuh di luar tanah haram maupun di dalamnya: ular, gagak, tikus, anjing, dan burung buas” (HR. Muslim no. 1198).

Dalam hadits disebutkan lafadz al kalbul ‘aquur. Dijelaskan oleh Al Baihaqi rahimahullah:

الكلب العقور فقيل : هو الكلب المعروف ، وقيل : كل ما يفترس ؛ لأن كل مفترس من السباع يسمى كلبا عقورا في اللغة

“Al kalbul ‘aquur adalah salah satu jenis anjing yang ma’ruf. Sebagian ulama mengatakan: al kabul ‘aquur artinya semua binatang yang bertaring. Karena semua binatang buas yang bertaring disebut kalbun ‘aquur dalam bahasa Arab” (Ma’rifatus Sunan, 7/473).

Karena anjing disebut Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sebagai hewan fasiq, maka hukumnya haram memakannya. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam kitab Al Irsyad menyebutkan salah satu kaidah makanan haram adalah, “Binatang yang diperintahkan syariat untuk membunuhnya dan dinamai sebagai hewan fasiq” (Al Irsyad Ulil Bashair wal Albab li Nailil Fiqhi, hal. 305-306).

Para ulama juga mengharamkan daging anjing berdalil dengan hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkata:

نهى رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عن كلِّ ذي نابٍ من السِّباعِ . وعن كلِّ ذي مِخلَبٍ من الطيرِ

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melarang makan binatang buas yang memiliki taring dan setiap burung buas yang memiliki cakar” (HR. Muslim no. 1934).

Demikian juga mereka berdalil dengan hadits dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ثَمنُ الكَلبِ خَبيثٌ

“Hasil penjualan anjing itu kotor” (HR. Muslim no. 1568).

Hadits ini melarang jual-beli anjing. Andaikan daging anjing boleh dimakan maka akan dibolehkan jual-belinya.

Selengkapnya:
https://muslim.or.id/56518-haramnya-daging-anjing.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Tiga Jenis Urutan Ibadah Haji

Haji dapat dilakukan dengan memilih salah satu dari tiga cara manasik:

1. Ifrod, yaitu meniatkan haji saja ketika berihram dan mengamalkan haji saja setelah itu.

2. Qiron, yaitu meniatkan umroh dan haji sekaligus dalam satu manasik. Wajib bagi yang mengambil tata cara manasik qiron untuk menyembelih hadyu.

3. Tamattu’, yaitu berniat menunaikan umroh saja di bulan-bulan haji, lalu melakukan manasik umroh dan bertahalul. Kemudian diam di Makkah dalam keadaan telah bertahalul. Kemudian ketika datang waktu haji, melakukan amalan haji. Wajib bagi yang mengambil tata cara manasik tamattu’ untuk menyembelih hadyu.

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Telah terdapat ijma’ (kesepakatan para ulama) bolehnya memilih melakukan salah satu dari tiga cara manasik: ifrod, tamattu’ dan qiron, tanpa dikatakan makruh. Namun yang diperselisihkan para ulama adalah manakah tata cara manasik yang afdhol (lebih utama).” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 8: 169)

Mengenai kewajiban hadyu bagi yang mengambil tata cara manasik qiron dan tamattu’ disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

“Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) hadyu (qurban) yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang qurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.” (QS. Al Baqarah: 196).

Wajibnya hadyu bagi yang mengambil manasik qiron dan tamattu’ adalah berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama.

Manakah dari tiga tata cara manasik tersebut yang lebih utama? Dalam hadits mengenai tata cara manasik haji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa beliau bersabda,

لَوْ أَنِّى اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِى مَا اسْتَدْبَرْتُ لَمْ أَسُقِ الْهَدْىَ وَجَعَلْتُهَا عُمْرَةً فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ لَيْسَ مَعَهُ هَدْىٌ فَلْيَحِلَّ وَلْيَجْعَلْهَا عُمْرَةً

“Jikalau aku mengetahui apa yang akan terjadi pada diriku maka aku tidak akan membawa hewan hadyu dan aku akan jadikan ihramku ini umrah, maka barangsiapa dari kalian yang tidak bersamanya hewan hadyu maka hendaklah dia bertahallul dan menjadikannya sebagai umrah.” (HR. Muslim no. 1218). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan para sahabat untuk memilih tamattu’ dan berkeinginan dirinya sendiri melakukannya. Tidaklah beliau memerintahkan dan berkeinginan kecuali menunjukkan tamattu’ itu afdhol (lebih utama) (Fiqhus Sunnah, 1: 447-448). Selain itu, manasik dengan tamattu’ itu lebih banyak amalannya dan lebih mudah secara umum (Syarhul Mumthi’, 7: 76-77)

Selengkapnya: https://muslim.or.id/10110-fikih-haji-2-tiga-cara-manasik-haji.html

Ust. Muhammad Abduh Tuasikal

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah beberapa kelompok yang menyimpang terhadap iman dan takdir

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85175-penyimpangan-terhadap-iman-dan-takdir.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah jin yang paling buruk dan keji

Silakan baca artikelnya melalui tautan berikut
https://muslim.or.id/85145-jin-ifrit.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

📝 Jaga Hatimu!

Keikhlasan seorang pejuang dakwah ini adalah harga mati. Apabila keikhlasan itu tercabut atau luntur maka lenyaplah kekuatan dakwahnya, hancurlah keberkahan dan pahala. Kita berdakwah bukan untuk menonjolkan kemampuan diri, atau kehebatan kelompok, atau fanatisme golongan. Dakwah itu lillah; murni untuk Allah…

Kita yang membutuhkan kegiatan dakwah ini, bukan dakwah yang butuh kita, sebagaimana nasihat Ustadz Abu Sa’ad rahimahullah. Apabila kita pergi meninggalkan dakwah ini -karena tersinggung atau karena tidak tahan dengan celaan manusia- maka Allah akan gantikan kita dengan orang yang lebih baik dari kita.

Justru kita harus bersyukur kepada Allah diberi kesempatan untuk berperan dalam dakwah -sekecil apapun peran itu- dan tidak perlu malu untuk belajar atau mengakui kesalahan dan memperbaiki diri. Sebagaimana dinasihatkan oleh para ulama tidak ada kebaikan pada suatu kaum yang tidak mau menasihati dan tidak mau menerima nasihat.

Читать полностью…

Muslim.or.id

📜 Membangun Aqidah

Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah dalam Syarh Tsalatsah Ushul (hal. 10) menyampaikan faidah yang sangat penting berkaitan dengan aqidah Islam.

Bahwa para ulama salaf dalam menetapkan aqidah tidak bisa bersandar kepada pendapat dirinya atau pemikiran semata. Mereka membangun aqidah dengan landasan dalil al-Qur'an dan as-Sunnah.

Inilah jalan yang ditempuh Syaikh Muhammad at-Tamimi rahimahullah dalam kitabnya Tsalatsah Ushul, Kitab Tauhid dan karya-karya beliau yang lainnya. Dan seperti itulah jalan para ulama salaf...

🎙 Apa yang diterangkan oleh Syaikh Abdurrazzaq ini juga telah disampaikan oleh Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah begitu juga oleh para ulama besar terdahulu semacam Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah...

Dari sinilah kita mengetahui bahwa penjelasan aqidah Islam ini selalu bertumpu pada dalil, bukan berdasarkan perasaan, hawa nafsu atau logika semata... Inilah keistimewaan aqidah Ahlussunnah Ashabul hadits, tidak sebagaimana kaum filsafat yang membangun keyakinan agama dengan logika dan hawa nafsu mereka...

Sebagian salaf berkata, "Para malaikat adalah penjaga-penjaga langit, sedangkan ashabul hadits adalah penjaga-penjaga bumi..."

📒 Faidah ini disiarkan
oleh Channel Telegram
Keluarga Alumni Al-Atsari

Bersama merawat dakwah
Bersama menuju Jannah...

Mau subscribe ?
Klik link berikut ini :

/channel/alumniypia

Читать полностью…

Muslim.or.id

bit.ly/DaftarWismaMK

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kisah Nabi Ibrahim dan Kaum Babil

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/85139-kisah-nabi-ibrahim-dan-kaum-babil.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Alhamdulillah banyak pelajaran dan nasihat yang diberikan oleh Ust Hasim hafizhahullah dalam kajian di MPR tadi pagi...

Diantaranya pentingnya menggunakan masa muda dalam kebaikan dan ikut berpartisipasi dalam dakwah sesuai dengan kemampuan kita masing2...

Kita juga harus melandasi dakwah dengan ilmu; hal itu mencakup ilmu syariat yang ingin disampaikan, ilmu tentang keadaan objek dakwah dan ilmu tentang tata cara dalam berdakwah...

Dalam berdakwah ini -terutama pada zaman ini- sangat butuh kelembutan. Karena banyak orang yang memang tidak tahu...

Dalam berdakwah pun kita harus menjaga keikhlasan dan memprioritaskan tauhid, sebab tauhid inilah misi utama dakwah para rasul...

Beliau juga mengingatkan agar kita menyerahkan hasil dakwah itu kepada Allah, karena hidayah taufik hanya di tangan Allah...

Beliau juga menukil ucapan Ust. Aris Munandar hafizhahullah yang menjelaskan bahwa hakikat dakwah itu mengajak, bukan mengejek...

Beliau juga menyampaikan beberapa alasan mengapa pemuda perlu mengemban tugas dakwah ini, diantaranya karena para pemuda lebih mudah menerima kebenaran...

Beliau juga mengingatkan bahwa masa muda ini harus dipertanggungjawabkan secara khusus nanti di akhirat di hadapan Allah... Untuk apa masa muda itu digunakan...

Demikian sekilas cuplikan faidah dari materi kajian Ust. Hasim yang bertema 'Bagaimana Pemuda Membangun Dakwah' yang disampaikan di Masjid Pogung Raya dalam acara Ramah tamah YPIA bersama segenap karyawan, warga Wisma, pengurus FKIM dan FKKA serta perwakilan dari SDIT Yaa Bunayya dan takmir mahasiswa masjid di sekitar Pogung ..

Semoga Allah memberikan balasan terbaik kepada Ust. Hasim atas nasihat yang beliau sampaikan...

Tertanda,
Ketua Umum YPIA

Читать полностью…
Подписаться на канал