muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

MANUSIA DAN FITRAHNYA

Setiap manusia -dengan fitrahnya- tentu mengharapkan kehidupan yang baik dan bahagia. Sementara, Allah telah menetapkan bahwa keimanan merupakan jalan untuk meraihnya.

Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang melakukan amal salih baik dari kalangan laki-laki atau perempuan dalam keadaan beriman, niscaya Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik.” (An-Nahl : 97).

Di dalam Al-Qur’an, Allah telah menetapkan bahwa keberuntungan dan kebahagiaan sejati hanya akan dirasakan oleh hamba-hamba-Nya yang beriman. Allah berfirman (yang artinya), “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati untuk menetapi kesabaran.” (Al-’Ashr : 1-3).

Dengan demikian, menanam benih-benih iman dan memupuk nilai-nilai tauhid adalah jalan menuju istana kebahagiaan. Orang-orang yang beruntung kelak di akhirat adalah mereka yang menjalani kehidupan dunia di atas tauhid dan keimanan.

Allah berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri iman mereka dengan kezaliman/syirik, mereka itulah yang akan mendapatkan keamanan, dan mereka itulah orang yang mendapatkan petunjuk.” (Al-An’am : 82).

Berjalan di atas hidayah dan selamat dari kehancuran adalah anugerah terbesar yang hanya akan diberikan oleh Allah kepada orang-orang beriman dan tunduk kepada Ar-Rahman. Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan sesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123).

Pentingnya Tauhid
Tauhid adalah suatu hal yang sangat urgen/penting. Hal itu disebabkan tauhid menjadi pondasi bagi seluruh amalan. Tidak akan diterima amal apapun jika tidak dilandasi dengan tauhid. Semua amalan -apakah itu sholat, puasa, zakat, haji, dsb- hanya akan diterima apabila disertai dengan tauhid.

Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah dia melakukan amal salih, dan janganlah dia mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.” (Al-Kahfi : 110).

Sebesar dan sebanyak apapun amal tidaklah berarti di hadapan Allah apabila tercampur dengan syirik. Hanya akan menjadi sia-sia dan membuahkan penyesalan. Allah berfirman (yang artinya), “Dan Kami hadapi segala amal yang dahulu mereka kerjakan, kemudian Kami jadikan ia bagaikan debu yang beterbangan.” (Al-Furqan : 23).

Letihnya seseorang dalam beramal, banyaknya bentuk kebaikan yang telah dia lakukan, atau besarnya manfaat kegiatan yang dia jalani; itu semua akan sirna bersama dengan syirik yang menghampiri dan menghapus amal dan kebaikannnya. Bahkan, dengan sebab syirik itu pula pelakunya akan kekal berada di dalam neraka.

Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu penolong.” (Al-Ma’idah : 72).

Selengkapnya: http://muslim.or.id/25836-manusia-dan-fitrahnya.html

___

Join juga @muslimahorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

PENYAKIT 'AIN MELALUI FOTO DAN VIDEO

Hendaknya kita berhati-hati men-share foto atau video kita, keluarga kita atau anak kita di sosial media, karena penyakit ‘ain bisa terjadi melalui foto ataupun video. Meskipun tidak pasti setiap foto yang di-share terkena ‘ain tetapi lebih baik kita berhati-hati, karena sosial media akan dilihat oleh banyak orang.

Penyakit ‘ain adalah penyakit baik pada badan maupun jiwa yang disebabkan oleh pandangan mata orang yang dengki ataupun takjub/kagum, sehingga dimanfaatkan oleh setan dan bisa menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena.

Ibnul Atsir rahimahullah berkata,

ﻳﻘﺎﻝ: ﺃﺻَﺎﺑَﺖ ﻓُﻼﻧﺎً ﻋﻴْﻦٌ ﺇﺫﺍ ﻧَﻈﺮ ﺇﻟﻴﻪ ﻋَﺪُﻭّ ﺃﻭ ﺣَﺴُﻮﺩ ﻓﺄﺛَّﺮﺕْ ﻓﻴﻪ ﻓﻤَﺮِﺽ ﺑِﺴَﺒﺒﻬﺎ

“Dikatakan bahwa Fulan terkena ‘ Ain , yaitu apa bila musuh atau orang-orang dengki memandangnya lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkannya jatuh sakit” 1.

Sekilas ini terkesan mengada-ada atau sulit diterima oleh akal, akan tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa ‘ain adalah nyata dan ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺣﻖُُّ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺷﻲﺀ ﺳﺎﺑﻖ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻟﺴﺒﻘﺘﻪ ﺍﻟﻌﻴﻦ

“Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya” 2.

Contoh kasus:

Foto anak yang lucu dan imut diposting di sosial media, kemudian bisa saja terkena ‘ain. Anak tersebut tiba-tiba sakit, nangis terus dan tidak berhenti, padahal sudah diperiksakan ke dokter dan tidak ada penyakit.
Bisa juga gejalanya tiba-tiba tidak mau menyusui sehingga kurus kering tanpa ada sebab penyakit.
Hal ini terjadi karena ada pandangan hasad kepada gambar itu atau pandangan takjub dan PENTING diketahui bahwa penyakit ‘ain bisa muncul meskipun mata pelakunya tidak berniat membahayakannya (ia takjub dan kagum).

Penyakit ‘ain bisa melalui gambar atau video
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,

ﻭﻧﻔﺲ ﺍﻟﻌﺎﺋﻦ ﻻ ﻳﺘﻮﻗﻒ ﺗﺄﺛﻴﺮﻫﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺅﻳﺔ ، ﺑﻞ ﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﻋﻤﻰ ﻓﻴﻮﺻﻒ ﻟﻪ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﻓﺘﺆﺛﺮ ﻧﻔﺴﻪ ﻓﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﺮﻩ ، ﻭﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺎﺋﻨﻴﻦ ﻳﺆﺛﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ ﺑﺎﻟﻮﺻﻒ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺭﺅﻳﺔ

”Jiwa orang yang menjadi penyebab ‘ain bisa saja menimbulkan penyakit ‘ain tanpa harus dengan melihat. Bahkan terkadang ada orang buta, kemudian diceritakan tentang sesuatu kepadanya, jiwanya bisa menimbulkan penyakit ‘ain, meskipun dia tidak melihatnya. Ada banyak penyebab ‘ain yang bisa menjadi sebab terjadinya ‘ain, hanya dengan cerita saja tanpa melihat langsung”3.

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid menjelaskan,

ﻭﺑﻬﺬﺍ ﻳﺘﺒﻴﻦ ﺃﻥ ﺍﻟﻌﺎﺋﻦ ﻗﺪ ﻳﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺻﻮﺭﺓ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﺃﻭ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻠﻔﺎﺯ ، ﻭﻗﺪ ﻳﺴﻤﻊ ﺃﻭﺻﺎﻓﻪ ﻓﻴﺼﻴﺒﻪ ﺑﻌﻴﻨﻪ ، ﻧﺴﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺴﻼﻣﺔ ﻭﺍﻟﻌﺎﻓﻴﺔ

“Oleh karena itu, jelaslah bahwa penyebab ‘ain bisa jadi ketika melihat gambar seseorang atau melalui televisi, atau terkadang hanya mendengar ciri-cirinya, kemudian orang itu terkena ‘ain. Kita memohon keselamatan dan kesehatan kepada Allah.” 4.

Sumber: http://muslim.or.id/28858-penyakit-ain-melalui-foto-dan-video.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

MENCIUM MUSHAF AL QUR'AN

Syaikh Abdul Karim Al Khudhair -hafizhahullah- menjelaskan:

Mengenai mencium mushaf Al Qur’an, sama sekali tidak ada dalil yang marfu’ dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, juga dari para kibar sahabat Nabi. Berbeda dengan mencium hajar aswad, dalil-dalil tentangnya shahih.

Memang ada atsar dari Ikrimah bin Abi Jahal radhiallahu’anhu dalam Sunan Ad Darimi (3393) bahwa beliau meletakkan mushaf di wajahnya lalu mengucapkan:
كتاب ربي، كتاب ربي


“kitab Rabb-ku, kitab Rabb-ku“.

Namun atsar ini terdapat inqitha’ (keterputusan sanad) antara Abdullah bin Ummu Mulaikah dengan Ikrimah bin Abi Jahal radhiallahu’anhu. Karena Abdullah bin Ummu Mulaikah tidak pernah bertemu dengannya, dan ia bukanlah orang yang diketahui meriwayatkan dari Ikrimah. Oleh karena itu Al Hafidz Adz Dzahabi mengomentari atsar ini dengan berkata: “mursal“.

Andai kita kesampingkan dulu status sanadnya, atsar ini juga tidak menunjukkan bolehnya taabbud dengan mencium mushaf. Paling maksimal kita hanya bisa mengatakan bahwa Ikrimah meletakkan mushaf di wajahnya.

Selengkapnya: http://muslim.or.id/28849-fatwa-ulama-mencium-mushaf-al-quran.html

___

Join juga @muslimahorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Perkara Duniawi Bukan Patokan Kebaikan

Sebagian kita mungkin masih tertipu dengan kaidah yang menyesatkan, yaitu jika seseorang merasa dalam keadaan hebat, kaya raya, harta melimpah, kedudukan tinggi, itu pertanda bahwa Allah memberinya kebaikan. Dunia itu menipu, dan ini adalah salah satu tipuannya. Dan ternyata Allah Ta’ala dalam Al Qur’an telah banyak mengingatkan kita akan hal ini.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di memaparkan sebuah kaidah berharga: “Al Qur’an membimbing manusia agar memahami bahwa ukuran kebaikan seorang insan adalah dari iman dan amal shalihnya. Adapun sekedar merasa dalam kebaikan atau dengan berpatokan dengan karunia duniawi yang Allah berikan padanya, atau dengan kedudukannya, semua ini merupakan sifatnya kaum yang menyimpang” (Qawa’idul Hisan, 126).

مَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُم بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِندَنَا زُلْفَىٰ إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا

“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Saba: 37)

Allah Ta’ala juga berfirman:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” (QS. Asy Syu’ara: 88-89).

dan banyak lagi ayat yang menjadikan iman dan amal shalih sebagai ukuran kebaikan di hadapan Allah, dan menafikan harta dan perkara dunia sebagai ukuran kebaikan.

Di sisi lain, Al Qur’an juga memberikan hikmah yang berharga bahwasanya sikap gemar mengaku-ngaku bahwa ia sudah berada dalam kebaikan tanpa dibuktikan dengan praktek nyata dan juga sikap gemar menjadikan perkara dunia sebagai ukuran kebaikan adalah sikapnya orang-orang yang menyimpang.

فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا

“maka ia (orang kafir) berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: “Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat“” (QS. Al Kahfi: 34).

Ia pun berkata:

وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَىٰ رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا

“dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu”” (QS. Al Kahfi: 36)

Pengakuan tetapkan hanya pengakuan, Allah Maha Mengetahui keadaan hamba-Nya. Dengan demikian jelaslah bahwa tidak ada gunanya mengaku-ngaku dan merasa sudah baik, sudah shalih, sudah rajin beribadah, namun yang dilihat oleh Allah adalah amalan kita, bukan pengakuannya. Apakah amalan kita sudah sesuai dengan pengakuan? Apakah amalan kita sudah shalih? Ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan-Nya? Inilah yang semestinya menjadi perhatian.

Selengkapnya:
http://muslim.or.id/23516-perkara-duniawi-bukan-patokan-kebaikan.html

___

Join juga @muslimahorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

@pustakamuslimjogja

Читать полностью…

Muslim.or.id

BUDAYA HAWA NAFSU

Banyak orang mengeluh, berkeluh kesah dan sedih meratapi dirinya lantaran ia merasa tidak seperti orang lain yang “sukses” di dunia ini. Sehingga, ia merasa dunia begitu sempit dan tidak lagi menyisakan ruang kebahagiaan. Rizki yang ia usahakan tak kunjung didapatkan sesuai dengan yang diharapkan, bahkan tidak cukup untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kesejahteraan yang didambakan baginya baru sebatas mimpi dan angan-angan yang entah akan tercapai atau tidak di masa mendatang …

Beban mental yang ditanggung oleh kondisi emosional seperti ini tidak jarang menimbulkan tekanan yang berujung pada pesimisme. Apalagi di saat angan-angan melebihi batas kemampuan, manusia menjadi sangat rentan terserang stress hingga berperilaku menyimpang. Tidak jarang, situasi itu membuat ia seolah menjustifikasi pelanggaran. Ia merasa terjepit dan harus berbuat nekad demi memenuhi keinginannya.

Perilaku kriminal dan kasus amoral di masyarakat sering terjadi pada orang-orang yang menginginkan kebahagian -menurut cara pandangnya, namun miskin kemampuan untuk mendapatkannya dengan jalan yang halal. Akhirnya, rasa tanggungjawabnya sebagai makhluk yang mulia pun terpaksa ia gadaikan demi kebahagian yang ia cari …

Sisi Lain Kehidupan
Berbeda dari yang sebelumnya, di sisi kehidupan yang lain, ada manusia yang memang Allah beri keluasan. Kesuksesannya dalam hidup yang serba materialis memudahkannya untuk mewujudkan berbagai keinginan. Tanpa harus bersusah payah, kesenangan demi kesenangannya ia lakukan. Tanpa perlu bekerja keras, keinginan demi keinginannya ia puaskan.

Namun, sayang sekali berjuta keinginan yang menjejali hatinya tidak pernah habis. Alih-alih memberinya kepuasan, keinginan yang kerap ia turuti itu ternyata malah kian mendesak-desak. Saat ia merasa kepuasan itu belum didapatkannya, ia semakin berani berbuat apa saja.

Akibatnya, kemampuan berpikir secara jernih dan kekuatan melihat kebaikan kian terkikis. Ia tidak berdaya membendung perasaan yang telah dikuasai oleh nafsu ‘beringas’nya. Tidak cukup dengan yang halal, ia tidak segan meluluskan keinginannya walau pun harus melabrak batas-batas kehalalan. Akhirnya, kerusakan demi kerusakan terjadi karena ulahnya yang terus mengikuti hawa nafsu. Allah berfirman,

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturut hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS Maryam [19]: 59)

Bertahan dalam Arus Fitnah
Begitulah kecenderungan manusia dalam lika-liku perjalanan mengisi hidupnya. Nilai kebaikan (ibadah) yang menjadi tujuan manusia diciptakan, seringkali tergerus budaya hawa nafsu yang menyesatkan, memupus kebaikan, membutakan mata hati, merendahkan harga diri dan menelantarkan kebenaran. Apalagi ditengah arus fitnah yang semakin kencang dan beragam godaan yang semakin banyak jumlahnya, ketahanan untuk berpegang teguh pada prinsip kebenaran biasanya akan melemah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mensinyalir,

فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ الصَّبْرُ فِيهِنَّ عَلَى مِثْلِ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ

“Sesungguhnya setelah kalian ada zaman yang disebut zaman kesabaran, sabar pada zaman itu seperti memegang bara api.” (HR. Abu Daud)

Hanya manusia yang dirahmati Allah yang akan tampil menjadi manusia kuat dan sabar, mampu berjalan dengan perkasa melawan gelombang fitnah, menepis bisikan busuk dan menghancurkan pilar-pilar kesesatan yang menghalanginya untuk sampai pada kemuliaan. Dengan semangat iman, ia tidak mendambakan kehinaan yang dibungkus dengan kebahagiaan sesaat. Dengan jiwa yang besar, ia tidak rela menjual kemuliaannya demi secuil kesenangan yang terlihat menjanjikan. Sebab yang ia harapkan adalah janji Allah, bukan janji hawa nafsunya yang hina. Sebab yang ia inginkan adalah kebahagian ukhrawi, bukan kebahagiaan duniawi yang sementara.


Selengkapnya: http://muslim.or.id/9310-budaya-hawa-nafsu.html

Join juga @muslimahorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

*Belajar Fikih Madzhab*

Mempelajari fikih madzhab adalah salah satu cara terbaik untuk mempelajari ilmu agama yang berlandaskan dalil. Tidak seperti anggapan sebagian orang yang berpandangan madzhab fikih tidak memberikan fikih yang bertopang dalil.

Tindakan yang tercela adalah ketika...

Fanatik terhadap pendapat madzhab dan mengenyampingkan dalil

Mencela pendapat lain yang berseberangan dengan pendapat madzhab, dan

Mewajibkan orang untuk mengikuti madzhab tertentu

Itulah yang tercela...

___

Dr. Muhammad Umar Bazmul

Alih bahasa oleh Ust. Muhammad Nur Ichwan Muslim

Читать полностью…

Muslim.or.id

TAAMMULAAT

Hidup ini bagaikan mawar
Di dalamnya ada keindahan yang membuatmu bahagia, dan ada duri yang kadang membuatmu terluka.

Yakinilah….
Apa yang telah ditakdirkan untukmu pasti akan kau raih walaupun engkau lemah.
Dan apa yang ditakdirkan untuk selainmu, maka kau takkan bisa meraihnya dengan segala kekuatanmu”

Tak ada yang sempurna selain Allah.
Jadi.. berhentilah menuntut kesempurnaan dari orang lain.

Tak usah bersedih bila kebaikanmu tidak dihargai.
Karena bila penduduk bumi tidak menghargaimu, maka ada Allah yang akan memberkatimu.

Semua akan berkurang bila kau bagi dengan orang lain, kecuali kebahagiaan.
Ia akan bertambah saat kau mau membaginya dengan orang lain.


(Disarikan dari Wasiat Syaikh Muhammad Mukhtar As-Syinqity)

___

Ust ACT El-Gharantaly, Lc.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Fatwa Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid

Soal:

Apa hukum rokok elektrik (vape; vapor; e-cigarette) ? Saya membaca dari web wikipedia bahwa di sana tidak sebutkan adanya bahaya dari vape. Namun disebutkan di situ bahaya dari vape belum ditemukan sampai saat ini tapi WHO mengkhawatirkan ia dapat menimbulkan kecanduan dan juga dikhawatirkan akan dikonsumsi oleh orang yang bukan perokok. Dan setahu saya ada banyak produk yang juga memiliki sifat demikian, dan itu sudah diterima secara luas oleh masyarakat.

Jawab:

Alhamdulillah,

Rokok elektrik ini muncul pada tahun 2004 di Cina, ketika telah diproduksi secara massal di sana. Ketika itu bentuk dan teksturnya menyerupai rokok yang sebenarnya. Ia berupa alat yang menggunakan baterai Lithium yang bisa di-charge dengan menggunakan listrik, atau melalui komputer atau charger mobil. Selain mengandung baterai, ia juga berupa tabung yang terdapat pipa yang mengalirkan nikotan, dengan sedikit kandungan air, dan beberap zat lain serta memiliki berbagai macam rasa. Alat ini menggunakan listrik yang keluar dari baterai untuk mengubah aliran nikotin menjadi asap. Yang asap ini dihisap oleh penggunanya, lalu ia semburkan asap tersebut melalui hidung atau mulutnya atau keduanya. Di pangkal rokok elektrik ini terdapat lubang untuk menghisap yang bentuknya seperti rokok biasa, agar penggunanya merasakan sensasi seperti merokok dengan rokok biasa.

Banyak negara yang sudah melarang konsumsi rokok elektrik ini, seperti Australia, Kanada, Brazil, dan Argentina. Dan jejak mereka diikuti juga oleh negara-negara yang tergabung dalam GCC (Gulf Cooperation Council; Dewan Kerjasama untuk negara-negara Teluk Arab). Hal ini mereka sepakati dalam Konfrensi Kementrian Kesehatan dari negara-negara GCC.

Terdapat sikap yang kontradiktif dari beberapa negara tersebut, ketika mereka melegalkan rokok yang biasa namun melarang rokok elektronik. Padahal rokok biasa pun mengandung bahaya yang besar yang telah membunuh lebih dari 6 juta orang setiap tahunnya.

Dan para ilmuan telah memperingatkan masyarakat agar tidak terpedaya dengan klaim bahwa rokok elektrik ini tidak memiliki bahaya sedikit pun terhadap penggunanya. Sampai-sampai produsen rokok ini memproduksi juga rokok elektrik dengan warna dan rasa yang disukai anak-anak dan wanita!

Adapun dari sisi hukum syar’i, adanya kandungan nikotin dalam rokok elektrik tersebut sudah menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hukum antara ia dengan rokok biasa. Nikotin adalah zat racun yang merupakan zat paling berbahaya yang terdapat dalam rokok tembakau (rokok biasa). Dan haramnya rokok sekarang sudah sangat jelas dan gamblang, tidak perlu diperbincangkan lagi.

Untuk mengetahui rincian zat-zat yang terkandung di dalam rokok dan keterangan lain yang terkait dengannya dari segi kesehatan, silakan simak artikel berikut: http://www.alriyadh.com/2010/09/01/article556382.html.

Simak juga fatwa kami nomor 9083, 10922, 13254, 20757. Di dalamnya kami jelaskan hukum rokok dan bahayanya.

Kesimpulannya, tidak diperbolehkan membeli dan menjual rokok elektrik, karena haram mengkonsumsinya. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ الله إِذَا حَرَّم شَيْئاً حَرَّمَ ثَمَنَهُ

“sesungguhnya jika Allah mengharamkan sesuatu, Ia juga mengharamkan hasil jual-beli dari benda tersebut” (HR. Abu Daud no. 3488, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Dan ketahuilah, barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Dan Allah Ta’ala berfirman:

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا . وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِب

“barangsiapa bertakwa kepada Allah, Allah akan berikan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia duga-duga” (QS. Ath Thalaq: 2-3).

Wallahu a’lam.

Sumber: http://muslim.or.id/28816-hukum-menghisap-rokok-elektrik-vape-vapor-ecigarette.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah teman terbaikmu tatkala engkau sendirian.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Qodarullah 2 HP Pustaka Muslim hilang pada 20 oktober 2016. Untuk itu jika ada broadcast atau pesan dari kontak kami maka itu bukan dari tim Pustaka Muslim.

Untuk sementara pemesanan atau info pelanggan dialihkan ke inbox FP/Email/DM Instagram

Kami mohon doanya agar senantiasa dalam lindungan Allah dan senantiasa dimudahkan dalam setiap usaha

Pustaka Muslim adalah salah satu unit usaha mandiri dari Yayasan Pendidikan Islam Al Atsary (YPIA) Yogyakarta yang bergerak dibidang penerbitan buku-buku Islam. Selama ini Pustaka Muslim telah berkontribusi dalam berbagai kegiatan yang menunjang dakwah baik perorangan, atau pun kelompok masyarakat.

Pustaka.muslim.or.id
Channel telegram @pustakamuslimjogja

Читать полностью…

Muslim.or.id

# Mari Berbuat Ihsan #

Ihsan adalah kesempurnaan dan kemampuan untuk melakukan amal dalam bentuk yang paling bagus dan paling indah, baik itu dalam beribadah kepada Allah maupun dalam bermuamalah dengan makhluk.

Adapun ihsan dalam beribadah kepada Allah, diterangkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau :

أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

“Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.R. Muslim)

Adapun ihsan dalam bermuamalah dengan makhluk, diterangkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“ Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang dia cintai untuk dirinya “ (H.R Bukhari dan Muslim)

Dan juga sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam :

وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ

“ Dan hendaklah dia memperlakukan manusia sebagaimana dia ingin diperlakukan “ (H.R Muslim)

Barangsiapa yang berbuat ihsan dalam beribadah kepada Allah, maka Allah akan selalu bersamanya dan mencintainya.

وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“ Dan sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang berbuat ihsan “ (Al Ankabut :69)

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan “ (Al Baqarah : 195)

Barangsiapa berbuat ihsan dalam bermuamalah terhadap sesama manusia, maka Allah akan memberikan balasan kebaikan kepadanya untuk setiap ihsan yang telah dia lakukan sebagai balasan untuknya sesuai dengan amal yang sudah dia lakukan.

Oleh : Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrozzaq bin ‘Abdil Muhsin al Badr hafidzahullah

Alih bahasa : Adika Mianoki

Sumber : http://al-badr.net/muqolat/4625

Читать полностью…

Muslim.or.id

[BEST SELLER SOUVENIR NIKAH UNIK ANTI MAINSTREAM]

Alhamdulillah pada periode 3 bulan terakhir ini Pustaka Muslim mampu memproduksi kurang lebih 20.000 souvenir dengan berbagai desain, dari desain reguler sampai desain custom yang asyik banget dan tentunya bermanfaat juga... kan buku saku Dzikir Pagi Petang yang dijadikan hadiah...

Nah, Jika kamu dan calon pasangan kamu punya ide kreatif atau jago desain, bisa benget lho kamu mendesain sendiri souvenirnya. Jadi tunggu apalagi, yuk ekspresikan romansa bahagianya hari terindahmu dengan kreasi souvenir yang unik dan bermanfaat

Dan bagi kamu yang masih single bisa juga kok merekomendasikan ide ini pada teman atau saudara yang bingung mencari souvenir pernikahan. He..he..

hitung-hitung kamu juga bisa turut andil dalam moment membahagiakan mereka. Siapa tau abis itu kamu ketemu jodoh ...

Beberapa contoh souvenir yang unik:
1. Souvenir yang dijadikan satu dengan undangan (ngirit banget nih)
2. Mau lebih cantik? bisa banget... dibungkus kain tile warna-warni

Lama ngga kak pengerjaannya???
Nggak lama kok...
estimasi standard kami adalah 2-3 minggu setelah naik cetak. Bisa lebih cepat atau lambat sesuai antrian...

So, tunggu apalagi...

Note:
Gallery souvenir bisa dikepoin di IG [at]pustakamuslim atau langsung japri ke mas-mas CS kami

(Bantu Follow [at]pustakamuslim yuk)

Pustaka Muslim, salah satu penerbit buku Islam kekinian yang mendukung berbagai kegiatan dakwah melalui penjualan buku-buku penebar ilmu dan tentunya kami juga menyediakan souvenir pernikahan yang anti mainstream...

Kontak Pustaka Muslim:
WA/SMS/Telp: 085290888668
PIN BBM: 5D10F8FE
IG: pustakamuslim
pustaka.muslim.or.id

Join channel telegram kami di @pustakamuslimjogja

Читать полностью…

Muslim.or.id

Apakah Al Qur’an Bebas Tafsir?

Pernyataan bahwa Al Qur’an itu bebas tafsir erat kaitannya dengan bahasan at tafsir bir ra’yi (penafsiran Al Qur’an dengan opini). Menafsirkan Al Qur’an semata-mata dengan akal dan opini tanpa landasan ilmu yang benar, hukumnya haram dan terlarang melakukannya. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al Isra: 36).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:

من قال في القرآن بغير علم فليتبوأ مقعده من النار

“barangsiapa yang berkata tentang Al Qur’an tanpa ilmu maka siapkanlah tempat duduknya di neraka”.

Juga diriwayatkan dari Jundab bin Abdillah radhiallahu’anhu:

من قال في القرآن برأيه فأصاب فقد أخطأ

“barang siapa yang berkata tentang Al Qur’an sebatas dengan opininya, lalu kebetulan ia benar, maka ia tetap salah".

Oleh karena itu kita lihat generasi terbaik umat Islam yaitu para sahabat Nabi, para tabi’in, dan tabiut tabi’in, mereka tidak berani menafsirkan Al Qur’an jika mereka tidak tahu tafsirnya.

Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu’anhu pernah ditanya mengenai makna abban atau al abb dalam surat Abasa ayat 31: وَفَاكِهَةً وَأَبًّا, namun Abu Bakar mengatakan:

أي سماء تظلني؟ و أي أرض تقلني؟ إذا قلت في كلام الله ما لا أعلم

“Langit mana yang akan menaungiku? Bumi mana yang akan menopangku? Jika aku berkata tentang kalamullah yang aku tidak ketahui (tafsirnya)”.

Suatu kala Sa’id bin Musayyib ditanya mengenai tafsir sebuah ayat, beliau mengatakan:

إنا لا نقول في القران شيئا

“kami tidak (berani) beropini sedikit pun mengenai tafsir Al Qur’an”.

Beliau katakan demikian karena tidak tahu mengenai tafsir ayat tersebut.

Ath Thabari mengatakan: “Kabar-kabar dari para salaf ini bukti benarnya penyataan kami bahwa penafsiran ayat Al Qur’an tidak bisa diketahui ilmunya kecuali dengan penjelasan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, atau dengan adanya dalil yang mendukungnya. Tidak boleh seorang pun berkata tentang tafsirnya hanya dengan opininya".

Selengkapnya: http://muslim.or.id/28810-al-quran-bebas-tafsir.html
___

Join juga @muslimahorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Anda pun Berkaromah, ketika...

Ibnu Taimiyah mengatakan,

وأن الله لم يكرم عبده بكرامة أعظم من موافقته فيما يحبه ويرضاه وهو طاعته وطاعة رسوله وموالاة أوليائه ومعاداة أعدائه

"Tidak ada karamah bagi hamba yang diberikan Allah melebihi konsistensi mereka dalam melakukan apa yang dicintai dan diridhai-Nya, yaitu dengan menaati Allah, menaati rasul-Nya, loyal kepada wali-Nya dan benci kepada penentang-Nya."

Beliau juga mengatakan,

وإنما غاية الكرامة لزوم الاستقامة، فلم يكرم الله عبدا بمثل أن يعينه على ما يحبه ويرضاه، ويزيده مما يقربه اليه ويرفع به درجته

"Sesungguhnya puncak karomah adalah konsisten beristiqamah di atas agama. Tidak ada karomah yang diberikan Allah kepada hamba semisal pertolongan Allah kepadanya agar melaksanakan apa yang dicintai dan diridhai-Nya, serta menambah taufik kepada hamba agar memperbanyak amal shalih yang dapat mendekatkannya kepada Allah dan mengangkat derajatnya."

Itulah mengapa Rasulullah shallallahu alaihi was sallam senantiasa memohon agar diberikan ketetapan hati dan langkah di atas agama ini dengan berdo'a,

يا مقلب القلوب! ثبت قلبي على دينك

"Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu."

Dengan demikian, wahai Saudaraku...

Anda pun berkaromah ketika Anda berpegang teguh dengan akidah yang bersih dan manhaj yang lurus, akidah ahli sunnah wal jama'ah
Anda pun berkaromah, ketika Anda kontinu dan bersemangat menjaga aktivitas shalat 5 waktu di masjid
Anda pun berkaromah, ketika Anda bersegera menegakkan shalat Subuh berjama'ah setiap hari
Anda pun berkaromah, ketika Anda meninggalkan segala bentuk aktivitas untuk memenuhi panggilan shalat tatkala adzan telah dikumandangkan
Anda pun berkaromah, ketika Anda meluangkan waktu khusus untuk membaca al-Quran, tidak dilalaikan oleh medsos dan games yang melalaikan
Anda pun berkaromah, ketika Anda melazimkan diri untuk membaca doa, dzikir, dan wirid sesuai tuntunan dan kondisi, serta berusaha untuk tidak meninggalkan dan melupakannya
Anda pun berkaromah, ketika Anda kontinu berpuasa sunnah di setiap minggu atau bulan
Anda pun berkaromah, ketika Anda konsisten melaksanakan shalat malam meskipun satu raka'at dan tidak memutusnya dengan alasan apa pun
*Adapun Engkau saudariku...*
Anda pun berkaromah ketika tetap menjaga hijab Anda menutup aurat sebagaimana yang diperintahkan, tanpa perlu dilengkapi dengan hiasan-hiasan
Anda pun berkaromah ketika Anda menjadi istri yang menunaikan hak-hak suami demi menunaikan ketaatan kepada Allah ta'ala
Anda pun berkaromah ketika anda menjadi wanita mukminah mustaqimah yang berhiaskan sifat malu sehingga jangan sampai menjadi wanita mustaqimah pada fisik semata namun kosong dari akhlak malu
Anda pun berkaromah ketika Anda berusaha meraih ridha orang tua ketika melayani mereka, karena ridha mereka akan mengundang ridha Allah
Anda pun berkaromah ketika Anda berakhlak baik dan bersikap lembut kepada setiap orang yang anda kenal maupun tidak karena meneladani Nabi shallallahu alaihi was sallam
Anda pun berkaromah ketika Anda berusaha memenuhi hak orang lain dan menunaikan kewajiban Anda kepada mereka, terutama hak keluarga Anda
Anda pun berkaromah ketika selama hidup hingga wafat, hati Anda dipenuhi rasa cinta terhadap apa yang dicintai Allah dan rasa benci terhadap apa yang dibenci oleh-Nya
Anda pun berkaromah ketika Anda senantiasa memanjatkan do'a meminta keteguhan selama hidup, memintanya dengan hati yang luluh kepada Allah, Zat yang ditangan-Nya terletak hati para hamba, dan Dia-lah yang kuasa membolak-balikkannya.

اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك وتوفنا وأنت راض عنا وألحقنا بالصالحين

Ya Allah, Zat yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu dan wafatkanlah kami dalam kondisi Engkau ridha kepada kami, dan jadikanlah kami beserta orang-orang yang shalih

وصلى الله وسلم على النبي الكريم وأله وصحبه أجمعين
والحمد لله رب العالمين

___

Ust. Muhammad Nur Ichwan Muslim

Join juga @muslimahorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

JANGAN BUAT SETAN TERTAWA!

Perkara yang dianggap sepele, yang sudah menjadi kebiasaan kebayakan orang, padahal merupakan sebuah kekeliruan yang perlu diluruskan, adalah bersuara ketika menguap. Sepertinya sepele, tapi tunggu dulu sobat.
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa setan itu tertawa bila mendengar seorang bersauara “haah” ketika menguap. Apalagi kalau sampai teriak ?!

Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila salah seorang dari kalian bersin lantas dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit kepadanya (mengucapkan “yarhamukallah”). Adapun menguap, maka dia dari setan, bila seorang menguap hendaklah dia menahan semampunya. Bila seorang menguap sampai keluar ucapan ‘haaah’, setan akan menertawainya.” (HR. Al-Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)

Inilah diantara adab yang perlu diperhatikan ketika menguap. Yaitu menahan semampunya, bila tidak mampu maka menutup mulut dengan tangan, kemudian adab selanjutnya adalah menahan suara ketika menguap.

Membuat musuh bahagia tentu terlarang dalam Islam. Yang diperintahkan oleh Islam adalah memasukkan kebahagiaan ke dalam hati seorang mukmin. Karena orang yang mukmin adalah saudara kita. Mafhum mukhalafah-nya adalah bila memasukkan kebahagiaan ke dalam hati seorang mukmin; yang mana seorang mukmin itu saudara itu diperintahkan, maka memasukkan kebahagiaan ke dalam hati musuh orang-orang yang beriman tentu terlarang.

Bila seorang membuat setan tertawa karena keisengannya mengeluarkan suara ketika menguap, berarti ia telah membuat setan bahagia. Karena tertawa merupakan ekspresi bahagia atau ridho. Ini jelas-jelas terlarang, terlebih setan adalah musuh yang senyata-nyatanya.

Selengkapnya: http://muslim.or.id/22513-jangan-buat-setan-tertawa.html

___

Ust. Ahmad Anshori


Dukung pendidikan Islam yang berdasarkan Al Qur'an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih dengan mendukung pembangunan SDIT YaaBunayya Yogyakarta http://bit.ly/YaaBunayya

Bagi anda yang ingin menyalurkan donasi untuk pembangunan SDIT yaa bunayya, bisa langsung melalui transfer rekening BNI Syariah an Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari 77.55.33.11.04

Kemudian konfirmasi ke nomor 085747223366 dengan format konfirmasi sebagai berikut:

Nama#Alamat#NominalDonasi#PembangunanSDIT

Info lebih lengkap bisa menghubungi TELP di (0274)-46697900 atau HP di 081328826611

Via email di sdityaabunayya@yahoo.com

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bismillahirrahmanirrahim..

Masih sering bingung bedanya darah haid dengan darah istihadhah?
Banyak mitos seputar haid yang meragukan?
Punya banyak pertanyaan seputar darah kewanitaan dan hukum-hukumnya?

*Temukan jawaban di sini🍃*

📢Kajian Rutin Muslimah Spesial *KARUMAH SPESIAL*📢

📆 Ahad, 30 Oktober 2016
⏰ 16.00 - 17.30 WIB
🏡 Masjid Pogung Raya
👤 Ustadz dr. Raehanul Bahraen (Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam al Atsari Yogyakarta)
📝 Fikh Kesehatan Kotemporer Haid dan Nifas*

*Melanjutkan pembahasan sebelumnya
〰〰〰〰〰〰〰〰〰
⏩ *Disiarkan Langsung Oleh:*
Radio Muslim Yogyakarta
www.radiomuslim.com

⏩ *Penyelenggara:*
FKKA Yogyakarta
YPIA Yogyakarta

⏩ *Download Kajian:*
https://radiomuslim.com/kajian/rekaman-karumah-kajian-rutin-muslimah-ahad/

Barakallahu fiik...
🔁 Silakan disebarkan

Читать полностью…

Muslim.or.id

SIFAT FITNAH

1. Ia terlihat indah di awalnya.

Sufyan bin Uyainah berkata dari Kholaf bin Hausyab: Dahulu mereka suka membawakan sya'ir ini di saat terjadi fitnah:
الحرب أول ما تكون فتية
perang (fitnah) itu di awalnya bagaikan gadis
تسعى بزينتها لكل جهول
yang memperlihatkan kecantikannya bagi orang yang bodoh
حتى إذا استعلت وشب ضرامها
Sehingga ketika fitnah telah menyala dan menjadi besar
ولت عجوزا غير ذات حليل
Ia berubah menjadi janda yang tua
شمطاء ينكر لونها وتغيرت
Rambutnya memutih dan warna kulitnya berubah
مكروهة للشم والتقبيل
baunya tak enak dan tidak enak dicium.
(Shahih Bukhari)

Fitnah di awalnya terlihat indah dan cantik, menggunakan nama nama yang indah atas nama amar ma'ruf nahi munkar atau lainnya. Sehingga orang orang yang tak berilmu tertipu dengannya.

2. Fitnah menghilangkan akal lelaki yang cerdas.

Abdullah bin Mas'ud berkata: "Aku mengkhawatirkan fitnah atas kalian bagaikan asap. hati seseorang mati padanya sebagaimana mati badannya. (Kitab Fitan karya Nu'aim bin Hammad no 117)

Karena fitnah itu diberikan slogan slogan yang mentereng sehingga akalpun hilang dan yang berbicara adalah perasaan dan emosi.

3. Ia amat cepat menjadi besar sehingga sulit dipadamkan.

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
Fitnah apabila telah menyala membuat lemah orang orang yang berakal untuk mencegah orang orang yang lemah akalnya. (Minhajussunnah 4/343)

Maka berhati hatilah saudaraku dari fitnah..
jangan dahulukan perasaan dan emosi..
tanyalah para ulama kibaar sebelum bersikap..
Lihatlah dengan hati yang bening dan ilmu yang dalam..

___

Ust. Badrusalam Lc.

Читать полностью…

Muslim.or.id

AWAS JANGAN KAU DEKATI FITNAH

Sebagian orang terpedaya dengan dirinya sehingga dia merasa bahwa dirinya mampu mengatasi fitnah dan manusia sangat menanti geraknya dan lain sebagainya!! Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:

سَتَكُونُ فِتَنٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ ، وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْمَاشِى ، وَالْمَاشِى فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِى ، مَنْ تَشَرَّفَ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ ، فَمَنْ وَجَدَ فِيهَا مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِه

“Akan terjadi fitnah, orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa yang mencari fitnah maka dia akan terkena pahitnya dan barangsiapa yang menjumpai tempat berlindung maka hendaknya dia berlindung” (HR. Bukhari – Muslim).

Para ulama salaf-pun telah menerapkan hal dengan sikap-sikap yang sangat luar biasa. Sahabat Amir bin Rabi’ah tatkala terjadi fitnah Utsman beliau mengatakan kepada keluarganya: “Ikatlah aku dengan besi karena aku telah gila”. Tatkala Utsman telah terbunuh dia mengatakan: “Lepaskanlah aku, segala puji bagi Allah yang menyembuhkanku dari gila dan menyelamatkanku dari pembunuhan Utsman”.

Abdullah bin Hubairah berkata: “Barangsiapa mendapati fitnah maka hendaknya dia mematahkan kakinya, kalau dia masih berjalan maka hendaknya mematahkan kaki satunya lagi”.

Al-Aswad bin Sura’i tatkala terjadi fitnah di Bahsroh, beliau menaiki kapal di laut lalu tidak diketahui kabarnya setelah itu!!

Sayyar bin Abdir Rahman berkata: “Para sahabat ahli Badar selalu di rumah mereka setelah terbunuhnya Utsman, mereka tidak keluar kecuali ke kuburan mereka”.

Saudaraku, sibukkan dirimu dengan ilmu, amal dan dakwah. Jangan terjerumus dalam kubangan fitnah politik atau fitnah tahdzir sesama ahli sunnah. Kembalilah kepad jalan ulama.

***

Penulis: Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi

Sumber: http://muslim.or.id/28831-awas-jangan-kau-dekati-fitnah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

[INFO PELANGGAN] Pustaka Muslim

Alhamdulillah, Kontak CS Pustaka Muslim sudah aktif dan bisa dihubungi kembali, namun tidak semua data pelanggan bisa di backup. Oleh karena itu, kami mohon jika ada transaksi yang tertunda atau belum dikonfirmasi oleh CS silakan menghubungi kembali

[PIN BBM BARU]

Karena data PIN BBM pelanggan hilang maka kami mengharapkan bantuan untuk membagikan PIN baru Pustaka Muslim

Kontak CS Pustaka Muslim
pustaka.muslim.or.id
telp/SMS/WA : 085290888668
PIN BBM :⁠⁠⁠ D68FF4A9
Instagram : [at]pustakamuslim

Follow yuk @pustakamuslimjogja

Читать полностью…

Muslim.or.id

HUKUM ROKOK

Siapa yang meniliti dengan baik kalam ulama, pasti akan menemukan bahwa hukum rokok itu haram, demikian menurut pendapat para ulama madzhab. Hanya pendapat sebagian kyai saja (-maaf- yang barangkali doyan rokok) yang tidak berani mengharamkan sehingga ujung-ujungnya mengatakan makruh atau ada yang mengatakan mubah. Padahal jika kita meneliti lebih jauh, ulama madzhab tidak pernah mengatakan demikian, termasuk ulama madzhab panutan di negeri kita yaitu ulama Syafi’iyah.

Ulama Syafi’iyah seperti Ibnu ‘Alaan dalam kitab Syarh Riyadhis Sholihin dan Al Adzkar serta buku beliau lainnya menjelaskan akan haramnya rokok. Begitu pula ulama Syafi’iyah yang mengharamkan adalah Asy Syaikh ‘Abdur Rahim Al Ghozi, Ibrahim bin Jam’an serta ulama Syafi’iyah lainnya mengharamkan rokok.

Qalyubi (Ulama mazhab Syafi’I wafat: 1069 H) ia berkata dalam kitab Hasyiyah Qalyubi ala Syarh Al Mahalli, jilid I, hal. 69, “Ganja dan segala obat bius yang menghilangkan akal, zatnya suci sekalipun haram untuk dikonsumsi. Oleh karena itu para Syaikh kami berpendapat bahwa rokok hukumnya juga haram, karena rokok dapat membuka jalan agar tubuh terjangkit berbagai penyakit berbahaya“.

Ulama madzhab lainnya dari Malikiyah, Hanafiyah dan Hambali pun mengharamkannya. Artinya para ulama madzhab menyatakan rokok itu haram. Silakan lihat bahasan dalam kitab ‘Hukmu Ad Diin fil Lihyah wa Tadkhin’ (Hukum Islam dalam masalah jenggot dan rokok) yang disusun oleh Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid Al Halabi hafizhohullah terbitan Al Maktabah Al Islamiyah hal. 42-44.

Di antara alasan haramnya rokok adalah dalil-dalil berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al Baqarah: 195).

Karena merokok dapat menjerumuskan dalam kebinasaan, yaitu merusak seluruh sistem tubuh (menimbulkan penyakit kanker, penyakit pernafasan, penyakit jantung, penyakit pencernaan, berefek buruk bagi janin, dan merusak sistem reproduksi), dari alasan ini sangat jelas rokok terlarang atau haram.

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا ضَرَرَ ولا ضِرارَ

“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu pula membalasnya.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3/77, Al Baihaqi 6/69, Al Hakim 2/66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).

Dalam hadits ini dengan jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain dan rokok termasuk dalam larangan ini.

Perlu diketahui bahwa merokok pernah dilarang oleh Khalifah Utsmani pada abad ke-12 Hijriyah dan orang yang merokok dikenakan sanksi, serta rokok yang beredar disita pemerintah, lalu dimusnahkan. Para ulama mengharamkan merokok berdasarkan kesepakatan para dokter di masa itu yang menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan tubuh. Ia dapat merusak jantung, penyebab batuk kronis, mempersempit aliran darah yang menyebabkan tidak lancarnya darah dan berakhir dengan kematian mendadak.

Selengkapnya: http://muslim.or.id/6964-rokok-itu-haram.html

@Join juga @muslimahorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bismillahirrahmanirrahim...

📢Hadirilah Kajian Rutin Khusus Muslimah *KARUMAH*📢

📆 Ahad, 23 Oktober 2016
⏰ 16.00 - 17.30 WIB
🏡 Masjid Pogung Raya
👤 Ustadz Abu Salman, BIS
📝 Tafsir Juz 'Amma

〰〰〰〰〰〰〰〰〰
⏩ *Disiarkan Langsung Oleh:*
Radio Muslim Yogyakarta
www.radiomuslim.com

⏩ *Penyelenggara:*
FKKA Yogyakarta
YPIA Yogyakarta

⏩ *Download Kajian:*
https://radiomuslim.com/kajian/rekaman-karumah-kajian-rutin-muslimah-ahad/

Barakallahu fiik...
🔁 Silakan disebarkan

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bismillaah,.
Sesungguhnya seseorang itu hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya..Ketika buah amal ada pada niat, dan ketika niat itu letaknya di hati,
Lantas, untuk siapa sejatinya hati ini?
Alhamdulillah,
*Muslimah Mengaji* (MM) hadir mengajak kita semua utk berbenah diri, mengemas hati
Insyaa Allah dengan tema:
❤ *"Hatiku untuk Nya"*❤
🎙Pemateri :
*Ummu Nabiila Siwi Nur D.*
🗓 *Ahad, 23 Oktober 2016*
(21 Muharram 1438 H)
⏰ 08.30 - 11.00 WIB
🕌Mushola Teknologi (Mustek)
Fakultas Teknik UGM
Mari ajak teman, keluarga, kerabat, serta tetangga dan rekan muslimah lainnya..
_Semoga kita bersama-sama bisa meluruskan diri, agar hati ❤ini hanya untukNya_
📢Kajian ini *Gratis! Dan Khusus untuk Muslimah*)
Info lebih lanjut hubungi
📱 : +6285228016597
FB : FKKA Yogyakarta
LINE : @QYK6278M
BBM : 54B0448D
Penyelenggara :
🔰FKKA (Forum Kegiatan Kemuslimahan Al Atsari) Yogyakarta
🔰YPIA (Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari)

Читать полностью…

Muslim.or.id

Disyariatkan bagi orang yang shalat untuk menghalangi orang yang hendak lewat di depannya

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَلَا يَدَعْ أَحَدًا يَمُرُّ بَيْنَ يَدَيْهِ وَلْيَدْرَأْهُ مَا اسْتَطَاعَ، فَإِنْ أَبَى فَلْيُقَاتِلْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ

“Jika salah seorang dari kalian shalat, maka janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Cegahlah ia sebisa mungkin. Jika ia enggan dilarang, maka perangilah ia, karena sesungguhnya bersamanya ada setan” (HR. Muslim no. 505, 506).

@silsilahsahihah

Читать полностью…

Muslim.or.id

@pustakamuslimjogja

Читать полностью…

Muslim.or.id

Definisi Iman

Iman secara bahasa artinya membenarkan. Namun dalam istilah syar'i, para ulama mendefinisikan iman dengan 'keyakinan dengan hati disertai ucapan lisan dan amal anggota badan'. Imam Asy Syafi'i memberikan argumen yang sangat brilian tentang definisi iman tersebut, beliau berkata:

الإيمان قول وعمل واعتقاد بالقلب، ألا ترى قول الله عز وجل: {وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ}، يعني صلاتكم إلى بيت المقدس فسمى الصلاة إيماناً وهي قول وعمل وعقد

“Iman itu perkataan, perbuatan dan keyakinan hati. Bukankah anda melihat firman Allah Ta'ala (yang artinya) 'dan Allah tidak akan menyia-nyiakan iman (shalat) kalian' ayat ini bicara tentang shalat kalian yang menghadap Baitul Maqdis. Dalam ayat ini shalat disebut sebagai iman, sedangkan shalat itu mencakup perkataan, perbuatan dan keyakinan” (I'tiqad A'imatus Salaf, 1/44).

Terkadang para ulama juga mengatakan secara ringkas bahwa 'iman itu ucapan dan perbuatan', tanpa menyebut keyakinan. Karena keyakinan itu sudah tercakup dalam setiap perkataan dan perbuatan. Al Hafidz Al Hakami berkata: “bahwa iman itu adalah qaulun (ucapan) maksudnya ucapan hati dan ucapan lisan, dan iman itu 'amalun (perbuatan) maksudnya perbuatan hati, perbuatan lisan dan perbuatan anggota badan” (Ma'arijul Qabul, 2/588).

Lalu untuk memahami definisi iman ini, mari kita terapkan pada contoh yang lebih memahamkan. Jika seseorang berkata 'saya iman kepada Allah' ini artinya 'saya mengikrarkan bahwa saya meyakini apa-apa yang wajib diyakini tentang Allah, saya akan mengucapkan apa-apa yang wajib diucapkan tentang Allah dan saya akan lakukan setiap perbuatan merupakan konsekuensi keyakinan saya terhadap Allah'.

Dari definisi ini jelas bahwa iman itu tidak cukup hanya meyakini. Sehingga tidak mungkin orang yang tidak bersyahadat itu diklaim sebagai orang beriman. Juga tidak cukup hanya meyakini dan mengakui secara lisan. Sehingga tidak disebut beriman orang yang hanya mengaku iman atau mengaku Islam dengan lisannya, namun perbuatannya bertentangan dengan pengakuannya. Karena iman itu keyakinan hati perkataan, dan perbuatan.

___

Join juga @muslimahorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Yuk follow @pustakamuslimjogja

Читать полностью…

Muslim.or.id

Warnailah kehidupanmu dengan Al Qur'an.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Menyadari kesalahan itu lebih baik dari pada sekedar merasa bersalah.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Ini Hakekatnya

Sebagian manusia bekerja, siang malam, kedinginan, dan kepanasan tetapi tidak mendapat kecuali sedikit dari rupiah...
Sebagian manusia hanya duduk di atas meja, ruangan ber-AC, sedikit bergerak tapi mendapatkan banyak dari harta dunia...
Itulah rezeki, Allah-lah yang mengaturnya, Dia melapangkan kepada siapa yang dikehendaki dan menahannya dari siapa yang dikehendakiNya...
Tapi masalahnya adalah pemahaman kita tentang arti dari KEKAYAAN ...

Apakah itu...?
Siapakah orang kaya yang sesungguhnya..?

Selama seseorang tidak memahami hakekatnya maka ia akan berada di dalam kubangan kekurangan dan kemiskinan walaupun hartanya melimpah...
Mari kita perhatikan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berikut :

ليس الغنى عن كثرة العرض و لكن الغنى غنى النفس

"(Hakekat) kaya bukanlah dengan banyaknya harta benda, akan tetapi hakekat kaya adalah kaya jiwa".
[HR Bukhari : 6446, Muslim : 1051]

Kaya jiwa, kaya hati inilah hakikatnya...
Karena kaya jiwa seseorang bisa tersenyum tulus dari hatinya yang lapang...
Karena kaya jiwa seseorang bisa berbagi rezeki walaupun hidup kekurangan...
Karena kaya jiwa makan, minum dan menjalani hidup dengan tenang tanpa stress walaupun hidup seadanya...
Tapi kalau jiwa miskin, maka kesusahan dan kesempitan yang dirasakan, tidak bahagia, sulit berinfaq dan berbagi, dan hidup sesalu dihantui kekurangan dan kekurangan...

Sudah saatnya kita merubah pandangan kita agar tidak menyesal...
Bacalah Al-Quran dan hadits-hadits Nabi, hadirilah kajian-kajian ilmu yang bermanfaat...
Mengejar dunia tanpa mengetahui hakikatnya, akan membuahkan kesempitan, kejenuhan, was-was, stress dst...
Seseorang akan mengalami kejenuhan, ya kejenuhan...
Kebahagiaan ada dalam kekayaan jiwa, dan ketaatan pada Allah...

Selamat beraktifitas, dan selamat berbagi dengan sesama...

___

Ust. Abu Ya'la Kurnaedi

Читать полностью…
Подписаться на канал