muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

AMALAN DI BULAN RAJAB

Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (Qs. At Taubah: 36)

Ibnu Rajab mengatakan, “Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan. Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal.

Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perpuataran dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari sebagaimana yang dilakukan oleh Ahli Kitab.” (Latho-if Al Ma’arif, 202)

Lalu apa saja empat bulan suci tersebut? Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Jadi empat bulan suci yang dimaksud adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.

Di Balik Bulan Haram
Lalu kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram? Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, “Dinamakan bulan haram karena dua makna.

Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.

Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Maysir, tafsir surat At Taubah ayat 36)

Karena pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.” (Latho-if Al Ma’arif, 214)

Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207)

Bulan Haram Mana yang Lebih Utama?
Para ulama berselisih pendapat tentang manakah di antara bulan-bulan haram tersebut yang lebih utama. Ada ulama yang mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Rajab, sebagaimana hal ini dikatakan oleh sebagian ulama Syafi’iyah. Namun An Nawawi (salah satu ulama besar Syafi’iyah) dan ulama Syafi’iyah lainnya melemahkan pendapat ini. Ada yang mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Muharram, sebagaimana hal ini dikatakan oleh Al Hasan Al Bashri dan pendapat ini dikuatkan oleh An Nawawi. Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Dzulhijjah. Ini adalah pendapat Sa’id bin Jubair dan lainnya, juga dinilai kuat oleh Ibnu Rajab dalam Latho-if Al Ma’arif (hal. 203).

SELENGKAPNYA: https://muslim.or.id/853-amalan-di-bulan-rajab.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Mau memiliki umur yang berkah?

Читать полностью…

Muslim.or.id

[ Adalah Bahagia ]

Adalah Bahagia...
ketika bisa mengucapkan : Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimus shalihaat...

—-

Adalah bahagia...
Nampak dari lisan yang senantiasa basah, berdzikir berulang-ulang, bertahmid dan memuji Allah, Zat yang berhak menerima segala pujian..

Adalah bahagia...
Nampak dari senyum-senyum tak tertahan, bagai sepasang insan selepas akad pernikahan...

Adalah bahagia...
Nampak dari wajah semu bersemi kemerahan, padahal tidak alergi seafood semacam lobster, kepiting, cumi ataupun udang...

—-

Adalah bahagia...
Ketika kami bisa melampirkan laporan donasi di bulan Maret lalu :

https://goo.gl/aQJtcm

Donasi yang masuk : Rp 33.163.107
Pengeluaran bulan lalu : Rp 65.955.600

—-

Adalah bahagia...
Sekiranya banyak kembali donatur yang bersinergi dalam ladang-ladang kebaikan...

Sebab, dari selisih pemasukan dan pengeluaran, terlihat jelas peluang untuk menanam benih-benih kebaikan yang melimpah...

Saatnya kita mensyukuri harta yang ada, dengan banyak bersedekah...

—-


Terima kasih telah membersamai kami dalam kebaikan...

...Jangan lupa bahagia...

Bersama....

Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta
085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

Senantiasalah dirimu dan keluargamu berada di atas takwa kepada Allah.

Читать полностью…

Muslim.or.id

3 Perkara yang paling berat menurut Imam Syafi'i...

Читать полностью…

Muslim.or.id

Pertimbangkanlah baik buruknya setiap kata yang kau katakan atau kau tulis.

Читать полностью…

Muslim.or.id

_Sejarah Muslim.or.id dan YPIA_ *(Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsary)*

---

Sudah banyak diketahui bahwa penggerak dan pegiat dakwah di bumi Yogyakarta didominasi mahasiswa.

Para mahasiswa tersebut juga aktif menuntut ilmu agama. Mereka adalah orang-orang yang bersemangat berdakwah dan tentunya tidak lupa amanah wajib dari orang tua agar menyelesaikan kuliah dengan sebaik-baiknya.

Wadah dakwah mereka dulu adalah LBIA (Lembaga Bimbingan Islam Al-Atsari) yang kini berganti menjadi YPIA. Sebuah yayasan yang didedikasikan untuk menebar kebermanfaatan bagi kaum muslimin Indonesia dengan slogan khasnya : "Memurnikan Aqidah, Menebarkan Sunnah".

Sekitar tahun 2005, mahasiswa di Yogyakarta dengan bimbingan para ustadz merintis sebuah situs dakwah. Karena dunia internet di saat itu sudah mulai berkembang dan mengingat pentingnya dakwah melalui tulisan.

Awal mulanya, muslim.or.id dikelola oleh para sukarelawan dari para mahasiswa tersebut dan sampai saat inipun mayoritas pengurus di kelola oleh para sukarelawan.

Alhamdulillah, saat ini muslim.or.id sudah berkembang sebagaimana yang kita lihat sekarang. (50 ribu viewer perhari dan menempati rating teratas versi Alexa, sebagai situs islami berbahasa Indonesia).


Berbagai masukan dan saran sangat kami harapkan dan mohon dimaklumi jika ada kekurangan karena mayoritas pengurus bukanlah tenaga profesional yang diberi mukafaah dan dikhususkan hanya mengurus situs ini saja.

Akan tetapi kami terus belajar dan berbenah untuk kebaikan dan kemajuan muslim.or.id ke depannya sesuai masukkan dari ikhwah sekalian.

Kami mendoakan agar para pemuda dan mahasiswa saat ini, juga bisa melakukan hal yang sama atau lebih baik dari para pemuda mahasiswa yang merintis berdirinya muslim.or.id tentunya dengan bimbingan para ustadz kita.

---

Nb.
YPIA saat ini adalah yayasan dakwah yang awalnya fokus ke arah mahasiswa dan pemuda akan tetapi kegiatan berkembang terus-menerus ke arah dakwah secara umum, mulai dari SDIT, Radio, ma'had-ma'had dan lain-lain. Hampir 95% pengurus dan pelaksana yahasan YPIA adalah sukarelawan dan mahasiswa.

Semoga YPIA semakin bermanfaat untuk kaum muslimin. Aamiin

MARI DUKUNG DAKWAH YPIA DAN MUSLIM.OR.ID

Bagi yang ingin berpartisipasi menjadi donatur atau donatur tetap YPIA silahkan ...

---

Salam
dr. Raehanul Bahraen
Ketua umum YPIA yogyakarta

---

Tim Donasi Dakwah YPIA
085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kenikmatan dunia ini seperti mimpi semata...

Читать полностью…

Muslim.or.id

C I N T A

Jika cinta adalah rasa untuk anak, suami, istri, ayah, bunda, dan orang-orang tercinta.

Maka cinta kepada Allah adalah cinta tertinggi, yang paling bermanfaat, dan yang paling mulia.

Dialah satu-satunya yang paling layak dicinta, Zat yang paling derma, memberi tanpa dipinta, mencipta nafas beserta udara, memberi mata beserta warna-warna cahaya, mencipta raga beserta pancaindra, serta memberi kita cinta disisi orang-orang tercinta.

Dialah Yang Maha Mendengar, yang tidak pernah risih dengan rintihan dan tidak bosan dengan permohonan.

—-

Seluruh hati tercipta dengan tabiat mencinta kepada siapa saja yang telah berbuat baik padanya.

Maka bagaimana mungkin hati ini tidak cinta dengan Rabb yang 'seluruh kebaikan' berasal dari-Nya?

Dialah yang menuntut cinta kita kepada-Nya, sedang Dia tidak membutuhkannya, melainkan hanya untuk kebaikan hambaNya.

Karena hamba-Nya membutuhkanNya, benar-benar membutuhkan untuk mencintai-Nya.

—-

Semoga kita termasuk orang-orang yang besar kecintaannya pada Allah ta'ala.

وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّه

"Adapun orang yang beriman, amat besar kecintaannya pada Allah Ta'ala" (QS. Al Baqarah : 165)


💓 Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta 💓

085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

Astaghfirullah, wa atubu ilaih.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Tahu bahwa dirinya kurang, tapi enggan memperbaiki. Ini musibah!

Читать полностью…

Muslim.or.id

Jangan Lupakan Tauhid

Masalah tauhid adalah masalah yang sangat penting. Ia merupakan asas tegaknya agama. Muatan utama ayat-ayat al-Qur’an dan misi pokok dakwah seluruh para nabi dan rasul.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang rasul yang mengajak: Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (QS. An-Nahl: 36)

Sebuah materi dakwah yang tidak akan lekang oleh zaman dan terus dibutuhkan oleh siapa saja; orang miskin maupun orang kaya, orang tua maupun anak muda, penduduk kota maupun penduduk desa, pejabat maupun rakyat jelata.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan ingatlah ketika Luqman memberikan nasehat kepada anaknya: Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang sangat besar.” (QS. Luqman: 13)

Dari ‘Itban bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan api neraka kepada orang yang mengucapkan laa ilaha illallah dengan ikhlas karena ingin mencari wajah Allah.” (HR. Bukhari dalam Kitab ash-Sholah [425] dan Muslim dalam Kitab al-Iman [33])

Selengkapnya:
http://muslim.or.id/aqidah/jangan-lupakan-tauhid.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

BERSIAP MENYAMBUT RAMADHAN

Bulan Ramadhan tak lama lagi tiba di hadapan kita. Bulan yang dinantikan oleh umat muslim di segala penjuru dunia. Bulan yang penuh dengan warna ibadah dan ketaatan; puasa, tilawah al-Qur’an, sholat malam, majelis ilmu, nasehat, sedekah, dan kepedulian kepada orang-orang yang membutuhkan. Inilah salah satu bukti keindahan dan kesempurnaan ajaran Islam.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Pada hari ini Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, Aku telah cukupkan bagi kalian nikmat-Ku, dan Aku telah ridha Islam sebagai agama bagi kalian.”(QS. al-Maa’idah: 3)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: syahadat bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, menunaikan haji ke baitullah, dan puasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma)

Bulan Ramadhan adalah bagian dari perjalanan waktu yang Allah ciptakan bagi hamba-hamba-Nya. Agar mereka memanfaatkannya untuk taat kepada-Nya dan menjauhi langkah-langkah setan yang terus berupaya untuk mengelabui dan menjerumuskan mereka ke dalam neraka. Allah ta’alaberfirman (yang artinya), “Demi waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam menetapi kesabaran.” (QS. al-’Ashr: 1-3)

Puasa Ramadhan adalah bagian dari keimanan. Imam Bukhari rahimahullah membuat bab di dalam Shahihnya dengan judul ‘Bab. Puasa Ramadhan karena mengharapkan pahala adalah bagian dari keimanan’ dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

Lezatnya Ketaatan
Seorang hamba yang menyadari bahwa Allah adalah sesembahan-Nya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasul-Nya tentu akan merasakan lezatnya ketaatan dalam beribadah dan tunduk kepada syari’at-Nya. Dia tidak akan merasa berat atau sempit tatkala harus menunaikan perintah Rabb alam semesta.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan merasakan lezatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai rasul.” (HR. Muslim dari al-’Abbas bin Abdul Muthallib radhiyallahu’anhu)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah pantas bagi seorang lelaki yang beriman atau perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu perkara kemudian mereka masih memiliki pilihan yang lain dalam urusan mereka. Barangsiapa yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang amat nyata.” (QS. al-Ahzab: 36)

Mengiringi Amal Salih Dengan Keikhlasan
Puasa Ramadhan adalah amal salih yang sangat utama. Bahkan ia termasuk rukun islam. Sementara amal salih tidak akan bernilai di sisi Allah jika tidak diiringi dengan keikhlasan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah dia melakukan amal salih dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.” (QS. al-Kahfi: 110)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan itu dinilai dengan niat. Dan bagi setiap orang apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin dia peroleh atau wanita yang ingin dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu)

Sumber: https://muslim.or.id/9653-bersiap-menyambut-ramadhan.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Semoga dengan itu niat persaudaraanmu karena Allah terjaga dan tidak ternodai dengan tujuan dunia.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bukan orang shalih...?

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah rizki terbaik...

Читать полностью…

Muslim.or.id

Mau tahu apa sebab yang paling kuat agar kita tercegah dari kemaksiatan dan keburukan lainnya?

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bicaralah sesuai kadarnya...

Читать полностью…

Muslim.or.id

MENGENAL QADARIYAH, PARA PENGINGKAR TAKDIR

Imam Muslim rahimahullah di awal kitab beliau, Shahih Muslim, meriwayatkan sebuah atsar yang panjang yang mengisahkan kemunculan paham qadariyyah, “Dari Yahya bin Ya’mar, beliau mengatakan, “Orang yang pertama kali berbicara masalah takdir di Bashrah adalah Ma’bad Al Juhani. Aku dan Humaid bin ‘Abdirrahman kemudian pergi berhaji –atau ‘umrah- dan kami mengatakan, “Seandainya kita bertemu salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita akan mengadukan pendapat mereka tentang takdir tersebut”

Kami pun bertemu dengan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma yang sedang memasuki masjid. Lalu kami menggandeng beliau, satu dari sisi kanan dan satu dari sisi kiri. Aku menyangka sahabatku menyerahkan pembicaraan kepadaku sehingga akupun berkata kepada Ibnu ‘Umar, “Wahai Abu ‘Abdirrahman (panggilan Ibnu ‘Umar –pen), sungguh di daerah kami ada sekelompok orang yang berpandangan takdir itu tidak ada, dan segala sesuatu itu baru ada ketika terjadinya (tidak tertulis di catatan takdir dan tidak pula diketahui oleh Allah sebelumnya –pen).

Maka Ibnu ‘Umar berkomentar, “Kalau kamu bertemu dengan mereka, beritahukan mereka bahwa aku berlepas diri dari mereka dan mereka berlepas diri dariku! Demi Dzat yang Ibnu ‘Umar bersumpah dengan-Nya, seandainya mereka memiliki emas sebanyak gunung Uhud lantas menginfaqkannya, niscaya Allah tidak akan menerima infaq mereka tersebut sampai mereka mau beriman kepada takdir” (HR. Muslim)

Mengenal qadariyyah, paham pengingkar takdir

Qadariyyah adalah kelompok yang meyakini bahwa Allah tidaklah mengetahui dan menetapkan takdir sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang, dan meyakini kalau perbuatan makhluk bukan Allah yang menciptakan.

Sejarah kemunculannya

Diriwayatkan dari Al Auza’i, beliau mengatakan, “Yang pertama kali berpendapat seputar masalah takdir adalah seseorang dari Iraq yang dikenal dengan nama “Susan1”. Dahulu ia orang nasrani, lalu masuk Islam, kemudian murtad dan kembali ke agama lamanya tersebut.

Ma’bad Al Juhani mengambil pendapat seputar takdir dari orang tersebut. Lalu pendapatnya diikuti oleh Ghaylan Ad Dimasyqi.

Mereka adalah majusinya umat ini

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْقَدَرِيَّةُ مَجُوسُ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِنْ مَرِضُوا فَلَا تَعُودُوهُمْ وَإِنْ مَاتُوا فَلَا تشهدوهم

“Qadariyyah adalah majusinya umat ini. Jika mereka sakit, jangan dijenguk. Jika mereka mati, jangan dilayat” (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan lainnya. Dinilai hasan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashaabih)

SELENGKAPNYA: https://muslim.or.id/21945-mengenal-qadariyyah-para-pengingkar-takdir.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Renungkanlah sobat...

Читать полностью…

Muslim.or.id

*Rasulullah* shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), _“Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.”_ (HR. Tirmidzi, No.807)

💡

Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan kita dalam mengerjakan amal-amal kebaikan. Semoga kita senantiasa dimudahkan dan diterima amal-amal kebaikannya.

🌙

Alhamdulillah, bulan Ramadhan sebentar lagi tiba. Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari Yogyakarta kembali akan mengadakan *Program Penyaluran Buka Puasa* dalam *Semarak Ramadhan YPIA 1438 H*.


Program ini tidak hanya penyaluran buka puasa semata, akan tetapi ada nilai-nilai dakwah yang dibawa. *Program Penyaluran Buka Puasa Semarak Ramadhan YPIA* akan disalurkan di masjid-masjid sekitar kampus di Yogyakarta dan beberapa masjid di luar Daerah Istimewa Yogyakarta.



Kami membuka program Donasi Buka Puasa sampai dengan hari ke-20 Ramadhan. Insyaallah donasi disalurkan pada Bulan Ramadhan. Maka, insyaallah, jika bapak-ibu berdonasi sebelum Ramadhan, akan tetap mendapatkan pahala berdonasi pada Bulan Ramadhan karena kami sifatnya wakil dari donatur sekalian.

Bagi yang ingin berpartisipasi dalam program ini, maka dapat menyalurkannya ke rekening berikut ini :

- *Bank BNI Syariah* Yogyakarta atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari. Nomor rekening: 024 1913 801.

- *Bank Muamalat* atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari Yogyakarta. Nomor rekening: 5350002594

- *Bank Syariah Mandiri* atas nama YPIA Yogyakarta. Nomor rekening: 703 157 1329.

- *CIMB Niaga Syariah* atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari. Nomor rekening: 508.01.00028.00.0.

Agar dapat disalurkan sesuai amanah, kami harapkan setelah berdonasi agar bisa mengonfirmasi ke nomor *Tim Donasi Dakwah YPIA* : 0857-4722-3366, dengan format konfirmasi : *Nama # Domisili # Jumlah Donasi # Rekening Tujuan # Tanggal Donasi # Buka Puasa*.
Contoh: Abdullah # Rp. 2.500.000 # BNI Syariah # 1 April 2017 # Buka Puasa



_Jazakumullahu khayran_, kami ucapkan kepada donatur sekalian yang telah membersamai
YPIA Yogyakarta
dalam banyak proyek kebaikan.

📩

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah akhir dari perjalanan harta yang kita miliki...

Читать полностью…

Muslim.or.id

Keselamatan ada pada tiga perkara...

Читать полностью…

Muslim.or.id

Teruslah meminta kepada Allah keimanan yang kokoh dan akhir kehidupan yang baik.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Periksalah Setiap Berita Sebelum Share.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bersyukurlah dengan yang sedikit...

Читать полностью…

Muslim.or.id

Dunia ini tidaklah panjang...

Читать полностью…

Muslim.or.id

Dibalik perdebatan? | www.muslim.or.id

Читать полностью…

Muslim.or.id

BUNUH DIRI BUKAN MENGAKHIRI KEHIDUPAN

Bunuh diri adalah salah satu dosa besar. Allah Ta'ala berfirman:

وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا * وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللّهِ يَسِيرًا
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. An Nisa: 29-30).

Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
من قتل نفسه بشيء عذب به يوم القيامة
"Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di hari kiamat" (HR. Bukhari no. 6105, Muslim no. 110)"

Dan Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan, "Bunuh diri itu adalah dosa besar yang paling buruk".

Dan bunuh diri itu bukan mengakhiri hidup. Kematian bukanlah akhir. Bahkan ia adalah awal kehidupan akhirat yang lebih kekal. Allah Ta’ala berfirman:

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

“Akhirat itu lebih baik dan lebih kekal” (QS. Al A’la: 17).

Utsman bin Affan radhiallahu’anhu berkata:

سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : « إن القبر أول منازل الآخرة فمن نجا منه فما بعده أيسر منه ، ومن لم ينج منه فما بعده أشد منه » قال : فقال عثمان رضي الله عنه : ما رأيت منظرا قط إلا والقبر أفظع منه

“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Alam kubur adalah awal perjalanan akhirat, barang siapa yang berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yang tidak berhasil, maka setelahnya lebih berat’ . Utsman Radhiallahu’anhu berkata, ‘Aku tidak pernah memandang sesuatu yang lebih mengerikan dari kuburan’” (HR. Tirmidzi 2308, ia berkata: “Hasan Gharib”, dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam Futuhat Rabbaniyyah, 4/192).

Maka orang yang bunuh diri sesungguhnya berpikiran pendek dan dangkal dengan beranggapan bahwa jika ia mati maka berakhirlah semuanya. Justru kehidupan setelah kematian itu adalah kehidupan sesungguhnya yang lebih kekal lebih berat. Jika seseorang yang tidak memiliki bekal yang cukup untuk akhiratnya lalu ia mengakhiri hidupnya di dunia dengan dosa besar, yaitu bunuh diri, maka ia meninggalkan masalah yang jauh lebih kecil di dunia (jika dibandingkan dengan masalah di akhirat), lalu menghadapi masalah yang lebih besar dan lebih berat di akhirat.

SELENGKAPNYA: https://muslim.or.id/29578-bunuh-diri-bukan-mengakhiri-kehidupan.html
___

Like fanspage https://facebook.com/muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Hal terbaik yang diberikan kepada hati adalah keyakinan.

Читать полностью…
Подписаться на канал