muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

BERMAAF-MAAFAN SEBELUM RAMADHAN

Kali ini akan kita bahas mengenai sebuah tradisi yang banyak dilestarikan oleh masyarakat, terutama di kalangan aktifis da’wah yang beramal tanpa didasari ilmu, tradisi tersebut adalah tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadhan.

Mereka yang melestarikan tradisi ini beralasan dengan hadits yang terjemahannya sebagai berikut:

Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah.

Do’a Malaikat Jibril itu adalah:
“Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Namun anehnya, hampir semua orang yang menuliskan hadits ini tidak ada yang menyebutkan periwayat hadits. Setelah dicari, hadits ini pun tidak ada di kitab-kitab hadits. Setelah berusaha mencari-cari lagi, saya menemukan ada orang yang menuliskan hadits ini kemudian menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (3/192) dan Ahmad (2/246, 254). Ternyata pada kitab Shahih Ibnu Khuzaimah (3/192) juga pada kitab Musnad Imam Ahmad (2/246, 254) ditemukan hadits berikut:

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال : آمين آمين آمين فقيل له : يارسول الله ما كنت تصنع هذا ؟ ! فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت : آمين قال الأعظمي : إسناده جيد

“Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hambar yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.” Al A’zhami berkata: “Sanad hadits ini jayyid”.

Hadits ini dishahihkan oleh Al Mundziri di At Targhib Wat Tarhib (2/114, 406, 407, 3/295), juga oleh Adz Dzahabi dalam Al Madzhab (4/1682), dihasankan oleh Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (8/142), juga oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Al Qaulul Badi‘ (212), juga oleh Al Albani di Shahih At Targhib (1679).

Dari sini jelaslah bahwa kedua hadits tersebut di atas adalah dua hadits yang berbeda. Entah siapa orang iseng yang membuat hadits pertama. Atau mungkin bisa jadi pembuat hadits tersebut mendengar hadits kedua, lalu menyebarkannya kepada orang banyak dengan ingatannya yang rusak, sehingga berubahlah makna hadits. Atau bisa jadi juga, pembuat hadits ini berinovasi membuat tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadhan, lalu sengaja menyelewengkan hadits kedua ini untuk mengesahkan tradisi tersebut. Yang jelas, hadits yang tidak ada asal-usulnya, kita pun tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu, sebenarnya itu bukan hadits dan tidak perlu kita hiraukan, apalagi diamalkan
.

SELENGKAPNYA: https://muslim.or.id/4352-bermaafan-sebelum-ramadhan.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

PENDAFTARAN Tahsin Ramadhan Kampus Tahfizh telah dibuka

*Khusus Ikhwan

_________

"Sambutlah Bulan Ramadhan yang penuh suka cita dengan ayunan semangat bahagia, yang menyeruak di dalam hati seorang hamba."

Alhamdulillah, dalam rangka meng-gema-kan kegiatan Semarak Ramadhan YPIA, Kampus Tahfizh Yogyakarta kembali membuka program Tahsin Ramadhan bagi kita yang ingin mempelajari tentang tatacara membaca Al Qur'an yang baik dan benar. Pilihan program:

1. Kelas Pra Tahsin
Tujuan : Membaca Al Quran dengan lancar dan baik
Syarat : Semangat dalam belajar

2. Kelas Tahsin Dasar
Tujuan : Perbaikan kesalahan yang bersifat fatal saat membaca Al Quran
Syarat :
1. Lancar membaca Al Quran
2. Memiliki pengetahuan dasar ilmu tajwid

Buku panduan Kitab Tajwid Asy Syafii karangan ust. Abu Ya'la Kurnaedi

Pengajar : Staff pengajar Kampus Tahfizh Yogyakarta

Adapun masa pendaftaran dimulai: 17 - 23 Mei 2017

Masa belajar : 28 Mei - 17 Juni 2017 (1-20 Ramadhan)

Waktu Belajar : Setiap hari ba'da Shalat Tarawih

Tempat belajar : Masjid Pogung Raya dan Masjid Pogung Dalangan

Mekanisme Pendaftaran:
1. Mengisi formulir pendaftaran melalui goo.gl/4Vc2Ce
2. Mengirimkan file rekaman suara membacakan surat Al Kahfi ayat 1-5 melalui email ke:
kampustahfizh.ikhwan@gmail.com
Dengan format nama file & subjek email: Nama_Pilihan Kelas_Pekerjaan_Alamat
3. Mengirimkan sms konfirmasi dengan format Nama_Pilihan Kelas_Pekerjaan_Alamat ke nomor CP. Ikhwan 085643933383

Biaya : Rp 50.000

Pembayaran dilakukan saat pendaftaran ulang setelah lulus tes.

--

Pengumuman akan disampaikan melalui sms dan media sosial.

-

Unduh Poster :
goo.gl/7cwvJ0

Info :
0856-4393-3383 (CP. Ikhwan)

Bekerja sama dengan :
Panitia Semarak Ramadhan YPIA
Masjid Pogung Raya
Masjid Pogung Dalangan

Читать полностью…

Muslim.or.id

Jadilah dirimu yang lebih baik daripada dirimu yang dulu. | www.muslim.or.id

Читать полностью…

Muslim.or.id

Tak kenal maka tak sayang.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Download Gratis PDF buku “Panduan Ramadhan” karya Ust. Muhammad Abduh Tuasikal

Bagi yang ingin mendowload buku “Panduan Ramadhan” dalam format PDF silakan klik link berikut:

Buku panduan Ramadhan (PDF) : http://bit.ly/panduan-ramadhan
Cover Buku panduan Ramadhan: http://bit.ly/cover-panduan-ramadhan

Semoga bermanfaat

Читать полностью…

Muslim.or.id

#KembaliMembacaBuku

Bingung mencari referensi buku-buku Islam terkini?
Masih galau dimana bisa konsultasi berbagai referensi buku Islam?
Udah googling tapi hasil masih nihil, justru makin resah?

Ayo #KembaliMembacaBuku
Yang ingin belajar Islam dari dasar
Yang ingin memperdalam ilmu agama lebih lanjut
Yang jadi pedagang masih bingung hijrah menuju bisnis halal
atau bahkan
Yang sedang gundah, galau, atau deg-degan memikirkan jodoh

Yuk saarnya #KembaliMembacaBuku

Kontak konsultasi buku Islam:
KLIK » goo.gl/4hwLrn
atau WA » 0823 9500 4230

Toko Buku Online Kami » muslimstore.id

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah diantara bukti kuatnya iman dan keikhlasan.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Maukah anda mendapat kenikmatan yang baik dan karunia dari Allah?

Читать полностью…

Muslim.or.id

RAMADHAN SEGERA TIBA, SIAPKAN DIRI UNTUK MERAIH PAHALA BERLIPAT

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), _“Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.”_ (HR. Tirmidzi, No.807)

⭐️

Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan kita dalam mengerjakan amal-amal kebaikan. Semoga kita senantiasa dimudahkan dan diterima amal-amal kebaikannya.

🌙

Alhamdulillah, bulan Ramadhan sebentar lagi tiba. Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari Yogyakarta kembali akan mengadakan *Program Penyaluran Buka Puasa* dalam *Semarak Ramadhan YPIA 1438 H*.

Program ini tidak hanya penyaluran buka puasa semata, akan tetapi ada nilai-nilai dakwah yang dibawa. *Program Penyaluran Buka Puasa Semarak Ramadhan YPIA* akan disalurkan di masjid-masjid sekitar kampus di Yogyakarta dan beberapa masjid di luar Daerah Istimewa Yogyakarta.



Kami membuka program Donasi Buka Puasa sampai dengan hari ke-20 Ramadhan. Insyaallah donasi disalurkan pada Bulan Ramadhan. Maka, insyaallah, jika bapak-ibu berdonasi sebelum Ramadhan, akan tetap mendapatkan pahala berdonasi pada Bulan Ramadhan karena kami sifatnya wakil dari donatur sekalian.

Bagi yang ingin berpartisipasi dalam program ini, maka dapat menyalurkannya ke rekening berikut ini :

- *Bank BNI Syariah* Yogyakarta atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari. Nomor rekening: 024 1913 801.

- *Bank Muamalat* atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari Yogyakarta. Nomor rekening: 5350002594

- *Bank Syariah Mandiri* atas nama YPIA Yogyakarta. Nomor rekening: 703 157 1329.

- *CIMB Niaga Syariah* atas nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari. Nomor rekening: 508.01.00028.00.0.

Agar dapat disalurkan sesuai amanah, kami harapkan setelah berdonasi agar bisa mengonfirmasi ke nomor *Tim Donasi Dakwah YPIA* : 0857-4722-3366, dengan format konfirmasi : Nama # Domisili # Jumlah Donasi # Rekening Tujuan # Tanggal Donasi # Buka Puasa.

Contoh: Abdullah # Rp. 2.500.000 # BNI Syariah # 1 April 2017 # Buka Puasa



Jazakumullahu khayran, kami ucapkan kepada donatur sekalian yang telah membersamai YPIA Yogyakarta dalam banyak proyek kebaikan.

NB: Yuk dishare semoga bisa menjadi jalan kebaikan.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bila Anda seorang mukmin, bertuturlah dengan baik.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Dampak buruk dari cinta popularitas. | Muslim.or.id App goo.gl/zeII9S

Читать полностью…

Muslim.or.id

GIVEAWAY 4 - Buku Gratis Pra Ramadhan. Mau?

Hadiah Pemenang:
1. BUKU SEJARAH NABI MUHAMMAD (1 buku)
2. BUKU BIOGRAFI PARA SAHABAT (1 buku)
3. MUSHAF AL MADINAH AL KARIM (1 buku)
4. KOLEKSI EBOOK ISLAMI (Semua yang ikutan insyaAllah dapat)

Gimana Cara Ikutannya???
1. Buat quote bertema INDAHNYA RAMADHAN
2. Ingat quote ya...
3. Quote? itu lho... tulisan singkat
4. Tulisan kayak apa? kayak yang digambar-gambarnya IG @muslimorid
5. Trus?
6. Kirim teks quotenya aja ya
7. Jangan lupa kasih nama biar akrab 🙂

Trus min...?
Langsung kirim ke sini nih tinggal KLIK aja » goo.gl/4hwLrn

Kalau tidak ada WA silakan kirim ke no WA 0823 9500 4230

ditunggu admin sampai 5 Mei 2017 ya... 🙂

Bagikan atau SHARE info ini yuks...

supported by: muslimstore.id

Читать полностью…

Muslim.or.id

Keutamaan Bulan Sya’ban

Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.” (Lathoif Al Ma’arif, 235)

Banyak Berpuasa di Bulan Sya’ban

Terdapat suatu amalan yang dapat dilakukan di bulan ini yaitu amalan puasa. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri banyak berpuasa ketika bulan Sya’ban dibanding bulan-bulan lainnya selain puasa wajib di bulan Ramadhan.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

Dalam lafazh Muslim, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,

كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja.” (HR. Muslim no. 1156)

Dari Ummu Salamah, beliau mengatakan,

أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنَ السَّنَةِ شَهْرًا تَامًّا إِلاَّ شَعْبَانَ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam setahun tidak berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Sya’ban, lalu dilanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Lalu apa yang dimaksud dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya (Kaana yashumu sya’ban kullahu)? Asy Syaukani mengatakan, “Riwayat-riwayat ini bisa dikompromikan dengan kita katakan bahwa yang dimaksud dengan kata “kullu” (seluruhnya) di situ adalah kebanyakannya (mayoritasnya). Alasannya, sebagaimana dinukil oleh At Tirmidzi dari Ibnul Mubarrok. Beliau mengatakan bahwa boleh dalam bahasa Arab disebut berpuasa pada kebanyakan hari dalam satu bulan dengan dikatakan berpuasa pada seluruh bulan.” (Nailul Author, 7/148). Jadi, yang dimaksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di seluruh hari bulan Sya’ban adalah berpuasa di mayoritas harinya.

Selengkapnya: https://muslim.or.id/1032-serba-serbi-bulan-syaban-01.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

RENUNGAN SURAT AL KAHFI: MEMURNIKAN AKIDAH, MENEBARKAN SUNNAH

“Memurnikan Akidah, Menebarkan Sunnah”, sebuah slogan yang sering kita dengar, dan sependek pengetahuan kami, website muslim.or.id yang kita cintai inilah yang mempopulerkannya. Kalau kita membaca surat al Kahfi, kita akan menemukan di akhir surat tersebut, Allah menutup dengan sebuah ayat yang sangat penting, sebuah perintah kepada Rasulullah untuk mendakwahkan dan menyerukan ayat ini kepada manusia. Sebuah ayat yang intisarinya adalah seruan untuk memurnikan akidah dan menebarkan sunnah, Allah berfirman,

قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا

“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Sesembahan kamu itu adalah Sesembahan yang satu”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabbnya“. (QS. Al Kahfi: 110)

Kalau kita jabarkan satu-persatu sebagai berikut:

قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ

“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini (Rasulullah) manusia biasa seperti kamu”

karena beliau manusia biasa, maka beliau tidak boleh disembah dan diibadahi, ini memurnikan akidah.

يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وٰحِدٌ

“diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Sesembahan kamu itu adalah Sesembahan yang satu”

karena beliau diberi wahyu, maka kita tidak boleh mendustakannya dan wajib menerima semua yang datang dari beliau, serta mengamalkannya. Ini menebarkan sunnah.

فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢ

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabbnya”

Siapa yang ingin berjumpa dengan Rabbnya dalam keadaan diridhai, maka hendaknya dia memurnikan akidah (dengan tidak berbuat syirik) dan menebarkan sunnah (dengan beramal shalih yang sesuai tuntunan Sunnah).

Syaikh As Sa’di mengatakan dalam tafsirnya mengenai ayat ini:
“Maksud ayat ini adalah, katakan wahai Muhammad kepada orang-orang kafir dan selain mereka, bahwa aku adalah manusia seperti kalian, aku bukan sesembahan, aku bukan sekutu dalam kerajaan Allah, aku tidak tahu ilmu gaib, aku pun tidak memiliki kekuasaan seperti Allah. Sesungguhnya aku manusia seperti kalian, aku hanyalah salah satu hamba Rabbku.

“Diwahyukan kepadaku bahwa sesembahan kalian hanyalah sesembahan yang satu”, hanya saja aku diberi kelebihan dibanding kalian, aku diberikan wahyu yang Allah berikan kepadaku. Wahyu yang membawa berita yang paling agung yaitu bahwa sesembahan kalian hanyalah sesembahan yang satu, tiada sekutu bagiNya, tidak ada satupun selain Dia yang berhak diibadahi walau seberat biji sawi. Aku menyeru kalian untuk beramal dengan sesuatu yang bisa mendekatkan diri kalian kepadaNya sehingga kalian medapatkan pahala dariNya dan terhindar dari azabNya.

Oleh karena itu Allah kemudian berfirman: “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh” yaitu amalan yang sesuai dengan syariat Allah. “dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabbnya” yaitu, janganlah dia merasa riya dalam amalannya, bahkan hendaknya dia beramal ikhlas mengharapkan wajah Allah semata.

Maka ayat ini menggabungkan keterangan tentang amalan yang ikhlas dan mengikuti sunnah Nabi. Amalan seperti itulah yang kan diterima dan pelakunya kan mendapatkan ganjaran. Adapun amalan yang tidak ikhlas atau tidak sesuai sunnah, maka itu hanyalah kerugian di dunia dan akhirat bagi pelakunya. Dia tidaklah mendapatkan kedekatan dari Sang Maula dan dia juga tiada mendapat keridhaanNya” (lihat Taisir Karimirrahman).

Читать полностью…

Muslim.or.id

Ketika buta dengan kesalahan diri sendiri itu adalah tanda...?

Читать полностью…

Muslim.or.id

Menikahlah - insyaa Allah akan baik keadaanmu.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Download Gratis PDF buku “Panduan Ramadhan” karya Ust. Muhammad Abduh Tuasikal
.
Bagi yang ingin mendowload buku “Panduan Ramadhan” dalam format PDF silakan klik link berikut:
.
Buku panduan Ramadhan (PDF) : http://bit.ly/panduan-ramadhan
.
Cover Buku panduan #Ramadhan: http://bit.ly/cover-panduan-ramadhan
.
Semoga bermanfaat

Читать полностью…

Muslim.or.id

Jadilah hamba yang penyabar dan banyak bersyukur.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Setiap kita pasti akan mati.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bismillah..

At-Tirmdzi dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah _radhiallahu 'anhu_, beliau berkata: Rasulullah _shallallahu 'alayhi wasallam_ bersabda

*_"Jika awal malam bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu dan jin dipenjara, dan pintu-pintu neraka ditutup dan tidaklah dibuka, pintu-pintu surga dibuka dan tidaklah ditutup, dan berserulah orang yang berseru, 'Wahai pencari kabaikan, kemarilah! Dan wahai pencari keburukan, menjauhlah! Dan kuasa Allah lah pembebasan dari neraka dan milikNya lah seluruh malam"_*


Lantas apakah kita sudah menyiapkan diri untuk menyambut tamu agung ini sebagaimana para salafus shalih yang bahkan mereka menyiapkan tamu ini 6 bulan sebelum ramadhan?

💐💐Hadirilah Kajian Rutin Muslimah spesial *(KARUMAH SPESIAL)*

Insya Allah hadir dengan tema

💎 *"Fikih dan Kesehatan Wanita Terkait Ramadhan"*
🎙Pemateri
*Ustadz dr. Raehanul Bahraen _hafidzahullahu ta'ala_*
📅 *Ahad,14 Mei 2017*
⏰ *16.00-17.30*
🕌 *Masjid Pogung Raya*

❤Mari ajak keluarga, kerabat, teman serta tetangga dan rekan muslimah lainnya..

📡Kajian ini *gratis dan khusus untuk muslimah*

📻 *Disiarkan Langsung Oleh:*
Radio Muslim Yogyakarta
www.radiomuslim.com

🔁Penyelenggara:
FKKA Yogyakarta
YPIA Yogyakarta

Baarakallahu fiikum..

🔁Silahkan disebar

======
🔊 Broadcasted by :
*Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta*
_(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)_

Ingin berdonasi?
Hubungi :
✉/📱085747223366

Читать полностью…

Muslim.or.id

RINGKASAN FIKIH PUASA RAMADHAN

Berikut ini adalah ringkasan fikih puasa Ramadhan yang disarikan dari Mausu'ah Fiqhiyyah Duraris Saniyyah, kitab Ash Shiyam. Semoga menjadi bekal untuk menjalani ibadah puasa Ramadhan

Silakan klik: https://muslim.or.id/28133-ringkasan-fikih-puasa-ramadhan.html

Kunjungi terus http://muslim.or.id
Follow Twitter dan Instagram @muslimorid
Join channel Telegram @muslimorid
Like fanspage https://www.facebook.com/muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

3 Kiat Penting Dalam Belajar Agama

Tidak diragukan lagi bahwa menuntut ilmu agama adalah ibadah yang mulia. Allah Ta’ala memuji orang-orang yang menuntut ilmu dan orang yang berilmu.

Namun perlu diketahui bahwa dalam menuntut ilmu, diperlukan manhaj (metode) yang benar agar dapat meraih kesuksesan dalam menuntut ilmu syar’i dan akan menguatkan keistiqamahan seorang penuntut ilmu untuk terus menuntut ilmu syar’i. Syaikh Shalih bin Abdil Aziz Alu Asy Syaikh mengatakan, “Kami melihat banyak pemuda yang mulai semangat dan gemar untuk menuntut ilmu. Namun banyak di antara mereka yang tidak paham bagaimana cara yang benar dalam menuntut ilmu. Di antara mereka ada yang sudah melalui waktu yang lama atau bertahun-tahun dalam menuntut ilmu namun tidak meraihnya kecuali sedikit saja, yang kadar itu bisa didapatkan oleh orang lain dengan waktu yang singkat. Sebabnya adalah karena mereka tidak menjalani manhaj (metode) yang benar dalam menuntut ilmu” (Ath-hariq ila Nubughil Ilmi, 13).

Metode yang Benar Dalam Menuntut Ilmu Agama

Hendaknya para penuntut ilmu syar’i dalam mempelajari agama mereka menerapkan metode yang benar sebagaimana yang digariskan oleh para ulama. Bukan menuntut ilmu sekenanya atau tanpa arah.

Syaikh Shalih bin Abdil Aziz Alu Asy Syaikh memberikan tiga poin garis besar metode menuntut ilmu yang benar:

1. Ikhlas kepada Allah

Beliau mengatakan, “Menuntut ilmu syar’i adalah ibadah, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إنَّ الملائكةَ تضَعُ أجنحتَها لطالبِ العِلمِ رضًا بما يصنَعُ

“Sesungguhnya para Malaikat mereka melebarkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan” (HR. Ibnu Hibban no. 1321, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 6297).

Dan ibadah ini agar diterima dan diberi taufik oleh Allah wajib untuk ikhlas kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Yaitu hendaknya ia tidak menuntut ilmu karena untuk meraih suatu kedudukan duniawi, atau karena sum’ah (ingin dipuji), atau karena ingin menjadi pengajar, atau karena ingin menjadi dosen, atau karena ingin terkenal, atau karena ingin menjadi orang yang sering mengisi pengajian, atau semacamnya. Hendaknya ia dalam menuntut ilmu meniatkannya dalam rangka ibadah kepada Allah Ta’ala dan untuk menghilangkan kejahilan dari dirinya sehingga ia beribadah kepada Allah di atas ilmu” (Ath-Thariq ila Nubughil Ilmi, 17).

2. Menuntut ilmu dengan perlahan dan bertahap

Imam Ibnu Syihab Az Zuhri, seorang ulama kibar tabi’in, berkata kepada muridnya yaitu Yunus bin Yazid,

يا يونس, لا تكابر العلم فإن العلم أودية ، فأيها أخذت فيها قطع بك قبل أن تبلغه ، ولكن خذه مع الأيام والليالي، ولا تأخذ العلم جملة ، فإن من رام اخذه جملة ذهب عنه جملة ، ولكن الشيء بعد الشيء مع الأيام والليالي

“Wahai Yunus janganlah engkau sombong di hadapan ilmu. Karena ilmu itu bagaikan lembah-lembah. Jika engkau berusaha melaluinya sekaligus, engkau akan terhenti sebelum mencapainya. Namun laluilah ia berhari-hari. Janganlah mengambil ilmu dengan sekaligus, karena barangsiapa yang mengambil ilmu dengan sekaligus, maka akan hilang darinya sekaligus. Namun ambilah sedikit-demi-sedikit, bersamaan dengan hari-hari dan malam-malammu” (Jami Bayanil Ilmi wa Fadhilih, 1/104, dinukil dari Ath-Thariq ila Nubughil Ilmi, 18-19).

Dan sikap demikian disebut juga taraffuq bil ilmi, bersikap lembut dan perlahan dalam menuntut ilmu.Di antara bentuk sikap yang tidak taraffuq bil ilmi misalnya seseorang pemula dalam menuntu ilmu, ketika ia ingin belajar ilmu tafsir ia lalu membuka Tafsir Ath-Thabari. Kitab Tafsir Ath-Thabari adalah kitab tafsir yang besar yang di dalamnya memuat hampir semua nukilan tafsir. Hasilnya, ketika orang ini ditanya mengenai tafsir sebuah ayat, tidak ada yang terlintas dalam benaknya melainkan hanya sedikit saja. Ia tidak bisa menjelaskan dan mendudukan tasfirnya dengan benar dan tepat.

SELENGKAPNYA: https://muslim.or.id/29932-tiga-kiat-penting-dalam-belajar-agama.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah tiga perkara yang akan mencabut keberkahan dari rumah.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Iman dan takwa adalah sebab meraih keselamatan.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Wahai saudariku muslimah tunaikanlah hak suamimu. | www.muslim.or.id

Читать полностью…

Muslim.or.id

Semoga Allah tetapkan hati kita tuk bersabar dikala susah dan senang. | www.muslim.or.id

Читать полностью…

Muslim.or.id

Seorang laki-laki hendaklah berbuat baik kepada semua anggota keluarganya, sehingga menjadi orang yang paling mereka cintai.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Penulis: Amrullah Akadhinta, ST.
Sumber artikel: https://muslim.or.id/14042-renungan-surat-al-kahfi-memurnikan-akidah-menebarkan-sunnah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah diantara akhlak orang munafik...

Читать полностью…

Muslim.or.id

Derita di balik para pelaku maksiat...

Читать полностью…
Подписаться на канал