muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

Berkorban untuk “Konten” demi Mengejar Popularitas

Banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi orang terkenal. Berbagai cara pun dilakukannya. Mulai dari mempertontonkan kemampuannya, memposting rutinitas kesehariannya, hingga membuat konten adegan berbahaya. Ada yang sampai mengorbankan nyawanya. Sebagai contoh, pernah ada dua remaja melompat ke tengah jalan. Satu dari sisi kanan, satu lagi dari sisi kiri. Secara bersamaan, sebuah truk melintas dan tabrakan tak terhindarkan. Satu remaja selamat, sedangkan satunya meninggal tertabrak truk tersebut. Untuk apa itu semua? Hanya untuk konten, supaya terkenal.

Berkorban untuk “konten”
Tak jarang orang melakukan adegan berbahaya untuk dijadikan konten di media sosial miliknya. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk menarik perhatian netizen sehingga ia menjadi viral. Ya, rasa takut dengan resiko dari perbuatannya itu telah terkalahkan dengan keinganannya untuk menjadi viral. Tak jarang yang menjadikan nyawa sebagai taruhannya. Padahal dalam Islam diajarkan untuk tidak melakukan perbuatan yang membahayakan.

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ سَعْدِ بْنِ مَالِكِ بْنِ سِنَانٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺقَالَ: لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ)حَدِيْثٌ حَسَنٌ. رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَالدَّارَقُطْنِيُّ وَغَيْرُهُمَا مُسْنَدًا، وَرَوَاهُ مَالِكٌ فِي المُوَطَّأِ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ ﷺفَأَسْقَطَ أَبَا سَعِيْدٍ، وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضًا(

Dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak boleh berbuat dharar dan tidak boleh dhirar.” (Hadis hasan riwayat Ibnu Majah, Ad-Daraquthni dan yang lain. Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ dari Amr bin Yahya, dari ayahnya, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tanpa menyebutkan Abu Sa’id, tetapi hadis ini memiliki jalur-jalur yang saling menguatkan)

Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan dharar dan dhirar. Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa dharar adalah kemudaratan yang terjadi tanpa niat, sedangkan dhirar adalah kemudaratan yang terjadi dengan niat (dalam keadaan mengetahui). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menafikan keduanya (baik “dharar” ataupun “dhirar”), dan dhirar lebih parah karena kemudaratan tersebut terjadi dengan niat. (Ta’liqat ‘Ala Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hal. 107)

Beratnya menjadi orang terkenal
Tanpa disadari, sebenarnya menjadi orang terkenal itu berat. Orang yang dikenal banyak manusia akan lebih susah menjaga keikhlasannya dibandingkan dengan orang yang biasa-biasa saja di mata manusia. Ketenaran seringkali membuai seseorang sehingga terlena dari mengingat Allah Ta’ala. Ibadah dan amal saleh yang dikerjakannya pun terkadang menjadi tidak ikhlas untuk Allah Ta’ala semata, melainkan supaya diketahui orang-orang yang mengenalnya. Sedangkan menjaga keikhlasan itu sangatlah berat. Sufyan Ats-Tsauri berkata,

مَا عَالَجْتُ شَيْئًا أَشَدَّ عَلَيَّ مِنْ نِيَّتِي؛ لِأَنَّهَا تَنْقَلِبُ عَلَيَّ

“Tidaklah aku berusaha untuk membenahi sesuatu yang lebih berat daripada meluruskan niatku, karena niat itu senantiasa berbolak balik.” (Jami’ul ‘Ulum Wal-Hikam, 1: 70)

Basyr bin Al-Harits Al-Hafiy mengatakan,

لا أعلم رجلا أحب أن يعرف إلا ذهب دينه فافتضح. مااتقى الله من أحب الشهرة. لا يجد حلاوة الاخرة رجل يحب أن يعرفه الناس

“Aku tidak mengetahui ada seseorang yang ingin tenar, kecuali berangsur-angsur agamanya pun akan hilang. Silakan jika ketenaran yang dicari. Orang yang ingin mencari ketenaran sungguh ia kurang bertakwa pada Allah. Orang yang ingin tenar tidak akan mendapatkan kelezatan di akhirat.” (Ta’thirul Anfas, hal. 284)

Selengkapnya:
https://muslim.or.id/79820-berkorban-untuk-konten-demi-mengejar-popularitas.html

Ust. Pridianto

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

REPORTASE Daurah 101 Adab Penuntut Ilmu

PLAY VIDEO https://youtu.be/81tICKodAVA

Reporter: Muhammad Muhyiddin

PROGRAM MAHASISWA NGAJI BERSAMA YPIA

Kamu bisa belajar bahasa Arab dari dasar, memperbaiki bacaan Alquran, menghafalkan Alquran, menghafal hadis, dan bahkan bisa menjadi santri ala pondok pesantren untuk mempelajari Islam secara intensif tanpa harus mengorbankan waktu kuliah

KAMU JUGA BISA MENDUKUNG BERBAGAI PROGRAM DAKWAH DI YPIA

Berapapun donasi Anda insya Allah itu sangat bermanfaat untuk operasional dan perkembangan dakwah di kampung hijrah

Salurkan donasi anda melalui website ypia.or.id

Atau transfer ke:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

MASUK SURGA BERSAMA KELUARGA

Berkumpul bersama keluarga adalah salah satu dari kenikmatan dunia. Siapa yang tidak bahagia dan gembira ketika berkumpul bersama keluarga. Momen bahagia yang tidak bisa digambarkan dan tidak bisa tergantikan dengan kawan atau pun sahabat.

Kita lihat contoh fenomena di Indonesia, ketika momen lebaran idul fithri, kaum muslimin berusaha dan sangat mengusahakan agar berkumpul bersama keluarga. Segala upaya diusahakan agar bisa berkumpul bersama keluarga. Misalnya menebus harga tiket yang mahal, perjalanan yang jauh, macet dan melelahkan serta halangan dan rintangan ketika safar untuk pulang kampung. Hal ini semuanya dilakukan untuk bisa berkumpul bersama keluarga dan berbahagia bersama.

Perlu diketahui bahwa semua kebahagiaan dan kesenangan yang ada di dunia, akan ada pula dan disediakan oleh Allah di surga. Semua kenikmataan dan kebahagiaan yang diinginkan oleh manusia di dunia, akan ada di surga kelak.

Allah berfirman,

ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺸْﺘَﻬِﻲ ﺃَﻧْﻔُﺴُﻜُﻢْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺪَّﻋُﻮﻥ

“Di dalam surga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kamu minta.” (Fushshilat: 31)

Hanya saja hakikat namanya bisa jadi sama akan tetapi kenikmatannya tentu berbeda, jauh lebih nikmat di surga.

Tentunya kenikmatan di dunia berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, juga telah Allah sediakan.

Allah berfirman,

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ

“( yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du: 23).

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksud ayat ini bahwa Allah akan mengumpulkan seseorang bersama keluarganya, orang tua, istri dan anak-cucunya di surga. Ini adalah dalil satu keluarga bisa masuk surga bersama. Beliau berkata,

يجمع بينهم وبين أحبابهم فيها من الآباء والأهلين والأبناء ، ممن هو صالح لدخول الجنة من المؤمنين; لتقر أعينهم بهم ، حتى إنه ترفع درجة الأدنى إلى درجة الأعلى ، من غير تنقيص لذلك الأعلى عن درجته

“Allah mengumpulkan mereka dengan orang-orang yang mereka cinrtai di dalam surga yaitu orang tua, istri dan anak keturunan mereka yang mukmin dan layak masuk surga. Sampai-sampai, Allah mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat keluarga yang tinggi (agar berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya, pent).”[1]

Tahukah anda bahwa orang tua dan anak saling tarik-menarik ke surga dengan memberi syafaat? Yuk simak disini. Klik https://muslim.or.id/35908-masuk-surga-bersama-keluarga.html

Penulis: dr. Raehanul Bahraen

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Seorang yang berjalan dan berjuang demi menuntut ilmu akan mendapatkan hasil yang baik. Silakan di-share.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Beristighfarlah karena ini adalah obat atas dosa-dosa yang anda lakukan. Silakan di-share.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah sumber kehidupan hatimu. Silakan di-share.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Melihat dan mendengar banyaknya kasus rumah tangga yg berakhir dgn perceraian, jadi teringat sebuah petuah yg mengatakan :
.
افتح عينيك جيدا قبل الزواج, و أغمضهما جيدا بعد الزواج
.
"Bukalah kedua matamu baik-baik sebelum menikah, dan tutuplah keduanya dgn baik setelah menikah"
.
Hendaknya petuah ini menjadi nasehat bagi yang akan memasuki bahtera pernikahan agar betul-betul mencari calon suami/istri dan calon bapak/ibu bagi anak-anaknya kelak. Buka kedua matamu, perhatikan dengan seksama. Carilah pasangan yg terbaik buat dirimu.
.
Jika engkau sudah menikah, maka tutuplah kedua matamu tersebut. Jangan suka mencari-cari kesalahan dari pasanganmu.
.
Kebanyakan kita terkadang tidak menggubris nasehat ini atau terbalik menerapkannya. Ketika mau menikah, matanya hanya tertuju dan terfokus pada tampilan fisik belaka.
.
Konsentrasinya hanya terpusat pada kecakepan si fulaan atau kecantikan si fulaanah saja. Mereka lupa membuka matanya lebih lebar lagi. Mereka lalai melihat agama dan akhlak calon pasangannya.
.
Akhirnya apa yg terjadi?
Setelah menikah malah membuka matanya dengan sangat lebar. Kesalahan kecil dari pasangannya dibesar-besarkan seakan-akan di matanya ada kaca pembesar.
.
Tiada hari tanpa mencari dan menemukan kesalahan pasangannya. Walhasil, angka perceraian semakin tinggi, jumlah wanita-wanita tak bersuami lagi makin banyak, problema sosial kemasyarakatan makin ruwet.
.
Oleh karena itu, petuah ini semestinya ditanggapi oleh semua kalangan, baik yg belum menikah maupun yg sudah menikah.
.
Buka mata lebar-lebar, cari dan telitilah orang yg akan menjadi pasangan hidupmu. Di saat engkau menjalani hidup dengannya, tutuplah kedua matamu dari melihat kesalahan dan kekurangannya. Ingatlah kebaikan-kebaikan dan kelebihan-kelebihannya.
.
Sungguh orang yg paling baik terhadap pasangannya telah memberikan kita peringatan. Beliau ﷺ bersabda:
.
"Janganlah seorang mukmin itu membenci istrinya. Jika ia tidak senang terhadap salah satu tabi'atnya, maka ia ridha terhadap tabi'atnya yg lain." (HR. Muslim)
.
Penulis:
Ust. Abu Yazid Teuku Muhammad Nurdin
(Pimred Website www.muslim.or.id)
.
=====
🔊 Broadcasted by :
Tim Donasi Dakwah YPIA Yogyakarta
(Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari)
📱 085747223366 | @ypiaorid

🌐 www.ypia.or.id

Читать полностью…

Muslim.or.id

ISLAM MENJAGA DAN MEMULIAKAN WANITA

Di antara stigma negatif yang dialamatkan oleh Barat terhadap ajaran Islam adalah, bahwa Islam tidak menghargai kedudukan wanita, memasung kebebasannya, tidak adil dan menjadikannya sebagai manusia kelas dua yang terkungkung dalam penguasaan kaum laki-laki serta hidup dalam kehinaan. Wanita Islam pun dicitrakan sebagai wanita terbelakang dan tersisihkan dari dinamika kehidupan tanpa peran nyata di masyarakat. Oleh karena itu, mereka menganggap, bahwa Islam adalah hambatan utama bagi perjuangan kesetaraan gender.

Anehnya, sebagian kaum muslimin yang telah kehilangan jati dirinya malah terpengaruh dengan pandangan-pandangan itu. Alih-alih membantah, mereka malah menjadi bagian dari penyebar pemikiran mereka. Dibawah kampanye emansipasi wanita dan kesetaraan gender, mereka ingin agar kaum muslimah melepaskan nilai-nilai harga diri mereka yang selama ini dijaga oleh Islam.

Sahabat muslim, yuk simak pembahasannya disini. Klik https://muslim.or.id/9166-islam-menjaga-dan-memuliakan-wanita.html

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

INILAH 7 KERUSAKAN DARI SIFAT DENGKI (HASAD)

Tidak jarang, manusia dihinggapi perasaan hasad (dengki), tatkala melihat orang lain mendapat kenikmatan, meraih kesuksesan dan dikaruniai kebaikan. Baik berupa harta, ilmu, kedudukan, dan lain-lain. Padahal, hasad memiliki banyak kerusakan, diantaranya.

Sahabat muslim silakan simak disini. Klik https://muslim.or.id/22041-kerusakan-dari-sifat-dengki-hasad.html

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

KUTUNGGU ENGKAU DI TELAGAKU (BAG. 2)

Pembahasan tentang telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk dalam ilmu ghaib, sehingga ketika membahas karakteristik atau gambaran telaga Nabi, hanya boleh didasarkan atas riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Tidak boleh memakai dasar pendapat atau logika manusia semata. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini kami menyebutkan beberapa hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang gambaran telaga beliau.

Seperti apa karakteristik atau gambaran telaga Nabi berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang shahih? Sahabat muslim, yuk simak disini. Klik https://muslim.or.id/35819-kutunggu-engkau-di-telagaku-02.html

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

KUTUNGGU ENGKAU DI TELAGA (BAG. 1)

Di antara pokok keimanan seorang muslim adalah beriman kepada “al-haudh” (الحوض). Dari sisi bahasa Arab, “al-haudh” adalah tempat berkumpulnya air [1], sehingga dalam bahasa kita (bahasa Indonesia) bisa dimaknai dengan danau, telaga, atau yang sejenis dengan itu. Al-haudh adalah telaga yang Allah Ta’ala siapkan untuk Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat, sehingga umatnya dapat mendatangi dan meminum air telaga tersebut. Pada hari kiamat yang amat mengerikan kelak, manusia dibangkitkan dalam keadaan susah payah, matahari didekatkan dalam jarak satu mil, kondisi sangat terik, sehingga kita berada dalam kondisi kehausan dan sangat butuh air untuk minum.

Dan di antara kasih sayang dan rahmat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah beliau telah menunggu umatnya di telaga beliau pada hari yang sangat mengerikan tersebut. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الحَوْضِ

“Aku menunggu kalian di telaga” (HR. Bukhari no. 6576).

Semoga Allah Ta’ala memudahkan jalan kita untuk bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di telaga beliau dan minum dari telaga tersebut. Sehingga dalam tulisan serial kali ini, kami ingin memaparkan beberapa pembahasan penting terkait keimanan terhadap al-haudh [2].

Sahabat muslim, beriman kepada Al-Haudh termasuk dalam Pokok Keimanan. Yuk simak disini. https://muslim.or.id/35817-kutunggu-engkau-di-telagaku-01.html

Penulis: Muhammad Saifudin Hakim

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

IMAM SYAFI’I MEYAKINI BAHWA ALLAH BERADA DI ATAS ARSY

Imam Syafi’i (wafat 204 H) dan guru senior beliau Imam Malik (wafat 179 H), meyakini bahwa Allah berada di atas Arsy.

Begitu pula Imam Abu Hanifah (wafat 150 H), Imam Ahmad (wafat 241 H), dan para Imam Ahlussunnah lainnya, semoga Allah merahmati mereka semua.

Inilah fakta sejarah yang tidak mungkin dipungkiri oleh siapapun yang jujur dan obyektif. Simak disini sahabat muslim. 👇 dan silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan.

Klik https://muslim.or.id/35542-imam-syafii-meyakini-bahwa-allah-berada-di-atas-arsy.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

TERAPI AUTO URIN: HALAL ATAU HARAM? (BAG. 1)

Beberapa tahun yang lalu, muncullah suatu trend pengobatan baru dengan menggunakan air kencingnya sendiri. Metode ini dikenal sebagai “terapi auto urin.” Metode ini diklaim sebagai metode yang dapat mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. Air kencing yang diminum terutama air kencing pertama kali yang dikeluarkan pada waktu pagi hari setelah bangun tidur. Karena air kencing pada waktu itu dianggap sebagai air kencing yang paling baik.

Terdapat kelompok masyarakat tertentu yang sudah biasa merawat kesehatan mereka dengan minum satu gelas air kencing setiap hari. Kebiasaan ini masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, bahkan ada pula orang yang melakukannya selama berpuluh-puluh tahun demi menjaga kesehatan pribadinya.

Terapi auto urin ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti kanker, maag, asma, penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), pembesaran kelenjar prostat, rematik, epilepsi, sakit kepala, sakit pinggang, hepatitis, dan juga kencing manis (diabetes). Juga bisa membuat kulit menjadi halus, melancarkan peredaran darah, dan menghilangkan sembelit. Hal ini bisa kita baca dari sebuah buku khusus tentang terapi auto urin [1].

Orang-orang yang “ahli” dalam terapi ini (disebut dengan “urinopatis”) juga meng-klaim bahwa terapi ini tidak memiliki efek samping. Artinya, kita dapat meminum air kencing sebanyak-banyaknya yang kita mau. Karena semakin banyak air kencing yang diminum, semakin cepat sembuhnya. Dan seperti terapi dengan obat-obatan medis, terapi ini juga menganut dosis tertentu. Artinya, dosis air kencing yang diminum dan berapa kali harus minum air kencing dalam sehari tergantung pada tujuan dan penyakitnya masing-masing [2].

Bagaimana hukum Islam terhadap terapi auto urin ini? Simak disini. Klik https://muslim.or.id/35750-terapi-auto-urin-halal-atau-haram-01.html

Penulis: Muhammad Saifudin Hakim

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

SIKAP TEPAT SAAT DI RUMAH

Dari Tsabit bin Ubaid, “Aku belum pernah melihat seorang yang demikian berwibawa saat duduk bersama kawan-kawan namun demikian akrab dan kocak saat berada di rumah melebihi Zaid bin Tsabit” (Al-Adab al-Mufrod karya al-Bukhori no 286).

Demikian keteladanannya yang diberikan oleh seorang sahabat Nabi, Zaid bin Tsabit yang selayaknya kita contoh. Tidak sebagaimana sikap banyak suami yang demikian akrab, dekat dan kocak ketika duduk dengan kawan-kawannya (termasuk kawan di dunia maya, FB, group WA dll) namun sangar, seram dan menakutkan saat duduk bersama isteri dan anak-anaknya.

Oleh: Ustadz Aris Munandar, SS, MPI.

Читать полностью…

Muslim.or.id

NASIHAT BAGI YANG SUKA MENCARI KESALAHAN ORANG LAIN

Cukuplah buat kita sebuah untaian perkataan seorang imam yaitu Imam Abu Hatim bin Hibban Al-Busthi berkata dalam sebuah kitabnya yang dikutip oleh Syekh Abdul Muhsin bin Hamd al-‘Abbad al-Badr dalam tulisannya sebagai berikut,
.
”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri.
.
Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capai.
.
Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya.
.
Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih, dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya.” [Raudhah al-‘Uqala wa Nuzhah al-Fudhala’]
.
Semoga kita senantiasa dimudahkan oleh Allah dalam berakhlak karimah dan menjauhi sifat-sifat buruk dan sikap yang merugikan diri kita sendiri. Amiin.
.
Penulis: Afwan Awwab

Sahabat muslim, yuk simak pembahasan selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/19535-larangan-tajassus-mencari-cari-kesalahan-orang-lain.html

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Apa Itu Wahabi?

Karena hari demi hari dakwah tauhid semakin tersebar mereka para musuh dakwah tidak mampu lagi untuk melawan dengan kekuatan, maka mereka berpindah arah dengan memfitnah dan menyebarkan isu-isu bohong supaya mendapat dukungan dari pihak lain untuk menghambat laju dakwah tauhid tersebut. Diantar fitnah yang tersebar adalah sebutan wahabi untuk orang yang mengajak kepada tauhid. Sebagaimana lazimnya setiap penyeru kepada kebenaran pasti akan menghadapi berbagai tantangan dan onak duri dalam menelapaki perjalanan dakwah.

Sebagaimana telah dijelaskan pula oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dalam kitab beliau Kasyfus Syubuhaat: “Ketahuilah olehmu, bahwa sesungguhnya di antara hikmah Allah subhaanahu wa ta’ala, tidak diutus seorang nabi pun dengan tauhid ini, melainkan Allah menjadikan baginya musuh-musuh, sebagaimana firman Allah:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا

“Demikianlah Kami jadikan bagi setiap Nabi itu musuh (yaitu) setan dari jenis manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada bagian yang lain perkataan indah sebagai tipuan.” (QS. al-An-‘am: 112)

Bila kita membaca sejarah para nabi tidak seorang pun di antara mereka yang tidak menghadapi tantangan dari kaumnya, bahkan di antara mereka ada yang dibunuh, termasuk Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam diusir dari tanah kelahirannya, beliau dituduh sebagai orang gila, sebagai tukang sihir dan penyair, begitu pula pera ulama yang mengajak kepada ajarannya dalam sepanjang masa. Ada yang dibunuh, dipenjarakan, disiksa, dan sebagainya. Atau dituduh dengan tuduhan yang bukan-bukan untuk memojokkan mereka di hadapan manusia, supaya orang lari dari kebenaran yang mereka serukan.

Hal ini pula yang dihadapi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, sebagaimana yang beliau ungkapkan dalam lanjutan surat beliau kepada penduduk Qashim: “Kemudian tidak tersembunyi lagi atas kalian, saya mendengar bahwa surat Sulaiman bin Suhaim (seorang penentang dakwah tauhid) telah sampai kepada kalian, lalu sebagian di antara kalian ada yang percaya terhadap tuduhan-tuduhan bohong yang ia tulis, yang mana saya sendiri tidak pernah mengucapkannya, bahkan tidak pernah terlintas dalam ingatanku, seperti tuduhannya:

Bahwa saya mengingkari kitab-kitab mazhab yang empat.
Bahwa saya mengatakan bahwa manusia semenjak enam ratus tahun lalu sudah tidak lagi memiliki ilmu.
Bahwa saya mengaku sebagai mujtahid.
Bahwa saya mengatakan bahwa perbedaan pendapat antara ulama adalah bencana.
Bahwa saya mengkafirkan orang yang bertawassul dengan orang-orang saleh (yang masih hidup -ed).
Bahwa saya pernah berkata; jika saya mampu saya akan runtuhkan kubah yang ada di atas kuburan Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bahwa saya pernah berkata, jika saya mampu saya akan ganti pancuran ka’bah dengan pancuran kayu.
Bahwa saya mengharamkan ziarah kubur.
Bahwa saya mengkafirkan orang bersumpah dengan selain Allah.

Jawaban saya untuk tuduhan-tuduhan ini adalah: sesungguhnya ini semua adalah suatu kebohongan yang nyata. Lalu beliau tutup dengan firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman jika orang fasik datang kepada kamu membawa sebuah berita maka telitilah, agar kalian tidak mencela suatu kaum dengan kebodohan.” (QS. al-Hujuraat: 6) (baca jawaban untuk berbagai tuduhan di atas dalam kitab-kitab berikut, 1. Mas’ud an-Nadawy, Muhammad bin Abdul Wahab Muslih Mazlum, 2. Abdul Aziz Abdul Lathif, Da’awy Munaawi-iin li Dakwah Muhammad bin Abdil Wahab, 3. Sholeh Fauzan, Min A’laam Al Mujaddidiin, dan kitab lainnya)

Selengkapnya: https://muslim.or.id/10-apa-itu-wahabi.html

Ust. Dr. Ali Musri Semjan Putra

Читать полностью…

Muslim.or.id

Biografi Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr

Sejak dulu hingga sekarang Allah selalu mengutus dan membangkitkan manusia-manusia pilihan yang akan menyebarkan agama-Nya. Mulai dari Nabi Adam dan seluruh nabi, sampai para ulama rabbani. Untuk itu, pada kesempatan kali ini, kami menyajikan biografi salah satu dari mereka, para ulama rabbani yang hidup pada zaman ini. Beliau adalah Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-Badr.

Nama dan nasab beliau
Beliau bernama ‘Abdul Muhsin bin Hamd bin ‘Abdil Muhsin bin ‘Abdillah bin Hamd bin ‘Utsman keluarga Badr, sedangkan keluarga Badr berasal dari keluarga Jalaas dari suku ‘Anazah, salah satu suku ‘Adnan.

Sementara ibu beliau adalah keponakan paman bapak beliau, yaitu Sulaiman bin ‘Abdillah bin Hamd bin ‘Utsman keluarga Badr.

Kakek kedua beliau yang bernama ‘Abdullah diberi julukan ‘Abbaad. Dan julukan tersebut juga disandarkan kepada sebagian anak keturunan beliau.

Kelahiran beliau
Beliau dilahirkan usai sholat ‘Isya malam Ahad, yang bertepatan dengan tanggal 3 Ramadhan 1353 H di sebuah kota bernama Zulfa, yang terletak di sebelah utara kota Riyadh.

Perjalanan beliau dalam menuntut ilmu dan mengajar
Beliau mengawali riwayat pendidikannya dengan belajar baca tulis di sebuah ‘kuttab’ (semacam TPA kalau di Indonesia) bersama para guru yang mulia.

Selesai mengenyam pendidikan di kuttab, beliau melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Ibtidaiyah di Zulfa pada tahun 1368 H dan lulus pada tahun 1371 H. Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikannya ke Ma’had Ar-Riyaadh Al-‘Ilmi, kemudian ke Kuliah Syari’ah di Riyadh.

Pada tahun terakhir kuliahnya, beliau ditunjuk sebagai pengajar di Ma’had Buraidah Al-‘Ilmi, yaitu pada tanggal 13 Jumadal Ula 1379 H, dan kembali ke Riyadh saat ujian akhir di Kuliah Syari’ah Riyadh.

Pada tahun 1380 H, beliau ditunjuk kembali sebagai pengajar. Namun, kali ini di Ma’had Ar-Riyaadh Al-‘Ilmi.

Ketika Universitas Islam Madinah didirikan, beliau dipilih oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh sebagai pengajar di sana. Dan fakultas pertama yang dibuka di Universitas tersebut adalah Fakultas Syari’ah yang mengawali proses perkuliahannya pada hari Ahad, 2 Jumaada Tsani 1381 H. Sedangkan syaikh adalah orang yang pertama menyampaikan pelajaran pada hari itu, dan masih terus berlanjut sampai saat ini.

Pada tanggal 30 Rajab 1381 H, beliau ditunjuk sebagai Wakil Rektor Universitas Islam Madinah, atas pilihan Raja Faishol untuk menduduki posisi ini. Dalam pemilihan tersebut, beliau termasuk salah satu dari tiga orang yang dicalonkan oleh Syaikh Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku Rektor Universitas saat itu.

Selama dua tahun, beliau menjabat sebagai Wakil Rektor di Universitas Islam Madinah. Selanjutnya, setelah Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz diangkat sebagai Ketua di Pusat Penelitian Ilmiah dan Pemberian Fatwa, beliau diangkat menjadi Rektor di Universitas. Beliau tetap menduduki posisi ini hingga 26 Syawwal 1399 H setelah sebelumnya beliau terus mendesak untuk mengundurkan diri.

Lanjut baca: https://muslim.or.id/19528-biografi-syaikh-abdul-muhsin-al-abbad-al-badr.html

***

Dukung operasional kajian baca kitab online via Youtube:
https://ypia.or.id/campaign/operasional-kajian-baca-kitab-online/

Читать полностью…

Muslim.or.id

Teruslah menuntut ilmu karena ilmu dalam hati itu seperti cahaya lampu. Silakan di-share.

Читать полностью…

Muslim.or.id

FIR’AUN MENDUSTAKAN ALLAH BERADA DI ATAS LANGIT

Firaun adalah salah satu manusia yang paling keji dan paling dilaknat di muka bumi. Manusia yang pernah mengaku-ngaku sebagai Rabb yang maha tinggi. Fir’aun berkata sebagaimana dalam Al-Quran,

فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى

Fir’aun berkata, “Aku adalah rabb kalian yang paling tinggi”. (QS : An Nazi’at: 24).

Fir’aun termasuk manusia yang binasa karena perbuatannya ini dengan tenggelam di lautan. Allah berfirman,

قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا أَنْزَلَ هَؤُلَاءِ إِلَّا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ بَصَائِرَ وَإِنِّي لَأَظُنُّكَ يَا فِرْعَوْنُ مَثْبُورًا

Musa mengatakan, “Sesungguhnya kamu (Fir’aum) telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata. Sesungguhnya aku memiliki persangkaan kuat kamu, hai Fir’aun, merupakan seorang yang akan binasa. (QS : Al Isra’: 102).

Bahkan Fir’aun mendapat hukuman khusus di alam kubur, yaitu ditampakkan neraka baginya sebagai tempat ia disiksa setiap pagi dan sore hari.
Allah berfirman,

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوّاً وَعَشِيّاً وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat (dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (QS Al Mu’min: 46)

Fir’aun mendustakan Rabb Nabi Musa ’alahissalam berada di langit. Simak disini. Klik https://muslim.or.id/36086-firaun-mendustakan-allah-berada-di-atas-langit.html

Penyusun: Raehanul Bahraen

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Makan Berlebihan Sumber Utama Penyakit

Di zaman modern ini, pola makan bisa jadi tidak terkendali. Banyaknya makanan dan minuman siap saji dengan kalori dan gula yang tinggi menyebabkan munculnya penyakit. Kemudahan mendapatkan makanan dan minuman siap saji, jajan dan kue sebagai cemilan setiap saat juga menjadi pola hidup zaman modern. Tentunya manusia yang sangat minim bergerak karena dimanjakan oleh teknologi juga mendukung berbagai penyakit muncul dengan mudah.

Dalam ajaran Islam yang mulia, manusia diperintahkan oleh Allah agar makan secukupnya saja dan tidak berlebihan.. Simak disini. Klik https://muslim.or.id/35855-makan-berlebihan-sumber-utama-penyakit.html

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

INILAH POTRET KEJAHATAN SYI'AH DALAM SEJARAH

Berangkat dari akidah yang rusak dan absurd, sekte Syi’ah kerap menebar kekejian dan kebiadaban kepada kaum muslimin. Sejarah mencatat lembaran demi lembaran kelam kejahatan mereka dan tidak ada seorang pun yang dapat mengingkarinya.

Berikut adalah diantara sebagian ‘kecil’ catatan sejarah kejahatan mereka yang digoreskan oleh para ahli sejarah Islam. Mudah-mudahan kita dapat mengambil pelajaran dan berhati-hati, karena sejarah seringkali terulang.

Simak disini. Klik https://muslim.or.id/9139-potret-kejahatan-syiah-dalam-sejarah.html

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bila anda bertemu dengan si pengadu domba waspadalah! Silakan di-share.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bantahlah dengan ilmiah dan hujjah bukan dengan umpatan. Silakan di-share.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Banyak-banyaklah anda bersyukur dan bersabar

Читать полностью…

Muslim.or.id

Senantiasalah dengan tulus untuk beristighfar dan bertaubat kepada Allah. Silakan di-share.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Jauhilah perdebatan karena itu bisa menjadi sebab terhalangnya anda dari keberkahan ilmu. Silakan di-share.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bila tidak tahu jangan malu untuk mengatakan Allahu A’lam atau saya tidak tahu.

Читать полностью…

Muslim.or.id

[REKAMAN DAURAH]

Alhamdulillah alladzi bini’matihi tatimmush sholihat

Telah terselenggara atas izin Allah, Daurah Antar Semester Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta yang merupakan rangkaian dari Pesantren Liburan YPIA dengan tiga materi utama, antara lain :

1. Tiga Pokok Dasar Seorang Muslim yang diambil dari Kitab Tsalatsatul Ushul karya Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi

2. Meniti Manhaj Salaf yang diambil dari Kitab Kun Salafiyyan ‘Alal Jaddah karya Syeikh Abdussalam As Suhaimi

3. Tafsir Surat Pilihan yang diambil dari Kitab Aisarut Tafasiir karya Syeikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi

Rekaman dapat didownload pada link dibawah ini :
http://mahadilmi.id/2018/01/16/daurah-antar-semester/

Semoga bermanfaat, jazakumullah khoir katsir

Читать полностью…

Muslim.or.id

INILAH 60 ADAB PENUNTUT ILMU SYAR'I

Berikut ini 60 adab-adab bagi penuntut ilmu syar’i yang kami sarikan dari kitab Al Mu’lim fi Adabil Mu’allim wal Muta’allim karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdil Lathif Alu Asy Syaikh rahimahullah.

1. Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu. Semata-mata hanya mengharap wajah Allah Ta’ala, bukan tujuan duniawi. Seorang yang menuntut ilmu dengan tujuan duniawi diancam dengan adzab neraka Jahannam.

2. Hendaknya memiliki percaya diri yang kuat.

3. Senantiasa menjaga syiar-syiar Islam dan hukum-hukum Islam yang zahir. Seperti shalat berjamaah di masjid, menebarkan salam kepada yang dikenal maupun tidak dikenal, amar ma’ruf nahi mungkar, dan bersabar ketika mendapatkan gangguan dalam dakwah

4. Berakhlak dengan akhlak yang mulia sebagaimana yang dianjurkan dalam nash-nash syariat. Yaitu hendaknya penuntut ilmu itu: zuhud terhadap dunia, dermawan, berwajah cerah (tidak masam), bisa menahan marah, bisa menahan gangguan dari masyarakat, sabar, menjaga muru’ah, menjauhkan diri dari penghasilan yang rendahan, senantiasa wara, khusyuk, tenang, berwibawa, tawadhu’, sering memberikan makanan, iitsar (mendahulukan orang lain dalam perkara dunia) namun tidak minta didahulukan, bersikap adil, banyak bersyukur, mudah membantu hajat orang lain, mudah memanfaatkan kedudukannya dalam kebaikan, lemah lembut terhadap orang miskin, akrab dengan tetangga

5. Senantiasa menunjukkan pengaruh rasa takut kepada Allah dalam gerak-geriknya, pakaiannya dan seluruh cara hidupnya

6. Senantiasa merutinkan adab-adab Islam dalam perkataan dan perbuatan, baik yang nampak maupun tersembunyi. Seperti tilawah Al Qur’an, berdzikir, doa pagi dan petang, ibadah-ibadah sunnah, dan senantiasa memperbanyak shalawat

7. Membersihkan dirinya dari akhlak-akhlak tercela, seperti: hasad (dengki), riya, ujub (kagum pada diri sendiri), meremehkan orang lain, dendam dan benci, marah bukan karena Allah, berbuat curang, sum’ah (ingin didengar kebaikannya), pelit, bicaranya kotor, sombong enggan menerima kebenaran, tamak, angkuh, merasa tinggi, berlomba-lomba dalam perkara duniawi, mudahanah (diam dan ridha terhadap kemungkaran demi maslahat dunia), menampakkan diri seolah-olah baik di hadapan orang-orang, cinta pujian, buta terhadap aib diri, sibuk mengurusi aib orang lain, fanatik golongan, takut dan harap selain kepada Allah, ghibah, namimah (adu domba), memfitnah orang, berdusta, berkata jorok.

8. Menjauhkan diri dari segala hal yang rawan mendatangkan tuduhan serta tidak melakukan hal-hal yang menjatuhkan muru’ah.

9. Zuhud terhadap dunia dan menganggap dunia itu kecil, tidak terlalu bersedih dengan yang luput dari dunia, sederhana dalam makanannya, pakaiannya, perabotannya, rumahnya.

10. Menjaga jarak dengan para penguasa dan hamba-hamba dunia, dalam rangka menjaga kemuliaan ilmu. Sebagaimana dilakukan para salaf terdahulu. Jika memang ada kebutuhan untuk itu maka hendaknya ketika ada maslahat yang besar disertai niat yang lurus.

Sahabat muslim, masih banyak adab-adab yang belum kita ketahui dan penting untuk dipraktekkan, yuk simak disini. Klik https://muslim.or.id/35690-60-adab-dalam-menuntut-ilmu.html

Penulis: Yulian Purnama

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Di mana Allah?

AL-IMAM ASY-SYAFI'I Rahimahullah MENJAWAB:

Pendapat yang sesuai sunnah yang aku berada di atasnya, dan aku melihat orang-orang lain juga ada di atasnya, seperti imam sufyan ats-Tsauri, Imam Malik dan selain keduanya yaitu pengikraran bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, DAN SESUNGGUHNYA ALLAH BERADA DI ATAS ARASY DI LANGIT, mendekat dengan makhluknya sebagaimana yang Dia kehendaki dan turun ke langit dunia sebagimana yang dia kehendaki....

Lihat: Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Mukhtashar al-Uluw (Damaskus: al-Maktab al-Islami, 1401), hal, 176.

Oleh: Ustadz Fadlan Fahamsyah

Читать полностью…
Подписаться на канал