muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

TEBAR KURBAN BERSAMA YPIA

🧩 Allah Ta'ala berfirman,
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah (kurban)” (Q.S. Al Kautsar: 2).

🎁 InsyaAllah YPIA akan melaksanakan penyembelihan dan penyaluran Domba kurban dengan rincian Domba Jantan:

1⃣ BESAR 35-40-an kg = Rp3,6 juta s.d. Rp4.1 juta
2⃣ LUMAYAN ±30 kg = Rp3.1 juta
3⃣ SEDANG ±25 kg = Rp2,6 juta
4⃣ BIASA ±20 kg = RRp2.1 juta

📍Tempat distribusi:
1. Daerah yang minim/tidak ada kurban
2. Daerah kristenisasi
3. Daerah binaan Assatidz YPIA

👉 Informasi lebih lanjut silakan hubungi: wa.me/628157639446 (sdr. Arif Wijaya)

BATAS PEMBAYARAN sampai Sabtu, 15 Juni 2024

✅ Biaya sudah termasuk Operasional Tebar Kurban

Semoga Allah Ta’ala memberikan ridho dan keberkahan bagi kita semua. Aamiin…

=====
📡 Disiarkan oleh:
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA Official
IG | FB | TG: @ypiaorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Saat Usia Mencapai 40 Tahun, Apa yang Perlu Dilakukan?

Betapa banyak dari kita yang terperdaya oleh dunia dan jauh dari mengingat kematian. Kita sibuk dengan berbagai aktivitas keduniawian, detik demi detik terlena dengan gemerlap dan kesibukan dunia. Kita mengerjakan ibadah wajib sekenanya, apalagi ibadah yang sunah, akan mudah untuk ditinggalkan, toh hanya sekedar ibadah sunah. Secara tidak sadar kita pun merasa bahwa kematian itu masih jauh dari hidup kita? Bagaimana tidak, kita merasa fisik kita masih baik, akal pikiran masih belum menua, dan belum ada tanda-tanda keriput di badan. Sadar atau tidak, kita asosiasikan kematian itu dengan usia lanjut, atau ketika kita terbaring di ICU, atau ketika sudah berjalan memakai tongkat. Adapun sekarang, maka belum saatnya mati.

Kita diajarkan bahwa hidup ini butuh “jeda”, jeda untuk introspeksi diri terhadap apa yang telah kita perbuat di kehidupan ini. Jeda untuk menghisab amal perbuatan kita, menghitung-hitung dosa dan kesalahan kita, lalu berusaha untuk memperbaiki kualitas diri dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Kita menjauh sejenak dari gemerlap kehidupan dunia, untuk menyendiri, menghadap Allah Ta’ala, memohon ampunan, dan bertobat kepada-Nya. Dan di antara “jeda” itu adalah di saat usia kita telah mencapai 40 tahun. Namun, perlu diketahui bahwa “40 tahun” yang dimaksud dalam artikel ini adalah berdasarkan perhitungan Hijriyah, bukan Masehi.

Allah Ta’ala berfirman,

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia pun berdoa,

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaf: 15).

Imam Malik rahimahullah berkata,

أَدْرَكْتُ أَهْلَ العِلْمِ بِبَلَدِنَا وَهُمْ يَطْلُبُوْنَ الدُّنْيَا ، وَيُخَالِطُوْنَ النَّاسَ ، حَتَّى يَأْتِيَ لِأَحَدِهِمْ أَرْبَعُوْنَ سَنَةً ، فَإِذَا أَتَتْ عَلَيْهِمْ اِعْتَزَلُوْا النَّاسَ

“Aku mendapati para ulama di berbagai negeri, mereka sibuk dengan aktivitas dunia dan pergaulan dengan sesama manusia. (Namun) ketika mereka sampai di usia 40 tahun, mereka pun menjauh dari manusia.” (Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an, 14: 218)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/91969-saat-usia-mencapai-40-tahun-apa-yang-perlu-dilakukan.html

Ust. M. Saifudin Hakim

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kondisi Hati yang Dihuni oleh Tauhid

Keberadaan tauhid akan menjadikan hati mampu hidup dengan kehidupan yang hakiki. Sebaliknya, tanpa tauhid, hati akan “hidup” layaknya binatang ternak.

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93497-kondisi-hati-yang-dihuni-oleh-tauhid.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

"Jika seseorang menghendaki berbicara, maka sebelum dia berbicara hendaklah berpikir, jika nampak jelas mashlahat-nya dia berbicara, dan jika dia ragu-ragu, maka dia tidak berbicara sampai jelas mashlahat-nya."

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah
Al-Adzkaar, 2/713-714

Читать полностью…

Muslim.or.id

Hukum Khuluk dengan Syarat Melepaskan Hadanah

Apabila ada wanita meminta khuluk kepada suaminya, kemudian suaminya memberikan syarat dengan meninggalkan bayinya atau anaknya yang masih kecil, maka khuluknya sah, tetapi syaratnya fasid (rusak) dan batal, dan tidak wajib memenuhinya. Sebab, bila terbukti dan valid bahwa hadanah merupakan hak anak, maka baik suami maupun istri tidak berhak membatalkannya (hak anak) dengan syarat.

Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/93539-hukum-khulu-dengan-syarat-melepaskan-hadhanah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bantu Operasional Muslim.or.id dan Muslimah.or.id

Mari dukung dakwah sunnah melalui website muslim.or.id dan muslimah.or.id !!
Semoga Allah ta'ala memberikan keberkahan.

Klik:
https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-website-dakwah-islam/

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Ketahuilah, bahwa tauhid merupakan awal dakwah seluruh para rasul, awal tempat singgah perjalanan, dan awal tempat berdiri seorang hamba yang berjalan menuju Allah.”

Imam Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah
Minhatul Ilahiyah Fi Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, hal. 45

Читать полностью…

Muslim.or.id

Dibuka Pendaftaran Santri Baru Ma’had Sahabat Qur’an
Belajar Bahasa Qur’an Khusus Putra

📆 Jadwal Belajar : Setiap Sabtu dan Ahad, / Bada Isya 19.15 WIB - 20.15 WIB

📚 Materi Pembelajaran :
1. Muyassar fii ilmi An-Nahwi
2. Dauroh Tafsir
3. Setoran Hafalan Qur’an dan Tahsin

🏡 Tempat Belajar : Rumah Sahabat Qur’an, Palagan KM 10

🔖 Fasilitas :
* Ruang belajar yang nyaman

💰 Biaya Pendaftaran : seikhlasnya

📆 Waktu Pendaftaran : 1 - 15 Mei 2024

📌 Cara Pendaftaran :
* Format (Nama_Usia_TempatTinggal)
* Kirim ke 0822-4144-1197 (WA)
* Ikuti intruksi selanjutnya

Penyelenggara :
* Rumah Sahabat Qur'an

Media Partner
* Muslim.or.id

🔄 Silakan boleh di share

Читать полностью…

Muslim.or.id

Inilah akidah seluruh ulama Ahlussunnah di masa awal-awal Islam, Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah (wafat 463 H) mengatakan:

“Ahlussunnah telah ber-ijma’ (sepakat), dalam mengikrarkan dan mengimani semua sifat-sifat Allah yang datang dalam Alquran dan Assunnah.

Mereka memaknai sifat-sifat itu dengan makna hakiki, bukan dengan makna majazi, dan mereka tidak mem-bagaimana-kan satupun dari sifat-sifat itu. Mereka juga tidak membatasi Allah dengan sifat yang terbatas.

Adapun para ahli bid’ah, Jahmiyah, Mu’tazilah, dan Khawarij: mereka semua mengingkari sifat-sifat itu, mereka tidak memaknainya dengan makna hakiki, bahkan beranggapan bahwa orang yang mengikrarkan sifat-sifat itu sebagai ‘musyabbih’ (orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk). Sebaliknya, mereka di mata orang-orang yang menetapkan sifat-sifat itu adalah orang-orang yang meniadakan sesembahannya.

Dan kebenaran ada di pihak mereka yang mengatakan dengan apa yang dikatakan oleh Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, merekalah para imam (ahlussunnah wal) jama’ah, walhamdulillah”. [Lihat: Attamhid libni Abdil Barr 7/145].

Jadi, jika Anda merasa asing di zaman akhir ini, karena berpegang teguh dengan akidah ini, maka tidak perlu bersedih, karena sebenarnya Anda telah bersama seluruh ulama ahlussunnah wal jama’ah di zaman awal Islam.

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Dia berada di atas Arsy, tapi pengetahuan-Nya meliputi apapun yang ada di bawah Arsy, tidak ada satupun tempat yang luput dari pengetahuan-Nya”

Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah
Arrad alaz Zanadiqah, hal 293

Читать полностью…

Muslim.or.id

PENDAFTARAN KAMPUS TAHFIZH PROGRAM IQRO’

“اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ" رَوَاهُ مُسْلِمٌ

🍁 “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim) 🍁


Alhamdulillah Kampus Tahfizh Yogyakarta membuka Program Iqro’ bagi kaum muslimin yang ingin belajar membaca Al Qur’an dari nol
Program dapat diikuti secara Offline dan Online.

========
MASA PENDAFTARAN Maksimal Pendaftaran tanggal 16 Mei 2024 M
Pendaftaran akan ditutup jika kuota sudah terpenuhi.
========

Pilihan Kelas :
1️⃣ Kelas Iqro’ 1 (Baru dibuka)
Kelas bagi yang ingin belajar membaca Al Qur’an mulai dari nol (sama sekali belum bisa)

▪Materi: Pengenalan huruf hijaiyah, pengenalan harokat fathah, kasroh dan dhommah dll.
▪Syarat:
1. Belum tahu huruf hijaiyah atau masih sering tertukar
2. Minimal usia 10 tahun
▪Kitab: Aisar: Penuntun Mudah Meluruskan Lisan Para Pembaca Al Qur’an


📜 Buku Panduan: Aisar, Penuntun Mudah Meluruskan Lisan Para Pembaca Al Qur’an karya Ust. Abu Humayd Fauzi bin Isnain hafizhahullahu ta’ala


📌 Syarat batas usia agar bisa mengikuti program Iqro’ adalah minimal 10 tahun.
🎙️ Pengajar: Staff pengajar Kampus Tahfizh Yogyakarta.

💼 Fasilitas:
1. Ilmu yang bermanfaat
2. Sertifikat (PDF) bagi yang menyelesaikan program.
3. Hadiah bagi santri berprestasi

🗓️ Masa Belajar: 25 Mei-25 Agustus 2024 M/ 3.5 bulan
Waktu Belajar : Setiap Sabtu dan Ahad (28 pertemuan termasuk ujian)| Pilihan jam belajar terdapat di dalam form pendaftaran.

💻 Media Pembelajaran:
● Offline: Tatap Muka Langsung di masjid-masjid sekitar Pogung (Utara FT UGM) dan Wisma Muslimah YPIA
● Online: Aplikasi video-conference, Zoom.

♻️ Mekanisme Pendaftaran:
1. Mengisi formulir pendaftaran melalui website kampus tahfizh: https://kampustahfizh.id/

2. Mengirimkan pesan konfirmasi via WhatsApp dengan format Nama#IQRO ke nomor berikut:
* wa.me/6282138711658 (Kampus Tahfizh Putra)

3. Pembayaran
Waktu pembayaran Pendaftar Kelas Iqro’: 3-20 Mei 2024
Bagi santri yang tidak membayar pada waktu tersebut tanpa adanya uzur, maka pengurus berhak untuk menggugurkannya dari program.

💳 Berikut teknis pembayaran yang dapat dilakukan peserta:

▪ Transfer
Transfer ke rekening BSI (Bank Syari’ah Indonesia) no rek. 7755332261 a.n. Yayasan Pendidikan Islam (kode bank 451) Setelah transfer harap konfirmasi ke link https://kampustahfizh.id/

Catatan : Tidak menerima pembayaran langsung.

💵 Biaya belajar : Rp 350.000,-
Biaya bisa langsung dibayar lunas atau bisa dicicil 2 kali masing-masing Rp 175.000,- per pembayaran

🛎️ Pemesanan kitab dapat dilakukan secara Langsung di kantor Yayasan Pendidikan Islam Al Atsary pada jam kerja (Senin s.d. Jum’at pukul 09.00-15.00 WIB) atau secara online melalui link: koleksi.kampustahfizh.id
Konfirmasi: wa.me/6285290866960

CATATAN:
1. Update informasi pendaftaran bisa dipantau melalui Whatsapp dan email.
2. Mengingat kuota terbatas, bagi yang tidak melakukan pembayaran pada waktu yang telah ditentukan tanpa udzur, maka pengurus berhak untuk menggugurkannya dari program.
=======
📡 Broadcasted by:
| Kampus Tahfizh Yogyakarta
| YPIA Academy

📲* Hubungi WhatsApp (WA)* :
| Ikhwan: wa.me/6282138711658
| Akhowat: wa.me/6281226906017 (CP 2 Akhowat)

| Facebook : Kampus Tahfizh
| Instagram : @kampus.tahfizh
| Telegram : t.me/ypia_academy

📬 Email :
| Ikhwan: kampustahfizh.ikhwan@gmail.com
| Akhowat: kampustahfizh.akhwat@gmail.com

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Mengapa kalian mengingkari bahwa Allah berada di atas Arsy? Padahal Dia sendiri telah mengatakan: ‘Allah yang maha pengasih itu berada di atas Arsy’ (QS. Thaha: 5)”

Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah
Arradd alaz Zanadiqah, hal 287

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Dahulu, jika mereka ingin mengambil (ilmu agama) dari seseorang; mereka (lebih dahulu) melihat kepada salatnya, kepada penampilan lahirnya, dan kepada perhatiannya terhadap sunnah”.

Imam Ibrahim An-Nakha’i rahimahullah
Al-Jarhu Wat Ta’dil libni Abi Hatim, 2/29

Читать полностью…

Muslim.or.id

Andai ini Salat Terakhirku

Bagaimana jika salat yang akan kita laksanakan setelah ini adalah salat terakhir kita sebagai makhluk yang bernyawa? Anggaplah kita tahu bahwa setelah salat ini nanti, malakul maut akan datang menjemput dan mencabut nyawa kita. Kita akan berpisah dengan orang-orang tercinta dan bersiap untuk menghadap Allah Ta’ala, serta mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan selama hidup di dunia.

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93417-andai-ini-salat-terakhirku.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Dahulu para ulama salaf tidak menanyakan tentang sanad, lalu ketika terjadi fitnah, mereka pun mengatakan: ‘sebutkan kepada kami orang-orang (sumber ilmu) kalian!’, maka jika dilihat orang tersebut ahlussunnah; hadisnya diterima, dan jika dilihat orang tersebut ahli bid’ah; hadisnya tidak diterima”.

Imam Ibnu Sirin rahimahullah
Muqaddimah Shahih Muslim, 1/15

Читать полностью…

Muslim.or.id

Fikih Transaksi Gadai (Bag.1) : Definisi, Hukum, dan Dalil Pensyariatannya

Agama Islam telah mengatur segala bentuk muamalah terhadap harta. Satu di antara banyaknya muamalah yang diatur oleh agama Islam adalah berkaitan dengan transaksi gadai. Sehingga, kaum muslimin dituntut untuk mempelajari tentang transaksi ini dengan dilandaskan ilmu yang diajarkan agama Islam.

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93551-fikih-transaksi-gadai-bag-1-definisi-hukum-dan-dalil-pensyariatannya.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Hati itu seperti periuk yang mendidih dengan isinya, sedangkan lidah itu adalah gayungnya. Maka, perhatikanlah seseorang ketika berbicara, karena sesungguhnya lidahnya itu akan mengambilkan untukmu apa yang ada di dalam hatinya, manis, pahit, tawar, asin, dan lainnya. Pengambilan lidahnya akan menjelaskan kepadamu rasa hatinya.”

Yahya bin Mu’adz
Hilyatul Au’iyaa’, 10/63

Читать полностью…

Muslim.or.id

Dampak Lenyapnya Tauhid

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍۢ

“Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu penolong.” (QS. Al-Ma’idah: 72)

Tatkala tauhid adalah sebab utama keselamatan dan kunci kebahagiaan, maka kehilangan tauhid merupakan musibah dan petaka terbesar bagi seorang hamba. Oleh sebab itu, Khalilur Rahman, Ibrahim ‘alaihis salam berdoa kepada Allah untuk diselamatkan dari jurang kemusyrikan. Allah menceritakan doa beliau dalam firman-Nya,

وَٱجْنُبْنِى وَبَنِىَّ أَن نَّعْبُدَ ٱلْأَصْنَامَ

“Jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari menyembah patung.” (QS. Ibrahim: 35)

Tatkala tauhid merupakan sebab utama keselamatan dan kunci kebahagiaan, maka melalaikan dakwah tauhid adalah sebab utama kegagalan dakwah. Karenanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam -dan para rasul yang lain- menjadikan dakwah tauhid sebagai misi utama dan tugas pokok mereka di atas muka bumi ini. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ

“Tidaklah Kami mengutus sebelum kamu seorang rasul pun, melainkan kami wahyukan kepada mereka bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Aku. Maka, sembahlah Aku saja.” (QS. Al-Anbiya’: 25)

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Maka, setiap kitab suci yang diturunkan kepada setiap nabi yang diutus, semuanya menyuarakan bahwa tidak ada ilah (yang benar), selain Allah. Akan tetapi, kalian -wahai orang-orang musyrik- tidak mau mengetahui kebenaran itu dan kalian justru berpaling darinya…” “Maka, setiap nabi yang diutus oleh Allah mengajak untuk beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Bahkan, fitrah pun telah mempersaksikan kebenaran hal itu. Adapun orang-orang musyrik, mereka sama sekali tidak memiliki hujah/landasan yang kuat atas perbuatannya. Hujah mereka tertolak di sisi Rabb mereka. Mereka layak mendapatkan murka Allah dan siksa yang amat keras dari-Nya.” (lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5: 337-338 cet. Dar Thaibah)

Sehingga, memprioritaskan dakwah tauhid adalah sebuah keniscayaan. Karena meninggalkan atau melalaikan dakwah tauhid akan berujung kepada kehancuran. Mereka yang memandang sebelah mata kepada dakwah tauhid, atau mereka yang menganggap dakwah tauhid telah ketinggalan zaman dan tidak memberikan solusi konkret bagi problem-problem kekinian, seolah-olah mereka ingin mengatakan bahwa kejayaan Islam dan kesuksesan umat bisa diraih tanpa pemurnian tauhid dan pembenahan akidah?!

Selengkapnya: https://muslim.or.id/90838-dampak-lenyapnya-tauhid.html

Ust. Ari Wahyudi

Читать полностью…

Muslim.or.id

Benarkah musik religi dibolehkan?

https://youtu.be/FUolsN3J7dM

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Sesungguhnya Allah ‘Azza Wa Jalla telah mengutus para Rasul-Nya, menurunkan kitab-kitab-Nya, menciptakan langit-langit dan bumi, agar Dia dikenal, diibadahi, ditauhidkan, dan agar agama itu semuanya bagi Allah, semua ketaatan untuk-Nya, dan dakwah hanya untuk-Nya.”

Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah
Ad-Da’ wad Dawa’, hal:196, tahqiq Syekh Ali bin Hasan, penerbit: Dar Ibnil Jauzi

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kiat Selamat dari Fitnah Akhir Zaman

Sesungguhnya kita hidup di penghujung zaman. Zaman di mana fitnah syahwat dan syubhat merajalela. Zaman di mana seorang muslim tidak henti-hentinya diterjang berbagai macam fitnah dan ujian. Zaman di mana kebenaran seringkali menjadi kabur dan kemaksiatan serta perbuatan dosa dihias dan dipercantik seolah-olah indah dan baik untuk dilakukan.

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93515-kiat-selamat-dari-fitnah-ahir-zaman.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bagaimana Hukum Syair Dalam Islam?

https://youtu.be/pKz16x8KESQ

Читать полностью…

Muslim.or.id

Penjelasan Kitab Ta’jilun Nada (Bag. 6): Fi’il Amr

Ibnu Hisyam mengatakan,

وَأَمْرٌ يُعْرَفُ بِدَلَالَتِهِ عَلَى الطَّلَبِ مَعَ قَبُوْلِهِ يَاءَ المُخَاطَبَةِ

“Fi’il amr bisa diketahui dengan adanya permintaan untuk melakukan perbuatan dan kata tersebut bisa bersambung dengan يَاءُ المُخَاطَبَةِ (huruf ya’ yang menunjukkan perempuan satu orang yang diajak berbicara).”

Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/93537-penjelasan-kitab-tajilun-nada-bag-6-fiil-amr.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Merasa Diawasi Allah

Keyakinan bahwa Allah senantiasa melihat seorang hamba dan juga mengawasi gerak-gerik dirinya merupakan penghalang terbesar dari bermaksiat kepada-Nya. Dia senantiasa ingat bahwa tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya. Bahkan, hampir dalam setiap lembaran mushaf Al-Quran yang mulia terdapat ancaman yang besar dan peringatan yang tegas tentang hal ini.

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93489-merasa-diawasi-allah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kalau musik haram, mengapa pak Haji Fulan dan pak Ustadz Alan main musik?

https://youtu.be/_QoiCio4-T0

Читать полностью…

Muslim.or.id

Malapetaka Akhir Zaman dengan Hilangnya Ilmu Agama

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhu berkata kepada para sahabatnya, “Sesungguhnya kalian sekarang ini berada di masa para ulamanya masih banyak dan tukang ceramahnya sedikit. Dan akan datang suatu masa setelah kalian di mana tukang ceramahnya banyak, namun ulamanya amat sedikit.” (Lihat Qawa’id fi At-Ta’amul ma’al ‘Ulama)

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93486-malapetaka-akhir-zaman.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Permasalahan Seputar Basmalah di Awal Wudu

Wahai saudaraku, ada beberapa permasalahan seputar basmalah di awal wudu yang bisa kita pelajari lebih lanjut dalam pembahasan artikel kali ini.

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/93419-permasalahan-seputar-basmalah-di-awal-wudu.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Benarkah tidak ada dalil yang melarang musik?

https://www.youtube.com/watch?v=YwGafHn2pxk

Читать полностью…

Muslim.or.id

Keyakinan Adanya Hari Sial

Pertanyaan:
Bolehkah meyakini adanya hari sial? Sehingga pada hari yang dianggap sial tersebut pantang diadakan acara-acara seperti pernikahan, peresmian, launching produk, dan semisalnya. Jazakumullah khayran.

Jawaban:

Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi, ash-shalatu was salamu ‘ala alihi wa shahbihi. Amma ba’du.

Tidak ada yang namanya hari sial. Ini adalah bentuk khurafat yang diyakini sebagian masyarakat. Dan keyakinan adanya hari sial ini mengandung beberapa penyimpangan terhadap aqidah Islam. Di antaranya:

Termasuk thiyarah
Thiyarah adalah anggapan sial terhadap sesuatu dengan adanya pertanda-pertanda. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

الطِّيَرَةُ شِركٌ ، الطِّيَرَةُ شِركٌ ، الطِّيَرَةُ شِركٌ ، وما منا إلا ، ولكنَّ اللهَ يُذهِبُه بالتَّوَكُّلِ

“Thiyarah adalah kesyirikan, thiyarah adalah kesyirikan, thiyarah adalah kesyirikan. Dan setiap kita pasti pernah mengalaminya. Namun Allah hilangkan itu dengan memberikan tawakal (dalam hati)” (HR. Abu Daud no. 3910, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).

Thiyarah disebut juga dengan tathayyur. Ibnul Qayyim menjelaskan mengatakan :

التطـيُّر: هو التشاؤم من الشيء المرئي أو المسموع

“At-tathayyur artinya merasa sial karena suatu pertanda yang dilihat atau didengar” (Miftah Daris Sa’adah, 3/311).

Dan menganggap hari-hari tertentu sebagai hari sial dengan pertanda-pertanda tertentu, ini termasuk thiyarah. Thiyarah adalah kesyirikan sebagaimana disebutkan oleh Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dalam hadis di atas. Orang yang melakukan thiyarah menyandarkan kebaikan dan keburukan, untung dan sial, selamat dan bencana, kepada selain Allah. Padahal itu semua terjadi atas ketetapan Allah. Allah ta’ala berfirman :

فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَذِهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

“Jika datang kebaikan pada mereka, mereka berkata: ini karena kami. Jika datang keburukan pada mereka, mereka ber-thiyarah dengan Musa dan kaumnya. Ketahuilah sesungguhnya yang menetapkan ini semua adalah Allah namun kebanyakan mereka tidak mengetahui” (QS. Al-A’raf: 131).

Simak:
https://konsultasisyariah.com/38543-keyakinan-adanya-hari-sial.html

@fawaid_kangaswad

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bolehkah puasa Syawal setelah bulan Syawal?

https://www.youtube.com/watch?v=o1ezpB4iTwM

Читать полностью…
Подписаться на канал