muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

Pahala untuk Seorang Istri yang Bersedekah dari Harta Suami

Diriwayatkan dari ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا أَنْفَقَتِ المَرْأَةُ مِنْ طَعَامِ بَيْتِهَا غَيْرَ مُفْسِدَةٍ، كَانَ لَهَا أَجْرُهَا بِمَا أَنْفَقَتْ، وَلِزَوْجِهَا أَجْرُهُ بِمَا كَسَبَ، وَلِلْخَازِنِ مِثْلُ ذَلِكَ، لاَ يَنْقُصُ بَعْضُهُمْ أَجْرَ بَعْضٍ شَيْئًا

“Jika seorang wanita bersedekah dari makanan yang ada di rumah (suami)-nya, tanpa menimbulkan mafsadah (kerusakan atau kerugian), maka baginya pahala atas apa yang diinfakkan. Dan suaminya mendapatkan pahala atas apa yang diusahakannya. Demikian juga bagi seorang penjaga harta/bendahara (akan mendapatkan pahala) dengan tidak dikurangi sedikit pun pahala masing-masing dari mereka.” (HR. Bukhari no. 1425 dan Muslim no. 1024)

Silakan baca peenjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/89054-pahala-untuk-seorang-istri-yang-bersedekah-dari-harta-suami.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Mendakwahkan Akhlak dan Muamalah Saja, Lalu Melupakan Dakwah Tauhid

Salah satu yang perlu kita pahami dengan baik bahwa dakwah para Nabi dan Rasul itu ditolak karena mereka mendakwahkan tauhid dan juga mendakwahkan agar manusia menjauhi syirik. Hal ini sangat penting diketahui karena di zaman ini kaum muslimin mulai melupakan dan lalai akan dakwah tauhid. Manusia pun mulai lupa mempelajari tauhid. Manusia lebih tertarik dengan pembahasan akhlak, muamalah, jual beli saja, dan “melupakan” dakwah tauhid. Kami katakan bahwa belajar akhlak dan muamalah itu juga merupakan kebaikan. Akan tetapi, jangan sampai melalaikan mempelajari dan mendakwahkan tauhid.

Para Nabi dan Rasul adalah orang yang paling baik akhlak dan muamalah dengan sesama manusia. Bahkan musuh-musuh mereka pun mengakui baiknya akhlak dan muamalah para Nabi dan Rasul tersebut. Apabila dakwah kita hanya mengarah ke aspek akhlak, muamalah yang baik, berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada sesama, maka para Nabi dan rasul sudah memenuhi itu semua. Sekali lagi, mereka adalah yang paling baik akhlak dan muamalahnya kepada sesama manusia. Akan tetapi, dakwah mereka tetap ditolak karena mereka mendakwahkan tauhid dan mendakwahkan agar manusia menjauhi syirik.

Tugas utama para Nabi dan Rasul adalah mendakwahkan tauhid dan menjauhi kesyirikan.

Allah Ta’ala berfirman,

ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺑَﻌَﺜْﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺃُﻣَّﺔٍ ﺭَﺳُﻮﻻً ﺃَﻥِ ﺍﻋْﺒُﺪُﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﺍﻟﻄَّﺎﻏُﻮﺕَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut’” (QS. An-Nahl: 36).

Bahkan dakwah tauhid adalah dakwah prioritas yang pertama kali kita dakwahkan. Sehingga tidak layak kita berdakwah ke arah akhlak dan muamalah saja, lalu lupa dan lalai akan dakwah tauhid.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ketika berdakwah ke negeri Yaman agar mendakwahkan tauhid terlebih dahulu,

ِ فَلْتَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ.

“Hendaklah yang pertama kali engkau serukan adalah syahadat bahwa tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Apabila mereka menaatimu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka salat lima waktu dalam sehari semalam” (HR. Muslim).

Mari kita tetap mendakwahkan tauhid dan terus memperbaiki akhlak dan muamalah kita. Jangan tinggalkan total dakwah tauhid karena khawatir ditinggalkan manusia atau ditinggalkan jamaah. Sering kali kita mengutip ayat ketika berdakwah “hadzihi sabili (inilah jalanku)”. Tafsir dari ayat ini bahwa “jalan” tersebut adalah dakwah tauhid. Berikut ini ayat dan tafsirnya.

Sumber: https://muslim.or.id/59821-mendakwahkan-akhlak-dan-muamalah-saja.html

Ust. dr. Raehanul Bahraen

Читать полностью…

Muslim.or.id

Saat Musibah Menimpa Saudara Kita

Wahai saudaraku, mari kita doakan saudara-saudara kita di Palestina, Suriah, Lebanon, dan di tempat-tempat lainnya yang sedang dalam kesempitan dan kesedihan. Semoga Allah Ta’ala mengangkat ujian, rasa sedih, dan kesusahan yang sedang mereka hadapi. Rutinlah dan biasakanlah untuk mendoakan mereka dalam setiap kesempatan yang ada, terutama di waktu-waktu di mana doa di dalamnya mustajab.

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/89087-saat-musibah-menimpa-saudara-kita.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

*UPDATE WAKAF PEMBANGUNAN SEKOLAH ISLAM SMP YAA BUNAYYA*


*SEAKAN INI WAKAF TERAKHIRKU*

Allah ta'ala berfirman "Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

— Surat Al-Munafiqun

*BELANJA MULAI RP10.000 UNTUK WAKAF PEMBANGUNAN SEKOLAH ISLAM YAA BUNAYYA*

Wakaf adalah amal mulia yang pahalanya akan terus-menerus mengalir meskipun kita sudah meninggal

Selama infrastruktur wakaf dimanfaatkan untuk kebaikan dan dakwah Islam maka pahala kebaikannya akan terus kita terima meski sudah tidak ada lagi jejak nama kita di dunia

Sekolah Islam SMP Yaa Bunayya akan menjadi salah satu sarana pembelajaran bagi putra-putri kaum muslimin yang mendambakan pendidikan agama Islam berlandaskan Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shalih

*BISA JADI WAKAF INILAH YANG AKAN MEMPERBERAT TIMBANGAN AMAL KEBAIKAN KITA*

Dukungan bisa anda salurkan melalui link website berikut ini:

https://ypia.or.id/campaign/wakaf-pembangunan-sekolah-islam-smp-yaa-bunayya/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI

Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.

Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sedekah Apakah yang Paling Utama?

“Ada orang yang bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Sedekahnya orang yang tidak punya, dan dahulukan bersedekah kepada orang yang menjadi tanggunganmu.’” (HR. Ahmad 14: 324, Abu Dawud no. 1677, Ibnu Khuzaimah no. 2444, Ibnu Hibban no. 3335, dan Al-Hakim 1: 414; dengan sanad yang sahih)

Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/88986-sedekah-apakah-yang-paling-utama.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

*2 SEKTOR DAKWAH MA'HAD AL ILMI YANG AKAN MENUAI KEBERKAHAN UNTUK ANDA*

*MASJID-MASJID KAMPUNG SEKITAR KAMPUS UGM AKAN TERBANTU*

Karena Ma'had Al Ilmi tidak memiliki gedung-gedung kelas maka selama ini proses belajar mengajar dilakukan di masjid-masjid sekitar kampus UGM

Sebagian donasi anda akan digunakan untuk membantu membiayai operasional masjid-masjid yang dipinjam oleh mahad Al Ilmi sehingga secara tidak langsung Anda berkontribusi terhadap kemakmuran masjid tersebut

*MERINGANKAN BEBAN SANTRI MAHASISWA PERANTAUAN DI JOGJA*

YPIA menyadari bahwa mayoritas santri Mahad Al Ilmi berasal dari kalangan mahasiswa perantauan yang tentunya memiliki tanggungan biaya hidup dan biaya pendidikan di kampus

Untuk meringankan beban para santri maka YPIA selama ini memberikan subsidi biaya pendidikan yang diambil dari donasi kaum muslimin

Sehingga melalui donasi yang anda salurkan secara tidak langsung telah berkontribusi terhadap proses belajar para calon ustad dan ustadzah di Ma'had Al Ilmi


KENAPA MAHAD AL ILMI MEMBUTUHKAN BANTUAN KITA?*

Selama 20 tahun terakhir Ma'had Al Ilmi adalah program pesantren mahasiswa yang diwujudkan dengan dukungan para kaum muslimin yang mendarmakan sebagian hartanya untuk membantu operasional kegiatan belajar mengajar.

Karena mayoritas santri berasal dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi maka selama ini YPIA memberikan subsidi pendidikan dari donasi kaum muslimin, sehingga biaya yang ditanggung santri tidak terlalu besar

Kami memahami bagaimana kondisi para santri yang berkuliah dan ngekos di perantauan dengan biaya masih ditanggung orang tua.

Semangat dan kemauan para mahasiswa tersebut yang tetap ingin belajar ilmu syar'i secara intensif tidak ingin kami sia-siakan.

Donasi dari kaum muslimin juga akan digunakan untuk memberikan biaya operasional untuk masjid-masjid yang selama ini digunakan untuk tempat belajar para santri.

*UPDATE 02 NOVEMBER 2023*

Donasi yang terkumpul meliputi dukungan untuk Ma'had Al Ilmi, Ma'had Umar bin Khattab, Kampus Tahfiz, dan Ma'had Yaa Abati

TERKUMPUL RP50.000
KEBUTUHAN RP50.000.000



*DUKUNGAN MULAI RP10.000*

Salurkan dukungan anda melalui website berikut:


https://ypia.or.id/campaign/bantu-dakwah-ypia-academy/


ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

*MULAI RP10.000 BISA TANAM SAHAM DAKWAH DI RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI*

Saat ini banyak orang berlomba-lomba untuk mencari dan membeli saham-saham bonafit dari perusahaan-perusahaan untuk meraih keuntungan

DI sisi lain, ada seorang kaum muslimin yang justru mendermakan salah satu properti rumahnya untuk dijadikan saham yang akan menuai banyak keuntungan di akhirat

Beliau mengamanahkan YPIA Yogyakarta untuk mengelola properti tersebut sebagai Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi yang kini memiliki kapasitas 8 santri

Di sini, semua santri tidak dibebani dengan biaya pendidikan karena seluruh biaya operasional ditopang oleh banyak kaum muslimin yang mendermakan sebagian hartanya untuk menanam saham dakwah

*DONASI UNTUK MENDIDIK PARA PENGHAFAL ALQURAN*

Update 2 November 2023

TERKUMPUL RP500.000
KEBUTUHAN BULANAN RP 12.000.000

*KENAPA KITA HARUS BANTU RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI?*

Dukungan yang anda salurkan akan digunakan untuk:

Biaya pendidikan sehari-hari untuk para santri

Biaya teknis bulanan operasional dari Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Biaya untuk kegiatan dakwah dan sosial di masyarakat yang dilakukan oleh para santri

SEGERA AMBIL KESEMPATAN INI

Allah ta'ala berfirman


Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar-rahman: 60)

Dan Allah ta'ala adalah sebaik-baik pemberi balasan

*DUKUNGAN MULAI RP10.000 BISA BANTU RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI*

Salurkan dukungan terbaik anda melalui:

https://ypia.or.id/campaign/dukungan-untuk-para-penghafal-quran/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555 membutuhkan bantuan dari segenap kaum muslimin untuk menjalankan berbagai program pendidikan dan dakwah

DUKUNGAN MULAI RP10.000

Читать полностью…

Muslim.or.id

Yahya bin Mu’adz berkata, “Rasa takut di dalam hati bisa tumbuh dari tiga hal. Yaitu senantiasa berpikir seraya mengambil pelajaran, merindukan Surga seraya memendam rasa cinta, dan mengingat Neraka seraya menambah ketakutan.”

[“1000 Hikmah Ulama Salaf”. Shalih bin Abdul Aziz Al Muhaimid, diterjemahkan oleh Najib Junaidi, Lc. Pustaka Elba hal. 316-317]

Читать полностью…

Muslim.or.id

*DONASI UNTUK MENDIDIK 573 SANTRI YPIA ACADEMY*

Update 2 November 2023

TERKUMPUL RP 50.000
KEBUTUHAN BULANAN RP 50.000.000

*KENAPA KITA HARUS BANTU YPIA ACADEMY?*

Masya Allah pada September 2023 tercatat ada 573 santri yang terbagi dalam tiga program YPIA Academy, yaitu 52 santri Ma'had Al Ilmi, 313 santri Ma'had Umar bin Khattab, dan 204 santri kampus Tahfizh

Karena mayoritas santri berasal dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi yang merantau di Jogja maka selama ini YPIA Yogyakarta memberikan subsidi pendidikan selama menuntut ilmu syar'i di semua program YPIA Academy

Kami memahami besarnya beban para mahasiswa yang merantau jauh dari orang tuanya, sehingga subsidi yang diberikan YPIA bisa meringankan tanggungan mereka

Selain itu donasi yang diberikan akan disalurkan juga untuk membiayai operasional masjid-masjid yang dipinjam oleh YPIA Academy untuk tempat belajar mengajar para santri

Tidak hanya itu saja, harta yang anda donasikan juga akan membawa banyak keberkahan karena akan dialokasikan juga untuk memberikan balas jasa untuk para ustadz, ustadzah, dan staff operasional penggerak dakwah di YPIA Academy

*MULAI RP10.000 UNTUK IKUT MEMBANTU PROGRAM DAKWAH YANG MULIA INI*

SALURKAN DONASI ANDA MELALUI LINK BERIKUT:

https://ypia.or.id/campaign/bantu-dakwah-ypia-academy

/ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

*DONASI CETAK DAN TEBAR 20.000 BULETIN DAKWAH JUMAT AT TAUHID*

Update 2 November 2023

TERKUMPUL RP200.000
KEBUTUHAN BULANAN RP 8.000.000

*KENAPA KITA HARUS BANTU PROGRAM DAKWAH INI?*

Mulai Rp 500 kita bisa ikut membersamai 225 relawan penggerak dakwah yang selama ini mendermakan dirinya untuk mendistribusikan buletin At Tauhid ke kurang lebih 307 lokasi terutama di masjid-masjid setiap hari Jumat

Dengan Rp 500 Anda bisa ikut membantu mencetak satu lembar buletin 4 halaman berisi artikel ilmu syar'i yang berlandaskan Alquran dan Sunnah sesuai pemahaman salafus shalih ke tengah masyarakat

Donasi juga akan dialokasikan untuk menyelenggarakan majelis ilmu mengkaji materi dari buletin setiap sepekan sekali

*DONASI MULAI RP10.000 UNTUK BANTU PROYEK DAKWAH INI*

Salurkan donasi terbaik anda melalui link berikut:

https://ypia.or.id/campaign/bantu-operasional-buletin-at-tauhid/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Saudaraku, para pemuda yang merindukan kejayaan Islam dan kaum muslimin di muka bumi ini, ketahuilah bahwa kejayaan yang kita dambakan tidak akan terwujud tanpa keikhlasan, kucuran keringat, perasan pikiran, ketundukan kepada Allah, dan tetesan air mata taubat dan penyesalan.

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Kemenangan bagaimanakah, yang kita harapkan akan terwujud bagi umat yang bila shalat subuh tiba, larut dalam tidur nyenyak, bila shalat ashar tiba, sedang hanyut dalam permainan, dan bila shalat ‘Isya’ tiba, asyik menonton sinetron.”

Читать полностью…

Muslim.or.id

Masuk Surga dan Neraka karena Hewan

Jika hati manusia itu lembut, maka dia akan menyayangi segala sesuatu yang memiliki roh. Dan jika dia menyayangi segala sesuatu yang memiliki roh, maka Allah akan menyayanginya. (Lihat Syarah Riyadhus Shalihin, 2: 555)

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/88604-masuk-surga-dan-neraka-karena-hewan.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Contoh Praktik Dakwah dengan Hikmah

Berdakwah dengan sikap lembut, santun dalam berucap, sopan dalam berperilaku, bermuka manis, menebarkan salam, menunaikan hak-hak muslim tetangganya, sabar akan kezaliman dan gangguan terhadapnya, dan memberi contoh sosok yang berbakti kepada orang tuanya, bersikap baik kepada keluarganya, serta dengan menjadi terdepan dalam kegiatan mayarakat yang baik.

Silakan baca pembahasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/88600-contoh-praktik-dakwah-dengan-hikmah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Tidak Ada Pengingkaran dalam Masalah Ijtihad

“Tidak ada pengingkaran dalam masalah ijtihad” itu bukan berarti tidak boleh ada pembahasan, diskusi, perdebatan ilmiah, serta penjelasan manakah pendapat ulama yang terkuat. Bahkan, para ulama dari sejak dulu sampai sekarang selalu berusaha menyelenggarakan diskusi dan perdebatan ilmiah untuk membahas permasalahan-permasalahan ijtihad jenis ini. Barangsiapa nampak kebenaran baginya, maka ia wajib berpegang padanya.

Silakan baca pembahasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/88597-tidak-ada-pengingkaran-dalam-masalah-ijtihad.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Saudaraku, berjihad melawan hawa nafsu dan syahwat adalah jihad yang paling dasar. Tak mungkin kita dapat menjihadi musuh bila kita tak mampu menjihadi hawa nafsu sendiri.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Menasehati Amalan yang Keliru, Memerangi Sesama Muslim?

Sesama muslim ada yang antipati dengan nasehat. Padahal maksud saudaranya itu baik. Saudaranya sangat mencintainya, ingin amalannya lurus dan sesuai ajaran baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun ada yang menuduh nasehat tersebut berarti memerangi sesama muslim. Ada yang menuduh nasehat tersebut adalah watak Yahudi yang ingin memerangi umat Islam. Wallahul musta’an. Kenapa tidak mau berhusnuzhan pada saudara kita yang menasehati?

Ketika kita mengajarkan Al Qur’an pada murid-murid kita, saat ia salah dalam hal tajwid, seharusnya dibaca 6 harokat, dia hanya membacanya 2 harokat, lalu kita perbaiki, apa kita yang betulkan itu salah?

Kenapa ada yang berkomentar bahwa saat kita menasehati saudara-saudara kita yang amalannya keliru karena tidak sesuai dengan ajaran Nabi, lantas kita malah yang dituduh memerangi sesama muslim?

Terus apa kemungkaran dibiarkan begitu saja?

Apa kita biarkan saja kaum muslimin tidak memahami ajaran Nabi dan tidak memahami Islam yang benar?

Berikut nasehat Ibnu Taimiyah yang menjelaskan pentingnya amar ma’ruf nahi mungkar, mengajak sesama muslim pada kebaikan dan melarang muslim yang lain dari kemungkaran secara umum (syirik, bid’ah maupun maksiat).

Allah Ta’ala berfirman,

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110)

Sebagian ulama salaf mengatakan, “Mereka bisa menjadi umat terbaik jika mereka memenuhi syarat (yang disebutkan dalam ayat di atas). Siapa saja yang tidak memenuhi syarat di atas, maka dia bukanlah umat terbaik.”

Para salaf mengatakan, telah disepakati bahwa amar ma’ruf nahi munkar itu wajib bagi insan. Namun wajibnya adalah fardhu kifayah, hal ini sebagaimana jihad dan mempelajari ilmu tertentu serta yang lainnya. Yang dimaksud fardhu kifayah adalah jika sebagian telah memenuhi kewajiban ini, maka yang lain gugur kewajibannya. Walaupun pahalanya akan diraih oleh orang yang mengerjakannya, begitu pula oleh orang yang asalnya mampu namun saat itu tidak bisa untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar yang diwajibkan. Jika ada orang yang ingin beramar ma’ruf nahi mungkar, wajib bagi yang lain untuk membantunya hingga maksudnya yang Allah dan Rasulnya perintahkan tercapai. Allah Ta’ala berfirman,

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan melampaui batas.” (QS. Al Maidah: 2)

Setiap rasul yang Allah utus dan setiap kitab yang Allah turunkan, semuanya mengajarkan amar ma’ruf nahi mungkar.

Yang dimaksud ma’ruf adalah segala istilah yang mencakup segala hal yang dicintai dan diridhoi oleh Allah.

Yang dimaksud munkar adalah segala istilah yang mencakup segala hal yang dibenci dan dimurkai oleh Allah.

Meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar adalah sebab datangnya hukuman dunia sebelum hukuman di akhirat. Janganlah menyangka bahwa hukuman meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar bukan hanya menimpa orang yang zholim dan pelaku maksiat, namun boleh jadi juga menimpa manusia secara keseluruhan.

Lanjut baca:
https://muslim.or.id/19755-menasehati-amalan-yang-keliru-memerangi-sesama-muslim.html

Ust. Muhammad Abduh Tuasikal

Читать полностью…

Muslim.or.id

Apabila seorang anak shalat karena takut kepada orangtuanya atau mencari keridahaan mereka, dan tidak berniat mencari keridhaan Allah, maka shalatnya tidaklah diterima. Karena shalat adalah termasuk ibadah, dan ibadah tidak boleh dilakukan kecuali karena Allah semata.

Читать полностью…

Muslim.or.id

*MULAI RP10.000 BISA RAIH BERKAH BERANTAI DARI PROGRAM DAKWAH MA'HAD AL ILMI*

*BERKAH BERANTAI?*

Saat ini bisa saja mayoritas dari 52 santri Ma'had Al Ilmi yang sebagiannya adalah mahasiswa memutuskan untuk lebih fokus menyelesaikan tugas kuliahnya di Jogja saja

Daripada menyisihkan sebagian waktu sibuknya untuk menghadiri kelas-kelas Ma'had Al Ilmi yang diselenggarakan di masjid-masjid kampung sekitar kampus UGM

Bahkan mungkin saja orang tua di kampung mereka tidak mengetahui bahwa anaknya yang sedang berkuliah di Jogja ternyata dengan tekun menghafal Alquran, belajar bahasa Arab untuk memahami firman Allah ta'ala, hadis-hadis nabi, dan kitab-kitab para ulama yang lurus di atas manhaj para sahabat

Diantara alumni-alumni Ma'had Al Ilmi bahkan banyak yang akhirnya bisa mendarmakan dirinya sebagai seorang Ustaz dan ustadzah yang memiliki kemampuan berdakwah di tengah masyarakat seperti ustad Muhammad Abduh Tuasikal hafidzahullah

Jadi, berapapun donasi anda akan ikut menjadi andil dalam perjalanan setiap santri ketika proses belajar di Ma'had Al Ilmi hingga nanti bisa berdakwah di tengah kaum muslimin

KENAPA MAHAD AL ILMI MEMBUTUHKAN BANTUAN KITA?*

Selama 20 tahun terakhir Ma'had Al Ilmi adalah program pesantren mahasiswa yang diwujudkan dengan dukungan para kaum muslimin yang mendarmakan sebagian hartanya untuk membantu operasional kegiatan belajar mengajar.

Karena mayoritas santri berasal dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi maka selama ini YPIA memberikan subsidi pendidikan dari donasi kaum muslimin, sehingga biaya yang ditanggung santri tidak terlalu besar

Kami memahami bagaimana kondisi para santri yang berkuliah dan ngekos di perantauan dengan biaya masih ditanggung orang tua.

Semangat dan kemauan para mahasiswa tersebut yang tetap ingin belajar ilmu syar'i secara intensif tidak ingin kami sia-siakan.

Donasi dari kaum muslimin juga akan digunakan untuk memberikan biaya operasional untuk masjid-masjid yang selama ini digunakan untuk tempat belajar para santri.

*UPDATE 02 NOVEMBER 2023*

Donasi yang terkumpul meliputi dukungan untuk Ma'had Al Ilmi, Ma'had Umar bin Khattab, Kampus Tahfiz, dan Ma'had Yaa Abati

TERKUMPUL RP50.000
KEBUTUHAN RP50.000.000

*DUKUNGAN MULAI RP10.000*

Salurkan dukungan anda melalui website berikut:


https://ypia.or.id/campaign/bantu-dakwah-ypia-academy/


ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Andai Allah menghendaki agar para nabi dan pengikutnya berjaya dan menguasai dunia tanpa harus berperang melawan musuh, niscaya hal itu akan terjadi. Akan tetapi Allah ta’ala telah menentukan bahwa dunia adalah alam percobaan dan ujian. Para nabi dan pengikutnya diuji dengan adanya orang-orang yang kufur, orang yang kaya di uji dengan yang miskin, dan demikianlah seterusnya.

وَلَوْ شَاء رَبُّكَ لآمَنَ مَن فِي الأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا

“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.” (QS. Yunus 99)

Читать полностью…

Muslim.or.id

Tidak Berlebihan dalam Beramal Itu Lebih Utama

Suatu amal yang dikerjakan secara proposional (mudah dan lapang) itu lebih utama daripada amalan yang dikerjakan dengan cara takalluf (berlebih-lebihan) sehingga membebani diri melampaui batas kemampuan dirinya. Agama Islam adalah agama yang dilandasi dengan prinsip kemudahan.

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/88856-tidak-berlebihan-dalam-beramal-itu-lebih-utama.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Tidak Ada Iman Tanpa Amal

Syekh Abdurrahman bin Qasim rahimahullah berkata, “Amal adalah buah dari ilmu. Ilmu dicari untuk menuju sesuatu yang lain (yaitu amal), sebagaimana halnya sebatang pohon. Adapun amal itu laksana buahnya. Oleh sebab itu, harus mengamalkan agama Islam. Karena orang yang memiliki ilmu, namun tidak beramal itu lebih jelek daripada orang yang bodoh.” (Lihat Hasyiyah Tsalatsah Al-Ushul, hal. 12)

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Bukanlah letak kebaikan seorang insan itu ketika dia telah mengetahui kebenaran tanpa dibarengi kecintaan kepadanya, keinginan, dan kesetiaan untuk mengikutinya. Sebagaimana kebahagiaannya tidaklah terletak pada keadaan dirinya yang telah mengenal Allah dan mengakui apa-apa yang menjadi hak-Nya (ibadah) apabila dia tidak mencintai Allah, beribadah, dan taat kepada-Nya. Bahkan, orang yang paling keras siksanya pada hari kiamat kelak adalah orang yang berilmu, namun tidak beramal dengannya. Dan telah dimaklumi bahwa hakikat iman adalah pengakuan (ikrar), bukan semata-mata pembenaran (tashdiq). Di dalam ikrar (pengakuan) itu telah terkandung ucapan hati (qaul qalbi), yaitu berupa tashdiq (pembenaran), dan juga amalan hati (‘amalul qalbi), yaitu berupa inqiyad (kepatuhan).” (Lihat Mawa’izh Syaikhil Islam Ibni Taimiyah, oleh Syekh Shalih Ahmad Asy-Syami, hal. 92)

Imam Al-Barbahari rahimahullah berkata, “Ketahuilah -semoga Allah merahmatimu-, sesungguhnya ilmu bukanlah semata-mata dengan memperbanyak riwayat dan kitab. Sesungguhnya orang yang berilmu adalah yang mengikuti ilmu dan sunah, meskipun ilmu dan kitabnya sedikit. Dan barangsiapa yang menyelisihi Al-Kitab dan As-Sunnah, maka dia adalah penganut bid’ah, meskipun ilmu dan kitabnya banyak.” (Dikutip melalui Da’a’im Minhaj Nubuwwah, hal. 163)

Selengkapnya: https://muslim.or.id/88370-tidak-ada-iman-tanpa-amal.html

Ust. Ari Wahyudi

Читать полностью…

Muslim.or.id

Hadits, Atsar Dhaif Serta Palsu Seputar Tawassul dan Tabarruk

Sebagian orang yang ber-tabarruk dengan kuburan orang shalih, atau ber-tabarruk dengan orang shalih itu sendiri, atau bahkan ber-tabarruk dengan tanah, air, debu, serta benda-benda yang dianggap mengandung berkah, sering beralasan dengan kisah Fathimah Radhiallahu’anha. Kisahnya adalah sebagai berikut:

عن علي بن أبي طالب – رضي الله تعالى عنه – قال: لما رمس رسول الله – صلى الله عليه وسلم – جاءت فاطمة – رضي الله تعالى عنها – فوقفت على قبره وأخذت قبضة من تراب القبر فوضعته على عينيها وبكت وأنشأت تقول:

ماذا على من شم تربة أحمد * أن لا يشم مدى الزمان غواليا

صبت علي مصائب لو أنها * صبت على الأيام عدن لياليا

“Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu, beliau berkata: ‘Setelah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dimakamkan, Fathimah Radhiallahu’anha datang. Beliau berdiri di depan makam Nabi lalu mengambil segenggam tanah dari makam Nabi, kemudian menaruh tanah tersebut di wajahnya sambil menangis dan bersyair:

Bagi yang mencium wangi tanah makam Ahmad
Tidak akan ia temukan sepanjang zaman wangi yang demikian
Sungguh pedih musibah yang kurasa
Begitu pedihnya seakan dapat membalik siang menjadi malam‘”

[selesai]

Kisah ini dibawakan oleh:

1. As Samhudi, dalam Wafa-u Al Wafa Bi Akhbari Daari Al Musthafa (218/4). Dalam kitab ini As Samhudi mengatakan ia menukil kisah ini dari At Tuhfah[1] milik Ibnu ‘Asakir dengan sanadnya.
2. Muhammad bin Yusuf Ash Shalihi Asy Syammi, dalam Sabilu Al Huda Wal Irsyad Fii Siirati Khairi Al ‘Ibad, 337/12, tanpa sanad. Namun beliau mengatakan bahwa kisah ini diriwayatkan dari Thahir bin Yahya Al Husaini.
3. Abul Faraj Ibnul Jauzi, dalam Al Wafa-u Bit Ta’rifi Fadhaili Al Musthafa, tanpa sanad
4. Abul Baqa’ Ibnu Dhiya’, dalam Taarikhu Makkah Al Musyrifah Wal Masjidil Haram, hal. 163, tanpa sanad
Dan beberapa kitab sirah lain

Catatan

Bila hanya diketahui sebuah riwayat ada di kitab ini dan kitab itu, dibawakan oleh imam A dan imam B, belumlah cukup untuk melegalisasi riwayat tersebut untuk diterima dan di amalkan. Perlu diperiksa ke-shahih-an dari riwayat tersebut. Terlebih lagi kisah ini hanya diriwayatkan dari kitab-kitab sirah, bukan kitab hadits. Lebih jelasnya, silakan simak artikel “Hadits Shahih Sumber Hukum Syari’at, Bukan Hadits Dhaif”

Jalur Periwayatan

As Samhudi dalam Al Wafa’ menukil kisah ini dari At Tuhfah milik Ibnu Asakir dengan sanad berikut:

عن طاهر بن يحيى الحسيني قال: حدثني أبي عن جدي عن جعفر بن محمد عن أبيه عن علي رضي الله عنه

“Dari Thahir bin Yahya Al Husaini, ia berkata: Ayahku (yaitu Yahya bin Al Hasan) pernah mengatakan kepadaku: Dari kakekku (yaitu Al Hasan bin Ja’far) : Dari Ja’far bin Muhammad: Dari ayahnya (yaitu Muhammad bin Ali) : Dari Ali bin Abi Thalib”

Kualitas sanad

Sanad kisah ini gelap. Karena banyak perawi yang tidak dikenal (majhul) dalam sanad kisah ini, yaitu:

1. Thahir bin Yahya Al Husaini
2. Yahya bin Al Hasan
3. Al Hasan bin Ja’far bin Muhammad

Andai perawi-perawi tersebut diterima pun masih terdapat sisi kelemahan lain, yaitu keterputusan sanad (inqitha’) antara Muhammad bin Ali dengan sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu. Karena Muhammad di sini adalah Muhammad bin Ali bin Al Husain bin Ali bin Abi Thalib. Dengan kata lain, Muhammad adalah cicit dari sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu. Sedangkan Muhammad tidak pernah bertemu dengan Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu, sebagaimana dikatakan oleh Al Mizzi dalam Tahzibul Kamal (26/137) dan At Tirmidzi dalam Sunan-nya (1602/161/6):

وَأَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىِّ بْنِ الْحُسَيْنِ لَمْ يُدْرِكْ عَلِىَّ بْنَ أَبِى طَالِبٍ

“Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Al Husain tidak pernah bertemu Ali bin Abi Thalib”

Ringkasnya, kisah ini dhaif. Sebagaimana dikatakan oleh Al Imam Adz Dzahabi:

… :وَمِمَّا يُنْسَبُ إِلَى فَاطِمَةَ، وَلاَ يَصِحُّ

“Salah salah satu kisah yang diklaim dari Fathimah, namun tidak shahih adalah … (lalu menyebutkan riwayat di atas)” (Siyar A’laamin Nubala, 113/3)

Selengkapnya: https://muslim.or.id/3459-hadits-atsar-dhaif-serta-palsu-seputar-tawassul-dan-tabarruk-5.html

Ust. Yulian Purnama

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sedekah yang Paling Utama adalah yang Paling Sesuai dengan Kondisi Penerima Sedekah

Silakan baca penjelasan lengkapnya di artikel berikut
https://muslim.or.id/88969-sedekah-yang-paling-utama.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Wasiat Penting bagi Kaum Beriman di Zaman Fitnah

Sesungguhnya di antara perkara paling agung yang seharusnya mendapatkan perhatian di zaman ini, wahai saudara-saudara sekalian, ialah hendaknya seorang insan beribadah kepada Allah Rabbnya Tabaraka Wa Ta’ala di atas bayyinah (bukti). Allah Ta’ala berfirman,

أَفَمَن كَانَ عَلَىٰ بَیِّنَةࣲ مِّن رَّبِّهِۦ

“Apakah seorang yang berada di atas bayyinah/ bukti yang berasal dari Rabbnya …” (QS. Muhammad: 14)

Dan hendaknya dia berada di atas nur (cahaya). Allah Ta’ala berfirman,

أَوَمَن كَانَ مَیۡتࣰا فَأَحۡیَیۡنَـٰهُ وَجَعَلۡنَا لَهُۥ نُورࣰا یَمۡشِی بِهِۦ فِی ٱلنَّاسِ

“Apakah orang yang dahulunya mati (hatinya) lalu Kami hidupkan dia (dengan iman) dan Kami jadikan untuknya cahaya sehingga dia bisa berjalan di tengah manusia…” (QS. Al-An’am: 122)

Demikian pula, hendaknya dia beragama di atas bashirah (hujjah yang nyata). Allah Ta’ala berfirman,

قُلۡ هَـٰذِهِۦ سَبِیلِیۤ أَدۡعُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِیرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِیۖ

“Katakanlah, ‘Inilah jalanku, aku menyeru menuju Allah di atas bashirah/hujjah yang nyata, inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku…’” (QS. Yusuf: 108)

Maka, al-bayyinah, nur, dan bashirah ini termasuk perkara yang dapat membantu insan dalam menjalani kehidupan ini agar tetap di atas jalan yang lurus, dan tegar di atasnya sampai mati.

Kebutuhan terhadap hal ini di masa sekarang ini, wahai saudara-saudara sekalian, yang mana banyak hal menjadi rancu/ tercampur aduk dan di masa ini juga terjadi keterasingan/ ghurbah dalam beragama, sebagaimana apa yang memang telah dikehendaki oleh Allah. Maka, hal ini termasuk perkara yang paling penting yang harus diperhatikan dan termasuk sebab paling utama untuk bisa tegar dalam beragama.

Makna-makna ini berporos pada beberapa poin penting;

Pertama: ilmu
Kedua: keyakinan
Ketiga: tsabat/ keteguhan

Seorang akan bisa berada di atas bayyinah, di atas nur, dan bashirah apabila dia memadukan ketiga poin di atas.

Pertama, hendaklah dia beragama dengan landasan ilmu. Yaitu dia beribadah kepada Allah dengan dasar ilmu. Tidaklah dia melakukan atau meninggalkan suatu hal yang berkaitan dengan keyakinan atau ibadah (amalan), melainkan benar-benar berada di atas pondasi ilmu yang orisinil bersumber dari kitabullah dan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengikuti pemahaman para sahabat dan salafus shalih.

Yang kedua, hendaklah dia termasuk orang yang memiliki keyakinan yang kuat, dan ini termasuk perkara yang paling penting dimiliki di zaman ini. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ یَرۡتَابُوا۟

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu.” (QS. Al-Hujurat: 15)

Pada zaman ini faktor-faktor yang memalingkan dari keyakinan itu sangat banyak. Hal-hal yang mendatangkan keraguan juga merebak. Maka, seyogyanya menjadi suatu hal yang paling harus dikejar di masa ini adalah dengan anda meyakini dengan kuat perkara-perkara yang wajib diyakini. Ini termasuk pondasi bagi anda yang harus anda pegang teguh dalam hidup.

Selengkapnya: https://muslim.or.id/77896-wasiat-penting-bagi-kaum-beriman-di-zaman-fitnah.html

Ust. Ari Wahyudi

Читать полностью…

Muslim.or.id

Hukum Pernikahan Beda Agama

Bolehkah seorang laki-laki muslim menikah dengan wanita kafir? Bagaimana dengan wanita muslimah yang menikahi laki-laki kafir?

Temukan jawabannya di artikel berikut ini
https://muslim.or.id/88858-hukum-pernikahan-beda-agama.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Modal Utama Meraih Kemenangan di Palestina

Perlu diketahui bahwa Al Qur’an telah memberi petunjuk kepada kita untuk menyelesaikan tiga problema, di mana dengan penjelasan Al Qur’an akan menyelamatkan berbagai negeri Islam.

Silakan baca penjelasannya di artikel berikut
https://muslim.or.id/499-modal-utama-meraih-kemenangan-di-palestina-1.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Seseorang belum dikatakan beriman dengan sebenar-benarnya sebelum ia mencintai apa yang dicintai Allah dan membenci apa yang dibenci Allah.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Memang benar jika dikatakan bahwa sebagian besar manusia itu adalah orang yang tidak mau bersyukur atau tidak pandai berterima kasih. Bagaimana tidak, ketika Allah Ta’ala telah begitu banyak memberinya nikmat, baik yang sifatnya zahir maupun batin, hal itu tidak membuat mereka sadar dan tergerak untuk semakin menambah ibadah mereka kepada Allah.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sebagian kaum muslimin yang beranggapan bahwa apabila seorang itu telah mengakui adanya Tuhan, maka dia sudah dikatakan bertauhid. Mereka lupa bahwa ini hanyalah bagian dari tauhid, bahkan hanya bagian kecil darinya. Dan belumlah seseorang itu dianggap bertauhid hanya dengan bagian yang ini saja. Sedangkan bagian tauhid yang lain bahkan yang paling pokok di antaranya justru tidak paham. Setiap orang wajib mengesakan Allah dalam rububiyah, uluhiyah dan asma wa shifat-Nya. Jika ketinggalan satu saja dari ketiga tauhid tersebut belumlah dia dikatakan sebagai seorang yang bertauhid.

Читать полностью…
Подписаться на канал