muslimorid | Неотсортированное

Telegram-канал muslimorid - Muslim.or.id

43075

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Подписаться на канал

Muslim.or.id

Di antara ciri seseorang yang baik Islamnya adalah ia meninggalkan segala hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sungai Eufrat dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/87275-sungai-eufrat-dan-tanda-tanda-hari-kiamat.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Sesungguhnya iman benar-benar bisa luntur dalam rongga tubuh kalian sebagaimana pakaian yang luntur/menjadi usang. Oleh sebab itu, mintalah kepada Allah untuk selalu memperbaharui iman dalam hati kalian.” (HR. Thabarani, disahihkan Al-Albani)

Читать полностью…

Muslim.or.id

—●●—●●❁ 📖 ❁●●—●●—
*[ KAJIAN FIKIH IBADAH | MA'HAD YAA ABATI ]*
*Pekan ke-15*

Terbuka Untuk Umum! Ikhwan & Akhawat
Wajib Bagi Santri Ma'had Yaa Abati Angkatan ke-3

Kajian Fikih Ibadah
Tema: *”Nafkah untuk Keluarga"*
Penceramah: *Ustadz Yulian Purnama, S.Kom.* _hafizhahullahu_
Kitab Panduan: Manhajus Salikin (Himpunan Masalah Fikih dan Dalil-dalilnya untuk Pemula)

Hari: *Ahad, 10 Safar 1445 H/ 27 Agustus 2023*
Pukul: 10.00 WIB- selesai
Tempat: Masjid Al Ashri, Pogung Rejo

🔴 Live Streaming melalui kanal Youtube YPIA Academy: http://bit.ly/yt_ypiaacademy

🔰 Penyelenggara:
- Ma'had Yaa Abati Yogyakarta
- Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA) Yogyakarta

🔗 Bekerja sama dengan:
- Takmir Masjid Al Ashri Pogung Rejo

======
📡 Broadcasted by:
| Ma'had Yaa Abati
| YPIA Academy
| Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

📲 Narahubung WhatsApp (WA):
wa.me/6282323647778 (Ma’had Yaa Abati)

| Yuk Join Grup YPIA Academy!
🔴 Ikhwan:
http://bit.ly/ypiaacd_ikhwan2

| Instagram: @mahadyaaabati
| Telegram: t.me/ypia_academy

Читать полностью…

Muslim.or.id

📝 Donasi Cetak Buku Gratis 2000 Eksemplar

InsyaAllah YPIA akan mencetak buku 'Menapaki Jalan Hidayah' sebanyak 2000 eksemplar untuk dibagikan cuma-cuma...

📒 Buku ini bertema nasihat untuk kaum muda dan mahasiswa. Bisa dibaca oleh segala lapisan masyarakat insyaAllah...

🌻 Kaum muslimin yang ingin mendukung biaya produksi buku ini bisa menyalurkan donasi via website ypia.or.id di link berikut ini :

https://ypia.or.id/campaign/operasional-dakwah-mahasiswa/

Adapun estimasi biaya cetak Rp.3.000,-/buku. Total anggaran 6 juta rupiah. Semoga Allah beri kemudahan...

Читать полностью…

Muslim.or.id

Penjelasan Hadis tentang Tata Cara Memandikan Jenazah

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86623-penjelasan-hadis-tentang-tata-cara-memandikan-jenazah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Pemuda muslim yang memberikan pengajaran kepada masyarakat dan berdakwah kepada mereka, janganlah perbuatannya bertentangan dengan ucapannya. Hendaklah dia berhias dengan akhlak-akhlak mulia yang dia dakwahkan, melaksanakan ketaatan sebagaimana yang dia anjurkan kepada masyarakat.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Menjaga Lisan di Era Media Sosial

An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullahu Ta’ala berkata,

اعلم أنه لكلّ مكلّف أن يحفظَ لسانَه عن جميع الكلام إلا كلاماً تظهرُ المصلحة فيه، ومتى استوى الكلامُ وتركُه في المصلحة، فالسنّة الإِمساك عنه، لأنه قد ينجرّ الكلام المباح إلى حرام أو مكروه، بل هذا كثير أو غالب في العادة، والسلامة لا يعدلُها شيء

“Ketahuilah bahwa hendaknya setiap mukallaf menjaga lisannya dari seluruh perkataan, kecuali perkataan yang memang tampak ada maslahat di dalamnya. Ketika sama saja nilai maslahat antara berbicara atau diam, maka yang dianjurkan adalah tidak berbicara (diam). Hal ini karena perkataan yang mubah bisa menyeret kepada perkataan yang haram, atau minimal (menyeret kepada perkataan) yang makruh. Bahkan inilah yang banyak terjadi, atau mayoritas keadaan demikian. Sedangkan keselamatan itu tidaklah ternilai harganya.” (Al-Adzkaar, hal. 284)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ المَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ

“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya.” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976, shahih)

Hendaknya setiap kita senantiasa menjaga diri dari berbicara atau menuliskan komentar yang tidak jelas manfaatnya. Kita tidaklah berbicara kecuali dalam hal-hal yang memang kita berharap ada manfaat untuk agama (diin) kita. Ketika kita melihat bahwa suatu perkataan itu tidak bermanfaat, maka kita pun menahan diri dari berbicara (alias diam). Kalaupun itu bermanfaat, kita pun masih perlu merenungkan: apakah ada manfaat lain yang lebih besar yang akan hilang jika saya tetap berbicara?

Sampai-sampai ulama terdahulu mengatakan bahwa jika kita ingin melihat isi hati seseorang, maka lihatlah ucapan yang keluar dari lisannya. Ucapan yang keluar dari lisan seseorang akan menunjukkan kepada kita kualitas isi hati seseorang, baik orang itu mau mengakui ataukah tidak. Jika yang keluar dari lisan dan komentarnya hanyalah ucapan-ucapan kotor, sumpah serapah, celaan, hinaan, makian, maka itulah cerminan kualitas isi hatinya.

Yahya bin Mu’adz rahimahullahu Ta’ala berkata,

القلوب كالقدور في الصدور تغلي بما فيها ومغارفها ألسنتها فانتظر الرجل حتى يتكلم فأن لسانه يغترف لك ما في قلبه من بين حلو وحامض وعذب وأجاج يخبرك عن طعم قلبه اغتراف لسانه

“Hati itu bagaikan periuk dalam dada yang menampung isi di dalamnya. Sedangkan lisan itu bagaikan gayung. Lihatlah kualitas seseorang ketika dia berbicara. Karena lisannya itu akan mengambil apa yang ada dari dalam periuk yang ada dalam hatinya, baik rasanya itu manis, asam, segar, asin (yang sangat asin), atau selain itu. Rasa (kualitas) hatinya akan tampak dari perkataan lisannya.” (Hilyatul Auliya’, 10: 63)

Sebagian orang bersikap ceroboh dengan tidak memperhatikan apa yang keluar dari lisan dan komentar-komentarnya. Padahal, bisa jadi ucapan lisan itu akan mencampakkan dia ke jurang neraka sejauh jarak timur dan barat. Contohnya, dalam hadits Jundab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَّ رَجُلًا قَالَ وَاللَّهِ لَا يَغْفِرُ اللَّهُ لِفُلَانٍ وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ مَنْ ذَا الَّذِي يَتَأَلَّى عَلَيَّ أَنْ لَا أَغْفِرَ لِفُلَانٍ فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِفُلَانٍ وَأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ

“Pada suatu ketika ada seseorang yang berkata, “Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni si fulan.” Sementara Allah Ta’ala berfirman, “Siapa yang bersumpah dengan kesombongannya atas nama-Ku bahwasanya Aku tidak akan mengampuni si fulan? Ketahuilah, sesungguhnya Aku telah mengampuni si fulan dan telah menghapus amal perbuatanmu.” (HR. Muslim no. 2621)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/47511-menjaga-lisan-di-era-media-sosial.html

Ust. Muhammad Saifudin Hakim

Читать полностью…

Muslim.or.id

Mencela dan Menjelek-jelekkan Penguasa (Pemerintah)

Fatwa Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdullah Al-Fauzan

Pertanyaan:
Apa pendapat Engkau tentang sebagian pemuda yang membicarakan pemerintah di majelis-majelis mereka di negeri ini dengan celaan dan makian (hujatan) kepada pemerintah?

Jawaban:
Pembicaraan semacam itu sudah diketahui kalau merupakan kebatilan. Mereka itu bisa jadi memang menginginkan keburukan, atau mereka terpengaruh orang lain, yaitu para penceramah yang menyesatkan yang menginginkan tercabutnya nikmat keamanan yang kita rasakan (di negeri ini).

Kita, segala puji milik Allah Ta’ala, memiliki kepercayaan kepada pemerintah kita. Kita pun yakin dengan manhaj yang kita tempuh ini. Akan tetapi, bukanlah artinya bahwa kita sudah sempurna, tidak memiliki kekurangan dan kesalahan. Bahkan (yang benar) kita masih memiliki kekurangan. Akan tetapi, kita selalu berusaha menempuh jalan untuk memperbaiki dan mengoreksi kesalahan-kesalahan tersebut, insyaa Allah, dengan metode syar’i.

Di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, didapati orang yang mencuri, berzina, juga didapati orang yang meminum khamr. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menegakkan hukuman hadd kepada mereka.

Kita sekarang ini, segala puji bagi Allah Ta’ala, pun menegakkan hukuman hadd bagi orang yang jelas dan terbukti berhak mendapatkan hukuman hadd. Kita tegakkan hukuman qishas kepada para pelaku pembunuhan. Hal ini, segala puji bagi Allah Ta’ala, adalah kebaikan, meskipun masih terdapat kekurangan. Kekurangan itu pasti akan selalu ada, karena hal itu adalah bagian dari tabiat manusia.

Kita berharap kepada Allah Ta’ala untuk memperbaiki kondisi kita, memberikan pertolongan kepada kita, membimbing langkah-langkah kita, dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan kita dengan ampunannya.

Adapun menjadikan kesalahan dan ketergelinciran penguasa sebagai jalan untuk mencela penguasa, atau untuk membeicarakan (keburukan) mereka, atau agar rakyat menjadi benci dengan penguasa, maka hal ini bukanlah jalan salaf ahlus sunnah wal jama’ah. [1]

Ahlus sunnah wal jama’ah itu memiliki semangat untuk menaati pemerintah, agar rakyat (masyarakat) mencintai penguasa mereka, agar terwujud persatuan (di bawah penguasa yang sah). Inilah yang diinginkan oleh manhaj salaf.

Selengkapnya: https://muslim.or.id/58460-mencela-dan-menjelek-jelekkan-penguasa-pemerintah.html

Penerjemah: Ust. Muhammad Saifudin Hakim

Читать полностью…

Muslim.or.id

Tuntunan Islam untuk Menjaga Lingkungan

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86991-tuntunan-islam-untuk-menjaga-lingkungan.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Sesungguhnya setan mengajak untuk bersikap ekstrim terhadap orang-orang shalih dan mengajak untuk beribadah kepada kubur. Mereka membisikkan ke dalam hati manusia bahwa sesungguhnya membuat bangunan di atas kubur dan beri’tikaf di dekatnya adalah salah satu tanda cinta terhadap para nabi dan orang shalih.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Fenomena “FOMO” di Kalangan Kaum Muslimin

Salah satu yang menjadi perbincangan anak-anak muda zaman sekarang adalah fenomena FOMO atau Fear of Missing Out. Yaitu kekhawatiran atau kecemasan yang dialami seseorang jika ia kehilangan momen atau informasi tertentu. Ia selalu merasa tertinggal bahwa kehidupan orang lain (terutama di media sosial) akan lebih berwarna dibanding kehidupannya sendiri. Sehingga ia khawatir, jika tidak mengetahuinya lebih cepat, akan membuatnya tidak terlihat keren atau bahagia.

Yang menjadi pertanyaan, apakah fenomena seperti ini dibenarkan dalam Islam? Tentu saja terminologi FOMO baru dikenal di zaman ini dan bukan termasuk terminologi syar’i. Sehingga, menghukuminya dengan hukum syar’i itu membutuhkan pengamatan yang mendalam. Terlebih ketika FOMO hanya menjadi gejala dan bukan aksi yang nyata dari pelakunya.

Hanya saja, penulis akan berusaha menghadirkan beberapa nasihat terkait FOMO berdasarkan aksi yang dilakukan oleh seseorang atau yang berdekatan dengannya:

FOMO dalam hal ibadah
FOMO dalam hal ibadah bisa saja terjadi di kalangan kaum muslimin. Mengingat ketika seseorang membangun dasar ibadahnya pada sekedar ikut-ikutan semata dan tidak dilandasi oleh dalil, maka ke-fomo-annya akan mencelakai dirinya. Sebagaimana ketika Allah ‘Azza Wajalla menggambarkan orang-orang musyrik yang enggan mengikuti perintah Allah hanya gegara ia khawatir keluar dari kebiasaan nenek moyangnya,

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَالُوْا بَلْ نَتَّبِعُ مَآ اَلْفَيْنَا عَلَيْهِ اٰبَاۤءَنَا ۗ اَوَلَوْ كَانَ اٰبَاۤؤُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ شَيْـًٔا وَّلَا يَهْتَدُوْنَ

“Apabila dikatakan kepada mereka, ‘Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah!’ Mereka menjawab, ‘Tidak. Kami tetap mengikuti kebiasaan yang kami dapati pada nenek moyang kami.’ Apakah (mereka akan mengikuti juga) walaupun nenek moyang mereka (itu) tidak mengerti apa pun dan tidak mendapat petunjuk?!” (QS. Al-Baqarah: 170)

Ketika menjelaskan ayat ini, Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu mengatakan,

فاكتفوا بتقليد الآباء، وزهدوا في الإيمان بالأنبياء

“Mereka memilih untuk ikut dengan nenek moyang mereka dan enggan untuk beriman kepada para nabi.” (Tafsir As-Sa’diy, hal. 81)

FOMO yang demikian sangat tegas dilarang di dalam Islam. Perasaan tidak enakan pada orang sekitar meskipun terhormat kemudian mengabaikan tuntunanlah yang menjadikan sebagian kaum muslimin terjerumus ke dalam keburukan. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama melarang umatnya dari beribadah tanpa tuntunan dari beliau,

مَن عَمِلَ عَمَلًا ليسَ عليه أمْرُنا فَهو رَدٌّ

“Barangsiapa yang beramal tanpa ada perintah dari kami, maka amalannya tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)

Lanjut baca: https://muslim.or.id/86989-fenomena-fomo-di-kalangan-kaum-muslimin.html

@muslimorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

Termasuk bersyukur adalah kita menerima apa pun yang ada pada kita saat ini, baik yang sedikit maupun yang banyak. Karena pada hakekatnya kenikmatan yang kita terima itu tiada terkira banyaknya.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Kak Didin rekomendasikan baca artikel ini https://muslim.or.id/68193-kemerdekaan-yang-hakiki-menjadi-hamba-allah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Iman kepada hari akhir merupakan salah satu di antara keenam rukun iman. Sebagaimana kehidupan kita di alam dunia adalah benar maka demikian pula adanya hari akhir adalah benar dan pasti akan terjadi.

Читать полностью…

Muslim.or.id

Peran Dakwah Mahasiswa terhadap Pembentukan Karakter Bangsa

Mahasiswa memiliki potensi yang besar dalam membangun kemajuan suatu negara. Kita menyadari bahwa mahasiswa dan kaum muda secara umum adalah golongan masyarakat yang menjadi harapan untuk meneruskan perjuangan para pendahulu mereka.

Karena begitu besar kedudukan dan peranan anak muda inilah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampai menyebutkan golongan pemuda yang taat kepada Allah dalam jajaran manusia istimewa yang mendapatkan keutamaan dari Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadis mengenai 7 golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat pada saat tiada naungan kecuali naungan dari-Nya. Dan salah satunya adalah, “Seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Rabbnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam Al-Qur’an Allah juga mengisahkan sosok perjuangan anak muda yang disebut sebagai ashabulkahfi. Mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Allah. Orang-orang yang bertekad kuat dan berakidah tauhid sehingga tidak mau sedikit pun menujukan ibadah kepada selain Allah. Allah berfirman,

فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا

“Maka mereka pun berkata, ‘Rabb kami adalah Rabb yang menguasai langit dan bumi, kami tidak akan menyeru/beribadah kepada ilah/sesembahan apa pun selain-Nya.”’ (QS. Al-Kahfi: 14)

Sementara tauhid merupakan sebab utama datangnya keamanan dan hidayah dari Allah. Karena kezaliman berupa syirik menjadi penghambat datangnya keberkahan dan penghalang taufik. Allah berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri imannya dengan kezalimam (syirik), mereka itulah orang yang diberi keamanan, dan mereka itulah golongan orang yang akan selalu diberi petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)

Untuk itulah dibutuhkan dakwah tauhid bagi mahasiswa guna membimbing mereka dalam membangun keyakinan dan ibadah kepada Rabbnya. Karena kelak di akhirat mereka juga akan ditanya tentang masa mudanya, untuk apa mereka manfaatkan. Tauhid menjadi materi pokok dalam kurikulum pelajaran kaum muslimin sejak permulaan dakwah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di Makkah hingga akhir hayatnya. Inilah kunci perbaikan umat yang senantiasa diserukan oleh para nabi dan rasul kepada umat di sepanjang masa.

Lanjut baca:
https://muslim.or.id/87191-peran-dakwah-mahasiswa-terhadap-pembentukan-karakter-bangsa.html

Ust. Ari Wahyudi

Читать полностью…

Muslim.or.id

Pelajaran Dari Hadits Bithoqoh

Hadits bitoqoh ini menceritakan tentang seseorang yang telah melakukan banyak dosa ketika di dunia. Ia punya catatan dosa sebanyak 99 kartu. Setiap catatan amal tersebut jika dibentangkan sejauh mata memandang. Namun ia punya kartu ampuh (bitoqoh) ‘laa ilaha illallah’ sehingga ia bisa selamat dari siksa.

Silakan para pembaca Muslim.Or.Id menyimak kisah hadits bitoqoh tersebut.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُصَاحُ بِرَجُلٍ مِنْ أُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ فَيُنْشَرُ لَهُ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ سِجِلاًّ كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَلْ تُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا فَيَقُولُ لاَ يَا رَبِّ فَيَقُولُ أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِى الْحَافِظُونَ ثُمَّ يَقُولُ أَلَكَ عُذْرٌ أَلَكَ حَسَنَةٌ فَيُهَابُ الرَّجُلُ فَيَقُولُ لاَ. فَيَقُولُ بَلَى إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَاتٍ وَإِنَّهُ لاَ ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ فِيهَا أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَالَ فَيَقُولُ يَا رَبِّ مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلاَّتِ فَيَقُولُ إِنَّكَ لاَ تُظْلَمُ. فَتُوضَعُ السِّجِلاَّتُ فِى كِفَّةٍ وَالْبِطَاقَةُ فِى كِفَّةٍ فَطَاشَتِ السِّجِلاَّتُ وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ

“Ada seseorang yang terpilih dari umatku pada hari kiamat dari kebanyakan orang ketika itu, lalu dibentangkan kartu catatan amalnya yang berjumlah 99 kartu. Setiap kartu jika dibentangkan sejauh mata memandang. Kemudian Allah menanyakan padanya, “Apakah engkau mengingkari sedikit pun dari catatanmu ini?” Ia menjawab, “Tidak sama sekali wahai Rabbku.” Allah bertanya lagi, “Apakah yang mencatat hal ini berbuat zholim padamu?” Lalu ditanyakan pula, “Apakah engkau punya uzur atau ada kebaikan di sisimu?” Dipanggillah laki-laki tersebut dan ia berkata, “Tidak.” Allah pun berfirman, “Sesungguhnya ada kebaikanmu yang masih kami catat. Dan sungguh tidak akan ada kezaliman atasmu hari ini.” Lantas dikeluarkanlah satu bitoqoh (kartu sakti) yang bertuliskan syahadat ‘laa ilaha ilallah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh’. Lalu ia bertanya, “Apa kartu ini yang bersama dengan catatan-catatanku yang penuh dosa tadi?” Allah berkata padanya, “Sesungguhnya engkau tidaklah zalim.” Lantas diletakkanlah kartu-kartu dosa di salah satu daun timbangan dan kartu ampuh ‘laa ilaha illallah’ di daun timbangan lainnya.Ternyata daun timbangan penuh dosa tersebut terkalahkan dengan beratnya kartu ampuh ‘laa ilaha illalah’ tadi. (HR. Ibnu Majah no. 4300, Tirmidzi no. 2639 dan Ahmad 2: 213. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy yaitu kuat dan perowinya tsiqoh termasuk perowi kitab shahih selain Ibrahim bin Ishaq Ath Thoqoni. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin berkata, “Amalan tidaklah berlipat-lipat karena bentuk dan banyaknya amalan tersebut. Amalan bisa berlipat-lipat karena sesuatu di dalam hati. Bentuk amal bisa jadi satu (sama dengan yang dikerjakan orang lain). Akan tetapi bisa jadi ada perbedaan satu amal dan amal lainnya yang perbedaannya antara langit dan bumi (artinya: jauh). Cobalah renungkan hadits bitoqoh. Lihatlah catatan amalnya yang berisi kalimat laa ilaha ilallah diletakkan di salah satu daun timbangan dan 99 catatan dosa di timbangan lainnya. Bayangkan pula bahwa satu catatan dosa saja jika dibentangkan sejauh mata memandang. Namun ternyata kartu ampuh berisi kalimat tauhid (laa ilaha illalah) mengalahkan catatan penuh dosa. Ia ternyata tidak disiksa. Kita pun tahu bahwa setiap ahli tauhid memiliki kartu ampuh ini (kartu laa ilaha illalah). Namun kebanyakan mereka malah masuk neraka karena sebab dosa yang mereka perbuat.” Wallahul musta’an.

Lanjut baca: https://muslim.or.id/16629-pelajaran-dari-hadits-bitoqoh.html

Ust. Muhammad Abduh Tuasikal

Читать полностью…

Muslim.or.id

Hukum Membaca Surah Al-Fatihah dan Surah Lain ketika Salat Jenazah

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86611-hukum-membaca-surah-al-fatihah-dan-surah-lain-ketika-salat-jenazah.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Ya Allah, jadikanlah ilmu kami hujjah untuk membela kami, bukan hujjah yang menjatuhkan kami...

Читать полностью…

Muslim.or.id

“Engkau akan menjadi budak harta jika engkau MENAHAN harta tersebut. Akan tetapi, jika engkau menginfakkannya, harta tersebut barulah jadi milikmu.” [Tafsir Ibnu Katsir 14: 443]

Читать полностью…

Muslim.or.id

『KAJIAN MULAZAMAH』
KIAT-KIAT BELAJAR ILMU FIKIH

📝 Pertemuan ke-22

💺 Pemateri:
Ustadz Yulian Purnama, S.Kom hafizhahullah

📘 Kitab Rujukan
Mafaatiih al-Fiqh fi ad-Diin karya Syaikh Mushthafa al-'Adawy hafizhahullah

🗓 Hari/Tanggal:
Sabtu, 9 Safar 1445 / 26 Agustus 2023
Pukul 08.30 - 10.00 WIB

📌 Tempat:
Masjid An-Nuur Jongkang Baru
https://maps.app.goo.gl/Ligi5Dkv5nFS2JtK7

⚠ [Kajian terbuka untuk umum] ⚠

===========
📡 Diselenggarakan Oleh:
| Tim Mulazamah Alumni Ma'had Al 'Ilmi Yogyakarta
| YPIA Academy
| Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari

Bekerjasama Dengan:
Takmir Masjid An-Nuur Jongkang Baru

📲 Narahubung:
wa.me/6285736387745 (Eko Sumardianto)

Читать полностью…

Muslim.or.id

Perbedaan Fakir dan Miskin

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86948-perbedaan-fakir-dan-miskin.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

*ISTRI CEKCOK DENGAN MERTUA MASALAH MENGASUH ANAK*

Tidak sedikit istri yang sudah ngaji mendapati prahara dalam mengasuh anak-anaknya karena intervensi dari mertua atau bahkan orang tuanya sendiri

"Ini kok kita diatur-atur terus padahal yang benar kan begini dan begitu "

Mungkin begitulah curhatan istri kepada suaminya yang baru aja pulang kerja

Nah muslimah Sholihah perlu mempersiapkan diri jauh hari sebelum menikah agar siap menghadapi problematika rumah tangga

Karena menikah bukan hanya tentang bagaimana merajut cinta dengan pasangan tapi juga bagaimana menjalin hubungan baik dengan keluarga pasangan kita

*LANGKAH NYATA KAMI MENTERBIAH MUSLIMAH SHOLIHAH*

Bersama kaum muslimin yang mendarmakan sebagian hartanya YPIA bisa menjalankan berbagai program dakwah sunnah di kalangan muslimah

Terkhusus di Jogja YPIA mengelola berbagai forum kajian khusus untuk muslimah yang secara rutin membahas berbagai problematika kehidupan

Melalui Wisma muslimah, Ma'had Al Ilmi, dan FKKA secara intensif para muslimah yang berada di Jogja diberikan wadah untuk mempelajari Islam dari dasar sejarah intensif

Melalui website muslimah.or.id YPIA menghadirkan artikel-artikel tentang muslimah yang bisa diakses secara online

*MULAI RP10.000 BISA BANTU DAKWAH DI KALANGAN MUSLIMAH*

Salurkan dukungan terbaik anda melalui:

https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

Bagaimana mungkin agama ini akan jaya, jika masih banyak orang yang kemerdekaan berpikirnya telah terbunuh, sehingga diperbudak oleh barang-barang tak berakal, seperti batu, pepohonan, kuburan dan lain sebagainya?!

Читать полностью…

Muslim.or.id

BANTU 168+ ANAK-ANAK MUDA INI GERAKAN DAKWAH ISLAM

KEBUTUHAN 125 JUTA

Kurang lebih 168 anak-anak muda di YPIA  bahu-membahu menjalankan proyek-proyek dakwah di tengah masyarakat.

Dana dari kaum muslimin tersebut akan dikembangkan untuk proyek-proyek dakwah:

YPIA ACADEMY

Program dakwah yang telah dimanfaatkan oleh ribuan kaum muslimin untuk belajar membaca dan menghafal Alquran, belajar bahasa Arab, dan belajar ilmu syar'i secara sistematis.

DAKWAH MULTIMEDIA

Jutaan pengunjung internet dari seluruh dunia telah mendapatkan manfaat dari MuslimOrId, MuslimahOrId, dan Radio Muslim Jogja.

WISMA MUSLIM

Saat ini ada 11 Wisma yang digunakan untuk tempat tinggal dan kegiatan belajar-mengajar para santri dari kalangan mahasiswa.

SEKOLAH FORMAL YAA BUNAYYA

YPIA juga menaungi SDIT Yaa Bunayya dan Insyaallah akan mulai dirintis SMP Yaa Bunayya.

RUMAH TAHFIDZ ASHABUL KAHFI

Tempatnya pemuda-pemuda Islam yang ingin menjadi penghafal Alquran.

BERBAGAI GERAKAN DAKWAH SPORADIS

YPIA juga berusaha membumikan dakwah sunnah di berbagai elemen masyarakat melalui Buletin At-Tauhid, komunitas dakwah mahasiswa Jogja, komunitas dakwah muslimah, dan berbagai kegiatan sosial.

MULAI DARI RP10.000 KAMU SUDAH BISA TURUT MEMBANTU PROGRAM DAKWAH YPIA!

KLIK: https://ypia.or.id/campaign/bantu-para-pejuang-dakwah-islam-ypia/

Atau melalui transfer manual:

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI via WhatsApp ke nomor
082225979555

Kirimkan bukti transfer kemudian ketik nama, nama program, dan nominal donasi.

#YukShare ♻️

=====
Disiarkan oleh:
Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari
Website: ypia.or.id
YouTube: YPIA Official
IG | FB | TG: @ypiaorid

Читать полностью…

Muslim.or.id

PERSIAPAN KAK DIDIN SEBELUM MEMULAI PROGRAM HALO DOKTER DI RADIO MUSLIM JOGJA

PLAY VIDEO https://youtube.com/shorts/230YpxOChIA?feature=share

"Halo Dokter" menjadi salah satu program favorit bagi pendengar Radio Muslim Jogja.

Di dalam acara ini sahabat Muslim bisa berkonsultasi dengan dokter narasumber dalam sambungan interaktif.

Oh iya, catat juga jadwalnya ya! Setiap hari Rabu pukul 8 malam.

DUKUNGAN MULAI RP10.000 UNTUK BANTU OPERASIONAL RADIO MUSLIM JOGJA

Salurkan dukungan terbaik anda melalui:

https://ypia.or.id/campaign/bantu-radio-muslim-jogja/

ATAU TRANSFER MANUAL

Bank Syariah Indonesia (BSI)
7755332245 (kode trf. 451)
a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari

WAJIB KONFIRMASI
Konfirmasi via WhatsApp ke nomor 082225979555
klik wa.me/6282225979555

Читать полностью…

Muslim.or.id

TENTANG DAKWAH

Tak perlu menunggu jadi orang kaya untuk bisa berkontribusi dalam dakwah.
Tenaga dan pikiran dimiliki oleh seluruh lapisan ekonomi.
Kontribusikan sekarang, Mulai dari yang mudah Share poster nasihat dakwah misalnya...

____

📢 Di siarkan oleh:
YPIA NETWORK

📧 IG : ypianetwork.id
📱 NB : 085155418869
🌐 Web : ypia.or.id

#ypianetwork
#kolaborasidakwah

Читать полностью…

Muslim.or.id

Mereka adalah Orang-Orang yang Khusyuk dalam Salat (Bag. 3)

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86834-mereka-adalah-orang-orang-yang-khusyuk-dalam-salat-bag-3.html

Читать полностью…

Muslim.or.id

Apakah hikmah penciptaan jin dan manusia?

Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjawab:

Sebelum menjawab pertanyaan ini, aku ingin mengingatkan sebuah kaidah umum tentang semua yang Allah ciptakan dan syariatkan.

Kaidah ini diambil dari firman Allah Ta’ala,

وَهُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

“Dan Dia Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. At-Tahrim: 2)

Dan juga firman Allah Ta’ala,

إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيماً حَكِيماً

“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. An-Nisa’: 24)

Dan ayat-ayat lain yang sangat banyak, yang menunjukkan penetapan sifat hikmah untuk Allah Ta’ala dalam semua yang Allah ciptakan dan Allah syariatkan. Maksudnya, dalam hukum kauniyah dan hukum syar’iyyah. Tidak ada satu pun yang Allah ciptakan, kecuali (pasti) memiliki hikmah, baik dalam mewujudkannya maupun tidak mewujudkannya. Begitu pula, tidak ada satu pun yang Allah syariatkan, kecuali (pasti) memiliki hikmah. Baik dalam mewajibkan sesuatu, mengharamkan, atau membolehkan. Akan tetapi, hikmah-hikmah yang terkandung dalam perkara kauni dan syar’i tersebut terkadang bisa kita ketahui dan terkadang tidak kita ketahui. Dan terkadang pula, (hikmah tersebut) diketahui oleh sebagian manusia saja, tidak diketahui oleh sebagian yang lain, sesuai dengan ilmu dan pemahaman yang Allah berikan.

Berdasarkan kaidah tersebut, maka kita katakan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia karena hikmah yang agung dan tujuan yang terpuji, yaitu untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Allah Ta’ala berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115)

Allah Ta’ala berfirman,

أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36)

Dan ayat-ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah memiliki hikmah yang agung ketika menciptakan jin dan manusia, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.

Lanjut baca: https://muslim.or.id/87026-hikmah-penciptaan-jin-dan-manusia.html

Diterjemahkan oleh Ust. Muhammad Saifudin Hakim

Читать полностью…

Muslim.or.id

Empat Kiat agar Hidup Tenang

Silakan baca artikelnya lewat tautan berikut
https://muslim.or.id/86832-kiat-agar-hidup-tenang.html

Читать полностью…
Подписаться на канал